1. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pemberian reward dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SDN Sutojayan 02.
2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara pemberian reward dengan peningkatan minat belajar siswa.
3. Reward berperan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...okyana dewi gendari
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Analisis strategi pembelajaran guru matematika pada materi pecahan di SDI Assalam Malang menunjukkan bahwa strategi kegiatan pembelajaran pendahuluan dan penyampaian informasi guru sudah baik, namun strategi partisipasi siswa, pemberian tes, dan kegiatan lanjutan masih kurang.
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...maritje
Dokumen ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik pada materi lingkaran kelas VIII. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam belajar matematika. Secara garis besar, dokumen menjelaskan latar belakang permasalahan rendahnya minat siswa terhadap matematika, kelemahan pembelajaran konvensional, dan kelebi
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya pembelajaran berorientasi siswa, kurangnya pengembangan keterampilan berpikir ilmiah dan pemecahan masalah, serta belum banyaknya penerapan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini akan menguji dampak model pembelajaran inkuiri dan model langsung terhad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan kedua metode tersebut dengan mengukur nilai tes siswa tentang jenis, bentuk, dan pemanfaatan peta.
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...okyana dewi gendari
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Analisis strategi pembelajaran guru matematika pada materi pecahan di SDI Assalam Malang menunjukkan bahwa strategi kegiatan pembelajaran pendahuluan dan penyampaian informasi guru sudah baik, namun strategi partisipasi siswa, pemberian tes, dan kegiatan lanjutan masih kurang.
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...maritje
Dokumen ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik pada materi lingkaran kelas VIII. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam belajar matematika. Secara garis besar, dokumen menjelaskan latar belakang permasalahan rendahnya minat siswa terhadap matematika, kelemahan pembelajaran konvensional, dan kelebi
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya pembelajaran berorientasi siswa, kurangnya pengembangan keterampilan berpikir ilmiah dan pemecahan masalah, serta belum banyaknya penerapan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini akan menguji dampak model pembelajaran inkuiri dan model langsung terhad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan kedua metode tersebut dengan mengukur nilai tes siswa tentang jenis, bentuk, dan pemanfaatan peta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 4 Takengon. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Metode penelitian menggunakan skala minat belajar dan nilai rata-rata matematika untuk mengukur variabel, serta analisis korelasi produk moment untuk menganalisis hubungan k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan upaya meningkatkannya dengan model pembelajaran two stay two stray
2) Model pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan kerja sama antar siswa dan bertukar informasi antar kelompok
3) Diharapkan model ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman pelajar melalui kaedah penceritaan dan permainan.
2. Sampel kajian terdiri daripada pelajar Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah di Fakulti Pendidikan UKM.
3. Hasil kajian menunjukkan kaedah tersebut mampu meningkatkan penglibatan dan minat pelajar dalam proses pembelaj
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan siswa kelas VII MTs Negeri Lebaksiu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa yang semula rendah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa di MAN Bondowoso; (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 4 Takengon. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Metode penelitian menggunakan skala minat belajar dan nilai rata-rata matematika untuk mengukur variabel, serta analisis korelasi produk moment untuk menganalisis hubungan k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan upaya meningkatkannya dengan model pembelajaran two stay two stray
2) Model pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan kerja sama antar siswa dan bertukar informasi antar kelompok
3) Diharapkan model ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman pelajar melalui kaedah penceritaan dan permainan.
2. Sampel kajian terdiri daripada pelajar Diploma Pendidikan Lepasan Ijazah di Fakulti Pendidikan UKM.
3. Hasil kajian menunjukkan kaedah tersebut mampu meningkatkan penglibatan dan minat pelajar dalam proses pembelaj
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan siswa kelas VII MTs Negeri Lebaksiu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa yang semula rendah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa di MAN Bondowoso; (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa.
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran take and give untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS materi benua-benua di dunia pada siswa kelas VI SD Negeri Bantarmangu 04. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam dua siklus. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah penerapan model take and give, motivasi dan hasil belajar siswa mengalami pening
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2012/2013 melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa, terlihat dari peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar antara
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kerinci dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving.
2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah karena metode mengajar yang konvensional.
