Dokumen tersebut membahas tentang konsep populasi, sampel, dan variabel penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti. Terdapat berbagai teknik penentuan sampel seperti random sampling, cluster sampling, dan stratified sampling. Variabel penelitian dapat berupa variabel bebas, terikat, statis, atau dinam
1. Anisyah Dewi Syah Fitri.,M.Pd
POPULASI, SAMPEL, DAN
VARIABEL PENELITIAN
2. 1. Konsep populasi dan sampel
2. Menghitung ukuran / besar sampel
3. Menentukan teknik sampel dalam penelitian
4. Macam-macam variabel penelitian
5. Definisi Operasional Variabel
MATERI TODAY
3. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono. 2015).
KONSEP POPULASI
4.
5. Berdasarkan Batasan Sumber Data yang terdapat dalam suatu Populasi
secara Kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :
1. Populasi Terbatas (finite population)
Adalah Populasi yang mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya
secara Kuantitatif sehingga dapat dihitung Jumlahnya.
Contoh :
Jumlah Penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa,
Jumlah 800 Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta di Jurusan Terapi
Wicara,
Jumlah 20 Dosen Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta.
Dsb.
MACAM-MACAM
POPULASI
6. 2. Populasi Tak Terbatas (Tak
Terhingga)/(infinite population)
Yaitu Populasi yang Sumber datanya TIDAK
dapat ditentukan Batas – Batasnya sehingga
Relatif TIDAK dapat ditentukan dalam bentuk
Jumlah (uncountable).
Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan
air laut saat pasang karena bulan purnama,
Populasi tanaman anggrek di dunia, dsb.
7.
8. HOMOGENITAS POPULASI
Aspek tempat/geografis merupakan wilayah atau
tempat subjek penelitian bertempat tinggal
(propinsi, kabupaten, sekolah)
Aspek subjek (jenis kelamin, umur, rasial,
pendidikan, kepribadian, sejarah kehidupan dan
inteligensi)
Aspek sosial yang mencakup kelas sosial,
keluarga dan lingkungan sosialnya.
9.
10. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti”
Djarwanto, (2014).
Sampel adalah suatu bagian dari
keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki
oleh sebuah Populasi.
Sugiyono (2018)
KONSEP SAMPEL
11. Berapakah besar jumlah yang dinyatakan
memenuhi syarat untuk penelitian ?
Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
menetapkan jumlah sampel ?
MENGHITUNG UKURAN / BESAR
SAMPEL
12. SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL
Tergantung pada :
Pertimbangan representative
Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal
dari besarnya sampel.
Pertimbangan analisis
Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel.
12
13.
14. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE)
Penetapan jumlah sampel tergantung pada:
1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk menetapkan
batas maksimal dari besarnya sample
2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal
dari besarnya sampel:
a. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal:
penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%)
b. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%)
c. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) misal: 95%, atau
99%.
3. Hitung jumlah/besar sampel 14
17. CONTOH:
Penelitian tentang status gizi anak balita di
kelurahan X N=923.000, prevalensi gizi kurang
tidak diketahui.Tentukan besar sampel (n) yang
harus diambil bila dikehendaki derajat
kemaknaan(1- a =95% dengan estimasi
penyimpangan(a=0,05)
Bila dimasukan ke dalam formula di atas
diperoleh besarnya sampel n = 480 17
23. Beberapa contoh menentukan sample size
Hair et al (2018) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan
sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen
Pada penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat
23
24. Menentukan Ukuran Sampel
Tabel Krecjie
Berdasarkan atas kesalahan 5%, atau kepercayaan 95%
Makin besar populasi, makin kecil persentase sampel
Jumlah populasi sampai 100.000 Nomogram Harry King
Berdasarkan atas kesalahan bervariasi 5% s/d 15%
Jumlah populasi hanya sampai 2000
Semakin besar kesalahan maka makin kecil jumlah sampel
24
27. Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental (Pra-Klinis)
Rumus Federer adalah rumus jumlah subjek untuk penelitian
eksperimental.
27
28. Menentukan Jumlah Subjek Eksperimental
Contoh penggunaan Rumus Federer
Sebagai contoh, jika penelitian terdiri dari lima kelompok
perlakukan, maka jumlah subjek per kelompok dihitung dengan proses
berikut.
(n - 1) (5 - 1) ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 19
n ≥ 4,75
28
31. TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit
sampling memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
NONPROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang besarnya peluang anggota populasi untuk
terpilih menjadi sampel tidak diketahui.
32. TEKNIK RANDOM
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Teknik Random:
Random Sederhana (Simple Random)
Pemilihan urutan nomor (Random Ordering)
Random Berdasarkan Tabel (Random Number Tables)
Seleksi Komputer (Computer Selection)
33. PROBABILITY SAMPLING
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Dapat dilakukan pada populasi yang homogen
Dilakukan dengan cara mengundi nama/nomor subjek dalam populasi
CLUSTER SAMPLING
Melakukan randomisasi pada kelompok bukan terhadap subjek secara individual
34. PROBABILITY SAMPLING
STRATIFIED SAMPLING
Dilakukan pada populasi yang memiliki strata atau subkelompok dan dari
masing-masing subkelompok diambil sampel terpisah.
PROPORTIONAL
Menentukan prosentasi besarnya sampel dari keseluruhan populasi.
Menerapkan proporsi dalam pengambilan sampel bagi setian strata.
DISPROPORTIONAL
Penentuan sampel dilakukan tidak dengan mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata
untuk mencapai jumlah yang sama dari masing-masing strata.
35. ACCIDENTAL SAMPLING
Faktor kebetulan yang dijumpai peneliti
QUOTA SAMPLING
Mengambil sampel dalam jumlah tertentu dan dianggap merefleksikan
populasi
PURPOSIVE SAMPLING
Pemilihan sampel sesuai dengan yang dikehendaki
Kasus unik, sulit mengambil sampel
Investigasi mendalam
SNOWBALL SAMPLING
Menetapkan subjek yang sesuai kriteria sampel, kemudian meminta subjek
tersebut untuk menunjukkan subjek lain yang sesuai kriteria sampel.
36. MACAM-MACAM VARIABEL
PENELITIAN
Variabel adalah setiap karakteristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat
diukur atau dihitung.
Variabel Penelitian adalah atribut atau obyek yang memiliki variasi antara
satu sama lainnya. (Sugiono , 2015)
Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan antara lain:
• Skala pengukurannya : nominal, ordinal, rasio dan interval
• Konteks hubungannya :variabel bebas (Independen/pengaruh) dengan
variabel terikat (Dependen/terpengaruh).
• dapat tidaknya variabel dimanipulasi:
1 Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi
pembiasaan, dst.
2 Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau
dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan,
dst.
37. 3. Hubungan antar Variabel
Hubungan antar variable dibedakan menjadi tiga jenis :
a. hubungan asimetris,
Pada hubungan asimetris, variabel bebas berhubungan dengan
variabel terikat.
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan
intelektual X dengan prestasi belajar Y. Siswa yang mempunyai
kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga
tinggi.
2 Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel
atau lebih. Contoh hubungan asimetris multivariate: Hubungan
kecerdasan intelektual XІ, kecerdasan emosional XЇ, dan motivsi
belajar XЈ dengan prestasi belajar Y.
38. b. Hubungan simetris
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan
antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris: Variabel
tinggi badan YІ dan variable berat badan YЇ merupakan
variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel
pertumbuhan X.
Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang
satu tidak diengaruhi variable lainnya.
39. C. Hubungan timbal balik
Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika
variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan
sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbale balik:
Variabel rasa percaya diri X mempengaruhi prestasi
belajar Y dan sebaliknya, prestasi belajar juga
mempengaruhi rasa percaya diri.
40. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari obyek atau kegiatan yang memiliki
variasi tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2015)
41. DEFINISI OPERASIONAL
41
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Mengukur Hasil Pengukuran Skala Data
Pengaruh
Media Big
Book
Media yang digunakan anak dalam
kegiatan pembelajaran yang
termasuk dalam media visual. Media
big book merupakan alat
penyampaian pesan berupa buku
bacaan yang memiliki ukuran,
tulisan, dan gambar yang besar, baik
teks maupun gambar yang
digunakan untuk media
pembelajaran membaca.
Lembar
Obervasi
Aktivitas Siswa
Peneliti mengamati
anak pada saat
kegiatan berlangsung
Kurang baik = 1
Cukup baik = 2
Baik = 3
Sangat baik = 4
Ordinal
Kemampu
an Literasi
Kemampuan membaca dan
menulis yang dimiliki oleh anak
usia 4-6 tahun. Kemampuan
literasi anak usia prasekolah
diukur menggunakan kuisioner
early literacy dengan cara
meminta orang tua untuk mengisi
dan melengkapi kuisioner.
Kuisioner
kemampuan
early literacy
Orung tua diminta
untuk mengisi
lembar kuisioner
yang diberikan oleh
peneliti
Hasil pengukuran dapat
dibedakan atas berbagai
kategori, yaitu:
1. Baik bila skor 75-90
2. Cukup baik bila skor
60-74
3. Tidak baik bila skor
49-59
Ordinal
42. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Cara Mengukur Hasil
Pengukuran
Skala Data
Storytelling Sebuah
kegiatan
aktif yang
dilakukan
dengan cara
bercerita.
SGM (Story
Grammar
Marker).
Cara pengukuran
yang dilakukan
peneliti yaitu
menceritakan
sebuah cerita yang
ada didalam buku
cerita, setelah
cerita selesai,
peneliti meminta
anak untuk
mengulang cerita
tersebut dan
setelah itu
diberikan
intervensi dengan
menggunakan
SGM.
Berupa
penilaian
hasil tes
menggunakan
patokan
SGM, dengan
kriteria jika
anak
memenuhi
point dengan
total 10 point
maka
dikatakan
kemampuan
storytelling
anak baik.
Rasio
43. Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Cara
Mengukur
Hasil
Pengukuran
Skala
Data
Kemampu
an Bahasa
ekspresif
Kemampuan
anak untuk
menggunaka
n Bahasa
verbal sesuai
dengan
usianya
Form-form
SLS,
MLU,MLR,
TTR,
SINTAKSIS
,
GRAMMA
R
ANALISIS.
Cara pengukuran
yang dilakukan
peneliti yaitu
setelah anak
bercerita,
peneliti
melakukan
transkrip ujaran
setiap anak
tersebut, lalu
dianlisis setiap
formnya.
Berupa hasil
dari transkrip
setiap form.
Jika hasil di
setiap form
sesuai maka
mendapatkan
skor 2, jika
hasil setiap
form tidak
sesuai makan
mendapatkan
skor 1.
Rasio