SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PEMBAHASAN SOAL UJIAN KOMPETENSI
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Henrianto Karolus Siregar, AMK., S.Kep., Ns., M.Kep
1.
Telah ditemukan seorang laki-laki usia 45 tahun akibat kecelakaan lakalantas di jalan raya. Hasil
pengkajian primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat perdarahan pada area
hidung dan mulut. Klien ketika dirangsang nyeri hasilnya tidak berespon terhadap nyeri yang diberikan,
tidak bernapas serta nadi karotis.
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Tidak melakukan BHD. ×
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi.
c. Menunggu bantuan tim kesehatan yang lebih kompeten. ×
d. Membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan bantuan ventilasi. ×
e. Menggunakan face shield untuk menghindari kontrak langsung den-gan sekresi klien. ×
Kunci Jawaban:
B. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi.
Pembahasan:
Rasional A: dilakukan bila pasien masih berespon.
Rasional B: dilakukan bila terdapat darah atau sekresi berlebihan, dan atau penolong beresiko terinfeksi
dari sekresi korban.
Rasional C: pertolongan tetap dilakukan sementara menunggu bantuan petugas kesehatan.
Rasional D: tindakan penjagaan patensi airway sebelum pemberian ventilasi.
Rasional E: penolong tetap beresiko meskipun menggunakan face shield saat menolong korban dengan
sekresi berlebihan.
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
2.
Seorang perawat prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple. Korban dengan
keadaan tampak tidak sadar, tampak rhinorrhea dan masih ada pergerakan dinding dada serta usaha untuk
bernapas.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction. ×
b. Memanggil bantuan. ×
c. Memasang semi-rigid cervical collar.
d. Membuka airway dengan teknik jaw trust. ×
e. Memasang Oro Pharingeal Airway (OPA). ×
Kunci Jawaban:
C. Memasang semi-rigid cervical collar.
Pembahasan:
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi cervical untuk membersihkan airway.
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam, bukan oleh petugas prehospital ambulance.
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat pada korban multiple trauma, sehingga stabilisasi leher adalah
tindakan utama dan pertama sebelum melakukan tindakan penanganan yang lain ke korban.
Rasional D : tindakan membuka airway pada korban yang dicurigai mengalami cedera cervical setelah
stabilisasi.
Rasional E : tindakan untuk membuka airway sehingga memudahkan ventilasi pasien dengan penuruan
kesadaran.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
3.
Seorang regu triase bencana gempa bumi menemukan terdapat korban trauma dengan kondisi masih dalam
keadaan sadar, RR: 22x/menit, Nadi: 96x/menit. Korban mengeluh nyeri ekstremitas dan tidak bisa
menggerakkan ekstremitas distal. Korban dicurigai cedera servikal.
Apakah alat mobilisasi yang paling aman digunakan pada korban tersebut?
a. Scoop stretcher. ×
b. Basket stretcher. ×
c. Short spine board. ×
d. Long spine board.
e. Kendrick Extrication Device (KED). ×
Kunci Jawaban:
D. Long spine board.
Pembahasan:
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non trauma atau yang tidak ditemukan tanda-tanda cedera vertebra.
Rasional B : dipakai untuk evakuasi vertical atau water rescue.
Rasional C : dipakai untuk korban yang dicurigai mengalami cedera vertebra khususnya lumbal, dan digunakan
bersamaan dengan Isb.
Rasional D : digunakan untuk korban yang dicurigai mengalami cedera cervical dan vertebra untuk stabilisasi &
mobilisasi.
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb untuk stabilisasi & evakuasi korban kecelakaan lalu lintas.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
4.
Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri hebat dada tembus ke
belakang. Pada saat pengkajian pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak apneu dan nadi tidak teraba. RJP
langsung diinisiasi oleh tim resusitasi dan dipasang bedsite monitoring dengan gambaran asystole:
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya?
a. Memberikan injeksi IV. Adrenalin 1 mg. ×
b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. ×
c. Melakukan flat line protocol.
d. Memeriksa nadi karotis. ×
e. Melakukan dc shock. ×
Kunci Jawaban:
C. Melakukan flat line protocol.
Pembahasan:
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga RJP.
Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung.
Rasional C : dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada pasien sehingga dapat
di interpretasi kejadian asistol dengan tepat.
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi.
Rasional E : dilakukan untuk gelombang shockable (VP & Pulseless VT).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
5.
Seorang anak usia 7 tahun diantar keluarganya ke IGD setelah mengalami tenggelam dikolam renang dan
henti napas. Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya masih terlihat bernapas dan masih teraba nadi
sesaat sebelum sampai ke RS. Setelah 5 siklus RJP dilakukan evaluasi dan masih belum teraba denyutan
nadi karotis. Selanjutnya tim memasang airway definitive dengan ETT dan telah berhasil dilakukan.
Apakah tindakan perawat selanjutnya?
a. Melakukan tindakan defibrilasi 2 Joule/Kg BB. ×
b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 3 detik. ×
c. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (15:2). ×
d. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (30:2). ×
e. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit.
Kunci Jawaban:
E. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit. ×
Pembahasan:
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpasang monitoring EKG dan gelombang EKG Shockable.
Rasional B : dilakukan pada pasien teraba nadi tapi belum bernapas.
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 2 penolong.
Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 1 penolong.
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang menglami henti jantung dan telah terpasang airway
definitive (ETT atau LMA).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
6.
Seorang remaja berusia 17 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dengan mobil setelah mengalami cedera
kepala serius akibat kecelakaan bermotor akibat begal dimalam hari. KU pasien tampak sadar tetapi
mudah tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak koheren dan meracau sendiri dan masih dapat
melokalisasi adanya nyeri.
Berapakah nilai GCS pasien tersebut?
a. 9. ×
b. 10. ×
c. 11. ×
d. 12.
e. 13. ×
Kunci Jawaban:
D. 12.
Pembahasan:
Rasional A : -
Rasional B : -
Rasional C : -
Rasional D : E3 M5 V4
Rasional E : -
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
7.
Seorang laki-laki berusia 25 tahun diantar keluarganya dengan menggunakan ambulance ke IGD Rumah
Sakit setelah mengalami cedera kapitis akibat kecelakaan lakalantas. Setelah dilakukan pemeriksaan CT-
scan, pasien didiagnosa edema cerebral dan segera direncanakan untuk osmoterapi IV dengan manitol
20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.
Apakah tindakan yang wajib dilakukan perawat sebelum pemberian obat tersebut?
a. Mengukur frekuensi nadi. ×
b. Mengukur tekan darah.
c. Mengukur saturasi oksigen. ×
d. Memonitor status kesadaran. ×
e. Mengukur frekuensi napas. ×
Kunci Jawaban:
B. Mengukur tekan darah.
Pembahasan:
Rasional A : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi.
Rasional B : pemberian obat diuretic dapat menurunkan tekanan darah karena kehilangan cairan melalui
diuresis, sehingga diperlukan baseline tekanan darah.
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik.
Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik.
Rasional E : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi.
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia:
Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
8.
Seorang wanita berusia 32 tahun diantar ke IGD dengan mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan
mengalami luka bakar serius derajat II B didaerah dada sampai perut dan kedua kedua tangan 40 menit
yang lalu. Diketahui BB pasien 50 kg dan TB 163 cm.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Parkland Baxter?
a. 1800 ml. ×
b. 2700 ml. ×
c. 3600 ml.
d. 5400 ml. ×
e. 7200 ml. ×
Kunci Jawaban:
C. 3600 ml
Pembahasan:
Rasional A : -
Rasional B : -
Rasional C : Total Body Surface Area (TBSA) = 9 % x 4 = 36% (Dada, perut, dan kedua tangan masing-masing 9%).
Total Resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut Formula Parkland Baxter = 4 x BB x TBSA = 4 x 50 x 36 =
7200 ml. Untuk 8 jam pertama diberikan ½, 16 jam selanjutnya ½. Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml.
Rasional D : -
Rasional E : -
Referensi:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
9.
Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun di ruangan ICU terpasang bedsite monitoring, tiba-tiba pasien
mengalami penurunan kesadaran dan gambaran pada monitor EKG atrial takikardi.
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya?
a. Memberikan injeksi IV. Amiodaron 300 mg. ×
b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. ×
c. Melakukan flat line protocol. ×
d. Memeriksa nadi karotis.
e. Melakukan dc shock. ×
Kunci Jawaban:
D. Memeriksa nadi karotis.
Pembahasan:
Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberikan pada pasien henti jantung dengan gelombang shockable
setelah tindakan Dc Shock.
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung.
Rasional C : Flat line protocol dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada
pasien sehingga dapat di interpretasi kejadian Asystole dengan tepat.
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan
kebutuhan tindakan kompresi.
Rasional E : Dc Shock dilakukan pada pasien henti jantung dengan gambaran EKG gelombang Shockable
(VF & Pulseless VT).
Referensi : American Heart Association (AHA). (2015).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
10.
Seorang perawat IGD mendapatkan fenomena banyaknya hasil triage pasien yang kurang sesuai dengan
proritas, terkadang undertriage dan overtriage. Perawat akan berencana melakukan penelitian untuk
mengetahui tingkat pengetahuan seluruh perawat IGD Rumah Sakit tersebut tentang triage dan akan
menyebarkan berupa kuesioner yang berisi banyak scenario pasien masuk IGD kasus triage.
Apakah desain yang sesuai untuk penelitian tersebut?
a. Cohort. ×
b. Qualitative. ×
c. Experiment. ×
d. Case control. ×
e. Cross sectional.
Kunci Jawaban:
E. Cross sectional
Pembahasan:
Rasional A : Cohort adalah jenis desain penelitian survey prospective yang mengikuti kelompok yang diteliti dalam
rentang waktu tertentu.
Rasional B : Qualitative adalah jenis desain penelitian untuk mengekspiorasi fenomena.
Rasional C : Experiment adalah jenis desain penelitian percobaan atau intervensi.
Rasional D : Case control adalah jenis desain penelitian survey restrospektif, yang mengumpulkan informasi dari data
yang diperoleh dimasa lampau melalui studi dokumen.
Rasional E : Cross sectional aalah jenis desain penelitian pengumpulan data untuk setiap sampel dilakukan satu kali
diwaktu yang sama, tidak ada follow up setelahnya.
Referensi :
Polit, D, F., & Beck, C, T. (2012). Nursing Research: Generating And Assessing Evidence For Nursing Practice (9th ed).
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
11.
Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mual, keadaan umum
lemah, kesadaran menurun. TD: 160/90 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, tidak teratur, frekuensi napas
26x/menit berbau ureum. Dari hasil anamnesis pasien sejak pagi belum BAK, kandung kemih tidak
tegang. Pasien membutuhkan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal untuk menentukan diagnosis medis.
Apakah yang harus diberi tanda pada formulir laboratorium tersebut?
a. Cek ureum dan kreatinin.
b. Enzyme jantung. ×
c. Lab analisa urine. ×
d. Cek fungsi hepar ×
e. Darah lengkap. ×
Kunci Jawaban:
A. Cek ureum dan kreatinin.
Pembahasan:
Kunci jawaban yang benar adalah cek ureum kreatinin karena dari keluhan dan tanda yang ditemukan pada
pasien maka membutuhkan ureum dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
Referensi: Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
12.
Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati, perut tampak membesar
dan keras, mata kuning. Hasil TTV: TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, frekuensi napas:
26x/menit, pasien didiagnonsis suspect sirhosis Hepatis. Tiba-tiba muntah darah kurang lebih 200 cc
berwarna.
Apakah tindakan prioritas perawat pada pasien diatas?
a. Rencana transfuse darah segar. ×
b. Pasang NGT bilas lambung.
c. Kumur-kumur air hangat. ×
d. Monitor billirubun darah. ×
e. Cek lab: Hb, golongan darah. ×
Kunci Jawaban:
B. Pasang NGT bilas lambung.
Pembahasan:
Bilas lambung dapat segera dilakukan akibat banyak stolsel untuk mengeluarkan bekuan darah dalam
lambung yang menumpuk jika dibiarkan berakibat distensi lambung mengganggu pernapasan dan dapat
meningkatkan amoniak yang toksik dalam tubuh.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
13.
Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dan 2 x
muntah. Hasil pemeriksaan fisik TD: 90/60 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, frekuensi napas 25
x/menit. Pasien di diagnosis appendiksitis akut, pasien gelisah karena nyeri. Instruksi dokter bedah umum
segera harus dioperasi, namun pasien ketakutan, perawat harus berperan sebagai advocator.
Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Siapkan pasien untuk operasi. ×
b. Berikan pasien inform consent. ×
c. Dampingi pasien sebelum operasi.
d. Hubungi dokter yang menangani. ×
e. Sarankan keluarga untuk membujuk. ×
Kunci Jawaban:
C. Dampingi pasien sebelum operasi.
Pembahasan:
Alasan kunci jawaban C (sebagai advocator) karena pasien membutuhkan support dari orang sekelilingnya
diberikan penjelasan efek jika tidak di operasi.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
14.
Seorang perempuan berusia 34 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan pingsan, hasil pengkajian CAB
palpasi nadi carotis tidak teraba, TD 0/0 mmHg, mulut tampak sianosis dan luka, segera dilakukan
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Apakah langkah pertama untuk mengatasi pasien diatas?
a. Berikan rangsangan kesadaran. ×
b. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x.
c. Lakukan bagging/ambubag. ×
d. Rawat luka daerah mulut. ×
e. Berikan posisi mantap. ×
Kunci Jawaban:
B. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x.
Pembahasan:
Pasien yang mengalami Cardiac Arrest yang ditandai dengan tidak teraba palpasi nadi pada arteri besar
seperti nadi carotis, femoral, artinya jantung sudah tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga
tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga tidak bekerja. Bila jantung tidak mampu
memompokan darah maka seluruh organ mengalami kerusakan bahkan kematian karena itu harus segera
dilakukan kompresi agar jantung dapat terangsang untuk berkontraksi yang diikuti dengan ventilasi agar
paru expansi sehingga terjadi inspirasi.
Referensi :
BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
15.
Seorang laki-laki berusia 22 tahun dibawa ke IGD karena jatuh dengan leher terbentur benda tumpul,
pasien tampak kesakitan diderah leher terutama digerakkan. Pemeriksaan TTV: TD: 90/60 mmHg,
frekuensi nadi: 92 x/menit, frekuensi napas: 25 x/menit, hasil rontgen pasien dinyatakan fraktur cervical 3-
4 harus immobilisasi.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien diatas?
a. Berikan posisi supine. ×
b. Pasang neckcollar.
c. Kompres dingin. ×
d. Ganjal 2 bantal. ×
e. Tanpa bantal. ×
Kunci Jawaban:
B. Pasang neckcollar.
Pembahasan:
Pemasangan neckcollar bertujuan untuk segera dilakukan mobilisasi daerah cervical agar dislokasi tulang
cervical dapat dicegah.
Referensi :
• Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
16.
Seorang perempuan berusia 41 tahun dibawa ke IGD karena keringat dingin, kesadaran menurun setelah
pulang dari olahraga malam, pasien ada riwayat MCI. Pengkajian CAB nadi carotis teraba kecil dan
lambat, TD: 60/0 mmHg, frekuensi napas 30x/menit dangkal, bibis tampak sianosis, rencana dilakukan
RJP, perawat harus mengatur posisi.
Apakah tindakan pertama perawat pada pasien diatas ?
a. Siapkan alat bantu jalan napas. ×
b. Posisi extensi head till, chin lift.
c. Berikan oksigen masker. ×
d. Pasang mayo tube. ×
e. Beri posisi mantap. ×
Kunci Jawaban:
B. Posisi extensi head till, chin lift.
Pembahasan:
Karena melakukan Posisi extensi head till, chin lift merupakan langkah paling pertama untuk
membebaskan jalan napas pasien.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
17.
Seorang perempuan berusia 31 tahun dibawa ke IGD karena tertabrak motor, pasien mengeluh kaki
sebeleh kirinya robek, nyeri dan tidak dapat diangkat, pasien ketakutan. Hasil pemeriksaan rontgen fraktur
tibia terbuka, luka kotor dan pendarahan. Segera operasi pasang eksternal fixasi, TD: 100/60 mmHg,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi napas 24x/menit, membutuhkan transfusi darah, kaki sudah dipasang
bidai.
Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Cek golongan darah.
b. Buat permintaan darah. ×
c. Lakukan perawatan luka. ×
d. Berikan informant consent. ×
e. Antar ke kamar operasi. ×
Kunci Jawaban:
A. Cek golongan darah.
Pembahasan:
Pasien fraktur tulang panjang akan terjai perdarahan lebih banyak dari tulang yang lain saat dilakukan
tindakan operasi dan untuk mencegah kehilangan banyak darah harus dipersiapkan darah untuk dilakukan
transfusi.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
18.
Seorang laki-laki berusia 73 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan tidak bisa kencing sejak pagi hari,
pasien gelisah. Hasil pemeriksaan fisik teraba distensi kandung kemih, TD: 130/70 mmHg, frekuensi nadi :
88x/menit, frekunsi napas: 23x/menit, dilakukan colok dubur suspect BPH derajat III yang membuat
obstruksi urethra.
Apakah tindakan prioritas perawat pada kasus tersebut?
a. Pasang kateter kondom. ×
b. Beri minum 3 l/hari. ×
c. Pasang dower kateter.
d. Konsul bedah urologi. ×
e. Berikan kompres hangat. ×
Kunci Jawaban:
C. Pasang dower kateter.
Pembahasan:
Pasien dengan BPH problem utamanya adalah mengalami obstruksi haluaran urin. Sehingga kunci
jawaban diatas yang paling tepat dan benar adalah Pasang dower kateter untuk mengeluarkan urine.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
19.
Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
Dilakukan pemeriksaan rontgen, hasilnya fraktur tertutup tibia kanan, tampak bengkak dan krepitasi tidak