3. Peneliti berharap penggunaan metode problem solving dapat meningkatkan minat belajar siswa dan prestasi belajar matematika.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah mengenai hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa di SMP Negeri 3 Raha. Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar, lingkungan belajar, dan keduanya secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tersebut secar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dengan pendekatan scaffolding terhadap hasil belajar siswa di SMK.
2. Terdapat masalah rendahnya hasil belajar siswa akibat kurangnya variasi metode mengajar guru.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar sis
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar IPS siswa SD karena pembelajaran yang masih konvensional. Peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Proposal penelitian ini membahas pengaruh metode pembelajaran quantum learning terhadap hasil belajar siswa SMAN 5 Bukittinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh metode quantum learning dibandingkan metode ceramah terhadap hasil belajar siswa. Manfaat yang diharapkan adalah diperolehnya metode pembelajaran baru yang lebih menarik bagi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakan pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian dilakukan terhadap siswa SMP di Medan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran diferensiasi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaIslamuddin Syam
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kreativitas belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Sinjai Utara. Variabel yang diteliti adalah kreativitas belajar fisika dan hasil belajar fisika. Hasilnya menunjukkan bahwa kreativitas belajar dan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang. Analisis statistik mengungkapkan ada hubungan signifikan antara kreativitas dengan has
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi, hasil belajar kognitif, dan hasil belajar afektif peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media komik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media komik dapat meningkatkan motivasi peserta didik, hasil belajar kognitif, dan hasil belajar afektif dengan kategori sedang.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa SD kelas V tentang materi daur air dengan menggunakan media gambar. Beberapa masalah yang diidentifikasi adalah metode mengajar guru yang monoton dan tidak menarik perhatian siswa sehingga motivasi dan prestasi belajar siswa rendah. Peneliti bermaksud mengembangkan model pembelajaran baru dengan media gambar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaRisna Riany
Dokumen tersebut membahas hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan. Ia menjelaskan bahwa perhatian orang tua meliputi pemberian motivasi, bimbingan, dan sarana belajar yang berpengaruh terhadap sikap dan kemandirian belajar siswa serta hasil belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang t
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_mata_pelajaran_p_kn_sdn_sutojayan_02_kabupat
1. 1
HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn SDN SUTOJAYAN 02
KABUPATEN BLITAR
Okyana Dewi Gendari
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
E-mail : okyanadewigendari@gmail.com
ABSTRACT : Citizenship Education (Civics) is one of the important
lessons to be learned and obligatory. But despite Civics is an important lesson and
compulsory, there are still many students who are lazy to learn. This is where the
teacher's job to find ways so that students are not lazy to study Civic Education.
To increase (Y) the interest of student learning against Civics can be realized by
one of the ways is to reward (X). The purpose of this study was to reveal: the
significance of the relationship of X to Y.
Research conducted a quantitative study using a descriptive correlational
design. This research was conducted at SDN Sutojayan 02 in Blitar with a
population of 60 students. By using cluster random sampling technique obtained a
sample of 11 students.
Collecting data in this study both the variable reward (X) and the students'
learning interest (Y) using a questionnaire research instruments covered. From the
results of the study were analyzed using multiple regression analysis.
Results revealed that X and Y have a positive and significant correlation (r
xy = 0.909, rtabel = 0.602) with a value of 6,651 t and contributed 83 % , while 17
% are influenced by other factors not examined in this study.
It is concluded that there is a positive and significant relationship between
pemebrian reward (X) with students' learning interest (Y) with the level of
strength of the relationship is very strong
Keywords: Delivery of reward , Student Learning Interests , Civics
ABSTRAK : Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
penting dan wajib untuk dipelajari. Akan tetapi meskipun pelajaran PKn
merupakan suatu pelajaran yang penting dan wajib, masih banyak siswa yang
malas untuk mempelajarinya. Di sinilah tugas guru untuk mencari cara agar siswa
tidak malas untuk mempelajari Pkn. Untuk meningkatkan (Y) minat belajar siswa
terhadap pelajaran PKn dapat diwujudkan dengan salah satu cara yaitu dengan
pemberian reward (X). Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap: signifikasi
hubungan X dengan Y.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif menggunakan
rancangan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan pada SDN
2. 2
Sutojayan 02 di Kabupaten Blitar dengan jumlah populasi 60 siswa. Dengan
menggunakan teknik Cluster random sampling diperoleh sampel sejumlah 11
siswa.
Pengumpulan data dalam penelitian ini baik variabel pemberian reward (X)
dan minat belajar siswa (Y) menggunakan instrumen penelitian berupa angket
tertutup. Dari hasil penelitian dianalisis menggunakan analisi regresi ganda.
Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa X dan Y memiliki hubungan yang
positif dan signifikan (rxy = 0,909, rtabel=0,602) dengan nilai t sebesar 6,651 dan
memberikan kontribusi sebesar 83% sedangkan 17% lainnya dipengaruhi faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara pemebrian reward (X) dengan minat belajar siswa (Y) dengan
tingkat kekuatan hubungan sangat kuat
Kata Kunci : Pemberian reward, Minat Belajar Siswa, PKn
Pembelajaran PKn sangatlah penting bagi siswa yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari hari agar menjadi siswa sebagai warga Negara yang baik.
Proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya. Pendidikan
Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar.
Berdasarkan materi-materi pokok yang ada maka Pendidikan Kewarganegaraan
mempunyai peran dan posisi yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Menurut Pangestuti (2008:4) ″PKn adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berlatar pada budaya bangsa Indonesia″. Nilai luhur dan moral
tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-
hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pembelajaran PKn berpengaruh terhadap
proses pebentukan jati diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha yang dapat
mewujudkan fungsi PKn.
Tujuan PKn yaitu mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang
baik, yang dapat dilukiskan dengan menjadi warga negara yang patriotik, toleran,
setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati
Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut
tetapi bisa berasal dari guru yang tidak berhasil dalam memberikan minat ataupun
motivasi yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan,
oleh karena itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat
menentukan keberhasilan siswa. Siswa juga akan lebih termotivasi jika dari hasil
belajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward) yang memuaskan dari
guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas hasil belajarnya tersebut.
Suatu teknik guru dalam mendidik siswa yaitu dengan memberikan reward.
Teknik tersebut mampu menjadikan anak didik berkembang sesuai fitrahnya
bukan perbudakan otoritas pendidik pada diri anak yang mematikan inisiatif dan
potensi. Seperti ungkapan Wijanarko (2005:30) bahwa ″kita bisa menyampaikan
aturan-aturan dan menghukum anak tanpa menimbulkan tawar hati, luka hati, dan
3. 3
kekecewaan dalam hati anak atau anak didik kita….dengan memberikan imbalan
atau reward″.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hadiah merupakan pemberian,
hadiah, ganjaran (karena memenangkan suatu perlombaan, pemberian, kenang-
kenangan, penghargaan, penghormatan, tanda kenang-kenangan tentang
perpisahan cendera mata. Sedangkan Wijanarko (2005: 31) berpendapat imbalan
atau reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena melakukan
sesuatu.Imbalan atau hadiah adalah sesuatu yang wajar sebagai apresiasi, sebagai
ungkapan terima kasih dan perhatian kita.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian
hadiah merupakan salah satu bentuk alat pendidikan dalam proses pembelajaran
yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai satu pendorong, penyemangat dan
motivasi agar anak didik lebih meningkatkan prestasi hasil belajar sesuai yang
diharapkan.
Dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah reward sebagaimana
pendekatan pendidikan lainya. Tim Parent Guide (2012: 15) mengatakan “pujian
dan penghargaan kecil-kecilan akan menjadi sangat berarti untuk si kecil dan
makin membuatnya bersemangat sekolah.” Pemberian pujian merupakan salah
satu bentuk motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi belajar siswa. Motivasi sudah
diyakini mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Oleh karena itu pemberian reward akan sangat membantu siswa terutama
membantu dalam hal peningkatan hasil belajar, sebab dengan mengunakan
metode reward anak menjadi semangat dan memiliki minat yang besar terhadap
motivasi belajar. Guru memberikan hadiah berupa benda kepada anak.
Pemberian hadiah bertujuan untuk membangkitkan minat belajar yang
tumbuh dari dalam diri siswa sendiri.Namun, yang perlu diperhatikan pada waktu
menyerahkan hadiah hendaknya disertai penjelasan rinci tentang alasan dan sebab
mengapa yang bersangkutan menerima hadiah tersebut.Reward sebagai alat
pendidikan banyak sekali macamnya. Menurut Wijanarko (2005: 31-38) bentuk-
bentuk imbalan yaitu berupa pujian, janji, dan barang.
Dengan demikian minat anak akan berkembang dan memiliki dampak
yang positif terhadap perkembangan siswa terutama dalam mengembangkan
minat sifat yang akhirnya adalah sebagai faktor pendorong motivasi untuk belajar.
Pada umumnya orang menyebut minat sebagai keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Menurut Belly (2006) (dalam Riadi, 2012: 6), minat adalah
keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya. Selanjutnya menurut Bob dan Anwar (dalam Riadi, 1983:210),
mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada
sesuatu. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau
melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: belajar
adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman Morgan (dalam Thobroni, 2012:
20). Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Thobroni, 2012:
4. 4
20), belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
memengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum
ia mangalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Berdasarkan pengertian minat dan belajar maka yang maksud tentang
minat belajaradalah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima
atau melakukan suatu aktivitas belajar. Seorang siswa yang memiliki perasaan
senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus
mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa
untuk mempelajari bidang tersebut. Berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat
pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek
tersebut.
Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Thobroni (2012: 32), minat tersebut ada karena pengaruh dari dua faktor, yaitu
faktor indivudual dan faktor eksternal. Faktor individual atau biasa disebut faktor
internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam
diri sendiri. Menurut Armansyah (2015) Faktor internal tersebut antara lain: (1)
pemusatan perhatian; (2) keingintahuan; (3) motivasi, dan (4) kebutuhan. Faktor
eksternal adalah sesuatu yang datangnya dari luar dirisehingga siswa memiliki
minat belajar. Menurut Thobroni (2012: 33-34) faktor yang ada di luar individu
yang disebut faktor sosial, seperti: (1) faktor keluarga; (2) faktor guru dan cara
mengajarnya; (3)faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar;(4) faktor
lingkungan dan kesempatan yang tersedia; dan (5) faktor motivasi sosial.
Motif belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Sebagian siswa
mempunyai motivasi belajar yang tinggi, tetapi sebagian lain motivasi rendah atau
bahkan tidak ada sama sekali. DeCecco dan Grawford (dalam Slameto, 2003:
175-176) mengajukan 4 fungsi pengajar sebagai pendorong minat anak yaitu (a)
menggairahkan siswa; (b) memberikan harapan realistis; (c) memberikan insentif;
dan (d) mengarahkan.
Maka dari itu dalam sebuah proses belajar mengajar metode apapun
sebenarnya baik, tergantung cara guru mengelolaan proses pembejaran. Seperti
halnya dengan pemberian reward, jika guru menggunakan metode ini dengan
benar, maka minat belajar pada siswa semakin meningkat. Minat siswa akan
berpengaruh pada motivasi tersendiri bagi siswa yang pada akhirnya proses
pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apabila minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran PKn dapat meningkat maka siswa dapat menjadi warga
Negara yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran PKn. Adapun penelitian ini
mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis, kedua manfaat tersebut
dipaparkan sebagai berikut.
5. 5
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya dan dapat dijadikan bahan penunjang dalam pengembangan karir
keguruan.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat ditujukan bagi guru,sekolah dan
peneliti sendiri.
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi guru akan
pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan
kebijakan agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti untuk mengetahui
masalah nyata tentang hubungan pemberian reward dalam menumbuhkan
minat belajar siswa.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Layaknya suatu penelitian kuantitatif, kegiatan studi deskriptif meliputi
pengumpulan data (berupa observasi, angket, dan waawancara), analisis data,
interprestasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada
penganalisisan data tesebut.
Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan dan
mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau
mengungkap fakta secara lebih mendalam tentang masalah yang diteliti dalam hal
ini hubungan pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
PKn SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian adalah semua murid kelas I - VI SDN Sutojayan
02 Kabupaten Blitar yang berjumlah 60 siswa. Terdiri atas 13 siswa kelas I, 12
siswa kelas II, 10 siswa kelas III, 11 siswa kelas IV, 7 siswa kelas V, dan 7 siswa
kelas VI. Pemilihan populasi dilakukan di SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar
karena dalam sekolah tersebut menerapkan kegiatan pemberian reward pada
proses pembelajarannya.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster
random sampling, dikarenakan penelitian dilakukan dengan menggunakan satu
kelompok (kelas) yang dianggap dapat mewakilkan populasi. Cluster random
sampling adalah memilih salah satu atau beberapa kelompok secara sampel
random sampling sebagai sampel (Arifin, 2012: 222). Sampel yang digunakan
dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sutojayan 02 Kabupaten Blitar yang
berjumlah 11 siswa.
6. 6
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket
(kuisioner), dan wawancara. Menurut Sugiyono (2010: 142) kuisioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sedangkan
wawancara menurut Sugiyono (2010: 194) yaitu digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang diteliti. Jadi, dalam penelitian wawancara
dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang hasil dari angket.
Analisis Data
Teknik analisa data yang di-gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik inferensial. Adapun tahap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan melakukan : deskriptif data, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis.
Uji prasyarat analisis berfungsi untuk mengetahui apakah data yang telah
terkumpul memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Salah satu
syarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan
dengan uji Chi Kuadrat. Sugiyono (2010: 241) berpendapat bahwa penggunaan
Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal. Jadi, apabila data yang dianalis tidak normal
menggunakan Statistik Nonparametris. Uji hipotesis akan dilakukan dengan
analisis korelasi parsial. Analisis korelasi parsial digunakan untuk menguji
hubungan antar masing-masing variabel bebas dan terikat.
HASIL
Uji Chi Kuadrat bertujuan untuk mengetahui normalitas data dari masing-
masing variabel apakah menunjukkan bahwa semua variabel terdistribusi normal.
Data dinyatakan terdistribusi normal karena harga Chi Kuadrat hitung (Xh
2 ) yang
ada pada variabel pemberian reward dan minat belajar siswa lebih besar dari Chi
Kuadrat tabel (Xt
2 ). Hasil uji normalitas pemberian reward terdapat pada tabel 4.3
sedangkan hasil uji normalitas minat belajar siswa terdapat pada tabel 4.4.
Ringkasan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini ditunjukkan pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Normalitas Pemberian Reward
INTERVAL fₒ fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh
44 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
43 3 1.5 1.5 2.25 1.5
42 3 3.7 -0.7 0.49 0.132432
41 1 3.7 -2.7 7.29 1.97027
40 2 1.5 0.5 0.25 0.166667
39 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
total 11 11 0 11.26 7.036036
7. 7
harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x
11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3
Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 7,04. Harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat
kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi
Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga
Chi Kuadrat tabel (7,04 < 11, 070), maka distribusi data variabel pemberian
reward (x) tersebut normal.
Tabel 4.4. Uji Normalitas Minat Belajar Siswa
INTERVAL fₒ Fh (fₒ-fh) (fₒ-fh)² (fₒ-fh)²/fh
78 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
77 1 1.5 -0.5 0.25 0.166667
76 4 3.7 0.3 0.09 0.024324
75 2 3.7 -1.7 2.89 0.781081
74 2 1.5 0.5 0.25 0.166667
73 1 0.3 0.7 0.49 1.633333
Total 11 11 0 4.46 4.405405
harga fh = 2,7% x 11= 0.3; 13.34% x 11= 1.5; 33.96 x 11= 3.7; 33.96 x
11= 3.7; 13.34% x 11= 1.5; 2,7% x 11=0.3
Hasil perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrat hitung= 4,40. Harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dnegan Chi Kuadrat Tabel, dengan dk (derajat
kebebaskan) 6-1= 5. Apabila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi
Kuadrat Tabel= 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga
Chi Kuadrat tabel (4,40 < 11, 070), maka distribusi data minat belajar siswa (y)
tersebut normal.
