BAB 7 membahas konsep Penilaian Autentik yang menekankan pada penilaian kemampuan peserta didik melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
1. Disusun oleh :
Nama : Rosi Rosadi
NIM. : 2011031125
Kelas : 1D
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2013
2.
3. Pendidikan
Pendidikan Mltibudaya
Pradigma Pendidikan
Multikultularisme
Pendidikan Sepanjang
Bab I: Hakikat Pendidikan Hayat
Sasaran Pendidikan
Umum
Pendidikan Umum
Tujuan Pendidikan
Nasional
4. BAB 1 : Hakikat Pendidikan
A. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan peroses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pendidikan diri, kecerdasan, serta
keterampilan bagi dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Menurut William F (tanpa tahun) pendidikan harus di lihat
dalam cakupan pengertian yang luas. Pendidikan bukan
merupakan suatu peroses yang netral sehingga terbebas
begitu saja dari nilai-nilai ideologi.
Kosasih Djahiri mengatakan, pendidikan merupakan upaya
terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus
menerus sepanjang hayat) ke arah membina mnusia/anak
didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya.
5. B. Pendidikan Multibudaya, mulai sebagai gerakan reformasi
pendidikan di amerika selama masa perjuangan hak-hak
kaum sipil amerika keturunan afrika tahun 1960-an dan 1970-
an.
C. Pradigma Pendidikan Multikultularisme, sangat
bermanfaatuntuk membangun kohesifitas, soliditas dan
intimitas di antara keragaman etnik, ras, agama, budaya dan
kebutuhan di antara kita untuk di implementasikan dalam
dunia pendidikan.
D. Pendidikan Sepanjang Hayat
E. Sasaran Pendidikan Umum
Pendidikan umum itu mempunyai tujuan :
1. Membiasakan siswa berfikir obyektif kritis dan terbuka
2. Memberikan pandangan jenis nilai hidup
3. Menjadi manusia yang sadar akan dirinya sebagai
makhluk
4. Mampu meghadapi tugasnya
6. F. Pendidikan Umum, pendidikan umumnya dalam
konteks pendidikan nilai, pendidikan kepribadian,
program study, mata pelajaran MKDU,
pengembangan kepribadian utuh, warga negara
yang baik, pengembangan sikap ilmiah.
G. Tujuan Pendidikan Nasional
Refleksi :dalam peroses pendidikan kegiatan belajar-
mengajar merupakan kegiatan paling pokok dn
dalam pencapainan tujuan pendidikan untuk
pencapaian pendidikan bagi para peserta didik.
7. Fungsi Pendidikan
Nasional
Pendidikan Umum
Peranan Pendidikan
Umum
Bab 2: Fungsi, Kedudukan, Perospek Pendidikan
Peranan, dan Proyek Umum
Pendidikan Nasional
Landasan Filosofis
Pendidikan Umum
Asas-asas Pendidikan
Komperasi
Behavioristik
8. BAB 2 : FUNGSI, KEDUDUKAN,
PERANAN, DAN PROYEK PENDIDIKAN
NASIONAL
A. Fungsi Pendidikan Nasional, megembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
B. Pendidikan Umum, merupakan pendidikan dasar dan
menengah yang mengutamakan perluasan pegetahuan yang
di perlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan ke jengjang
yang lebih tinggi.
C. Peranan Pendidikan Umum
D. Perospek Pendidikan Umum
E. Landasan Filosofis Pendidikan Umum, menurut Endang
Saefudin landasan filosofis pendidikan umum terdapat banyak
aliran-aliran penting dalam etika, minimal ada 6 aliran : aliran
etika naturalisme, aliran etika hedonisme, aliran etika
utilitarisme, aliran etika idealisme, aliran etika vatalisme, dan
aliran etika theologis.
9. F. Asas-asas Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara ada 5 asas dalam
pendidikan : asas kemerdekaan, asas kodrat alam,
asas kebudayaan, asas membina kebudayaan
bangsa, dan asas kemanusian.
G. Komperasi Behavioristik
Kontruktivisme beserta implikasinya terhadap praktik
pembelajaran, yaitu :
1. Belajar adalah peroses pemaknaan informasi
baru
2. Kebebasan merupakan unsur esensial dalam
lingkungan pembelajaran
3. Setrategi belajar yang di gunakan menentukan
proses dan hasil belajarnya
10. Refleksi :untuk mengembangkan kemapuan peserta
didik agar dapat menambah pengetahuan peseta didik agar
dapat melanjutkan ke jengjang yang lebih tinggi lagi dan
peserta didik lebih luas pengetahuannya.
11. Landasan Ilmu
Landasan Sosial Pengetahuan
Landasan
Budaya dan Teknologi
Psikologis
Bab 3 : Landasan
Filosofi
Perinsip Pengembangan Antara
Pengemb Kurikulum Kepentingan
angan
Nasional dan
Kurikulum
Kepentingan
Daerah
12. BAB 3 : LANDASAN FILOSOFIS
A. Landasan Psikologis, Nana Syaodih Sukmadinata
mengemukakan dua bidang psikologi yang
mendasari pengembangan kurikulum :
1. Psikologi Perkembangan, merupakan ilmu yang
mempelajar tentang prilaku individu berkenaan
dengan perkembangannya.
2. Psikologi Belajar, merupakan ilmu yang
mempelajari tentang prilaku individu dalam konteks
belajar.
B. Landasan Sosial Budaya dalam kurikulum dapat di
pandang sebagai suatu rancangan. Sebagai suatu
rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan
hasil pendidikan.
13. C. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
D. Perinsip Pengembangan Kurikulum
E. Pengembangan Kurikulum, di kembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
14. F. Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah,
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto bhinek tunggal ika dalam kerangka
kesatuan republik indonesia.
Refleksi : dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa
berpijak pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga akan
mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum
yang dikembangkan.
15. Pengorganisasian
Kurikulum
Landasan
Manajemen
Pengembangan
Pengembangan
Kurikulum
Kurikulum Teori Pendidikan
Tersembunyi Bab 4 : Konsep Kurikulum
dan Kurikulum
dalam Literatur
Kurikulum Sejarah
tersembunyi di Kurikulum
perguruan tinggi Tersembunyi
dalam
Pendidikan
16. BAB 4 : KONSEP KURIKULUM
A. Pengorganisasian Kurikulum, merupakan
perpaduaan antara sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh, dan dalam aplikasi pada kegiatan belajar
mengajar di harapkan dapat menggairahkan proses
pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih
bermakna karena senantiasa mengaitkan dengan
kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
B. Manajemen Pengembangan
C. Teori Pendidikan dan Kurikulum
D. Sejarah Kurikulum Tersembunyi dalam Pendidikan,
ada pertimbangan implikasi sosial dari kurikulum
tersembunyi, perlu di ingat bahwa kontrol sosial
17. E. Kurikulum tersembunyi di perguruan tinggi, sangat
mepengaruhi hasil belajar, walau pun penelhan
tentang tersembunyi kebanyakan di pusatkan pada
pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi
juga merasakan dampak dari pengetahuan laten ini.
F. Kurikulum Tersembunyi dalam Literatur, kurikulum
memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori
pendidikan. Suatu kurikulum di susun dengan
mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum
dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori
pendidikan tertentu.
18. G. Landasan Pengembangan Kurikulum, merupakan inti
dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan.
Refleksi :konsep untuk kegiatan belajar mengajar agar
peserta didik aktiv dalam pelajaran yg sedang di
sampaikan supaya peserta didik selalu aktiv.
19. Bab 5 : Identifikasi
Kelebihan Kemampuan
Belajar
Pembelajaran Remedial dalam
Teknik
KTSP
Hakikat pembelajaran remedial Perinsip pembelajaran remedial
Waktu pelaksanaan
Diagnosis kegiatan belajar
pembeljaran remedial
Bentuk pelaksanaan
Penilaian pembelajaran
pembelajaran remedial
Proses pendidikan Belajar kelompok
Tujuan pembelajaran
Pembelajarn kooperatif
cooperatifve learning
Model pembelajaran
cooperative learning teknik
jigsaw
20. BAB 5 : IDENTIFIKASI KELEBIHAN
KEMAMPUAN BELAJAR
Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi :
1. Belajar lebih cepat
2. Menyimpan informasi lebih mudah
3. Keingintahuan yang tinggi
4. Berfikir mandiri
5. Superior dalam berfikir abstrak
6. Memiliki banyak minat
A. Pembelajaran Remedial dalam KTSP
21. B. Hakikat pembelajaran remedial, merupakan layanan
pendidikan yang di berikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan yang di harapkan.
C. Perinsip pembelajaran remedial, merupakan
pemberian perlakuaan khusus tehadap peserta didik
yang mengalami hambatan kegiatan belajarnya.
D. Diagnosis kegiatan belajar, di maksud untuk
mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik
E. Teknik, yang dapat digunakan untuk mendiagonosis
kesulitan belajar
F. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial
G. Waktu pelaksanaan pembeljaran remedial
H. Penilaian pembelajaran
22. I. Proses pendidikan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa suatu negara
J. Pembelajarn kooperatif, adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar
K. Belajar kelompok
L. Tujuan pembelajaran cooperatifve learning
M. Model pembelajaran cooperative learning teknik
jigsaw
Refleksi :agar untuk peserta didik lebih baik lagi supaya
kemampuan belajar peserta didik lebih cepat,
menyimpan informasi lebih mudah.
23. Bab 6 : Model
Pengembangan Kurikulum
Model paling mendasar Pengubahan kurikulum
Komponen kurikulum Pengolahan kurikulum
Materi pembelajaran Pengembangan KTSP
Strategi pembelajaran Hakikat
pengembangan diri
Organisasi kurikulum Pelaksanaan kegiatab
pengembangan diri
Evaluasi kurikulum
24. BAB 6 : MODEL PENGEMBANGAN
KURIKULUM
A. Model paling mendasar
B. Komponen kurikulum, terbagi menjadi beberapa
bagian tujuan kurikulum, materi, strategi, organisasi
kurikulum, evaluasi.
C. Materi pembelajaran, menurut Jhon Dewey materi
pembelajaran dan metode reflektif di dalam
memecahkan masalah, yaitu proses berfikir, hati.
D. Strategi pembelajaran, adalah penguasaan informasi
intelektual sebagai mana yang banyak di
kembangkan oleh kalangan pendukung filsafat klasik
dalam rangka pewarisan budaya atau pun
keabadian, maka strategi pembelajaran yang
dikembangkan akan lebih berpusat kepada guru.
25. E. Organisasi kurikulum, terdapat enam ragam
pengorganisasian kurikulum : mata pelajaran
terpisah, mata pelajaran berkolerasi, bidang study,
program yang bersifat pada anak, inti masalah, dan
electic program.
F. Evaluasi kurikulum, merupakan salah satu komponen
kurikulum dimaksud untuk memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di
wujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
G. Pengubahan kurikulum, perubahan kurikulum pada
dasarnya memang di butuhkan manakala kurikulum
yang berlaku (current curriculum) di pandang sudah
tidak efektif dan tidak relevan lagi dengan tuntutan
dan perkembangan jaman dan setiap perubahan
akan mengandung resiko dan konsekuensi tertentu.
26. H. Pengolahan kurikulum, adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai
pedoman menyelanggarakan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
I. Pengembangan KTSP
J. Hakikat pengembangan diri
K. Pelaksanaan kegiatab pengembangan diri
Refleksi :agar pengembangan kurikulum lebih baik lagi
dan kurikulum yang di ajarkan oleh guru harus di
kembang kan lagi.
27. BAB 7 : KONSEP PAKEM
Secara garis besar gambaran pakem sbb :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara
membangkitkan semangat siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku
dan bahan belajar yang menarik
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih
kooperativedan ineteraktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong sisiwa untuk menemukan caranya
sendiri dalam memecahkan masalah.
28. A. Apa yang harus di perhatikan dalam melaksanakan
pakem ?
1. Memahami sifat yang di miliki anak
2. Mengenl anak secara perorangan
3. Memanfaatkan prilaku anakdalam
pengorganisasian belajar
4. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
B. Kegiatan belajar mengajar yang aktif
C. Quantum learning, adalah kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan
bermanfaat.
D. Teori belajar kontruktivisme , adalah teori
29. H. Kontruktivisme yang artiny bahwa siswa harus aktif
secara mental membangun struktur pengetahuannya
berdasarkan kematangan kognitif yang di milikinya.
I. Teori kontrukstivis
J. Empat pilar belajar : belajar mengetahui, belajar
bekarya, belajar hidup bersama dan belajar
berkembang utuh.
Refleksi :
30. Bab 8 : Pengembangan
Bahan Ajar
Teknis penyususnan
Bahan ajar
bahan ajar
Tujuan dan manfaat Penyususnan bahan
penyusunan bahan ajar ajar cetak
Apa prinsip-prinsip
Manfaat bagi peserta
dalam pemilihan bahan
didik
ajar
Bagai mana langkah-
Prinsip pengembangan langkah dalam memilih
bahan ajar
Bagai mana
Jenis bahan ajar menentukan cakupan
dan urutan bahan ajar
31. BAB 8 : PERKEMBANGAN BAHAN AJAR
A. Bahan ajar, adalah segala bentuk yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanaakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
B. Tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum dan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh
alternatif bahan ajar.
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
C. Manfaat bagi peserta didik
D. Prinsip pengembangan
32. E. Jenis bahan ajar
F. Teknis penyususnan bahan ajar
1. Analisis KD (Kurikulum Dasar) indikator
2. Analisis sumber belajar
3. Pemilihan dan penentuan bahan ajar
G. Penyususnan bahan ajar cetak, bisa di sesuaikan
seperti ini :
1. Susunan tampilan
2. Bahasa yang mudah
3. Menguji pemahaman
4. Stimulan
5. Kemudahan di baca
6. Materi instruksional
33. prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip
kecukupan.
I. Bagai mana langkah-langkah dalam memilih bahan
ajar : mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat
dalam standar kompetensi dasar dan memilih
sumber bahan ajar.
J. Bagai mana menentukan cakupan dan urutan bahan
ajar ?
1. Menentukan cakupan bahan ajar
2. Menentukan urutan bahan ajar
Refleksi :pengembangan setiap kurikulum agar
terencana dengan baik guru harus menetukan bahan
apa yang akan di ajarkan agar peserta didik dapat
mengerti dan paham bahan ajaran yang guru
34. Bab 9 :
PersiapanPembelajaran
Metode
Belajar tuntas
pembelajaran
Strategi Pembelajaran dengan
pembelajaran modul
Pembelajaran
Pembelajaran inkuiri
kontekstual
Prosedur
Bermain peran
pembeljaran
Kegiatan akhir dan
Pembelajaran
tindakan lanjut
partisipatif
pembelajaran
35. BABPersiapan pembelajaran hakikatnya merupakan
9 : PERSIAPAN PEMBELAJARAN
perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau
memperoyeksikan tentang apa yang dilakukan.
A. Metode pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran
2. Strategi pembelajaran
3. Metode pembelajaran
4. Teknik pembelajaran
B. Strategi pembelajaran
C. Pembelajaran kontekstual, merupakan konsep
pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan
antara materi pemebelajaran dengan dunia
kehidupan nyata.
36. D. Bermain peran, merupakan salah satu model
pembelajaran yang di arahkan pada upaya
pemecahan masalah-masalah yang berkaitan
dengan hubungan antar manusia terutama yang
menyangkut kehidupan peserta didik.
E. Pembelajaran partisipatif, merupakan pembelajaran
dengan melibatkan pesrta didik secara aktif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran
F. Belajar tuntas
G. Pembelajaran dengan modul, adalah suatu proses
pembelajaran mengenai suatu satuan bahasa
tertentu yang di susun secara sistematis, operasional
dan terarah untuk di guanakn oleh peserta didik di
sertai dengan pedoman penggunaannya untuk para
37. H. Pembelajaran inkuiri, merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelididki secara sistematis, logis dan analitis.
I. Prosedur pembeljaran
J. Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran
Refleksi :agar peserta didik dapat belajar dengan
maksimal untuk mencari bahan pembelajaran, agar
peserta didik dapat mempersiapakn untuk bahan
pembelajaran.
38. Bab 10 : Model
Pembelajaran
Belajar di pandang sebagai usaha
Model pembelajaran afektif
sadar
Model strategi Proses pembentukan sikap
Model sekolah internasional Kelas bilingual
Masalah linguistik dalam kelas
Pelatihan untuk guru bilingual
bilingual
Task sebagai dasar pengajaran di Model kelas yang bisa di
kelas bilingual kembangkan
Strategi pelaksanaan team
teaching
39. BAB 10 : MODEL PEMBELAJARAN
A. Belajar di pandang sebagai usaha sadar, untuk
memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan,
baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Model pembelajaran afektif , strategi pembelajaran
afktif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan
untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi
brtujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya yaitu
sikap dan keterampilan afektif.
C. Proses pembentukan sikap
D. Model strategi, pada umumnya menghadapkan siswa
pada situasi yang mengandung konflik atau situasi
problematis.
40. E. Model sekolah internasional, di tijau dari komponen
pendidika ialah :
1. Lulusan SBI dapat melanjutkan pendidikan pada
satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik
di dalam maupun di luar negri.
2. Lulusan SBI dapat bekerja pada lembaga-lembaga
internasional dan/atau negara-negara lain.
3. Lulusan SBI meraih mendali tingkat internasional
pada berbagai kompetensi sains matematika,
teknologi, eni, dan olahraga.
F. Kelas bilingual
G. Pelatihan untuk guru bilingual
41. H. Masalah linguistik dalam kelas bilingual, diatasi
dengan selalu memakai bahasa inggris karena
manfaat pengajaran bahasa inggris yang
berdasarkan pada contec.
I. Task sebagai dasar pengajaran di kelas bilingual
J. Model kelas yang bisa di kembangkan
K. Strategi pelaksanaan team teaching harus juga di
persiapkan dengan bersama-sama.
Refleksi : suatu pembelajaran yang menggunakan suatu
pandangan untuk merubah perilaku untuk dapan
mandiri dan peserta didik bisa kreatif dalam suatu
bidang.