SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BAB VI
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara
skematis, teknik macam-maxam sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi, simple random sampling, propotionate stratified random.sampling, disproponite
stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah.
a. Simple Random Sampling .
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan blla anggota populasi dianggap homogen. Lihat gambar
5.2 benkuL
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu besrata.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kexja tertentu mempunyai;
3 orang lulusan S3 4 orang lulusan 82, 9O orang S1, 800 orang SMU, 700 orang
SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai
sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok
S1, SMU, dan SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling) '
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dan' suatu negara, provinsi atau
kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobality Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sampel ini mrliputi, sampling sistematis, kuota aksidental, purposivr, jrnuh,
snowball
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor
ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10,
15, 20, dan seterusnya sampai 100. Lihat gambar 5.5
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiginkan. Sebagai contoh,
akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan
500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kouta yang djtentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang
pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang
anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota
sampel.
c. Sampling Insidental
Sampling Insidenta! adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan! insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel
ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitianpenelitian yang
tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel blla semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasirelatif kecil
atau kurang dari 30 orang.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula Jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak. Teknik pengambilan sampel ditunjukkan
pada gambar 5.6 berikut. Pada penelitian kualitatif banyak menggmakan sampel
Purposive dan Snowball . Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka
akan cocok menggunakan Purposive dan Snowball sampling.
D. Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%
mewakili populasi sama dengan jumlah anggota populasi itu sendm. Jadl blla jumlah populasi
1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan,
maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan
sebaliknya makin kec11 jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum).
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu.
Kelompok masyarakat itu terdiri 100 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan
jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1=50, Sarjana Muda=300, SMK=500, SMP=100,
SD=50 (populasi berstrata).
Dengan menggunakan table 5.1, bila jumlah populasi=1000, kesalahan 5%, maka
jumlah sampelnya=258. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata.
Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing
sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi.
Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok
S1=14, Sarjana Muda (SM)=83, SMK=139, SMP=14, dan SD=28.
S1 = 50/1000 258 = 12,90 = 13
SM = 300/1000 258 = 77,40 = 78
SMK = 500/1000 258 = 129,0 = 129
SMP = 100/1000 258 = 25,8 = 26
SD = 50/1000 258 = 12,90 = 13
Jumlah = 259
Jadi, jumlah sampelnya= 12,9+77,4+129+25,8+12,9=258.
Jumlah yang pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampel menjadi
13+78+129+26+13=259.
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaliknya dibulatkan ke atas
sehingga jumlah sampelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258.
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan saran-saran
tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-
lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (kolerasi atau regresi
ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable.
F. Cara Mengambil Anggota Sampel
Dibagian bab depan ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu probality sampling
dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang
sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut
dengan random sampling, atau cara pengembilan sampel secara acak.
Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, computer,
maupun dengan undian.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai
peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
BAB XI
POPULASI DAN SAMPEL
A. Pengertian
Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian “populasi dan
sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan
sebagai Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya
penduduk di wilay.ah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di
sekolah tertentu dan sebagainya.
Penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam “apa yang teljadi” di dalarrmya.
Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini paneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas
(activity) orang. orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Situasi sosial Seperti
ditunjukkan pada gambar 11.1
Place/tempat
Actor/orang Activity/aktivitas
Gambar 11.1 Situasi social (Social Situation)
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif
berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan kc tempat lain pada situasi sosial yang'memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian ‘kualitatif
Social
Situation
bukall dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan
guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut Sampel statistik,
tetapi sampel tecritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tenentu, yang dapat berupa
lembaga pendidikan tertentu, melakukan Dbservasi dan wawancara kepada orang-orang yang
dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang
diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan bertimbangan dan tujuan tertentu.
Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak
diambil secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus
situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditrasnferkan atau diterapkan ke situasi sosial
(tempat Iain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan
situasi sosial yang diteliti.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive
sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa, purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan teaent‘u ini,
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin
dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data
yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain
lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data
akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar.
Lincoln dan Guba (1985) mcngemukakan bahwa “Naturalistic sampling is, then, very
different from conventional sampling. It is based on informational, not statistical, considerations.
Its purpose is to maximize information, not to facilitate generalization”. Penentuan sampel dalam
penelitian kualitatif (naturalistik) sangat berbeda dengan pcnentuan sampel dalam penelitian
konvensional (kuantitatif). Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan
perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang.
maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.
Oleh karena itu, menurut Lincoln dan Guba (1985), dalam penelitian naturalistik,
spesiflkasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu 1)
Emergent sampling design/sementara 2) Serial selection of sample units/menggelinding seperti
bola salju (snow ball) 3) Continuous adjustment or ‘focusing’ of the sample/disesuaikan dengan
kebutuhan 4) Selection to the point of redundancy/dipilih sampai jenuh (Lincoln dan Guba, 1985).
Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki
lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Caranya yaitu, peneliti
memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan; selanjutnya
berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu, peneliti dapat
menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek
seperti inilah yang disebut sebagai “serial selection of sample units” (Lincoln dan Guba, 1985),
atau dalam kata-kata Bogdan dan Biklen (1982) dinamakan “snowball sampling technique”. Unit
sampel yang dipilih makin lama makin terarah Sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian.
Proses ini dinamakan Bodan dan Biklen (1982) sebagai “continuous adjustment 0f focusing’ of
the sample”.
Sanaflah F aisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi
sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam
muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data
atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu
bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri ‘
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan Peneliti sehingga lebih
menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Seperti telah dikemukakan bahwa, penambahan sampel itu dlhentikan, manakala datanya
sudah jenuh. Dari berbagai informan, baik yang lama maupun yang baru, tidak memberikan data
baru lagiBlla Pemilihan sampel atau informan benar-benar jatuh pada subyek yang benar-benar
menguasai situasi sosial yang diteliti (obyek), maka merupakan keuntungan bagi peneliti, karena
tidak memerlukan banyak sampel lagi, sehinO gga penelitian cepat selesai. Jadi yang menjadi
kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah “tuntas dan kepastian” perolehan informasi dengan
keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data.
Contoh:
Seorang peneliti, ingin menemukan gaya belajar anak yang berbakat di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hal tersebut maka langkah-langkah penentuan sampel sumber data adalah sebagai
berikut.
1. Melakukan penjelajahan umum ke SD-SD untuk mencari adakah murid berbakat. Penjelajahan
dengan memilih Kepala Sekolah dan guru, serta dokumen sebagai sumber data awal, untuk
mengetahui ada tidaknya anak berbakat pada SD yang dipimpinnnya. (sampel sumber data dipilih
Kepala Sekolah, guru, dokumen)
2. Setelah ada informasi dari Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi nilai-nilai pelajaran,
selanjutnya dapat diketahui jumiah anak berbakat pada setiap kelas, misalnya setiap kelas
ditemukan ada dua murid yang berbakat. Dengan demikian untuk satu SD ada 12 murid yang
berbakat (2 x 6 kelas). Di sini sampel sumber data Kepala Sekolah guru, dan Dokumentasi.
3. Berdasarkan 12 murid tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasikan nilai rapor dari berbagai
pelajaran, ranking di kelas, penghargaan yang telah diperoleh, bakat spesif1k yang dimiliki, latar
belakang sosial dan ekonomi keluarga dan orang tua murid (sumber data murid dan dokumentasi)
4. Memulai melakukan penelitian terhadap murid-murid yang terpilih tersebut dengan sampel
sumber data murid yang bersangkutan dalam berbagai aktivitasnya, guru-gurunya, orang tua dan
teman-temannya. Pengumpulan dilakukan secara trianggulasi.

More Related Content

What's hot

11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik samplingdesyllajj
 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Ady Setiawan
 
Populasi penelitian-dan-teknik-sampling
Populasi penelitian-dan-teknik-samplingPopulasi penelitian-dan-teknik-sampling
Populasi penelitian-dan-teknik-samplingMuhammad Iqbal
 
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovinPenentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovinJoseph Sitepu
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelalfitri ariyansah
 
Populasi dan sampel penelitian
Populasi dan sampel penelitianPopulasi dan sampel penelitian
Populasi dan sampel penelitianLearning 3.0
 
Populasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaTarie Loebis
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Isra Mardia
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik SamplingT. Astari
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 

What's hot (20)

11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik sampling
 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
 
Populasi penelitian-dan-teknik-sampling
Populasi penelitian-dan-teknik-samplingPopulasi penelitian-dan-teknik-sampling
Populasi penelitian-dan-teknik-sampling
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovinPenentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Populasi dan sampel penelitian
Populasi dan sampel penelitianPopulasi dan sampel penelitian
Populasi dan sampel penelitian
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Populasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irma
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 

Similar to POPULASI DAN SAMPEL

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaaAmrul Rizal
 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxAlya Rafita Nurfauzy
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017rizka lailatul fitriya
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelYoga Lgy
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANyunusshobrun2
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))abiumi01
 
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxPPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxArjunaManalu
 
Macam macam tehnik sampling (pengambilan sampel)
Macam   macam tehnik sampling (pengambilan sampel)Macam   macam tehnik sampling (pengambilan sampel)
Macam macam tehnik sampling (pengambilan sampel)Raden Wijaya
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 

Similar to POPULASI DAN SAMPEL (20)

Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
 
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxPPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
 
Macam macam tehnik sampling (pengambilan sampel)
Macam   macam tehnik sampling (pengambilan sampel)Macam   macam tehnik sampling (pengambilan sampel)
Macam macam tehnik sampling (pengambilan sampel)
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
INISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptxINISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptx
 

Recently uploaded

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 

Recently uploaded (14)

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 

POPULASI DAN SAMPEL

  • 1. BAB VI POPULASI DAN SAMPEL A. Populasi Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. B. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). C. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis, teknik macam-maxam sampling. 1. Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, propotionate stratified random.sampling, disproponite stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah. a. Simple Random Sampling . Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan blla anggota populasi dianggap homogen. Lihat gambar 5.2 benkuL b. Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu besrata. c. Disproportionate Stratified Random Sampling
  • 2. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kexja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3 4 orang lulusan 82, 9O orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP. d. Cluster Sampling (Area Sampling) ' Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dan' suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. 2. Nonprobability Sampling Nonprobality Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini mrliputi, sampling sistematis, kuota aksidental, purposivr, jrnuh, snowball a. Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100. Lihat gambar 5.5 b. Sampling Kuota Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kouta yang djtentukan. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
  • 3. c. Sampling Insidental Sampling Insidenta! adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan! insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposive Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitianpenelitian yang tidak melakukan generalisasi. e. Sampling Jenuh Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel blla semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasirelatif kecil atau kurang dari 30 orang. f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula Jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Teknik pengambilan sampel ditunjukkan pada gambar 5.6 berikut. Pada penelitian kualitatif banyak menggmakan sampel Purposive dan Snowball . Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok menggunakan Purposive dan Snowball sampling. D. Menentukan Ukuran Sampel Jumlah anggota sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi sama dengan jumlah anggota populasi itu sendm. Jadl blla jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kec11 jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
  • 4. E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri 100 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1=50, Sarjana Muda=300, SMK=500, SMP=100, SD=50 (populasi berstrata). Dengan menggunakan table 5.1, bila jumlah populasi=1000, kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya=258. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1=14, Sarjana Muda (SM)=83, SMK=139, SMP=14, dan SD=28. S1 = 50/1000 258 = 12,90 = 13 SM = 300/1000 258 = 77,40 = 78 SMK = 500/1000 258 = 129,0 = 129 SMP = 100/1000 258 = 25,8 = 26 SD = 50/1000 258 = 12,90 = 13 Jumlah = 259 Jadi, jumlah sampelnya= 12,9+77,4+129+25,8+12,9=258. Jumlah yang pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampel menjadi 13+78+129+26+13=259. Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaliknya dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258. Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini: 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500. 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain- lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (kolerasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable. F. Cara Mengambil Anggota Sampel Dibagian bab depan ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu probality sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang
  • 5. sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara pengembilan sampel secara acak. Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, computer, maupun dengan undian. Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
  • 6. BAB XI POPULASI DAN SAMPEL A. Pengertian Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian “populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya penduduk di wilay.ah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam “apa yang teljadi” di dalarrmya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini paneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang. orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Situasi sosial Seperti ditunjukkan pada gambar 11.1 Place/tempat Actor/orang Activity/aktivitas Gambar 11.1 Situasi social (Social Situation) Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan kc tempat lain pada situasi sosial yang'memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian ‘kualitatif Social Situation
  • 7. bukall dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut Sampel statistik, tetapi sampel tecritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tenentu, yang dapat berupa lembaga pendidikan tertentu, melakukan Dbservasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan bertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditrasnferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat Iain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti. B. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan teaent‘u ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. Lincoln dan Guba (1985) mcngemukakan bahwa “Naturalistic sampling is, then, very different from conventional sampling. It is based on informational, not statistical, considerations. Its purpose is to maximize information, not to facilitate generalization”. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif (naturalistik) sangat berbeda dengan pcnentuan sampel dalam penelitian konvensional (kuantitatif). Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan
  • 8. perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang. maksimum, bukan untuk digeneralisasikan. Oleh karena itu, menurut Lincoln dan Guba (1985), dalam penelitian naturalistik, spesiflkasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu 1) Emergent sampling design/sementara 2) Serial selection of sample units/menggelinding seperti bola salju (snow ball) 3) Continuous adjustment or ‘focusing’ of the sample/disesuaikan dengan kebutuhan 4) Selection to the point of redundancy/dipilih sampai jenuh (Lincoln dan Guba, 1985). Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Caranya yaitu, peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan; selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek seperti inilah yang disebut sebagai “serial selection of sample units” (Lincoln dan Guba, 1985), atau dalam kata-kata Bogdan dan Biklen (1982) dinamakan “snowball sampling technique”. Unit sampel yang dipilih makin lama makin terarah Sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian. Proses ini dinamakan Bodan dan Biklen (1982) sebagai “continuous adjustment 0f focusing’ of the sample”. Sanaflah F aisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya 2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti 3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi 4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri ‘
  • 9. 5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan Peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber. Seperti telah dikemukakan bahwa, penambahan sampel itu dlhentikan, manakala datanya sudah jenuh. Dari berbagai informan, baik yang lama maupun yang baru, tidak memberikan data baru lagiBlla Pemilihan sampel atau informan benar-benar jatuh pada subyek yang benar-benar menguasai situasi sosial yang diteliti (obyek), maka merupakan keuntungan bagi peneliti, karena tidak memerlukan banyak sampel lagi, sehinO gga penelitian cepat selesai. Jadi yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah “tuntas dan kepastian” perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data. Contoh: Seorang peneliti, ingin menemukan gaya belajar anak yang berbakat di Sekolah Dasar. Berdasarkan hal tersebut maka langkah-langkah penentuan sampel sumber data adalah sebagai berikut. 1. Melakukan penjelajahan umum ke SD-SD untuk mencari adakah murid berbakat. Penjelajahan dengan memilih Kepala Sekolah dan guru, serta dokumen sebagai sumber data awal, untuk mengetahui ada tidaknya anak berbakat pada SD yang dipimpinnnya. (sampel sumber data dipilih Kepala Sekolah, guru, dokumen) 2. Setelah ada informasi dari Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi nilai-nilai pelajaran, selanjutnya dapat diketahui jumiah anak berbakat pada setiap kelas, misalnya setiap kelas ditemukan ada dua murid yang berbakat. Dengan demikian untuk satu SD ada 12 murid yang berbakat (2 x 6 kelas). Di sini sampel sumber data Kepala Sekolah guru, dan Dokumentasi. 3. Berdasarkan 12 murid tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasikan nilai rapor dari berbagai pelajaran, ranking di kelas, penghargaan yang telah diperoleh, bakat spesif1k yang dimiliki, latar belakang sosial dan ekonomi keluarga dan orang tua murid (sumber data murid dan dokumentasi) 4. Memulai melakukan penelitian terhadap murid-murid yang terpilih tersebut dengan sampel sumber data murid yang bersangkutan dalam berbagai aktivitasnya, guru-gurunya, orang tua dan teman-temannya. Pengumpulan dilakukan secara trianggulasi.