SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PSIKOLOGIKOMUNIKASI
MEMORIDANBERPIKIR
Ahmad Muzaqi
11190100006
MEMORI
• Menurut Schlessinger dan Groves (1976:352) mendefinisikan “memori
adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya
untuk membimbing perilakunya.”
• Memori dalam psikologi disebut sebagai proses proses penyimpanan
informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indra manusia. Hal-hal
tersebut berupa gambaran dari sebuah penglihatan, penciuman, pendengaran,
dan tentang apa yang dirasakan atau dipersepsikan yang kemudian disimpan
didalam otak.
Proses singkat memori :
Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera
dan sirkit saraf internal.
Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada,
dalam bentuk apa, dan dimana.
Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan.
Perekaman
(encoding)
Penyimpanan
(storage)
Pemanggilan
(retrieval)
JENIS-JENISMEMORI
• Pengingatan (recall)
Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas.
• Pengenalan (recognition)
Sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah mengenalnya
kembali.Pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut
pengenalan, bukan pengingatan.
• Belajar lagi (relearning)
Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh termasuk pekerjaan
memori. Mempelajari yang sudah dipelajari akan lebih cepat.
• Redintegrasi (redintegration)
Redintegrasi ialah merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk kecil
MEKANISMEMEMORI
Ada tiga teori yang menjelaskan memori yakni teori aus, teori interferensi, dan
teori pengolahan informasi.
Teori aus (Disuse theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Willism James,
juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the
more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorzize” makin
sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat (Hunt, 1982:94).
Teori interferensi (Interference theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas
.Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Jika misalnya
dalam kanvas itu terekam hukum relativitas dan segera itu mencoba merekam
hukum medan gabungan, yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman
yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.
Inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang) terjadi jika seseorang
misalnya menghafal halaman pertama dalam kamus Inggris-Indonesia, lalu
berhasil. Kemudian menghafal halaman kedua, berhasil juga. Akan tetapi yang
diingat pada halaman pertama berkurang.Inilah yang disebut inhibisi retroaktif.
Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita. Ini disebut inhibisi proaktif
(hambatan kedepan).
Teori pengolahan informasi (Information theory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula
disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term
memory (memori jangka pendek), lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukkan kedalam long-term memory (memori jangka panjang). Otak
manusia dianalogikan dengan computer.
Ingatan adalah apabila informasi yang berhasil dipertahankan pada
short-term memory masuk ke dalam long-term memory.Long-term memory
meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup.
Kita dapat memasukkan informasi dari short-term memory ke long-term
memory dengan membagi dalam beberapa kelompok. Rehearsals
(mengaktifkan short-term memory untuk waktu yang lama dengan mengulang-
ulangnya), clustering (mengelompokkan dalam konsep-konsep), atau method
of loci (memvisualisasikan dalam benak seseorang materi yang harus
diingatnya).
BERPIKIR
Dalam berpikir melibatkan semua proses yang telah disebutkan di atas yaitu
sensasi, persepsi, dan memori. Misalnya dalam mengerjakan suatu soal
matematika, pertama kita akan menangkap tulisan dan gambar (sensasi), kita
membaca dan mencoba memahami apa yang diminta (persepsi), pada saat
membongkar memori untuk memahami apa yang disebut dengan garis lurus,
segi empat dan kemungkinan soal yang sama pada masa lalu (memori).
Secara garis besar ada dua macam berpikir yakni berpikir autistik dan berpikir
realistik.
• berpikir autistik (melamun) orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat
hidup sebagai gambar-gambar fantasi.
• berpikir realistik ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata.
Floyd L. Ruch menyebutkan ada tiga macam berpikir realistik, yaitu:
• Berpikir deduktif
Berpikir deduktif adalah mengambil keputusan dari dua pernyataan, yang
pertama merupakan pernyataan umum pada hal-hal khusus, dalam logika
disebut silogisme.
• Berpikir indukstif
Berpikir induktif dimulai dari hal-hal khusus, kemudian mengambil
kesimpulan umum dan melakukan generalisasi. Contoh: Saya bertemu si A
murid SMA N 14 Bandar Lampung yang pandai bicara, saya bertemu si B, C
dan D murid SMA N 14 Bandar Lampung pandai bicara, saya menyimpulkan
bahwa murid SMA N 14 Bandar Lampung pandai bicara.
• Berpikir evaluatif
Berpikir evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau
tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif seseorang dapat mengurangi
atau menambah gagasan menurut kriteria tertentu.
Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka
mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan
(problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity).
A. Menetapkan keputusan (Decision making)
Salah satu fungsi berpikir ialah menetapkan keputusan. Setiap keputusan yang
diambil, akan disusul oleh keputusan-keputuusan lainnya yang berkaitan.
Keputusan yang seseorang ambil beraneka ragam. Tetapi ada tanda-tanda
umumnya: (1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual; (2)
keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif; (3) keputusan
selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan
B. Memecahkan persoalan (Problem solving)
Beberapa penelitian telah membuktikan pengaruh faktor-faktor biologis dan
sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Simpanse yang terlalu
lapar tidak mampu memecahkan masalah; simpanse yang setengah lapar
mampu memecahkan masalah dengan cepat. Manusia yang kurang tidur
mengalami kemampuan berpikir; begitu pula bila ia terlalu lelah. Ini adalah
contoh faktor biologis. Sama pentingnya juga adalah faktor-faktor
sosiopsikologis yakni sebagai berikut:
1. Motivasi. Motivasi yang rendah mengalihkan perhatian. Motivasi yang
tinggi membatasi fleksibilitas.
2. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan
seseorang.
3. Kebiasaan. Kecenderungan untuk melihat pola berpikir tertentu, atau
melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang
berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, menghambat
pemecahan masalah yang efesien.
4. Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, tanpa sadar seseorang sering
terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir. Seseorang tidak
pernah dapat berpikir betul-betul objektif.
C. Berpikir kreatif (Creative thinking)
Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan
respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang
terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup. Syarat kedua kreativitas ialah dapat
memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga kreativitas merupakan usaha
untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya
sebaik mungkin
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Memori Dan Berpikir
Memori Dan BerpikirMemori Dan Berpikir
Memori Dan BerpikirIDCH
 
Bab 2 teori teori pemikiran
Bab 2 teori teori pemikiranBab 2 teori teori pemikiran
Bab 2 teori teori pemikiranMazmon Mahmud
 
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )Dana Andrya Donavan
 
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...Semut Hitam
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALChevySitananda
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)University of Andalas
 
Memori pada pembahasan Bio Psikologi
Memori pada pembahasan Bio PsikologiMemori pada pembahasan Bio Psikologi
Memori pada pembahasan Bio PsikologiErnita Mijil
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalahTriWahyuO
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiAwatif Atif
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologiadysintang
 

What's hot (20)

Pskilogi
PskilogiPskilogi
Pskilogi
 
Memori Dan Berpikir
Memori Dan BerpikirMemori Dan Berpikir
Memori Dan Berpikir
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
Bab 2 teori teori pemikiran
Bab 2 teori teori pemikiranBab 2 teori teori pemikiran
Bab 2 teori teori pemikiran
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
 
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )
TEORI PEMROSESAN INFORMASI ( SIBERNETIK )
 
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...
20140418084847 sbfs1103 topik 2 penyelidikan mengenai pemikiran dan penyelesa...
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
 
Ppt memori dan berpikir
Ppt memori dan berpikirPpt memori dan berpikir
Ppt memori dan berpikir
 
Psikopend 1
Psikopend 1Psikopend 1
Psikopend 1
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
 
Memori pada pembahasan Bio Psikologi
Memori pada pembahasan Bio PsikologiMemori pada pembahasan Bio Psikologi
Memori pada pembahasan Bio Psikologi
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalah
 
Mantiq
MantiqMantiq
Mantiq
 
Filsafat Iptek
Filsafat IptekFilsafat Iptek
Filsafat Iptek
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologi
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 

Similar to Memori dan berpikir

Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikirGalihSetyo5
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonaliwayan suta
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxAnchaArdiansyah3
 
Tugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatriaTugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatriamedimedi6
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitifEndang10
 
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"STIKOM Indonesia Maju
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliranMuhammad Ridwan
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Memori dan berpikir.m.imran
Memori dan berpikir.m.imranMemori dan berpikir.m.imran
Memori dan berpikir.m.imranMuhammad Clovius
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan BerpikirViviSelviah
 
Belajar Teori Belajar.docx
Belajar Teori Belajar.docxBelajar Teori Belajar.docx
Belajar Teori Belajar.docxSandyaSarr
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalandriani_yulia
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikirSemut Hitam
 
psikologi_kognitif.ppt
psikologi_kognitif.pptpsikologi_kognitif.ppt
psikologi_kognitif.pptMahyudinRosi1
 

Similar to Memori dan berpikir (20)

Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
 
Tugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatriaTugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatria
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"
Sistem Intrapersonal "Memori dan Berpikir"
 
Assgment
AssgmentAssgment
Assgment
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Memori dan berpikir.m.imran
Memori dan berpikir.m.imranMemori dan berpikir.m.imran
Memori dan berpikir.m.imran
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan Berpikir
 
Belajar Teori Belajar.docx
Belajar Teori Belajar.docxBelajar Teori Belajar.docx
Belajar Teori Belajar.docx
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonal
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
 
psikologi_kognitif.ppt
psikologi_kognitif.pptpsikologi_kognitif.ppt
psikologi_kognitif.ppt
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan Berpikir
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Memori dan berpikir

  • 2. MEMORI • Menurut Schlessinger dan Groves (1976:352) mendefinisikan “memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.” • Memori dalam psikologi disebut sebagai proses proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indra manusia. Hal-hal tersebut berupa gambaran dari sebuah penglihatan, penciuman, pendengaran, dan tentang apa yang dirasakan atau dipersepsikan yang kemudian disimpan didalam otak.
  • 3. Proses singkat memori : Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal. Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada, dalam bentuk apa, dan dimana. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan. Perekaman (encoding) Penyimpanan (storage) Pemanggilan (retrieval)
  • 4. JENIS-JENISMEMORI • Pengingatan (recall) Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas. • Pengenalan (recognition) Sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah mengenalnya kembali.Pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut pengenalan, bukan pengingatan. • Belajar lagi (relearning) Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh termasuk pekerjaan memori. Mempelajari yang sudah dipelajari akan lebih cepat. • Redintegrasi (redintegration) Redintegrasi ialah merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk kecil
  • 5. MEKANISMEMEMORI Ada tiga teori yang menjelaskan memori yakni teori aus, teori interferensi, dan teori pengolahan informasi. Teori aus (Disuse theory) Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Willism James, juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorzize” makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat (Hunt, 1982:94).
  • 6. Teori interferensi (Interference theory) Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas .Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Jika misalnya dalam kanvas itu terekam hukum relativitas dan segera itu mencoba merekam hukum medan gabungan, yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi. Inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang) terjadi jika seseorang misalnya menghafal halaman pertama dalam kamus Inggris-Indonesia, lalu berhasil. Kemudian menghafal halaman kedua, berhasil juga. Akan tetapi yang diingat pada halaman pertama berkurang.Inilah yang disebut inhibisi retroaktif. Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita. Ini disebut inhibisi proaktif (hambatan kedepan).
  • 7. Teori pengolahan informasi (Information theory) Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory (memori jangka pendek), lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan kedalam long-term memory (memori jangka panjang). Otak manusia dianalogikan dengan computer. Ingatan adalah apabila informasi yang berhasil dipertahankan pada short-term memory masuk ke dalam long-term memory.Long-term memory meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari short-term memory ke long-term memory dengan membagi dalam beberapa kelompok. Rehearsals (mengaktifkan short-term memory untuk waktu yang lama dengan mengulang- ulangnya), clustering (mengelompokkan dalam konsep-konsep), atau method of loci (memvisualisasikan dalam benak seseorang materi yang harus diingatnya).
  • 8. BERPIKIR Dalam berpikir melibatkan semua proses yang telah disebutkan di atas yaitu sensasi, persepsi, dan memori. Misalnya dalam mengerjakan suatu soal matematika, pertama kita akan menangkap tulisan dan gambar (sensasi), kita membaca dan mencoba memahami apa yang diminta (persepsi), pada saat membongkar memori untuk memahami apa yang disebut dengan garis lurus, segi empat dan kemungkinan soal yang sama pada masa lalu (memori).
  • 9. Secara garis besar ada dua macam berpikir yakni berpikir autistik dan berpikir realistik. • berpikir autistik (melamun) orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi. • berpikir realistik ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
  • 10. Floyd L. Ruch menyebutkan ada tiga macam berpikir realistik, yaitu: • Berpikir deduktif Berpikir deduktif adalah mengambil keputusan dari dua pernyataan, yang pertama merupakan pernyataan umum pada hal-hal khusus, dalam logika disebut silogisme. • Berpikir indukstif Berpikir induktif dimulai dari hal-hal khusus, kemudian mengambil kesimpulan umum dan melakukan generalisasi. Contoh: Saya bertemu si A murid SMA N 14 Bandar Lampung yang pandai bicara, saya bertemu si B, C dan D murid SMA N 14 Bandar Lampung pandai bicara, saya menyimpulkan bahwa murid SMA N 14 Bandar Lampung pandai bicara. • Berpikir evaluatif Berpikir evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif seseorang dapat mengurangi atau menambah gagasan menurut kriteria tertentu.
  • 11. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity).
  • 12. A. Menetapkan keputusan (Decision making) Salah satu fungsi berpikir ialah menetapkan keputusan. Setiap keputusan yang diambil, akan disusul oleh keputusan-keputuusan lainnya yang berkaitan. Keputusan yang seseorang ambil beraneka ragam. Tetapi ada tanda-tanda umumnya: (1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual; (2) keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif; (3) keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan
  • 13. B. Memecahkan persoalan (Problem solving) Beberapa penelitian telah membuktikan pengaruh faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Simpanse yang terlalu lapar tidak mampu memecahkan masalah; simpanse yang setengah lapar mampu memecahkan masalah dengan cepat. Manusia yang kurang tidur mengalami kemampuan berpikir; begitu pula bila ia terlalu lelah. Ini adalah contoh faktor biologis. Sama pentingnya juga adalah faktor-faktor sosiopsikologis yakni sebagai berikut: 1. Motivasi. Motivasi yang rendah mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas. 2. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan seseorang. 3. Kebiasaan. Kecenderungan untuk melihat pola berpikir tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, menghambat pemecahan masalah yang efesien. 4. Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, tanpa sadar seseorang sering terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir. Seseorang tidak pernah dapat berpikir betul-betul objektif.
  • 14. C. Berpikir kreatif (Creative thinking) Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup. Syarat kedua kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin