4. Responsif Sosial Tanggung Jawab Sosial
● Berdasarkan market-
oriented
● Bergerak karena ada
norma sosial
Contoh : Ford Motor Company
dan Sidomuncul
● Tanpa didorong sebuah isu
sosial
● Bergerak karena inisiatif
dan sebuah tindakan yang
dianggap benar
Contoh : Ad Dzikra dan warung
Spesial Sambal
12. KARAKTERISTIK INDIVIDU
Nilai (value) :
keyakinan dasar
tentang apa yang
benar dan yang
salah
Kekuatan ego :
ukuran
kepribadian
tentang kekuatan
keyakinan
seseorang
Tempat kendali (locus of
control) : sifat
kepribadian yang
mengukur derajat orang
seberapa yakin mereka
mampu mengendalikan
nasib mereka sendiri.
13. STRUKTURAL VARIABLE
»Karakteritik yang berhubungan dengan organisasi dan
mekanisme yang mempengaruhi perilaku etis karyawan :
⋄Performance appraisal systems
⋄Reward allocation systems
⋄Behaviors (ethical) of managers
⋄An organization’s culture
⋄Intensity of the ethical issue
14. Etika dalam Konteks Internasional
»Ethical standards are not universal
Perbedaan sosial dan budaya yang berbeda disetiap negara
adalah faktor penting yang menentukan perilaku etis maupun
tidak etis.
» Petunjuk lain agar dapat bersikap etis pada bisnis
internasional adalah Global Compact yang merupakan
dokumen yang ditetapkan oleh PBB yaitu prinsip melakukan
bisnis secara global dalam sektor hak asasi manusia, buruh,
dan lingkungan serta anti korupsi
21. Apa itu Perubahan Organisasional?
Segala perubahan yang dilakukan baik terhadap
pekerja, struktur, atau teknologi pada lingkungan kerja
(organisasi).
22. Agen Perubahan (Agent of Change)
Seseorang yang menjadi katalisator dan memikul
tanggung jawab sebagai pengelola proses perubahan
25. Perubahan Teknologi
» Automation
Perubahan dalam teknologi yang menggantikan
beberapa tugas dari pekerja oleh mesin
» Computerization
Penggunaan komputer dalam proses pengelolaan
sistem, operasi, ataupun informasi
26. Perubahan Sumber Daya
Manusia
» Organizational Development (OD)
Metode perubahan yang berfokus kepada manusia dan
sifatnya serta kualitas hubungan interpersonal kerja
30. Mengapa Orang-Orang Menghindari
Perubahan
» Kebiasaan
» Ketidakpastian
» Kekhawatiran dari kehilangan kepemilikan
» Keyakinan bahwa ketidakcocokan terhadap tujuan
dan kepentingan organisasi
33. Isu-Isu Kontemporer dalam Manajemen
Perubahan
1. Perubahan Budaya Organisasi
Kondisi yang memfasilitasi Perubahan Budaya:
•Terjadinya dramatic krisis
•Perpindahan kepemimpinan
•Organisasi kecil, fleksibel dan baru
•Budaya organisasi yang lemah
34. Strategi untuk melakukan perubahan budaya:
•Top managers harus menjadi role model yang positif
•Buat cerita, symbol, dan ritual baru untuk mengganti yang saat ini sedang
digunakan
•Pilih, promosi, dan dukung pekerja yang mengadaptasi nilai-nilai baru
•Mendesain ulang proses sosialisasi untuk menyelaraskan dengan nilai baru
•Untuk mendorong penerimaan terhadap nilai baru, ubah system reward
•Mengganti peraturan-peraturan yang tidak tertulis dengan yang ditentukan
dengan lebih jelas
•Mengajak pekerja untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan
menciptakan iklim dengan high-level trust
35. Isu-Isu Kontemporer dalam Manajemen
Perubahan (lanjutan)
2. Employee Stress
Penyebab terjadinya stres
38. Mengurangi Resiko Terjadinya Stress
•Mengadakan pemilihan pegawai yang sesuai
•Gunakan interview yang riil untuk mengurangi ambigu
•Meningkatkan komunikasi di organisasi
•Membangun rencana program
•Menyediakan program konseling
39. Isu-Isu Kontemporer dalam
Manajemen Perubahan (lanjutan)
3. Membuat Perubahan Berhasil
•Embrace change
•Manager harus mengenali dengan baik peran pentingnya
•Membuat seluruh member dalam organisasi terlibat
kewajiban sosial atau social obligation adalah ketika perusahaan terlibat dalam aksi sosial dikarenakan suatu kewajiban yang berdasarkan hukum sehingga perusahaan disini hanya menganggap bahwa tanggung jawab tersebut hanya sekedar pemenuhan kewajiban dari negara agar perusahaan yang dikelola tetap berjalan sebagaimana mestinya.
hal ini merupakan pandangan klasik atau classical view yang didasari bahwa pemenuhan kewajiban tersebut hanya untuk memaksimalkan profit.
tokoh yang paling sering menyatakan pendapat ini adalah peraih nobel tahun 1976, Milton Friedman. beliau beranggapan bahwa manajer memiliki tanggung jawab utama dalam menjalankan bisnis berdasarkan kepentingan stockholder perusahaan. yang hanya fokus pada finansial. artinya yang terpenting perusahaan dalam keadaan maximizing cost at minimum cost.
beliau juga beranggapan apabila manajer melakukan pengeluaran untuk kepentingan sosial, hal tersebut hanya akan meningkatkan biaya perusahaan yang mengakibatkan dividen pemegan saham berkurang atau menimbulkan kemungkinan naiknya harga barang yang diproduksi.
tapi perlu dicatat, milton friedman bukan tidak menganggap perusahaan tidak harus melakukan tanggung jawab sosial, argumennya hanya mengutamakan kepentinga stockholder yang baginya merupakan bagian dari sosial .
SOSIAL RESPONSIF dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Social responsibilty)
keduanya berdasarkan pandangan socioeconomics, pandangan yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial seorang manajer tidak hanya tentang profit tapi juga bagaimana melindungi dan mengembangkan kesejahteraan sosial. hal ini didasari pada asumsi perusahaan bukanlah suatu entitas yang berdiri sendiri atau independen. tetapi saling berhubungan satu sama lain sehingga tanggung jawab tidak hanya untuk stockholders saja
Beberapa studi mengenai pengaruh keterlibatan sosial perusahan terhadap performa perusahaan menunjukan korelasi positif yang kurang signifikan. Namun, hal tersebut tidak dapat menjadikan studi tersebut suatu pernyataan yang digeneralisir, karena studi tersebut memiliki pertimbangan yang kontekstual seperti jenis industri perusahaan, kondisi ekonomi, regulasi, dan ukuran perusahaan.
dari buku dijelaskan bahwajika ditemukan suatu perusahaan yang keterlbiatan sosialnya besar dan keuangannya juga sangat baik, hal itu bukan berarti terdapat korelasi yang positif, tapi lebih disebabkan pada karena perusahaan punya uang yang banyak maka dia bisa terlibat dalam sosial secara besar
namun, menurut saya hal itu terbalik, terlibat dalam sosial memang dapat meningkatkan keuangan perusahaan dari efek multipliernya. gak ada orang yang membantu jadi miskin, yang ada yang miskin membantu sosial jadi bangkit kembali
merupakan strategi investasi untuk menginvestasikan dana yang dimiliki ke perusahaan yang lolos screening dari kriteria SRI
SRI sangat berpengaruh, contohnya di Afrika Selatan SRI mampu menghapuskan kebijakan apartheid . pada tahun 1970 - 1990