SlideShare a Scribd company logo
1
HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn SDN SUTOJAYAN 02
KABUPATEN BLITAR
Okyana Dewi Gendari
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
E-mail : okyanadewigendari@gmail.com
ABSTRACT : Citizenship Education (Civics) is one of the important
lessons to be learned and obligatory. But despite Civics is an important lesson and
compulsory, there are still many students who are lazy to learn. This is where the
teacher's job to find ways so that students are not lazy to study Civic Education.
To increase (Y) the interest of student learning against Civics can be realized by
one of the ways is to reward (X). The purpose of this study was to reveal: the
significance of the relationship of X to Y.
Research conducted a quantitative study using a descriptive correlational
design. This research was conducted at SDN Sutojayan 02 in Blitar with a
population of 60 students. By using cluster random sampling technique obtained a
sample of 11 students.
Collecting data in this study both the variable reward (X) and the students'
learning interest (Y) using a questionnaire research instruments covered. From the
results of the study were analyzed using multiple regression analysis.
Results revealed that X and Y have a positive and significant correlation (r
xy = 0.909, rtabel = 0.602) with a value of 6,651 t and contributed 83 % , while 17
% are influenced by other factors not examined in this study.
It is concluded that there is a positive and significant relationship between
pemebrian reward (X) with students' learning interest (Y) with the level of
strength of the relationship is very strong
Keywords: Delivery of reward , Student Learning Interests , Civics
ABSTRAK : Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
penting dan wajib untuk dipelajari. Akan tetapi meskipun pelajaran PKn
merupakan suatu pelajaran yang penting dan wajib, masih banyak siswa yang
malas untuk mempelajarinya. Di sinilah tugas guru untuk mencari cara agar siswa
tidak malas untuk mempelajari Pkn. Untuk meningkatkan (Y) minat belajar siswa
terhadap pelajaran PKn dapat diwujudkan dengan salah satu cara yaitu dengan
pemberian reward (X). Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap: signifikasi
hubungan X dengan Y.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif menggunakan
rancangan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan pada SDN
2
Sutojayan 02 di Kabupaten Blitar dengan jumlah populasi 60 siswa. Dengan
menggunakan teknik Cluster random sampling diperoleh sampel sejumlah 11
siswa.
Pengumpulan data dalam penelitian ini baik variabel pemberian reward (X)
dan minat belajar siswa (Y) menggunakan instrumen penelitian berupa angket
tertutup. Dari hasil penelitian dianalisis menggunakan analisi regresi ganda.
Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa X dan Y memiliki hubungan yang
positif dan signifikan (rxy = 0,909, rtabel=0,602) dengan nilai t sebesar 6,651 dan
memberikan kontribusi sebesar 83% sedangkan 17% lainnya dipengaruhi faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara pemebrian reward (X) dengan minat belajar siswa (Y) dengan
tingkat kekuatan hubungan sangat kuat
Kata Kunci : Pemberian reward, Minat Belajar Siswa, PKn
Pembelajaran PKn sangatlah penting bagi siswa yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari hari agar menjadi siswa sebagai warga Negara yang baik.
Proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya. Pendidikan
Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar.
Berdasarkan materi-materi pokok yang ada maka Pendidikan Kewarganegaraan
mempunyai peran dan posisi yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Menurut Pangestuti (2008:4) ″PKn adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berlatar pada budaya bangsa Indonesia″. Nilai luhur dan moral
tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-
hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pembelajaran PKn berpengaruh terhadap
proses pebentukan jati diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha yang dapat
mewujudkan fungsi PKn.
Tujuan PKn yaitu mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang
baik, yang dapat dilukiskan dengan menjadi warga negara yang patriotik, toleran,
setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati
Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut
tetapi bisa berasal dari guru yang tidak berhasil dalam memberikan minat ataupun
motivasi yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan,
oleh karena itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat
menentukan keberhasilan siswa. Siswa juga akan lebih termotivasi jika dari hasil
belajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward) yang memuaskan dari
guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas hasil belajarnya tersebut.
Suatu teknik guru dalam mendidik siswa yaitu dengan memberikan reward.
Teknik tersebut mampu menjadikan anak didik berkembang sesuai fitrahnya
bukan perbudakan otoritas pendidik pada diri anak yang mematikan inisiatif dan
potensi. Seperti ungkapan Wijanarko (2005:30) bahwa ″kita bisa menyampaikan
aturan-aturan dan menghukum anak tanpa menimbulkan tawar hati, luka hati, dan
3
kekecewaan dalam hati anak atau anak didik kita….dengan memberikan imbalan
atau reward″.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hadiah merupakan pemberian,
hadiah, ganjaran (karena memenangkan suatu perlombaan, pemberian, kenang-
kenangan, penghargaan, penghormatan, tanda kenang-kenangan tentang
perpisahan cendera mata. Sedangkan Wijanarko (2005: 31) berpendapat imbalan
atau reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena melakukan
sesuatu.Imbalan atau hadiah adalah sesuatu yang wajar sebagai apresiasi, sebagai
ungkapan terima kasih dan perhatian kita.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian
hadiah merupakan salah satu bentuk alat pendidikan dalam proses pembelajaran
yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai satu pendorong, penyemangat dan
motivasi agar anak didik lebih meningkatkan prestasi hasil belajar sesuai yang
diharapkan.
Dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah reward sebagaimana
pendekatan pendidikan lainya. Tim Parent Guide (2012: 15) mengatakan “pujian
dan penghargaan kecil-kecilan akan menjadi sangat berarti untuk si kecil dan
makin membuatnya bersemangat sekolah.” Pemberian pujian merupakan salah
satu bentuk motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi belajar siswa. Motivasi sudah
diyakini mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Oleh karena itu pemberian reward akan sangat membantu siswa terutama
membantu dalam hal peningkatan hasil belajar, sebab dengan mengunakan
metode reward anak menjadi semangat dan memiliki minat yang besar terhadap
motivasi belajar. Guru memberikan hadiah berupa benda kepada anak.
Pemberian hadiah bertujuan untuk membangkitkan minat belajar yang
tumbuh dari dalam diri siswa sendiri.Namun, yang perlu diperhatikan pada waktu
menyerahkan hadiah hendaknya disertai penjelasan rinci tentang alasan dan sebab
mengapa yang bersangkutan menerima hadiah tersebut.Reward sebagai alat
pendidikan banyak sekali macamnya. Menurut Wijanarko (2005: 31-38) bentuk-
bentuk imbalan yaitu berupa pujian, janji, dan barang.
Dengan demikian minat anak akan berkembang dan memiliki dampak
yang positif terhadap perkembangan siswa terutama dalam mengembangkan
minat sifat yang akhirnya adalah sebagai faktor pendorong motivasi untuk belajar.
Pada umumnya orang menyebut minat sebagai keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Menurut Belly (2006) (dalam Riadi, 2012: 6), minat adalah
keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya. Selanjutnya menurut Bob dan Anwar (dalam Riadi, 1983:210),
mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada
sesuatu. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau
melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: belajar
adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman Morgan (dalam Thobroni, 2012:
20). Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Thobroni, 2012:
4
20), belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
memengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum
ia mangalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Berdasarkan pengertian minat dan belajar maka yang maksud tentang
minat belajaradalah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima
atau melakukan suatu aktivitas belajar. Seorang siswa yang memiliki perasaan
senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus
mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa
untuk mempelajari bidang tersebut. Berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat
pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek
tersebut.
Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Thobroni (2012: 32), minat tersebut ada karena pengaruh dari dua faktor, yaitu
faktor indivudual dan faktor eksternal. Faktor individual atau biasa disebut faktor
internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam
diri sendiri. Menurut Armansyah (2015) Faktor internal tersebut antara lain: (1)
pemusatan perhatian; (2) keingintahuan; (3) motivasi, dan (4) kebutuhan. Faktor
eksternal adalah sesuatu yang datangnya dari luar dirisehingga siswa memiliki
minat belajar. Menurut Thobroni (2012: 33-34) faktor yang ada di luar individu
yang disebut faktor sosial, seperti: (1) faktor keluarga; (2) faktor guru dan cara
mengajarnya; (3)faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar;(4) faktor
lingkungan dan kesempatan yang tersedia; dan (5) faktor motivasi sosial.
Motif belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Sebagian siswa
mempunyai motivasi belajar yang tinggi, tetapi sebagian lain motivasi rendah atau
bahkan tidak ada sama sekali. DeCecco dan Grawford (dalam Slameto, 2003:
175-176) mengajukan 4 fungsi pengajar sebagai pendorong minat anak yaitu (a)
menggairahkan siswa; (b) memberikan harapan realistis; (c) memberikan insentif;
dan (d) mengarahkan.
Maka dari itu dalam sebuah proses belajar mengajar metode apapun
sebenarnya baik, tergantung cara guru mengelolaan proses pembejaran. Seperti
halnya dengan pemberian reward, jika guru menggunakan metode ini dengan
benar, maka minat belajar pada siswa semakin meningkat. Minat siswa akan
berpengaruh pada motivasi tersendiri bagi siswa yang pada akhirnya proses
pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apabila minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran PKn dapat meningkat maka siswa dapat menjadi warga
Negara yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran PKn. Adapun penelitian ini
mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis, kedua manfaat tersebut
dipaparkan sebagai berikut.
5
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya dan dapat dijadikan bahan penunjang dalam pengembangan karir
keguruan.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat ditujukan bagi guru,sekolah dan
peneliti sendiri.
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi guru akan
pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan
kebijakan agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti untuk mengetahui
masalah nyata tentang hubungan pemberian reward dalam menumbuhkan
minat belajar siswa.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Layaknya suatu penelitian kuantitatif, kegiatan studi deskriptif meliputi
pengumpulan data (berupa observasi, angket, dan waawancara), analisis data,
interprestasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada
penganalisisan data tesebut.
Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan dan
mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau
mengungkap fakta secara lebih mendalam tentang masalah yang diteliti dalam hal
ini hubungan pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
PKn SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian adalah semua murid kelas I - VI SDN Sutojayan
02 Kabupaten Blitar yang berjumlah 60 siswa. Terdiri atas 13 siswa kelas I, 12
siswa kelas II, 10 siswa kelas III, 11 siswa kelas IV, 7 siswa kelas V, dan 7 siswa
kelas VI. Pemilihan populasi dilakukan di SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar
karena dalam sekolah tersebut menerapkan kegiatan pemberian reward pada
proses pembelajarannya.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster
random sampling, dikarenakan penelitian dilakukan dengan menggunakan satu
kelompok (kelas) yang dianggap dapat mewakilkan populasi. Cluster random
sampling adalah memilih salah satu atau beberapa kelompok secara sampel
random sampling sebagai sampel (Arifin, 2012: 222). Sampel yang digunakan
dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar yang
berjumlah 11 siswa.
6
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket
(kuisioner), dan wawancara. Menurut Sugiyono (2010: 142) kuisioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sedangkan
wawancara menurut Sugiyono (2010: 194) yaitu digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang diteliti. Jadi, dalam penelitian wawancara
dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang hasil dari angket.
Analisis Data
Teknik analisa data yang di-gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik inferensial. Adapun tahap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan melakukan : deskriptif data, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis.
Uji prasyarat analisis berfungsi untuk mengetahui apakah data yang telah
terkumpul memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Salah satu
syarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan
dengan uji Chi Kuadrat. Sugiyono (2010: 241) berpendapat bahwa penggunaan
Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal. Jadi, apabila data yang dianalis tidak normal
menggunakan Statistik Nonparametris. Uji hipotesis akan dilakukan dengan
analisis korelasi parsial. Analisis korelasi parsial digunakan untuk menguji
hubungan antar masing-masing variabel bebas dan terikat.
HASIL
Uji Chi Kuadrat bertujuan untuk mengetahui normalitas data dari masing-
masing variabel apakah menunjukkan bahwa semua variabel terdistribusi normal.
Data dinyatakan terdistribusi normal karena harga Chi Kuadrat hitung (Xh
2 ) yang
ada pada variabel pemberian reward dan minat belajar siswa lebih besar dari Chi
Kuadrat tabel (Xt
2 ). Hasil uji normalitas pemberian reward terdapat pada tabel 4.3
sedangkan hasil uji normalitas minat belajar siswa terdapat pada tabel 4.4.
Ringkasan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini ditunjukkan pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Normalitas Pemberian Reward
INTERVAL fₒ fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh
44 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
43 3 1.5 1.5 2.25 1.5
42 3 3.7 -0.7 0.49 0.132432
41 1 3.7 -2.7 7.29 1.97027
40 2 1.5 0.5 0.25 0.166667
39 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
total 11 11 0 11.26 7.036036
7
harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x
11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3
Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 7,04. Harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat
kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi
Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga
Chi Kuadrat tabel (7,04 < 11, 070), maka distribusi data variabel pemberian
reward (x) tersebut normal.
Tabel 4.4. Uji Normalitas Minat Belajar Siswa
INTERVAL fₒ Fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh
78 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
77 1 1.5 -0.5 0.25 0.166667
76 4 3.7 0.3 0.09 0.024324
75 2 3.7 -1.7 2.89 0.781081
74 2 1.5 0.5 0.25 0.166667
73 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
Total 11 11 0 4.46 4.405405
harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x
11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3
Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 4,40. Harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat
kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi
Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga
Chi Kuadrat tabel (4,40 < 11, 070), maka distribusi data minat belajar siswa (y)
tersebut normal.
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No. Variabel Xh
2 Kesimpulan Interpretasi
1 Pemberian Reward 7,04 Xh
2 > 11,07 Normal
2 Minat Belajar
Siswa
4,40 Xh
2 > 11,07 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan harga Chi Kuadrat hitung
(Xh
2) pada masing-masing variabel lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel (Xt
2 ) =
11,07 , maka dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal.
Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi antara X
dengan Y yaitu r sebesar 0, 0254 dan nilai t hitung sebesar 6,651 dengan t tabel
2,262 sehingga t hitung > t tabel. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha)
diterima, artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian
reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn SDN Sutojayan 2
Kabupaten Blitar. Dengan demikian koefisien korelasi 0,909 itu signifikansi.
Analisis korelasi dilanjutklan dengan menghitung koefisien determinasi,
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. jadi koefisien
8
determinasinya adalah (0,909)2 = 0.83. Hal ini berarti varian yang terjadi pada
variabel minat belajar siswa 83% ditentukan oleh varian yang terjadi pada
variabel pemberian reward. Pengertian ini sering diartikan pengaruh pemberian
reward terhadap minat belajar siswa = 83%, dan sisanya 17% ditentukan faktor
lain, seperti motivasi dalam bentuk lain yang diberikan oleh guru.
Wawancara dilakukan untuk menggali lebih dalam lagi tentang kebenaran
pemberian reward yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran PKn. Selain itu,
wawancara bertujuan untuk meggali lebih jauh mengenai pendapat siswa terhadap
pengaruh pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
PKn. Pada saat pelaksanaannya, wawancara dilakukan pada beberapa siswa di
kelas penelitian yang dianggap dapat membantu dalam mengungkapkan sikap
maupun apresiasi siswa terhadap pemberian reward yang diberikan guru terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil wawancara yang dilakuakn
bersama guru dapat disimpulkan bahwa pemberian reward memiliki kekurangan
dan kelebihan. Pemberian reward diberikan berupa ucapan, visualisasi diri, dan
pemberian barang untuk menarik perhatian siswa agar tertarik dengan pelajaran
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Adapun hasil wawancara yang
telah dilakukan kepada siswa dapat disimpulkan dengan adanya pemberian reward
siswa aktif mengikuti pelajaran.
PEMBAHASAN
Pemberian Reward pada Mata Pelajaran PKn
Hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa yang memilih
diberikan reward pada mata pelajaran PKn oleh guru 9,1 % dalam kategori sangat
tinggi dan 90,9% dalam kategori tinggi. Tingginya tingkat pemberiaan reward
tersebut dikarenakan siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran PKn dan minat
belajarnya meningkat pada mata pelajaran PKn apabila terdapat pemberian
reward dalam kegiatan belajar.
Pemberian reward dalam proses pembelajaran PKn merupakan salah satu
pendorong untuk siswa untuk meningkatkan minat belajar. Pemberian reward
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu: 1) tidak dipandang
sebagai pengakuan tetapi lebih pada peningkatan, 2) bisa memotivasi siswa,
bergerak lebih dinamis dan terpacu untuk maju, 3) reward yang diberi penjelasan
bisa menimbulkan semangat belajar yang lebih baik dengan hasi yang baik.
Kekurangannya: 1) jika reward diberikan terus menerus akan dapat membuat pola
pikir anak jadi tidak baik, 2) bisa membuat anak iri dengan teman apabila tidak
diberi pengertian sebelumnya. Jadi, guru harus lebih pintar dalam mengatur waktu
kapan dapat memberikan reward serta reward apa yang tepat.
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Berdasarkan hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa
yang memiliki minat belajar terhadap mata pelajaran PKn 39 % dalam kategori
sangat tinggi, 42% dalam kategori tinggi dan 18,2% dalam kategori sedang.
9
Kategori dalam jumlah besar yaitu kategori tinggi. Tingginya tingkat minat
belajar siswa karena siswa memiliki keingintahuan yang tinggi serta memiliki
perasaan senang saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran PKn.
Minat belajar siswa sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran
Pkn. Semakin siswa memiliki minat dalam pembelajaran PKn, maka hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn pun juga akan meningkat. Minat belajar siswa
dapat ditumbuhkan melalui beberapa upaya. Guru harus dapat menumbuhkan
minat belajar siswa agar siswa dapat lebih memiliki minat terhadap pembelajaran
PKn.
Hubungan Pemberian Reward terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran PKn
Berdasarkan hasil penelitian pada BAB IV dapat terdapat hubungan positif
dan signifikan antara pemberian reward (X1) dengan minat belajar siswa (Y) pada
mata pelajaran PKn. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian reward
memiliki hubungan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
Pemberian rewad meliputi pujian dan hadiah.
Pujian dan hadiah penting dalam mendukung minat belajar siswa. Pujian meliputi
penghargaan, pujian (kata-kata), dan kata-kata manis (kalimat semangat).
sedangkan hadiah meliputi hadiah berupa benda. Minat belajar siswa dapat
meningkat apabila guru dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa berupa
pujian tersebut. Memberikan reward dalam bentuk benda harus diberikan sesuai
dengan apa yang diraih siswa. Hadiah tidak perlu barang yang mahal, meskipun
barang tersebut kecil asalkan bermanfaat bagi siswa dapat diberikan sebagai
reward. Meningkatkan minat belajar siswa tidaklah mudah, jadi guru harus lebih
bervariasi dalam memberikan reward kepada siswa. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel pemberian reward mempunyai hubungan dengan
kesuksesan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
pemberian reward pada mata pelajaran PKn (X) dengan minat belajar siswa pada
mata pelajaran PKn (Y) dengan tingkat kekuatan hubungan rendah. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini mengabaikan faktor-faktor yang perlu
diperhatikan seperti tingkat pemahaman siswa..
Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka diajukan saran sebagai
berikut: pemberian reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di
10
SDN Sutojayan 02 masuk dalam kategori tinggi, meskipun masih ada yang masuk
dalam kategori sedang. Hal ini sangat bagus bagi pendidikan di SDN Sutojayan
02, namun alangkah baiknya pengembangan pemberian reward oleh guru agar
minat belajar siswa semakin baik lagi. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi guru akan pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat
belajar siswa. Diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan kebijakan agar
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Allen, Eileen K. dan MArotz, Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak
Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun Edisi 5. Jakarta: PT Indeks
Alya, Qonita. 2009. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
PT. Indahjaya Adipratama
Andre, Kang. 2012. Metode Pembelajaran PKn, (Online),
(http://lenterakecil.com/metode-pembelajaran-pkn/), diakses 9 Februari 2016
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta 2013
Armansyah, Wawang . 2015. Minat Belajar, (Online),
(http://www.belajarbagus.com/2015/04/minat-belajar.html), diakses 22
Januari 2016
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .
Jakarta: BSNP
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Hadi, Rizal Nur. 2015. Hubungan Kepribadian dan Kemandirian Bertugas dengan
Kesuksesan Karir Keguruan Guru Bidang Keahlian TIK SMK Negeri di Kota
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FT UM
Lestari, Atik. 2007. Pengamatan Pelaksanaan Keterampilan Memberi Penguatan
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di SDN Kepanjenkidul 3.
Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Musfiroh, Kholifatul. 2012. Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment
Terhadap Minat Belajar Siswa Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Tarbiyah
STAIN
Nadia, Eriz. 2014. Implementasi Keterampilan Guru dalam Memberi Penguatan
pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV di SDN Sananwetan II Kota
Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Natawidjaja, Rochman dan Moesa, H.A. Moein. 1991. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
11
Pangestuti, Restu. 2015. Pengamatan Keterampilan Guru dalam Memberi
Penguatan Sebagai Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaraan PKn Kelas III
SDN Bendo I Kota Blitar.Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Riadi, Muchlisin. 2012. Minat Belajar, (Online),
(http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html), diakses 21
Januari 2016
Semiawan, Conny R. 2009. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT
Indeks
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta
Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2012). Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Tim Parents Guide. 2012. Growing Up: Usia 7-9 Tahun. Jakarta: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasa Emosional
dan Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

More Related Content

What's hot

Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Ginanjar Nur Prasetyo
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
Iyaz Sungeb
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
manginova
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmuhammad
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xfadhyl_bagenda
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Ptk mami2
Ptk mami2Ptk mami2
Ptk mami2
Diah Ngapain Si
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
117 356-1-pb
117 356-1-pb117 356-1-pb
117 356-1-pb
Wahyu Kushendra
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
must2ra86
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Fenty Simanungkalit
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
M Wahyudi Haidar
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
nu rokhman
 

What's hot (20)

Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Ptk mami2
Ptk mami2Ptk mami2
Ptk mami2
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
117 356-1-pb
117 356-1-pb117 356-1-pb
117 356-1-pb
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
8 kumpul-abstrak-mat-s2-2
8 kumpul-abstrak-mat-s2-28 kumpul-abstrak-mat-s2-2
8 kumpul-abstrak-mat-s2-2
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
 

Similar to Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_mata_pelajaran_p_kn_sdn_sutojayan_02_kabupat

ppt proskrip.pptx
ppt proskrip.pptxppt proskrip.pptx
ppt proskrip.pptx
IkhwanRamadhan8
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
VinaOktaviani17
 
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptxPPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
TikaPuspitaSarinings1
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Narendra
 
Ipi22489
Ipi22489Ipi22489
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Jurnal anggun
Jurnal anggunJurnal anggun
Jurnal anggun
anggun_lestari29
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Bab i
Bab iBab i
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
SI Lau
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
Suciananel Fitriani
 
44439-122380-1-SP.docx
44439-122380-1-SP.docx44439-122380-1-SP.docx
44439-122380-1-SP.docx
mtsn1lombokbaratntb
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Islamuddin Syam
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Hidayah Khairol
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
zuryatiarmi1
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
zuryatiarmi1
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Risna Riany
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
sarahrzkirh28
 

Similar to Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_mata_pelajaran_p_kn_sdn_sutojayan_02_kabupat (20)

ppt proskrip.pptx
ppt proskrip.pptxppt proskrip.pptx
ppt proskrip.pptx
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptxPPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
PPT Tugas Penelitian Kelompok Studi Kasus.pptx
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Ipi22489
Ipi22489Ipi22489
Ipi22489
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
 
Jurnal anggun
Jurnal anggunJurnal anggun
Jurnal anggun
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Pkp ut raha
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
44439-122380-1-SP.docx
44439-122380-1-SP.docx44439-122380-1-SP.docx
44439-122380-1-SP.docx
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 

Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_mata_pelajaran_p_kn_sdn_sutojayan_02_kabupat

  • 1. 1 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn SDN SUTOJAYAN 02 KABUPATEN BLITAR Okyana Dewi Gendari Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang E-mail : okyanadewigendari@gmail.com ABSTRACT : Citizenship Education (Civics) is one of the important lessons to be learned and obligatory. But despite Civics is an important lesson and compulsory, there are still many students who are lazy to learn. This is where the teacher's job to find ways so that students are not lazy to study Civic Education. To increase (Y) the interest of student learning against Civics can be realized by one of the ways is to reward (X). The purpose of this study was to reveal: the significance of the relationship of X to Y. Research conducted a quantitative study using a descriptive correlational design. This research was conducted at SDN Sutojayan 02 in Blitar with a population of 60 students. By using cluster random sampling technique obtained a sample of 11 students. Collecting data in this study both the variable reward (X) and the students' learning interest (Y) using a questionnaire research instruments covered. From the results of the study were analyzed using multiple regression analysis. Results revealed that X and Y have a positive and significant correlation (r xy = 0.909, rtabel = 0.602) with a value of 6,651 t and contributed 83 % , while 17 % are influenced by other factors not examined in this study. It is concluded that there is a positive and significant relationship between pemebrian reward (X) with students' learning interest (Y) with the level of strength of the relationship is very strong Keywords: Delivery of reward , Student Learning Interests , Civics ABSTRAK : Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang penting dan wajib untuk dipelajari. Akan tetapi meskipun pelajaran PKn merupakan suatu pelajaran yang penting dan wajib, masih banyak siswa yang malas untuk mempelajarinya. Di sinilah tugas guru untuk mencari cara agar siswa tidak malas untuk mempelajari Pkn. Untuk meningkatkan (Y) minat belajar siswa terhadap pelajaran PKn dapat diwujudkan dengan salah satu cara yaitu dengan pemberian reward (X). Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap: signifikasi hubungan X dengan Y. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan pada SDN
  • 2. 2 Sutojayan 02 di Kabupaten Blitar dengan jumlah populasi 60 siswa. Dengan menggunakan teknik Cluster random sampling diperoleh sampel sejumlah 11 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini baik variabel pemberian reward (X) dan minat belajar siswa (Y) menggunakan instrumen penelitian berupa angket tertutup. Dari hasil penelitian dianalisis menggunakan analisi regresi ganda. Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa X dan Y memiliki hubungan yang positif dan signifikan (rxy = 0,909, rtabel=0,602) dengan nilai t sebesar 6,651 dan memberikan kontribusi sebesar 83% sedangkan 17% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemebrian reward (X) dengan minat belajar siswa (Y) dengan tingkat kekuatan hubungan sangat kuat Kata Kunci : Pemberian reward, Minat Belajar Siswa, PKn Pembelajaran PKn sangatlah penting bagi siswa yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari agar menjadi siswa sebagai warga Negara yang baik. Proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Berdasarkan materi-materi pokok yang ada maka Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai peran dan posisi yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Pangestuti (2008:4) ″PKn adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berlatar pada budaya bangsa Indonesia″. Nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari- hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pembelajaran PKn berpengaruh terhadap proses pebentukan jati diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha yang dapat mewujudkan fungsi PKn. Tujuan PKn yaitu mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan menjadi warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut tetapi bisa berasal dari guru yang tidak berhasil dalam memberikan minat ataupun motivasi yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa. Siswa juga akan lebih termotivasi jika dari hasil belajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward) yang memuaskan dari guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas hasil belajarnya tersebut. Suatu teknik guru dalam mendidik siswa yaitu dengan memberikan reward. Teknik tersebut mampu menjadikan anak didik berkembang sesuai fitrahnya bukan perbudakan otoritas pendidik pada diri anak yang mematikan inisiatif dan potensi. Seperti ungkapan Wijanarko (2005:30) bahwa ″kita bisa menyampaikan aturan-aturan dan menghukum anak tanpa menimbulkan tawar hati, luka hati, dan
  • 3. 3 kekecewaan dalam hati anak atau anak didik kita….dengan memberikan imbalan atau reward″. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hadiah merupakan pemberian, hadiah, ganjaran (karena memenangkan suatu perlombaan, pemberian, kenang- kenangan, penghargaan, penghormatan, tanda kenang-kenangan tentang perpisahan cendera mata. Sedangkan Wijanarko (2005: 31) berpendapat imbalan atau reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena melakukan sesuatu.Imbalan atau hadiah adalah sesuatu yang wajar sebagai apresiasi, sebagai ungkapan terima kasih dan perhatian kita. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian hadiah merupakan salah satu bentuk alat pendidikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai satu pendorong, penyemangat dan motivasi agar anak didik lebih meningkatkan prestasi hasil belajar sesuai yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah reward sebagaimana pendekatan pendidikan lainya. Tim Parent Guide (2012: 15) mengatakan “pujian dan penghargaan kecil-kecilan akan menjadi sangat berarti untuk si kecil dan makin membuatnya bersemangat sekolah.” Pemberian pujian merupakan salah satu bentuk motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi belajar siswa. Motivasi sudah diyakini mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Oleh karena itu pemberian reward akan sangat membantu siswa terutama membantu dalam hal peningkatan hasil belajar, sebab dengan mengunakan metode reward anak menjadi semangat dan memiliki minat yang besar terhadap motivasi belajar. Guru memberikan hadiah berupa benda kepada anak. Pemberian hadiah bertujuan untuk membangkitkan minat belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa sendiri.Namun, yang perlu diperhatikan pada waktu menyerahkan hadiah hendaknya disertai penjelasan rinci tentang alasan dan sebab mengapa yang bersangkutan menerima hadiah tersebut.Reward sebagai alat pendidikan banyak sekali macamnya. Menurut Wijanarko (2005: 31-38) bentuk- bentuk imbalan yaitu berupa pujian, janji, dan barang. Dengan demikian minat anak akan berkembang dan memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan siswa terutama dalam mengembangkan minat sifat yang akhirnya adalah sebagai faktor pendorong motivasi untuk belajar. Pada umumnya orang menyebut minat sebagai keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Belly (2006) (dalam Riadi, 2012: 6), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Selanjutnya menurut Bob dan Anwar (dalam Riadi, 1983:210), mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman Morgan (dalam Thobroni, 2012: 20). Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Thobroni, 2012:
  • 4. 4 20), belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan memengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mangalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Berdasarkan pengertian minat dan belajar maka yang maksud tentang minat belajaradalah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut. Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut. Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Thobroni (2012: 32), minat tersebut ada karena pengaruh dari dua faktor, yaitu faktor indivudual dan faktor eksternal. Faktor individual atau biasa disebut faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri. Menurut Armansyah (2015) Faktor internal tersebut antara lain: (1) pemusatan perhatian; (2) keingintahuan; (3) motivasi, dan (4) kebutuhan. Faktor eksternal adalah sesuatu yang datangnya dari luar dirisehingga siswa memiliki minat belajar. Menurut Thobroni (2012: 33-34) faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, seperti: (1) faktor keluarga; (2) faktor guru dan cara mengajarnya; (3)faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar;(4) faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia; dan (5) faktor motivasi sosial. Motif belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Sebagian siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, tetapi sebagian lain motivasi rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. DeCecco dan Grawford (dalam Slameto, 2003: 175-176) mengajukan 4 fungsi pengajar sebagai pendorong minat anak yaitu (a) menggairahkan siswa; (b) memberikan harapan realistis; (c) memberikan insentif; dan (d) mengarahkan. Maka dari itu dalam sebuah proses belajar mengajar metode apapun sebenarnya baik, tergantung cara guru mengelolaan proses pembejaran. Seperti halnya dengan pemberian reward, jika guru menggunakan metode ini dengan benar, maka minat belajar pada siswa semakin meningkat. Minat siswa akan berpengaruh pada motivasi tersendiri bagi siswa yang pada akhirnya proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apabila minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn dapat meningkat maka siswa dapat menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran PKn. Adapun penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis, kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut.
  • 5. 5 1. Manfaat teoritis dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan bahan penunjang dalam pengembangan karir keguruan. 2. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat ditujukan bagi guru,sekolah dan peneliti sendiri. a. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi guru akan pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat belajar siswa. b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan kebijakan agar dapat meningkatkan minat belajar siswa. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti untuk mengetahui masalah nyata tentang hubungan pemberian reward dalam menumbuhkan minat belajar siswa. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Layaknya suatu penelitian kuantitatif, kegiatan studi deskriptif meliputi pengumpulan data (berupa observasi, angket, dan waawancara), analisis data, interprestasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisisan data tesebut. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam tentang masalah yang diteliti dalam hal ini hubungan pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian adalah semua murid kelas I - VI SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar yang berjumlah 60 siswa. Terdiri atas 13 siswa kelas I, 12 siswa kelas II, 10 siswa kelas III, 11 siswa kelas IV, 7 siswa kelas V, dan 7 siswa kelas VI. Pemilihan populasi dilakukan di SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar karena dalam sekolah tersebut menerapkan kegiatan pemberian reward pada proses pembelajarannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster random sampling, dikarenakan penelitian dilakukan dengan menggunakan satu kelompok (kelas) yang dianggap dapat mewakilkan populasi. Cluster random sampling adalah memilih salah satu atau beberapa kelompok secara sampel random sampling sebagai sampel (Arifin, 2012: 222). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar yang berjumlah 11 siswa.
  • 6. 6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket (kuisioner), dan wawancara. Menurut Sugiyono (2010: 142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sedangkan wawancara menurut Sugiyono (2010: 194) yaitu digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. Jadi, dalam penelitian wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang hasil dari angket. Analisis Data Teknik analisa data yang di-gunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik inferensial. Adapun tahap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan : deskriptif data, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis berfungsi untuk mengetahui apakah data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Salah satu syarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat. Sugiyono (2010: 241) berpendapat bahwa penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Jadi, apabila data yang dianalis tidak normal menggunakan Statistik Nonparametris. Uji hipotesis akan dilakukan dengan analisis korelasi parsial. Analisis korelasi parsial digunakan untuk menguji hubungan antar masing-masing variabel bebas dan terikat. HASIL Uji Chi Kuadrat bertujuan untuk mengetahui normalitas data dari masing- masing variabel apakah menunjukkan bahwa semua variabel terdistribusi normal. Data dinyatakan terdistribusi normal karena harga Chi Kuadrat hitung (Xh 2 ) yang ada pada variabel pemberian reward dan minat belajar siswa lebih besar dari Chi Kuadrat tabel (Xt 2 ). Hasil uji normalitas pemberian reward terdapat pada tabel 4.3 sedangkan hasil uji normalitas minat belajar siswa terdapat pada tabel 4.4. Ringkasan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Uji Normalitas Pemberian Reward INTERVAL fₒ fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh 44 1 0.3 0.7 0.49 1.633333 43 3 1.5 1.5 2.25 1.5 42 3 3.7 -0.7 0.49 0.132432 41 1 3.7 -2.7 7.29 1.97027 40 2 1.5 0.5 0.25 0.166667 39 1 0.3 0.7 0.49 1.633333 total 11 11 0 11.26 7.036036
  • 7. 7 harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x 11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3 Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 7,04. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (7,04 < 11, 070), maka distribusi data variabel pemberian reward (x) tersebut normal. Tabel 4.4. Uji Normalitas Minat Belajar Siswa INTERVAL fₒ Fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh 78 1 0.3 0.7 0.49 1.633333 77 1 1.5 -0.5 0.25 0.166667 76 4 3.7 0.3 0.09 0.024324 75 2 3.7 -1.7 2.89 0.781081 74 2 1.5 0.5 0.25 0.166667 73 1 0.3 0.7 0.49 1.633333 Total 11 11 0 4.46 4.405405 harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x 11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3 Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 4,40. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (4,40 < 11, 070), maka distribusi data minat belajar siswa (y) tersebut normal. Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas No. Variabel Xh 2 Kesimpulan Interpretasi 1 Pemberian Reward 7,04 Xh 2 > 11,07 Normal 2 Minat Belajar Siswa 4,40 Xh 2 > 11,07 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan harga Chi Kuadrat hitung (Xh 2) pada masing-masing variabel lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel (Xt 2 ) = 11,07 , maka dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi antara X dengan Y yaitu r sebesar 0, 0254 dan nilai t hitung sebesar 6,651 dengan t tabel 2,262 sehingga t hitung > t tabel. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn SDN Sutojayan 2 Kabupaten Blitar. Dengan demikian koefisien korelasi 0,909 itu signifikansi. Analisis korelasi dilanjutklan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. jadi koefisien
  • 8. 8 determinasinya adalah (0,909)2 = 0.83. Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel minat belajar siswa 83% ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel pemberian reward. Pengertian ini sering diartikan pengaruh pemberian reward terhadap minat belajar siswa = 83%, dan sisanya 17% ditentukan faktor lain, seperti motivasi dalam bentuk lain yang diberikan oleh guru. Wawancara dilakukan untuk menggali lebih dalam lagi tentang kebenaran pemberian reward yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran PKn. Selain itu, wawancara bertujuan untuk meggali lebih jauh mengenai pendapat siswa terhadap pengaruh pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Pada saat pelaksanaannya, wawancara dilakukan pada beberapa siswa di kelas penelitian yang dianggap dapat membantu dalam mengungkapkan sikap maupun apresiasi siswa terhadap pemberian reward yang diberikan guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil wawancara yang dilakuakn bersama guru dapat disimpulkan bahwa pemberian reward memiliki kekurangan dan kelebihan. Pemberian reward diberikan berupa ucapan, visualisasi diri, dan pemberian barang untuk menarik perhatian siswa agar tertarik dengan pelajaran sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan kepada siswa dapat disimpulkan dengan adanya pemberian reward siswa aktif mengikuti pelajaran. PEMBAHASAN Pemberian Reward pada Mata Pelajaran PKn Hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa yang memilih diberikan reward pada mata pelajaran PKn oleh guru 9,1 % dalam kategori sangat tinggi dan 90,9% dalam kategori tinggi. Tingginya tingkat pemberiaan reward tersebut dikarenakan siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran PKn dan minat belajarnya meningkat pada mata pelajaran PKn apabila terdapat pemberian reward dalam kegiatan belajar. Pemberian reward dalam proses pembelajaran PKn merupakan salah satu pendorong untuk siswa untuk meningkatkan minat belajar. Pemberian reward memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu: 1) tidak dipandang sebagai pengakuan tetapi lebih pada peningkatan, 2) bisa memotivasi siswa, bergerak lebih dinamis dan terpacu untuk maju, 3) reward yang diberi penjelasan bisa menimbulkan semangat belajar yang lebih baik dengan hasi yang baik. Kekurangannya: 1) jika reward diberikan terus menerus akan dapat membuat pola pikir anak jadi tidak baik, 2) bisa membuat anak iri dengan teman apabila tidak diberi pengertian sebelumnya. Jadi, guru harus lebih pintar dalam mengatur waktu kapan dapat memberikan reward serta reward apa yang tepat. Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Berdasarkan hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki minat belajar terhadap mata pelajaran PKn 39 % dalam kategori sangat tinggi, 42% dalam kategori tinggi dan 18,2% dalam kategori sedang.
  • 9. 9 Kategori dalam jumlah besar yaitu kategori tinggi. Tingginya tingkat minat belajar siswa karena siswa memiliki keingintahuan yang tinggi serta memiliki perasaan senang saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn. Minat belajar siswa sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran Pkn. Semakin siswa memiliki minat dalam pembelajaran PKn, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pun juga akan meningkat. Minat belajar siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa upaya. Guru harus dapat menumbuhkan minat belajar siswa agar siswa dapat lebih memiliki minat terhadap pembelajaran PKn. Hubungan Pemberian Reward terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Berdasarkan hasil penelitian pada BAB IV dapat terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian reward (X1) dengan minat belajar siswa (Y) pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian reward memiliki hubungan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Pemberian rewad meliputi pujian dan hadiah. Pujian dan hadiah penting dalam mendukung minat belajar siswa. Pujian meliputi penghargaan, pujian (kata-kata), dan kata-kata manis (kalimat semangat). sedangkan hadiah meliputi hadiah berupa benda. Minat belajar siswa dapat meningkat apabila guru dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa berupa pujian tersebut. Memberikan reward dalam bentuk benda harus diberikan sesuai dengan apa yang diraih siswa. Hadiah tidak perlu barang yang mahal, meskipun barang tersebut kecil asalkan bermanfaat bagi siswa dapat diberikan sebagai reward. Meningkatkan minat belajar siswa tidaklah mudah, jadi guru harus lebih bervariasi dalam memberikan reward kepada siswa. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian reward mempunyai hubungan dengan kesuksesan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian reward pada mata pelajaran PKn (X) dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn (Y) dengan tingkat kekuatan hubungan rendah. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini mengabaikan faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti tingkat pemahaman siswa.. Saran Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka diajukan saran sebagai berikut: pemberian reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di
  • 10. 10 SDN Sutojayan 02 masuk dalam kategori tinggi, meskipun masih ada yang masuk dalam kategori sedang. Hal ini sangat bagus bagi pendidikan di SDN Sutojayan 02, namun alangkah baiknya pengembangan pemberian reward oleh guru agar minat belajar siswa semakin baik lagi. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi guru akan pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan kebijakan agar dapat meningkatkan minat belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Allen, Eileen K. dan MArotz, Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun Edisi 5. Jakarta: PT Indeks Alya, Qonita. 2009. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Indahjaya Adipratama Andre, Kang. 2012. Metode Pembelajaran PKn, (Online), (http://lenterakecil.com/metode-pembelajaran-pkn/), diakses 9 Februari 2016 Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta 2013 Armansyah, Wawang . 2015. Minat Belajar, (Online), (http://www.belajarbagus.com/2015/04/minat-belajar.html), diakses 22 Januari 2016 Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: BSNP Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta Hadi, Rizal Nur. 2015. Hubungan Kepribadian dan Kemandirian Bertugas dengan Kesuksesan Karir Keguruan Guru Bidang Keahlian TIK SMK Negeri di Kota Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FT UM Lestari, Atik. 2007. Pengamatan Pelaksanaan Keterampilan Memberi Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di SDN Kepanjenkidul 3. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM Musfiroh, Kholifatul. 2012. Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap Minat Belajar Siswa Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Tarbiyah STAIN Nadia, Eriz. 2014. Implementasi Keterampilan Guru dalam Memberi Penguatan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV di SDN Sananwetan II Kota Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP UM Natawidjaja, Rochman dan Moesa, H.A. Moein. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  • 11. 11 Pangestuti, Restu. 2015. Pengamatan Keterampilan Guru dalam Memberi Penguatan Sebagai Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaraan PKn Kelas III SDN Bendo I Kota Blitar.Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM Riadi, Muchlisin. 2012. Minat Belajar, (Online), (http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html), diakses 21 Januari 2016 Semiawan, Conny R. 2009. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT Indeks Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Tim Parents Guide. 2012. Growing Up: Usia 7-9 Tahun. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasa Emosional dan Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama