SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MINAT BELAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada
Mata kuliah : “PSIKOLOGI PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu :
Drs. Moh. Irfan Burhani, M.Psi
Disusun Oleh :
Nama : Dody Utomo
Nim : 932113114
Kelas : E
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang
terhadap proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui
keantusiasan partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses yang ada.
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan
menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa
dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan atau
kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi.
Dengan demikian minat belajar merupakan faktor yang sangatlah
penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga
dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah.
Namun dalam praktiknya tidak sedikit guru yang menemukan kendala
dalam mengajar dikelas karena kurangnya minat siswa terhadap materi yang
disampaikan, jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan
mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Pengertian minat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat belajar siswa
3. Aspek-aspek Minat
4. Jenis - jenis minat
5. Klasifikasi minat
6. Kategori minat
7. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat
8. Pentingnya Minat dalam proses belajar
9. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong
manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu
objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih
besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak
menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas
objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang
seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat
seseorang tersebut.
Berikut beberapa definisi Minat menurut para ahli:
 Menurut Mahfudh Salahudin, minat adalah “Perhatian yang
mengandung unsur-unsur perasaan”.1
 Menurut Bimo Walgito dikutip oleh Ramayuli dalam
metodologi pengajaran agama islam: menyatakan bahwa minat
yaitu “Suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian
terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk
mengetahui dan mempelajari maupun membutuhkan lebih
lanjut”.2
 Slameto memberi pengertian bahwa Minat merupakan suatu
dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu.
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Keinginan seseorang
akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap ssesuatu
tersebut. minat dapat timbul dengan sendirinya, yang ditengarai
dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. 3
1 Salahudi Mahfudh.PengantarPsikologi Pendidikan.(Surabaya:Bina Ilmu, 1990)hlm 45
2 Ramayulis.Metodologi Pengajaran Agama Islam.(Jakarta: Kalam Mulia, 2001)hlm 91
3 Slamento.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.(Jakarta: Rineka Cipta, 2007)hlm 121
 Hurlock, Minat merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan keinginan yang nantinya dapat mendatangkan
kepuasan, yang mana kepuasan itu akan mempengaruhi kadar
minat seseorang. Dengan adanya minat, mampu memperkuat
ingatan seseorang terhadap apa yang telah dipelajarinya,
sehingga dapat dijadikan sebagai fondasi seseorang dalam
proses pembelajaran di kemudian hari.4
 Winkel, mendefinisikan minat sebagai adanya suatu
ketertarikan yang sifatnya tetap di dalam diri subjek atau
seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau hal
tertentu dan adanya rasa senang terhadap bidang atau hal
tersebut, sehingga seseorang mendalaminya.5
 Witherington, mendifinisikan minat adalah kesadaran seseorang,
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi
mengandung sangkut-paut dengan dirinya merupakan suatu
kesadaran yang ada pada diri seseorang tentang hubungan
dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Hal-hal
yang ada di luar diri seseorang, meskipun tidak menjadi satu,
tetapi dapat berhubungan satu dengan yang lain karena adanya
kepentingan atau kebutuhan yang bersifat mengikat.6
 Singer, mendifinisikan minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin
dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai
bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,
kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika
kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun.
Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat
4 Elizabeth B. Hurlock.Perkembangan Anak.(Jakarta: Airlangga,1995)hlm 113
5 Winkel W. S.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.(Jakarta: PT. Gramedia,1984)hlm
30
6 H.C.Witherington, Psikologi Pendidikan, Aksara Baru: Jakarta, 1991, hal.135
sementara. Minat bukanlah merupakan sesuatu yang dimiliki
oleh seseorang begitu saja, melainkan merupakan sesuatu yang
dapat dikembangkan. Minat yang telah ada dalam diri seseorang
bukanlah ada dengan sendirinya, namun ada karena adanya
pengalaman dan usaha untuk mengembangkannya.7
 Hilgard, mendifinisikan memberi rumusan pengertian tentang
minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content” yang berarti
minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa
senang dan diperoleh suatu kepuasan.8
 Purwanto, mendifinisikan Minat mengarahkan perbuatan kepada
suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut.
Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif)
yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,
motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and
exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang
dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah
minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang menarik seseorang
mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.9
 Dalyono, mendifinisikan minat dapat timbul karena daya tarik
dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk
mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu.
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi,sebaliknyaminatyang kurang akan menghasilkan prest
asi yang rendah. Dalam usaha untuk mencapai sesuatu
7 Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah,Remaja Karya: Bandung, 1987, hal.93
8 Hilgard, R, Ernest , Introduction to psychology,Harcourt Jovanovich,New York, 1979, page.36
9 M. Purwanto Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2007, hal.56
diperlukan minat, besar kecilnya minat sangat berpengaruh
terhadap hasil yang diperoleh.10
 Djaali, mendifinisikan minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya. Adanya hubungan seseorang dengan sesuatu di luar
dirinya, dapat menimbulkan rasa ketertarikan, sehingga tercipta
adanya penerimaan. Dekat maupun tidak hubungan tersebut
akan mempengaruhi besar kecilnya minat yang ada.11
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai
pengertian minat dan pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa minat
belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam
beberapa gejala,seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi
mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu
adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap
aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan
keaktifan dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu.
Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman
belajar. Minat siswa untuk belajar mempunyai pengaruh yang besar
terhadap keberhasilan belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama
yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena itu,
untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru
hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu
selalu butuh dan ingin terus belajar. Minat belajar sangat mendukung dan
mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di sekolah yang
akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran. Secara singkat
10 Dalyono, Psikologi Pendidikan.Rineka Cipta, Jakarta . 2009, hal. 56-57
11 Djaali, Psikologi pendidikan, Bumiaksara, Jakarta, 2006, hal. 123
yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan dan perhatian
dalam belajar. Dalam pengertian lain minat belajar adalah: Kecenderungan
perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga
untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta,
rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor lahir batin.12
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Secara keseluruhan faktor yang mempengaruhi minat belajar
digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang
berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari
dalam diri siswa).
Berikut adalah beberapa faktor internal dan eksternal diantaranya
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat,
yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara lain:
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan:
 Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek belajar.
 Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk
mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih
banyak tentang sesuatu
 Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang
siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan .
 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
12 Wijaya Wina, Strategi Pembelajaran, Prenda Media Group, Bandung, 2001, hal. 123.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat
yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan
dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan
lingkungan.13
C. Aspek-aspek dalam Minat
Aspek minat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotor yaitu :
1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-
anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat. Minat pada
aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah hal yang diminati akan
menguntungkan? Apakah akan mendatangkan kepuasan? Ketika sesorang
melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat
dari proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki
minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan mendapatkan
banyak manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukannya. Jumlah waktu yang
dikeluarkan pun berbanding lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari
suatu aktivitas yang dilakukan sehingga suatu aktivitas tersebut akan terus
dilakukan.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang
menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap
terhadap aktivitas yang diminatinya. Seperti aspek kognitif, aspek afektif
dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan
kelompok yang mendukung aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan
memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat
yang telah didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua,
13 Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2002)hlm 14
guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus
pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki waktu-waktu khusus
atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang
diminatinya tersebut.
3. Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku
atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek
kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga
mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek
psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan
berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan
nyata dari keinginannya.14
D. Jenis – jenis minat
Minat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan sebab-musabab
atau alasan timbulnya minat, yaitu: a. Minat Volunter, b. Minat Involunter,
dan c. Minat Nonvolunter.15 Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan
sebaga berikut:
a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa
tanpa adanya pengaruh dari luar.
b. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa
dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.
c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri
siswa secara paksa atau dihapuskan.
E. Klasifikasi minat
Minat diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan bentuk
pengekspresian dari minat, antara lain:
a. expressed interest.
b. manifest interest.
14 Ibid,hlm 117
15 Sumadi Suryabrata (1993). Psikologi kepribadian.Jakarta: Rajawali Cipta.
c. tested interest.
d. inventoried interest.16
Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal
yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak
menyukai suatu objek atau aktivitas.
b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan
individu pada suatu kegiatan tertentu.
c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan
atau keterampilan dalam suatu kegiatan.
d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori
minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan
pernyataan.
F. Kategori minat
Minat dikatagorikan menjadi tiga katagori berdasarkan sifatnya,
yaitu:
a. Minat personal.
b. Minat situsional.
c. Minat psikologikal,17 yaitu sebagai berikut:
a.Minat Personal
Merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif stabil yang
mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat personal
merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik tidak
tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh dengan
sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal.
b.Minat Situsional
Merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif berganti-
ganti, tergantung rangsangan eksternal. Rangsangan tersebut misalnya
dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar dan media
yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat situsional
16 Suhartini Dewi, Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa Faktor yang
MelatarBelakanginya (tesis),Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung, 2001, hal.23
17 Ibid hal.25
dapat dipertahankan sehingga berkelanjutan secara jangka panjang, minat
situsional akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis siswa.
Semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan yang ada.
c.Minat Psikologikal
Merupakan minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi
antara minat personal dengan minat situsional yang terus-menerus dan
berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang
suatu mata pelajaran, dan memiliki kesempatan untuk mendalaminya dalam
aktivitas yang terstruktur di kelas atau pribadi (di luar kelas) serta
mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat
dinyatakan bahwa siswa tersebut memiliki minat psikologikal.
G. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat
Menurut siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara
terus menerus.
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu
yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-
aktivitas yang diminati.
d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada
yang lainnya. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada
aktivitas dan kegiatan.18
H. Pentingnya Minat dalam proses belajar
Agus Sujanto berpendapat bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk
membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain
sebagai berikut:
a. Memperkaya ide atau gagasan.
18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2003,
hal.58
b. Memberikan hadiah yang merangsang.
c. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.
d. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara
sehat.
e. Mengembangkan fantasi.
f. Melatih sikap positif.19
Pendapat lain yang dikemukakan oleh W. Olson,20 bahwa untuk
memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobbi dan
olahraga, pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. Mengikuti
pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang harus dikenal,
membaca artikel yang belum pernah dibaca dan membawa hobbi
dan olahraga yang beraneka ragam, hal ini akan membuat lebih
berminat.
b. Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan
pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih
berminat dalam memecahkan masalah khusus agar menjadi
lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan.
c. Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang
pada hakekatnya mengembangkan diri sendiri.
Sebagaimana pernyataan Syaiful Bahri bahwa “Minat besar
pengaruh terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu
pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik
baginya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena
itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan
mudah dipahami. dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
