1. MAKALAH
MINAT BELAJAR SISWA
Disusun oleh:
Siti Sarah Rizki Rahmadani
Npm: 037117110
Kelas: 2D
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
KOTA BOGOR
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan masalah ilmiah tentang Minat Belajar Siswa.
Makalah Minat Belajar Siswa ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susun kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu
dengn tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Minat Belajar Siswa.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Minat Belajar Siswa dapat
bermanfaat maufun inspirasi terhadap pembaca.
Bogor, April 2018
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minat................................................................................................... 2
2.2 Fungsi Minat dalam Belajar.................................................................................. 3
2.3 Pengaruh Minat Terhadap Motivasi Belajar Siswa .............................................. 3
2.4 Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran................... 4
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa..................................... 5
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
4. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan atau menguasai suatu ilmu pengetahuan. Belajar memiliki arti dasar
akan adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar
merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktifitas yang dilakukan secara sadar
oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan
pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.1
Kualitas belajar seseorang ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang
diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan belajar. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
siswa itu sendiri dan lingkungannya. Siswa dalam artian kemampuan berpikir,
motivasi, minat dan kesiapan siswa. Sedangkan lingkungan yang mempengaruhi
hasil belajar siswa meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas
guru, sumber belajar, metode belajar serta dukungan keluarga dan masyarakat.2
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
minat belajar siswa. “Minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang
menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap sesuatu atau kegiatan
tertentu”.3 Dengan demikian minat menjadi faktor yang sangat penting untuk
membuat siswa perhatian, fokus dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Bakat dan minat siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran
tertentu.4
1Rahyubi, Heri. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik;Deskripsi dan Tinjauan
Kriti,. (Bandung: Nusa Media,2012) hlm. 3.
2 Susanto,Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Media
Group, 2013) hlm. 5.
3 Ibid., hlm. 66.
4 Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nurdin. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011) hlm. 250.
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minat
Minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;
keinginan”. 5 Mengemukakan minat merupakan kecenderungan seseorang untuk
memperhatikan dan berbuat sesuatu.6 Minat itu kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.7 Minat merupakan
kecenderungan jiwa seseorang terhadap suatu objek, biasanya disertai dengan
perasaan senang karena merasa memiliki kepentingan terhadap sesuatu itu.8 Minat
adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar.9
Minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, sehingga menyebabkan
dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan
mendatangkan kepuasan diri. Minat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu: mengetahui
apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut untuk
dipelajari. Dengan demikian, minat sangat berhubungan dengan sesuatu yang
menarik, menyenangkan, juga berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan
hingga sesuatu yang dapat memberikan kepuasan pada diri seseorang. Jika hal-hal
tersebut mengalami penurunan atau pengurangan, maka tentunya akan berefek
pula kepada menurunnya minat seseorang.10
5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa
Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2008) hlm. 957
6 Sriyanti, Lilik. Psikologi Pendidikan,(Salatiga: STAIN-Salatiga Press., 2009) hlmn. 8.
7 Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar,(Jakarta: Rajawali Pers., 2010) hlm. 152
8 Susanto,op.cit., hlm. 57-58.
9 Kartawidjaja, Eddy Soewardi. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar, (Bandung: Sinar Baru,
1987) hlm. 183.
10 Sardiman, A.M. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers., 2012) hlm. 40
6. 4
2.2 Fungsi Minat dalam Belajar
Menurut Sabri (2007: 85), minat dalam belajar memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang
berminat kepada suatu pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar
2. Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan
3. Penentu arah perbuatan siswa yakni kearah tujua yang hendak dicapai
4. Penseleksi perbuatan, sehingga perbuatan siswa yang mempunyai minat
akan senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
2.3 Pengaruh Minat Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Minat siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan
mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) terhadap
suatu pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda sekali
dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran. Mereka hanya
tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak
memiliki faktor pendorongnya.
Minat juga sebagai salah satu faktor internal mempunyai peranan dalam
menunjang prestasi belajar siswa, siswa yang tidak berminat terhadap bahan
pelajaran akan menunjukkan sikap yang kurang simpatik, malas dan tidak
bergairah mengikuti proses belajar mengajar.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam
bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat
besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap
materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 2010: 152).
Sulastri (2009: 51) berpendapat bahwa “prestasi adalah suatu hasil dari apa
yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan”. Sehingga,
untuk meraih prestasi pada suatu bidang sangatlah diperlukan daya pendorong
7. 5
yang kuat agar siswa tetap semangat saat berusaha meraihnya dan salah satu daya
pendorong tersebut adalah minat.
Beberapa indikator yang dapat kita amati saat siswa sedang memiliki minat pada
suatu pelajaran, antara lain:
- mengikuti pelajaran pada jadwalnya
- hadir tepat waktu, tidak ingin terlambat saat belajar
- membawa peralatan belajar dengan lengkap, alat tulis, buku cetak dan buku
catatan
- mencatat materi pelajaran dengan lengkap
- memperhatikan dengan seksama jika guru menerangkan
- memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terlihat dari antusiasnya saat mengikuti
pelajaran dan bertanya
- menjawab pertanyaan dengan mudah
- mengerjakan latihan dan tugas dengan semangat
- sedih apabila guru terlambat masuk mengajar atau tidak masuk
- memperkaya bahan dengan meminjam buku terkait pelajaran di perpustakaan
- selalu membaca bahan pelajaran walau diluar jadwal pelajaran
2.4 Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran
Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar (Sardiman, 2012). Begitu pentingnya minat belajar ini,
maka guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang
minat siswa (Uno dan Muhammad, 2011). Oleh sebab itu, guru perlu merancang
sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta dapat mengaitkan
pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pelajaran menjadi
bermakna dan terasa manfaatnya oleh siswa, semua itu dilakukan demi
8. 6
memunculkan minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajarinya dengan
harapan mampu meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Minat merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran
dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada
bahan/mata pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar.
Oleh karena itu, guru harus memberi motivasi agar siswa mau belajar dan
memperhatikan pelajaran. Guru perlu sekali mengenal minat-minat muridnya,
karena itu penting bagi guru untuk memilih bahan pelajaran, merencanakan
pengalaman-pengalaman belajar, menuntun mereka ke arah pengetahuan, dan
untuk mendorong motivasi belajar mereka (Hamalik, 2008: 105).
Hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum meningkatkan minat
siswa adalah meningkatkan minat dan antusias pada diri guru itu sendiri. Menurut
Hamalik (2008: 164), motivasi itu mudah sekali menjalar atau tersebar kepada
orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid-
murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian pula dengan murid
yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab meningkat atau menurunnya
minat siswa terhadap pelajaran tertentu, diantaranya adalah:
1. Persepsi siswa terhadap pelajaran
Persepsi yang salah terhadap pelajaran akan membuat siswa malas untuk
mempelajari suatu materi pelajaran. Sebagai contoh: pandangan siswa terhadap
pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, atau pelajaran IPS
merupakan pelajaran yang membosankan tentunya akan menyebabkan siswa
menjadi malas untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut. Sebaliknya,
persepsi positif terhadap suatu pelajaran dengan menganggap pelajaran tertentu
sebagai pelajaran yang mengasyikkan dan menantang akan membuat siswa
menjadi bersemangat untuk lebih giat belajar.
9. 7
2. Kondisi Fisik dan Psikis siswa
Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap minat dan aktivitas belajarnya. Faktor kesehatan badan,
seperti kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan sakit atau lelah, akan
sangat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran. Tidak hanya
kesehatan fisik, namun juga psikis. Banyaknya beban pikiran dan masalah yang
dihadapi oleh siswa akan sangat mengganggu konsentrasi dan perhatian siswa saat
mengikuti pembelajaran. Apalagi pada beberapa pelajaran yang memerlukan
kegiatan mental yang tinggi dan menuntut banyak perhatian dengan pikiran yang
jernih.
3. Hubungan Guru dan Murid
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata
pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya (Sabri, 2007: 84). Apabila siswa
tidak berminat kepada bahan/mata pelajaran atau juga kepada gurunya, maka
siswa tidak akan bersemangat belajar. Hubungan yang positif antara siswa dan
guru akan sangat menentukan kelancaran komunikasi diantara keduanya. Saat
siswa tidak menyukai guru tertentu, secara tidak langsung siswa juga tidak akan
menyukai pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Sebaliknya saat siswa
menyukai guru tertentu, juga akan membuat siswa tertarik terhadap apa yang
disampaikan oleh guru saat belajar dikelas.
4. Metode dan Gaya Mengajar Guru
Suasana belajar yang ditampilkan oleh guru saat mengajar akan
mempengaruhimood peserta didik. Suasana monoton dan membosankan akan
membuat siswa tidak bersemangat mengikuti pembelejaran, sebaliknya suasanya
yang menarik, menyenangkan dan bergairah akan meningkatkan aktifitas dan
perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Kartawidjaja (1987: 185),
perasaan senang akan menimbulkan sikap positif dan akan menumbuhkan minat,
sebaliknya perasaan tidak senang akan menimbulkan sikap negatif dan tidak
menumbuhkan minat.
10. 8
5. Keterkaitan Materi Pelajaran dengan Kehidupan Siswa
Selain hal-hal yang menarik dan menyenangkan, minat juga berhubungan
dengan kepentingan atau kebutuhan seseorang terhadap sesuatu. Oleh sebab itu,
keterkaitan materi pelajaran terhadap kebutuhan dan kehidupan sehari-hari siswa
akan mempengaruhi perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya. Setiap
guru hendaklah mampu membawa pelajaran yang diajarkan dekat dengan
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan contoh nyata dalam kehidupan.
Dapat juga guru menggunakan fenomena kehidupan yang ada, kemudian
membahasnya dari sudut pandang pelajaran yang akan dipelajari.
6. Reinforcement (penguatan)
Setiap orang selalu membutuhkan dorongan dan penguatan untuk terus
berprestasi. Minat dan motivasi bisa saja menurun pada kondisi-kondisi tertentu.
Kemampuan seorang guru dalam memberikan penguatan saat motivasi siswa
menurun akan mempengaruhi “stamina” siswa untuk terus berusaha dan
berprestasi. Sebaliknya, prestasi sekecil apapun perlu diberikan apresiasi yang
positif sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh peserta
didik. Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda antara satu
dengan lainnya, dengan demikian kemajuan belajar siswa pun akan berbeda-beda.
Apresiasi terhadap kemajuan belajar setiap siswa walaupun terjadi sedikit
kemajuan, akan memperbesar energi motivasi dalam diri siswa untuk semakin
meningkatkan prestasi belajarnya.
11. 8
Hasil Observasi Minat Belajar Siswa
SDN Mawar Melati 3 TA. 2014-2017
4.3
2.5
3.5
4.5
2.4
4.4
1.8
2.8
2 2
3
5
0
1
2
3
4
5
6
2014 2015 2016 2017
Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
12. 9
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Minat siswa terhadap suatu pelajaran mempengaruhi tingkat aktifitas dan
prestasi belajar siswa
2. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada
belajar tanpa minat
3. Minat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan dan
kebutuhan seseorang
4. Untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, hendaknya setiap guru mampu
menampilkan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna dengan
metode mengajar yang bervariasi.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.
Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar.
Bandung: Sinar Baru.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik;
Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
Sriyanti, Lilik. 2009. Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN-Salatiga Press.
Sulastri, Siti. 2009. Siswa berakhlak Mulia Raih Prestasi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan
Nasional
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Media Group.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nurdin. 2011.Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara