SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PARUNG BOGOR, 25 – 28 MEI 2005
“TEKNIK SAMPLING”
Oleh:
NUGRAHA SETIAWAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 1
TEKNIK SAMPLING
Oleh:
Nugraha Setiawan*)
1. Beberapa Pengertian Dasar
Sampling :
Proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi
yang berukuran N. Misalnya memilih sebagian murid SD Negeri di Kota
Bandung, dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi
latar belakang tingkat pendidikan orang tua dari seluruh murid SD Negeri di
Kota Bandung.
Elemen :
Sesuatu yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa orang atau benda yang
dikenakan pengukuran. Misalnya: Mahasiswa Indonesia, Dosen Universitas
Padjadjaran, SMA Negeri di Kabutaten Semarang.
Populasi (N) :
Kumpulan lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat
dibedakan berdasarkan karekteristiknya. Misalnya Mahasiswa Indonesia dapat
dibedakan berdasarkan variabel jenis kelamin dengan karakteristik laki-laki dan
perempuan, atau variabel IPK dengan karektaristik indeks antara 0-4.
Sample (n) :
Merupakan bagian dari populasi. Elemen anggota sampel, merupakan
anggota populasi dimana sampel diambil. Jika N banyaknya elemen populasi,
dan n banyaknya elemen sampel, maka n < N.
Kerangka Sampel :
Adalah daftar yang memuat seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar
untuk penarikan sampel random.
*)
Pengajar Metodologi Penelitian Sosial pada Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan
dan Peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan UNPAD.
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 2
Statistik :
Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap
sekumpulan data yang berasal dari sampel.
Parameter :
Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap
sekumpulan data yang berasal dari populasi.
2. Tipe Sampling menurut Proses Memilihnya
Sampling dengan Pengembalian :
Satuan sampling yang terpilih, “dikembalikan” lagi ke dalam populasi (sebelum
dilakukan kembali proses pemilihan berikutnya). Sebuah satuan sampling bisa
terpilih lebih dari satu kali. Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel
berukuran n=2, maka sampel yang mungkin terambil adalah Nn
= 42
= 16 buah
sampel. Teknik sampling seperti ini bisa dikatakan tidak pernah digunakan
dalam suatu penelitian, hanya untuk keperluan teoritis yang berkatian dengan
pengambilan sampel.
Sampling tanpa Pengembalian :
Satuan sampling yang telah terpilih, “tidak dikembalikan” lagi ke dalam
populasi. Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari
sekali. Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel
berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah sampel yaitu
ABC, ABD, ACD, dan BCD.
Jumlah sampel mengikuti persamaan sbb:
3. Tipe Sampling menurut Peluang Pemilihannya
Sampling Non Probabilitas :
Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur
peluang, sehingga tidak diketahui besarnya peluang sesuatu unit sampling
N!
n! (N –n)!
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 3
terpilih ke dalam sampel. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk
menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan
sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas. Dalam analisis selanjutnya
hanya diperkenankan menggunakan analisis statistika deskriptif, dan tidak
boleh memakai alat analisis statistika inferensial, baik yang termasuk kelompok
statistika parametrik maupun non parametrik, sebab statistika inferensial pada
prinsipnya juga harus melibatkan unsur probabilitas ketika kita melakukan
pengambilan sampel.
Termasuk Sampling Non Probabilitas antara lain:
a. Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau seada-
nya, tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya.
Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi
dosen di sebuah Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun
mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan
datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian.
b. Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan
informasi dari responden sebelumnya. Misalnya ada penelitian yang
bertujuan untuk mencari cara yang efektif dalam mensosialisasikan
program-program kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih
Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2)
yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan
seterusnya hingga informasi dianggap memadai.
c. Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki.
Misalnya dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang bertujuan
untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO, barangkali untuk
tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN
baik, populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi.
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 4
Sampling Probabilitas :
Dikenal pula dengan nama Random Sampling. Pada saat memilih unit
sampling sangat diperhatikan besarnya peluang satuan sampling untuk terpilih
ke dalam sampel, dan peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Sampling tipe
ini bisa dipakai untuk melakukan generalisasi hasil penelitian terhadap
populasi walaupun data yang didapat hanya berasal dari sampel. Analisis tidak
hanya menggunakan statistika deskriptif, juga bisa memakai statistika
inferensial baik yang termasuk kelompok statistika parametrik maupun non
parametrik.
Termasuk Sampling Probabilitas antara lain:
a. Simple Random Sampling : Satuan sampling dipilih secara acak. Peluang
untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk tiap satuan sampling
besarnya harus sama. Misalnya ada sebuah penelitian mengenai “Model
Pembiayaan Pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh
SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP
tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan
pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-masing
SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.
b. Stratified Random Sampling : Populasi dibagi ke dalam sub populasi
(strata), dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya
membentuk satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak
terlalu bervariasi (relatif homogen). Selanjutnya dari setiap stratum dipilih
sampel melalui proses simple random sampling. Misalnya dalam penelitian
yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun SMP di Jawa
Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam sekolah
yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing-masing
strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling.
c. Cluster Random Sampling. Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan
sampling yang besar, disebut Cluster. Berbeda dengan pembentukan
strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.
Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih kluster dengan cara
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 5
simple random sampling. (2) Memilih satuan sampling dalam kluster. Jika
pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster Sampling.
Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat
sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1
secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu
kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel
klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan
pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random.
4. Proses Memilih Sampel Random
Kerangka Sampling :
Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam
sebuah populasi. Dalam daftar tersebut setiap satuan sampling diberi nomor
urut. Jika menggunakan Tabel Angka Random, lakukan penomoran sesuai
dengan besarnya ukuran sampel. Misalnya jika jumlah populasi ratusan,
gunakan penomoran dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya.
Cara Memilih Sampel :
Paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu dengan
cara: (1) mengundi, (2) menggunakan Tabel Angka Random, dan (3) memakai
angka random yang ada dalam Scientific Calculator. Dari segi kepraktisan akan
sangat mudah jika digunakan kalkulator. Dalam kalkulator terdapat tombol
yang bernotasi “RAN#”. Jika tombol tersebut dipijit akan ke luar angka per
seribuan. Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian dengan jumlah
populasi 500 sekolah. Semua sekolah harus dimasukan dalam kerangka
sampling yang diberi nomor mulai dari 001, 002, …. 500. Untuk menentukan
sampel ke-1 yang harus diambil pijit timbol RAN# pada kalkulator, misalkan ke
luar angka 0,246, berarti sampel yang harus diambil pertama adalah yang
bernomor urut 246, pijit lagi tombol RAN# misalkan ke luar angka 0,135 berarti
yang harus diambil sebagai sampel yang ke-2 adalah yang bernomor urut 135.
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 6
5. Menentukan Ukuran Sampel (=n)
Pertanyaan yang sering diajukan oleh peneliti ketika akan melakukan penelitian
adalah ”berapa besar sampel yang harus diteliti dari sebuah populasi?”, agar
hasil (berupa data perkiraan) penelitian dapat mewakili atau
merepresentasikan populasi. Data perkiraan (statistik) disebut mewakili jika
angkanya mendekati parameter. Jika parameter 100, 95 disebut lebih mewakili
dibandingkan dengan 90. Dalam menentukan besarnya sampel, hal-hal yang
harus diperhatikan dan dipertimbangkan adalah :
1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi)
2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil
sampelnya.
3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-α) untuk
menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai
tertentu (B = bound of error).
4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel
akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya
dinyatakan dengan σ = standard error.
Dengan demikian, untuk menentukan besarnya sampel (n) perlu diketahui
angka-angka dari:
1. N = besarnya populasi.
2. σ (standard error) atau σ2
(varians) yang menggambarkan heterogenitas
populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari;
a. range = 4 σ (empirical rule)
b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya
3. B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan sampling atau
sampling error = θ -θ
4. Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α)
5. D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan. Misalnya untuk
menghitung D yang dipakai guna menentukan jumlah sampel untuk
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 7
memperkirakan rata-rata dengan tingkat kepercayaan 95% adalah D = B2
/4
yang berasal dari D = (B/ Zαααα/2)2
Angka 4 diperoleh dari: Zα/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96 (didapat dari Tabel Z
Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22
= 4)
Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Rata-Rata
Populasi (µµµµ)
Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per Murid per
Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya sekolah seluruh sekolah di provinsi
tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan
antara yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error
atau kesalahan sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp
3.000. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan:
N = 1000
B = Rp 3.000
Range = Rp 100.000
4σ = range (empirical rule)
σ = range / 4 = 100.000 / 4 = 25.000
D = B2
/ 4 (untuk menaksir rata-rata pada tingkat kepercayaan 95%)
= 3.0002
/ 4
= 2.250.000
N x σ2
n = ---------------------
(N-1) x D + σ2
1.000 x 25.0002
n = -------------------------------------------
(1.000-1) x 2.250.000 + 25.0002
n = 217,56 = 218 (dibulatkan)
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 8
Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Proporsi/Persentase
Populasi
Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber Biaya Pendidikan SD Negeri
yang Berasal dari PAD di Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh SD Negeri
yang ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau
kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki tidak lebih dari 5 persen.
Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan:
N = 2.000
B = 5% = 0,05
P=Q = 0,5 (perkiraan proporsi yang moderat, jika proporsi populasi
tidak diketahui)
D = B2
/ 4 (untuk menaksir persentase pada tingkat kepercayaan
95%)
= 0,052
/ 4
= 0,000625
N x P x Q
n = ---------------------
(N-1) x D + P x Q
2.000 x 0,5 x 0,5
n = ---------------------------------------------
(2.000-1) x 0,000625 + (0,5 x 0,5)
n = 333,56 = 334 (dibulatkan)
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 9
Daftar Pustaka
Black, James A dan Dean J Champion. 1999. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES.
Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Transito.
Supranto, J. 1998. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gaspersz, Vincent. 1991. Teknik Pemarikan Contoh untuk Penelitian Survei.
Bandung: Tarsito.

More Related Content

What's hot

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik samplingdesyllajj
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelRiswan
 
Populasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaTarie Loebis
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampeleky45
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelBagus Nugroho
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel Populasi dan sampel
Populasi dan sampel fikri asyura
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan SampelBBPP_Batu
 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Ady Setiawan
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 

What's hot (20)

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik sampling
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Populasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irma
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel Populasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 

Similar to Teknik sampling1

15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Valentino Selayan
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANyunusshobrun2
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik dataHafiza .h
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelRahman Mulki
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Isra Mardia
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 

Similar to Teknik sampling1 (20)

15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
m_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.pptm_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.ppt
 
INISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptxINISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
Chapter 5 makalah aswardi nim 14193002
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
jenis penelitian
jenis penelitianjenis penelitian
jenis penelitian
 
Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 

More from Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Muhammad Luthfan
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisMuhammad Luthfan
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 

More from Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Recently uploaded

Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 

Recently uploaded (11)

Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

Teknik sampling1

  • 1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 – 28 MEI 2005 “TEKNIK SAMPLING” Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
  • 2. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 1 TEKNIK SAMPLING Oleh: Nugraha Setiawan*) 1. Beberapa Pengertian Dasar Sampling : Proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi yang berukuran N. Misalnya memilih sebagian murid SD Negeri di Kota Bandung, dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi latar belakang tingkat pendidikan orang tua dari seluruh murid SD Negeri di Kota Bandung. Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa orang atau benda yang dikenakan pengukuran. Misalnya: Mahasiswa Indonesia, Dosen Universitas Padjadjaran, SMA Negeri di Kabutaten Semarang. Populasi (N) : Kumpulan lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan karekteristiknya. Misalnya Mahasiswa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan variabel jenis kelamin dengan karakteristik laki-laki dan perempuan, atau variabel IPK dengan karektaristik indeks antara 0-4. Sample (n) : Merupakan bagian dari populasi. Elemen anggota sampel, merupakan anggota populasi dimana sampel diambil. Jika N banyaknya elemen populasi, dan n banyaknya elemen sampel, maka n < N. Kerangka Sampel : Adalah daftar yang memuat seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar untuk penarikan sampel random. *) Pengajar Metodologi Penelitian Sosial pada Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan dan Peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan UNPAD.
  • 3. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 2 Statistik : Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap sekumpulan data yang berasal dari sampel. Parameter : Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap sekumpulan data yang berasal dari populasi. 2. Tipe Sampling menurut Proses Memilihnya Sampling dengan Pengembalian : Satuan sampling yang terpilih, “dikembalikan” lagi ke dalam populasi (sebelum dilakukan kembali proses pemilihan berikutnya). Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali. Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2, maka sampel yang mungkin terambil adalah Nn = 42 = 16 buah sampel. Teknik sampling seperti ini bisa dikatakan tidak pernah digunakan dalam suatu penelitian, hanya untuk keperluan teoritis yang berkatian dengan pengambilan sampel. Sampling tanpa Pengembalian : Satuan sampling yang telah terpilih, “tidak dikembalikan” lagi ke dalam populasi. Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali. Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD. Jumlah sampel mengikuti persamaan sbb: 3. Tipe Sampling menurut Peluang Pemilihannya Sampling Non Probabilitas : Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang, sehingga tidak diketahui besarnya peluang sesuatu unit sampling N! n! (N –n)!
  • 4. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 3 terpilih ke dalam sampel. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas. Dalam analisis selanjutnya hanya diperkenankan menggunakan analisis statistika deskriptif, dan tidak boleh memakai alat analisis statistika inferensial, baik yang termasuk kelompok statistika parametrik maupun non parametrik, sebab statistika inferensial pada prinsipnya juga harus melibatkan unsur probabilitas ketika kita melakukan pengambilan sampel. Termasuk Sampling Non Probabilitas antara lain: a. Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau seada- nya, tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya. Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian. b. Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. Misalnya ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara yang efektif dalam mensosialisasikan program-program kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2) yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan seterusnya hingga informasi dianggap memadai. c. Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Misalnya dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO, barangkali untuk tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN baik, populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi.
  • 5. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 4 Sampling Probabilitas : Dikenal pula dengan nama Random Sampling. Pada saat memilih unit sampling sangat diperhatikan besarnya peluang satuan sampling untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Sampling tipe ini bisa dipakai untuk melakukan generalisasi hasil penelitian terhadap populasi walaupun data yang didapat hanya berasal dari sampel. Analisis tidak hanya menggunakan statistika deskriptif, juga bisa memakai statistika inferensial baik yang termasuk kelompok statistika parametrik maupun non parametrik. Termasuk Sampling Probabilitas antara lain: a. Simple Random Sampling : Satuan sampling dipilih secara acak. Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk tiap satuan sampling besarnya harus sama. Misalnya ada sebuah penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. b. Stratified Random Sampling : Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak terlalu bervariasi (relatif homogen). Selanjutnya dari setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple random sampling. Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing-masing strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling. c. Cluster Random Sampling. Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang besar, disebut Cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen. Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih kluster dengan cara
  • 6. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 5 simple random sampling. (2) Memilih satuan sampling dalam kluster. Jika pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster Sampling. Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random. 4. Proses Memilih Sampel Random Kerangka Sampling : Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi. Dalam daftar tersebut setiap satuan sampling diberi nomor urut. Jika menggunakan Tabel Angka Random, lakukan penomoran sesuai dengan besarnya ukuran sampel. Misalnya jika jumlah populasi ratusan, gunakan penomoran dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya. Cara Memilih Sampel : Paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu dengan cara: (1) mengundi, (2) menggunakan Tabel Angka Random, dan (3) memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator. Dari segi kepraktisan akan sangat mudah jika digunakan kalkulator. Dalam kalkulator terdapat tombol yang bernotasi “RAN#”. Jika tombol tersebut dipijit akan ke luar angka per seribuan. Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian dengan jumlah populasi 500 sekolah. Semua sekolah harus dimasukan dalam kerangka sampling yang diberi nomor mulai dari 001, 002, …. 500. Untuk menentukan sampel ke-1 yang harus diambil pijit timbol RAN# pada kalkulator, misalkan ke luar angka 0,246, berarti sampel yang harus diambil pertama adalah yang bernomor urut 246, pijit lagi tombol RAN# misalkan ke luar angka 0,135 berarti yang harus diambil sebagai sampel yang ke-2 adalah yang bernomor urut 135.
  • 7. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 6 5. Menentukan Ukuran Sampel (=n) Pertanyaan yang sering diajukan oleh peneliti ketika akan melakukan penelitian adalah ”berapa besar sampel yang harus diteliti dari sebuah populasi?”, agar hasil (berupa data perkiraan) penelitian dapat mewakili atau merepresentasikan populasi. Data perkiraan (statistik) disebut mewakili jika angkanya mendekati parameter. Jika parameter 100, 95 disebut lebih mewakili dibandingkan dengan 90. Dalam menentukan besarnya sampel, hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan adalah : 1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi) 2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil sampelnya. 3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-α) untuk menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B = bound of error). 4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan dengan σ = standard error. Dengan demikian, untuk menentukan besarnya sampel (n) perlu diketahui angka-angka dari: 1. N = besarnya populasi. 2. σ (standard error) atau σ2 (varians) yang menggambarkan heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari; a. range = 4 σ (empirical rule) b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya 3. B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan sampling atau sampling error = θ -θ 4. Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α) 5. D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan. Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan jumlah sampel untuk
  • 8. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 7 memperkirakan rata-rata dengan tingkat kepercayaan 95% adalah D = B2 /4 yang berasal dari D = (B/ Zαααα/2)2 Angka 4 diperoleh dari: Zα/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96 (didapat dari Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22 = 4) Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Rata-Rata Populasi (µµµµ) Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per Murid per Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya sekolah seluruh sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%. Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan: N = 1000 B = Rp 3.000 Range = Rp 100.000 4σ = range (empirical rule) σ = range / 4 = 100.000 / 4 = 25.000 D = B2 / 4 (untuk menaksir rata-rata pada tingkat kepercayaan 95%) = 3.0002 / 4 = 2.250.000 N x σ2 n = --------------------- (N-1) x D + σ2 1.000 x 25.0002 n = ------------------------------------------- (1.000-1) x 2.250.000 + 25.0002 n = 217,56 = 218 (dibulatkan)
  • 9. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 8 Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Proporsi/Persentase Populasi Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber Biaya Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari PAD di Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh SD Negeri yang ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki tidak lebih dari 5 persen. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%. Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan: N = 2.000 B = 5% = 0,05 P=Q = 0,5 (perkiraan proporsi yang moderat, jika proporsi populasi tidak diketahui) D = B2 / 4 (untuk menaksir persentase pada tingkat kepercayaan 95%) = 0,052 / 4 = 0,000625 N x P x Q n = --------------------- (N-1) x D + P x Q 2.000 x 0,5 x 0,5 n = --------------------------------------------- (2.000-1) x 0,000625 + (0,5 x 0,5) n = 333,56 = 334 (dibulatkan)
  • 10. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 9 Daftar Pustaka Black, James A dan Dean J Champion. 1999. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Transito. Supranto, J. 1998. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta: Rineka Cipta. Gaspersz, Vincent. 1991. Teknik Pemarikan Contoh untuk Penelitian Survei. Bandung: Tarsito.