SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I
                                    PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
   Suatu kurikulum, apakah kurikulum pendidikan dasar, pendidikan mnenegah atau
   pendidikan tinggi, kurikulumsekolah umum, kejuruan, dan lain-lain merupakan
   perwujudan atau penerapan teori-teori kurikulum. Teori-teori tersebut merupakan hasil
   pengkajian, penelitian dan pengembangan ahli kurikulum. Kumpulan teori-teori
   kurikulum membentuk suatu ilmu atau bidang studi kurikulum.
   Menulusuri pendidikan nasional, kita ternyata banyak mengalami malpraktik, jika
   dilihat dari aspek kurikulumnya. Artinya, implementasi kurikulum di berbagai jenjang
   pendidikan kurang memperhatikan tujuan akhir pendidikan. Akibatnya, sekolah
   menjadi terlalu memusatkan diri kepada pencapaian target kurikulum dalam domain
   kognitif semata. Persoalan sistim nilai, kreativitas, dan kompetensi peserta didik
   kurang diperhatikan secara proposional.
   Berangkat dari hal ini para praktisi pendidikan merumuskan sebuah model konsep
   kurikulum humanistic, yaitu bertujuan untuk mengarahkan dan membina manusia
   yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif
   (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll).
1.2. RUMUSAN MASALAH
   Berdasarkan hal-hal yang tertulis dalam latar belakang, maka penulis dalam hal ini
   akan membatasi permasalahan dalam beberapa pertanyaan
   1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum, humanistic dan pendidikan ?
   2. Bagaimana konsep dasar kurikulum humanistic ?
   3. Apa ciri-ciri kurikulum humanistic ?
   4. Apa relevansinya antara kurikulum humanistic dengan tujuan pendidikan di
      Indonesia ?
1.3. TUJUAN MASALAH
   Dengan berdasar kepada poin-poin pertanyaan tersebut di atas, maka penulis
   mempunyai tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
   1. Memahami dan mengerti tentang kurikulum, humanistic dan pendidikan ?
   2. Mengetahui dan memahami konsep dasar kurikulum humanistic ?
   3. Memahami cirri-ciri kurikulum humanistic ?
   4. Mengetahui dan memahami relevansi anatara kurikulum humanistic dengan tujuan
      pendidikan di Indonesia ?


                                            1
BAB II
                                               ISI


2.1 PENGERTIAN KURIKULUM, HUMANISTIK, PENDIDIKAN.
   2.1.1. KURIKULUM
         Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
         bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
         kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1
   2.1.2. HUMANISTIK
         Humanistik berasal dari akar kata Humanis yang secara etimologis adalah orang
         yg mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih
         baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat
         manusia. Humanis juga didefinisikan sebagai paham yang menganut bahwa
         manusia adalah subjek terpenting.2
         Dalam kaitanya dengan kurikulum, bahwa yang di maksud dengan kurikulum
         humanistic adalah kurikulum yang berorientasikan pada perkembangan
         kepribadian, sikap, emosi/perasaan peserta didik.
   2.1.3. PENDIDIKAN
         Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
         proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
         dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
         keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
         dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.3
         Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta
         didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
         Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
         warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4




     1
       UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 19
     2
       Artikata.com
     3
       UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1
     4
       UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3


                                              2
2.2 KONSEP DASAR KURIKULUM HUMANISTIK
   Kurikulum humanistic dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistic. Kurikulum
   ini berdasarkan filsafat eksistensialisme (Jean Paul Sartre) dan berdasarkan konsep
   aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey dan J.J Rousseau. Aliran ini lebih
   memberikan tempat utama kepada peserta didik. Mereka bertolak dari asumsi bahwa
   anak atau peserta didik adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan. Ia adalah
   subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan. Mereka percaya bahwa peserta didik
   mempunyai potensi, punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.para pendidik
   humanis juga berpegang pada konsep Gestalt, bahwa individu atau anak merupakan satu
   kesatuan yang menyeluruh. Pendidikan diarahkan membina manusia yang utuh bukan
   saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan,
   nilai, dll).5
   Pandangan mereka berkembang sebagai reaksi terhadap pendidikan yang lebih
   menekankan segi intelektual dengan peran utama dipegang oleh pendidik. Pendidikan
   humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan merupkan suatu upaya untuk
   menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi tersebut anak
   mengembangkan segala potensi yang dimiliknya. Menurut Mc Neil, tugas Guru adalah
   menciptakan     situasi   yang   permisif     dan   mendorong     siswa   untuk    mencari
   danmengembangkan pemecahan sendiri.
   Pendidikan mereka lebih menekankan bagaimana mengajar peserta didik (mendorong
   peserta didik), dan bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu. Tujuan
   pengajaran memperluas kesadran diri sendiri dan mengurangi kerenggangan dan
   keterasingan dari lingkungan.


