SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SISTEM
KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL
Komunikasi Intrapribadi atau Komunikasi Intrapersonal ;
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam
diri komunikator sendiri antara self dengan God.
Komunikasi Intrapersonal ; Proses pengolahan
informasi yang meliputi;
• Sensasi,
• Persepsi,
• Memori,
• Berpikir
Melalui alat indra, manusia dapat
memahami kualitas fisik lingkungannya juga
memperoleh pengatahuan dan semua
kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi ialah sensasi. Sensasi
berasal dari kata “sense”, artinya alat pengindraan, yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah
pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali
berhubungan dengan kegiatan alat indra, (Benyamin B.Wolman (1973:
3443)
Sensasi adalah proses menangkap stimuli
John Locke beranggapan bahwa “there is nothing in the mind except
what wa first in the sense” (tidak ada apa-apa dalam jiwa kita kecuali
harus lebih dulu lewat alat indera).
Filusuf lain, Berkeley, beranggapan bahwa andaikan kita tidak
mempunyai alat indera, dunia tidak akan ada.
alat indera: penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular,
perabaan, temperature, rasa sakit, perasa, dan penciuman.
Macam indera penerima, sesuai sumber informasi;
• Sumber informasi berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri individu sendiri(internal).
• Informasi dari luar diinderai oleh ekseptor (misalnya, telinga atau mata).
• Informasi dari dalam diindera oleh interoseptor (misalnya, sistem peredaran darah).
• Gerakan tuhuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor (misalnya, organ vestibular).
Stimulus yang diubah menjadi energi saraf
disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Batas
minimal intensitas stimulus disebut ambang mutlak
(absolute threshold).
Ketajaman sensasi ditentukan oleh faktor-faktor
personal. Brakesley, seorang peneliti mengatakan
“we live in different taste wolds”. Perbedaan sensasi
dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau
lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera
yang berbeda.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi.
Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan
faktor situasional. David Krench dan Richard
S. Crutchfield (1977: 235) Menyebutkan
factor yang mempengaruhi Persepsi :
1. Perhatian.
2. Faktor fungsional dan
3. Faktor struktural.
Perhatian (Attention); proses mental stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah, menurut
Kenneth E. Andersen. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri
pada salah satu alat indra kita, dan mengesampingkan masukan-masukan
melalui alat indra yang lain.
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol:
• Gerakan.
• Intensitas Stimuli.
• Kontras
• Kebaruan (Novelty).
• Perulangan.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
• Faktor- faktor Biologis.
• Faktor-faktor Sosiopsikologis. Motif sosiogenesis, sikap, kebiasaan,
dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan.
Kenneth E. Anderson, perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
 Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
 Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan diri kita.
 Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan,
dan kepentingan kita.
 Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian.
 Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terapan
stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
 Konsentrasi yang sangat kuat mendistorsi persepsi kita
 Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita.
 Tenaga-tenaga motivasional sanngat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.
 Intensitas perhatian tidak konstan.
 Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
 Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan.
 Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli sacara serentak.
 Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memeperhatikan perhatian.
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal
lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang
menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karekteristik orang
yang memberikan respons pada stimuli itu.
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil Persepsi bersifat selektif secara
fungsional “objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya
objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi”
Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
 Krech dan Crutchfield merumuskan dalilnya lagi yang kedua, yaitu
Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.
 Dalil ketiga dari Krech dan Crutchfield adalah Sifat-sifat perseptual dan
kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat
struktur secara keseluruhan
 Dalil keempat dari Krech dan Crutchfield adalah Objek atau peristiwa
yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain,
cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama
Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan
kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator
untuk meningkatkan kredibilitasnya.
Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Schlessinger dan Groves (1976: 352) “memori; sistem yang sangat berstruktur,
yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.”
Memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.
 Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera
dan sirkit saraf internal.
 Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada
beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana.
 Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan (Mussen dan Rosenzweig, 1973:499)
Jenis-jenis:
Pengingatan (Recall) adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali
fakta dan informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas.
Pengenalan (Recognition) adalah agar sukar untuk mengingat kembali
sejumlah fakta; lebih mudah mengenalnya kembali.
Belajar Lagi (Relearning) adalah menguasai kembali pelajaran yang
sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
Redintegrasi (Redintegration) adalah
merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk
memori kecil.
Mekanisme
• Teori Aus (Disuse Theory). “memori hilang atau memudar karena waktu”. Seperti
otot memori kita akan kuat, bila diatih terus-menerus.
• Teori Interferensi (Interference Theory). memori merupakan meja lilin atau kanvas.
Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Interferensi adalah
menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya.
Terjadinya pengurangan memori disebut inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang).
Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita, ini disebut inhibisi proaktif
(hambatan ke depan). Ada hambatan motivasional. Amnesia adalah lupa sebagian
atau seluruh memori bisa terjadi karena gangguan fisik atau psikologi; karena
kerusakan otak atau neurosis.
 Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory). informasi
mula-mula disimpan pada sensory storage, kemudian masuk short-term
memory (STM); lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam
long-term memory (LTM). Sensory storage lebih merupakan perseptual dari
pada memori.
Ada dua macam memori:
• memori ikonis untuk materi yang kita
peroleh secara visual, dan
• memori ekosis untuk materi yang masuk
secara auditif.
Floyd L. Ruch; berpikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur
lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehinga tidak perlu
langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir melibatkan penggunaan
lambang, visual, atau grafis. Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas
dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan
menghasilkan yang baru.
Ada 2 macam berpikir
1. Berpikir Autistik (melamun, fantasi,
menghayal, wishful thinking)
2. Berpikir realistik (berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata)
Menetapkan Keputusan (Decision Making)
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Tanda-tanda umum mengambil keputusan:
(1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual;
(2) keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif;
(3) keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya ditangguhkan atau dilupakan.
Faktor persoalan amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain: (1) kognisi artinya kualitas dan
kuantitas yang dimiliki; (2) motif amat mempengaruhi pengambilan keputusan; (3) sikap juga faktor
penentu lainnya.
Menurut Floyd L. Ruch menyebut tiga macam berpikir;
1. Berpikir deduktif; mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan
umum disebut silogisme.
2. Berpikir induktif; dimulai dari hal-hal khusus dan kemudian mengambil kesimpulan umum; kita
melakukan generalisasi.
3. Berpikir evaluatif; berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.
(1) Terjadi peristiwa ketika perilaku
yang biasa dihambat karena sebab-
sebab tertentu.
(2) Anda mencoba menggali
memori Anda unuk mengetahui
cara-cara apa saja yang efektif
pada masa yang lalu.
(3) mencoba seluruh kemungkinan
pemecahan yang pernah Anda
ingat atau yang dapat Anda
pikirkan. Semua Anda coba, ini
disebut penyelesaian mekanis
(4) mulai menggunakan lambang-
lambang verbal atau grafis untuk
mengatasi masalah
(5) Tiba-tiba terlintas dalam pikiran
Anda suatu pemecahan. Kilasan
pemecahan masalah ini disebut Aha
Erlebnis atau insight solution.
Memecahkan Persoalan (Problem
Solving)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pemecahan Masalah, sama
pentingnya dengan faktor-faktor sosiopsikologis, seperti ;
 Motivasi, motivasi rendah mengalihkan perhatian, motivasi tinggi
membatasi fleksibilitas
 Kepercayaan dan Sikap yang Salah,
 Kebiasaan,
 Emosi.
Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat;
1. Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang
terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup.
2. Dapat memecahkan persoalan secara realistis.
3. Kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan
mengembangkannya sebaik mungkin.
Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep berpikir konvergen dan
divergen. Berpikir konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan; divergen, dengan kreativitas.
Berpikir divergen dapat juga diukur dengan fluency, flexibility, dan originality.
George Lakoff dan Mark Johnson menjelaskan bagaimana pemikiran kreatif ini berhasil memperluas
cakrawala pemikiran. Berpikir kreatif adalah berpikir analogis-metaforis.
BERPIKIR KREATIF (CRETIVE THINKING)
Proses Berpikir Kreatif:
 Orientasi: Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasikan.
 Preparasi: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan
dengan masalah.
 Inkubasi: Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan
jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berjalan terus dalam jiwa bawah
sadar kita.
 Iluminasi: Masa inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham,
serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha Erlebnis.
 Verifikasi: menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada
tahap keempat.
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan
situasional. Ada beberapa faktor yang secara umum menandai orang-orang
kreatif:
• Kemampuan kognitif: kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru
yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.
• Sikap yang terbuka:
• Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif:
; Seperangkat kata yang disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang memiliki makna
Larry L Barker, Bahasa memiliki 3 fungsi;
 Fungsi Penamaan/labeling
 Fungsi interaksi
 Fungsi transmisi informasi
Cassandra L Book; fungsi Bahasa;
 Untuk mengenal dunia disekitar kita
 Berhubungan dengan orang lain
 Menciptakan koherensi dalam hidup kita
Teori belajar Bahasa;
Operan conditioning oleh B.F. Skinner (1957). Suatu organisme dirangsang
oleh stimuli, maka cenderung orang akan bereaksi
Teori Kognitif oleh Noam Chomsky; kompetensi Bahasa pada manusia
lebih dari apa yang dia tampilkan.
Mediating Theory oleh Charles Osgood; manusia mengembangkan
kemampuannya berbahasa dipengaruhi oleh stimuli dari luar maupun dari
dalam dirinya sendiri
SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

