Dokumen tersebut membahas model-model etika bisnis, sumber-sumber nilai etika dalam berbisnis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan etika bisnis. Model etika bisnis dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu manajemen amoral, imoral, dan moral. Sumber-sumber nilai etika dalam berbisnis antara lain budaya, sejarah, hukum, filsafat, dan agama. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain budaya organisasi,
3. MODEL ETIKA
1
2
3
Carroll dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49)
membagi tiga tingkatan manajemen dilihat dari cara para
pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya
IMMORAL MANAJEMEN
AMORAL MANAJEMEN
MORAL MANAJEMEN
4. SUMBER ETIKA
BUDAYA
SEJARAH
HUKUM
FILSAFAT
AGAMA
Mengandung nilainilai kebenaran yang bersumber dari
pemikiranpemikiran filsuf dan ahli filsafat yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
pengalaman dan perkembangan budaya, baik
budaya dari suatu bangsa maupun budaya yang
bersumber dari berbagai negara (Cracken, 1986)
Budaya melengkapi orang dengan rasa
identitas dan pengertian akan perilaku
yang dapat diterima masyarakat
Aturan hidup yang bersifat memaksa dan si pelanggar dapat
diberi tindakan hukum yang tegas dan nyata. Hukum moral
dalam banyak hal lebih banyak mewarnai nilainilai etika.
Agama mengandung ajaran moral atau etika yang
di jadikan pegangan bagi para penganutnya.
SUMBER-SUMBER NILAI ETIKA DALAM BERBISNIS
Digunakan seorang pelaku bisnis bagi kegiatan bisnis bernilai etika
5. FAKTOR-FAKTOR
……
…
…
FAKTOR-FAKTOR
Y A N G M E M P E N G A R U H I
BUDAYA ORGANISASI
Pemimpin sebagai role model dalam
penerapan etika bisnis
STRATEGI DAN PERFORMASI
Kreatif dalam menghadapi tingginya
tingkat persaingan yang membuat
perusahaannya mencapai tujuan
KARAKTER INDIVIDU
LEADERSHIP
Kualitas individu dipengaruhi oleh faktor
budaya,lingkungan yang diciptakan,
kondisi politik,ekonomi dan hukum
Suatu kumpulan nilainilai, normanorma,
ritual dan pola tingkah laku yang menjadi
karakteristik suatu organisasi.
7. ANALISIS
ANALISIS KASUS
G O J E K
Dari kasus video tersebut mitra kerja Gojek memprotes
sistem kerja yang diterapkan oleh manajemen Gojek
Indonesia, karena mitra kerja beranggapan bahwa dengan
adanya sitem penilaian perform percent hanya akan
merugikan mitra kerja saja, hal ini menunjukkan bahwa
manajemen Gojek Indonesia melanggar etika bisnis model
Amoral karena Manajer di tipe ini mungkin saja punya niat
baik, namun mereka tidak bisa melihat bahwa keputusan dan
aktivitas bisnis mereka apakah merugikan pihaklain atau
tidak.