2.3 KARAKTERISTIK KURIKULUM HUMANISTIK
   Kurikulum humanistic mempunyai beberapa karakteristik berkenaan tujuan, metode, isi
   dan evaluasi.
   1. Bagi mereka tujuan pendidikan adalah proses perkembangan pribadi yang dinamis
      yang diarahkan pada pertumbuhan, integritas, dan otonomi keperibadian, sikap yang
      sehat terhadap diri sendiri, oranglain, dan belajar.


      5
        Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 86-87


                                             3
2. Metode yang baik adalah yang memberikan pengalaman yang akan membantu para
      siswa memperluas kesadaran akan dirinya dan orang lain dan dapat mengembangkan
      potensi-potensi yang dimilikinya.
   3. Isi mencakup seluruh aspek pribadi yang harus dimiliki peserta didik (kognitif,
      estetika, maupun moral)
   4. Dalam evaluasi, kurikulum humanistic berbeda dengan yang biasa. Lebih
      mengutamakan proses daripada hasil. Kalau kurikulum yang biasa terutama subjek
      akademis mempunyai criteria pencapaian, maka dalam kurikulum humanistic tidak
      ada criteria. Sasaran mereka adalah perkembangan anak supaya menjadi manusia
      yang seutuhnya.


2.4. RELEVANSI DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
   Berbicara tujuan pendidikan Indonesia, maka tidak bisa lepas dari Undang-Undang
   Republik Indonesia Nomor 20 yahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
   khusunya pada Bab II pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan
   untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa
   kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
   dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
   Menulusuri pendidikan nasional, kita ternyata banyak mengalami malpraktik, jika
   dilihat dari aspek kurikulumnya. Artinya, implementasi kurikulum di berbagai jenjang
   pendidikan kurang memperhatikan tujuan akhir pendidikan. Akibatnya, sekolah menjadi
   terlalu memusatkan diri kepada pencapaian target kurikulum dalam domain kognitif
   semata. Persoalan sistim nilai, kreativitas, dan kompetensi peserta didik kurang
   diperhatikan secara proposional.6 Berangkat dari hal ini para praktisi pendidikan
   merumuskan sebuah model konsep kurikulum humanistic, yaitu bertujuan untuk
   mengarahkan dan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual
   tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll).
   Berdasarkan tujuan kurikulum humanistic tersebut maka relevansi konsep pokok
   kurikilum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia adalah terletak pada nilai
   dasar humanisme untuk tidak hanya membina domain kognitif saja tetapi menbina
   domain afektif dengan unsure-unsurnya yang pada gilirannya dapat mewujudkan



      6
          Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA IVOL14INo.3ISep-Des2009I336-447


                                              4
perilaku, yang mencerminkan tergambarnya kepribadian yang utuh. Hal itu bisa
dijelaskan sebagai:
1. Konsep dasar kurikulum humanistic yang bertujuan untuk mengarahkan dan
  membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi
  social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). Hal ini dapat sebagai jalan
  untuk mengantarkan pemikiran dan praksis pendidikan untuk menuju terwujudnya
  kepribadian yang utuh, yakni sebagai manusia yang tepat dalam menentukan minat,
  sikap, dan apresiasi terhadap nilai-nilai, dan norma kehidupan.
2. Pendidikan humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan merupkan
  suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi
  tersebut anak mengembangkan segala potensi yang dimiliknya. Hal ini dapat
  mendorong kearah pemikiran dan praksis pendidikan untuk mengantarkan peserta
  didik memiliki sikap disiplin, bertanggung jawab, dan beretos kerja. Pada giliranya
  hal itu dapat untuk mewujudkan gambaran manusia yang cerdas, memiliki
  pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kepribadian
  yang mantap.