dapat digerakkan. Kesadaran Compos Mentis (CM), TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 37 ˚C, rencana konsul dokter orthopedic, sementara pasien immobilasi
daerah fraktur.
Apakah tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut?
a. Pasang bidai daerah fraktur.
b. Tinggikan kaki yang fraktur. ×
c. Observasi perdarahan. ×
d. Kaji intensitas nyeri. ×
e. Kompres dingin. ×
Kunci Jawaban:
A. Pasang bidai daerah fraktur.
Pembahasan:
Pemasangan bidai di daerah fraktur dapat mencegah terjadinya dislokasi. Berdasarkan menajamen fraktur
adalah setelah mengenal tanda dan gejala serta lokasi maka segera immobilisasi dengan pembidaian agar
tidak terjadi dislokasi.
Referensi:
• BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33.
• Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
20.
Seorang laki-laki berusia 51 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mata kunang-kunang. Hasil
pemeriksaan fisik TD: 200/100 mmHg, frekuensi nadi: 102x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Tiba-tiba
pasien mengeluh, dokter memberikan obat anti hipertensi untuk menurunkan 25% tekanan sistolik maupun
diastolik dalam beberapa menit. Pasien di istirahatkan dengan berbaring ditempat tidur.
Apakah evaluasi perawat selanjutnya pada pasien diatas?
a. Keluhan sakit kepala. ×
b. Tekanan intrakranial. ×
c. Penurunan tingkat kesadaran. ×
d. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap.
e. Observasi reaksi alergi. ×
Kunci Jawaban:
D. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap
Pembahasan:
Pedoman persiapan Ujian Kompetensi Nasionan kunci jawaban D merupakan kunci jawaban yang paling
benar, karena evaluasi Tekanan Darah menurun secara bertahap sebagai indicator efektivitas obat
hipertensi.
Referensi :
Susan B. Stillwell. (2011). Pedoman keperawtan kritis halaman 2011.
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
21. Di Unit Gawat Darurat terdapat seorang laki-laki dalam keadaan tidak sadar telah mengalami keracunan
akibat percobaan bunuh diri. Perawat Netty yang bertugas akan melakukan bilas lambung. Perawat Netty
memasang gudel dan NGT dengan ukuran yang besar, bilas lambung menggunakan air sebanyak ±250cc
20 kali dengan posisi pasien miring. Sesaat, perawat Dika yang melihat langsung menegur perawat Netty.
Dari kasus tersebut, apa yang akan dikatakan perawat Dika kepada perawat Netty?
a. Perawat Netty, maaf, airnya terlalu banyak. Seharusnya hanya 200cc!
b. Perawat Netty, maaf, ukuran NGT nya kurang tepat. Yang kecil saja!
c. Perawat Netty, maaf, bilasnya 15 kali saja ya!
d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
Kunci jawaban:
d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
22. Perawat melakukan perawatan pada pasien laki – laki umur 40 tahun dengan kanker paru, telah
di lakukan pemasangan water seal drainage/ chest tube . Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan
tidak adanya (Udara) bubling dan tidak ada penambah cairan pada water seal Chambers
sedangkan tidaling terlihat pada saat ventilasi.
Apakah penyebab udara (bubling ) yang terdapat pada water seal Chambers berhenti?
a. Sirkuit Water seal drainge mengalami kebocoran
b. Paru – paru mengalami kolaps
c. Suction diset terlalu tinggi
d. Paru mengalami edema
Pembahasan:
d. Paru mengalami edema
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
23.
Seorang perempuan umur 56 tahun, masuk melalui UGD dengan keluhan batuk-batuk berdahak
sudah 3 minggu ini. Batuk klien disertai sesak nafas. Hasil observasi terdapat tarikan dinding
dada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, suhu 38,5 ° C, nadi 88
x/menit, nafas 34 x/menit.
Apakah tindakan implementasi yang tepat untuk kasus diatas ?
a. Kolaborasi dalam pemberian obat
b. Berikan oksigen 2 liter/menit
c. Ajarkan klien batuk efektif
d. Kaji kedalaman pernafasan pasien
Pembahasan:
c. Ajarkan klien batuk efektif
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
24.
Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kurang lebih 20 menit yang
lalu digigit ular. Terlihat bekas taring di luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna kulit
berubah menjadi kebiruan.
Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan?
a) Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
b) Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal
c) Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka serta hisap bisa yang
tertinggal
d) Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
Pembahasan:
d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
25.
Seorang perempuan umur 44 tahun dilakukan pemasangan Naso Gatric Tube ( NGT ) dengan
indikasi pasien mengalami penurunan kesadaran. Klien saat ini di rawat di ruang ICU RSU.
Langkah pertama perawat mengkaji lubang hidung untuk insersi masuk selang NGT, mengukur
panjang selang NGT yang akan dimasukkan kemudian diberi tanda, selanjutnya perawat
melumasi selang NGT dengan Silokain Jelly, selang dimasukkan ke kerongkongan sampai
gaster.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat ?
a) Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan
stetoskop di epigastrik
b) Mengeklem selang NGT untuk dilakukan persiapan pengetesan apakah selang sudah masuk
ke gaster
c) Mengaspirasi cairan lambung setelah selang masuk sesuai garis yang telah diberi tanda
sebelumnya
d) Memfixasi selang NGT yang sudah terpasang dengan menggunakan plester
Pembahasan:
a. Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan stetoskop di
epigastrik
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
26. Seorang laki-laki umur 30 tahun, dirawat di UGD dengan riwayat jatuh dari sepeda motor tanpa
mengenakan helm. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,
kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8 °C, pola pernafasan cheyne-stokes, terjadi
penurunan kesadaran.
Manakah tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya fraktur basis cranial?
a) Keluar darah dari hidung dan telinga, pola pernafasan cheyne-stoke, penurunan kesadaran
b) Lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, peningkatan suhu tubuh
c) Kenaikan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes, penurunan kesadaran
d) Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan
dibelakang telinga
Pembahasan:
d. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan dibelakang telinga
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
27.
Terdapat kecelakaan bus, terdapat sejumlah korban. Tim emergency yang telah berada ditempat
melakukan triage. Pada salah satu korban yang ditangani terdapat korban henti nafas, setelah
dilakukan pengkajian dini dan tindakan chen lift korban masih tidak bernafas, kemudian
dilakukan pembukaan jalan nafas, korban masih tidak bernafas.
Berdasarkan kasus terseut, warna label apakah yang diberikan pada korban tersebut?
a. Putih
b. Hijau
c. Kuning
d. Hitam
Pembahasan:
d. Hitam
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
28.
Seorang perempuan umur 60 tahun dirawat di Rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, batuk
disertai batuk produktif bercampur darah merah muda. Klien mengeluh sering merasa berdebar-
debar dan sulit tidur serta kencing sedikit. Hasil pemeriksaan fisik, tidak terjadi pitting edema,
TD 180/100 mmHg, HR 120 kali permenit, Nadi 32 kali permenit, BJ I meningkat, BJ II normal
dan irama gallop positif.
Manakah data-data berikut ini yang mendukung penegakan diagnosis klien tersebut?
a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
b. Pasien mengatakan pernah menderita penyakit TBC
c. Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
d. Pasien mengatakan pernah operasi batu ginjal
Pembahasan:
a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
29. Tn. Munir dengan umur 42 tahun dan Ny. Sakdiah umur 40 tahun mengalami tabrakan dengan
mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat kejadian Tn. Munir dalam
keadaan sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn. Munir menjerit kesakitan ternyata ditemukan
tungkai sinistra tibia fibula tampak bengkok, bengkak, dan terdapat luka robek yang
mengeluarkan darah. Sedangkan Ny. Sakdiah saat kejadian dalam keadaan tidak sadar dan
ditemukan adanya jejas pada dada dekstra dan diduga mengalami henti nafas.
Paa kasus diatas, pernyataan manakah yang benar menurut kondisi gawat dan darurat?
a. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori gawat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori darurat
b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat
c. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat dan darurat
d. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir tidak termasuk dalam kategori gawat dan darurat
Pembahasan:
b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
30.
Pasien perempuan umur 45 tahun dengan riwayat chronic obstruktive pulmonary disease
(COPD) dijadwalkan pagi ini untuk histrectomy dengan general anestesi. Diagnosa yang
ditegakkan adalah atan resiko tidak efektifnya pola nafas.
Manakah tujuan jangka pendek yang paling tepat untuk diagnosa tersebut ?
a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
b. Analisa gas darah pasien (AGD ) menunjukkan hasil yang normal
c. Pernafasan pasien kembali 24 kali/ menit
d. Pasien akan dapat melakukan kegiatan sehari – harinya sendiri
Pembahasan:
a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
By:
K
E
L
A
S
U
K
N
I
Thank you all..

More Related Content

What's hot

Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratArif WR
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikMahzar Wahyudi
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitasnandonovri
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 

What's hot (20)

Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitas
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 

Similar to KOMPREHENSIF SOAL UJIAN

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptx
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptxcontoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptx
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptxNandaMaisyuri1
 
Soal a keperawatan
Soal a keperawatanSoal a keperawatan
Soal a keperawatanlutfi ana
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniAdil Athilshipate
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniSafwadi KOm
 
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode iHenriantoKarolusSire
 
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptx
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptxPenjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptx
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptxNCC119
 
Contoh soal ukom keperawatan gawat darurat
Contoh soal ukom keperawatan gawat daruratContoh soal ukom keperawatan gawat darurat
Contoh soal ukom keperawatan gawat daruratAidil Fitrisyah
 
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadar
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadarContoh soal uji kompetensi keperawatan gadar
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadarAidil Fitrisyah
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniTeye Onti
 
04. penatalaksanaan pasien trauma revisi
04. penatalaksanaan pasien trauma revisi04. penatalaksanaan pasien trauma revisi
04. penatalaksanaan pasien trauma revisiBidangTFBBPKCiloto
 
3. CBT agustus 2021 done.pdf
3. CBT agustus 2021 done.pdf3. CBT agustus 2021 done.pdf
3. CBT agustus 2021 done.pdfPutriKhi
 
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdf
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdfREFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdf
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdfTanSri4
 
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxSoal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxPoppyNurul2
 
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptx
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptxSOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptx
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptxrezkian1
 
Latihan soal ukom kep d3 dan s1
Latihan soal ukom kep d3 dan s1Latihan soal ukom kep d3 dan s1
Latihan soal ukom kep d3 dan s1aidil fitrisyah
 

Similar to KOMPREHENSIF SOAL UJIAN (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptx
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptxcontoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptx
contoh soal kasus uji kompetensi KMB III.pptx
 
Soal a keperawatan
Soal a keperawatanSoal a keperawatan
Soal a keperawatan
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
 
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptx
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptxPenjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptx
Penjelasan REFRESHMENT TEST Mei 2022.pptx
 
Contoh soal ukom keperawatan gawat darurat
Contoh soal ukom keperawatan gawat daruratContoh soal ukom keperawatan gawat darurat
Contoh soal ukom keperawatan gawat darurat
 
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadar
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadarContoh soal uji kompetensi keperawatan gadar
Contoh soal uji kompetensi keperawatan gadar
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
04. penatalaksanaan pasien trauma revisi
04. penatalaksanaan pasien trauma revisi04. penatalaksanaan pasien trauma revisi
04. penatalaksanaan pasien trauma revisi
 
3. t r a u m a
3. t r a u m a3. t r a u m a
3. t r a u m a
 
3. CBT agustus 2021 done.pdf
3. CBT agustus 2021 done.pdf3. CBT agustus 2021 done.pdf
3. CBT agustus 2021 done.pdf
 
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptxPPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
 
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdf
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdfREFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdf
REFERAT _ EMERGENCY_MARISA.pdf
 
Soal2ppdsbedah
Soal2ppdsbedahSoal2ppdsbedah
Soal2ppdsbedah
 
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxSoal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
 
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptx
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptxSOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptx
SOAL%20BEDAH%20PERTEMUAN%203.pptx
 
Soal kgd
Soal kgdSoal kgd
Soal kgd
 
Latihan soal ukom kep d3 dan s1
Latihan soal ukom kep d3 dan s1Latihan soal ukom kep d3 dan s1
Latihan soal ukom kep d3 dan s1
 

More from HenriantoKarolusSire

Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...HenriantoKarolusSire
 
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19HenriantoKarolusSire
 
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHenriantoKarolusSire
 
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiEwss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiHenriantoKarolusSire
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20HenriantoKarolusSire
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwaHenriantoKarolusSire
 

More from HenriantoKarolusSire (9)

2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi 2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi
 
1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis 1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis
 
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
 
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
 
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
 
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiEwss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
 

Recently uploaded

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 

Recently uploaded (20)

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 

KOMPREHENSIF SOAL UJIAN

  • 1. PEMBAHASAN SOAL UJIAN KOMPETENSI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Henrianto Karolus Siregar, AMK., S.Kep., Ns., M.Kep
  • 2. 1. Telah ditemukan seorang laki-laki usia 45 tahun akibat kecelakaan lakalantas di jalan raya. Hasil pengkajian primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat perdarahan pada area hidung dan mulut. Klien ketika dirangsang nyeri hasilnya tidak berespon terhadap nyeri yang diberikan, tidak bernapas serta nadi karotis. Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Tidak melakukan BHD. × b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi. c. Menunggu bantuan tim kesehatan yang lebih kompeten. × d. Membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan bantuan ventilasi. × e. Menggunakan face shield untuk menghindari kontrak langsung den-gan sekresi klien. × Kunci Jawaban: B. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi. Pembahasan: Rasional A: dilakukan bila pasien masih berespon. Rasional B: dilakukan bila terdapat darah atau sekresi berlebihan, dan atau penolong beresiko terinfeksi dari sekresi korban. Rasional C: pertolongan tetap dilakukan sementara menunggu bantuan petugas kesehatan. Rasional D: tindakan penjagaan patensi airway sebelum pemberian ventilasi. Rasional E: penolong tetap beresiko meskipun menggunakan face shield saat menolong korban dengan sekresi berlebihan. Referensi : American Heart Association (AHA). (2015). By: K E L A S U K N I
  • 3. 2. Seorang perawat prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple. Korban dengan keadaan tampak tidak sadar, tampak rhinorrhea dan masih ada pergerakan dinding dada serta usaha untuk bernapas. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Melakukan suction. × b. Memanggil bantuan. × c. Memasang semi-rigid cervical collar. d. Membuka airway dengan teknik jaw trust. × e. Memasang Oro Pharingeal Airway (OPA). × Kunci Jawaban: C. Memasang semi-rigid cervical collar. Pembahasan: Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi cervical untuk membersihkan airway. Rasional B : dilakukan dalam BHD awam, bukan oleh petugas prehospital ambulance. Rasional C : dugaan cedera cervical melekat pada korban multiple trauma, sehingga stabilisasi leher adalah tindakan utama dan pertama sebelum melakukan tindakan penanganan yang lain ke korban. Rasional D : tindakan membuka airway pada korban yang dicurigai mengalami cedera cervical setelah stabilisasi. Rasional E : tindakan untuk membuka airway sehingga memudahkan ventilasi pasien dengan penuruan kesadaran. Referensi: Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby. By: K E L A S U K N I
  • 4. 3. Seorang regu triase bencana gempa bumi menemukan terdapat korban trauma dengan kondisi masih dalam keadaan sadar, RR: 22x/menit, Nadi: 96x/menit. Korban mengeluh nyeri ekstremitas dan tidak bisa menggerakkan ekstremitas distal. Korban dicurigai cedera servikal. Apakah alat mobilisasi yang paling aman digunakan pada korban tersebut? a. Scoop stretcher. × b. Basket stretcher. × c. Short spine board. × d. Long spine board. e. Kendrick Extrication Device (KED). × Kunci Jawaban: D. Long spine board. Pembahasan: Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non trauma atau yang tidak ditemukan tanda-tanda cedera vertebra. Rasional B : dipakai untuk evakuasi vertical atau water rescue. Rasional C : dipakai untuk korban yang dicurigai mengalami cedera vertebra khususnya lumbal, dan digunakan bersamaan dengan Isb. Rasional D : digunakan untuk korban yang dicurigai mengalami cedera cervical dan vertebra untuk stabilisasi & mobilisasi. Rasional E : berfungsi sama dengan ssb untuk stabilisasi & evakuasi korban kecelakaan lalu lintas. Referensi: Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby. By: K E L A S U K N I
  • 5. 4. Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri hebat dada tembus ke belakang. Pada saat pengkajian pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak apneu dan nadi tidak teraba. RJP langsung diinisiasi oleh tim resusitasi dan dipasang bedsite monitoring dengan gambaran asystole: Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya? a. Memberikan injeksi IV. Adrenalin 1 mg. × b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. × c. Melakukan flat line protocol. d. Memeriksa nadi karotis. × e. Melakukan dc shock. × Kunci Jawaban: C. Melakukan flat line protocol. Pembahasan: Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga RJP. Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung. Rasional C : dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada pasien sehingga dapat di interpretasi kejadian asistol dengan tepat. Rasional D : dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi. Rasional E : dilakukan untuk gelombang shockable (VP & Pulseless VT). Referensi : American Heart Association (AHA). (2015). By: K E L A S U K N I
  • 6. 5. Seorang anak usia 7 tahun diantar keluarganya ke IGD setelah mengalami tenggelam dikolam renang dan henti napas. Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya masih terlihat bernapas dan masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke RS. Setelah 5 siklus RJP dilakukan evaluasi dan masih belum teraba denyutan nadi karotis. Selanjutnya tim memasang airway definitive dengan ETT dan telah berhasil dilakukan. Apakah tindakan perawat selanjutnya? a. Melakukan tindakan defibrilasi 2 Joule/Kg BB. × b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 3 detik. × c. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (15:2). × d. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (30:2). × e. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit. Kunci Jawaban: E. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit. × Pembahasan: Rasional A : dilakukan apabila sudah terpasang monitoring EKG dan gelombang EKG Shockable. Rasional B : dilakukan pada pasien teraba nadi tapi belum bernapas. Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 2 penolong. Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 1 penolong. Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang menglami henti jantung dan telah terpasang airway definitive (ETT atau LMA). Referensi : American Heart Association (AHA). (2015). By: K E L A S U K N I
  • 7. 6. Seorang remaja berusia 17 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dengan mobil setelah mengalami cedera kepala serius akibat kecelakaan bermotor akibat begal dimalam hari. KU pasien tampak sadar tetapi mudah tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak koheren dan meracau sendiri dan masih dapat melokalisasi adanya nyeri. Berapakah nilai GCS pasien tersebut? a. 9. × b. 10. × c. 11. × d. 12. e. 13. × Kunci Jawaban: D. 12. Pembahasan: Rasional A : - Rasional B : - Rasional C : - Rasional D : E3 M5 V4 Rasional E : - Referensi: Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby. By: K E L A S U K N I
  • 8. 7. Seorang laki-laki berusia 25 tahun diantar keluarganya dengan menggunakan ambulance ke IGD Rumah Sakit setelah mengalami cedera kapitis akibat kecelakaan lakalantas. Setelah dilakukan pemeriksaan CT- scan, pasien didiagnosa edema cerebral dan segera direncanakan untuk osmoterapi IV dengan manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam. Apakah tindakan yang wajib dilakukan perawat sebelum pemberian obat tersebut? a. Mengukur frekuensi nadi. × b. Mengukur tekan darah. c. Mengukur saturasi oksigen. × d. Memonitor status kesadaran. × e. Mengukur frekuensi napas. × Kunci Jawaban: B. Mengukur tekan darah. Pembahasan: Rasional A : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi. Rasional B : pemberian obat diuretic dapat menurunkan tekanan darah karena kehilangan cairan melalui diuresis, sehingga diperlukan baseline tekanan darah. Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik. Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipovolemik. Rasional E : setelah pemberian diuretic untuk mengidentifikasi komplikasi. Referensi: Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby. By: K E L A S U K N I
  • 9. 8. Seorang wanita berusia 32 tahun diantar ke IGD dengan mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan mengalami luka bakar serius derajat II B didaerah dada sampai perut dan kedua kedua tangan 40 menit yang lalu. Diketahui BB pasien 50 kg dan TB 163 cm. Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Parkland Baxter? a. 1800 ml. × b. 2700 ml. × c. 3600 ml. d. 5400 ml. × e. 7200 ml. × Kunci Jawaban: C. 3600 ml Pembahasan: Rasional A : - Rasional B : - Rasional C : Total Body Surface Area (TBSA) = 9 % x 4 = 36% (Dada, perut, dan kedua tangan masing-masing 9%). Total Resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut Formula Parkland Baxter = 4 x BB x TBSA = 4 x 50 x 36 = 7200 ml. Untuk 8 jam pertama diberikan ½, 16 jam selanjutnya ½. Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml. Rasional D : - Rasional E : - Referensi: Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and trauma nursing. Philadelphia: Mosby. By: K E L A S U K N I
  • 10. 9. Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun di ruangan ICU terpasang bedsite monitoring, tiba-tiba pasien mengalami penurunan kesadaran dan gambaran pada monitor EKG atrial takikardi. Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya? a. Memberikan injeksi IV. Amiodaron 300 mg. × b. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus. × c. Melakukan flat line protocol. × d. Memeriksa nadi karotis. e. Melakukan dc shock. × Kunci Jawaban: D. Memeriksa nadi karotis. Pembahasan: Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberikan pada pasien henti jantung dengan gelombang shockable setelah tindakan Dc Shock. Rasional B : RJP dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung. Rasional C : Flat line protocol dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada pasien sehingga dapat di interpretasi kejadian Asystole dengan tepat. Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi. Rasional E : Dc Shock dilakukan pada pasien henti jantung dengan gambaran EKG gelombang Shockable (VF & Pulseless VT). Referensi : American Heart Association (AHA). (2015). By: K E L A S U K N I
  • 11. 10. Seorang perawat IGD mendapatkan fenomena banyaknya hasil triage pasien yang kurang sesuai dengan proritas, terkadang undertriage dan overtriage. Perawat akan berencana melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan seluruh perawat IGD Rumah Sakit tersebut tentang triage dan akan menyebarkan berupa kuesioner yang berisi banyak scenario pasien masuk IGD kasus triage. Apakah desain yang sesuai untuk penelitian tersebut? a. Cohort. × b. Qualitative. × c. Experiment. × d. Case control. × e. Cross sectional. Kunci Jawaban: E. Cross sectional Pembahasan: Rasional A : Cohort adalah jenis desain penelitian survey prospective yang mengikuti kelompok yang diteliti dalam rentang waktu tertentu. Rasional B : Qualitative adalah jenis desain penelitian untuk mengekspiorasi fenomena. Rasional C : Experiment adalah jenis desain penelitian percobaan atau intervensi. Rasional D : Case control adalah jenis desain penelitian survey restrospektif, yang mengumpulkan informasi dari data yang diperoleh dimasa lampau melalui studi dokumen. Rasional E : Cross sectional aalah jenis desain penelitian pengumpulan data untuk setiap sampel dilakukan satu kali diwaktu yang sama, tidak ada follow up setelahnya. Referensi : Polit, D, F., & Beck, C, T. (2012). Nursing Research: Generating And Assessing Evidence For Nursing Practice (9th ed). By: K E L A S U K N I
  • 12. 11. Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mual, keadaan umum lemah, kesadaran menurun. TD: 160/90 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, tidak teratur, frekuensi napas 26x/menit berbau ureum. Dari hasil anamnesis pasien sejak pagi belum BAK, kandung kemih tidak tegang. Pasien membutuhkan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal untuk menentukan diagnosis medis. Apakah yang harus diberi tanda pada formulir laboratorium tersebut? a. Cek ureum dan kreatinin. b. Enzyme jantung. × c. Lab analisa urine. × d. Cek fungsi hepar × e. Darah lengkap. × Kunci Jawaban: A. Cek ureum dan kreatinin. Pembahasan: Kunci jawaban yang benar adalah cek ureum kreatinin karena dari keluhan dan tanda yang ditemukan pada pasien maka membutuhkan ureum dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal. Referensi: Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 13. 12. Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati, perut tampak membesar dan keras, mata kuning. Hasil TTV: TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 92x/menit, frekuensi napas: 26x/menit, pasien didiagnonsis suspect sirhosis Hepatis. Tiba-tiba muntah darah kurang lebih 200 cc berwarna. Apakah tindakan prioritas perawat pada pasien diatas? a. Rencana transfuse darah segar. × b. Pasang NGT bilas lambung. c. Kumur-kumur air hangat. × d. Monitor billirubun darah. × e. Cek lab: Hb, golongan darah. × Kunci Jawaban: B. Pasang NGT bilas lambung. Pembahasan: Bilas lambung dapat segera dilakukan akibat banyak stolsel untuk mengeluarkan bekuan darah dalam lambung yang menumpuk jika dibiarkan berakibat distensi lambung mengganggu pernapasan dan dapat meningkatkan amoniak yang toksik dalam tubuh. Referensi : • Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 14. 13. Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dan 2 x muntah. Hasil pemeriksaan fisik TD: 90/60 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, frekuensi napas 25 x/menit. Pasien di diagnosis appendiksitis akut, pasien gelisah karena nyeri. Instruksi dokter bedah umum segera harus dioperasi, namun pasien ketakutan, perawat harus berperan sebagai advocator. Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas? a. Siapkan pasien untuk operasi. × b. Berikan pasien inform consent. × c. Dampingi pasien sebelum operasi. d. Hubungi dokter yang menangani. × e. Sarankan keluarga untuk membujuk. × Kunci Jawaban: C. Dampingi pasien sebelum operasi. Pembahasan: Alasan kunci jawaban C (sebagai advocator) karena pasien membutuhkan support dari orang sekelilingnya diberikan penjelasan efek jika tidak di operasi. Referensi : • Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 15. 14. Seorang perempuan berusia 34 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan pingsan, hasil pengkajian CAB palpasi nadi carotis tidak teraba, TD 0/0 mmHg, mulut tampak sianosis dan luka, segera dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Apakah langkah pertama untuk mengatasi pasien diatas? a. Berikan rangsangan kesadaran. × b. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x. c. Lakukan bagging/ambubag. × d. Rawat luka daerah mulut. × e. Berikan posisi mantap. × Kunci Jawaban: B. Kompresi 30 x, ventilasi 2 x. Pembahasan: Pasien yang mengalami Cardiac Arrest yang ditandai dengan tidak teraba palpasi nadi pada arteri besar seperti nadi carotis, femoral, artinya jantung sudah tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga tidak bekerja dan tidak ada hembusan napas paru juga tidak bekerja. Bila jantung tidak mampu memompokan darah maka seluruh organ mengalami kerusakan bahkan kematian karena itu harus segera dilakukan kompresi agar jantung dapat terangsang untuk berkontraksi yang diikuti dengan ventilasi agar paru expansi sehingga terjadi inspirasi. Referensi : BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33. By: K E L A S U K N I
  • 16. 15. Seorang laki-laki berusia 22 tahun dibawa ke IGD karena jatuh dengan leher terbentur benda tumpul, pasien tampak kesakitan diderah leher terutama digerakkan. Pemeriksaan TTV: TD: 90/60 mmHg, frekuensi nadi: 92 x/menit, frekuensi napas: 25 x/menit, hasil rontgen pasien dinyatakan fraktur cervical 3- 4 harus immobilisasi. Apakah tindakan yang tepat pada pasien diatas? a. Berikan posisi supine. × b. Pasang neckcollar. c. Kompres dingin. × d. Ganjal 2 bantal. × e. Tanpa bantal. × Kunci Jawaban: B. Pasang neckcollar. Pembahasan: Pemasangan neckcollar bertujuan untuk segera dilakukan mobilisasi daerah cervical agar dislokasi tulang cervical dapat dicegah. Referensi : • Susan B. Stilwell. (2011). Pedoman keperawatan kritis hal 242. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 17. 16. Seorang perempuan berusia 41 tahun dibawa ke IGD karena keringat dingin, kesadaran menurun setelah pulang dari olahraga malam, pasien ada riwayat MCI. Pengkajian CAB nadi carotis teraba kecil dan lambat, TD: 60/0 mmHg, frekuensi napas 30x/menit dangkal, bibis tampak sianosis, rencana dilakukan RJP, perawat harus mengatur posisi. Apakah tindakan pertama perawat pada pasien diatas ? a. Siapkan alat bantu jalan napas. × b. Posisi extensi head till, chin lift. c. Berikan oksigen masker. × d. Pasang mayo tube. × e. Beri posisi mantap. × Kunci Jawaban: B. Posisi extensi head till, chin lift. Pembahasan: Karena melakukan Posisi extensi head till, chin lift merupakan langkah paling pertama untuk membebaskan jalan napas pasien. Referensi: • BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 18. 17. Seorang perempuan berusia 31 tahun dibawa ke IGD karena tertabrak motor, pasien mengeluh kaki sebeleh kirinya robek, nyeri dan tidak dapat diangkat, pasien ketakutan. Hasil pemeriksaan rontgen fraktur tibia terbuka, luka kotor dan pendarahan. Segera operasi pasang eksternal fixasi, TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi napas 24x/menit, membutuhkan transfusi darah, kaki sudah dipasang bidai. Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas? a. Cek golongan darah. b. Buat permintaan darah. × c. Lakukan perawatan luka. × d. Berikan informant consent. × e. Antar ke kamar operasi. × Kunci Jawaban: A. Cek golongan darah. Pembahasan: Pasien fraktur tulang panjang akan terjai perdarahan lebih banyak dari tulang yang lain saat dilakukan tindakan operasi dan untuk mencegah kehilangan banyak darah harus dipersiapkan darah untuk dilakukan transfusi. Referensi: • BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 19. 18. Seorang laki-laki berusia 73 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan tidak bisa kencing sejak pagi hari, pasien gelisah. Hasil pemeriksaan fisik teraba distensi kandung kemih, TD: 130/70 mmHg, frekuensi nadi : 88x/menit, frekunsi napas: 23x/menit, dilakukan colok dubur suspect BPH derajat III yang membuat obstruksi urethra. Apakah tindakan prioritas perawat pada kasus tersebut? a. Pasang kateter kondom. × b. Beri minum 3 l/hari. × c. Pasang dower kateter. d. Konsul bedah urologi. × e. Berikan kompres hangat. × Kunci Jawaban: C. Pasang dower kateter. Pembahasan: Pasien dengan BPH problem utamanya adalah mengalami obstruksi haluaran urin. Sehingga kunci jawaban diatas yang paling tepat dan benar adalah Pasang dower kateter untuk mengeluarkan urine. Referensi: • BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency. By: K E L A S U K N I
