Dokumen tersebut membahas tentang indra pendengaran (telinga) yang mencakup anatomi, cara kerja, kerusakan dan perawatan telinga. Juga membahas beberapa penyakit telinga seperti otitis eksterna dan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran sesuai ajaran agama Islam.
4. FUNGSI SISTEM PENDENGARAN
Sistem pendengaran (auditori)
berfungsi memersepsi bunyi atau
lebih tepatnya, persepsi tentang
objek-objek dan kejadian-kejadian
melalui bunyi yang mereka
timbulkan. Bunyi adalah vibrasi
molekul-molekul udara yang
menstimulasi sistem auditori.
5.
6. Telinga Luar terdiri dari:
1.Daun telinga, fungsinya untuk
menangkap gelombang suara yang
masuk ke telinga.
2. Lubang telinga, fungsinya sebagai
jalan masuknya suara ke telinga.
3. Saluran telinga, fungsinya
menghubungkan antara telinga luar
dengan telinga tengah.
7. Telinga tengah terdiri dari
1. Selaput pendengaran (gendang
telinga) Gendang telinga akan
bergetar jika ada suara yang masuk
melewat saluran telinga.
2. Saluran eustachius adalah saluran
yang menghubungkan telinga dan
mulut. Fungsinya mengatur
keseimbangan tubuh.
8. Telinga dalam terdiri dari
1. Tingkap jorong.
2. Tingkap bundar.
3. Saluran setengah lingkaran.
4. Rumah siput.
12. Pada rumah siput terdapat cairan
limfa yang akan bergetar bila ada
bunyi dan getaran tersebut
merangsang ujung-ujung saraf
yang berhubungan dengan saraf-
saraf pendengaran yang
kemudian dilanjutkan ke otak.
13. MEKANISME KERJA TELINGA
Cara Kerja telinga
Getaran bunyi → daun telinga → lubang
telinga → gendang telinga bergetar →
cairan limfa yang terdapat di rumah siput
bergetar → menuju otak melalui saraf
pendengaran
14. Kerusakan Pada Telinga
Jika telinga kita rusak maka kita
akan menderita ketulian. Tuli dapat
disebabkan oleh:
o lubang telinga tersumbat
o gendang telinga pecah
o saraf pendengaran rusak
15. Perawatan pada telinga
o Membersihkan telinga dengan teratur.
o Hindarkan telinga dari suara atau bunyi
yang sangat keras dan
o Hindarkan telinga dari benturan keras.
o Periksakan ke dokter THT (Telinga
Hidung Tenggorokan) jika ada
gangguan.
16. 5. BEBERAPA PENYAKIT PADA TELINGA
Otitis Eksterna : radang pada telinga luar
1. Otitis Eksterna Furunkulosis
Terbentuk furunkel di telinga luar
2. Otitis Eksterna difusa : Radang hampir menyeluruh di
telingan luar dengan nyeri, bengkak, kemerahan
Gejala : Nyeri , gatal, dan hipersekresi mukus , nyeri
bertambahnbila ditarik
Catatan :
Serumen : Sekret di telinga
Corpus alienum : benda asing di telinga
17. Menjaga Pendengaran
Hadits Darimi 2592
• اَنَرَبْخَأوُرَْمعُُنْبُن َْوعاَنَرَبْخَأُدِلاَخيِنْعَيَُنْباُِدْبَعاُِ َّللَُْنعُدِلاَخُِاءَذَحْلاَُْنعَُةَم ِْركِعَُْنعُِنْبا
ُاسَبَعَُْنعُِيِبَنالىَلَصُُ َاّللُِهْيَلَعَُمَلَسَوَُلاَقُْنَمُْساَََُمََتىَلِإُِثِيدَحُم ْوَقُْمُهَوُُهَلَُونُه َِاركَُبُص
يِفُِهِنُذُأُُكُن ْاْل
Barangsiapa yg mendengar pembicaraan suatu kaum, sementara
mereka membenci hal itu (untuk didengar orang lain), niscaya akan
dituangkan timah panas ke telinganya. [HR. Darimi No.2592].
Hadits Darimi 2593
• اَنَرَبْخَأوُبَأُِديِلَوْلاُيِسِلاَيَطالاَنَثَدَحُُداَمَحُُنْبَُلَسَُةَمَُْنعُِدَمَحُمُِنْبَُقَحْسِإَُْنعُِدَمَحُمُْبُِنَُميِهاَرْبِإ
َُْنعَُةَمَلَسُِنْبيِبَأُِلْيَفالطَُْنعُيِلَعَُلاَقيِلَُلاَقُُلوُسَرُِ َاّللىَلَصُُ َاّللُِهْيَلَعَُمَلَسَوَُلَُُتَُِْبَْتَُةَرْظَنال
َُةَرْظَنالَُنِإَفىَلوُ ْاْلَُكَلَُةَر ِخ ْاْلَوَُكْيَلَع
Janganlah engkau terus menerus memandang (sesuatu yg haram),
karena pandangan pertama adl boleh untukmu, sedangkan
pandangan selanjutnya adl haram bagimu. [HR. Darimi No.2593].
18. INDERA PENDENGARAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Diberikan Allah sejak penyempurnaan kejadian.
Terdapat dalam QS. Al-Sajadah: 7-9
• ْيِذَّلَاَْنَسحَاَّْلُكْئيَشُْهقَلَخَْوَْأَدَبَْقَلخِْالسناْنِمْيِطْن.
َّْمُثَْلَعَجُْهَلَسنْنِمْللةَس
ْنِمْمآءْنيِهَم.َّْمُثُْهَاّوَسَْخَفَن َوِْهيِفْنِمِْه ِحوُرَْلَعَج َو
ُْمُكَلَْعمَسّلاَْصربَالا َوَْدِئفَالا َوَْة
ْاليِلَقَْامَْنوُرُكشَتالسجدة7-9
Artinya:
“(Dialah Allah) yang menjadikan segala ciptaan-Nya indah, dan Dia memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari air
yang hina (air maniy), kemudian Dia sempurnakan kejadian (fisiknya) dan
Dia tiupkan Ruh-Nya, dan Dia jadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati (akal fikiran), namun sedikit sekali kamu yang bersyukur”.
19. Pendengaran adalah salah satu organ yang
akan diminta pertanggung jawaban di akhirat.
QS. AL-Isra’: 39
َّْنِإٌْملِعِْهِبَْكَلْ َسيَلْاَمْ ُفَقتْ َال َوْال َْوَعمَّسالَْرَصَبَْانَكَْكِئَلوُْأُّلُكَْداَؤُفال َوُْهنَع
ْاوالُئسَم
Artinya:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya”
20. Kata pendengaran ََُْمَسال) ) secara khusus dalam al-Qur’an disebutkan
sebanyak 22 kali dan selalu disebutkan dalam bentuk tunggal yaitu dalam
surat al-Baqarah: 7, 20, al-An’aam: 46, Yunus: 31, Hud: 20, al-Hijr: 18, an-
Nahl: 78, 108, al-Isra: 36, al-Muminun: 78, asy-Syu’ara: 212, 223, as-Sajdah: 9,
Qaaf: 37, al-Mulk: 23, al-Jinn: 9, al-Kahfi: 101, Fushshilat: 20, 22, al-Jatsiyah:
23, al-Ahqaf: 26. Penyebutan kata pendengaran ( ََُْمَس)ال dalam Al-Qur'an
selalu didahulukan daripada penglihatan . Argumentasi ilmiah mengenai hal
ini yaitu dikarenakan:
Pendengaran adalah organ tubuh manusia yang pertama kali bekerja
ketika seorang manusia lahir di dunia.
Pendengaran adalah organ yang tidak pernah tidur atau pun istirahat.
Telinga pula yang merupakan alat pendengar panggilan penyeru pada hari
qiamat kelak ketika terompet dibunyikan.
Telinga bisa mendengar dalam keadaan apapun, baik siang maupun
malam; dalam gelap maupun terang benderang dan telinga tidak
membutuhkan sesuatu apapun untuk menjalankan fungsinya.
Telinga adalah penghubung antara manusia dengan dunia luar. Terdapat
dalam QS. Al-Kahfi: 11
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”.
21. HADIST-HADIST YANG BERKENAAN DENGAN
INDRA PENDENGARAN
Pendengaran lebih dahulu berfungsi dari pada penglihatan yang
difahami dari informasi al-Quran, agaknya diperkuat oleh al-Hadits, yang
mengajarkan bayi lahir diadzankan dari telinga kanannya dan
diiqamatkan di telinga kirinya, jika bayinya laki-laki,dan diiqamatkan di
telingan kanan-kiirnya jika bayinya perempuan.
Diriwayatkan dari Abi Rafi’ Maula Rasulillah saw. ra.,
َُلَاق:ُُتْيَأَرَُل ْوُسَرُِللاصلىللاعليهوسلمَُنَذَاُِيفُِنُذُاُِنْيَسُحْلابنَلىعُِحَُنْيُُهَْتَدَلَوُُةَمِطَافاِبُِةَالَصالَُي ِضَرُُللا
ُْمُهْنَع.رواهابوداودوالَترمذيوغيرهما
“Bahwa dia melihat Rasulullah SAW mengadzankan dengan adzan shalat
di telinganya Husein bin Ali, ketika telah dilahirkan oleh Fathimah.”( (HR.
Abu Dawud dan al-Tirmidzy)
diriwayatkan dalam Ktab Ibnu Sinniy dari Husein bin ‘Ali, bahwa nabi
SAW bersabda
:
ُْنَمَُدَلَوُُهَلُد ْوُل ْوَمَُنَذَأَفُْيِفُِهِنُذُاَُنىْمُيْلاَُمَاقَاَوُْيِفُُاُِهِنُذَُرىْسُيالُْمَلُُهُْرضََتُمُاُِانَيْب ِالص
“Barang siapa yang anaknya lahir dan diazdankan di telingan kanannya
dan diiqamahkan di telingan kirinya, maka tidak akan dapat diganggu
oleh Ummushshibyaan (Saithan yang diberi tugas menggoda anak yang
baru lahir)”.
22. Indera terakhir saat kematian
Indera pendengaran adalah indera yang paling
akhir berfungsi, sehingga ketika skarat maut, manusia
dianjurkan untuk ditalqinkan, yang artinya diajari,
diingatkan, serta dituntun mengucapkan kalimat-
kalimat thayyibah Rasulullah SAW dalam salah satu
sabdanya:
ِْلوَقِبْمُكتىوَمْواُنِّقَل”َّْالِاَْهالَِِآلُْللا
Artinya:
“Tuntunlah oleh kamu orang yang hampir mati itu
dengan bacaan “Laa ilaaha Illallaah” (tiada Tuhan
selain Allah)”.
23. HADIST MENJAGA PENDENGRAN
Hadits Darimi 2592
• اَنَرَبْخَأوُرْمَعُُنْبُن ْوَعاَنَرَبْخَأُدِلاَخيِنْعَيَُنْباُِدْبَعُِ َاّللُْنَعَُخُدِلا
ُِاءَذَحْلاُْنَعَُةَم ِرْكِعُْنَعُِنْباُاسَبَعُْنَعُِيِبَنالىَلَصُُ َاّللَُلَعُِهْي
َُمَلَسَوَُلاَقُْنَمَََُمََتْساىَلِإُِثِيدَحُْوَقُمُْمُهَوُُهَلَُونُه َِاركَُبُصيِف
ُِهِنُذُأُُكُن ْاْل
Barangsiapa yg mendengar pembicaraan
suatu kaum, sementara mereka membenci hal
itu (untuk didengar orang lain), niscaya akan
dituangkan timah panas ke telinganya. [HR.
Darimi No.2592].