                                       5
BAB III
                                  PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
   1. Kurikulum humanistik berdasarkan filsafat eksistensialisme (Jean Paul Sartre)
     dan berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey dan J.J
     Rousseau.
   2. Berdasarkan tujuan kurikulum humanistic maka relevansi konsep pokok
     kurikilum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia adalah terletak
     pada nilai dasar humanisme untuk tidak hanya membina domain kognitif saja
     tetapi menbina domain afektif dengan unsure-unsurnya yang pada gilirannya
     dapat mewujudkan perilaku, yang mencerminkan tergambarnya kepribadian
     yang utuh. Hal itu bisa dijelaskan sebagai:
     1. Konsep dasar kurikulum humanistic yang bertujuan untuk mengarahkan dan
        membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga
        segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). Hal ini dapat
        sebagai jalan untuk mengantarkan pemikiran dan praksis pendidikan untuk
        menuju terwujudnya kepribadian yang utuh, yakni sebagai manusia yang
        tepat dalam menentukan minat, sikap, dan apresiasi terhadap nilai-nilai, dan
        norma kehidupan.
     2. Pendidikan humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan
        merupkan suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab.
        Berkat situasi tersebut anak mengembangkan segala potensi yang dimiliknya.
        Hal ini dapat mendorong kearah pemikiran dan praksis pendidikan untuk
        mengantarkan peserta didik memiliki sikap disiplin, bertanggung jawab, dan
        beretos kerja. Pada giliranya hal itu dapat untuk mewujudkan gambaran
        manusia yang cerdas, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani
        dan rohani, serta memiliki kepribadian yang mantap.




                                      6
DAFTAR PUSTAKA


UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung:
       PT Remaja Rosdakarya.
Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA IVOL14INo.3ISep-Des2009I336-447.
artikata.com




                                       7

More Related Content

What's hot

Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajarchaya pebiyana
 
KODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxKODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxDanielEllo4
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...Istna Zakia Iriana
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumYudi Hamdani
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANRostina Tina
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
Jenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumJenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumyenifha
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Mitha Ye Es
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikanhoza imah
 
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Rpp kelas 8 bahasa indonesia
Rpp kelas 8 bahasa indonesiaRpp kelas 8 bahasa indonesia
Rpp kelas 8 bahasa indonesiaAlorka 114114
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivisJoni Minggulius
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKundas Tanma
 

What's hot (20)

Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
 
KODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxKODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptx
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
LANDASAN KURIKULUM
LANDASAN KURIKULUMLANDASAN KURIKULUM
LANDASAN KURIKULUM
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
Jenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumJenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulum
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
 
Pendekatan moral
Pendekatan moralPendekatan moral
Pendekatan moral
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikan
 
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
 
Rpp kelas 8 bahasa indonesia
Rpp kelas 8 bahasa indonesiaRpp kelas 8 bahasa indonesia
Rpp kelas 8 bahasa indonesia
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 

Similar to Kurikulum Humanistik

11_pend_holistik
11_pend_holistik11_pend_holistik
11_pend_holistikdede Umar
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanfuji dea delpani
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...weny maniez
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikanMut Mu3tiah
 
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxLandasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxSeptiSelvianiDewi
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxhasrinafebriani06
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxSyukron8
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan IslamRahmad Alfianto
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumSri Damanik
 

Similar to Kurikulum Humanistik (20)

Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
11_pend_holistik
11_pend_holistik11_pend_holistik
11_pend_holistik
 
Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikanKurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan
 
Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxLandasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan Islam
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah Kurikulum
 
Teori humanis
Teori humanisTeori humanis
Teori humanis
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Rini Sri Wahyuni
Rini Sri WahyuniRini Sri Wahyuni
Rini Sri Wahyuni
 

Kurikulum Humanistik

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Suatu kurikulum, apakah kurikulum pendidikan dasar, pendidikan mnenegah atau pendidikan tinggi, kurikulumsekolah umum, kejuruan, dan lain-lain merupakan perwujudan atau penerapan teori-teori kurikulum. Teori-teori tersebut merupakan hasil pengkajian, penelitian dan pengembangan ahli kurikulum. Kumpulan teori-teori kurikulum membentuk suatu ilmu atau bidang studi kurikulum. Menulusuri pendidikan nasional, kita ternyata banyak mengalami malpraktik, jika dilihat dari aspek kurikulumnya. Artinya, implementasi kurikulum di berbagai jenjang pendidikan kurang memperhatikan tujuan akhir pendidikan. Akibatnya, sekolah menjadi terlalu memusatkan diri kepada pencapaian target kurikulum dalam domain kognitif semata. Persoalan sistim nilai, kreativitas, dan kompetensi peserta didik kurang diperhatikan secara proposional. Berangkat dari hal ini para praktisi pendidikan merumuskan sebuah model konsep kurikulum humanistic, yaitu bertujuan untuk mengarahkan dan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan hal-hal yang tertulis dalam latar belakang, maka penulis dalam hal ini akan membatasi permasalahan dalam beberapa pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum, humanistic dan pendidikan ? 2. Bagaimana konsep dasar kurikulum humanistic ? 3. Apa ciri-ciri kurikulum humanistic ? 4. Apa relevansinya antara kurikulum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia ? 1.3. TUJUAN MASALAH Dengan berdasar kepada poin-poin pertanyaan tersebut di atas, maka penulis mempunyai tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu : 1. Memahami dan mengerti tentang kurikulum, humanistic dan pendidikan ? 2. Mengetahui dan memahami konsep dasar kurikulum humanistic ? 3. Memahami cirri-ciri kurikulum humanistic ? 4. Mengetahui dan memahami relevansi anatara kurikulum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia ? 1
  • 2. BAB II ISI 2.1 PENGERTIAN KURIKULUM, HUMANISTIK, PENDIDIKAN. 2.1.1. KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1 2.1.2. HUMANISTIK Humanistik berasal dari akar kata Humanis yang secara etimologis adalah orang yg mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Humanis juga didefinisikan sebagai paham yang menganut bahwa manusia adalah subjek terpenting.2 Dalam kaitanya dengan kurikulum, bahwa yang di maksud dengan kurikulum humanistic adalah kurikulum yang berorientasikan pada perkembangan kepribadian, sikap, emosi/perasaan peserta didik. 2.1.3. PENDIDIKAN Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.3 Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 19 2 Artikata.com 3 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1 4 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 2
  • 3. 2.2 KONSEP DASAR KURIKULUM HUMANISTIK Kurikulum humanistic dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistic. Kurikulum ini berdasarkan filsafat eksistensialisme (Jean Paul Sartre) dan berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey dan J.J Rousseau. Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada peserta didik. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atau peserta didik adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan. Ia adalah subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan. Mereka percaya bahwa peserta didik mempunyai potensi, punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.para pendidik humanis juga berpegang pada konsep Gestalt, bahwa individu atau anak merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Pendidikan diarahkan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll).5 Pandangan mereka berkembang sebagai reaksi terhadap pendidikan yang lebih menekankan segi intelektual dengan peran utama dipegang oleh pendidik. Pendidikan humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan merupkan suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi tersebut anak mengembangkan segala potensi yang dimiliknya. Menurut Mc Neil, tugas Guru adalah menciptakan situasi yang permisif dan mendorong siswa untuk mencari danmengembangkan pemecahan sendiri. Pendidikan mereka lebih menekankan bagaimana mengajar peserta didik (mendorong peserta didik), dan bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu. Tujuan pengajaran memperluas kesadran diri sendiri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan. 2.3 KARAKTERISTIK KURIKULUM HUMANISTIK Kurikulum humanistic mempunyai beberapa karakteristik berkenaan tujuan, metode, isi dan evaluasi. 1. Bagi mereka tujuan pendidikan adalah proses perkembangan pribadi yang dinamis yang diarahkan pada pertumbuhan, integritas, dan otonomi keperibadian, sikap yang sehat terhadap diri sendiri, oranglain, dan belajar. 5 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 86-87 3
  • 4. 2. Metode yang baik adalah yang memberikan pengalaman yang akan membantu para siswa memperluas kesadaran akan dirinya dan orang lain dan dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. 3. Isi mencakup seluruh aspek pribadi yang harus dimiliki peserta didik (kognitif, estetika, maupun moral) 4. Dalam evaluasi, kurikulum humanistic berbeda dengan yang biasa. Lebih mengutamakan proses daripada hasil. Kalau kurikulum yang biasa terutama subjek akademis mempunyai criteria pencapaian, maka dalam kurikulum humanistic tidak ada criteria. Sasaran mereka adalah perkembangan anak supaya menjadi manusia yang seutuhnya. 2.4. RELEVANSI DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Berbicara tujuan pendidikan Indonesia, maka tidak bisa lepas dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 yahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khusunya pada Bab II pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menulusuri pendidikan nasional, kita ternyata banyak mengalami malpraktik, jika dilihat dari aspek kurikulumnya. Artinya, implementasi kurikulum di berbagai jenjang pendidikan kurang memperhatikan tujuan akhir pendidikan. Akibatnya, sekolah menjadi terlalu memusatkan diri kepada pencapaian target kurikulum dalam domain kognitif semata. Persoalan sistim nilai, kreativitas, dan kompetensi peserta didik kurang diperhatikan secara proposional.6 Berangkat dari hal ini para praktisi pendidikan merumuskan sebuah model konsep kurikulum humanistic, yaitu bertujuan untuk mengarahkan dan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). Berdasarkan tujuan kurikulum humanistic tersebut maka relevansi konsep pokok kurikilum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia adalah terletak pada nilai dasar humanisme untuk tidak hanya membina domain kognitif saja tetapi menbina domain afektif dengan unsure-unsurnya yang pada gilirannya dapat mewujudkan 6 Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA IVOL14INo.3ISep-Des2009I336-447 4
  • 5. perilaku, yang mencerminkan tergambarnya kepribadian yang utuh. Hal itu bisa dijelaskan sebagai: 1. Konsep dasar kurikulum humanistic yang bertujuan untuk mengarahkan dan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). Hal ini dapat sebagai jalan untuk mengantarkan pemikiran dan praksis pendidikan untuk menuju terwujudnya kepribadian yang utuh, yakni sebagai manusia yang tepat dalam menentukan minat, sikap, dan apresiasi terhadap nilai-nilai, dan norma kehidupan. 2. Pendidikan humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan merupkan suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi tersebut anak mengembangkan segala potensi yang dimiliknya. Hal ini dapat mendorong kearah pemikiran dan praksis pendidikan untuk mengantarkan peserta didik memiliki sikap disiplin, bertanggung jawab, dan beretos kerja. Pada giliranya hal itu dapat untuk mewujudkan gambaran manusia yang cerdas, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kepribadian yang mantap. 5
  • 6. BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN 1. Kurikulum humanistik berdasarkan filsafat eksistensialisme (Jean Paul Sartre) dan berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey dan J.J Rousseau. 2. Berdasarkan tujuan kurikulum humanistic maka relevansi konsep pokok kurikilum humanistic dengan tujuan pendidikan di Indonesia adalah terletak pada nilai dasar humanisme untuk tidak hanya membina domain kognitif saja tetapi menbina domain afektif dengan unsure-unsurnya yang pada gilirannya dapat mewujudkan perilaku, yang mencerminkan tergambarnya kepribadian yang utuh. Hal itu bisa dijelaskan sebagai: 1. Konsep dasar kurikulum humanistic yang bertujuan untuk mengarahkan dan membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll). Hal ini dapat sebagai jalan untuk mengantarkan pemikiran dan praksis pendidikan untuk menuju terwujudnya kepribadian yang utuh, yakni sebagai manusia yang tepat dalam menentukan minat, sikap, dan apresiasi terhadap nilai-nilai, dan norma kehidupan. 2. Pendidikan humanistic menekankan peranan peserta didik. Pendidikan merupkan suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, akrab. Berkat situasi tersebut anak mengembangkan segala potensi yang dimiliknya. Hal ini dapat mendorong kearah pemikiran dan praksis pendidikan untuk mengantarkan peserta didik memiliki sikap disiplin, bertanggung jawab, dan beretos kerja. Pada giliranya hal itu dapat untuk mewujudkan gambaran manusia yang cerdas, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kepribadian yang mantap. 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA IVOL14INo.3ISep-Des2009I336-447. artikata.com 7