Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi masalah rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Negeri 8 Dedai.
2. Beberapa penyebab rendahnya prestasi belajar diidentifikasi seperti rendahnya motivasi, intelegensi, minat siswa, dukungan orang tua, penggunaan gadget yang tidak terkontrol, keterbatasan sarana pem
1. LK PBL PEDAGOGIK
MODUL TEMA
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
(Masalah pedagogik, literasi, dan numerasi pada pokok bahasan
apa dan kelas berapa)
Modul ke-1 Tema 1:
Identifikasi masalah
1. Gambaran situasi masyarakat di tempat menjagar tepatnya di
SMP Negeri 8 Dedai yang terletak di Desa Umin Jaya; kondisi
kehidupan masyarakat tergolong kondisi kehidupan ekonomi
yang kurang, selain itu tingkat kehidupan yang serba instan
dan mau bergaya hidup yang gratis. Tingkat kesadaran dari
masyarakat akan pentingnya dukungan terhadap anak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak masih rendah, dengan
salah satunya bahwa siswa tidak memiliki buku pegangan atau
buku pelajaran secara pribadi. Sehingga hal tersebut juga akan
berpengaruh pula proses pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah
2. Gamabaran situasi di sekolah,
Situasi pendidikan di sekolah pada dasarnya berjalan dengan
cukup baik, dimana SMP Negeri 8 Dedai memiliki jumlah
siswa yang tidak terlalu banyak. Kurang lebih 95 % siswa
beragama Katolik, dari jumlah siswa yang rata-rata setiap
tahun nya sekitar 45-55 orang, sehingga masih sangat mudah
bagi pihak sekolah untuk mengkondisikan kegiatan sekolah
dapat berjalan dengan baik. Selain itu di karena saya sendiri
adalah kepalah sekolah sehingga kebijakan yang berhunungan
dengan keagaam menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh guru
dan siswa, misalnya pada saat masa Bulan mei dan bulan
Oktober ada kegiatan ibadat doa Rosario di sekolah, selain itu
bila ada tugas tambahan dimana sekolah diminta dari Gereja
untuk melayani di perayaan sabda, maka guru bersama siswa
terlibat dalam pelayanan tersebut.
3. Gambaran situasi siswa di sekolah,
Kehidupan siswa disekolah sehari-harinya belum menunjukan
pola hidup yang antuas benar-benar sebagai pribadi atau
sebagai pelajar yang sungguh ingin mendapat pendidikan atau
ilmu yang baik, kurang lebih 35 % tingkat ketidak seriusan
siswa dalam belajar khususnya tentang pendidikan agama
katolik masih rendah. Sehingga minat belajar siswa dengan
tergolong masih kurang. Hal ini disebabkan karena gambaran
kehidupan masyarakat yang dijelaskan pada poin pertama juga
berpengaruh pada pendidikan anak di sekolah di karenakan
siswa tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung
nya untuk belajar, hanya mengharapkan sumber yang dimiliki
oleh guru saja. Sementara pihak sekolah sering menganjurkan
supaya siswa jag bisa mempunyai buku tambahan untuk
sember belajar siswa, tetapi hal tersebut hanya direposn positif
oleh kurang lebih hanya kurang lebih 30 %. Selebihnya masih
belum menunjukan niat untuk memiliki buku tambahan
sebagai sumber untuk belajar siswa. Sehingga hal ini
berpengaruh pada kemajuan proses kegiatan belajar mengajar
2. di sekolah.
Hal-hal lain yang juga dapat mempengaruhi rendah tingkat
prestasi anak adalah karena penagaruh dunia Teknologi
terutma HP, dimana penggunaan HP yang tidak terkontrol
dengan oleh orang tua menyebakan dan menunjukkan sikap
baik merupakan ungkapan kelemahan dari pendidikan dan
Pembelajaran di sekolah khususnya Pendidikan Agama.
Pembelajaran agama pada prakteknya baik dari segi strategi,
model, bahan maupun media pembelajaran masih belum
sungguh-sungguh memperkaya pengalaman belajar siswa.
Selain itu Media pembelajaran Agama Katolik masih berupa
buku teks dan sangat jarang ditemukan berupa multimedia
yang dengan cara tertentu dapat menyentuh, sikap dan
perasaan (hati) siswa seperti vidio, animasi, musik dan
sebagainya untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Sementara di SMP Negeri 8 Dedai yang terletak jauh dari
pusat kota belum terdapat jangkauan sinyal internet, dan hal ini
juga menyulitkan guru untuk berproses lebih dalam kegiatan
pembelajaran untuk menuju kegiatan pembelajaran yang di
idealkan. Hasil belajar Pendidikan Agama Katolik baik dari
segi Kecerdasan (pengetahuan dan ketrampilan) maupun segi
karakter (sikap spiritual dan sosial) belum tercapai
sebagaimana diharapkan. Berangkat dari gambaran persoalan
tersebut maka ditemukan masalah yaitu tentang “ Rendahnya
Prestasi Belajar Siswa pada Pendidikan Agama Katolik di
kelas VIII, materi Sengsara dan Wafat Yesus sebagai
Penolakan Manusaia, di SMP Negeri 8 Dedai
Modul ke-2 Tema 2:
Eksplorasi Penyebab
Masalah
Eksplor Penyebab masalah dan dilengkapi dengan literatur dari
para peneliti:
Penyebab masalah dalam pembelajaran dapat bervariasi
tergantung pada konteksnya. Penting bagi pendidik / guru untuk
memperhatikan faktor-faktor tesesebut dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif, menarik, dan mendukung
agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Kurangnya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
dapat menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan.