  • 20. 19. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Dilakukan pemeriksaan rontgen, hasilnya fraktur tertutup tibia kanan, tampak bengkak dan krepitasi tidak dapat digerakkan. Kesadaran Compos Mentis (CM), TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37 ˚C, rencana konsul dokter orthopedic, sementara pasien immobilasi daerah fraktur. Apakah tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut? a. Pasang bidai daerah fraktur. b. Tinggikan kaki yang fraktur. × c. Observasi perdarahan. × d. Kaji intensitas nyeri. × e. Kompres dingin. × Kunci Jawaban: A. Pasang bidai daerah fraktur. Pembahasan: Pemasangan bidai di daerah fraktur dapat mencegah terjadinya dislokasi. Berdasarkan menajamen fraktur adalah setelah mengenal tanda dan gejala serta lokasi maka segera immobilisasi dengan pembidaian agar tidak terjadi dislokasi. Referensi: • BTCLS ambulance 118, dan Hipgabi (2011) bab IV halaman 33. • Pamela S, Kidd, Patty Ann. (2011). Pedoman keperawatan Emergency By: K E L A S U K N I
  • 21. 20. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mata kunang-kunang. Hasil pemeriksaan fisik TD: 200/100 mmHg, frekuensi nadi: 102x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Tiba-tiba pasien mengeluh, dokter memberikan obat anti hipertensi untuk menurunkan 25% tekanan sistolik maupun diastolik dalam beberapa menit. Pasien di istirahatkan dengan berbaring ditempat tidur. Apakah evaluasi perawat selanjutnya pada pasien diatas? a. Keluhan sakit kepala. × b. Tekanan intrakranial. × c. Penurunan tingkat kesadaran. × d. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap. e. Observasi reaksi alergi. × Kunci Jawaban: D. Penurunan Tekanan Darah secara bertahap Pembahasan: Pedoman persiapan Ujian Kompetensi Nasionan kunci jawaban D merupakan kunci jawaban yang paling benar, karena evaluasi Tekanan Darah menurun secara bertahap sebagai indicator efektivitas obat hipertensi. Referensi : Susan B. Stillwell. (2011). Pedoman keperawtan kritis halaman 2011. By: K E L A S U K N I
  • 22. 21. Di Unit Gawat Darurat terdapat seorang laki-laki dalam keadaan tidak sadar telah mengalami keracunan akibat percobaan bunuh diri. Perawat Netty yang bertugas akan melakukan bilas lambung. Perawat Netty memasang gudel dan NGT dengan ukuran yang besar, bilas lambung menggunakan air sebanyak ±250cc 20 kali dengan posisi pasien miring. Sesaat, perawat Dika yang melihat langsung menegur perawat Netty. Dari kasus tersebut, apa yang akan dikatakan perawat Dika kepada perawat Netty? a. Perawat Netty, maaf, airnya terlalu banyak. Seharusnya hanya 200cc! b. Perawat Netty, maaf, ukuran NGT nya kurang tepat. Yang kecil saja! c. Perawat Netty, maaf, bilasnya 15 kali saja ya! d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup! Kunci jawaban: d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup! By: K E L A S U K N I
  • 23. 22. Perawat melakukan perawatan pada pasien laki – laki umur 40 tahun dengan kanker paru, telah di lakukan pemasangan water seal drainage/ chest tube . Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan tidak adanya (Udara) bubling dan tidak ada penambah cairan pada water seal Chambers sedangkan tidaling terlihat pada saat ventilasi. Apakah penyebab udara (bubling ) yang terdapat pada water seal Chambers berhenti? a. Sirkuit Water seal drainge mengalami kebocoran b. Paru – paru mengalami kolaps c. Suction diset terlalu tinggi d. Paru mengalami edema Pembahasan: d. Paru mengalami edema By: K E L A S U K N I
  • 24. 23. Seorang perempuan umur 56 tahun, masuk melalui UGD dengan keluhan batuk-batuk berdahak sudah 3 minggu ini. Batuk klien disertai sesak nafas. Hasil observasi terdapat tarikan dinding dada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, suhu 38,5 ° C, nadi 88 x/menit, nafas 34 x/menit. Apakah tindakan implementasi yang tepat untuk kasus diatas ? a. Kolaborasi dalam pemberian obat b. Berikan oksigen 2 liter/menit c. Ajarkan klien batuk efektif d. Kaji kedalaman pernafasan pasien Pembahasan: c. Ajarkan klien batuk efektif By: K E L A S U K N I
  • 25. 24. Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kurang lebih 20 menit yang lalu digigit ular. Terlihat bekas taring di luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna kulit berubah menjadi kebiruan. Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan? a) Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular b) Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal c) Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka serta hisap bisa yang tertinggal d) Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular Pembahasan: d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular By: K E L A S U K N I
  • 26. 25. Seorang perempuan umur 44 tahun dilakukan pemasangan Naso Gatric Tube ( NGT ) dengan indikasi pasien mengalami penurunan kesadaran. Klien saat ini di rawat di ruang ICU RSU. Langkah pertama perawat mengkaji lubang hidung untuk insersi masuk selang NGT, mengukur panjang selang NGT yang akan dimasukkan kemudian diberi tanda, selanjutnya perawat melumasi selang NGT dengan Silokain Jelly, selang dimasukkan ke kerongkongan sampai gaster. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat ? a) Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan stetoskop di epigastrik b) Mengeklem selang NGT untuk dilakukan persiapan pengetesan apakah selang sudah masuk ke gaster c) Mengaspirasi cairan lambung setelah selang masuk sesuai garis yang telah diberi tanda sebelumnya d) Memfixasi selang NGT yang sudah terpasang dengan menggunakan plester Pembahasan: a. Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan stetoskop di epigastrik By: K E L A S U K N I
  • 27. 26. Seorang laki-laki umur 30 tahun, dirawat di UGD dengan riwayat jatuh dari sepeda motor tanpa mengenakan helm. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8 °C, pola pernafasan cheyne-stokes, terjadi penurunan kesadaran. Manakah tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya fraktur basis cranial? a) Keluar darah dari hidung dan telinga, pola pernafasan cheyne-stoke, penurunan kesadaran b) Lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, peningkatan suhu tubuh c) Kenaikan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes, penurunan kesadaran d) Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan dibelakang telinga Pembahasan: d. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan dibelakang telinga By: K E L A S U K N I
  • 28. 27. Terdapat kecelakaan bus, terdapat sejumlah korban. Tim emergency yang telah berada ditempat melakukan triage. Pada salah satu korban yang ditangani terdapat korban henti nafas, setelah dilakukan pengkajian dini dan tindakan chen lift korban masih tidak bernafas, kemudian dilakukan pembukaan jalan nafas, korban masih tidak bernafas. Berdasarkan kasus terseut, warna label apakah yang diberikan pada korban tersebut? a. Putih b. Hijau c. Kuning d. Hitam Pembahasan: d. Hitam By: K E L A S U K N I
  • 29. 28. Seorang perempuan umur 60 tahun dirawat di Rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, batuk disertai batuk produktif bercampur darah merah muda. Klien mengeluh sering merasa berdebar- debar dan sulit tidur serta kencing sedikit. Hasil pemeriksaan fisik, tidak terjadi pitting edema, TD 180/100 mmHg, HR 120 kali permenit, Nadi 32 kali permenit, BJ I meningkat, BJ II normal dan irama gallop positif. Manakah data-data berikut ini yang mendukung penegakan diagnosis klien tersebut? a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi b. Pasien mengatakan pernah menderita penyakit TBC c. Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya d. Pasien mengatakan pernah operasi batu ginjal Pembahasan: a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi By: K E L A S U K N I
  • 30. 29. Tn. Munir dengan umur 42 tahun dan Ny. Sakdiah umur 40 tahun mengalami tabrakan dengan mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat kejadian Tn. Munir dalam keadaan sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn. Munir menjerit kesakitan ternyata ditemukan tungkai sinistra tibia fibula tampak bengkok, bengkak, dan terdapat luka robek yang mengeluarkan darah. Sedangkan Ny. Sakdiah saat kejadian dalam keadaan tidak sadar dan ditemukan adanya jejas pada dada dekstra dan diduga mengalami henti nafas. Paa kasus diatas, pernyataan manakah yang benar menurut kondisi gawat dan darurat? a. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori gawat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori darurat b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat c. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat dan darurat d. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir tidak termasuk dalam kategori gawat dan darurat Pembahasan: b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat By: K E L A S U K N I
  • 31. 30. Pasien perempuan umur 45 tahun dengan riwayat chronic obstruktive pulmonary disease (COPD) dijadwalkan pagi ini untuk histrectomy dengan general anestesi. Diagnosa yang ditegakkan adalah atan resiko tidak efektifnya pola nafas. Manakah tujuan jangka pendek yang paling tepat untuk diagnosa tersebut ? a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit b. Analisa gas darah pasien (AGD ) menunjukkan hasil yang normal c. Pernafasan pasien kembali 24 kali/ menit d. Pasien akan dapat melakukan kegiatan sehari – harinya sendiri Pembahasan: a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit By: K E L A S U K N I