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No. Variabel Xh
2 Kesimpulan Interpretasi
1 Pemberian Reward 7,04 Xh
2 > 11,07 Normal
2 Minat Belajar
Siswa
4,40 Xh
2 > 11,07 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan harga Chi Kuadrat hitung
(Xh
2) pada masing-masing variabel lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel (Xt
2 ) =
11,07 , maka dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal.
Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi antara X
dengan Y yaitu r sebesar 0, 0254 dan nilai t hitung sebesar 6,651 dengan t tabel
2,262 sehingga t hitung > t tabel. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha)
diterima, artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian
reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn SDN Sutojayan 2
Kabupaten Blitar. Dengan demikian koefisien korelasi 0,909 itu signifikansi.
Analisis korelasi dilanjutklan dengan menghitung koefisien determinasi,
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. jadi koefisien
8. 8
determinasinya adalah (0,909)2 = 0.83. Hal ini berarti varian yang terjadi pada
variabel minat belajar siswa 83% ditentukan oleh varian yang terjadi pada
variabel pemberian reward. Pengertian ini sering diartikan pengaruh pemberian
reward terhadap minat belajar siswa = 83%, dan sisanya 17% ditentukan faktor
lain, seperti motivasi dalam bentuk lain yang diberikan oleh guru.
Wawancara dilakukan untuk menggali lebih dalam lagi tentang kebenaran
pemberian reward yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran PKn. Selain itu,
wawancara bertujuan untuk meggali lebih jauh mengenai pendapat siswa terhadap
pengaruh pemberian reward terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
PKn. Pada saat pelaksanaannya, wawancara dilakukan pada beberapa siswa di
kelas penelitian yang dianggap dapat membantu dalam mengungkapkan sikap
maupun apresiasi siswa terhadap pemberian reward yang diberikan guru terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil wawancara yang dilakuakn
bersama guru dapat disimpulkan bahwa pemberian reward memiliki kekurangan
dan kelebihan. Pemberian reward diberikan berupa ucapan, visualisasi diri, dan
pemberian barang untuk menarik perhatian siswa agar tertarik dengan pelajaran
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Adapun hasil wawancara yang
telah dilakukan kepada siswa dapat disimpulkan dengan adanya pemberian reward
siswa aktif mengikuti pelajaran.
PEMBAHASAN
Pemberian Reward pada Mata Pelajaran PKn
Hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa yang memilih
diberikan reward pada mata pelajaran PKn oleh guru 9,1 % dalam kategori sangat
tinggi dan 90,9% dalam kategori tinggi. Tingginya tingkat pemberiaan reward
tersebut dikarenakan siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran PKn dan minat
belajarnya meningkat pada mata pelajaran PKn apabila terdapat pemberian
reward dalam kegiatan belajar.
Pemberian reward dalam proses pembelajaran PKn merupakan salah satu
pendorong untuk siswa untuk meningkatkan minat belajar. Pemberian reward
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu: 1) tidak dipandang
sebagai pengakuan tetapi lebih pada peningkatan, 2) bisa memotivasi siswa,
bergerak lebih dinamis dan terpacu untuk maju, 3) reward yang diberi penjelasan
bisa menimbulkan semangat belajar yang lebih baik dengan hasi yang baik.
Kekurangannya: 1) jika reward diberikan terus menerus akan dapat membuat pola
pikir anak jadi tidak baik, 2) bisa membuat anak iri dengan teman apabila tidak
diberi pengertian sebelumnya. Jadi, guru harus lebih pintar dalam mengatur waktu
kapan dapat memberikan reward serta reward apa yang tepat.
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Berdasarkan hasil penelitian pada Bab IV dapat diketahui bahwa siswa
yang memiliki minat belajar terhadap mata pelajaran PKn 39 % dalam kategori
sangat tinggi, 42% dalam kategori tinggi dan 18,2% dalam kategori sedang.
9. 9
Kategori dalam jumlah besar yaitu kategori tinggi. Tingginya tingkat minat
belajar siswa karena siswa memiliki keingintahuan yang tinggi serta memiliki
perasaan senang saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran PKn.
Minat belajar siswa sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran
Pkn. Semakin siswa memiliki minat dalam pembelajaran PKn, maka hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn pun juga akan meningkat. Minat belajar siswa
dapat ditumbuhkan melalui beberapa upaya. Guru harus dapat menumbuhkan
minat belajar siswa agar siswa dapat lebih memiliki minat terhadap pembelajaran
PKn.
Hubungan Pemberian Reward terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran PKn
Berdasarkan hasil penelitian pada BAB IV dapat terdapat hubungan positif
dan signifikan antara pemberian reward (X1) dengan minat belajar siswa (Y) pada
mata pelajaran PKn. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian reward
memiliki hubungan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
Pemberian rewad meliputi pujian dan hadiah.
Pujian dan hadiah penting dalam mendukung minat belajar siswa. Pujian meliputi
penghargaan, pujian (kata-kata), dan kata-kata manis (kalimat semangat).
sedangkan hadiah meliputi hadiah berupa benda. Minat belajar siswa dapat
meningkat apabila guru dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa berupa
pujian tersebut. Memberikan reward dalam bentuk benda harus diberikan sesuai
dengan apa yang diraih siswa. Hadiah tidak perlu barang yang mahal, meskipun
barang tersebut kecil asalkan bermanfaat bagi siswa dapat diberikan sebagai
reward. Meningkatkan minat belajar siswa tidaklah mudah, jadi guru harus lebih
bervariasi dalam memberikan reward kepada siswa. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel pemberian reward mempunyai hubungan dengan
kesuksesan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
pemberian reward pada mata pelajaran PKn (X) dengan minat belajar siswa pada
mata pelajaran PKn (Y) dengan tingkat kekuatan hubungan rendah. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini mengabaikan faktor-faktor yang perlu
diperhatikan seperti tingkat pemahaman siswa..
Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka diajukan saran sebagai
berikut: pemberian reward dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di
10. 10
SDN Sutojayan 02 masuk dalam kategori tinggi, meskipun masih ada yang masuk
dalam kategori sedang. Hal ini sangat bagus bagi pendidikan di SDN Sutojayan
02, namun alangkah baiknya pengembangan pemberian reward oleh guru agar
minat belajar siswa semakin baik lagi. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi guru akan pentingnya pemberian reward dalam menumbuhkan minat
belajar siswa. Diharapkan bisa menjadi evaluasi dan penentuan kebijakan agar
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Allen, Eileen K. dan MArotz, Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak
Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun Edisi 5. Jakarta: PT Indeks
Alya, Qonita. 2009. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
PT. Indahjaya Adipratama
Andre, Kang. 2012. Metode Pembelajaran PKn, (Online),
(http://lenterakecil.com/metode-pembelajaran-pkn/), diakses 9 Februari 2016
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta 2013
Armansyah, Wawang . 2015. Minat Belajar, (Online),
(http://www.belajarbagus.com/2015/04/minat-belajar.html), diakses 22
Januari 2016
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .
Jakarta: BSNP
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Hadi, Rizal Nur. 2015. Hubungan Kepribadian dan Kemandirian Bertugas dengan
Kesuksesan Karir Keguruan Guru Bidang Keahlian TIK SMK Negeri di Kota
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FT UM
Lestari, Atik. 2007. Pengamatan Pelaksanaan Keterampilan Memberi Penguatan
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di SDN Kepanjenkidul 3.
Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Musfiroh, Kholifatul. 2012. Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment
Terhadap Minat Belajar Siswa Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Tarbiyah
STAIN
Nadia, Eriz. 2014. Implementasi Keterampilan Guru dalam Memberi Penguatan
pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV di SDN Sananwetan II Kota
Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Natawidjaja, Rochman dan Moesa, H.A. Moein. 1991. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
11. 11
Pangestuti, Restu. 2015. Pengamatan Keterampilan Guru dalam Memberi
Penguatan Sebagai Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaraan PKn Kelas III
SDN Bendo I Kota Blitar.Tugas Akhir tidak diterbitkan. Malang: FIP UM
Riadi, Muchlisin. 2012. Minat Belajar, (Online),
(http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html), diakses 21
Januari 2016
Semiawan, Conny R. 2009. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT
Indeks
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta
Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2012). Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Tim Parents Guide. 2012. Growing Up: Usia 7-9 Tahun. Jakarta: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasa Emosional
dan Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama