LUGASRAMADHAN (05190000003)
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INDONESIA MAJU (IMA)
BERISI TENTANG PENGERTIAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI DARI BERBAGAI SUMBER
2. Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha untuk memprediksi, menguraikan, dan
mengendalikan peristiwa mental dan behaviorial dalam komunikasi. Batasan dalam komunikasi sangat
luas, yaitu mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme.
Dalam psikologi komunikasi, psikologi berusaha melacak alasan mengapa suatu sumber komunikasi
mampu mempengaruhi orang lain dan mengapa sumber komunikasi lainnya tidak
Dalam kacamata psikologi, komunikasi dipandang sebagai perilaku. Baik itu bersifat manusiawi, menarik,
serta melibatkan banyak orang di berbagai situasi. Psikologi secara tajam mengupas “diri” kita sebagai
pelaku komunikasi dan komponen komunikasi lainnya. Penyatuan keduanya melahirkan psikologi
komunikasi yang berusaha untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi bagaimana pikiran, perasaan,
dan tindakan manusia dipengaruhi oleh manusia lainnya.
3. Psikologi Komunikasi Menurut Para Ahli
Psikologi komunikasi adalah bagian dari psikologi sosial. Dengan demikian, pendekatan psikologi sosial
adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Berikut adalah beberapa pengertian psikologi komunikasi ;
George A. Miller (1974) : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control
mental and behavioral events.
E.A Ross : Psikologi sosial adalah ilmu yang berusaha memahami dan menguraikan keseragaman dalam
perasaan, kepercayaan, atau kemauan dan tindakan yang diakibatkan oleh interaksi sosial.
Kauffman (1973) : Social psychology is an attempt to understand, explain and explain, and predict how
the thoughts, feelings and actions of individuals are influenced by the perceived thoughts, feelings, and
actions of others (whose presence may be actual, imagined, or implied).
4. Teori Psikologi Komunikasi
Psikologi telah lama menelaah efek media massa pada perilaku komunikan. Sistem komunikasi massa
mempunyai karakteristik psikologis yang khas. Hal ini terlihat dalam pengendalian arus informasi.
Kemudian adanya umpan balik, stimulasi alat indera, dan proporsi unsur isi dengan hubungan. Berikut
adalah beberapa teori komunikasi yang mencoba untuk melihat efek komunikasi terhadap bertambahnya
pengetahuan dan mempengaruhi sikap khalayak.
Berikut lima teorinya ;
5. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
Teori yang dicetuskan oleh George Gerbner ini mengasumsikan bahwa media massa, khususnya televisi,
merupakan media yang paling ampuh untuk menanamkan ideologi kepada khalayak. Teori kultivasi adalah
teori yang berusaha untuk melakukan analisa terhadap akibat yang ditimbulkan dari penanaman ideologi
ini.
Gerbner mencoba untuk mengembangkan konsep “mainstreaming” atau mengikuti arus. Hal ini
dimaksudkan sebagai kesamaan diantara pemirsa berat pada berbagai kelompok demografis, dan perbedaan
dari kesamaan itu pada pemirsa ringan .
Teori Spiral Keheningan (The Spiral of Silence Theory)
Pertama kali digagas oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1974). Spiral keheningan adalah istilah digunakan
merujuk pada kecenderungan manusia untuk tetap diam. kecenderungan ini terlihat ketika mereka merasa
bahwa pandangan mereka bertentangan dengan pandangan mayoritas.
6. Agenda Setting Theory
Pendekatan agenda setting dikembangkan oleh Maxwell E. Comb dan Donald E. Shaw. Fokus agenda
setting adalah efek media massa terhadap pengetahuan. Menurut pendekatan ini, media massa memiliki
pengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang.
Kemudian disimpulkan bahwa media massa memilih informasi yang diinginkan serta dianggap penting
untuk mempengaruhi khalayak tentang informasi. Tujuannya adalah pembentukan persepsi oleh khalayak
berdasarkan informasi yang diterima tentang suatu peristiwa.
Teori Peluru atau model jarum hipodermik (Bullet Theory)
Penggagas teori ini adalah Melvin DeFleur. Menurut teori ini, media menyajikan stimuli perkasa yang
secara seragam diperhatikan oleh massa (DeFleur dalam Rakhmat, 2001 : 197). Teori ini mengasumsikan
bahwa massa tidak memiliki kekuatan dalam menghadapi stimuli yang dikirim oleh media massa.
teori ini dikenal dengan sebutan “teori peluru” atau model jamum hipodermis. Teori ini menganalogikan
pesan komunikasi seperti obat yang disuntikkan dengan jarum ke bawah kulit pasien. Teori ini disebut juga
dengan “the concept of powerful mass media” oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1973).
7. Teori Kegunaan dan Kepuasan (Uses and Gratifications Theory)
Pendekatan uses and gratification diungkapkan pertama kali oleh Elihu Katz. Pendekatan ini berpandangan
bahwa khalayak sebagai komunikan berpartisipasi aktif sebagai bagian dari sistem komunikasi massa.
partisipasi aktif dimaksudkan dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan
demikian, efek media massa diartikan sebagai situasi ketika kebutuhan tersebut terpenuhi.
Faktor-faktor personal juga mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa. Faktor tersebut
meliputi organisasi personal dari sisi psikologis individu diantaranya potensi biologis, nilai, kepercayaan,
sikap, serta bidang pengalaman. Dan lainnya adalah kelompok-kelompok sosial dimana individu menjadi
anggota juga hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian
informasi.
8. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas yang mencakup penyampaian energi, gelombang
suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme. Intinya, psikologi menyebut komunikasi pada
penyampaian energi dari alat indera ke otak, peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, proses saling
pengaruh di antara berbagai kinerja dalam diri organisme dan di antara organisme.
Psikologi tidak membicarakan komunikasi secara umum, melainkan membahas karakteristik manusia dan
aspek biologis dalam diri manusia yang melakukan komunikasi. Psikologi memeriksa seluruh komponen
yang terlibat dalam proses komunikasi. Di antaranya komunikator, pesan, penerimaan dan pengolahan
pesan. Dan juga komunikan yang mencakup Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari komunikasi,
memiliki beberapa ciri khas pendekatan yang berbeda dengan disiplin ilmu yang juga
mempelajari komunikasi. menguraikan 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi, yaitu;
9. Penerimaan stimuli secara inderawi atau sensory reception of stimuli – Psikologi melihat komunikasi
diawali dengan penerimaan data oleh indera – indera manusia.
Proses Stimuli atau internal mediation of stimuli – Stimuli yang mempengaruhi kita kemudian diolah
dalam jiwa.
Prediksi Respon atau prediction of response – Psikologi komunikasi menelaah bagaimana
pengalaman yang terjadi pada masa lalu dapat mempengaruhi respon yang akan datang. Dari sinilah
timbul pengaruh dari kenangan dan pengalaman yang merupakan jembatan antara masa lalu dan
sekarang. Salah satu unsur sejarah respon adalah peneguhan.
Peneguhan Respon atau reinforcement of reponses – Peneguhan adalah respon lingkungan atau orang
lain pada respon organisme yang asli. Peneguhan inilah yang disebut dengan feedback atau umpan balik
oleh Bergera dan Lambert.
10. Bentuk Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah ilmu terapan. Sadar atau tidak, manusia selalu berkomunikasi dalam setiap aspek
kehidupannya. Dalam pengantar ilmu komunikasi, digambarkan secara lebih sederhana mengenai bentuk-
bentuk komunikasi yang telah kita kenal selama ini. Namun, bentuk komunikasi yang digambarkan berikut
ini tidak merujuk ke sana. Bentuk komunikasi berikut menekankan pada konteks psikologi dalam suatu
proses komunikasi.
Hal ini karena berbagai penelitian psikologi dan komunikasi yang telah dilakukan memperlihatkan adanya
keterkaitan di antara keduanya. Hal ini merujuk adanya kesamaan pada tiga macam bentuk proses
komunikasi dalam konteks kerangka bangunan kognitif manusia. Ketiga bentuk proses komunikasi tersebut
adalah :
11. Interaksi Interpersonal Tatap Muka (face to face interpersonal interaction)
Dalam suatu komunikasi interpersonal terjadi pertukaran informasi baik verbal maupun non verbal. Proses
pertukaran informasi yang dilakukan melalalui interaksi sosial melalui verbal maupun non verbal telah
menjadi fokus penelitian komunikasi sejak tahun 1950. Salah satu ilmuwan yang meneliti mengenai hal ini
adalah Adam Kendon (1970) melalui teori adalah interactional synchrony.
Interaksi Interpersonal Bermedia
Ketika sekelompok kecil orang berinteraksi satu sama lain secara real time dengan menggunakan berbagai
jenis media (misalnya, telepon, komputer, dan video conferencing), terjadi proses interaksi tatap muka.
Kemudian interaksi tersebut digabungkan dengan berbagai faktor yang rumit dan unik. Contoh penelitian
mengenai hal ini adalah computer-mediated communication (CMC) di mana dua orang menggunakan
teknologi berbasis komputer untuk melakukan interaksi. Dasar teori ini adalah face to face communication.
12. Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh organisasi (surat kabar, film,
atau tv) dengan menggunakan teknologi media tertentu. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital,
jarak antara organisasi besar dan khalayak yang luas semakin kecil. Kini, semua orang dapat terlibat dalam
proses komunikasi massa, misalnya dengan adanya konsep citizen journalism. Teknologi komunikasi telah
mengubah cara pandang kita terhadap komunikasi secara umum seperti dialog, diseminasi, dan kombinasi
keduanya.
Komunikasi Efektif dalam Psikologi Komunikasi
Apabila individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi, maka terjadi beberapa hal yaitu proses
belajar (meliputi aspek kognitif dan afektif), proses penyampaian serta penerimaan lambang-lambang.
Kemudian, adanya mekanisme penyesuaian diri seperti sosialisasi, permainan peranan, identifikasi,
proyeksi, agresi, dan lain sebagainya.
13. Komunikasi berperan dalam membentuk kepribadian kita. Hubungan dengan orang lain akan
mempengaruhi kualitas hidup kita. Bila pesan yang kita sampaikan tidak dipahami dengan baik oleh orang
lain, maka dapat dikatakan komunikasi yang kita lakukan mengalami kegagalan atau tidak efektif. Stewart
L. Tubs dan Sylvia Moss (1974) dalam Rakhmat (2001 : 13) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif
paling tidak menimbulkan 5 hal, yaitu : pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang
makin baik, dan tindakan.
Pengertian – Penerimaan yang tepat dari konten stimuli seperti yang disampaikan oleh komunikator.
Kesenangan – Komunikasi yang dilakukan untuk menimbulkan kesenangan atau phatic communication.
Mempengaruhi sikap – Komunikasi ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Salah satu cara agar kita
dapat mempengaruhi sikap orang lain adalah dengan menggunakan komunikasi persuasif. Komunikasi
persuasif memerlukan pemahaman tentang psikologi komunikator, psikologi pesan, dan psikologi
komunikan.
14. Hubungan sosial yang baik – Komunikasi bertujuan untuk mempererat hubungan sosial yang baik.
Sebagai makhluk sosial, kebutuhan sosial menjadi kebutuhan yang paling utama manusia. Kebutuhan
sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian dan kekuasaan, dan cinta dan kasih sayang
(William Schutz, 1966 dalam Rakhmat, 2001 : 14)
Tindakan – Persuasi ditujukan untuk mengeluarkan tindakan yang diinginkan. Efektivitas komunikasi
diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh komunikan.
15. Manfaat Mempelajari Psikologi Komunikasi
Psikologi komunikasi merupakan ilmu yang wajib dikuasai dan dipahami oleh mereka yang mempelajari
ilmu komunikasi. Komunikasi sebagai sebuah proses melibatkan beberapa komponen. Di sinilah psikologi
komunikasi hadir mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi, yaitu
komunikator, pesan, penerimaan dan pengolahan pesan, komunikan yang mencakup karakteristik manusia
komunikan dan media komunikasi.
Dengan memahami psikologi komunikasi, diharapkan dapat memperoleh berbagai manfaat, diantaranya :
• Membantu menjadi komunikator yang memiliki kredibilitas.
• Membantu menyampaikan pesan yang akurat.
• Membantu memilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan sesuai dengan konteks komunikasi.
• Membantu untuk memahami komunikan dengan memperhatikan keanggotaan kelompok, proses seleksi,
dan kecenderungan.