SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Orientasi Teori
Kognitif
MutiaraNathaniaF 11186000143
nununPujiani 1186000156
Konsep - Konsep Dasar Teroi Kognitif
• Orientasi kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses
mental, bagaimana manusia berfikir,merasakan, mengingat, dan belajar.
• Orientasi ini dibedakan dengan orientasi psikoanalitik yang mempelajari
proses yang paling dalam, misalnya ketidaksadaran dan Id. Dan juga
terhadap teori-teori behavioristik, yang menekankan studinya tentang
perilaku pada proses-proses luar, misalnya rangsangan dan balasan.
3
4
Perbedaan antar teori Orientasi Kognitif dengan Neo-Behaviorisme :
1. Behaviorisme berkaitan dengan conditioning klasik maupun operant, banyak
mempelajari proses belajar. Sedang teori-teori orientasi kognitif lebih banyak
mempelajari pembentukan konsep berpikir dan membangun pengetahuan.
2. Behaviorisme mempelajari perilaku-perilaku yang kasat mata, sedang teori-
teori orientasi kognitif membicarakan konsep-konsep mentalistik.
3. Analisis Behaviorisme berbentuk molekuler (perilaku diuraikan ke dalam
refleks-refleks), sedang analisis pada orientasi kognitif bersifat molar (secara
menyeluruh).
4. Behaviorisme mementingkan faktor-faktor genetic, sedang aliran orientasi
kognitif tidak menganggap penting.
5. Behaviorisme berkeyakinan, bahwa setiap perilaku dirangsang oleh
kebutuhan primer tertentu, sehingga jika kebutuhan-kebutuhan itu tidak
terpenuhi, proses belajar tidak akan terjadi, sedang orientasi kognitif
berpendapat, bahwa proses belajar dapat terus berlangsung walau tanpa
harus dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu (Allport, 1937).
“
Istilah - Istilah Dasar dalam
Teori Kognitif
5
1. Kognisi dan Struktur Kognitif
‐ Kognisi (Scheerer, 1954:49), Proses sentral yang menghubungkan
peristiwa-peristiwa di luar (external) dan di dalam (internal) diri sendiri.
‐ Kognisi (Festinger, 1957), Elemen-elemen kognitif, yakni perihal yang
diketahui oleh seseorang tentang dirinya sendiri, tentang perilakunya,
dan tentang keadaan sekitarnya.
‐ Kognisi (Neisser, 1967), Proses yang mengubah, mereduksi, memerinci,
menyimpan, mengungkapkan dan memakai setiap masukan (input) yang
datang asal alat indera.
6
2. Ransang (Stimulus)
Menurut Scheerer ada tiga macam rangsang sesuai dengan adanya tiga
elemen dari proses penginderaan, yaitu:
 Rangsangan yang merupakan objek dalam bentuk fisiknya (rangsang
distal).
 Rangsangan sebagai keseluruhan yang tersebar dalam lapang
proksimal (belum menyangkut proses system syaraf).
 Rangsangan sebagai representasi fenomenal (gejala yang dikesankan)
dari objek-objek yang ada di luar.
7
8
3. Respons (Balas)
Menurut Scheerer, respons adalah proses pengorganisasian rangsang.
Rangsang proksimal di organisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi
representasi fenomena dari rangsang proksimal itu. Proses inilah yang
dinamakan respons.
9
4. Arti (Meaning)
Arti (meaning) adalah konsep utama dalam teori kognitif dan memainkan
peran dalam menerangkan segala proses psikologik yang rumit. Ausbel
(1965) menyatakan arti merupakan hasil dari proses belajar yang berwujud
gejala idiosinkratik.
Prsoses Psikologis diterapkan oleh Teori Kognitif
10
11
Vestibulum
congue
 Persepsi
Scheerer (1954) menyatakan bahwa persepsi adalah reprentasi fenomenal
tentang objek distal sebagai hasil pengorganisasian objek distal itu sendiri,
medium, dan rangsang proksimal.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi, Krech & Crutchfield (1948)
menyatakan bahwa ada dua golongan variabel yang memengaruhi persepsi
yaitu:
1. Variabel struktural : faktor-faktor yang tergantung dalam rangsang fisik dan
proses neurofisiologik.
2. Variabel fungsional : faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat,
seperti kebutuhan, suasana hati, pengalaman masa lampau, dan sifat-sifat
individual lainnya.
12
Belajar
Menurut Ausubel (1961) ada empat tipe belajar:
1. Belajar dengan menerima saja (reception learning)
2. Belajar dengan menemukan arti (discovery learning)
3. Belajar dengan menghafal (rote learning)
4. Belajar dengan mengartikan (meaningful learning)
 Motivasi dan Penguat
Menurut Cohen, dKk (1955) yang mendefinisikan kebutuhan akan kognisi
sebagai kebutuhan untuk menstruktur situasi-situasi yang berarti dengan cara
terintegrasi dan dapat dimengerti.
Dua ukuran kebutuhan kognisi menurut Cohen:
1. Tinggi atau rendahnya kebutuhan akan kognisi itu sendiri
2. Kebutuhan itu muncul dalam situasi yang membingungkan atau situasi yang
jelas.
13
Teori KognitifKrech & Crutchfield
14
A. Dinamika Tingkah Laku
Krech & cruthfield dalam teori tersebut mengajukan beberapa proposisi
(pernyataan).
• Proposisi 1 : unit yang paling tepat untuk menganalisis motivasi adalah
tingkah laku molar (keseluruhan) yang mencakup kebutuhan (needs) dan
tujuan (goals)
• Proposisi 2 : dinamika prilaku molar merupakan hasil dari hal yang
terdapat dalam lapang psikologis pada saat itu (immediate
psychological field) .
• Prosposisi 3 : ketidakstabilan dalam lapang psikologik menghasilkan
keteganagan(tension) yang mempengaruhi presepsi , kognisi, dan
tindakan(action) sedemikian rupa sehingga lapang psikologik tersebut
mengarah kembali ke struktur yang lebih stabil.
15
• Proposisi 4 : frustasi terhadap pencapaian tujuan dan kegagalan untuk
mengurangi keteganagan bisa membawa individu kepada prilaku-prilaku
adaptif (penyesuain diri dengan lingkungan) atau unadaptif (tidak bisa
menyesuaikan diri).
• Proposisis 5 : cara-cara khusus untuk mencapai tujuan dan mengurangi
keteganagn dapat dipelajari dan dianut secara tetap oleh seseorang.
16
17
B. Struktur Presepsi dan Kognitif
Proposisi-proposisi berikut ini adalah tentang hukum-hukum presepsi dan kognisi.
‐ Proposisi 1: lapang presepsi dan kognisi dalam keadaannya yang alamiah
sudah terorganisir dan berarti.
‐ Proposisi 2 : presepsi secara fungsional adalah selektif (bersifat memilih)
‐ Proposisi 3 : hal-hal yang bersifat presepsi dan kognisi dari suatu substruktur
sebagian terbesar dipengaruhi oleh hal-hal dari struktur yang lebih besar
dimana substruktur yang bersangkutan menjadi anggota.
‐ Proposisi 4 : objek-objek atau peristiwa yang saling berdekatan dalam waktu
atau tempat atau mirip satu sama lain cenderung diartikan sebagai bagian dari
suatu struktur yanag sama. (proposisi ini jelas didasarkan pada prinsip gestalt
tentang kesamaan dan kedekatan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi).
18
C. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya, tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori kognitif menekankan bahwa bagian-baian dari suatu
situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersbut. Belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,
pengoloahan informasi, emosi, dan aspkE-aspek kejiwaan lainnya.
D. Reorganisasi Kognitif
Prosisi-prosisi berikut menyangkut reorganisasi kognitif, meliputi belajar, berfikir,
pemecahan masalah, lupa, dan perubahan psikologis.
• Prosisi 1: selama ada sesuatu yang memblokir pencapaian tujuan, akan
terjadilah reorganisasi kognitif; sifat reorganisasi ini sedemikian rupa sehingga
menurunkan ketegangan (tension) yang ditimbulkan oleh situasi yang
menimbulkan frustasi.
• Prosisi 2: proses reorganisasi kognitif secara khas terdiri dari serangkaian
organisasi yang saling berkaitan dan tersusun secara heirarkis.
• Prosisi 3: struktur kognitif setelah beberapa saat mengalami prubahan-
perubahan yang progesif sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi.
• Prosisi 4: mudah dan cepatnya proses reorganisasi kognitif merupakan fungsi
dari diferensiasi, isolasi, dan kekakuan (rigi-dity) dari struktur kognitif yang asli.
19
20
THANKS!

More Related Content

What's hot

Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisielianaherawati
 
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & SosiobiologiPsikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologiajengseptiana
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismeDesi Mustopa
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafatJennyJenny47
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Yustika iy
 
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen Dikti
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen DiktiBahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen Dikti
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen DiktiHaristian Sahroni Putra
 
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudDinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudelmakrufi
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Awang Ramadhani
 

What's hot (20)

FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & SosiobiologiPsikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3
 
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen Dikti
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen DiktiBahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen Dikti
Bahasa Indonesia - Buku Modul Bahasa Indonesia Ditjen Dikti
 
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudDinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
 

Similar to Orientasi Teori Kognitif

Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiPsi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiEndang20
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalahTriWahyuO
 
Ppt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokPpt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokWaway Jassmantoo
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiEndang10
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififEndang10
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranFMx Cafe
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaranYanbin Lim
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeAHMAD TAHA
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Mohd Kasman
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarYuliaLian
 

Similar to Orientasi Teori Kognitif (20)

Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiPsi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalah
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognifif
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Ppt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokPpt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompok
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognifif
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajar
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Orientasi Teori Kognitif

  • 2. Konsep - Konsep Dasar Teroi Kognitif
  • 3. • Orientasi kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses mental, bagaimana manusia berfikir,merasakan, mengingat, dan belajar. • Orientasi ini dibedakan dengan orientasi psikoanalitik yang mempelajari proses yang paling dalam, misalnya ketidaksadaran dan Id. Dan juga terhadap teori-teori behavioristik, yang menekankan studinya tentang perilaku pada proses-proses luar, misalnya rangsangan dan balasan. 3
  • 4. 4 Perbedaan antar teori Orientasi Kognitif dengan Neo-Behaviorisme : 1. Behaviorisme berkaitan dengan conditioning klasik maupun operant, banyak mempelajari proses belajar. Sedang teori-teori orientasi kognitif lebih banyak mempelajari pembentukan konsep berpikir dan membangun pengetahuan. 2. Behaviorisme mempelajari perilaku-perilaku yang kasat mata, sedang teori- teori orientasi kognitif membicarakan konsep-konsep mentalistik. 3. Analisis Behaviorisme berbentuk molekuler (perilaku diuraikan ke dalam refleks-refleks), sedang analisis pada orientasi kognitif bersifat molar (secara menyeluruh). 4. Behaviorisme mementingkan faktor-faktor genetic, sedang aliran orientasi kognitif tidak menganggap penting. 5. Behaviorisme berkeyakinan, bahwa setiap perilaku dirangsang oleh kebutuhan primer tertentu, sehingga jika kebutuhan-kebutuhan itu tidak terpenuhi, proses belajar tidak akan terjadi, sedang orientasi kognitif berpendapat, bahwa proses belajar dapat terus berlangsung walau tanpa harus dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu (Allport, 1937).
  • 5. “ Istilah - Istilah Dasar dalam Teori Kognitif 5
  • 6. 1. Kognisi dan Struktur Kognitif ‐ Kognisi (Scheerer, 1954:49), Proses sentral yang menghubungkan peristiwa-peristiwa di luar (external) dan di dalam (internal) diri sendiri. ‐ Kognisi (Festinger, 1957), Elemen-elemen kognitif, yakni perihal yang diketahui oleh seseorang tentang dirinya sendiri, tentang perilakunya, dan tentang keadaan sekitarnya. ‐ Kognisi (Neisser, 1967), Proses yang mengubah, mereduksi, memerinci, menyimpan, mengungkapkan dan memakai setiap masukan (input) yang datang asal alat indera. 6
  • 7. 2. Ransang (Stimulus) Menurut Scheerer ada tiga macam rangsang sesuai dengan adanya tiga elemen dari proses penginderaan, yaitu:  Rangsangan yang merupakan objek dalam bentuk fisiknya (rangsang distal).  Rangsangan sebagai keseluruhan yang tersebar dalam lapang proksimal (belum menyangkut proses system syaraf).  Rangsangan sebagai representasi fenomenal (gejala yang dikesankan) dari objek-objek yang ada di luar. 7
  • 8. 8 3. Respons (Balas) Menurut Scheerer, respons adalah proses pengorganisasian rangsang. Rangsang proksimal di organisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomena dari rangsang proksimal itu. Proses inilah yang dinamakan respons.
  • 9. 9 4. Arti (Meaning) Arti (meaning) adalah konsep utama dalam teori kognitif dan memainkan peran dalam menerangkan segala proses psikologik yang rumit. Ausbel (1965) menyatakan arti merupakan hasil dari proses belajar yang berwujud gejala idiosinkratik.
  • 10. Prsoses Psikologis diterapkan oleh Teori Kognitif 10
  • 11. 11 Vestibulum congue  Persepsi Scheerer (1954) menyatakan bahwa persepsi adalah reprentasi fenomenal tentang objek distal sebagai hasil pengorganisasian objek distal itu sendiri, medium, dan rangsang proksimal. Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi, Krech & Crutchfield (1948) menyatakan bahwa ada dua golongan variabel yang memengaruhi persepsi yaitu: 1. Variabel struktural : faktor-faktor yang tergantung dalam rangsang fisik dan proses neurofisiologik. 2. Variabel fungsional : faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, seperti kebutuhan, suasana hati, pengalaman masa lampau, dan sifat-sifat individual lainnya.
  • 12. 12 Belajar Menurut Ausubel (1961) ada empat tipe belajar: 1. Belajar dengan menerima saja (reception learning) 2. Belajar dengan menemukan arti (discovery learning) 3. Belajar dengan menghafal (rote learning) 4. Belajar dengan mengartikan (meaningful learning)
  • 13.  Motivasi dan Penguat Menurut Cohen, dKk (1955) yang mendefinisikan kebutuhan akan kognisi sebagai kebutuhan untuk menstruktur situasi-situasi yang berarti dengan cara terintegrasi dan dapat dimengerti. Dua ukuran kebutuhan kognisi menurut Cohen: 1. Tinggi atau rendahnya kebutuhan akan kognisi itu sendiri 2. Kebutuhan itu muncul dalam situasi yang membingungkan atau situasi yang jelas. 13
  • 14. Teori KognitifKrech & Crutchfield 14
  • 15. A. Dinamika Tingkah Laku Krech & cruthfield dalam teori tersebut mengajukan beberapa proposisi (pernyataan). • Proposisi 1 : unit yang paling tepat untuk menganalisis motivasi adalah tingkah laku molar (keseluruhan) yang mencakup kebutuhan (needs) dan tujuan (goals) • Proposisi 2 : dinamika prilaku molar merupakan hasil dari hal yang terdapat dalam lapang psikologis pada saat itu (immediate psychological field) . • Prosposisi 3 : ketidakstabilan dalam lapang psikologik menghasilkan keteganagan(tension) yang mempengaruhi presepsi , kognisi, dan tindakan(action) sedemikian rupa sehingga lapang psikologik tersebut mengarah kembali ke struktur yang lebih stabil. 15
  • 16. • Proposisi 4 : frustasi terhadap pencapaian tujuan dan kegagalan untuk mengurangi keteganagan bisa membawa individu kepada prilaku-prilaku adaptif (penyesuain diri dengan lingkungan) atau unadaptif (tidak bisa menyesuaikan diri). • Proposisis 5 : cara-cara khusus untuk mencapai tujuan dan mengurangi keteganagn dapat dipelajari dan dianut secara tetap oleh seseorang. 16
  • 17. 17 B. Struktur Presepsi dan Kognitif Proposisi-proposisi berikut ini adalah tentang hukum-hukum presepsi dan kognisi. ‐ Proposisi 1: lapang presepsi dan kognisi dalam keadaannya yang alamiah sudah terorganisir dan berarti. ‐ Proposisi 2 : presepsi secara fungsional adalah selektif (bersifat memilih) ‐ Proposisi 3 : hal-hal yang bersifat presepsi dan kognisi dari suatu substruktur sebagian terbesar dipengaruhi oleh hal-hal dari struktur yang lebih besar dimana substruktur yang bersangkutan menjadi anggota. ‐ Proposisi 4 : objek-objek atau peristiwa yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat atau mirip satu sama lain cenderung diartikan sebagai bagian dari suatu struktur yanag sama. (proposisi ini jelas didasarkan pada prinsip gestalt tentang kesamaan dan kedekatan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi).
  • 18. 18 C. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya, tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif menekankan bahwa bagian-baian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersbut. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengoloahan informasi, emosi, dan aspkE-aspek kejiwaan lainnya.
  • 19. D. Reorganisasi Kognitif Prosisi-prosisi berikut menyangkut reorganisasi kognitif, meliputi belajar, berfikir, pemecahan masalah, lupa, dan perubahan psikologis. • Prosisi 1: selama ada sesuatu yang memblokir pencapaian tujuan, akan terjadilah reorganisasi kognitif; sifat reorganisasi ini sedemikian rupa sehingga menurunkan ketegangan (tension) yang ditimbulkan oleh situasi yang menimbulkan frustasi. • Prosisi 2: proses reorganisasi kognitif secara khas terdiri dari serangkaian organisasi yang saling berkaitan dan tersusun secara heirarkis. • Prosisi 3: struktur kognitif setelah beberapa saat mengalami prubahan- perubahan yang progesif sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi. • Prosisi 4: mudah dan cepatnya proses reorganisasi kognitif merupakan fungsi dari diferensiasi, isolasi, dan kekakuan (rigi-dity) dari struktur kognitif yang asli. 19