SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
1. Pengertian minat melanjutkan ke perguruan tinggi
Sukardi (1987:25) mengemukakan bahwa “Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang
terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan
kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu.
Minat menunjukkan adanya suatu ketertarikan terhadap sesuatu. Menurut Crow and row dalam
Djaali mengatakan bahwa “ minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri.(Djaali, 2007:121) Minat ini dapat ditunjukkan dengan lebih menyukai
sesuatu hal daripada yang lainnya ataupun dapat ditunjukkan dengan melakukan suatu aktivitas
yang disenanginya.
Menurut The Liang Gie (1995 : 129) suatu minat dalam belajar merupakan suatu kewajiban yang
menyertai seseorang ke kelas dan menemani seseorang selama tugas studi, dengan demikian
memungkinkan seseorang berhasil dalam kegiatan studi.
Ada beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat, antara lain :
1. Doyles Fryer
Minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan
senang pada sesuatu. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 229)
1. Jersild dan Tasch
Minat menyangkut aktifitas – aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu. (Wayan
Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 229)
8
9
The Liang Gie
Minat adalah suatu sikap batin dalam diri seseorang, tumbuhnya bermuara pada berbagai
dorongan batin. (The Liang Gie, 1995 : 130)
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan perguruan tinggi yaitu gejala
psikis yang menimbulkan perasaan senang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan
dipengaruhi oleh faktor – faktor yang saling berhubungan.
Kuder mengidentifikasikan minat menjadi 10 kelompok sebagai berikut :
1. Minat terhadap alam sekitar yaitu minat terhadap pekerjaan - pekerjaan yang
berhubungan dengan alam binatang dan tumbuh – tumbuhan.
2. Minat mekanis yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin atau alat –
alat teknik.
3. Minat hitung – menghitung yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan
– perhitungan.
4. Minat terhadap ilmu pengetahuan yaitu minat untuk menemukan fakta – fakta baru dan
pemecahan problem.
5. Minat persuasif yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan mempengaruhi orang
lain.
6. Minat seni yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian kerajinan
dan kreasi tangan.
7. Minat literer yaitu minat yang berhubungan dengan membaca dan menulis berbagai
karangan.
8.
10
Minat musik yaitu minat terhadap masalah – masalah musik, seperti menonton konser,
memainkan alat – alat musik dan sebagainya.
1. Layanan sosial yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain.
2. Minat klerikal yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.
(Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 238)
Ada beberapa alasan mengapa guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak, yaitu :
1. Untuk meningkatkan minat anak – anak.
2. Memelihara minat yang baru timbul.
3. Mencegah timbulnya minat terhadap hal – hal yang tidak baik.
4. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau
pekerjaan yang cocok baginya.
(Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 230)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:744) “minat adalah kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan”. Menurut Slameto (2003:57) minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi
berbeda dengan perhatian karena perhatian bersifat sementara(tidak dalam waktu lama) dan
belum tentu diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan minat selalu diikuti perasaan senang dan
disitu diperoleh kepuasan. Menurut Muhibin Syah(2009:175) minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi adalah ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang
tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa
memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka masuki.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah suatu sikap yang
membuat seorang senang, tertarik, mencurahkan perhatian terhadap obyek tertentu dan
mempunyai keinginan yang kuat untuk mencari atau terlibat langsung dengan obyek yang
disenanginya tersebut. Siswa yang mempunyai ketertarikan pada perguruan tinggi akan
mendorong siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Siswa tersebut akan
cenderung berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai yang dicita-citakan.
Perguruan tinggi merupakan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah
atas. Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melanjutkan studi ke perguruan tinggi
yaitu keinginan meningkatkan kemampuan diri secara akademik sehingga memperbesar peluang
kerja, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan dunia usaha demi kesejahteraan hidup dan perhatian
dalam memperdalam ilmu agar lebih bisa mandiri melaui pendidikan yang lebih tinggi.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi
Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu (siswa) untuk
memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi
tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Moh. Surya (1999) adalah
sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri
2. Tidak mempunya tujuan yang jelas. Jika tujuan melanjutkan perguruan tinggi sudah jelas,
maka siswa cenderung menaruh minat terhadap melanjutkan perguruan tinggi sebab
melanjutkan perguruan tinggi akan merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh
minat terhadap melanjutkan perguruan tinggi. Dengan demikian besar kecilnya minat
siswa dalam melanjutkan perguruan tinggi tergantung pada tujuan melanjutkan perguruan
tinggi yang jelas dari siswa.
3. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa. Apabila
melanjutkan perguruan tinggi kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan dirinya,
siswa cenderung untuk menghindar.
4. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran kejiwaaan ini
misalnya adanya gangguan emosional, rasa tidak senang, gangguan-gangguan dalam
proses berfikir semuanya akan mempengaruhi minat melanjutkan perguruan tinggi siswa.
1. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
2. Cara menyampaikan informasi. Dalam proses informasi tentang perguruan tinggi,
penyampaian oleh guru sangat menentukan minat melanjutkan perguruan tinggi
siswa.
3. Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa. Adanya konflik pribadi antara
guru dengan siswa ini akan mengurangi proses informasi perguruan tinggi, tetapi
dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa berkurang lebih jauh
lagi kemungkinan bisa hilang.
4. Suasana lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat berpengaruh
terhadap minat melanjutkan perguruan tinggi siswa..
1. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
2. Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang terjadi dari pihak orang
dan keluarga akan mempengaruhi minat belajar siswa.
3. Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar
sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak hal-hal yang dapat menarik
minat siswa yang dapat mengurang minat siswa terhadap belajar seperti
kegiatan olah raga atau bekerja.
1. Indikator minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Menurut Muhibin Syah(2009:175) sebagaimana dijelaskan bahwa minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan
tinggi sebagai kelanjutan setelah lulus sekolah menengah yang ditandai dengan perasaan senang,
adanya keinginan, perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan harapan.
Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melului kegiatan atau
aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk mengetahui indikator minat dapat
dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang
disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk
aktif dalam kegiatan tertentu.
Seperti halnya pendapat yang diungkapakan Agus Sujanto (2004:92) mengenai minat yaitu,
“minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh
kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”. Hal senada diungkapkan juga oleh
Witherington dalam Buchori (1991:135) yang berpendapat bahwa, “minat merupakan kesadaran
seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya.
Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul
dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”. Dari pernyataan tersebut
mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya
perhatian terhadap sesuatu.
Menurut Djaali (2007), “minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Hal senada diungkapkan pula oleh Slameto (2010) bahwa,
“minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang disertai rasa
senang”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan rasa lebih
suka, rasa tertarik atau rasa senang sebagai bentuk ekspresi terhadap sesuatu hal yang diminati.
Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) mengungkapkan bahwa minat dapat
diekpresikan anak didik melalui :
1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
2. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta
3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa
menghiraukan yang lain (fokus)
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri/indikator adanya minat pada
seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang, pernyataan lebih menyukai
dari pada yang lain, adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan
perhatian, adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan
akibat dari rasa senang dan perhatian.
Contoh Teori Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Skripsi Pendidikan Lengkap
Dengan Daftar Pustaka
berikut adalah daftar pustakanya sob
Hardjono Notodiharjo. (1990). Pendidikan tinggi dan tenaga kerja tingkat tinggi di Indonesia.
Jakarta : Universitas Indonesia
Sardiman, A.M (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
The Liang Gie (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi.
Sukardi ( 1987 ). Bimbingan dan Penyuluhan.. Surabaya : Usaha Nasional
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Gie, The Liang ( 1995 ). Cara belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Liberty
Wayan Nurkancana dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Bandung : tarsito
Departemen pendidikan nasional. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Chaplin, James P. (2002 ).Kamus Psikologi. Jakarta : Rajawali
Mohamad Surya. (1999). Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Agus Sujanto. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Buchori. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Aksara Baru.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. (2007).Psikologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. ( 2008 ). Psikologi belajar
Jakarta: Rineka Cipta
Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono.1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada
BPS. 2000.statistik Industri Sedang dan Besar , Jakarta : BPS
Christpher Pass dan Bryan Lowes. 1994. Kamus Lengkap Ekonomi,. Jakarta: Erlangga,
Kadariyah, Analisa Pendapatan Nasional, (Jakarta: Bina Aksara, 1981)
Thamrin Nasution dan Nur Halijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, (Yogyakarta: Gunung Mulia, 1989),
Hg. Suseno Triyanto Widodo, Indikator Ekonomi Dasar Perekonomian Indonesia,
(Yogyakarta: Kanisius, 1990),
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter-Evers, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok,
(Jakarta: Rajawali, 1982),
Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia ke-3, terj. Haris Munandar,
(Jakarta: erlangga, 1999),
BPS, 2002. Jawa tengah Dalam Angka Semarang : BPS
Oemar Hamalik (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Suharsimi dan Lia. (2008). Manajement Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media
The Liang Gie (2004). Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Abu Ahmadi.(2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Umar Tirtarahrdja dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Pusat Pembukuan
Depdiknas Penerbit Rineka Cipta
Abu Ahmadi.(2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Amin Suprapto, ( 2007 ). “Minat masuk perguruan tinggi siswa kelas III program keahlian
teknik instalasi listrik pada SMK di Purworejo”, Skripsi , FT UNS
Arikunto, S (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Rrevisi). Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto,S.(2006).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta: RinekaCipta.
Departemen pendidikan nasional. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Kurjono. (2010). Proses belajar Mengajar dengan Aspek-aspeknyna Panduan bagi Para
Pendidik, Mahasiswa dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: ProgramStudi Pendidikan
Akuntansi: Tidak diterbitkan.
Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Umar Tirtarahrdja dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Pusat Pembukuan
Depdiknas Penerbit Rineka Cipta
Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)).
Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada
pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun 1990, pasal 1 Ayat
1)
Tujuan pendidikan tinggi adalah :
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2.Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional ( UU 2 tahun 1989, Pasal 16,
Ayat (1) ; PP 30 Tahun 1990, Pasal 2, Ayat (1) ).

More Related Content

What's hot

Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupOperator Warnet Vast Raha
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancaraAlby Alyubi
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajarsidiart
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargaku
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargakuBuku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargaku
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargakuRifqi Maulana
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluYohanes Sangkang
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruTema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruAbdul Latip
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokAcantha Ruama
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 

What's hot (20)

Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancara
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajar
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargaku
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargakuBuku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargaku
Buku pegangan siswa sd kelas 1 tema 4 keluargaku
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
Statistika Dasar PGSD
Statistika Dasar PGSDStatistika Dasar PGSD
Statistika Dasar PGSD
 
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruTema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompok
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 

Viewers also liked

Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnKetut Swandana
 
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)khomisah
 
Merencanakan study = merencanakan masa depanku
Merencanakan study = merencanakan masa depankuMerencanakan study = merencanakan masa depanku
Merencanakan study = merencanakan masa depankuWenny Rosalia
 
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014Laila Nur Rokhmah
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"Wulan Darunnisa
 

Viewers also liked (8)

Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
 
Minat
MinatMinat
Minat
 
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)
tugas praktikum BK karir (belajar merencanakan masa depan)
 
Fatri nikendari
Fatri nikendariFatri nikendari
Fatri nikendari
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Merencanakan study = merencanakan masa depanku
Merencanakan study = merencanakan masa depankuMerencanakan study = merencanakan masa depanku
Merencanakan study = merencanakan masa depanku
 
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014
Kurikulum pendidikan tinggi sesuai kkni 2014
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
 

Similar to Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarMenumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarSabila Nishrina.co
 
Minat minat pada individu
Minat minat pada individuMinat minat pada individu
Minat minat pada individuumarabdulaziz52
 
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxPPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxRizaIrfanny
 
1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literaturAida Ayu
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Motivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMotivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMARSIH4
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswasarahrzkirh28
 
PBL-PjBL Pedagogik.pdf
PBL-PjBL Pedagogik.pdfPBL-PjBL Pedagogik.pdf
PBL-PjBL Pedagogik.pdfsirilusbangkar
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaRisna Riany
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikLinda Rosita
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...okyana dewi gendari
 

Similar to Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (20)

Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarMenumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
 
Minat minat pada individu
Minat minat pada individuMinat minat pada individu
Minat minat pada individu
 
NurmalasariHasibuan
NurmalasariHasibuanNurmalasariHasibuan
NurmalasariHasibuan
 
Minat belajar
Minat belajarMinat belajar
Minat belajar
 
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxPPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
 
Mslh bljr
Mslh bljrMslh bljr
Mslh bljr
 
1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur1.2 sorotan literatur
1.2 sorotan literatur
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Kepentingan sdp
Kepentingan sdpKepentingan sdp
Kepentingan sdp
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Motivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMotivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdf
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
 
PBL-PjBL Pedagogik.pdf
PBL-PjBL Pedagogik.pdfPBL-PjBL Pedagogik.pdf
PBL-PjBL Pedagogik.pdf
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
 
murid-alam-belajar
murid-alam-belajarmurid-alam-belajar
murid-alam-belajar
 

Recently uploaded

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfyulizar29
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

  • 1. 1. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi 1. Pengertian minat melanjutkan ke perguruan tinggi Sukardi (1987:25) mengemukakan bahwa “Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat menunjukkan adanya suatu ketertarikan terhadap sesuatu. Menurut Crow and row dalam Djaali mengatakan bahwa “ minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.(Djaali, 2007:121) Minat ini dapat ditunjukkan dengan lebih menyukai sesuatu hal daripada yang lainnya ataupun dapat ditunjukkan dengan melakukan suatu aktivitas yang disenanginya. Menurut The Liang Gie (1995 : 129) suatu minat dalam belajar merupakan suatu kewajiban yang menyertai seseorang ke kelas dan menemani seseorang selama tugas studi, dengan demikian memungkinkan seseorang berhasil dalam kegiatan studi. Ada beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat, antara lain : 1. Doyles Fryer Minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan senang pada sesuatu. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 229) 1. Jersild dan Tasch Minat menyangkut aktifitas – aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 229) 8 9 The Liang Gie Minat adalah suatu sikap batin dalam diri seseorang, tumbuhnya bermuara pada berbagai dorongan batin. (The Liang Gie, 1995 : 130) Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan perguruan tinggi yaitu gejala psikis yang menimbulkan perasaan senang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan dipengaruhi oleh faktor – faktor yang saling berhubungan. Kuder mengidentifikasikan minat menjadi 10 kelompok sebagai berikut :
  • 2. 1. Minat terhadap alam sekitar yaitu minat terhadap pekerjaan - pekerjaan yang berhubungan dengan alam binatang dan tumbuh – tumbuhan. 2. Minat mekanis yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin atau alat – alat teknik. 3. Minat hitung – menghitung yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan – perhitungan. 4. Minat terhadap ilmu pengetahuan yaitu minat untuk menemukan fakta – fakta baru dan pemecahan problem. 5. Minat persuasif yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan mempengaruhi orang lain. 6. Minat seni yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian kerajinan dan kreasi tangan. 7. Minat literer yaitu minat yang berhubungan dengan membaca dan menulis berbagai karangan. 8. 10 Minat musik yaitu minat terhadap masalah – masalah musik, seperti menonton konser, memainkan alat – alat musik dan sebagainya. 1. Layanan sosial yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain. 2. Minat klerikal yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 238) Ada beberapa alasan mengapa guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak, yaitu : 1. Untuk meningkatkan minat anak – anak. 2. Memelihara minat yang baru timbul. 3. Mencegah timbulnya minat terhadap hal – hal yang tidak baik. 4. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 230) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:744) “minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan”. Menurut Slameto (2003:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian karena perhatian bersifat sementara(tidak dalam waktu lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan minat selalu diikuti perasaan senang dan disitu diperoleh kepuasan. Menurut Muhibin Syah(2009:175) minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka masuki.
  • 3. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah suatu sikap yang membuat seorang senang, tertarik, mencurahkan perhatian terhadap obyek tertentu dan mempunyai keinginan yang kuat untuk mencari atau terlibat langsung dengan obyek yang disenanginya tersebut. Siswa yang mempunyai ketertarikan pada perguruan tinggi akan mendorong siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Siswa tersebut akan cenderung berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai yang dicita-citakan. Perguruan tinggi merupakan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas. Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melanjutkan studi ke perguruan tinggi yaitu keinginan meningkatkan kemampuan diri secara akademik sehingga memperbesar peluang kerja, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan dunia usaha demi kesejahteraan hidup dan perhatian dalam memperdalam ilmu agar lebih bisa mandiri melaui pendidikan yang lebih tinggi. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi
  • 4. tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Moh. Surya (1999) adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri 2. Tidak mempunya tujuan yang jelas. Jika tujuan melanjutkan perguruan tinggi sudah jelas, maka siswa cenderung menaruh minat terhadap melanjutkan perguruan tinggi sebab melanjutkan perguruan tinggi akan merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh minat terhadap melanjutkan perguruan tinggi. Dengan demikian besar kecilnya minat siswa dalam melanjutkan perguruan tinggi tergantung pada tujuan melanjutkan perguruan tinggi yang jelas dari siswa. 3. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa. Apabila melanjutkan perguruan tinggi kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, siswa cenderung untuk menghindar.
  • 5. 4. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran kejiwaaan ini misalnya adanya gangguan emosional, rasa tidak senang, gangguan-gangguan dalam proses berfikir semuanya akan mempengaruhi minat melanjutkan perguruan tinggi siswa. 1. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah 2. Cara menyampaikan informasi. Dalam proses informasi tentang perguruan tinggi, penyampaian oleh guru sangat menentukan minat melanjutkan perguruan tinggi siswa. 3. Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa. Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa ini akan mengurangi proses informasi perguruan tinggi, tetapi dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa berkurang lebih jauh lagi kemungkinan bisa hilang. 4. Suasana lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap minat melanjutkan perguruan tinggi siswa.. 1. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat. 2. Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang terjadi dari pihak orang dan keluarga akan mempengaruhi minat belajar siswa. 3. Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak hal-hal yang dapat menarik minat siswa yang dapat mengurang minat siswa terhadap belajar seperti kegiatan olah raga atau bekerja. 1. Indikator minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Menurut Muhibin Syah(2009:175) sebagaimana dijelaskan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan setelah lulus sekolah menengah yang ditandai dengan perasaan senang, adanya keinginan, perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan harapan. Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melului kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Seperti halnya pendapat yang diungkapakan Agus Sujanto (2004:92) mengenai minat yaitu, “minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”. Hal senada diungkapkan juga oleh Witherington dalam Buchori (1991:135) yang berpendapat bahwa, “minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu. Menurut Djaali (2007), “minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Hal senada diungkapkan pula oleh Slameto (2010) bahwa, “minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang disertai rasa
  • 6. senang”. Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan rasa lebih suka, rasa tertarik atau rasa senang sebagai bentuk ekspresi terhadap sesuatu hal yang diminati. Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) mengungkapkan bahwa minat dapat diekpresikan anak didik melalui : 1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya, 2. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta 3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus) Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri/indikator adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang, pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain, adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan perhatian, adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian. Contoh Teori Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Skripsi Pendidikan Lengkap Dengan Daftar Pustaka berikut adalah daftar pustakanya sob Hardjono Notodiharjo. (1990). Pendidikan tinggi dan tenaga kerja tingkat tinggi di Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia Sardiman, A.M (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. The Liang Gie (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi. Sukardi ( 1987 ). Bimbingan dan Penyuluhan.. Surabaya : Usaha Nasional Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Gie, The Liang ( 1995 ). Cara belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Liberty Wayan Nurkancana dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Bandung : tarsito Departemen pendidikan nasional. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Chaplin, James P. (2002 ).Kamus Psikologi. Jakarta : Rajawali
  • 7. Mohamad Surya. (1999). Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Agus Sujanto. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Buchori. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Aksara Baru. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2007).Psikologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. ( 2008 ). Psikologi belajar Jakarta: Rineka Cipta Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono.1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada BPS. 2000.statistik Industri Sedang dan Besar , Jakarta : BPS Christpher Pass dan Bryan Lowes. 1994. Kamus Lengkap Ekonomi,. Jakarta: Erlangga, Kadariyah, Analisa Pendapatan Nasional, (Jakarta: Bina Aksara, 1981) Thamrin Nasution dan Nur Halijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, (Yogyakarta: Gunung Mulia, 1989), Hg. Suseno Triyanto Widodo, Indikator Ekonomi Dasar Perekonomian Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius, 1990),
  • 8. Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter-Evers, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, (Jakarta: Rajawali, 1982), Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia ke-3, terj. Haris Munandar, (Jakarta: erlangga, 1999), BPS, 2002. Jawa tengah Dalam Angka Semarang : BPS Oemar Hamalik (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi dan Lia. (2008). Manajement Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media The Liang Gie (2004). Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Abu Ahmadi.(2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta Umar Tirtarahrdja dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Pusat Pembukuan Depdiknas Penerbit Rineka Cipta Abu Ahmadi.(2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
  • 9. Amin Suprapto, ( 2007 ). “Minat masuk perguruan tinggi siswa kelas III program keahlian teknik instalasi listrik pada SMK di Purworejo”, Skripsi , FT UNS Arikunto, S (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Rrevisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto,S.(2006).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta: RinekaCipta. Departemen pendidikan nasional. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Kurjono. (2010). Proses belajar Mengajar dengan Aspek-aspeknyna Panduan bagi Para Pendidik, Mahasiswa dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: ProgramStudi Pendidikan Akuntansi: Tidak diterbitkan. Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sugiyono (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
  • 10. Umar Tirtarahrdja dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Pusat Pembukuan Depdiknas Penerbit Rineka Cipta Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun 1990, pasal 1 Ayat 1) Tujuan pendidikan tinggi adalah : 1. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 2.Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional ( UU 2 tahun 1989, Pasal 16, Ayat (1) ; PP 30 Tahun 1990, Pasal 2, Ayat (1) ).