Dokumen tersebut membahas tentang dispositio atau tata cara mengatur argumen dan bahan pidato secara sistematis agar mudah dipahami dan disampaikan secara efektif menurut Marcus Tullius Cicero. Terdiri dari exordium atau pembukaan, naratio atau narasi, partitio atau pembagian topik, confirmatio atau penguatan argumen, reprehensio atau sanggahan, dan peroratio atau kesimpulan. Juga memberikan tips untuk menyusun dan men
2. Dispositio ; kanun kedua dari Marcus Tillius
Cicero yang berisi tentang tata cara mengatur
argumen bahan pidato / tulisan agar tertata rapi
dan mudah disampaikan secara efektif
Exordium / pembukaan
Naratio / narasi tentang fakta
Partitio / pembagian berbagai keadaan dan topik
Confirmatio / menghadirkan bukti
Reprehensio / kekeliruan pada apa yang terjadi
Peroratio / penutup
3. Exordium
Memosisikan pikiran pendengar untuk menerima
pembicaraan hingga selesai. Sebab –sebab
yg dapat menyukseskannya :
1. Honourable / penghormatan
2. Astonishing / menghadirkan sesuatu yg mengherankan
3. Low / mengutarakan hal yg terabaikan
4. Doubtful / hal yg diragukan
5. Obscure / tdk jelas
4. Naratio
Penjelasan atas sesuatu yang sudah terjadi atau diandaikan
terjadi.
Terbagi atas 3 model :
1. Narasi latar belakang & prinsip-prinsip yang diperdebatkan
2. Narasi penyimpangan dan atau komparasi
3. Narasi hiburan & keunikan
Narasi dari sudut objeknya :
1. Narasi tentang benda (fabel, sejarah, argumen)
2. Narasi tentang manusia (fakta, wawancara dan pikiran)
5. Partitio
Pengorganisasian pesan tulisan atau
ucapan supaya jelas dan masuk akal.
Parameternya:
1. Brevity (Ringkas)
2. Completeness (Komplit)
3. Conciseness (Padat)
6. Confirmatio
“Means of which our speech proceeding in
argument adds belief, and authority, and
corroboration to our cause”
Objek konfirmasi:
* Manusia
* Non manusia
Konfirmasi yang komprehensif
Argumen konfirmasi yg niscaya
• Dilema ; memposisikan lawan serba salah
• Enumerasi : mengungkapkan berbagai kekeliruan,
dikerucucutkan pd suatu kebenaran.
• Kesimpulan sederhana; mengungkapkan konsekuensi
niscaya
Argumen konfirmasi yg tidak niscaya
• Bukti
• Kredibilitas
• Keputusan
• perbandingan
7. Reprehensio
Sanggahan untuk lawan.
“it be want thing only, or more than one the those
position which are assumed, is not granted; or if, though
they are granted, it is denied that the conclusion
legitimately follows from them; or if it is shown that the
very kind of argumentation is fault; or if in opposition to
want form and reliable sort of argumentation another is
employed which is equally firm and convincing”
"itu hanya menginginkan hal, atau lebih dari satu posisi yang diasumsikan,
tidak diberikan;
atau jika, meskipun mereka berikan, itu adalah menyangkal bahwa mereka
mengikuti kesimpulan sah;
atau jika ditunjukkan bahwa jenis argumentasi adalah kesalahan;
atau jika dalam oposisi ingin bentuk dan dapat diandalkan semacam
argumentasi lain dipekerjakan yang sama tegas dan meyakinkan "
8. Sanggahan pada suatu pernyataan dapat dilancarkan bila;
* Pertama, Premis pernyataan itu lemah. Bila premisnya kuat,
* Kedua, Kesimpulannya tidak ditarik dari kesimpulan yang ada.
* Ketiga, bangunan argumentasi premis-premis dan kesimpulan itu
keliru. Jika argumentasi / silogisme dibangun benar, maka
* keempat, ada argumentasi lain yang lebih kuat.
Logika
Premis
Kesimpulan
Silogisme
10. Sumber-sumber topik menurut Prof. Wayne N
Thompson
• Pengalaman pribadi perjalanan, tempat yang dikunjungi
• Hobby dan keterampilan cara melakukan sesuatu
• Pengalaman pekerjaan dan profesi
• Pelajaran sekolah / kuliah
• Pendapat pribadi
• Peristiwa hangat dan pembicaraan publik
• Masalah abadi
• Kilasan biografi
• Kejadian khusus
• Minat khalayak
11. 10 tips untuk Public Speaking yang
Sukses
• Mengenali ruangan. Kenalilah tempat yang akan Anda gunakan untuk
berbicara. Datang lebih cepat, berjalan di sekitar area bicara dan berlatih
menggunakan mikrofon dan alat bantu visual yang lain.
• Mengenali audiens. Ucapkan salam pada audiens pada saat mereka
datang. Akan lebih mudah berbicara pada sekelompok teman daripada
sekelompok orang asing.
• Mengetahui Materi Anda. Jika Anda tidak mengenali materi Anda atau
tidak merasa nyaman dengan hal itu, rasa grogi akan meningkat. Latih
kemampuan berbicara Anda dan betulkan bila perlu.
• Santai. Hapus ketegangan dengan melakukan latihan.
12. • Visualisasi Anda ketika berpidato. Bayangkan diri anda ketika
berpidato, suara Anda keras, jelas dan meyakinkan. Jika Anda
memvisualisasikan diri Anda sebagai orang yang sukses, maka
Anda akan sukses.
• Sadari bahwa orang ingin Anda akan sukses. Audiens
menginginkan Anda supaya menarik, stimulatif, informative dan
menghibur. Mereka tidak ingin Anda gagal.
• Jangan minta maaf. Jika Anda menyebutkan kegrogian Anda
atau minta maaf atas masalah-masalah yang Anda pikir ada
dalam pidato Anda, Anda mungkin memanggil perhatian audiens
atas sesuatu hal yang tidak mereka sadari. Tetap tenang.
• Konsentrasikan pada pesan-pesan -- bukan media. Fokuskan
perhatian dari kegelisahan Anda jauh-jauh dalam rangka
menyampaikan pesan-pesan pada audiens. Grogi Anda akan
menghilang.
• Ubah perasaan grogi menjadi energi positif. Manfaatkan
energi grogi anda dan transformasikan menjadi vitalitas dan
antusiasme.
• Menambah pengalaman. Pengalaman membangun percaya diri,
yang merupakan kunci berbicara efektif. Kelompok upacara dapat
menyediakan pengalaman yang Anda butuhkan.