2. 1.
Telah ditemukan seorang laki-laki usia 45 tahun akibat kecelakaan lakalantas di jalan raya. Hasil
pengkajian primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat perdarahan pada area
hidung dan mulut. Klien ketika dirangsang nyeri hasilnya tidak berespon terhadap nyeri yang diberikan,
tidak bernapas serta nadi karotis.
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Tidak melakukan BHD. ×
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi.
c. Menunggu bantuan tim kesehatan yang lebih kompeten. ×
d. Membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan bantuan ventilasi. ×
e. Menggunakan face shield untuk menghindari kontrak langsung den-gan sekresi klien. ×
Kunci Jawaban:
B. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi.
Pembahasan:
Rasional A: dilakukan bila pasien masih berespon.
Rasional B: dilakukan bila terdapat darah atau sekresi berlebihan, dan atau penolong beresiko terinfeksi
dari sekresi korban.
Rasional C: pertolongan tetap dilakukan sementara menunggu bantuan petugas kesehatan.
Rasional D: tindakan penjagaan patensi airway sebelum pemberian ventilasi.
Rasional E: penolong tetap beresiko meskipun menggunakan face shield saat menolong korban dengan
sekresi berlebihan.
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
3. 2.
Seorang perawat prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple. Korban dengan
keadaan tampak tidak sadar, tampak rhinorrhea dan masih ada pergerakan dinding dada serta usaha untuk
bernapas.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction. ×
b. Memanggil bantuan. ×
c. Memasang semi-rigid cervical collar.
d. Membuka airway dengan teknik jaw trust. ×
e. Memasang Oro Pharingeal Airway (OPA). ×
Kunci Jawaban:
C. Memasang semi-rigid cervical collar.
Pembahasan:
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi cervical untuk membersihkan airway.
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam, bukan oleh petugas prehospital ambulance.
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat pada korban multiple trauma, sehingga stabilisasi leher adalah
tindakan utama dan pertama sebelum melakukan tindakan penanganan yang lain ke korban.
Rasional D : tindakan membuka airway pada korban yang dicurigai mengalami cedera cervical setelah
stabilisasi.
Rasional E : tindakan untuk membuka airway sehingga memudahkan ventilasi pasien dengan penuruan
kesadaran.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
4. 3.
Seorang regu triase bencana gempa bumi menemukan terdapat korban trauma dengan kondisi masih dalam
keadaan sadar, RR: 22x/menit, Nadi: 96x/menit. Korban mengeluh nyeri ekstremitas dan tidak bisa
menggerakkan ekstremitas distal. Korban dicurigai cedera servikal.
Apakah alat mobilisasi yang paling aman digunakan pada korban tersebut?
a. Scoop stretcher. ×
b. Basket stretcher. ×
c. Short spine board. ×
d. Long spine board.
e. Kendrick Extrication Device (KED). ×
Kunci Jawaban:
D. Long spine board.
Pembahasan:
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non trauma atau yang tidak ditemukan tanda-tanda cedera vertebra.
Rasional B : dipakai untuk evakuasi vertical atau water rescue.
Rasional C : dipakai untuk korban yang dicurigai mengalami cedera vertebra khususnya lumbal, dan digunakan
bersamaan dengan Isb.
Rasional D : digunakan untuk korban yang dicurigai mengalami cedera cervical dan vertebra untuk stabilisasi &
mobilisasi.
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb untuk stabilisasi & evakuasi korban kecelakaan lalu lintas.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
5. 4.
Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri hebat dada tembus ke
belakang. Pada saat pengkajian pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak apneu dan nadi tidak teraba. RJP
langsung diinisiasi oleh tim resusitasi dan dipasang bedsite monitoring dengan gambaran asystole:
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya?
a. Memberikan injeksi IV. Adrenalin 1 mg. ×
b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. ×
c. Melakukan flat line protocol.
d. Memeriksa nadi karotis. ×
e. Melakukan dc shock. ×
Kunci Jawaban:
C. Melakukan flat line protocol.
Pembahasan:
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga RJP.
Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung.
Rasional C : dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada pasien sehingga dapat
di interpretasi kejadian asistol dengan tepat.
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi.
Rasional E : dilakukan untuk gelombang shockable (VP & Pulseless VT).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
6. 5.
Seorang anak usia 7 tahun diantar keluarganya ke IGD setelah mengalami tenggelam dikolam renang dan
henti napas. Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya masih terlihat bernapas dan masih teraba nadi
sesaat sebelum sampai ke RS. Setelah 5 siklus RJP dilakukan evaluasi dan masih belum teraba denyutan
nadi karotis. Selanjutnya tim memasang airway definitive dengan ETT dan telah berhasil dilakukan.
Apakah tindakan perawat selanjutnya?
a. Melakukan tindakan defibrilasi 2 Joule/Kg BB. ×
b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 3 detik. ×
c. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (15:2). ×
d. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (30:2). ×
e. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit.
Kunci Jawaban:
E. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit. ×
Pembahasan:
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpasang monitoring EKG dan gelombang EKG Shockable.
Rasional B : dilakukan pada pasien teraba nadi tapi belum bernapas.
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 2 penolong.
Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 1 penolong.
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang menglami henti jantung dan telah terpasang airway
definitive (ETT atau LMA).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
7. 6.
Seorang remaja berusia 17 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dengan mobil setelah mengalami cedera
kepala serius akibat kecelakaan bermotor akibat begal dimalam hari. KU pasien tampak sadar tetapi
mudah tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak koheren dan meracau sendiri dan masih dapat
melokalisasi adanya nyeri.
Berapakah nilai GCS pasien tersebut?
a. 9. ×
b. 10. ×
c. 11. ×
d. 12.
e. 13. ×
Kunci Jawaban:
D. 12.
Pembahasan:
Rasional A : -
Rasional B : -
Rasional C : -
Rasional D : E3 M5 V4
Rasional E : -
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
8. 7.
Seorang laki-laki berusia 25 tahun diantar keluarganya dengan menggunakan ambulance ke IGD Rumah
Sakit setelah mengalami cedera kapitis akibat kecelakaan lakalantas. Setelah dilakukan pemeriksaan CT-
scan, pasien didiagnosa edema cerebral dan segera direncanakan untuk osmoterapi IV dengan manitol
20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.
Apakah tindakan yang wajib dilakukan perawat sebelum pemberian obat tersebut?
a. Mengukur frekuensi nadi. ×
b. Mengukur tekan darah.
c. Mengukur saturasi oksigen. ×
d. Memonitor status kesadaran. ×
e. Mengukur frekuensi napas. ×
Kunci Jawaban:
B. Mengukur tekan darah.
Pembahasan:
Rasional A : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi.
Rasional B : pemberian obat diuretic dapat menurunkan tekanan darah karena kehilangan cairan melalui
diuresis, sehingga diperlukan baseline tekanan darah.
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik.
Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik.
Rasional E : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
9. 8.
Seorang wanita berusia 32 tahun diantar ke IGD dengan mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan
mengalami luka bakar serius derajat II B didaerah dada sampai perut dan kedua kedua tangan 40 menit
yang lalu. Diketahui BB pasien 50 kg dan TB 163 cm.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Parkland Baxter?
a. 1800 ml. ×
b. 2700 ml. ×
c. 3600 ml.
d. 5400 ml. ×
e. 7200 ml. ×
Kunci Jawaban:
C. 3600 ml
Pembahasan:
Rasional A : -
Rasional B : -
Rasional C : Total Body Surface Area (TBSA) = 9 % x 4 = 36% (Dada, perut, dan kedua tangan masing-masing 9%).
Total Resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut Formula Parkland Baxter = 4 x BB x TBSA = 4 x 50 x 36 =
7200 ml. Untuk 8 jam pertama diberikan ½, 16 jam selanjutnya ½. Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml.
Rasional D : -
Rasional E : -
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
10. 9.
Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun di ruangan ICU terpasang bedsite monitoring, tiba-tiba pasien
mengalami penurunan kesadaran dan gambaran pada monitor EKG atrial takikardi.
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya?
a. Memberikan injeksi IV. Amiodaron 300 mg. ×
b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. ×
c. Melakukan flat line protocol. ×
d. Memeriksa nadi karotis.
e. Melakukan dc shock. ×
Kunci Jawaban:
D. Memeriksa nadi karotis.
Pembahasan:
Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberikan pada pasien henti jantung dengan gelombang shockable
setelah tindakan Dc Shock.
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung.
Rasional C : Flat line protocol dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada
pasien sehingga dapat di interpretasi kejadian Asystole dengan tepat.
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan
kebutuhan tindakan kompresi.
Rasional E : Dc Shock dilakukan pada pasien henti jantung dengan gambaran EKG gelombang Shockable
(VF & Pulseless VT).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
11. 10.
Seorang perawat IGD mendapatkan fenomena banyaknya hasil triage pasien yang kurang sesuai dengan
proritas, terkadang undertriage dan overtriage. Perawat akan berencana melakukan penelitian untuk
mengetahui tingkat pengetahuan seluruh perawat IGD Rumah Sakit tersebut tentang triage dan akan
menyebarkan berupa kuesioner yang berisi banyak scenario pasien masuk IGD kasus triage.
Apakah desain yang sesuai untuk penelitian tersebut?
a. Cohort. ×
b. Qualitative. ×
c. Experiment. ×
d. Case control. ×
e. Cross sectional.
Kunci Jawaban:
E. Cross sectional
Pembahasan:
Rasional A : Cohort adalah jenis desain penelitian survey prospective yang mengikuti kelompok yang diteliti dalam
rentang waktu tertentu.
Rasional B : Qualitative adalah jenis desain penelitian untuk mengekspiorasi fenomena.
Rasional C : Experiment adalah jenis desain penelitian percobaan atau intervensi.
Rasional D : Case control adalah jenis desain penelitian survey restrospektif, yang mengumpulkan informasi dari data
yang diperoleh dimasa lampau melalui studi dokumen.
Rasional E : Cross sectional aalah jenis desain penelitian pengumpulan data untuk setiap sampel dilakukan satu kali
diwaktu yang sama, tidak ada follow up setelahnya.
Referensi :
Polit, D, F., & Beck, C, T. (2012). Nursing Research: Generating And Assessing Evidence For Nursing Practice (9th ed).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
12. 11.
Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mual, keadaan umum
lemah, kesadaran menurun. TD: 160/90 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, tidak teratur, frekuensi napas
26x/menit berbau ureum. Dari hasil anamnesis pasien sejak pagi belum BAK, kandung kemih tidak
tegang. Pasien membutuhkan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal untuk menentukan diagnosis medis.
Apakah yang harus diberi tanda pada formulir laboratorium tersebut?
a. Cek ureum dan kreatinin.
b. Enzyme jantung. ×
c. Lab analisa urine. ×
d. Cek fungsi hepar ×
e. Darah lengkap. ×
Kunci Jawaban:
A. Cek ureum dan kreatinin.
Pembahasan:
Kunci jawaban yang benar adalah cek ureum kreatinin karena dari keluhan dan tanda yang ditemukan pada
pasien maka membutuhkan ureum dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
Referensi: Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
13. 12.
Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati, perut tampak membesar
dan keras, mata kuning. Hasil TTV: TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, frekuensi napas:
26x/menit, pasien didiagnonsis suspect sirhosis Hepatis. Tiba-tiba muntah darah kurang lebih 200 cc
berwarna.
Apakah tindakan prioritas perawat pada pasien diatas?
a. Rencana transfuse darah segar. ×
b. Pasang NGT bilas lambung.
c. Kumur-kumur air hangat. ×
d. Monitor billirubun darah. ×
e. Cek lab: Hb, golongan darah. ×
Kunci Jawaban:
B. Pasang NGT bilas lambung.
Pembahasan:
Bilas lambung dapat segera dilakukan akibat banyak stolsel untuk mengeluarkan bekuan darah dalam
lambung yang menumpuk jika dibiarkan berakibat distensi lambung mengganggu pernapasan dan dapat
meningkatkan amoniak yang toksik dalam tubuh.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
14. 13.
Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dan 2 x
muntah. Hasil pemeriksaan fisik TD: 90/60 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, frekuensi napas 25
x/menit. Pasien di diagnosis appendiksitis akut, pasien gelisah karena nyeri. Instruksi dokter bedah umum
segera harus dioperasi, namun pasien ketakutan, perawat harus berperan sebagai advocator.
Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Siapkan pasien untuk operasi. ×
b. Berikan pasien inform consent. ×
c. Dampingi pasien sebelum operasi.
d. Hubungi dokter yang menangani. ×
e. Sarankan keluarga untuk membujuk. ×
Kunci Jawaban:
C. Dampingi pasien sebelum operasi.
Pembahasan:
Alasan kunci jawaban C (sebagai advocator) karena pasien membutuhkan support dari orang sekelilingnya
diberikan penjelasan efek jika tidak di operasi.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
15. 14.
Seorang perempuan berusia 34 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan pingsan, hasil pengkajian CAB
palpasi nadi carotis tidak teraba, TD 0/0 mmHg, mulut tampak sianosis dan luka, segera dilakukan
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Apakah langkah pertama untuk mengatasi pasien diatas?
a. Berikan rangsangan kesadaran. ×
b. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x.
c. Lakukan bagging/ambubag. ×
d. Rawat luka daerah mulut. ×
e. Berikan posisi mantap. ×
Kunci Jawaban:
B. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x.
Pembahasan:
Pasien yang mengalami Cardiac Arrest yang ditandai dengan tidak teraba palpasi nadi pada arteri besar
seperti nadi carotis, femoral, artinya jantung sudah tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga
tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga tidak bekerja. Bila jantung tidak mampu
memompokan darah maka seluruh organ mengalami kerusakan bahkan kematian karena itu harus segera
dilakukan kompresi agar jantung dapat terangsang untuk berkontraksi yang diikuti dengan ventilasi agar
paru expansi sehingga terjadi inspirasi.
Referensi :
BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
16. 15.
Seorang laki-laki berusia 22 tahun dibawa ke IGD karena jatuh dengan leher terbentur benda tumpul,
pasien tampak kesakitan diderah leher terutama digerakkan. Pemeriksaan TTV: TD: 90/60 mmHg,
frekuensi nadi: 92 x/menit, frekuensi napas: 25 x/menit, hasil rontgen pasien dinyatakan fraktur cervical 3-
4 harus immobilisasi.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien diatas?
a. Berikan posisi supine. ×
b. Pasang neckcollar.
c. Kompres dingin. ×
d. Ganjal 2 bantal. ×
e. Tanpa bantal. ×
Kunci Jawaban:
B. Pasang neckcollar.
Pembahasan:
Pemasangan neckcollar bertujuan untuk segera dilakukan mobilisasi daerah cervical agar dislokasi tulang
cervical dapat dicegah.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
17. 16.
Seorang perempuan berusia 41 tahun dibawa ke IGD karena keringat dingin, kesadaran menurun setelah
pulang dari olahraga malam, pasien ada riwayat MCI. Pengkajian CAB nadi carotis teraba kecil dan
lambat, TD: 60/0 mmHg, frekuensi napas 30x/menit dangkal, bibis tampak sianosis, rencana dilakukan
RJP, perawat harus mengatur posisi.
Apakah tindakan pertama perawat pada pasien diatas ?
a. Siapkan alat bantu jalan napas. ×
b. Posisi extensi head till, chin lift.
c. Berikan oksigen masker. ×
d. Pasang mayo tube. ×
e. Beri posisi mantap. ×
Kunci Jawaban:
B. Posisi extensi head till, chin lift.
Pembahasan:
Karena melakukan Posisi extensi head till, chin lift merupakan langkah paling pertama untuk
membebaskan jalan napas pasien.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
18. 17.
Seorang perempuan berusia 31 tahun dibawa ke IGD karena tertabrak motor, pasien mengeluh kaki
sebeleh kirinya robek, nyeri dan tidak dapat diangkat, pasien ketakutan. Hasil pemeriksaan rontgen fraktur
tibia terbuka, luka kotor dan pendarahan. Segera operasi pasang eksternal fixasi, TD: 100/60 mmHg,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi napas 24x/menit, membutuhkan transfusi darah, kaki sudah dipasang
bidai.
Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Cek golongan darah.
b. Buat permintaan darah. ×
c. Lakukan perawatan luka. ×
d. Berikan informant consent. ×
e. Antar ke kamar operasi. ×
Kunci Jawaban:
A. Cek golongan darah.
Pembahasan:
Pasien fraktur tulang panjang akan terjai perdarahan lebih banyak dari tulang yang lain saat dilakukan
tindakan operasi dan untuk mencegah kehilangan banyak darah harus dipersiapkan darah untuk dilakukan
transfusi.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
19. 18.
Seorang laki-laki berusia 73 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan tidak bisa kencing sejak pagi hari,
pasien gelisah. Hasil pemeriksaan fisik teraba distensi kandung kemih, TD: 130/70 mmHg, frekuensi nadi :
88x/menit, frekunsi napas: 23x/menit, dilakukan colok dubur suspect BPH derajat III yang membuat
obstruksi urethra.
Apakah tindakan prioritas perawat pada kasus tersebut?
a. Pasang kateter kondom. ×
b. Beri minum 3 l/hari. ×
c. Pasang dower kateter.
d. Konsul bedah urologi. ×
e. Berikan kompres hangat. ×
Kunci Jawaban:
C. Pasang dower kateter.
Pembahasan:
Pasien dengan BPH problem utamanya adalah mengalami obstruksi haluaran urin. Sehingga kunci
jawaban diatas yang paling tepat dan benar adalah Pasang dower kateter untuk mengeluarkan urine.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
20. 19.
Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
Dilakukan pemeriksaan rontgen, hasilnya fraktur tertutup tibia kanan, tampak bengkak dan krepitasi tidak
dapat digerakkan. Kesadaran Compos Mentis (CM), TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 37 ˚C, rencana konsul dokter orthopedic, sementara pasien immobilasi
daerah fraktur.
Apakah tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut?
a. Pasang bidai daerah fraktur.
b. Tinggikan kaki yang fraktur. ×
c. Observasi perdarahan. ×
d. Kaji intensitas nyeri. ×
e. Kompres dingin. ×
Kunci Jawaban:
A. Pasang bidai daerah fraktur.
Pembahasan:
Pemasangan bidai di daerah fraktur dapat mencegah terjadinya dislokasi. Berdasarkan menajamen fraktur
adalah setelah mengenal tanda dan gejala serta lokasi maka segera immobilisasi dengan pembidaian agar
tidak terjadi dislokasi.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
21. 20.
Seorang laki-laki berusia 51 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mata kunang-kunang. Hasil
pemeriksaan fisik TD: 200/100 mmHg, frekuensi nadi: 102x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Tiba-tiba
pasien mengeluh, dokter memberikan obat anti hipertensi untuk menurunkan 25% tekanan sistolik maupun
diastolik dalam beberapa menit. Pasien di istirahatkan dengan berbaring ditempat tidur.
Apakah evaluasi perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Keluhan sakit kepala. ×
b. Tekanan intrakranial. ×
c. Penurunan tingkat kesadaran. ×
d. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap.
e. Observasi reaksi alergi. ×
Kunci Jawaban:
D. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap
Pembahasan:
Pedoman persiapan Ujian Kompetensi Nasionan kunci jawaban D merupakan kunci jawaban yang paling
benar, karena evaluasi Tekanan Darah menurun secara bertahap sebagai indicator efektivitas obat
hipertensi.
Referensi :
Susan B. Stillwell. (2011). Pedoman keperawtan kritis halaman 2011.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
22. 21. Di Unit Gawat Darurat terdapat seorang laki-laki dalam keadaan tidak sadar telah mengalami keracunan
akibat percobaan bunuh diri. Perawat Netty yang bertugas akan melakukan bilas lambung. Perawat Netty
memasang gudel dan NGT dengan ukuran yang besar, bilas lambung menggunakan air sebanyak ±250cc
20 kali dengan posisi pasien miring. Sesaat, perawat Dika yang melihat langsung menegur perawat Netty.
Dari kasus tersebut, apa yang akan dikatakan perawat Dika kepada perawat Netty?
a. Perawat Netty, maaf, airnya terlalu banyak. Seharusnya hanya 200cc!
b. Perawat Netty, maaf, ukuran NGT nya kurang tepat. Yang kecil saja!
c. Perawat Netty, maaf, bilasnya 15 kali saja ya!
d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
Kunci jawaban:
d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
23. 22. Perawat melakukan perawatan pada pasien laki – laki umur 40 tahun dengan kanker paru, telah
di lakukan pemasangan water seal drainage/ chest tube . Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan
tidak adanya (Udara) bubling dan tidak ada penambah cairan pada water seal Chambers
sedangkan tidaling terlihat pada saat ventilasi.
Apakah penyebab udara (bubling ) yang terdapat pada water seal Chambers berhenti?
a. Sirkuit Water seal drainge mengalami kebocoran
b. Paru – paru mengalami kolaps
c. Suction diset terlalu tinggi
d. Paru mengalami edema
Pembahasan:
d. Paru mengalami edema
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
24. 23.
Seorang perempuan umur 56 tahun, masuk melalui UGD dengan keluhan batuk-batuk berdahak
sudah 3 minggu ini. Batuk klien disertai sesak nafas. Hasil observasi terdapat tarikan dinding
dada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, suhu 38,5 ° C, nadi 88
x/menit, nafas 34 x/menit.
Apakah tindakan implementasi yang tepat untuk kasus diatas ?
a. Kolaborasi dalam pemberian obat
b. Berikan oksigen 2 liter/menit
c. Ajarkan klien batuk efektif
d. Kaji kedalaman pernafasan pasien
Pembahasan:
c. Ajarkan klien batuk efektif
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
25. 24.
Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kurang lebih 20 menit yang
lalu digigit ular. Terlihat bekas taring di luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna kulit
berubah menjadi kebiruan.
Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan?
a) Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
b) Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal
c) Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka serta hisap bisa yang
tertinggal
d) Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
Pembahasan:
d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
26. 25.
Seorang perempuan umur 44 tahun dilakukan pemasangan Naso Gatric Tube ( NGT ) dengan
indikasi pasien mengalami penurunan kesadaran. Klien saat ini di rawat di ruang ICU RSU.
Langkah pertama perawat mengkaji lubang hidung untuk insersi masuk selang NGT, mengukur
panjang selang NGT yang akan dimasukkan kemudian diberi tanda, selanjutnya perawat
melumasi selang NGT dengan Silokain Jelly, selang dimasukkan ke kerongkongan sampai
gaster.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat ?
a) Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan
stetoskop di epigastrik
b) Mengeklem selang NGT untuk dilakukan persiapan pengetesan apakah selang sudah masuk
ke gaster
c) Mengaspirasi cairan lambung setelah selang masuk sesuai garis yang telah diberi tanda
sebelumnya
d) Memfixasi selang NGT yang sudah terpasang dengan menggunakan plester
Pembahasan:
a. Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan stetoskop di
epigastrik
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
27. 26. Seorang laki-laki umur 30 tahun, dirawat di UGD dengan riwayat jatuh dari sepeda motor tanpa
mengenakan helm. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,
kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8 °C, pola pernafasan cheyne-stokes, terjadi
penurunan kesadaran.
Manakah tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya fraktur basis cranial?
a) Keluar darah dari hidung dan telinga, pola pernafasan cheyne-stoke, penurunan kesadaran
b) Lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, peningkatan suhu tubuh
c) Kenaikan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes, penurunan kesadaran
d) Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan
dibelakang telinga
Pembahasan:
d. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan dibelakang telinga
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
28. 27.
Terdapat kecelakaan bus, terdapat sejumlah korban. Tim emergency yang telah berada ditempat
melakukan triage. Pada salah satu korban yang ditangani terdapat korban henti nafas, setelah
dilakukan pengkajian dini dan tindakan chen lift korban masih tidak bernafas, kemudian
dilakukan pembukaan jalan nafas, korban masih tidak bernafas.
Berdasarkan kasus terseut, warna label apakah yang diberikan pada korban tersebut?
a. Putih
b. Hijau
c. Kuning
d. Hitam
Pembahasan:
d. Hitam
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
29. 28.
Seorang perempuan umur 60 tahun dirawat di Rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, batuk
disertai batuk produktif bercampur darah merah muda. Klien mengeluh sering merasa berdebar-
debar dan sulit tidur serta kencing sedikit. Hasil pemeriksaan fisik, tidak terjadi pitting edema,
TD 180/100 mmHg, HR 120 kali permenit, Nadi 32 kali permenit, BJ I meningkat, BJ II normal
dan irama gallop positif.
Manakah data-data berikut ini yang mendukung penegakan diagnosis klien tersebut?
a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
b. Pasien mengatakan pernah menderita penyakit TBC
c. Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
d. Pasien mengatakan pernah operasi batu ginjal
Pembahasan:
a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
30. 29. Tn. Munir dengan umur 42 tahun dan Ny. Sakdiah umur 40 tahun mengalami tabrakan dengan
mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat kejadian Tn. Munir dalam
keadaan sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn. Munir menjerit kesakitan ternyata ditemukan
tungkai sinistra tibia fibula tampak bengkok, bengkak, dan terdapat luka robek yang
mengeluarkan darah. Sedangkan Ny. Sakdiah saat kejadian dalam keadaan tidak sadar dan
ditemukan adanya jejas pada dada dekstra dan diduga mengalami henti nafas.
Paa kasus diatas, pernyataan manakah yang benar menurut kondisi gawat dan darurat?
a. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori gawat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori darurat
b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat
c. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat dan darurat
d. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir tidak termasuk dalam kategori gawat dan darurat
Pembahasan:
b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
31. 30.
Pasien perempuan umur 45 tahun dengan riwayat chronic obstruktive pulmonary disease
(COPD) dijadwalkan pagi ini untuk histrectomy dengan general anestesi. Diagnosa yang
ditegakkan adalah atan resiko tidak efektifnya pola nafas.
Manakah tujuan jangka pendek yang paling tepat untuk diagnosa tersebut ?
a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
b. Analisa gas darah pasien (AGD ) menunjukkan hasil yang normal
c. Pernafasan pasien kembali 24 kali/ menit
d. Pasien akan dapat melakukan kegiatan sehari – harinya sendiri
Pembahasan:
a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I