Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Download Rpp SKI kelas 9 /IX kurikulum 2013 Lengkap. Silakan. Kami Siap membantu guru mengurangi beban administrasi, agar bisa khusuk mendidik anak bangsa.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Download Rpp SKI kelas 9 /IX kurikulum 2013 Lengkap. Silakan. Kami Siap membantu guru mengurangi beban administrasi, agar bisa khusuk mendidik anak bangsa.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. TUGAS
INOVASI PENDIDIKAN DASAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL
SEQUENCED
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Disusun oleh : Kelompok 4
Roza Zakiyah 15842013
Nisa Amanatilah 15842017
Rofiani Intan Widuri C. 15842018
Julianti Syayidah 15842029
Kelas A Semester 7
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA (IPI)
2018
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SD Kreospora Islamic Eco School
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)
Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu, Budha dan Islam. Keragaman, kenampakan alam dan suku
bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kompetensi Dasar
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh sejarah
Islam di Jawa dengan benar.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menceritakan tokoh-tokoh sejarah Islam di
Jawa dengan baik.
B. Indikator
1.2.1 Menyebutkan tokoh-tokoh sejarah pada masa Islam di Jawa.
1.2.2 Menceritakan tokoh-tokh sejarah pada masa Islam di Jawa.
Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Dapat dipercaya (trustworthines)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. 3. Tekun (diligence)
4. Tanggung jawab (responsibility)
5. Berani (courage)
6. Integritas (integrity)
7. Peduli (caring)
8. Jujur (fairnes)
9. Kewarganegaraan (citizenship).
C. Materi Ajar
1. Tokoh sejarah Islam di Jawa
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Model Role Playing
E. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang tokoh sejarah
Islam yang di kenal.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai tentang
tokoh sejarah Islam di Jawa.
c. Guru menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan dan memotivasi siswa agar
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Siswa mengamati gambar yang disajikan oleh guru tentang tokoh
sejarah Islam di Jawa.
- Siswa dan guru tanya jawab tentang gambar yang telah disajikan.
4. b. Elaborasi
- Siswa secara bergantian bermain peran tokoh sejarah Islam yang
telah disiapkan guru.
- Siswa yang lain mendengarkan teman yang sedang bermain peran.
- Siswa menjawab kuis yang dibacakan guru.
- Siswa dan guru menyatukan hasil temuan siswa dengan teori-teori
yang relevan.
c. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan bagi siswa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam
diskusi.
- Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
3. Kegiatan Akhir
- Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Siswa mengerjakan soal evaluasi.
- Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
- Guru memberikan pesan dan kesan serta dorongan belajar kepada
siswa.
- Salam.
F. Sumber/Bahan Belajar
1. Gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa
2. Buku IPS Kelas V BSE, Endang Susilaningsih.
3. Buku sumber lain yang relevan.
G. Penilaian
a. Prosedur Penilaian
1. Penilaian awal
5. 2. Penilaian proses
3. Penilaian akhir
b. Teknik Penilaian
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Tes kinerja
c. Soal evaluasi
Terlampir
Garut, ... Januari 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Kreospora Guru Kelas V
...................................... ......................................
NIP: NIP:
6. Nama :
SOAL EVALUASI
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa yang berjumlah sembilan sering disebut
dengan . . . .
2. Maulana Malik Ibrahim adalah nama lain dari Sunan . . . .
3. Putra sunan Kalijaga adalah Sunan . . . .
4. Sunan yang menggunakan wayang dan gamelan sebagai sarana dakwah adalah
Sunan . . . .
5. Cublak-cublak suweng, lir-ilir dan jamuran adalah contoh permainan yang
diajarkan kepada anak-anak oleh Sunan . . . .
6. Nama asli Sunan Ampel adalah . . . .
7. Makam Sunan Bonang ada di daerah . . . .
8. Sunan Gunung Jati dimakamkan di daerah . . . .
9. Pendiri pondok pesantren pertama di Indonesia adalah . . . .
10. Nama lain Sunan Drajat adalah . . . .
7. KUNCI JAWABAN
1. Walisongo
2. Sunan Gresik
3. Sunan Muria
4. Sunan Kalijaga
5. Sunan Giri
6. Raden Rahmat
7. Tuban
8. Cirebon
9. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
10. Syarifuddin
Skor tiap soal A = 1
Skor maksimal = 10
Nilai = (Skor perolehan : Skor maksimal) x 100
8. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SD Kreospora Islamic Eco School
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : V / 1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)
Standar Kompetensi
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Kompetensi Dasar
3.1 Medeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI.
2. Siswa dapat mengetahui luas wilayah NKRI dengan menyebutkan posisi
lintang dan bujurnya.
3. Siswa dapat memahami tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
4. Siswa memahami fungsi wilayah darat NKRI.
5. Siswa memahami fungsi wilayah laut NKRI.
6. Siswa memahami fungsi wilayah udara NKRI.
Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Dapat dipercaya (trustworthines)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (diligence)
4. Tanggung jawab (responsibility)
5. Berani (courage)
9. 6. Integritas (integrity)
7. Peduli (caring)
8. Jujur (fairnes)
9. Kewarganegaraan (citizenship).
B. Materi Ajar
1. Batas wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya,
serta tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
2. Fungsi wilayah darat, laut, dan udara NKRI.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Kontekstual
2. Pendekatan Cooperative Learning
3. Diskusi dengan teman sebangku
4. Tanya jawab
5. Ceramah
6. Penugasan
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Kegiatan Awal
- Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan
kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang fungsi peta dunia.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Guru menyiapkan sebuah peta dunia yang besar dan dapat
dilihat oleh semua siswa.
10. - Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat
NKRI, sementara itu siswa menyimaknya.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan
berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.
- Guru menyiapkan kelas diskusi.
- Siswa berdiskusi tentang tujuan penetapan batas-batas fisik
NKRI dengan panduan guru.
- Siswa menceritakan hasil diskusi secara bergiliran
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
- Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
- Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
E. Sumber/Bahan Belajar
1. Peta dunia.
11. 2. Gambar/foto tempat-tempat indah di Indonesia yang menunjukkan
pemandangan darat, laut, dan udara.
3. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas V, terbitan Narasumber umum).
F. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/ Soal
1. Menjelaskan pengertian
NKRI.
2. Menyebutkan dasar hukum
NKRI.
3. Menjelaskan satuan daerah
otonom dalam NKRI.
4. Menjelaskan tentang
hubungan luar negeri yang
dilakukan NKRI.
5. Menjelaskan fungsi
pemilihan umum dan
pengaruhnya terhadap
NKRI.
6. Menunjukkan sisi utara
selatan, timur, dan barat
NKRI, serta menyebutkan
nama negara atau perairan
yang menjadi batas NKRI.
7. Menyebutkan posisi
lintang dan bujur NKRI.
8. Memahami tujuan
penetapan batas-batas fisik
NKRI.
Diskusi
kelompok
- Penilaian
lisan.
- Penilaian
sikap
(pengamat
an
perilaku).
- Penilaian
unjuk
kerja
(hasil
diskusi).
1. NKRI adalah ....
2. Indonesia merupakan
negara berbentuk ....
3. Satuan daerah otonom
dalam NKRI misalnya
....
4. Indonesia memiliki
bentuk negara kesatuan
karena ....
5. NKRI perlu
mengadakan Pemilihan
Umum untuk ....
6. Batas utara NKRI
adalah ....
7. Batas selatan NKRI
adalah ....
8. Batas barat NKRI
adalah ....
9. Batas timur NKRI
adalah ....
10. Indonesia terletak di ...
derajat ...
11. sampai ... derajat ..., dan
12. 9. Menjelaskan fungsi
wilayah daratan NKRI.
10. Menjelaskan fungsi
wilayah laut NKRI.
11. Menjelaskan fungsi
wilayah udara NKRI.
... derajat ... sampai ...
derajat ....
12. Fungsi wilayah daratan
NKRI adalah ....
13. Fungsi wilayah laut
NKRI adalah ....
14. Fungsi wilayah udara
NKRI adalah ....
15. Zona Ekonomi
Eksklusif adalah ....
Format Kriteria Penilaian
1. Produk (Hasil Diskusi)
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
13. Lembar Penilaian
No Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Catatan :
Nilai = (Jumlah Skor : Jumlah skor maksimal) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Garut, ... Januari 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Kreospora Guru Kelas V
...................................... ......................................
NIP: NIP:
14. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL SEQUENCED
( RPP )
Nama Sekolah : SD Kreospora Islamic Eco School
Mata Pelajaran : IPS dan Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : V / 1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)
STANDAR KOMPETENSI:
1. IPS
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
2. PKn
Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
KOMPETENSI DASAR:
1. IPS
Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada Masa Hindu, Budha, dan Islam di
Indonsia
2. PKn
Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
A. Pemetaan konsep
IPS
1. Kerajaan Majapahit
2. Sumpah Palapa
15. 3. Penyebaran Islam Walisongo
Pkn
1. Makna perjuangan bangsa
2. Sejarah berdirinya NKRI
3. Sikap saling menghormati antar umat bergama
IPS dan Pkn
1. Kerajaan Majapahit
2. Makna perjuangan bangsa
3. Sumpah Palapa
4. Sejarah berdirinya NKRI
5. Penyebaran Islam Walisongo
6. Sikap saling menghormati antar umat bergama
B. Tujuan pembelajaran
1. Menjelaskan sejarah kerajaan Majapahit.
2. Memaknai perjuangan bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan peran Walisongo dalam penyebaran islam.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dalam kehidupan masyarakat.
C. Media dan Metode Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a) Video Walisongo
b) Laptop
c) Gambar tentang kerukunan
d) Gambar tentang peninggalan kerajaan Hindu-Budha dan Islam
2. Metode Pembelajaran
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Pengamatan
16. d) Penugasan
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Persiapan alat dan bahan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Ekplorasi
- Guru mengkondisikan siswa agar siap untuk mengkuti
pembelajaran dan suasana kelas menjadi kondusif.
- Guru mengeksplorasi siswa dengan mengajak siswa untuk
menonton video tentang walisongo dan video perjuangan rakyat
Indoensia melawaqn penjajah, menugaskan siswa untuk mencatat
hal-hal yang penting dari video yang telah ditonton.
- Guru membagi siswa menjadi kelompok sesuai dengan minat
belajar mereka.
- Siswa mencatat hal-hal penting dalam video yang mereka tonton.
b. Elaborasi
- Siswa mengimpulkan infprmasi dari video yang telah mereka
tonton.
- Siswa mempresentasikan hasil dari diskusi bersama kelompoknya
tentang video yang telah mereka tonton.
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil prsentasi.
c. Konfirmasi
- Siswa menyepakati hasil diskusi dengan kelompok lain.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
- Guru mengadakan umpan balik tentang video yang ditonton oleh
siswa.
17. - Guru menigaskan siswa untuk belajar di rumah.
E. Penilaian
1. Penilaian proses
2. Penilaian Hasil