Dokumen tersebut membahas beberapa unsur penting dalam perkembangan individu, meliputi: 1) sifat dasar manusia, 2) kualitas dan kuantitas, 3) nature dan nurture, 4) esensi perkembangan, 5) kontinuitas dan diskontinuitas, 6) stabilitas dan perubahan, dan 7) pengalaman.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...Rarasenggar
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
ANGKATAN 2016
OFFERING B
KELOMPOK 7
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Perkembangan
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetika (Hereditas)
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Sekolah
c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
Penjelasan mengenai perkembangan individu, faktor serta contohnya.
Program studi Bimbingan konseling, Universitas Riau Kepulauan Batam, mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Menjelaskan tentang Pertumbuhan, Perkembangan, dan Kematangan Psikomotorik. Dibuat oleh A. Julvian R. (Vhian) - Mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setiap orang pasti memiliki sekolah impian masing-masing. segala hal yang berbeda-beda setiap individu. Namun perlu kita ingat bahwa sekolah adalah tempat dimana seseorang dibentuk, Maka jadikanlah sekolah sebagai tempat untuk mendidik generasi pelurus bangsa, bukansekedar penerus bangsa. Semoga sekolah impian ini bisa terwujud. Aamiin.
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.Yunita Siswanti
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Disusun oleh: Yunita Siswanti, mahasiswa di Universitas Negeri Malang, Jurusan KSDP Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2014.
Materi Keterampilan membaca mata kuliah Dasar Keilmuan Bahasa Indonesia SD Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
2. INTI
INTI
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian Isu dalam
Perkembangan
Unsur-Unsur Isu dalam
Perkembangan
Sifat Dasar Manusia Kualitas dan Kuantitas
Nature dan Nurture Esensi Perkembangan
Kontinuitas dan
Diskontinuitas
Stabilitas dan
Perubahan
Pengalaman Penutup
3. Pengertian Isu dalam Perkembangan
Dalam perkembangan, isu merupakan
permasalahan penting yang dikedepankan
dalam pembahasan perkembangan individu.
4. Unsur-Unsur Isu Perkembangan
Psikologi perkembangan pada dasarnya mengacu pada
unsur-unsur yang terdiri dari:
1. Sifat dasar manusia
2. Kualitas dan kuantitas
3. Natur dan nurture
4. Esensi perkembangan
5. Kontinuitas dan diskontinuitas
6. Stabilitas dan perubahan
7. Pengalaman
5. Sifat Dasar Manusia
Terdapat tiga pandangan dasar yang relevan tentang sifat
dasar manusia dalam perkembangan, yaitu:
1. Pandangan Mekanistik
2. Pandangan Organismik
3. Pandangan Konstekstual
6. Pandangan Mekanistik
Pandangan mekanistik merupakan suatu pandangan
yang beranggapan bahwa semua benda di dunia,
termasuk organisme hidup dapat dipahami dengan
baik sebagai mesin.
7. Pandangan Organismik
Pandangan organismik merupakan pandangan yang
menganggap bahwa manusia merupakan suatu
keseluruhan (gestalt) yang lebih dari sekedar
penjumlahan dari bagian-bagiannya.
8. Pandangan Konstekstual
Pandangan ini mengungkapkan bahwa perilaku
mempunyai arti hanya dalam kaitannya dengan
konteks sosial-historikal.
9. Kualitas dan Kuantitas
Dalam proses perkembangan terjadi pengayaan,
penambahan, dan atau pengurangan melalui
pengalaman atau interaksi individu dengan
lingkungan. Kemudian setiap individu
mengkombinasikan kembali perilaku atau
ketrampilan tersebut dengan yang sudah ada
untuk menghasilkan perilaku atau stabilitas yang
semakin kompleks
10. Nature dan Nurture
Nature dapat diartikan sebagai sifat khas seseorang
yang dibawa sejak kecil atau yang diwarisi sebagai
sifat pembawaan.
Nurture dapat diartikan sebagai faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi individu sejak dari
masa pembuahan sampai selanjutnya
(Chaplin,2002).
11. Esensi Perkembangan
Esensi perkembangan meliputi 3 bidang utama, yaitu:
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial
(Santrock, 1995; Seifert & Hoffnung, 1994)
12. Kontinuitas dan Diskontinuitas
Perkembangan bersifat kontinuitas (berkesinambungan)
maksudnya bahwa perkembangan itu belangsung
secara bertahap dan terus menerus sejak anak masih
dalam kandungan sampai anak mencapai kematangan.
Para ahli diskontinuitas menyatakan bahwa beberapa
aspek perkembagan muncul secara independent dari
apa yang muncul sebelumnya dan tidak dapat diprediksi
dari perilaku sebelumnya.