SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Hengki Yudha Barnaba, S,Pd
      11712251015
Unit of Study and
Population
                                                              Analysis




                               Sampling for
Sample Size                                                    Factor Affecting
                            Quantitative Design

                                                                Sample Size
                                                                Response variability
              Probability                                       Volunteer samples
                                             Non Probability
                                                                Sampling bias
                                                                Subject motivation
          Simple Random
                                              Convenience
            Systematic
                                               Purposeful
             Stratified
                                                 Quota
              Cluster
What is a Population?
          Populasi atau universe adalah sekelompok
orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian.
 Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu
produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen
                         produk tersebut.

Anggota Populasi yang terdiri atas orang-orang biasa disebut
SUBJEK PENELITIAN, tetapi kalau bukan orang di sebut OBJEK
       PENELITIAN (Prof.Dr. Nana Syaodih 2011:250)

Top down, tentukan populasi dulu kemudian turun ke sampel.
 Hal yang SERINGterjadi: memilih sampel yang gampang dulu
  kemudian mengasumsikan sampel tersebut representatif
       terhadap populasi (bottom-up) belum tentu!
Syarat sampel
• Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat
  ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam
  sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat
  kekeliruan yang ada dalam sampel, makin
  akurat sampel tersebut. Tolak ukur
  adanya“bias” atau kekeliruan adalah populasi.
Syarat sampel
• Presisi. memiliki tingkat presisi estimasi.
  Presisi mengacu pada persoalan sedekat
  mana estimasi kita dengan karakteristik
  populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku
  (standard error). Makin kecil perbedaan di
  antara simpangan baku yang diperoleh dari
  sampel (S) dengan simpangan baku dari
  populasi ( ), makin tinggi pula tingkat
  presisinya.
SAMPLING
• Idealnya sampel yang didapat representatif.
  sampel yang dipilih mewakili populasi baik
  dari karakteristik maupun jumlahnya.
• Dalam penentuan sampel, langkah awal yang
  harus ditempuh adalah membatasi jenis
  populasi, atau menentukan populasi target.
• Kesalahan dlm pemilihan dan penarikan
  sampel akan menimbulkan kesimpulan yg
  keliru dan menyesatkan.
SAMPLING (2)
• Kualitas sampel dilihat dari prosedur yang digunakan
  yaitu sampling design-nya (seperti juga bagian2
  lain, prosedur benar hasil pasti benar).

• Sampling design mengacu pada bagian dari rencana
  penelitian yang menjelaskan bagaimana kasus2
  dipilih untuk diteliti.

• Sampling design:
   – Probability sampling
   – Non-probability sampling
Probability Sampling
                         ….
 Teknik pengambilan sampel dgn memberi peluang
  yg sama untuk setiap unsur atau anggota populasi.
 Teknik ini sering jg disebut random sampling atau
  pengambilan sampel dgn cara acak.
• Lebih dapat diterima daripada nonprobability
  sampling.

• Nonprobability sampling: peluang anggota populasi
  tidak diketahui karena pengambilan sampel tidak
  dilakukan secara acak.
Probability Sampling
• Menentukan probabilitas atau besarnya
  kemungkinan setiap unsur dijadikan sampel. Dalam
  merencanakan sampling probabilitas, idealnya
  peneliti telah memenuhi beberapa persyaratan
  berikut:
  – Diketahui besarnya populasi induk
  – Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan
  – Setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki peluang
    yang sama untuk dijadikan sampel
Probability Sampling
• Probability sampling always involves the
  process of random selection at some stage.

• Probability sampling:
  – Simple random sampling
  – Systematic sampling
  – Stratified random sampling
  – Cluster sampling
Simple random sampling

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel
     yang dilakukan secara acak (random) sehingga setiap
   kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan
   yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
• Syarat: anggota populasi dianggap homogen
• Cara pengambilan sampel bisa melalui undian
• Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi
• Banyak digunakan dalam penelitian sains
Simple random sampling
• Pertama dilakukan adalah membuat kerangka sampel
  atau dikenal dengan “sampling frame” . daftar
  yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa
  diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa
  data tentang orang/binatang, tentang
  kejadian, tentang tempat, dsb
• Syarat penggunaan teknik sampling ini
  adalah, bahwa setiap elemen dari populasi harus
  dapat diidentifikasi. Selanjutnya, dari sampling frame
  tersebut dipilih sampel yang dilakukan secara acak
  hingga terpenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan.
Systematic Sampling
•   Susun sampling frame.
•   Peneliti menetapkan sampling interval (k)
    dengan menggunakan rumus N/n; dimana N
    adalah jumlah elemen dalam populasi dan n
    adalah jumlah sampel yang diperlukan.
•   Peneliti memilih sampel pertama (s1)secara
    random dari sampling frame.
•   Peneliti memilih sampel kedua (S2), yaitu S1 + k.
•   selanjutnya, peneliti memilih sampel sampai
    diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan
    dengan menambah nilai interval (k) pada setiap
    sampel sebelumnya.
Systematic Sampling (2)
• Contoh penggunaan systematic sampling
  untuk memilih 20 sampel dari populasi yang
  berisi 100 elemen, adalah sebagai berikut ;
  Pertama, susun sampling frame.
  Kedua, tetapkan nilai k = 5. Ketiga, tentukan
  sampel pertama secara random, misal
  diperoleh 6. Selanjutnya kita dapat
  menetukan sampel berikutnya adalah
  11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51, 56, 61, 66, 71
  , 76, 81, 86, 91, 96, dan 1.
Stratified Sampling
• Sampling ini banyak digunakan untuk
  mempelajari              karakteristik     yang
  berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls
  II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan
  menurut jenis kelamin; laki-laki dan
  perempuan, dll.
• Keadaan populasi yang heterogen tidak akan
  terwakili, bila menggunakan teknik random.
  Karena hasilnya mungkin satu kelompok
  terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
Stratified Sampling
• Peneliti membagi populasi kedalam beberapa sub
  populasi atau strata berdasarkan informasi yang
  didapat.
• Kedua, peneliti merumuskan sampling frame
  pada masing-masing subpopulasi atau strata.
• Ketiga, peneliti memilih sampel pada masing-
  masing subpopulasi atau strata dengan
  menggunakan simple random atau systematic
  sampling. Dalam pemilihan sampel ini, proporsi
  jumlah sampel antar strata adalah sama dengan
  proporsi jumlah elemen antar strata.
Cluster Sampling
• Teknik sampling ini biasanya digunakan untuk
  menentukan sampel bila obyek yg akan diteliti
  atau sumber data sangat luas. Misalnya
  penduduk suatu negara, propinsi atau
  kabupaten.
• Untuk menentukan penduduk mana yg akan
  dijadikan sumber data, maka pengambilan
  sampelnya berdasarkan daerah dari populasi
  yg telah ditetapkan.
Cluster Sampling (2)
• Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien
  dalam hal ketepatan serta tidak umum.
• Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas
• Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok-
  kelompok tertentu.
• Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen
• Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota
  Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi
  wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian
  dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya.
  Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara
  proporsional.
CLUSTER SAMPLING
  (Area Sampling)


A   B
Non – Probability Sampling
• Pemilihan sampel dengan cara ini tidak
  menghiraukan prinsip-prinsip probability.
  Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang
  diharapkan hanya merupakan gambaran kasar
  tentang suatu keadaan.
• Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit
  , hasilnya diminta segera,tidak memerlukan
  ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar
  gambaran umumsaja.
Non – Probability Sampling

• Tiga tipe utama nonprobability sampling:
  – Convenience sampling
  – Purposive sampling
  – Quota sampling
Convenience Sampling
• sampel diambil berdasarkan faktor
  spontanitas, dengan kata lain sampel
  diambil/terpilih karena ada ditempat dan
  waktu yang tepat. Tanpa kriteria, peneliti
  bebas memilih siapa saja yang ditemuinya
  untuk dijadikan sampel.
• Ini digunakan ketika peneliti berhadapan
  dengan kondisi karakteristik elemen populasi
  yg tidak dapat diidentifikasikan dengan jelas.
Convenience Sampling (2)
• teknik penarikan sampel yang dilakukan karena
  alasan kemudahan atau kepraktisan menurut
  peneliti itu sendiri.
• Dasar pertimbangannya adalah dapat
  dikumpulkan data dengan cepat dan murah, serta
  menyediakan bukti-bukti yang cukup melimpah.
• Kelemahan utama teknik sampling ini yaitu
  kemampuan generalisasi yang amat rendah atau
  keterhandalan data yang diperoleh diragukan.
Purposive Sampling
• Peneliti menggunakan expert judgement untuk
  memilih kasus2 yang “representatif” atau “tipikal” dari
  populasi.

• Pertama, identifikasi sumber2 variasi yang penting dari
  populasi. Berikutnya memilih kasus2 sesuai sumber2
  variasi tersebut.

• Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang
  dianggap “representatif” atau “tipikal” yang memiliki
  karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus
  yang mewakili perbedaan2 utama dalam populasi
Purposive Sampling (2)
• Secara umum lebih “kuat” dibandingkan
  convenience sampling tapi sangat tergantung
  expert judgement-nya peneliti.

• Kelemahan utama: informed selection seperti
  itu memerlukan pengetahuan yang cukup
  mengenai populasi.
Quota Sampling
Quota sampling adalah sejenis purposive sampling
 yang ada kemiripan dengan stratified random
 sampling:

– Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang
  relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
– Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan
  berdasarkan data eksternal kemudian total sampel
  dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
– Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap
  strata, peneliti menggunakan expert judgement-
  nya
Quota Sampling (2)
• Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel
  100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita.
  Pemilihan sampelnya sendiri tergantung penilaian
  peneliti.

• Bedanya dengan stratified random
  sampling, sampel diambil secara acak sedangkan
  dalam quota sampling, sampelnya dipilih
  berdasarkan pendapat subjektif peneliti
  pokoknya kuotanya terpenuhi (mirip2
  convenience sampling).
HOW SAMPLING AFFECTS RESEARCH
• Prosedur pengambilan sampling akan memiliki
  dampak pada hasil penelitian.
• Ukuran sampel atau besarnya sampel yang
  diambil dari populasi, merupakan salah satu
  faktor penentu tingkat kerepresentatifan
  sampel yang digunakan.
HOW SAMPLING AFFECTS RESEARCH
•   Sample Size
•   Response variability
•   Volunteer samples
•   Sampling bias
•   Subject motivation
Sample Size
• Kebanyakan untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus yg
  dikembangkan oleh Slovin (1990)




• keterangan :
  n = ukuran sampel yang dibutuhkan
• N = jumlah populasi
• e = margin error yang diperkenankan (5% atau 10%)

• Sumber : http://kanvas-angan.blogspot.com/2011/03/menentukan-
  ukuran-sampel.html
Subject Motivation
• sejauh mana subjek termotivasi untuk merespon
  dengan cara tertentu dapat memiliki efek yang
  substansial.
• Karakteristik khusus dari sampel dapat
  mempengaruhi mereka untuk merespon dalam
  cara tertentu (misalnya, hanya guru memilih
  menggunakan strategi bahasa holistik
  kemungkinan akan mempengaruhi mereka untuk
  merespon baik untuk skala sikap berfokus pada
  pengajaran bahasa holistik)
Sampling Bias
• kesalahan Sampling
  yang dikendalikan atau dipengaruhi oleh
  peneliti untuk menghasilkan menyesatkan
  disebabkan oleh peneliti.
Volunteer samples
• Karakteristik yang berbeda antara relawan dan
  non-relawan dapat menyebabkan respon yang
  berbeda
           1. tingkat pendidikan
           2. Status sosial ekonomi
           3. Kebutuhan persetujuan sosial
           4. Kemampuan untuk bersosialisasi
           5. kesesuaian
• Umumnya digunakan karena ketersediaan
  mereka.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentZahrotutTaafufiyah
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingrifansahDua1
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Ai Nurhasanah
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Power point penelitian survey
Power point penelitian surveyPower point penelitian survey
Power point penelitian surveyAtimu Nyit-nyit
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiAfdan Rojabi
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialelmakrufi
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Heri Setiawan
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrikphient_dvero
 

What's hot (20)

PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
PPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATAPPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATA
 
Power point penelitian survey
Power point penelitian surveyPower point penelitian survey
Power point penelitian survey
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi Estimasi
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosial
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 

Similar to Sampling Design untuk Kuantitatif

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptMHilmanGumelar
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANyunusshobrun2
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelAprinsya Panjaitan
 
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdfadityaerick
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 

Similar to Sampling Design untuk Kuantitatif (20)

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Teknk Sampling
Teknk SamplingTeknk Sampling
Teknk Sampling
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Klp vii met lit
Klp vii met litKlp vii met lit
Klp vii met lit
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIANBAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
 
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf
8. NON-PROBABILITY SAMPLING.pdf
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 

Sampling Design untuk Kuantitatif

  • 1. Hengki Yudha Barnaba, S,Pd 11712251015
  • 2. Unit of Study and Population Analysis Sampling for Sample Size Factor Affecting Quantitative Design Sample Size Response variability Probability Volunteer samples Non Probability Sampling bias Subject motivation Simple Random Convenience Systematic Purposeful Stratified Quota Cluster
  • 3. What is a Population? Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut. Anggota Populasi yang terdiri atas orang-orang biasa disebut SUBJEK PENELITIAN, tetapi kalau bukan orang di sebut OBJEK PENELITIAN (Prof.Dr. Nana Syaodih 2011:250) Top down, tentukan populasi dulu kemudian turun ke sampel. Hal yang SERINGterjadi: memilih sampel yang gampang dulu kemudian mengasumsikan sampel tersebut representatif terhadap populasi (bottom-up) belum tentu!
  • 4. Syarat sampel • Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya“bias” atau kekeliruan adalah populasi.
  • 5. Syarat sampel • Presisi. memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi ( ), makin tinggi pula tingkat presisinya.
  • 6. SAMPLING • Idealnya sampel yang didapat representatif. sampel yang dipilih mewakili populasi baik dari karakteristik maupun jumlahnya. • Dalam penentuan sampel, langkah awal yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi, atau menentukan populasi target. • Kesalahan dlm pemilihan dan penarikan sampel akan menimbulkan kesimpulan yg keliru dan menyesatkan.
  • 7. SAMPLING (2) • Kualitas sampel dilihat dari prosedur yang digunakan yaitu sampling design-nya (seperti juga bagian2 lain, prosedur benar hasil pasti benar). • Sampling design mengacu pada bagian dari rencana penelitian yang menjelaskan bagaimana kasus2 dipilih untuk diteliti. • Sampling design: – Probability sampling – Non-probability sampling
  • 8. Probability Sampling ….  Teknik pengambilan sampel dgn memberi peluang yg sama untuk setiap unsur atau anggota populasi.  Teknik ini sering jg disebut random sampling atau pengambilan sampel dgn cara acak. • Lebih dapat diterima daripada nonprobability sampling. • Nonprobability sampling: peluang anggota populasi tidak diketahui karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak.
  • 9. Probability Sampling • Menentukan probabilitas atau besarnya kemungkinan setiap unsur dijadikan sampel. Dalam merencanakan sampling probabilitas, idealnya peneliti telah memenuhi beberapa persyaratan berikut: – Diketahui besarnya populasi induk – Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan – Setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel
  • 10. Probability Sampling • Probability sampling always involves the process of random selection at some stage. • Probability sampling: – Simple random sampling – Systematic sampling – Stratified random sampling – Cluster sampling
  • 11. Simple random sampling Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian. • Syarat: anggota populasi dianggap homogen • Cara pengambilan sampel bisa melalui undian • Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi • Banyak digunakan dalam penelitian sains
  • 12. Simple random sampling • Pertama dilakukan adalah membuat kerangka sampel atau dikenal dengan “sampling frame” . daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, dsb • Syarat penggunaan teknik sampling ini adalah, bahwa setiap elemen dari populasi harus dapat diidentifikasi. Selanjutnya, dari sampling frame tersebut dipilih sampel yang dilakukan secara acak hingga terpenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan.
  • 13. Systematic Sampling • Susun sampling frame. • Peneliti menetapkan sampling interval (k) dengan menggunakan rumus N/n; dimana N adalah jumlah elemen dalam populasi dan n adalah jumlah sampel yang diperlukan. • Peneliti memilih sampel pertama (s1)secara random dari sampling frame. • Peneliti memilih sampel kedua (S2), yaitu S1 + k. • selanjutnya, peneliti memilih sampel sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menambah nilai interval (k) pada setiap sampel sebelumnya.
  • 14. Systematic Sampling (2) • Contoh penggunaan systematic sampling untuk memilih 20 sampel dari populasi yang berisi 100 elemen, adalah sebagai berikut ; Pertama, susun sampling frame. Kedua, tetapkan nilai k = 5. Ketiga, tentukan sampel pertama secara random, misal diperoleh 6. Selanjutnya kita dapat menetukan sampel berikutnya adalah 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51, 56, 61, 66, 71 , 76, 81, 86, 91, 96, dan 1.
  • 15. Stratified Sampling • Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll. • Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
  • 16. Stratified Sampling • Peneliti membagi populasi kedalam beberapa sub populasi atau strata berdasarkan informasi yang didapat. • Kedua, peneliti merumuskan sampling frame pada masing-masing subpopulasi atau strata. • Ketiga, peneliti memilih sampel pada masing- masing subpopulasi atau strata dengan menggunakan simple random atau systematic sampling. Dalam pemilihan sampel ini, proporsi jumlah sampel antar strata adalah sama dengan proporsi jumlah elemen antar strata.
  • 17. Cluster Sampling • Teknik sampling ini biasanya digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yg akan diteliti atau sumber data sangat luas. Misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. • Untuk menentukan penduduk mana yg akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yg telah ditetapkan.
  • 18. Cluster Sampling (2) • Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum. • Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas • Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok- kelompok tertentu. • Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen • Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya. Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara proporsional.
  • 19. CLUSTER SAMPLING (Area Sampling) A B
  • 20. Non – Probability Sampling • Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan. • Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera,tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umumsaja.
  • 21. Non – Probability Sampling • Tiga tipe utama nonprobability sampling: – Convenience sampling – Purposive sampling – Quota sampling
  • 22. Convenience Sampling • sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas, dengan kata lain sampel diambil/terpilih karena ada ditempat dan waktu yang tepat. Tanpa kriteria, peneliti bebas memilih siapa saja yang ditemuinya untuk dijadikan sampel. • Ini digunakan ketika peneliti berhadapan dengan kondisi karakteristik elemen populasi yg tidak dapat diidentifikasikan dengan jelas.
  • 23. Convenience Sampling (2) • teknik penarikan sampel yang dilakukan karena alasan kemudahan atau kepraktisan menurut peneliti itu sendiri. • Dasar pertimbangannya adalah dapat dikumpulkan data dengan cepat dan murah, serta menyediakan bukti-bukti yang cukup melimpah. • Kelemahan utama teknik sampling ini yaitu kemampuan generalisasi yang amat rendah atau keterhandalan data yang diperoleh diragukan.
  • 24. Purposive Sampling • Peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus2 yang “representatif” atau “tipikal” dari populasi. • Pertama, identifikasi sumber2 variasi yang penting dari populasi. Berikutnya memilih kasus2 sesuai sumber2 variasi tersebut. • Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang dianggap “representatif” atau “tipikal” yang memiliki karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus yang mewakili perbedaan2 utama dalam populasi
  • 25. Purposive Sampling (2) • Secara umum lebih “kuat” dibandingkan convenience sampling tapi sangat tergantung expert judgement-nya peneliti. • Kelemahan utama: informed selection seperti itu memerlukan pengetahuan yang cukup mengenai populasi.
  • 26. Quota Sampling Quota sampling adalah sejenis purposive sampling yang ada kemiripan dengan stratified random sampling: – Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb. – Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota). – Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan expert judgement- nya
  • 27. Quota Sampling (2) • Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan sampelnya sendiri tergantung penilaian peneliti. • Bedanya dengan stratified random sampling, sampel diambil secara acak sedangkan dalam quota sampling, sampelnya dipilih berdasarkan pendapat subjektif peneliti pokoknya kuotanya terpenuhi (mirip2 convenience sampling).
  • 28. HOW SAMPLING AFFECTS RESEARCH • Prosedur pengambilan sampling akan memiliki dampak pada hasil penelitian. • Ukuran sampel atau besarnya sampel yang diambil dari populasi, merupakan salah satu faktor penentu tingkat kerepresentatifan sampel yang digunakan.
  • 29. HOW SAMPLING AFFECTS RESEARCH • Sample Size • Response variability • Volunteer samples • Sampling bias • Subject motivation
  • 30. Sample Size • Kebanyakan untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus yg dikembangkan oleh Slovin (1990) • keterangan : n = ukuran sampel yang dibutuhkan • N = jumlah populasi • e = margin error yang diperkenankan (5% atau 10%) • Sumber : http://kanvas-angan.blogspot.com/2011/03/menentukan- ukuran-sampel.html
  • 31. Subject Motivation • sejauh mana subjek termotivasi untuk merespon dengan cara tertentu dapat memiliki efek yang substansial. • Karakteristik khusus dari sampel dapat mempengaruhi mereka untuk merespon dalam cara tertentu (misalnya, hanya guru memilih menggunakan strategi bahasa holistik kemungkinan akan mempengaruhi mereka untuk merespon baik untuk skala sikap berfokus pada pengajaran bahasa holistik)
  • 32. Sampling Bias • kesalahan Sampling yang dikendalikan atau dipengaruhi oleh peneliti untuk menghasilkan menyesatkan disebabkan oleh peneliti.
  • 33. Volunteer samples • Karakteristik yang berbeda antara relawan dan non-relawan dapat menyebabkan respon yang berbeda 1. tingkat pendidikan 2. Status sosial ekonomi 3. Kebutuhan persetujuan sosial 4. Kemampuan untuk bersosialisasi 5. kesesuaian • Umumnya digunakan karena ketersediaan mereka.