Be it Big or small we are there for all. Ultimate satisfaction is assured in wedding.Our collective experience is more than 25years with successful completion of more than 500 weddings across India and Abroad. Be it destination or a local we are at your service with improvised ideas keeping in mind the given budget. Our professional and dedicated team always works at any given time frame.
Mindfulness e Marketing - Le slide del Workshop di SMAU Padova - 11 marzo 2016BrioWeb
Le slide del workshop dedicato a come la mindfulness, e quindi la capacità di riuscire ad ascoltare se stessi ed il mondo che ci circonda, può aiutare la nostra strategia di marketing
7th SASMA Business Security Conference – Your Business Challenges Today & Tomorrow
Mark your calendars! 7th SASMA Business Security Conference 2015 is just around the corner!
Annual SASMA Business Security Conference is already known as the most important event in the business security industry in Central and Eastern Europe that combines top technological minds in the security industry with business professionals, executives, senior management and industry experts providing insight into successful business practices for the security community.
1. Pancasila sebenarnya telah ada pada zaman dahulu, nilai-nilainya telah diterapkan dan dijadikan budaya masyarakat dahulu. Para ahli menyatakan bahwa sejarah merupakan guru kehidupan. Arus sejarah memperlihatkan bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita. Pentingnya cita-cita ideal sebagai landasan moralitas bagi kebesaran bangsa. Pancasila tidak hanya sekedar confirm and deepen identitas bangsa Indonesia sehingga pancasila pancasila terus berjaya sepanjang masa. Sejak pancasila digali kembali dan dilahirkan kembali menjadi dasar dan ideologi negara, maka pancasila telah membangun dan membangkitkan identitas yang dormant, yang tertidur dan terbius selama kolonialisme.
2. Faktor Internal
Faktor yang ada dalam diri
siswa itu sendiri yang
meliputi pembawaan dan
potensi psikologis tertentu
yang turut mengembangkan
dirinya sendiri.
1.Faktor Psikologis/Psikis
2.Faktor Fisiologis/Fisik
3. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.
1. Keadaan tonus jasmani
Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah
atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
2. Keadaan fungsi jasmani/fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh
manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas
belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan
pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh
manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Pancaindra yang
memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga.
1. Faktor
Fisiologis/FisikFaktor-faktor fisiologis adalah faktor-
faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu.
4. Faktor Internal (Fisik)
1. Faktor gizi atau asupan makanan
Gizi yang baik dan berimbang mempengaruhi kesehatan individu baik
masih dalam kandungan maupun setelah individu lahir.
Bayi-ASI.
Kebutuhan gizi-kalori (karbohidrat), protein, zat besi, yodium dan
kalsium.
2. Cacat dan penyakit
Pengaruh genetic, adanya kelainan atau penyimpangan kromosom
down syndrom.
Ibu kurang gizi ketika hamil.
Obat-obatan dan alkohol.
Radiasi
Penyakit yang di derita Ibu selama hamil (hepatitis, cytomegalovirus,
rubella, cacar air, sipilis, dan toksoplasma).
Keadaan emosi Ibu hamil, bayi yang lahir dari Ibu yang tidak bahagia.
5. Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental,
Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu
berbeda.
2. Faktor
Psikologis/Psikis
6. 1. Kecerdasan/inteligensi siswa
Diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat. Semakin tinggi tingkat inteligensi
seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. Oleh karena itu, perlu
bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua,
dan lain sebagainya.
Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan
hal yang sangat berharga untuk memprediksi kemampuan
belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat
kecerdasan peserta didik akan membantu mengarahkan
dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada
siswa.
7. 2. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan balajar
siswa. Motivasilah yang yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Dari
sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Arden
N.Frandsen (hayinah, 19992), yang termasuk dalam
motivsi intrinsik untuk belajar antara lain adalah:
(1) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia
yang lebih luas.
(2) Adanya sifat positif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju.
(3) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi
sehingga mendapat dukungan dari orang-orang
penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau
teman-teman, dan sebagainya.
(4) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau
pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah faktor yang
datang dari luar dari individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan
untuk belajar. Seperti ujian, peraturan,
tata tertib, teladan guru, orangtua, dan
lain senagainya. Kurangnya respons dari
lingkungan secara positif akan
memengaruhi semangat belajar
seseorang menjadi lemah.
8. 3. Minat
Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seseorang
tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak
bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.
4. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,
peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif.
9. 5. Bakat
Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau
diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui
belajar, akan menjadi kecakapan yang nyata.
6. Daya ingat
sebagai daya jiwa untuk memasukkan,
menyimpan, dan mengeluarkan kembali suatu
kesan. Kesan disini adalah gmbaran yang
tertinggal dalam jiwa.
10. 7. Daya konsentrasi
Suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran,
perasaan, kemauan, dan segenap panca indra ke
satu objek di dalam satu aktivitas itu.
Kemampuan untuk melakukan konsentrasi itu
memerlukan kemampuan dalam menguasai diri
(daya penguasaan diri)
11. Faktor Eksternal
Hal – hal yang datang atau ada diluar diri
siswa/peserta didik yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan
pengalaman berinteraksi siswa tersebut
dengan lingkungan.
faktor biologis, physis, ekonomis,
cultural, edukatif, dan religious.
12. 2. Lingkungan nonsosial
Lingkungan alamiah, seperti kondisi
udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
silau/kuat, atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk
dan tenang.
Faktor instrumental, yaitu perangkat
belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar,
fasilitas belajar, lapangan olahragd
dan lain sebagainya. Kedua,
software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku
panduan, silabi, dan lain
sebagainya.
Faktor Eksternal
Yang Memengaruhi
Belajar, Digolongkan
:1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial masyarakat. Lingkungan siswa
yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar
juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar,
diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan
belum dimilikinya.
Lingkungan sosial keluarga. Ketegangan keluarga,
sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak
terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan
yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para
pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau
peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut
mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk
memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
13. Faktor eksternal dibagi menjadi 6
macam, yaitu :
• Faktor Biologis
Faktor yang berkaitan dengan keperluan primer
seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini
wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama
kali dari pihak ibu dan ayah.
• Faktor Physis
Pengaruh yang datang dari lingkungan geografis,
seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan
tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb.
14. • Faktor Ekonomis/Status Sosial Ekonomi
Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak
yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam
konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak
siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak,
masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma
yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu
sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi
normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan
senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya.
Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
“terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan
membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
15. • Faktor Cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh
bahkan beratus kelompok masyarakat yang
masing – masing mempunyai kultur,
budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri,
dan hal ini jelas berpengaruh terhadap
perkembangan anak – anak.
16. • Faktor Edukatif
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan anak manusia terarah. Hakikat
pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, yang
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Penanaman norma
perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepadapeserta didik
yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma
lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan
bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor
pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan
faktor yang lain.
17. • Faktor Religious
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan
berebeda dengan anak lain yang tidak menjadi kyai,
yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih
yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah
persoalan perkembangan pula, menyangkut proses
terbentunya prilaku seorang anak dengan agama
sebagai faktor penting yang mempengaruhinya karena
pondasi agama merupakan salah satu faktor yang
sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media
kontrol dalam perkembangan peserta didik.