berdasarkan pada pendapat salah satu ahli, Lev Vygotsky,
seorang psikolog dan ahli teori perkembangan kognitif,
menekankan bahwa pentingnya interaksi sosial dalam
pembelajaran. Menurut Lev Vygostsky, jika siswa kurang terlibat
aktif dalam diskusi dan kerja kelompok, maka dimungkin mereka
mengalami kesulitan dalam memahami dan menginternalisasi
konsep-konsep baru. Menurut Lev Vygotsky, rendahnya
partisipasi aktif siswa pada pembelajaran dalam kelas dapat
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
:
1. Rendahya motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki
3. motivasi belajar tinggi lebih mudah meraih prestasi yang
baik karena dia akan lebih bersemangat untuk
mempelajari semua materi yang diberikan guru. Namun
sebalik jika anak memiliki motivasi untuk belajar rendah
maka dapat dipastikan prestasi belajar anak rendah.
Sardiman A. M (2007: 75), menjelaskan motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”
2. Tingkat intelegensi atau kecerdasan.
Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi lebih mudah
mengikuti pelajaran di sekolah. Rendahnya kemampuan
berfikir siswa dalam memahami materi ajar : kemampuan
berfikir siswa dalam memhami materi akan berpengaruhi
terhadap prestasi belajar siswa. Dengan rendahanya
tingkat kemampuan berfikir siswa maka siswa juga akan
mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar yang
disampaikan. Menurut Muhibbin Syah (2005)
Intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk merekasi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan menggunakan cara yang
tepat. Jadi pada pernyataan ini dijelaskan bahwa
intelegensi sebenarnya bukan hanya persoalan yang
bersangkutan dengan fungsi kepala atau otak seseorang,
tapi juga tentang persoalan bagaimana kondisi organ-
organ yang ada diseluruh tubuh.
3. Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih
bersemangat untuk mempelajari materi yang disukainya.
Misalnya siswa yang suka berhitung maka dia akan
bersemangat mengikuti pelajaran matematika sehingga
kemungkinan besar nilainya lebih bagus dibandingkan
4. mata pelajaran lainnya yang kurang diminati. Menurut
Sumadi Suryabrata (1988 :109) Minat adalah
kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi. Siswa yang minat
belajarnya tinggi pastinya bisa meraih prestasi belajar
yang lebih baik. Rendahnya prestasi belajar siswa ini
disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran anak (
kemalasaan ) untuk membaca materi yang telah
disampaikan. Minat belajar berkaitan dengan fungsi
afektif dan pengetahuan yang akan menimbulkan emosi
kuat seperti perasaan positif terhadap sesuatu, rasa
terikat, terpesona dan meningkatkan proses kognitif
(Kpolovie et al., 2014: 75). Menurut pendapat Li et al.,
(2011: 2118) minat dipengaruhi oleh factor dari dalam
(intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik).
4. Rendahnya perhatian orang tua terhadap siswa :
dukungan orang tua terhadap proses belajar anak akan
berpnegaruh pada prestasi belajar anak itu sendiri.
Dukungan orang tua merupakan bantuan yang dapat
diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang,
jasa, informasi dan nasehat, yang mana membuat
penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan
merasa nyaman Taylor (dalam Martalisa dan Budisetiani,
2013). Faktor dukungan orang tua merupakan bagian
penting dalam mendukung prestasi belajar anak,
dikarenakan dukungan orang tua terhadap anak dapat
meningkatkan belajar anak, tetapi sebaliknya jika
dukungan orang tua sangat kurang bahkan tidak peduli
dengan pendidikan anak dan membiarkan anak berproses
sendiri tanpa ada pembimbingan, orang tua kurang respon
dengan tugas anak, maka akan berpengaruh pada
rendahnya prestasi belajar anak.
2. Penggunaan Gadget yang tidak terkontrol ; Gadget
merupakan barang canggih yang diciptakan dengan
5. berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media
berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan (Widiawati
dan Sugiman,2014). Menurut Mardhi (2015) smartphone
dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan
siswa tentang kemajuan teknologi sehingga siswa tidak
dikatakan menutup mata akan kemajuan di era
globalisasi. Siswa dapat mengakses berbagai informasi
edukasi dalam menggunakan gadget. Seperti digunakan
untuk mencari berbagai informasi mengenai materi yang
dianggap sulit Priatno & Marantika (2017) yang
menyatakan bahwa memanfaatkan teknologi informasi
memiliki dampak yang positif terhadap prestasi anak, jika
tetap berada pada pengawasan orang tua. Selain
memberi damapak positif Penggunaan Gadget dapat
berndampak negatif bagi siswa sehingga akan
memberikan masalah dalam proses belajarnya. Sehingga
penggunaan Gadget yang tidak terkontrol oleh orang tua,
akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Menurut
pendapat Hasanah & Kumalasari (2015) jika siswa sering
menggunakan gadget dengan berlebihan maka akan
timbul permasalahan pada proses belajarnya. Hal ini
sejalan dengan pendapat Saroinsong (2016) yang
mengemukakan siswa yang sering menggunakan gadget
dapat merugikan keterampilan interpersonalnya. Dampak
yang lain yang akan mempengaruhi terhadap prestasi
belajar siswa, siswa dibanding harus belajar ia lebih
memilih mengandalkan gadget (Harfiyanto dkk, 2015).
5. Keterbatasan saran pembelajaran disekolah: keterbatasan
sarana pendukung pembelajaran disekolah seperti media
pembelajaran akan sangat berpengaruh pada prestasi
belajar siswa. Media pembelajaran merupakan salah
satu faktor eksternal yang turut memberikan pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran
perlu didukung oleh media pembelajaran, salah satunya
6. adalah media elektronik seperti penggunaan LCD
proyektor, komputer, dan lain-lain (Wuryandari, 2012).
6. Metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah:
metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam
mengajar akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Metode mengajar guru kurang inovativ: contoh jika guru
selalu menggunakan metode ceramah maka akan
membuat siswa menjadi bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan akan berakibat pada rendahnya prestasi
belajar anak. Sebailiknya jika guru dalam mengajar
mengunakan metido yang bervariasi dalam proses
pembelajaran akan akan menjadi daya tarik tersendiri dari
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
antusias, maka dengan sendirinya anak akan lebih
bersemangat dalam belajar sehingga akan berakibat pula
tingginya prestasi belajar anak. Setiap proses
pembelajaran wajib menggunakan metode-metode
pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat maksimal
(Roestiyah, 2001). Selanjut Semakin baik metode itu,
makin efektif pula pencapaian tujuan (Surakhmad 1990).
7. Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah:
secara umum kedisiplinan yang diterapkan di
sekolah antara lain; disiplin untuk datang dan hadir
ke sekolah, tidak datang terlambat, disiplin dalam
mengikuti pelajaran-pelajaran di sekolah, disiplin dalam
hal berpakaian, dan disiplin dalam beraktifiktas di
lingkungan sekolah. Kedisiplinan yang diterapkan di
sekolah akan berpengaruh pada pencapaian pada hasil
belajar anak. Contoh, anak yang sering malas masuk
sekolah, kurang mendapat perhatian dari sekolah,
misalnya tidak dipanggil untuk dinasehati, tidak diberi
sanksi. Penerapan disiplin sekolah akan mendorong
motivasi dan memaksa ;para siswa bersaing meraih
prestasi ( Tu’u, 2004:15)
8. Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah:
7. hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok
untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama
yang diterapkan dalam kehidupan di sekolah akan
berpengaruh pula pada prestasi belajar siswa. Contoh
dalam kelompok diskusi ada salah satu siswa yang ditolak
dalam kelompok, atau ada siswa yang mersa kurang
diterima dalam perteman di sekolah maka akan
berpengaruh pada prestasi belajar anak. Vygotsky
menekankan pentingnya interaksi sosial dalam
pembelajaran. Jika siswa tidak diberi kesempatan untuk
berinteraksi dengan guru dan teman sekelas, mereka
mungkin merasa kurang termotivasi dan enggan untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Interaksi sosial
memainkan peran penting dalam proses konstruksi
pengetahuan dan pemahaman.
Kajian Literature ( artikel pendukung) Masalah :
1. Andri Andri, Zul Zagir, Olenggius Jiran Dores “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Di SD Negeri 04 Bati Tahun
Pelajaran 2016/2017”
2. Maria Nena, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Round Club Di Kelas VII A SMP
Negeri 1 Kewapante
3. Leonora, “meningkatkan hasil belajar siswa MAPEL
Pendidikan Agama Katolik Melalui Metode bercerita pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar “
4. Maria Goreti Ngandes, “Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Materi Allah
Adalah Sumber Keselamatan Yang Sejati Kelas IX SMPS
Hanura Danga Tahun Pelajaran 2018/2019
5. Fransisca Romana Wuriningsih, “Efektivitas Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dengan Metode Skrip Kooperatif
Berbantuan Boneka Jari Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
III SD Aloysius Semarang
6. Salvano Bhoki, “Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Materi
Membangun Persahabatan Sejati Kelas VIIA SMP
St.Agustinus Langa Tahun Pelajaran 2021/2022
7. Kriswdiatma Tjahja Hernawa, Mulyoto Mulyoto, Djono Djono
”Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Di
Sma Negeri Dengan Media Film
8. Ludgardis Bete Kiik Huwa, Stefanus Hubertus Gusti Ma
“Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar di
Sekolah Menengah Atas Katolik Swasta Syuradikara Ende”,
9. Riah Reski Sirajuddin “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
8. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Di SMAN 15 Makassar”
10.Niki, Kardila (2015) Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran IPS di
SMP N 4 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
11.Jurnal, Dwi Nur Fajriati “Faktor-Faktor Kesulitan Belajar
Pada Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kleas VII Di SMP 2
Mlati Tahun Pelajaran 2017/2018”
12.Aisyah, Riswan Jaenudin, Dewi Koryati “ Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 15 Palembang”
13.Juriatin “Analisis Penyebab Rendahnya Minat Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS Sdn Inpres Ncera Kecamatan Belo
Kabupaten Bima”
14.Basuntarti, Eva Febriana “Penyebab Rendahnya Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas v SDN
Sumberkradenan Pakis Malang / Eva Febriana Basuntarti”
15.Ilham Ansori, Busri Endang, Abas Yusuf Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Pada Siswa
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”
16.Aisyah, Riswan Jaenudin, Dewi Koryati “Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 15 Palembang “
17.Dian Asmara “Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VIII DI SMP N 2
Muara Bungo”
18.Ahmad Izzuddin “ Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Mata Pelajaran Pkn Dengan Metode Role Playing Di Sdn Iv
Gunung Rajak”
19.Yulia Nur Rahmawati “Identifikasi Penyebab Prestasi Belajar
Rendah Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Kabupaten Bantul”
20.Syarif Jamaludin, “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas VIII SMP N 2 Srumbung”
21.Hafsah, M.Pd. & Seri Suhaini “Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model
Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 1 Batu Kuta Tahun
Pelajaran 2014/2015
22.Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono “Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Pkn Melalui Model Pembelajaran Mind
Mappingpada Siswa Kelas IV Di Sd Negeri 3 Donorejo
Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”
23.Julieta Maria Goreti Padachan, “Peningkatan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti,
Menggunakan Model Pmebelajaran Discovery Learning Bagi
Siswa-Siswi Kelas X Upw 1 Smk Sadar Wisata”
24.Maria Ena, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Round Club Di Kelas VII A Smp
Negeri 1 Kewapante”
25.Yeremias Siono, Lic.Iur.Can dan Emilia Dolorosa Taek,
S.Ag.,MM ”Pengaruh Kompetensi Guru Agama Katolik
9. Terhadap Prestasi Belajar Siswa- Siswi Di Smp Negeri 2
Kupang “
26.F. Setyo Budianto, Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Katolik Melalui Metode Naratif Eksperensial Dengan
Tema Yesus Kristus Materi Bersyukur Atas Karya
Keselamatan Allah Melalui Tokoh Tokoh Perjajian Lama Kelas
II SD Negeri Srondol Wetan 06 Semarang
27.Aurelius Fredimento1, Anselmus Mema “ Peningkatan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Melalui Metode
Amos Pada Peserta Didik Sekolah Dasar”
28.Krispinus Leltakaeb ” Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti Melalui Penerapan Model
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri I
Kupang Barat “
29.Sipriana Oktavia “Pembelajaran Agama Katolik Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Di Sd
Inpres Wairklau”
30.Maria Margaretha Dwilinda, Peningkatan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti Melalui
Model Pembelajaran Discovery Learning “
31.Nabillah, T., & Abadi, A. P. (2019). Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa”
32.Watunonju Sar Intan, Suyuti, dan Charles Kapile “
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres”
33.rmawati Hi. Matti “ Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3
Ogotua Kabupaten Tolitoli”
34.Tisa Puspita Anggraini, Nurhayati Abbas, Franky Alfrits Oroh,
Khardiyawan A.Y. Pauweni, “Pengaruh Kecerdasan Emosional
dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa”
35.Aulia Dini Afifatusholihah, “Pengaruh Metode Mengajar Guru
Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ips”
36.Salwa Afniola, Ruslana, Wiwit Artika, “Intelegensi Dan Bakat
Pada Prestasi Siswa”
37.Dian Kurniawati, “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap
Prestasi Siswa”
38.Inesa Tri Mahardika Pratiwi, Rini Intansari Meilani, “Peran
media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa”
39.Riski Dirgantoro, “ hubungan dukungan orang tua dengan
prestasi belajar pada siswa SMK Saraswati jurusan
multimedia Salatiga
40.Trianah, “Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sosial dan
Pergaulan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar”
10. Modul ke-3 Tema 3:
Analisis Penentu
Penyebab Masalah
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur pendukung,
dapat diketahui penyebab masalah rendahnya prestasi belajar
siswa adalah :
- rendahnya motivasi belajar siswa
- rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam belajar
- metode mengajar guru kurang inovativ
- sarana pembelajaran terbatas
- rendahnya dukungan orang tua
Kajian Literature ( artikel pendukung) Masalah :
1. Andri Andri, Zul Zagir, Olenggius Jiran Dores “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SD Negeri 04 Bati
Tahun Pelajaran 2016/2017”
2. Maria Nena, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Round Club Di Kelas VII A SMP
Negeri 1 Kewapante
3. Leonora, “meningkatkan hasil belajar siswa MAPEL
Pendidikan Agama Katolik Melalui Metode bercerita pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar “
4. Maria Goreti Ngandes, “Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Materi Allah
Adalah Sumber Keselamatan Yang Sejati Kelas IX SMPS
Hanura Danga Tahun Pelajaran 2018/2019
5. Fransisca Romana Wuriningsih, “Efektivitas Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dengan Metode Skrip Kooperatif
Berbantuan Boneka Jari Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
III SD Aloysius Semarang
6. Salvano Bhoki, “Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Materi
Membangun Persahabatan Sejati Kelas VIIA SMP
St.Agustinus Langa Tahun Pelajaran 2021/2022
7. Kriswdiatma Tjahja Hernawa, Mulyoto Mulyoto, Djono Djono
”Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Di
Sma Negeri Dengan Media Film
8. Ludgardis Bete Kiik Huwa, Stefanus Hubertus Gusti Ma
“Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar di
Sekolah Menengah Atas Katolik Swasta Syuradikara Ende”,
9. Riah Reski Sirajuddin “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Di SMAN 15 Makassar”
10.Niki, Kardila (2015) Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran IPS di
11. SMP N 4 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
11.Jurnal, Dwi Nur Fajriati “Faktor-Faktor Kesulitan Belajar
Pada Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kleas VII Di SMP 2
Mlati Tahun Pelajaran 2017/2018”
12.Aisyah, Riswan Jaenudin, Dewi Koryati “ Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 15 Palembang”
13.Juriatin “Analisis Penyebab Rendahnya Minat Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS Sdn Inpres Ncera Kecamatan Belo
Kabupaten Bima”
14.Basuntarti, Eva Febriana “Penyebab Rendahnya Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas V SDN
Sumberkradenan Pakis Malang / Eva Febriana Basuntarti”
15.Ilham Ansori, Busri Endang, Abas Yusuf Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Pada Siswa
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”
16.Aisyah, Riswan Jaenudin, Dewi Koryati “Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 15 Palembang “
17.Dian Asmara “Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VIII DI SMP N 2
Muara Bungo”
18.Ahmad Izzuddin “ Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Mata Pelajaran Pkn Dengan Metode Role Playing Di Sdn Iv
Gunung Rajak”
19.Yulia Nur Rahmawati “Identifikasi Penyebab Prestasi Belajar
Rendah Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Kabupaten Bantul”
20.Syarif Jamaludin, “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas VIII SMP N 2 Srumbung”
21.Hafsah, M.Pd. & Seri Suhaini “Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model
Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 1 Batu Kuta Tahun
Pelajaran 2014/2015
22.Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono “Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Pkn Melalui Model Pembelajaran Mind
Mappingpada Siswa Kelas IV Di Sd Negeri 3 Donorejo
Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”
23.Julieta Maria Goreti Padachan, “Peningkatan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti,
Menggunakan Model Pmebelajaran Discovery Learning Bagi
Siswa-Siswi Kelas X Upw 1 Smk Sadar Wisata”
24.Maria Ena, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Round Club Di Kelas VII A Smp
Negeri 1 Kewapante”
25.Yeremias Siono, Lic.Iur.Can dan Emilia Dolorosa Taek,
S.Ag.,MM ”Pengaruh Kompetensi Guru Agama Katolik
Terhadap Prestasi Belajar Siswa- Siswi Di Smp Negeri 2
Kupang “
26.F. Setyo Budianto, Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Katolik Melalui Metode Naratif Eksperensial Dengan
12. Tema Yesus Kristus Materi Bersyukur Atas Karya
Keselamatan Allah Melalui Tokoh Tokoh Perjajian Lama Kelas
II SD Negeri Srondol Wetan 06 Semarang
27.Aurelius Fredimento1, Anselmus Mema “ Peningkatan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Melalui Metode
Amos Pada Peserta Didik Sekolah Dasar”
28.Krispinus Leltakaeb ” Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti Melalui Penerapan Model
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri I
Kupang Barat “
29.Sipriana Oktavia “Pembelajaran Agama Katolik Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Di Sd
Inpres Wairklau”
30.Maria Margaretha Dwilinda, Peningkatan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti Melalui
Model Pembelajaran Discovery Learning “
31.Nabillah, T., & Abadi, A. P. (2019). Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar Siswa”
32.Watunonju Sar Intan, Suyuti, dan Charles Kapile “
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres”
33.rmawati Hi. Matti “ Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3
Ogotua Kabupaten Tolitoli”
34.Tisa Puspita Anggraini, Nurhayati Abbas, Franky Alfrits Oroh,
Khardiyawan A.Y. Pauweni, “Pengaruh Kecerdasan Emosional
dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa”
35.Aulia Dini Afifatusholihah, “Pengaruh Metode Mengajar Guru
Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ips”
36.Salwa Afniola, Ruslana, Wiwit Artika, “Intelegensi Dan Bakat
Pada Prestasi Siswa”
37.Dian Kurniawati, “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap
Prestasi Siswa”
38.Inesa Tri Mahardika Pratiwi, Rini Intansari Meilani, “Peran
media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa”
39.Riski Dirgantoro, “ hubungan dukungan orang tua dengan
prestasi belajar pada siswa SMK Saraswati jurusan
multimedia Salatiga
40.Trianah, “Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sosial dan
Pergaulan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar”
Hasil Wawancara
1. Dalam wawan cara dengan Bapak Bonivasius Lile (Praktisi
Pendidikan) menjelaskan bahwa rendahnya prestasi belajar
siswa dikarenakan : minat belajar anak rendah, kurangnya
dukungan dari orang tua, pengaruhi dunia teknolgi ( HP
13. )/televise
2. Dalam wawancara dengan ibu Lindawati, S.Pd ( Guru
SMP 2 Sintang –Bidang Studi Bahasa Indonesia )
menjelaskan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa
dikarenakan : siswa kurang merasa senang dalam belajar,
siswa mengikuti pelajaran hanya semata-mata agar tidak
tinggal kelas, siswa mengikuti kegitan belajar bukan untuk
menambah ilmu tetapi karena diharuskan mengikuti
pelajaran, kurangnya persiapan Guru dalam Mengajar,
Metode Pembelajaran yang kurang pas dengan materi
3. Dalam wawancara dengan ibu Agnes ( Guru SD 6 Sungai
Ana Sintang) menjelaskan bahwa rendahnya prestasi
belajar siswa dikarenakan : Minat membaca dan berhitung
kurang, tidak mengulangai pelajaran di rumah, akibat dunia
teknologi khususnya HP
4. Dalam wawancara dengan ibu Monika Nurlini (Guru
SD) menjelaskan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa
dikarenakan : kurang memahami apa yang disampaikan
oleh guru, siswa kurang menyimak.
5. Dalam wawancara dengan Yuni (siswa SMPN 8 Dedai),
mengatakan bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar
siswa di karenakan ada 2 faktor, yang pertama factor diri
sendiri seperti siswa tidak memiliki buku pengayaan atau
buku pelajaran hanya berharap dengan mencatat dari buku
guru, malas belajar, tidak serius mendenrkan guru dalam
mejelaskan materi, suka bermain atau bergurau saat
pelajaran berlangsung, belajar di rumah kalau ada tugas
dari guru saja dan bahkan terkadang minta hasil pekerjaan
teman, waktu banyak digunakan untuk bermain, nonton HP
6. Dalam wawancara dengan Dominikus Melano (Siswa
SMPN 8 Dedai ), mengatakan bahwa penyebab rendahnya
prestasi belajar siswa, dikarenakan, siswa itu malas belajar,
suka bermain saat pelajaran di kelas berlangsung, tidak
mendengarkan penjelasan guru dengan baik, pergi ke
14. sekolah hanya untuk menghindari pekerjaan di rumah, tidak
berkinginan untuk memiliki prestasi yang baik yang
penting datang ke sekolah dan asalkan naik kelas saja,
belajar karena ada tugas dari guru, tugas yang dikerjakan
dikerjakan asal-asal saja, waktu belajar kurang lebih banyak
waktu digunakan untuk bermain terutama main HP.
7. Dalam wawancara dengan Reksi ( siswa SMP 2 Sintang ),
mengatakan, bahwa prestasi siswa rendah dikarenakan
siswa itu sendiri yang malas belajar, suka bergurau dan
tidak serius mendengarkan penjelasan guru, siswa
memiliki daya intelektual yang kurang sehingga sulit
memahami materi yang di ajarakan oleh guru
Modul ke-4 Tema 4:
Rencana Aksi
Merujuk pada indentifikasi masalah yang saya angkat
tentantang rendahnya Prestasi belajar siswa, dan berdasar
hasil ekplosai dan setlah dilakukan analisis penentu
peneyaban madalaj yang paling domina adalah menganai
guru kurang inovativ dalam menggunakan model
pembelajaran. Berangkat dari hal tersebut maka, saya lebih
memeilih model pembelajaran discovery learning untuk
meneyelesaikan masalah rendahnya prestasi belajar siswa di
SMP Negeri 8 Dedai
Adapun kelebihan mengunakan model pembelajaran
discovery learning adalah dapat membantu siswa dalam
memperbaiki dan meningkatkan keterampilan serta proses-
proses kognitif, pengetahuan yang diperoleh mampu
menguatkan pengertian, ingatan, transfer pengetahuan, dan
menimbulkan rasa senang (Khairally, 2022). Sehingga
merujuk pada masalah tersebut maka ditemukan masalah
yaitu, “Rendahnya Prestasi Belajar Siswa pada Pendidikan
Agama Katolik di kelas VIII, materi Sengsara dan Wafat Yesus
sebagai Penolakan Manusaia, di SMP Negeri 8 Dedai”
15. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 8 Dedai
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : VIII /Satu
Materi Pokok : Sengsara dan Wafat Yesus sebagai Penolakan Manusia Alokasi
Waktu : 3 Pertemuan (3JP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampakmata
2. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3.2. Menggali informasi dari Kitab Suci tentang peristiwa yang berkaitan dengan
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
4.2. Merefleksikan pengalaman dirinya berkaitan dengan teladan Yesus Kristus
yang relasengsara, wafat dan bangkit demi menegakkan nilai-nilai Kerajaan
Allah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi penyebab sengsara Yesus.
2. Menggali peristiwa penting sengsara dan wafat Yesus.
3. Mengagumi teladan sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan.
4. Mewujudkan teladan sikap Yesus menghadapi penderitaan dalam hidup sehari-hari.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyebutkan sikap positif dan negative dalam menghadapi penderitaan
2. Menceritakan 2 peristiwa penrting sebelum sengsara dan wafat Yesus
3. Menjelaskan sikap yesus dalam mengadapi sengsara dan wafatnya
4. Mengamati film dan diskusi kelompok siswa dapat memahami makna sengsara dan wafat Yesus
dan dapat memetik teldan –Nya untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Setelah mengamati gambar yang ditampilkan pada powerpoint, siswa mampu menuliskan
dan Menyebutkan sikap positif dan negative dalam menghadapi penderitaan
6. Setelah mengamati gambar yang ditampilkan pada powerpoint, siswa mampu menelaah
Menceritakan 2 peristiwa penrting sebelum sengsara dan wafat Yesus
7. Setelah mengerjakan lembar kerja peserta didik, siswa mampu menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang makna penderitaan dalam kehidupan sehari-hari
8. Setelah mengamati gambar yang ditampilkan pada powerpoint, siswa mampu menuliskan
9. Setelah mengamati gambar yang ditampilkan pada powerpoint, siswa mampu menganalisis
penyebab terjadinya penderitaan Yesus
10. Setelah mengerjakan lembar kerja peserta didik, siswa mampu mendemonstrasikan hasil
pengamatan tentang penederitaan yesus sebagai penyelmatan atau penebusan dosa manusia
16. E. MATERI PEMBELAJARAN
Sengsara dan Wafat Yesus sebagai Penolakan Manusia
F. MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik- TPACK
Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi, tanya jawab
G.. MEDIA, ALAT, DAN BAHAN PEMBELAJARAN
a. Media / Alat Bahan Pembelajaran
Kitab Suci Perjanjian Lama
Kitab Suci Perjanjian Baru
Slide power point
Laptop
LKPD
b. Sumber Belajar
1. Pengalaman peserta didik dan guru
2. Alkitab
3. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Yogyakarta:Kanisius.
4. Komisi Kateketik KWI, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus, Pendidikan
Katolik untukSMP, Buku Guru 2, Kanisius, Yogyakarta.
5. Komisi Kateketik KWI, 2007, Persekutuan Murid-murid Yesus, Pendidikan
Katolik untuk SMP,Buku Guru 2, Kanisius, Yogyakarta
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Diskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Kegiatan
Pendahulua
n
a. Orientasi.
- Guru mengajak siswa mengawali pelajaran dengan bersama Doa
Pembukaan yang dipimpin oleh guru secara spontan
- Guru mengajak siswa untuk saling berjabatan tangan satudengan
yang lainnya sebagai ungkapan persaudaraan
- Guru memberi salam dan sapaan serta menanyakan keadaan
siswa
- Guru mengecek kesiapan diri dengan mengabsen kehadiran
siswa
b. Aperpepsi
- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didikdengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupansehari-hari.
10
menit
17. - Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan materi tentang Wafat
dan Sengsara Yesus sebagai Penolakan Manusia:
- Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang
materi yang di bahas
- Mengajukan pertanyaan
d. Pemberian Acuan
- Menginformasikan subtema dari tema yang akan dipelajari
pada hari itu
- Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yangberlangsung
- Pembagian kelompok belajar (kelompok diskusi )
- Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
Kegiatan Inti a. Simulation (pemberian rangsangan)
1. Sebagai pembuka untuk kegiatan berikutnya, guru
bertanya kepada siswa:
- Apakah dalam kehisupan sehari pernah mengalami
penedritaan (sakit, mengalami kecelakaan, tertimpa
musibah, dll )
2. Siswa melihat dan menyimak gambar tentang kisah sengsara
Tuhan Yesus pada powerpoint.
b. Statement (Identifikasi Masalah)
3. Guru bertanya kepada siswa:
1. Apakah kalian masih ingat tentang penderitaan yang
dialami Tuhan Yesus
2. Apakah kalian dapat menyebutkan sikap positif dan
negative dalam menghadapi penedritaan
4.. Siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut dan
menjelaskan jawabannya. Collaboration-Comunication
c. Data Collection (pengumpulan data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yangtelah diidentifikasi melalui kegiatan:
5.. Guru bertanya kepada siswa;
- Apakah kalian masih ingat dengan pelajaran sebelumnya
mengenai berbagai tanggapan terhadap pewartaan Yesus
1. Siswa diminta menuliskan beberapa hal berikut:
- Apa itu penderitaan ?
- Mengapa ada orang yang menderita ?
- Mengapa ada orang yang tidak peduli pada sesamanya?
- Apa makna penderitaan Yesus bagi kita?
2. Guru meminta siswa mengerjakan LKPD dan
memberikan penjelasan tentang cara pengerjaan LKPD
d. Verification (pembuktian )
Siswa diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan : Menambah keluasan dan
95
menit
18. kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin,taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikirinduktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi : Wafat dan Sengsara
Yesus sebagai Penolakan Manusia dengan :
- bersama-sama membahas soal yang telah dikejakan
oleh siswa
- siswa mempresentasikan tentan makna penderitaan
dalam hidup yesus lalu menghubungkan makna
penderitaan yang dialaminya sehari-hari
e. Generalization (menarik kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
- Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Wafat dan Sengsara
Tuhan Yesus sebagai Penolakan Manusia ; Pemahaman tentang
makna penderitaann berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secaralisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi : Wafat dan Sengsara Tuhan Yesus sebagai
Penolakan Manusia
- Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Wafat dan Sengsara Tuhan Yesus sebagai
Penolakan Manusia; Pemahaman tentang keselamatan dan
ditanggapi olehkelompok yang mempresentasikan.
- Bertanya atas presentasi tentang materi Wafat dan Sengsara
Tuhan Yesus sebagai Penolakan Manusia Pemahaman tentang
keselamatan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Creativity (Kreativitas)
Guru bersama siswa menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berupa :
- Laporan hasil pengamatan secara tertulis materi tentang ´ Wafat
dan Sengsara Yesus Sebagai Penolakan Manusia”
- Menjawab pertanyaan tentang Wafat dan Sengsara Yesus sebagai
Penolakan Manusia, terutama pemahaman siswa tentang makna
penseritaan Yesus bagi manusia pada LKPD yang ada pada siswa
- Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi
- Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Wafat dan sengsara
Tuhan Yesus sebagai Penolakan Manusia yaitu Pemahaman
tentang penderitaan yang tedapat pada LKPD secara individu
untuk mengecek sejauh mana materi tersebut telah dikuasai oleh
siswa
19. Penutup 1. Siswa merefleksi kegiatan pembelajaran hari ini dengan
menjawab pertanyaan guru
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
3. Guru menutup kegiatan pertemuan dan mengarahkan peserta
untuk pertemuan berikutnya tentang materi pembelajaran
selanjutnya
15 Menit
G. PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
a. Tehnik : PenilaianDiri
b. Bentuk Instrumen : lembar PenilaianDiri
c. Kisi-kisi :
No Sikap/ nilai Butir instrumen
1 Kagum akan kebaikan Tuhan 1
2 Mensyukuri rahmat Tuhan 2
3 Bangga terhadap kehidupan yang dianugrahkan Tuhan 3
4 Mensyukuri teladan Yesus 4
5 Bangga memiliki Tuhan Yesus 5
2. Sikap Sosial
a. Tehnik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : lembarObservasi
c. Kisi-kisi :
No Sikap/ nilai Butir instrumen
1 Peduli akan penderitaan orang lain 1
2 Peka akan lingkungan 2
3 Membantu teman mengalami kesulitan 3
4 Rela berkorban untuk teman 4
20. 3. Pengetahuan
a. Tehnik : Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1
Menganalisa sikap Tuhan Yesus yang rela menghadapi
sengsara dan wafat
1
2 Menganalisa penyebab penolakan terhadap Tuhan Yesus 2
3
Menemukan keteladanan Tuhan Yesus dalam menghadapi
penderitaan berdasarkan Flp 2:5-11
3
4
Menemukan sikap positif dan negatif dalam menghadapi
penderitaan
4
4. Ketrampilan
a. Tehnik : Membuat KaryaTertulis
b. Bentuk Instrumen : Menceritakan pengalaman pribadi dalam mengatasi setiap
penderitan, kesusahan yang dialami berdasarkan keteladan Tuhan
Yesus yang sengsara
c. Kisi-kisi :
No Sikap/ nilai Butir instrumen
1
Menemukan makna positip dari pengalaman dalam
menghadapi penderitaan / kesusahan
1 – 4
2
Membuat rencana untuk mengaplikasikan teladan hidup
Yesus dalam membangun sikap hidup seabagai orang
beriman Kristiani.
Umin Jaya, 21 September 2022
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 8 Dedai Guru Bidang Studi PAK
MARIANA, S.Pd MARIANA, S.Pd
NIP.19790726 200604 2 007 NIP.19790726 200604 2 007