membangkitkan minat siswa, sebagai berikut :
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
19 Sujanto Agus,Psikologi Umum. PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal.94
20 Samosir, Marten., Seni Berpikir Kreatif, Erlangga, Jakarta, 1992, hal.112
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman masa yang
lampau.
c. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang baik.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.21
Untuk itu guru harus bisa memanfaatkan minat belajar siswa dengan
menyediakan kondisi yang mendukungnya. Minat siswa untuk belajar
merupakan kekuatan yang bersumber dari diri siswa. Minat ini memang
berhubungan dengan kebutuhan siswa untuk mengetahui sesuatu dari objek
yang dipelajarinya. Disinilah guru memegang peranan penting sebagai
penentu dan pencipta kondisi pembelajaran yaitu dengan menggunakan
metode mengajar yang sesuai dan interaktif.
I. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar
Indikator minat ada empat, yaitu: a. perasaan senang, b. ketertarikan
siswa, c. perhatian siswa, dan d. keterlibatan siswa.22 Masing-masing
indikator tersebut sebagai berikut:
a. Perasaan Senang; Seorang siswa yang memiliki perasaan senang
atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut
akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada
perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang
tersebut.
b. Ketertarikan Siswa, Berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda,
kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri.
c. Perhatian Siswa, Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas
jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan
mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki
minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan
memperhatikan objek tersebut.
21 Bahri Syaiful, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru, PT. Usaha Nasional, Surabaya, 1994, hal.
48
22 Safari, Penulisan ButirSoal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi,APSI Pusat,Jakarta,
2005, hal.152
d. Keterlibatan Siswa, Ketertarikan seseorang akan suatu objek
yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Minat adalah kecenderungan yang berlangsung lama terhadap suatu
objek atau dalam melakukan sesuatu kegiatan (perbuatan) . yang didasari
oleh perasaan tertarik, senang,yang muncul dari dalam diri. Kesenangan
adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan atau benda atau kegiatan,
yang berlangsung sementara. Kesengan berbeda dari minat dan
persistensinya. Perhatian adalah karakteristik yang selktif dari kehidupan
mental. Perhatian adalah pemusatan energi psikis pada suatu objek.
Perhatian yang besar (kuat) mengarah pada minat. Kebutuhan merupakan
keadaan yang membutuhkan pemuasan, kebutuhan ini mendorong
munculnya perhatian dan minat.
Motivasi adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan,
mempertahankan, mengelola dan embawa tingkah laku pada suatu tujuan
tertentu. Motivasi berkaitan dengan minat, yakni minat merupakan salah
satu unsur psikologis yang menjadi sumber motivasi. Bahaya yang paling
umum dalam perkembangan minat adalah interpretasi kesenangan
sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya pada minat, minat
berdasarkan konsep yang tidak realistis, dan bobot emosional yang tidak
positif terhadap minat.
Mengembangkan minat anak berangkat dari kebutuhan, ketertarikan
anak, bukan dari sisi keinginan orang tua/ guru. Minat dikembangkan
sehingga minat menjadi instrinsik. Minat dikembangkan sesuai dengan
karakteristik perkembangan anak, tidak membebani anak, dan
dikembangkan dengan memperhatikan sistem ganjaran. Merespon anak
dengan tepat dalam proses pengembangan minat anak akan meningkatkan
gairah anak, sebaiknya respon yang salah akan melemahkan minat anak.
Memberi kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri merupakan cara
yang sangat baik untuk mengembangkan minat.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri,Syaiful.1994. Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha
Nasional.
Dalyono.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali .2006. Psikologi pendidika. Jakarta: Bumiaksara.
Hilgard,Ernest R. 1979. Introduction to psychology. New York:
Harcourt Jovanovich.
Hurlock,Elizabeth B. 1995. Perkembangan Anak. Jakarta : Airlangga.
Mahfudin,Salahudi.1990. Pengantar Psikologi Pendidikan , Surabaya: Bina Ilmu.
Marten,Samosir.1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Ngalim,M. Purwanto Ngalim.2007. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramayulis .2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Safari.2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi.
Jakarta: APSI Pusat.
Singer, Kurt .1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung: Remaja Karya.
Slameto .2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
.2007. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhartini,Dewi.2001. Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa
Faktor yang Melatar Belakanginya (tesis). Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sujanto,Agus.2004. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suryabrata,Sumadi.1993. Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali Cipta.
,Sumadi.2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Wijaya,Wina.2001. Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenda Media Goup.
Witherington, H.C. 1991. Psikologi Pendidikan , Jakarta: Aksara Baru.
W. S. Winkel 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia.

More Related Content

What's hot

Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolahJunai Junaidi
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajarthearif1971
 
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptx
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptxPresentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptx
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptxDewirosita17
 
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2  Eksplorasi Masalah.docxLK 1.2  Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docxIrmadaBoheaIR
 
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)shinobi12
 
STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
STRATEGI INOVASI PENDIDIKANSTRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
STRATEGI INOVASI PENDIDIKANRofiani Intan
 
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Guss No
 
Jurnal Refleksi PPL 1.pptx
Jurnal Refleksi PPL 1.pptxJurnal Refleksi PPL 1.pptx
Jurnal Refleksi PPL 1.pptxUmmuKhaerunnisa
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHInterest_Matematika_2011
 

What's hot (20)

Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah
12. lembar-observasi-sarana-dan-prasarana-sekolah
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajar
 
Teori belajar piaget
Teori belajar piagetTeori belajar piaget
Teori belajar piaget
 
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptx
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptxPresentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptx
Presentasi Pertemuan 3_PDGK4500_TAP_Muhammad Ilyas_2021.pptx
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2  Eksplorasi Masalah.docxLK 1.2  Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
 
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
STRATEGI INOVASI PENDIDIKANSTRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
 
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
 
Jurnal Refleksi PPL 1.pptx
Jurnal Refleksi PPL 1.pptxJurnal Refleksi PPL 1.pptx
Jurnal Refleksi PPL 1.pptx
 
MASALAH BELAJAR.pptx
MASALAH BELAJAR.pptxMASALAH BELAJAR.pptx
MASALAH BELAJAR.pptx
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Rpp kelas 2
Rpp kelas 2Rpp kelas 2
Rpp kelas 2
 
Proses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPTProses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPT
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
 

Viewers also liked (20)

Minat minat pada individu
Minat minat pada individuMinat minat pada individu
Minat minat pada individu
 
Minat belajar ips
Minat belajar ipsMinat belajar ips
Minat belajar ips
 
Motivasi dan minat belajar
Motivasi dan minat belajarMotivasi dan minat belajar
Motivasi dan minat belajar
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Menumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswaMenumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswa
 
Makalah ddm individu
Makalah ddm individuMakalah ddm individu
Makalah ddm individu
 
Angket aktivitas belajar
Angket aktivitas belajarAngket aktivitas belajar
Angket aktivitas belajar
 
1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Teknik penelitian
Teknik penelitianTeknik penelitian
Teknik penelitian
 
Makalah tpq
Makalah tpqMakalah tpq
Makalah tpq
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 
Bahan ajar baru
Bahan ajar baruBahan ajar baru
Bahan ajar baru
 
Penanganan krisis
Penanganan krisisPenanganan krisis
Penanganan krisis
 
Tugas Perkembangan Remaja Usia Sekolah Menengah
Tugas Perkembangan Remaja  Usia Sekolah MenengahTugas Perkembangan Remaja  Usia Sekolah Menengah
Tugas Perkembangan Remaja Usia Sekolah Menengah
 
MATLAMAT & OBJEKTIF SAINS
MATLAMAT & OBJEKTIF SAINSMATLAMAT & OBJEKTIF SAINS
MATLAMAT & OBJEKTIF SAINS
 
Landasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan PendidikanLandasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan Pendidikan
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
TUGAS MAKALAH SMP
TUGAS MAKALAH SMPTUGAS MAKALAH SMP
TUGAS MAKALAH SMP
 

Similar to MINAT BELAJAR

Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarMenumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarSabila Nishrina.co
 
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxPPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxRizaIrfanny
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranDei Al-faroby
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDfachrul rozie
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiJeneng Qu Uyung
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...okyana dewi gendari
 
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxKemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxhanimusmantoro1
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranAtika Aziz
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfAyuPermataChandra
 

Similar to MINAT BELAJAR (20)

Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajarMenumbuhkan minat siswa dalam belajar
Menumbuhkan minat siswa dalam belajar
 
Mslh bljr
Mslh bljrMslh bljr
Mslh bljr
 
Artikel 10502105
Artikel 10502105Artikel 10502105
Artikel 10502105
 
NurmalasariHasibuan
NurmalasariHasibuanNurmalasariHasibuan
NurmalasariHasibuan
 
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptxPPT Filsafat Pendidikan.pptx
PPT Filsafat Pendidikan.pptx
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
 
3
33
3
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
 
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxKemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
 
PROFESI KEPENDIDIKAN
PROFESI KEPENDIDIKANPROFESI KEPENDIDIKAN
PROFESI KEPENDIDIKAN
 

More from Dodyk Fallen

Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaDodyk Fallen
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawDodyk Fallen
 
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaLingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaDodyk Fallen
 
Kontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anKontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anDodyk Fallen
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manarDodyk Fallen
 
Keawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuKeawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuDodyk Fallen
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 

More from Dodyk Fallen (10)

Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
 
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaLingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
 
Kontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anKontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'an
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manar
 
Keawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuKeawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmu
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

MINAT BELAJAR

  • 1. MINAT BELAJAR Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada Mata kuliah : “PSIKOLOGI PENDIDIKAN” Dosen Pengampu : Drs. Moh. Irfan Burhani, M.Psi Disusun Oleh : Nama : Dody Utomo Nim : 932113114 Kelas : E JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang terhadap proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses yang ada. Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan atau kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. Dengan demikian minat belajar merupakan faktor yang sangatlah penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam praktiknya tidak sedikit guru yang menemukan kendala dalam mengajar dikelas karena kurangnya minat siswa terhadap materi yang disampaikan, jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Pengertian minat 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat belajar siswa 3. Aspek-aspek Minat 4. Jenis - jenis minat 5. Klasifikasi minat 6. Kategori minat 7. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat 8. Pentingnya Minat dalam proses belajar 9. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Minat Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat seseorang tersebut. Berikut beberapa definisi Minat menurut para ahli:  Menurut Mahfudh Salahudin, minat adalah “Perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan”.1  Menurut Bimo Walgito dikutip oleh Ramayuli dalam metodologi pengajaran agama islam: menyatakan bahwa minat yaitu “Suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membutuhkan lebih lanjut”.2  Slameto memberi pengertian bahwa Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Keinginan seseorang akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap ssesuatu tersebut. minat dapat timbul dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. 3 1 Salahudi Mahfudh.PengantarPsikologi Pendidikan.(Surabaya:Bina Ilmu, 1990)hlm 45 2 Ramayulis.Metodologi Pengajaran Agama Islam.(Jakarta: Kalam Mulia, 2001)hlm 91 3 Slamento.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.(Jakarta: Rineka Cipta, 2007)hlm 121
  • 4.  Hurlock, Minat merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan yang nantinya dapat mendatangkan kepuasan, yang mana kepuasan itu akan mempengaruhi kadar minat seseorang. Dengan adanya minat, mampu memperkuat ingatan seseorang terhadap apa yang telah dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan sebagai fondasi seseorang dalam proses pembelajaran di kemudian hari.4  Winkel, mendefinisikan minat sebagai adanya suatu ketertarikan yang sifatnya tetap di dalam diri subjek atau seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau hal tertentu dan adanya rasa senang terhadap bidang atau hal tersebut, sehingga seseorang mendalaminya.5  Witherington, mendifinisikan minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut-paut dengan dirinya merupakan suatu kesadaran yang ada pada diri seseorang tentang hubungan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Hal-hal yang ada di luar diri seseorang, meskipun tidak menjadi satu, tetapi dapat berhubungan satu dengan yang lain karena adanya kepentingan atau kebutuhan yang bersifat mengikat.6  Singer, mendifinisikan minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat 4 Elizabeth B. Hurlock.Perkembangan Anak.(Jakarta: Airlangga,1995)hlm 113 5 Winkel W. S.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.(Jakarta: PT. Gramedia,1984)hlm 30 6 H.C.Witherington, Psikologi Pendidikan, Aksara Baru: Jakarta, 1991, hal.135
  • 5. sementara. Minat bukanlah merupakan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang begitu saja, melainkan merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan. Minat yang telah ada dalam diri seseorang bukanlah ada dengan sendirinya, namun ada karena adanya pengalaman dan usaha untuk mengembangkannya.7  Hilgard, mendifinisikan memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.8  Purwanto, mendifinisikan Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang menarik seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.9  Dalyono, mendifinisikan minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,sebaliknyaminatyang kurang akan menghasilkan prest asi yang rendah. Dalam usaha untuk mencapai sesuatu 7 Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah,Remaja Karya: Bandung, 1987, hal.93 8 Hilgard, R, Ernest , Introduction to psychology,Harcourt Jovanovich,New York, 1979, page.36 9 M. Purwanto Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hal.56
  • 6. diperlukan minat, besar kecilnya minat sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.10  Djaali, mendifinisikan minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Adanya hubungan seseorang dengan sesuatu di luar dirinya, dapat menimbulkan rasa ketertarikan, sehingga tercipta adanya penerimaan. Dekat maupun tidak hubungan tersebut akan mempengaruhi besar kecilnya minat yang ada.11 Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai pengertian minat dan pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala,seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu. Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman belajar. Minat siswa untuk belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Minat belajar sangat mendukung dan mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di sekolah yang akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran. Secara singkat 10 Dalyono, Psikologi Pendidikan.Rineka Cipta, Jakarta . 2009, hal. 56-57 11 Djaali, Psikologi pendidikan, Bumiaksara, Jakarta, 2006, hal. 123
  • 7. yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan dan perhatian dalam belajar. Dalam pengertian lain minat belajar adalah: Kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor lahir batin.12 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Siswa Secara keseluruhan faktor yang mempengaruhi minat belajar digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Berikut adalah beberapa faktor internal dan eksternal diantaranya sebagai berikut : 1. Faktor Internal Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara lain: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan:  Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek belajar.  Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu  Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan .  Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 12 Wijaya Wina, Strategi Pembelajaran, Prenda Media Group, Bandung, 2001, hal. 123.
  • 8. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.13 C. Aspek-aspek dalam Minat Aspek minat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor yaitu : 1. Aspek Kognitif Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak- anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat. Minat pada aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah hal yang diminati akan menguntungkan? Apakah akan mendatangkan kepuasan? Ketika sesorang melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan mendapatkan banyak manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukannya. Jumlah waktu yang dikeluarkan pun berbanding lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari suatu aktivitas yang dilakukan sehingga suatu aktivitas tersebut akan terus dilakukan. 2. Aspek Afektif Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang diminatinya. Seperti aspek kognitif, aspek afektif dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan kelompok yang mendukung aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua, 13 Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2002)hlm 14
  • 9. guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki waktu-waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang diminatinya tersebut. 3. Aspek Psikomotor Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya.14 D. Jenis – jenis minat Minat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan sebab-musabab atau alasan timbulnya minat, yaitu: a. Minat Volunter, b. Minat Involunter, dan c. Minat Nonvolunter.15 Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebaga berikut: a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar. b. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru. c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa atau dihapuskan. E. Klasifikasi minat Minat diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan bentuk pengekspresian dari minat, antara lain: a. expressed interest. b. manifest interest. 14 Ibid,hlm 117 15 Sumadi Suryabrata (1993). Psikologi kepribadian.Jakarta: Rajawali Cipta.
  • 10. c. tested interest. d. inventoried interest.16 Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas. b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu. c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan. d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. F. Kategori minat Minat dikatagorikan menjadi tiga katagori berdasarkan sifatnya, yaitu: a. Minat personal. b. Minat situsional. c. Minat psikologikal,17 yaitu sebagai berikut: a.Minat Personal Merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat personal merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal. b.Minat Situsional Merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif berganti- ganti, tergantung rangsangan eksternal. Rangsangan tersebut misalnya dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar dan media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat situsional 16 Suhartini Dewi, Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa Faktor yang MelatarBelakanginya (tesis),Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung, 2001, hal.23 17 Ibid hal.25
  • 11. dapat dipertahankan sehingga berkelanjutan secara jangka panjang, minat situsional akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis siswa. Semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan yang ada. c.Minat Psikologikal Merupakan minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi antara minat personal dengan minat situsional yang terus-menerus dan berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, dan memiliki kesempatan untuk mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur di kelas atau pribadi (di luar kelas) serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut memiliki minat psikologikal. G. Indikasi/ciri-ciri siswa yang memiliki Minat Menurut siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas- aktivitas yang diminati. d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.18 H. Pentingnya Minat dalam proses belajar Agus Sujanto berpendapat bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut: a. Memperkaya ide atau gagasan. 18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hal.58
  • 12. b. Memberikan hadiah yang merangsang. c. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif. d. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat. e. Mengembangkan fantasi. f. Melatih sikap positif.19 Pendapat lain yang dikemukakan oleh W. Olson,20 bahwa untuk memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan sebagai berikut: a. Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobbi dan olahraga, pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. Mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang harus dikenal, membaca artikel yang belum pernah dibaca dan membawa hobbi dan olahraga yang beraneka ragam, hal ini akan membuat lebih berminat. b. Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan. c. Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang pada hakekatnya mengembangkan diri sendiri. Sebagaimana pernyataan Syaiful Bahri bahwa “Minat besar pengaruh terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami. dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat siswa, sebagai berikut : a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. 19 Sujanto Agus,Psikologi Umum. PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal.94 20 Samosir, Marten., Seni Berpikir Kreatif, Erlangga, Jakarta, 1992, hal.112
  • 13. b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman masa yang lampau. c. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang baik. d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.21 Untuk itu guru harus bisa memanfaatkan minat belajar siswa dengan menyediakan kondisi yang mendukungnya. Minat siswa untuk belajar merupakan kekuatan yang bersumber dari diri siswa. Minat ini memang berhubungan dengan kebutuhan siswa untuk mengetahui sesuatu dari objek yang dipelajarinya. Disinilah guru memegang peranan penting sebagai penentu dan pencipta kondisi pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai dan interaktif. I. Indikator minat dan cara membangkitkan minat belajar Indikator minat ada empat, yaitu: a. perasaan senang, b. ketertarikan siswa, c. perhatian siswa, dan d. keterlibatan siswa.22 Masing-masing indikator tersebut sebagai berikut: a. Perasaan Senang; Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut. b. Ketertarikan Siswa, Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. c. Perhatian Siswa, Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. 21 Bahri Syaiful, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru, PT. Usaha Nasional, Surabaya, 1994, hal. 48 22 Safari, Penulisan ButirSoal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi,APSI Pusat,Jakarta, 2005, hal.152
  • 14. d. Keterlibatan Siswa, Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
  • 15. BAB III PENUTUP Kesimpulan Minat adalah kecenderungan yang berlangsung lama terhadap suatu objek atau dalam melakukan sesuatu kegiatan (perbuatan) . yang didasari oleh perasaan tertarik, senang,yang muncul dari dalam diri. Kesenangan adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan atau benda atau kegiatan, yang berlangsung sementara. Kesengan berbeda dari minat dan persistensinya. Perhatian adalah karakteristik yang selktif dari kehidupan mental. Perhatian adalah pemusatan energi psikis pada suatu objek. Perhatian yang besar (kuat) mengarah pada minat. Kebutuhan merupakan keadaan yang membutuhkan pemuasan, kebutuhan ini mendorong munculnya perhatian dan minat. Motivasi adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan, mempertahankan, mengelola dan embawa tingkah laku pada suatu tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan minat, yakni minat merupakan salah satu unsur psikologis yang menjadi sumber motivasi. Bahaya yang paling umum dalam perkembangan minat adalah interpretasi kesenangan sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya pada minat, minat berdasarkan konsep yang tidak realistis, dan bobot emosional yang tidak positif terhadap minat. Mengembangkan minat anak berangkat dari kebutuhan, ketertarikan anak, bukan dari sisi keinginan orang tua/ guru. Minat dikembangkan sehingga minat menjadi instrinsik. Minat dikembangkan sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, tidak membebani anak, dan dikembangkan dengan memperhatikan sistem ganjaran. Merespon anak dengan tepat dalam proses pengembangan minat anak akan meningkatkan gairah anak, sebaiknya respon yang salah akan melemahkan minat anak. Memberi kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri merupakan cara yang sangat baik untuk mengembangkan minat.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Bahri,Syaiful.1994. Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha Nasional. Dalyono.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali .2006. Psikologi pendidika. Jakarta: Bumiaksara. Hilgard,Ernest R. 1979. Introduction to psychology. New York: Harcourt Jovanovich. Hurlock,Elizabeth B. 1995. Perkembangan Anak. Jakarta : Airlangga. Mahfudin,Salahudi.1990. Pengantar Psikologi Pendidikan , Surabaya: Bina Ilmu. Marten,Samosir.1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga. Ngalim,M. Purwanto Ngalim.2007. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ramayulis .2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia. Safari.2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: APSI Pusat. Singer, Kurt .1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung: Remaja Karya. Slameto .2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. .2007. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Suhartini,Dewi.2001. Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan Beberapa Faktor yang Melatar Belakanginya (tesis). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sujanto,Agus.2004. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suryabrata,Sumadi.1993. Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali Cipta. ,Sumadi.2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Wijaya,Wina.2001. Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenda Media Goup. Witherington, H.C. 1991. Psikologi Pendidikan , Jakarta: Aksara Baru. W. S. Winkel 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.