SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Anisyah Dewi Syah Fitri.,M.Pd
POPULASI, SAMPEL, DAN
VARIABEL PENELITIAN
1. Konsep populasi dan sampel
2. Menghitung ukuran / besar sampel
3. Menentukan teknik sampel dalam penelitian
4. Macam-macam variabel penelitian
5. Definisi Operasional Variabel
MATERI TODAY
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono. 2015).
KONSEP POPULASI
Berdasarkan Batasan Sumber Data yang terdapat dalam suatu Populasi
secara Kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :
1. Populasi Terbatas (finite population)
Adalah Populasi yang mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya
secara Kuantitatif sehingga dapat dihitung Jumlahnya.
Contoh :
Jumlah Penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa,
Jumlah 800 Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta di Jurusan Terapi
Wicara,
Jumlah 20 Dosen Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta.
Dsb.
MACAM-MACAM
POPULASI
2. Populasi Tak Terbatas (Tak
Terhingga)/(infinite population)
Yaitu Populasi yang Sumber datanya TIDAK
dapat ditentukan Batas – Batasnya sehingga
Relatif TIDAK dapat ditentukan dalam bentuk
Jumlah (uncountable).
Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan
air laut saat pasang karena bulan purnama,
Populasi tanaman anggrek di dunia, dsb.
HOMOGENITAS POPULASI
Aspek tempat/geografis merupakan wilayah atau
tempat subjek penelitian bertempat tinggal
(propinsi, kabupaten, sekolah)
Aspek subjek (jenis kelamin, umur, rasial,
pendidikan, kepribadian, sejarah kehidupan dan
inteligensi)
Aspek sosial yang mencakup kelas sosial,
keluarga dan lingkungan sosialnya.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti”
Djarwanto, (2014).
Sampel adalah suatu bagian dari
keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki
oleh sebuah Populasi.
Sugiyono (2018)
KONSEP SAMPEL
Berapakah besar jumlah yang dinyatakan
memenuhi syarat untuk penelitian ?
Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
menetapkan jumlah sampel ?
MENGHITUNG UKURAN / BESAR
SAMPEL
SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL
Tergantung pada :
Pertimbangan representative
Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal
dari besarnya sampel.
Pertimbangan analisis
Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel.
12
PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE)
Penetapan jumlah sampel tergantung pada:
1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk menetapkan
batas maksimal dari besarnya sample
2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal
dari besarnya sampel:
a. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal:
penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%)
b. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%)
c. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) misal: 95%, atau
99%.
3. Hitung jumlah/besar sampel 14
15
16
CONTOH:
Penelitian tentang status gizi anak balita di
kelurahan X N=923.000, prevalensi gizi kurang
tidak diketahui.Tentukan besar sampel (n) yang
harus diambil bila dikehendaki derajat
kemaknaan(1- a =95% dengan estimasi
penyimpangan(a=0,05)
Bila dimasukan ke dalam formula di atas
diperoleh besarnya sampel n = 480 17
18
19
20
21
22
Beberapa contoh menentukan sample size
Hair et al (2018) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan
sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen
Pada penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat
23
Menentukan Ukuran Sampel
Tabel Krecjie
 Berdasarkan atas kesalahan 5%, atau kepercayaan 95%
 Makin besar populasi, makin kecil persentase sampel
 Jumlah populasi sampai 100.000 Nomogram Harry King
 Berdasarkan atas kesalahan bervariasi 5% s/d 15%
 Jumlah populasi hanya sampai 2000
 Semakin besar kesalahan maka makin kecil jumlah sampel
24
25
26
Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental (Pra-Klinis)
Rumus Federer adalah rumus jumlah subjek untuk penelitian
eksperimental.
27
Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental
Contoh penggunaan Rumus Federer
Sebagai contoh, jika penelitian terdiri dari lima kelompok
perlakukan, maka jumlah subjek per kelompok dihitung dengan proses
berikut.
(n - 1) (5 - 1) ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 19
n ≥ 4,75
28
MENENTUKAN TEKNIK SAMPEL
DALAM PENELITIAN
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit
sampling memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
NONPROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang besarnya peluang anggota populasi untuk
terpilih menjadi sampel tidak diketahui.
TEKNIK RANDOM
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Teknik Random:
Random Sederhana (Simple Random)
Pemilihan urutan nomor (Random Ordering)
Random Berdasarkan Tabel (Random Number Tables)
Seleksi Komputer (Computer Selection)
PROBABILITY SAMPLING
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Dapat dilakukan pada populasi yang homogen
Dilakukan dengan cara mengundi nama/nomor subjek dalam populasi
CLUSTER SAMPLING
Melakukan randomisasi pada kelompok bukan terhadap subjek secara individual
PROBABILITY SAMPLING
STRATIFIED SAMPLING
Dilakukan pada populasi yang memiliki strata atau subkelompok dan dari
masing-masing subkelompok diambil sampel terpisah.
PROPORTIONAL
Menentukan prosentasi besarnya sampel dari keseluruhan populasi.
Menerapkan proporsi dalam pengambilan sampel bagi setian strata.
DISPROPORTIONAL
Penentuan sampel dilakukan tidak dengan mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata
untuk mencapai jumlah yang sama dari masing-masing strata.
 ACCIDENTAL SAMPLING
Faktor kebetulan yang dijumpai peneliti
 QUOTA SAMPLING
Mengambil sampel dalam jumlah tertentu dan dianggap merefleksikan
populasi
 PURPOSIVE SAMPLING
Pemilihan sampel sesuai dengan yang dikehendaki
Kasus unik, sulit mengambil sampel
Investigasi mendalam
 SNOWBALL SAMPLING
 Menetapkan subjek yang sesuai kriteria sampel, kemudian meminta subjek
tersebut untuk menunjukkan subjek lain yang sesuai kriteria sampel.
MACAM-MACAM VARIABEL
PENELITIAN
Variabel adalah setiap karakteristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat
diukur atau dihitung.
Variabel Penelitian adalah atribut atau obyek yang memiliki variasi antara
satu sama lainnya. (Sugiono , 2015)
Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan antara lain:
• Skala pengukurannya : nominal, ordinal, rasio dan interval
• Konteks hubungannya :variabel bebas (Independen/pengaruh) dengan
variabel terikat (Dependen/terpengaruh).
• dapat tidaknya variabel dimanipulasi:
1 Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi
pembiasaan, dst.
2 Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau
dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan,
dst.
3. Hubungan antar Variabel
Hubungan antar variable dibedakan menjadi tiga jenis :
a. hubungan asimetris,
Pada hubungan asimetris, variabel bebas berhubungan dengan
variabel terikat.
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan
intelektual X dengan prestasi belajar Y. Siswa yang mempunyai
kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga
tinggi.
2 Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel
atau lebih. Contoh hubungan asimetris multivariate: Hubungan
kecerdasan intelektual XІ, kecerdasan emosional XЇ, dan motivsi
belajar XЈ dengan prestasi belajar Y.
b. Hubungan simetris
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan
antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris: Variabel
tinggi badan YІ dan variable berat badan YЇ merupakan
variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel
pertumbuhan X.
Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang
satu tidak diengaruhi variable lainnya.
C. Hubungan timbal balik
Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika
variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan
sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbale balik:
Variabel rasa percaya diri X mempengaruhi prestasi
belajar Y dan sebaliknya, prestasi belajar juga
mempengaruhi rasa percaya diri.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari obyek atau kegiatan yang memiliki
variasi tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2015)
DEFINISI OPERASIONAL
41
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Mengukur Hasil Pengukuran Skala Data
Pengaruh
Media Big
Book
Media yang digunakan anak dalam
kegiatan pembelajaran yang
termasuk dalam media visual. Media
big book merupakan alat
penyampaian pesan berupa buku
bacaan yang memiliki ukuran,
tulisan, dan gambar yang besar, baik
teks maupun gambar yang
digunakan untuk media
pembelajaran membaca.
Lembar
Obervasi
Aktivitas Siswa
Peneliti mengamati
anak pada saat
kegiatan berlangsung
Kurang baik = 1
Cukup baik = 2
Baik = 3
Sangat baik = 4
Ordinal
Kemampu
an Literasi
Kemampuan membaca dan
menulis yang dimiliki oleh anak
usia 4-6 tahun. Kemampuan
literasi anak usia prasekolah
diukur menggunakan kuisioner
early literacy dengan cara
meminta orang tua untuk mengisi
dan melengkapi kuisioner.
Kuisioner
kemampuan
early literacy
Orung tua diminta
untuk mengisi
lembar kuisioner
yang diberikan oleh
peneliti
Hasil pengukuran dapat
dibedakan atas berbagai
kategori, yaitu:
1. Baik bila skor 75-90
2. Cukup baik bila skor
60-74
3. Tidak baik bila skor
49-59
Ordinal
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Cara Mengukur Hasil
Pengukuran
Skala Data
Storytelling Sebuah
kegiatan
aktif yang
dilakukan
dengan cara
bercerita.
SGM (Story
Grammar
Marker).
Cara pengukuran
yang dilakukan
peneliti yaitu
menceritakan
sebuah cerita yang
ada didalam buku
cerita, setelah
cerita selesai,
peneliti meminta
anak untuk
mengulang cerita
tersebut dan
setelah itu
diberikan
intervensi dengan
menggunakan
SGM.
Berupa
penilaian
hasil tes
menggunakan
patokan
SGM, dengan
kriteria jika
anak
memenuhi
point dengan
total 10 point
maka
dikatakan
kemampuan
storytelling
anak baik.
Rasio
Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Cara
Mengukur
Hasil
Pengukuran
Skala
Data
Kemampu
an Bahasa
ekspresif
Kemampuan
anak untuk
menggunaka
n Bahasa
verbal sesuai
dengan
usianya
Form-form
SLS,
MLU,MLR,
TTR,
SINTAKSIS
,
GRAMMA
R
ANALISIS.
Cara pengukuran
yang dilakukan
peneliti yaitu
setelah anak
bercerita,
peneliti
melakukan
transkrip ujaran
setiap anak
tersebut, lalu
dianlisis setiap
formnya.
Berupa hasil
dari transkrip
setiap form.
Jika hasil di
setiap form
sesuai maka
mendapatkan
skor 2, jika
hasil setiap
form tidak
sesuai makan
mendapatkan
skor 1.
Rasio
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf

More Related Content

What's hot

Power point penelitian survey
Power point penelitian surveyPower point penelitian survey
Power point penelitian survey
Atimu Nyit-nyit
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Fachri Latif
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1
Hadi Nugroho
 

What's hot (20)

Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
SKEMA GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
SKEMA  GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdfSKEMA  GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
SKEMA GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
 
Power point penelitian survey
Power point penelitian surveyPower point penelitian survey
Power point penelitian survey
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdfPENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Hipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdfHipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdf
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1
 
Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 

Similar to Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf

Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Yusrina Fitriani Ns
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Fuhr Heri
 
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratRingkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Indah Ayu Septriyaningrum
 
Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasi
Rfebiola
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
miomadre
 

Similar to Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf (20)

Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Presentasi biostatistik
Presentasi biostatistikPresentasi biostatistik
Presentasi biostatistik
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4
 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
 
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratRingkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
Riset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokRiset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompok
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 
Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasi
 
Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Rangkuman bab 2, 3 dan 12 metode penelitian pendidikan karya prof. dr. sugio...
Rangkuman bab 2, 3 dan 12 metode penelitian pendidikan karya  prof. dr. sugio...Rangkuman bab 2, 3 dan 12 metode penelitian pendidikan karya  prof. dr. sugio...
Rangkuman bab 2, 3 dan 12 metode penelitian pendidikan karya prof. dr. sugio...
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 

More from Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd

METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdfRPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 

More from Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd (16)

Intervensi bahasa pada ASD.pdf
Intervensi bahasa pada ASD.pdfIntervensi bahasa pada ASD.pdf
Intervensi bahasa pada ASD.pdf
 
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdfSTATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
 
modifikasi perilaku ASD.pdf
modifikasi perilaku ASD.pdfmodifikasi perilaku ASD.pdf
modifikasi perilaku ASD.pdf
 
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdffisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
 
SISTEM FONASI.pdf
SISTEM FONASI.pdfSISTEM FONASI.pdf
SISTEM FONASI.pdf
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
KONSEP DASAR STUTTERING.pdf
KONSEP DASAR STUTTERING.pdfKONSEP DASAR STUTTERING.pdf
KONSEP DASAR STUTTERING.pdf
 
PENELITIAN KUALITATIF.pdf
PENELITIAN KUALITATIF.pdfPENELITIAN KUALITATIF.pdf
PENELITIAN KUALITATIF.pdf
 
Tahapan tahapan Penelitian.pdf
Tahapan tahapan Penelitian.pdfTahapan tahapan Penelitian.pdf
Tahapan tahapan Penelitian.pdf
 
KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH.pdf
KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH.pdfKONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH.pdf
KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH.pdf
 
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdfRPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
RPS Anatomi Fisiologi D III 2022.pdf
 
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdfPenanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
 
Peran Terapis Wicara Dalam Model Pendidikan Inklusi
Peran Terapis Wicara Dalam Model Pendidikan Inklusi Peran Terapis Wicara Dalam Model Pendidikan Inklusi
Peran Terapis Wicara Dalam Model Pendidikan Inklusi
 
Peran Terapi Wicara dalam Model Pendidikan Inklusi.pdf
Peran Terapi Wicara dalam Model Pendidikan Inklusi.pdfPeran Terapi Wicara dalam Model Pendidikan Inklusi.pdf
Peran Terapi Wicara dalam Model Pendidikan Inklusi.pdf
 
Tujuan dan Landasan Pendidikan Inklusi.pdf
Tujuan dan Landasan Pendidikan Inklusi.pdfTujuan dan Landasan Pendidikan Inklusi.pdf
Tujuan dan Landasan Pendidikan Inklusi.pdf
 
Latihan motorik mulut/ oral motor exercice
Latihan motorik mulut/ oral motor exerciceLatihan motorik mulut/ oral motor exercice
Latihan motorik mulut/ oral motor exercice
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 

Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf

  • 1. Anisyah Dewi Syah Fitri.,M.Pd POPULASI, SAMPEL, DAN VARIABEL PENELITIAN
  • 2. 1. Konsep populasi dan sampel 2. Menghitung ukuran / besar sampel 3. Menentukan teknik sampel dalam penelitian 4. Macam-macam variabel penelitian 5. Definisi Operasional Variabel MATERI TODAY
  • 3. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2015). KONSEP POPULASI
  • 4.
  • 5. Berdasarkan Batasan Sumber Data yang terdapat dalam suatu Populasi secara Kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Populasi Terbatas (finite population) Adalah Populasi yang mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya secara Kuantitatif sehingga dapat dihitung Jumlahnya. Contoh : Jumlah Penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa, Jumlah 800 Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta di Jurusan Terapi Wicara, Jumlah 20 Dosen Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta. Dsb. MACAM-MACAM POPULASI
  • 6. 2. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)/(infinite population) Yaitu Populasi yang Sumber datanya TIDAK dapat ditentukan Batas – Batasnya sehingga Relatif TIDAK dapat ditentukan dalam bentuk Jumlah (uncountable). Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama, Populasi tanaman anggrek di dunia, dsb.
  • 7.
  • 8. HOMOGENITAS POPULASI Aspek tempat/geografis merupakan wilayah atau tempat subjek penelitian bertempat tinggal (propinsi, kabupaten, sekolah) Aspek subjek (jenis kelamin, umur, rasial, pendidikan, kepribadian, sejarah kehidupan dan inteligensi) Aspek sosial yang mencakup kelas sosial, keluarga dan lingkungan sosialnya.
  • 9.
  • 10. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti” Djarwanto, (2014). Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi. Sugiyono (2018) KONSEP SAMPEL
  • 11. Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk penelitian ? Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah sampel ? MENGHITUNG UKURAN / BESAR SAMPEL
  • 12. SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL Tergantung pada : Pertimbangan representative Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel. Pertimbangan analisis Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel. 12
  • 13.
  • 14. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE) Penetapan jumlah sampel tergantung pada: 1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk menetapkan batas maksimal dari besarnya sample 2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel: a. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal: penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%) b. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%) c. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) misal: 95%, atau 99%. 3. Hitung jumlah/besar sampel 14
  • 15. 15
  • 16. 16
  • 17. CONTOH: Penelitian tentang status gizi anak balita di kelurahan X N=923.000, prevalensi gizi kurang tidak diketahui.Tentukan besar sampel (n) yang harus diambil bila dikehendaki derajat kemaknaan(1- a =95% dengan estimasi penyimpangan(a=0,05) Bila dimasukan ke dalam formula di atas diperoleh besarnya sampel n = 480 17
  • 18. 18
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. Beberapa contoh menentukan sample size Hair et al (2018) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen Pada penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat 23
  • 24. Menentukan Ukuran Sampel Tabel Krecjie  Berdasarkan atas kesalahan 5%, atau kepercayaan 95%  Makin besar populasi, makin kecil persentase sampel  Jumlah populasi sampai 100.000 Nomogram Harry King  Berdasarkan atas kesalahan bervariasi 5% s/d 15%  Jumlah populasi hanya sampai 2000  Semakin besar kesalahan maka makin kecil jumlah sampel 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental (Pra-Klinis) Rumus Federer adalah rumus jumlah subjek untuk penelitian eksperimental. 27
  • 28. Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental Contoh penggunaan Rumus Federer Sebagai contoh, jika penelitian terdiri dari lima kelompok perlakukan, maka jumlah subjek per kelompok dihitung dengan proses berikut. (n - 1) (5 - 1) ≥ 15 4n – 4 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4,75 28
  • 30.
  • 31. TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. NONPROBABILITY SAMPLING Yaitu teknik pengambilan sampel yang besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel tidak diketahui.
  • 32. TEKNIK RANDOM Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik Random: Random Sederhana (Simple Random) Pemilihan urutan nomor (Random Ordering) Random Berdasarkan Tabel (Random Number Tables) Seleksi Komputer (Computer Selection)
  • 33. PROBABILITY SAMPLING SIMPLE RANDOM SAMPLING Dapat dilakukan pada populasi yang homogen Dilakukan dengan cara mengundi nama/nomor subjek dalam populasi CLUSTER SAMPLING Melakukan randomisasi pada kelompok bukan terhadap subjek secara individual
  • 34. PROBABILITY SAMPLING STRATIFIED SAMPLING Dilakukan pada populasi yang memiliki strata atau subkelompok dan dari masing-masing subkelompok diambil sampel terpisah. PROPORTIONAL Menentukan prosentasi besarnya sampel dari keseluruhan populasi. Menerapkan proporsi dalam pengambilan sampel bagi setian strata. DISPROPORTIONAL Penentuan sampel dilakukan tidak dengan mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata untuk mencapai jumlah yang sama dari masing-masing strata.
  • 35.  ACCIDENTAL SAMPLING Faktor kebetulan yang dijumpai peneliti  QUOTA SAMPLING Mengambil sampel dalam jumlah tertentu dan dianggap merefleksikan populasi  PURPOSIVE SAMPLING Pemilihan sampel sesuai dengan yang dikehendaki Kasus unik, sulit mengambil sampel Investigasi mendalam  SNOWBALL SAMPLING  Menetapkan subjek yang sesuai kriteria sampel, kemudian meminta subjek tersebut untuk menunjukkan subjek lain yang sesuai kriteria sampel.
  • 36. MACAM-MACAM VARIABEL PENELITIAN Variabel adalah setiap karakteristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat diukur atau dihitung. Variabel Penelitian adalah atribut atau obyek yang memiliki variasi antara satu sama lainnya. (Sugiono , 2015) Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan antara lain: • Skala pengukurannya : nominal, ordinal, rasio dan interval • Konteks hubungannya :variabel bebas (Independen/pengaruh) dengan variabel terikat (Dependen/terpengaruh). • dapat tidaknya variabel dimanipulasi: 1 Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst. 2 Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan, dst.
  • 37. 3. Hubungan antar Variabel Hubungan antar variable dibedakan menjadi tiga jenis : a. hubungan asimetris, Pada hubungan asimetris, variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel. Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual X dengan prestasi belajar Y. Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga tinggi. 2 Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih. Contoh hubungan asimetris multivariate: Hubungan kecerdasan intelektual XІ, kecerdasan emosional XЇ, dan motivsi belajar XЈ dengan prestasi belajar Y.
  • 38. b. Hubungan simetris Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya. Contoh hubungan variable secara simetris: Variabel tinggi badan YІ dan variable berat badan YЇ merupakan variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan X. Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya.
  • 39. C. Hubungan timbal balik Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya. Contoh hubungan variabel secara timbale balik: Variabel rasa percaya diri X mempengaruhi prestasi belajar Y dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi rasa percaya diri.
  • 40. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2015)
  • 41. DEFINISI OPERASIONAL 41 Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Mengukur Hasil Pengukuran Skala Data Pengaruh Media Big Book Media yang digunakan anak dalam kegiatan pembelajaran yang termasuk dalam media visual. Media big book merupakan alat penyampaian pesan berupa buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar, baik teks maupun gambar yang digunakan untuk media pembelajaran membaca. Lembar Obervasi Aktivitas Siswa Peneliti mengamati anak pada saat kegiatan berlangsung Kurang baik = 1 Cukup baik = 2 Baik = 3 Sangat baik = 4 Ordinal Kemampu an Literasi Kemampuan membaca dan menulis yang dimiliki oleh anak usia 4-6 tahun. Kemampuan literasi anak usia prasekolah diukur menggunakan kuisioner early literacy dengan cara meminta orang tua untuk mengisi dan melengkapi kuisioner. Kuisioner kemampuan early literacy Orung tua diminta untuk mengisi lembar kuisioner yang diberikan oleh peneliti Hasil pengukuran dapat dibedakan atas berbagai kategori, yaitu: 1. Baik bila skor 75-90 2. Cukup baik bila skor 60-74 3. Tidak baik bila skor 49-59 Ordinal
  • 42. DEFINISI OPERASIONAL Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Mengukur Hasil Pengukuran Skala Data Storytelling Sebuah kegiatan aktif yang dilakukan dengan cara bercerita. SGM (Story Grammar Marker). Cara pengukuran yang dilakukan peneliti yaitu menceritakan sebuah cerita yang ada didalam buku cerita, setelah cerita selesai, peneliti meminta anak untuk mengulang cerita tersebut dan setelah itu diberikan intervensi dengan menggunakan SGM. Berupa penilaian hasil tes menggunakan patokan SGM, dengan kriteria jika anak memenuhi point dengan total 10 point maka dikatakan kemampuan storytelling anak baik. Rasio
  • 43. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Mengukur Hasil Pengukuran Skala Data Kemampu an Bahasa ekspresif Kemampuan anak untuk menggunaka n Bahasa verbal sesuai dengan usianya Form-form SLS, MLU,MLR, TTR, SINTAKSIS , GRAMMA R ANALISIS. Cara pengukuran yang dilakukan peneliti yaitu setelah anak bercerita, peneliti melakukan transkrip ujaran setiap anak tersebut, lalu dianlisis setiap formnya. Berupa hasil dari transkrip setiap form. Jika hasil di setiap form sesuai maka mendapatkan skor 2, jika hasil setiap form tidak sesuai makan mendapatkan skor 1. Rasio