More Related Content

What's hot

Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarSeta Wicaksana
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasiHartono Ikawy
 
Presentasi psikologi komunikasi
Presentasi psikologi komunikasiPresentasi psikologi komunikasi
Presentasi psikologi komunikasiMoh Khairul Anwar
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Kaer Bikers
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordKaer Bikers
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasiImansyah Lubis
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Kaer Bikers
 
Ideologi, identitas dan komunikasi budaya
Ideologi, identitas dan komunikasi budayaIdeologi, identitas dan komunikasi budaya
Ideologi, identitas dan komunikasi budayailhamsyah .
 
Pengertian tentang psikologi komunikasi
Pengertian tentang psikologi komunikasiPengertian tentang psikologi komunikasi
Pengertian tentang psikologi komunikasiLugasRamadhan
 

What's hot (20)

Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
Presentasi psikologi komunikasi
Presentasi psikologi komunikasiPresentasi psikologi komunikasi
Presentasi psikologi komunikasi
 
teori komunikasi
teori komunikasiteori komunikasi
teori komunikasi
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonalKomunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal
 
Pelaku komunikasi
Pelaku komunikasiPelaku komunikasi
Pelaku komunikasi
 
Ppt Astri amalia
Ppt Astri amaliaPpt Astri amalia
Ppt Astri amalia
 
Bab 5 & bab 6
Bab 5 & bab 6Bab 5 & bab 6
Bab 5 & bab 6
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
 
media penyiaran
media penyiaranmedia penyiaran
media penyiaran
 
Ideologi, identitas dan komunikasi budaya
Ideologi, identitas dan komunikasi budayaIdeologi, identitas dan komunikasi budaya
Ideologi, identitas dan komunikasi budaya
 
Pengertian tentang psikologi komunikasi
Pengertian tentang psikologi komunikasiPengertian tentang psikologi komunikasi
Pengertian tentang psikologi komunikasi
 
Analisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasiAnalisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasi
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 

Similar to SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALChevySitananda
 
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptx
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptxSISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptx
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptxRipaSaadah
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasiMuhammad Marhaban
 
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalYuni Kurniati
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikirAhmadMuzaqi5
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
 
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentSistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentAlumniKajianStrateji
 
Presentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxPresentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxHendiFirdaus1
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxDIAH397116
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialkkepyy
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialKepli Mancs
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalandriani_yulia
 

Similar to SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (20)

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
 
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptx
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptxSISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptx
SISTEM KOMUNIKASI (SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, BERPIKIR).pptx
 
Memory dan berfikir
Memory dan berfikirMemory dan berfikir
Memory dan berfikir
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
 
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal
 
PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikir
 
Persepsi.pptx
Persepsi.pptxPersepsi.pptx
Persepsi.pptx
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
 
Orientasi Teori Kognitif
Orientasi Teori Kognitif Orientasi Teori Kognitif
Orientasi Teori Kognitif
 
Persepsi Word
Persepsi WordPersepsi Word
Persepsi Word
 
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentSistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for student
 
Presentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxPresentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptx
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonal
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 

More from iwayan suta

Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Produksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfProduksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfiwayan suta
 
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfPenyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfiwayan suta
 
P10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfP10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfiwayan suta
 
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfP11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfiwayan suta
 
P6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfP6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfiwayan suta
 
P4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfP4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfiwayan suta
 
P7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfP7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfiwayan suta
 
Seni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfSeni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfiwayan suta
 
P8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfP8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfiwayan suta
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfiwayan suta
 
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfP9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfiwayan suta
 
P5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfP5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfiwayan suta
 
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfP2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfiwayan suta
 
Materi jurnalistik
Materi jurnalistikMateri jurnalistik
Materi jurnalistikiwayan suta
 
Teknik menulis berita
Teknik menulis beritaTeknik menulis berita
Teknik menulis beritaiwayan suta
 
Ruang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikRuang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikiwayan suta
 

More from iwayan suta (20)

Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
 
Produksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdfProduksi Siaran Radio.pdf
Produksi Siaran Radio.pdf
 
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdfPenyiaran dan Teori Kom.pdf
Penyiaran dan Teori Kom.pdf
 
Psikologi Massa
Psikologi MassaPsikologi Massa
Psikologi Massa
 
P10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdfP10_Pidato Informatif.pdf
P10_Pidato Informatif.pdf
 
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdfP11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
P11_RETORIKA DALAM DRAMA.pdf
 
P6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdfP6_Penyusunan pidato.pdf
P6_Penyusunan pidato.pdf
 
P4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdfP4_Impression Management.pdf
P4_Impression Management.pdf
 
P7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdfP7_Skema Pidato.pdf
P7_Skema Pidato.pdf
 
Seni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdfSeni Kepemanduan.pdf
Seni Kepemanduan.pdf
 
P5_Pidato 1.pdf
P5_Pidato 1.pdfP5_Pidato 1.pdf
P5_Pidato 1.pdf
 
P8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdfP8_Riset Rhetoric.pdf
P8_Riset Rhetoric.pdf
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
 
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdfP9_teknik pidato dan presentasi.pdf
P9_teknik pidato dan presentasi.pdf
 
P5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdfP5_tujuan pidato.pdf
P5_tujuan pidato.pdf
 
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdfP2_ Prinsip dasar retorika.pdf
P2_ Prinsip dasar retorika.pdf
 
Materi jurnalistik
Materi jurnalistikMateri jurnalistik
Materi jurnalistik
 
Teknik menulis berita
Teknik menulis beritaTeknik menulis berita
Teknik menulis berita
 
Ruang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikRuang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistik
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

  • 2. Komunikasi Intrapribadi atau Komunikasi Intrapersonal ; penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi Intrapersonal ; Proses pengolahan informasi yang meliputi; • Sensasi, • Persepsi, • Memori, • Berpikir
  • 3. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya juga memperoleh pengatahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tahap paling awal dalam penerimaan informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense”, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra, (Benyamin B.Wolman (1973: 3443) Sensasi adalah proses menangkap stimuli
  • 4. John Locke beranggapan bahwa “there is nothing in the mind except what wa first in the sense” (tidak ada apa-apa dalam jiwa kita kecuali harus lebih dulu lewat alat indera). Filusuf lain, Berkeley, beranggapan bahwa andaikan kita tidak mempunyai alat indera, dunia tidak akan ada. alat indera: penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perabaan, temperature, rasa sakit, perasa, dan penciuman. Macam indera penerima, sesuai sumber informasi; • Sumber informasi berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri individu sendiri(internal). • Informasi dari luar diinderai oleh ekseptor (misalnya, telinga atau mata). • Informasi dari dalam diindera oleh interoseptor (misalnya, sistem peredaran darah). • Gerakan tuhuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor (misalnya, organ vestibular).
  • 5. Stimulus yang diubah menjadi energi saraf disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Batas minimal intensitas stimulus disebut ambang mutlak (absolute threshold). Ketajaman sensasi ditentukan oleh faktor-faktor personal. Brakesley, seorang peneliti mengatakan “we live in different taste wolds”. Perbedaan sensasi dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda.
  • 6. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi. Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krench dan Richard S. Crutchfield (1977: 235) Menyebutkan factor yang mempengaruhi Persepsi : 1. Perhatian. 2. Faktor fungsional dan 3. Faktor struktural.
  • 7.
  • 8. Perhatian (Attention); proses mental stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah, menurut Kenneth E. Andersen. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain. Faktor Eksternal Penarik Perhatian Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol: • Gerakan. • Intensitas Stimuli. • Kontras • Kebaruan (Novelty). • Perulangan.
  • 9. Faktor Internal Penaruh Perhatian • Faktor- faktor Biologis. • Faktor-faktor Sosiopsikologis. Motif sosiogenesis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan.
  • 10. Kenneth E. Anderson, perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.  Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.  Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan diri kita.  Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.  Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian.  Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terapan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.  Konsentrasi yang sangat kuat mendistorsi persepsi kita  Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita.  Tenaga-tenaga motivasional sanngat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.  Intensitas perhatian tidak konstan.  Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.  Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan.  Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli sacara serentak.  Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memeperhatikan perhatian.
  • 11. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karekteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Krech dan Crutchfield merumuskan dalil Persepsi bersifat selektif secara fungsional “objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi” Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
  • 12.  Krech dan Crutchfield merumuskan dalilnya lagi yang kedua, yaitu Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.  Dalil ketiga dari Krech dan Crutchfield adalah Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan  Dalil keempat dari Krech dan Crutchfield adalah Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
  • 13. Schlessinger dan Groves (1976: 352) “memori; sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.” Memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.  Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.  Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana.  Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan (Mussen dan Rosenzweig, 1973:499)
  • 14. Jenis-jenis: Pengingatan (Recall) adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas. Pengenalan (Recognition) adalah agar sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah mengenalnya kembali. Belajar Lagi (Relearning) adalah menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori. Redintegrasi (Redintegration) adalah merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.
  • 15. Mekanisme • Teori Aus (Disuse Theory). “memori hilang atau memudar karena waktu”. Seperti otot memori kita akan kuat, bila diatih terus-menerus. • Teori Interferensi (Interference Theory). memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Interferensi adalah menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Terjadinya pengurangan memori disebut inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang). Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita, ini disebut inhibisi proaktif (hambatan ke depan). Ada hambatan motivasional. Amnesia adalah lupa sebagian atau seluruh memori bisa terjadi karena gangguan fisik atau psikologi; karena kerusakan otak atau neurosis.
  • 16.  Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory). informasi mula-mula disimpan pada sensory storage, kemudian masuk short-term memory (STM); lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM). Sensory storage lebih merupakan perseptual dari pada memori. Ada dua macam memori: • memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan • memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif.
  • 17. Floyd L. Ruch; berpikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehinga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual, atau grafis. Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. Ada 2 macam berpikir 1. Berpikir Autistik (melamun, fantasi, menghayal, wishful thinking) 2. Berpikir realistik (berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata)
  • 18. Menetapkan Keputusan (Decision Making) Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Tanda-tanda umum mengambil keputusan: (1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual; (2) keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif; (3) keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya ditangguhkan atau dilupakan. Faktor persoalan amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain: (1) kognisi artinya kualitas dan kuantitas yang dimiliki; (2) motif amat mempengaruhi pengambilan keputusan; (3) sikap juga faktor penentu lainnya. Menurut Floyd L. Ruch menyebut tiga macam berpikir; 1. Berpikir deduktif; mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan umum disebut silogisme. 2. Berpikir induktif; dimulai dari hal-hal khusus dan kemudian mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi. 3. Berpikir evaluatif; berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.
  • 19. (1) Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat karena sebab- sebab tertentu. (2) Anda mencoba menggali memori Anda unuk mengetahui cara-cara apa saja yang efektif pada masa yang lalu. (3) mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah Anda ingat atau yang dapat Anda pikirkan. Semua Anda coba, ini disebut penyelesaian mekanis (4) mulai menggunakan lambang- lambang verbal atau grafis untuk mengatasi masalah (5) Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Anda suatu pemecahan. Kilasan pemecahan masalah ini disebut Aha Erlebnis atau insight solution. Memecahkan Persoalan (Problem Solving)
  • 20. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pemecahan Masalah, sama pentingnya dengan faktor-faktor sosiopsikologis, seperti ;  Motivasi, motivasi rendah mengalihkan perhatian, motivasi tinggi membatasi fleksibilitas  Kepercayaan dan Sikap yang Salah,  Kebiasaan,  Emosi.
  • 21. Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat; 1. Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup. 2. Dapat memecahkan persoalan secara realistis. 3. Kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan; divergen, dengan kreativitas. Berpikir divergen dapat juga diukur dengan fluency, flexibility, dan originality. George Lakoff dan Mark Johnson menjelaskan bagaimana pemikiran kreatif ini berhasil memperluas cakrawala pemikiran. Berpikir kreatif adalah berpikir analogis-metaforis. BERPIKIR KREATIF (CRETIVE THINKING)
  • 22. Proses Berpikir Kreatif:  Orientasi: Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasikan.  Preparasi: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.  Inkubasi: Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berjalan terus dalam jiwa bawah sadar kita.  Iluminasi: Masa inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha Erlebnis.  Verifikasi: menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahap keempat.
  • 23. Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional. Ada beberapa faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif: • Kemampuan kognitif: kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif. • Sikap yang terbuka: • Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif:
  • 24. ; Seperangkat kata yang disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang memiliki makna Larry L Barker, Bahasa memiliki 3 fungsi;  Fungsi Penamaan/labeling  Fungsi interaksi  Fungsi transmisi informasi Cassandra L Book; fungsi Bahasa;  Untuk mengenal dunia disekitar kita  Berhubungan dengan orang lain  Menciptakan koherensi dalam hidup kita
  • 25. Teori belajar Bahasa; Operan conditioning oleh B.F. Skinner (1957). Suatu organisme dirangsang oleh stimuli, maka cenderung orang akan bereaksi Teori Kognitif oleh Noam Chomsky; kompetensi Bahasa pada manusia lebih dari apa yang dia tampilkan. Mediating Theory oleh Charles Osgood; manusia mengembangkan kemampuannya berbahasa dipengaruhi oleh stimuli dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri