SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Bab 9
Sistem Regulasi
Pertemuan 1
Sistem Saraf
PENDAHULUAN
 Dalam tubuh manusia/hewan banyak organ, sistem organ
 Kerjanya tidak pernah berbenturan
 Mengapa?
 Karena ada sistem regulasi / koordinasi
 1. Sistem saraf
 2. Sistem hormon
 3. Sistem Indra
SISTEM SARAF
 Fungsinya: menerima, menghantarkan rangsangan ke
semua bagian tubuh, dan sekaligus memberikan
tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
 Merupakan sistem jaringan komunikasi dalam tubuh
 Tersusun atas unit-unit pelaksana kerja sistem saraf,
yaitu sel saraf atau neuron dan neuroglia.
Sel saraf/neuron
 Selaput neuron terdiri atas dua jenis:
mielin dan neurilema.
 Serabut saraf otak hanya mempunyai selaput mielin.
Serabut saraf perut mempunyai selaput mielin dan
neurilema.
 Selaput neurilema penting untuk regenerasi serabut
saraf.
MACAM SEL SARAF
a. Neuron Sensorik (Neuron Aferen) : Dendritnya
berhubungan dengan reseptor, neurit berhubungan dengan
dendrit neuron lain.
Fungsi : menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan
saraf.
b. Neuron Motorik (Neuron Efektor) : Dendrit berhubungan
dengan neurit neuron lain. Neurit berhubungan dengan
efektor/alat tubuh pemberi tanggapan suatu rangsangan.
Fungsi : menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf
pusat ke efektor.
c. Neuron Asosiasi : Penghubung antara neuron motorik dan
sensorik. Dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
 1) Neuron konektor : penghubung antara neuron yang
letaknya di luar pusat saraf
 2) Neuron ajustor : penghubung antara neuron sensorik dan
neuron motorik di dalam pusat saraf.
MACAM SEL SARAF
Neuron sensorik
Neuron motorik
Neuron asosiasi
Gerak
Gerak  dibedakan sadar dan refleks
 gerak sadar :
reseptor saraf sensorik  otak  saraf motorik
 efektor
 Gerak refleks :
reseptor  n. sensorik  ss. tl. belakang  n.
motorik  efektor
Gerak refleks
 Gerak refleks : cepat, tidak disadari, berfungsi
melindungi tubuh dari bahaya.
 Bersifat menurun, tetapi ada yang dapat dilatih.
 Dua macam refleks : tunggal dan kompleks.
r. tunggal : menyertakan satu efektor. Mis : kaki
menginjak duri, langsung ditarik.
r. kompleks : menyertakan banyak efektor. Mis: kaki
menginjak duri  mengangkat kaki sambil berteriak.
 Gerak refleks kemudian disadari.
 Jarak terpendek yg dilalui impuls, sehingga timbul gerak
refleks  lengkung refleks.
Lengkung refleks
lanjutan
 Refleks otak : neuron konektornya terdapat di
otak, misal  refleks pupil, kejap mata
 Refleks sumsum tulang belakang : neuron
konektor terdapat di sumsum tulang belakang.
Misal : refleks lutut.
Perhatikan video berikut!
Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=aboVLnsCH44
Pertemuan 2
Susunan Sistem Saraf
Psikotropika
Susunan Sistem Saraf Manusia
1. SISTEM SARAF SADAR
1. Sistem Saraf Pusat
a.Otak : dilindungi meninges
Otak besar
1. L. occipetale = pusat penglihatan,
2. l. temporalis = pusat pendengaran,
3.l. Frontalis = gerak otot
4. l. Parietalis =bersifat sensorik, peka terhadap perubahan yang
menyangkut panas, dingin, tekanan, dan sentuhan pada alat indra di kulit.
5. l. Medialis = pusat pengaturan warna kulit dan otot, peka terhadap
pengaruh panas, dingin, dan sentuhan dll.
6. Antara bagian tengah dan belakang : pusat perkembangan kecerdasan,
ingatan, kemauan, dan sikap.
Kerusakanhilangnya daya ingatan/ afasia.
Struktur otak manusia
 Struktur Otak Besar manusia
 Antara lobus frontalis dan lobus parietalis,
dipisahkan oleh suatu lekukan.
 Peran lobus frontalis  gerak otot  motorik
 Peran lobus parietalis  bersifat sensorik. Peka 
bersifat motorik, peka terhadap perubahan karena :
panas, dingin, tekanan, sentuhan
 Cerebrum sebagai penerima sensasi penginderaan 
pengendali dan pengatur kerja organ dibedakan
menjadi beberapa area
a. Area sensorik: berkaitan dengan penerimaan
organ reseptor di indra.
b. Area motorik : merespon rangsang  perintah ke
organ pelaksana  otot, kulit, kelenjar.
c. Area asosiasi : penghubung area sensorik dan
motorik. Proses belajar : berpikir, mengingat,
mengambil keputusan, menyimpulkan .
 Otak Besar
lapis luar = kelabu = kaya badan sel
lapis dalam = putih= kaya akan dendrit dan neurit
 Otak Tengah/midbrain
Di depan jembatan varol. bagian atas = lobus optikus,
pusat reflek mata dan pendengaran
 Otak Depan/diencephalom
. di depan midbrain
. terdiri atas: talamus dan hipothalamus
. talamus: pusat pengatur sensorik dari pengatur
sensorik
cerebrum
. hipotalamus : pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh, menumbuhkan sikap
agresif, tetap terjaga dll.
Otak Kecil
 Di sebelah bawah-belakang cerebrum
 Pusat keseimbangan dan koordinasi otot
 Di bawahnya terdapat jembatan varol  penghantar
impuls dari cerebrum belahan kanan dan kiri
LOKASI AREA PADA OTAK
SUMSUM
 Meliputi :
1. Sumsum Lanjutan /Medula Oblongata
2. Medula Spinalis/Sumsum Tlg Belakang
 MEDULA OBLONGATA
. Mengandung banyak ganglion pengatur gerak
reflek: denyut jantung, pernapasan,
pelebaran/penyempitan pembuluh darah
. PONS = bagian medula oblongata yang
menghubungkan otak dan medula spinalis.
 MEDULA SPINALIS
. Terdapat di dalam ruas tulang belakang
. memanjang dari medula oblongata hingga
vertebrae lumbales.
FUNGSI MEDULA SPINALIS
 Penghubung impuls dari dan ke otak
 Kemungkinan jalan terpendek untuk gerak refleks
 Sayatan melintang
. Lapisan luar  putih : kaya dendrit dan neurit
. Lapisan dalam bentuk kupu-kupu kelabu:
mengandung banyak badan neuron.
a. Akar ventral  badan sel neuron motorik.
akson menuju ke otot, dendrit  akson
neuron konektor
b. Akar dorsal  badan sel neuron sensorik.
akson berhubungan dengan dendrit neuron
konektor. Dendrit berhubungan dengan
reseptor
Lanjutan …….
 Di sentral bagian kelabu  kanalis sentralis, berisi
cairan serebro spinal.
 MENINGES = selaput pembungkus otak
. Durameter : melekat pada tulang
. Piameter: melekat pada permukaan
otak/sumsum
. Araknoid : terletak di antara piameter dan
durameter
Radang meninges = meningitis
SISTEM SARAF TEPI
 Serabut yang menghubungkan pusat saraf dengan
organ tubuh.
 Serabut Saraf aferen : membawa impuls dari
reseptor ke pusat saraf
 Serabut saraf eferen : membawa impuls dari
pusat saraf ke efektor
 Serabut saraf otak
 Serabut saraf sumsum tulang belakang
SERABUT SARAF OTAK
 Jumlah 12 pasang
1. Hanya terdiri atas neuron sensorik : 1, 2 dan 8
2. Hanya terdiri atas neuron motorik : 3, 4, 6, 11, dan 12.
3. Terdiri atas neuron sensorik dan motorik : 5, 7, 9, dan 10.
Serabut saraf 10 saraf sadar yang kerjanya tidak sadar 
alat dalam.
SERABUT SARAF MEDULA SPINALIS
 Gabungan serabut saraf sensorik dan motorik, jumlah 31
pasang.
 Serabut Saraf sensorik : masuk melalui akar dorsal
 Serabut Saraf motorik keluar melalui akar ventral
SISTEM SARAF OTONOM
 Saraf tak sadar motorik= saraf eferen, sasarannya alat-alat
dalam  viseral eferen
 Saraf eferen perifer sasarannya adalah otot yang bekerja di
bawah kehendak, disebut saraf eferen somatik
 Saraf otonom mengendalikan kerja organ secara otomatis:
peredaran, pernapasan, perubahan pupil.
Saraf otonom dibedakan atas saraf simpatis dan parasimpatis
a. SARAF SIMPATIS
 Berpangkal pada sumsum tulang belakang daerah leher
pinggang  disebut saraf torakolumbal
 Fungsi : mengaktifkan berbagai organ  bekerja ototmatis
 ke otot polos saluran pencernaan, peredaran, pernapasan.
b. SARAF PARASIMPATIS
 Berpangkal pada medula oblongata dan sakrum.
 Sifat kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatik.
PENGHANTARAN IMPULS
 Rangsangan  reseptor  (dendrit badan sel
akson )  dendrit neuron lainnya.
 Hubungan akson dengan dendrit = sinapsis
 Impuls sampai ujung akson melepaskan
neurohumor memacu menghantarkan impuls ke
dendrit neuron berikutnya.
 Untuk penghantaran diperlukan O2  oksidasi
biologi sel saraf sendiri.
 Berolahraga dan banyak minum  menyegarkan
otak.
 Benang saraf/urat saraf terdiri atas gabungan
dendrit dan akson.
 Badan sel saraf bergabung membentuk
ganglion/simpul saraf
 Dua macam ganglion : ganglion otak dan ganglion
sumsum tulang belakang
Proses konduksi
 Proses konduksi terjadi krn adanya loncatan
listrik krn ada jarak antar neuron, dsbt = sinapsis,
 sinapsis listrik.
 Sinapinapsis lainnya : sisnapsis kimiawi, sinapsis
neuromoskuler, sinapsis neuroglanduler.
 Pada sinapsis kimia, impuls disampaikan oleh zat
kimia  neurotransmiter.
PSIKOTROPIKA
PENGARUH NARKOBA terhadap S. SARAF
 Sakit sebenarnya ketidakseimbangan
 Bbrp obat sifatnya menghilangkan rasa sakit
sementara, tetapi tdk menyembuhkan, punya efek
kesembuhan semu.
 Alkohol
. Sifat : obat luar sebagai desinfektan
. Merupakan zat depresan : menekan rasa takut,
ragu-ragu, gelisah dll.
. Sering minum alkohol  kebiasaan  kecanduan
(adiksi= adiksi fisiologis)  konsumsi semakin
meningkat  hilang kesadaran.
 Di dunia medis  penghilang rasa sakit,
menimbulkan kenyamanan menimbulkan adiksi
1. opium
2. morfin dan kodein menekan rasa sakit
3. heroin sintetik, olahan dari morfin.
4. kokain  untuk anestesi lokal.
 VALIUM
Obat penimbul rasa tenang, tanpa beban dan santai.
menimbulkan adiksi fisiologis.
• NARKOTIKA
lanjutan
 AMFETAMIA
. Obat perangsang  orang tetap terjaga
. Penggunaan amfetamin dpt menimbulkan kelelahan
berlebihan menurunkan kesehatan.
 BAHAN PENIKMAT
Kopi, cokelat, teh, tembakau, mengandung : kafein,
teobromin, tein dan nikotin  adiksi fisiologis
PERTEMUAN 3
Sistem Hormon
 Hormon = hormaein  memacu/menggiatkan, diperlukan
dlm jumlah sedikit
 Dihasilkan kelenjar buntu/endokrin, dialirkan ke darah
 Diperlukan dlm jumlah sedikit, kekurangan dpt ditambah
dari luar. Kelebihan  menimbulkan masalah/gangguan.
 Ada kerjasama dengan sistem saraf,
misal ketakutan  otak menyuruh lari cepat/menghindar
atau melawan  hormon adrenalin aktif  denyut dan
detak jantung meningkat.
FUNGSI HORMON :
 mengatur homoeostasis, memacu
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, tingkah laku.
Berdasarkan aktivitasnya
1. Bekerja sepanjang hayat,  yang berperan dalam
metabolisme
2. Bekerja sampai pada masa tertentu  Hormon
pertumbuhan, hormon timus
3. Bekerja mulai masa tertentu  hormon kelamin
Berdasarkan aspek dan letaknya
a. Klj. hipofisis = di dasar otak besar
b. Klj. Tiroid/k. gondok = di daerah leher.
c. Klj. Pankreas/p. Langerhans = di bawah lambung
d. Klj. Adrenal/suprarenalis = di atas ginjal
e. Klj. Kelamin/gonade  wanita= di rongga perut,
pria di testes dalam skrotum
KELENJAR HIPOFISIS
 Letaknya di lekukan tulang sela tursika di bagian dalam t.
baji.
 Sebesar kacang master gland
 hiperfungsi/hipersekresi , mengakibatkan :
a. masa pertumbuhan gigantisme
b. setelah dewasa  akromegali
 Hipofungsi  kretinisme/kerdil
 Dibedakan mjd 3 lobi
1. lobus anterior
2. lobus intermedia
3. lobus Posterior
(a) Gigantisme akibat hiperfungsi kelenjar hipofisis;
(b) kretinisme (kekerdilan) akibat hipofungsi kelenjar hipofisis
1. LOBUS ANTERIOR
a. Hormon Somatotrop/Growth Hormon (STH)
. pertumbuhan, terutama pada cakraepifise
. Kelebihan  gigantisme, akromegali
. Kekurangan  kretinisme
b. Luteotropic hormon (LTH Pria  spermatogenesis) =
prolaktin/hormon laktogen
. Merangsang kelenjar Susu
c. Thyroid Stimulating Hormon(TSH) = hormon treotrop
. merangsang sekresi kelenjar Tiroid.
d. Adrenocorticotropic hormon (ACTH) =hormon
Adrenotropin merangsang/mengendalikan kelenjar
korteks adrenal.
e. Gonadotropic hormon/ hormon klj. Kelamin
. Folikel stimulating hormon (FSH) : wanita 
pertumbuhan folikel dalam ovarium.
. Luteinizing hormon(LH) atau Interstitial Cell Stimulating
Hormon (ICSH)
wanita  ovulasi
Pria  merangsang sel interstitial Leydig di testes
menghasilkan testosteron.
2. LOBUS INTERMEDIA
. mengalami reduksi, fungsi hormonnya belum jelas.
. Pada katak  Intermedin/Melanosit Stimulating
Hormone (MSH)  mengatur perubahan warna kulit.
3. LOBUS POSTERIOR
.Vasopresin dan petresin  tekanan darah
.Oksitosin  membantu proses kelahiran
KELENJAR TIROID/GONDOK
 Menghasilkan tiga macam hormon : tiroksin, triodotironin,
kalsitonin
 Fungsi
a. Memengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas,
oksidasi sel tubuh kecuali : sel otak dan sel limpa
b. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
deferensiasi sel tubuh.
c. Memengaruhi dalam mengubah tirosin
Lan jutan
 Hipertiroidisme menyebabkan morbus Basedowi 
meningkatnya metabolisme, denyut jantung, gugup,
emosional, pelupuk mata terbuka, bola mata melotot
= eksoftalmus.
 Hipotiroidisme  anak =kretinisme, orang
dewasa = mixoedem = kegemukan luar biasa,
kecerdasan kurang
 Kekurangan unsur yodium, menyebabkan
pembentukan tiroksin terganggu  gejala gondok.
Kelanjar Paratiroid/anak Gondok
 Disebelah dorsal tiroid, menghasilkan parathormon
 Fungsi  mengatur pertukaran Ca dan P darah.
 Ca darah rendah < normal  parathormon disekresikan 
Ca dlm tulang larut dan masuk ke darah
 Parathormon naik Ca darah naik  endapan Ca dlm
ginjal = batu ginjal
 Kekurangan parathormon  kekejangan = tetanus
 Hormon yg dihasilkan belum jelas fungsinya
Kelenjar Epifise
Kelenjar Timus/anak kacang
 Bertugas menimbun hormon pertumbuhan=h. somatotrop
 Hanya pada masa pertumbuhan
 Kelebihan :
a. masa pertumbuhan  gigantisme
b. dewasa  akromegali
 Kekurangan  kretinisme
 Terdiri atas bagian korteks/kulit dan medula
 Menghasilkan adrenalin atau epinefrin, fungsinya:
a. memacu aktivitas jantung,menyempitkan pembuluh darah
kulit dan kelenjar mukosa
b. Mengendurkon otot polos trakea
c. Mempengaruhi pemecahan glikogen menaikkan glukosa
darah
Kelenjar Suprarenalis/anak ginjal
Kelenjar Langerhans
 letaknya di pankreas, menghasilkan insulin
 Fungsinya berlawanan dengan hormon adrenalin
 Kekurangan insulin diabetes mielitus (DM)= kencing
manis.
 Keluarnya gula darah lemak dan protein diubah menjadi
gula.
 Metabolisme menghasilkan zat asam merusak jantung dan
ginjal.
Kelenjar Usus dan Lambung
 Usus  sekretin dan kolesistokinin
 Lambung  h. gastrin  merangsang sekresi getah lambung
Kelenjar Kelamin
 Klj. Kelamin pria (testis) menghasilkan androgen dan
spermatozoa
Contoh androgen  testosteron, fungsinya:
a. mempertahankan proses spermatogenesis
b. memberi efek negatif feedback terhadap
produksi LH oleh hipofisis
 Klj. Kelamin wanita (ovarium)  menghasilkan ovum,
hormon estrogen dan progresteron
a. Estrogen dihasilkan oleh Folicel de Graaf
b. Progresteron dihasilkan korpus luteum, bekas folikel
lanjutan
Fungsi Progresteron
1. mengatur pertumbuhan plasenta
2. menghambat produksi FSH oleh hipofisis
3. bersama laktogen, memperlancar produksi air susu
4. mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh
darah dinding rahim
Estrogen dan Progresteron dalam teknologi KB
1. Penggunaan hormon untk KB  memanipulasi
kerja hormon.
2. KB hormonal  meminum pil KB=oestrogen dan
progresteron sintetik  berpengaruh pada penebalan dinding
rahim, menghambat produksi LH dan FSH
3. Tidak terbentuknya LH dan FSH  tdk tjd. Ovulasi tdk tjd
fertilisas
HUBUNGAN HORMON- DAN SARAF
 Tugasnya sama menyampaikan informasi
 Saraf  melalui sinapsis listrik
hormon  neurotransmiter
Contoh kerjasama hormon dan saraf
Saat seseorang dehidrasi dilacak saraf tertentu pada
hipotalamus hipofisis  menghasilkan hormon
antideuretika  menghambat produksi urine
PERTEMUAN 4
SISTEM INDRA
Sistem Indra
 Alat indra bertugas mengenal lingkungan dan
memberi respons terhadap segala rangsangan
 Dengan adanya indra, tubuh mampu merespons
lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai
gangguan.
 Kemampuan merespons rangsangan dari lingkungan
disebabkan oleh reseptor yang dimiliki oleh indra.
a. Rangsangan dari luar
 dapat berupa aroma atau bau, rasa asin, manis, pahit,
sentuhan, cahaya, kelembapan, suhu, tekanan, dsb.
b. Rangsangan dari dalam
 Rangsangan ini dapat berupa rasa nyeri, lapar, haus,
kelelahan, kenyang, dsb.
 1. Kinestesis
 Kinestesis adalah proprioseptor, yaitu indra yang
terdapat di dalam otot, urat otot, jaringan ikat sendi,
dan sendi. Kinestesis dapat membantu koordinasi
dalam sikap tubuh dan perasaan tertentu
 2. Alat Peraba dan Perasa
 Indra peraba terdapat di kulit dan sering disebut
tangoreseptor. Indra peraba merupakan eksteroseptor,
yaitu reseptor yang mampu menerima rangsangan dari
luar.
Ujung saraf peraba yang penting adalah sebagai berikut.
 a. Ujung saraf Paccini merupakan saraf peraba
tekanan.
 b. Ujung saraf sekeliling akar rambut merupakan saraf
peraba.
 c. Ujung saraf Ruffini merupakan saraf perasa panas.
 d. Ujung saraf tanpa selaput merupakan saraf perasa
nyeri.
 e. Ujung saraf Meissner, merupakan saraf peraba.
Saraf peraba
pada kulit
 3. Indra Pengecap dan Pembau
 a. Indra Pengecap
 Reseptor pada indra pengecap disebut kemoreseptor
yang terdapat di selaput lendir lidah
b. Indra pembau
Indra pembau terdapat pada selaput lendir rongga
hidung. Indra ini mampu menerima rangsangan zat
yang berbentuk gas atau oflaksi. Sel pembau
mempunyai ujung-ujung berupa rambut-rambut halus
yang dihubungkan dengan urat saraf melalui tulang
saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori
menuju pusat penciuman di otak.
Struktur Indra Pembau
4. Indra Pendengaran dan Keseimbangan
Reseptor pendengaran atau fonoreseptor dan
keseimbangan terdapat di dalam telinga. Reseptor ini
berupa sel-sel berbentuk rambut.
Fungsi sel rambut ini adalah menerima rangsangan yang
berupa getaran dan mengubahnya menjadi impuls
sensorik yang selanjutnya ditransmisikan ke pusat
pendengaran di otak.
 Alat pendengaran manusia terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
 a. Telinga luar mempunyai bagian-bagian berupa daun
telinga dan saluran telinga yang dindingnya dapat
menghasilkan minyak serumen.
 b. Telinga tengah atau ruang timpani. Bagian depan
ruang timpani dibatasi oleh membran timpani,
sedangkan bagian dalam dibatasi oleh tingkap oval
dan tingkap bulat.
 c. Telinga dalam atau labirin. Labirin terdiri atas dua
bagian, yaitu labirin tulang dan labirin selaput. Dalam
labirin tulang terdapat serambi atau vestibulum,
saluran gelung atau kanalis semisirkularis, dan rumah
siput atau koklea. Di dalam koklea inilah terdapat
korti yang merupakan alat pendengaran.
Telinga manusia : (a) anatomi telinga manusia, (b) telinga tengah dan
telinga dalam, (c) organ korti dalam koklea, dan (d) organ korti
Proses mendengar
Getaran suara → saluran pendengaran → membran
timpani → martil → landasan → sanggurdi →
tingkap bulat → cairan pada koklea bergetar →
ujung saraf → otak timbul persepsi suara
5. Indra Penglihatan
Mata manusia bekerja seperti sebuah kamera. Kalau
sinar pada kamera jatuh pada film, maka pada mata
sinar jatuh pada retina.
Urat saraf penglihatan masuk ke mata dalam satu berkas
dan membelok menuju retina.
Ujung-ujung saraf tersebut tersebar pada retina.
Bagian retina yang terletak di sumbu mata merupakan
bagian yang paling banyak mengandung ujung saraf
penerima rangsangan sinar (fotoreseptor). Bagian yang
paling peka ini disebut bintik kuning.
Sedangkan daerah tempat masuk dan membeloknya
urat saraf penglihatan yang tidak mengandung ujung
saraf penglihatan, disebut bintik buta
Retina (a) sel-sel dari lapisan saraf retina, dan
(b) fotomikrograf retina

More Related Content

What's hot

Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2ainiyah firda
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAZona Bebas
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxCindi Tri Fitikasari
 
Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)miaakmt
 
Presentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf OtonomPresentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf OtonomLia Oktaviani
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusiakak_mayya
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxaditya romadhon
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanCahya
 

What's hot (20)

PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 
Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Presentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf OtonomPresentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf Otonom
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafan
 

Similar to Sistem Regulasi

fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....MeinaLegista
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....NATASYATasya14
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSiti Jubaedah
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
persarafan..pptx
persarafan..pptxpersarafan..pptx
persarafan..pptxmelys4
 
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudinTd20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudinJenry Saiparudin
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasiAlfie Kesturi
 

Similar to Sistem Regulasi (20)

fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
Lks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasiLks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasi
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipa Rangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
persarafan..pptx
persarafan..pptxpersarafan..pptx
persarafan..pptx
 
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra ManusiaSistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
 
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudinTd20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 

More from Cindi Tri Fitikasari

More from Cindi Tri Fitikasari (11)

Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Integral Lipat Dua
Integral Lipat DuaIntegral Lipat Dua
Integral Lipat Dua
 
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesiusIntegral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
 
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda PejalAplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
 
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/KutubIntergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
 
Ihsan.pptx
Ihsan.pptxIhsan.pptx
Ihsan.pptx
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptxBab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
 
B.Indonesia (Iklan)
B.Indonesia (Iklan)B.Indonesia (Iklan)
B.Indonesia (Iklan)
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Sistem Regulasi

  • 1.
  • 4. PENDAHULUAN  Dalam tubuh manusia/hewan banyak organ, sistem organ  Kerjanya tidak pernah berbenturan  Mengapa?  Karena ada sistem regulasi / koordinasi  1. Sistem saraf  2. Sistem hormon  3. Sistem Indra
  • 5. SISTEM SARAF  Fungsinya: menerima, menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh, dan sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.  Merupakan sistem jaringan komunikasi dalam tubuh  Tersusun atas unit-unit pelaksana kerja sistem saraf, yaitu sel saraf atau neuron dan neuroglia.
  • 7.  Selaput neuron terdiri atas dua jenis: mielin dan neurilema.  Serabut saraf otak hanya mempunyai selaput mielin. Serabut saraf perut mempunyai selaput mielin dan neurilema.  Selaput neurilema penting untuk regenerasi serabut saraf.
  • 8. MACAM SEL SARAF a. Neuron Sensorik (Neuron Aferen) : Dendritnya berhubungan dengan reseptor, neurit berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsi : menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf. b. Neuron Motorik (Neuron Efektor) : Dendrit berhubungan dengan neurit neuron lain. Neurit berhubungan dengan efektor/alat tubuh pemberi tanggapan suatu rangsangan. Fungsi : menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. c. Neuron Asosiasi : Penghubung antara neuron motorik dan sensorik. Dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.  1) Neuron konektor : penghubung antara neuron yang letaknya di luar pusat saraf  2) Neuron ajustor : penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik di dalam pusat saraf.
  • 9. MACAM SEL SARAF Neuron sensorik Neuron motorik Neuron asosiasi
  • 10. Gerak Gerak  dibedakan sadar dan refleks  gerak sadar : reseptor saraf sensorik  otak  saraf motorik  efektor  Gerak refleks : reseptor  n. sensorik  ss. tl. belakang  n. motorik  efektor
  • 11. Gerak refleks  Gerak refleks : cepat, tidak disadari, berfungsi melindungi tubuh dari bahaya.  Bersifat menurun, tetapi ada yang dapat dilatih.  Dua macam refleks : tunggal dan kompleks. r. tunggal : menyertakan satu efektor. Mis : kaki menginjak duri, langsung ditarik. r. kompleks : menyertakan banyak efektor. Mis: kaki menginjak duri  mengangkat kaki sambil berteriak.  Gerak refleks kemudian disadari.  Jarak terpendek yg dilalui impuls, sehingga timbul gerak refleks  lengkung refleks.
  • 13. lanjutan  Refleks otak : neuron konektornya terdapat di otak, misal  refleks pupil, kejap mata  Refleks sumsum tulang belakang : neuron konektor terdapat di sumsum tulang belakang. Misal : refleks lutut.
  • 14. Perhatikan video berikut! Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=aboVLnsCH44
  • 15. Pertemuan 2 Susunan Sistem Saraf Psikotropika
  • 16. Susunan Sistem Saraf Manusia 1. SISTEM SARAF SADAR 1. Sistem Saraf Pusat a.Otak : dilindungi meninges Otak besar 1. L. occipetale = pusat penglihatan, 2. l. temporalis = pusat pendengaran, 3.l. Frontalis = gerak otot 4. l. Parietalis =bersifat sensorik, peka terhadap perubahan yang menyangkut panas, dingin, tekanan, dan sentuhan pada alat indra di kulit. 5. l. Medialis = pusat pengaturan warna kulit dan otot, peka terhadap pengaruh panas, dingin, dan sentuhan dll. 6. Antara bagian tengah dan belakang : pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap. Kerusakanhilangnya daya ingatan/ afasia.
  • 18.  Struktur Otak Besar manusia
  • 19.  Antara lobus frontalis dan lobus parietalis, dipisahkan oleh suatu lekukan.  Peran lobus frontalis  gerak otot  motorik  Peran lobus parietalis  bersifat sensorik. Peka  bersifat motorik, peka terhadap perubahan karena : panas, dingin, tekanan, sentuhan  Cerebrum sebagai penerima sensasi penginderaan  pengendali dan pengatur kerja organ dibedakan menjadi beberapa area a. Area sensorik: berkaitan dengan penerimaan organ reseptor di indra. b. Area motorik : merespon rangsang  perintah ke organ pelaksana  otot, kulit, kelenjar. c. Area asosiasi : penghubung area sensorik dan motorik. Proses belajar : berpikir, mengingat, mengambil keputusan, menyimpulkan .
  • 20.  Otak Besar lapis luar = kelabu = kaya badan sel lapis dalam = putih= kaya akan dendrit dan neurit  Otak Tengah/midbrain Di depan jembatan varol. bagian atas = lobus optikus, pusat reflek mata dan pendengaran  Otak Depan/diencephalom . di depan midbrain . terdiri atas: talamus dan hipothalamus . talamus: pusat pengatur sensorik dari pengatur sensorik cerebrum . hipotalamus : pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, menumbuhkan sikap agresif, tetap terjaga dll.
  • 21. Otak Kecil  Di sebelah bawah-belakang cerebrum  Pusat keseimbangan dan koordinasi otot  Di bawahnya terdapat jembatan varol  penghantar impuls dari cerebrum belahan kanan dan kiri
  • 23. SUMSUM  Meliputi : 1. Sumsum Lanjutan /Medula Oblongata 2. Medula Spinalis/Sumsum Tlg Belakang  MEDULA OBLONGATA . Mengandung banyak ganglion pengatur gerak reflek: denyut jantung, pernapasan, pelebaran/penyempitan pembuluh darah . PONS = bagian medula oblongata yang menghubungkan otak dan medula spinalis.  MEDULA SPINALIS . Terdapat di dalam ruas tulang belakang . memanjang dari medula oblongata hingga vertebrae lumbales.
  • 24.
  • 25. FUNGSI MEDULA SPINALIS  Penghubung impuls dari dan ke otak  Kemungkinan jalan terpendek untuk gerak refleks  Sayatan melintang . Lapisan luar  putih : kaya dendrit dan neurit . Lapisan dalam bentuk kupu-kupu kelabu: mengandung banyak badan neuron. a. Akar ventral  badan sel neuron motorik. akson menuju ke otot, dendrit  akson neuron konektor b. Akar dorsal  badan sel neuron sensorik. akson berhubungan dengan dendrit neuron konektor. Dendrit berhubungan dengan reseptor
  • 26. Lanjutan …….  Di sentral bagian kelabu  kanalis sentralis, berisi cairan serebro spinal.  MENINGES = selaput pembungkus otak . Durameter : melekat pada tulang . Piameter: melekat pada permukaan otak/sumsum . Araknoid : terletak di antara piameter dan durameter Radang meninges = meningitis
  • 27. SISTEM SARAF TEPI  Serabut yang menghubungkan pusat saraf dengan organ tubuh.  Serabut Saraf aferen : membawa impuls dari reseptor ke pusat saraf  Serabut saraf eferen : membawa impuls dari pusat saraf ke efektor  Serabut saraf otak  Serabut saraf sumsum tulang belakang
  • 28.
  • 29. SERABUT SARAF OTAK  Jumlah 12 pasang 1. Hanya terdiri atas neuron sensorik : 1, 2 dan 8 2. Hanya terdiri atas neuron motorik : 3, 4, 6, 11, dan 12. 3. Terdiri atas neuron sensorik dan motorik : 5, 7, 9, dan 10. Serabut saraf 10 saraf sadar yang kerjanya tidak sadar  alat dalam.
  • 30. SERABUT SARAF MEDULA SPINALIS  Gabungan serabut saraf sensorik dan motorik, jumlah 31 pasang.  Serabut Saraf sensorik : masuk melalui akar dorsal  Serabut Saraf motorik keluar melalui akar ventral
  • 31. SISTEM SARAF OTONOM  Saraf tak sadar motorik= saraf eferen, sasarannya alat-alat dalam  viseral eferen  Saraf eferen perifer sasarannya adalah otot yang bekerja di bawah kehendak, disebut saraf eferen somatik  Saraf otonom mengendalikan kerja organ secara otomatis: peredaran, pernapasan, perubahan pupil. Saraf otonom dibedakan atas saraf simpatis dan parasimpatis a. SARAF SIMPATIS  Berpangkal pada sumsum tulang belakang daerah leher pinggang  disebut saraf torakolumbal  Fungsi : mengaktifkan berbagai organ  bekerja ototmatis  ke otot polos saluran pencernaan, peredaran, pernapasan.
  • 32. b. SARAF PARASIMPATIS  Berpangkal pada medula oblongata dan sakrum.  Sifat kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatik.
  • 33.
  • 34. PENGHANTARAN IMPULS  Rangsangan  reseptor  (dendrit badan sel akson )  dendrit neuron lainnya.  Hubungan akson dengan dendrit = sinapsis  Impuls sampai ujung akson melepaskan neurohumor memacu menghantarkan impuls ke dendrit neuron berikutnya.  Untuk penghantaran diperlukan O2  oksidasi biologi sel saraf sendiri.  Berolahraga dan banyak minum  menyegarkan otak.
  • 35.  Benang saraf/urat saraf terdiri atas gabungan dendrit dan akson.  Badan sel saraf bergabung membentuk ganglion/simpul saraf  Dua macam ganglion : ganglion otak dan ganglion sumsum tulang belakang
  • 36. Proses konduksi  Proses konduksi terjadi krn adanya loncatan listrik krn ada jarak antar neuron, dsbt = sinapsis,  sinapsis listrik.  Sinapinapsis lainnya : sisnapsis kimiawi, sinapsis neuromoskuler, sinapsis neuroglanduler.  Pada sinapsis kimia, impuls disampaikan oleh zat kimia  neurotransmiter.
  • 37.
  • 38. PSIKOTROPIKA PENGARUH NARKOBA terhadap S. SARAF  Sakit sebenarnya ketidakseimbangan  Bbrp obat sifatnya menghilangkan rasa sakit sementara, tetapi tdk menyembuhkan, punya efek kesembuhan semu.  Alkohol . Sifat : obat luar sebagai desinfektan . Merupakan zat depresan : menekan rasa takut, ragu-ragu, gelisah dll. . Sering minum alkohol  kebiasaan  kecanduan (adiksi= adiksi fisiologis)  konsumsi semakin meningkat  hilang kesadaran.
  • 39.  Di dunia medis  penghilang rasa sakit, menimbulkan kenyamanan menimbulkan adiksi 1. opium 2. morfin dan kodein menekan rasa sakit 3. heroin sintetik, olahan dari morfin. 4. kokain  untuk anestesi lokal.  VALIUM Obat penimbul rasa tenang, tanpa beban dan santai. menimbulkan adiksi fisiologis. • NARKOTIKA
  • 40. lanjutan  AMFETAMIA . Obat perangsang  orang tetap terjaga . Penggunaan amfetamin dpt menimbulkan kelelahan berlebihan menurunkan kesehatan.  BAHAN PENIKMAT Kopi, cokelat, teh, tembakau, mengandung : kafein, teobromin, tein dan nikotin  adiksi fisiologis
  • 42.  Hormon = hormaein  memacu/menggiatkan, diperlukan dlm jumlah sedikit  Dihasilkan kelenjar buntu/endokrin, dialirkan ke darah  Diperlukan dlm jumlah sedikit, kekurangan dpt ditambah dari luar. Kelebihan  menimbulkan masalah/gangguan.  Ada kerjasama dengan sistem saraf, misal ketakutan  otak menyuruh lari cepat/menghindar atau melawan  hormon adrenalin aktif  denyut dan detak jantung meningkat. FUNGSI HORMON :  mengatur homoeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, tingkah laku.
  • 43. Berdasarkan aktivitasnya 1. Bekerja sepanjang hayat,  yang berperan dalam metabolisme 2. Bekerja sampai pada masa tertentu  Hormon pertumbuhan, hormon timus 3. Bekerja mulai masa tertentu  hormon kelamin Berdasarkan aspek dan letaknya a. Klj. hipofisis = di dasar otak besar b. Klj. Tiroid/k. gondok = di daerah leher. c. Klj. Pankreas/p. Langerhans = di bawah lambung d. Klj. Adrenal/suprarenalis = di atas ginjal e. Klj. Kelamin/gonade  wanita= di rongga perut, pria di testes dalam skrotum
  • 44.
  • 45. KELENJAR HIPOFISIS  Letaknya di lekukan tulang sela tursika di bagian dalam t. baji.  Sebesar kacang master gland  hiperfungsi/hipersekresi , mengakibatkan : a. masa pertumbuhan gigantisme b. setelah dewasa  akromegali  Hipofungsi  kretinisme/kerdil  Dibedakan mjd 3 lobi 1. lobus anterior 2. lobus intermedia 3. lobus Posterior
  • 46.
  • 47. (a) Gigantisme akibat hiperfungsi kelenjar hipofisis; (b) kretinisme (kekerdilan) akibat hipofungsi kelenjar hipofisis
  • 48. 1. LOBUS ANTERIOR a. Hormon Somatotrop/Growth Hormon (STH) . pertumbuhan, terutama pada cakraepifise . Kelebihan  gigantisme, akromegali . Kekurangan  kretinisme b. Luteotropic hormon (LTH Pria  spermatogenesis) = prolaktin/hormon laktogen . Merangsang kelenjar Susu c. Thyroid Stimulating Hormon(TSH) = hormon treotrop . merangsang sekresi kelenjar Tiroid. d. Adrenocorticotropic hormon (ACTH) =hormon Adrenotropin merangsang/mengendalikan kelenjar korteks adrenal.
  • 49. e. Gonadotropic hormon/ hormon klj. Kelamin . Folikel stimulating hormon (FSH) : wanita  pertumbuhan folikel dalam ovarium. . Luteinizing hormon(LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICSH) wanita  ovulasi Pria  merangsang sel interstitial Leydig di testes menghasilkan testosteron. 2. LOBUS INTERMEDIA . mengalami reduksi, fungsi hormonnya belum jelas. . Pada katak  Intermedin/Melanosit Stimulating Hormone (MSH)  mengatur perubahan warna kulit. 3. LOBUS POSTERIOR .Vasopresin dan petresin  tekanan darah .Oksitosin  membantu proses kelahiran
  • 50. KELENJAR TIROID/GONDOK  Menghasilkan tiga macam hormon : tiroksin, triodotironin, kalsitonin  Fungsi a. Memengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi sel tubuh kecuali : sel otak dan sel limpa b. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi sel tubuh. c. Memengaruhi dalam mengubah tirosin
  • 51. Lan jutan  Hipertiroidisme menyebabkan morbus Basedowi  meningkatnya metabolisme, denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka, bola mata melotot = eksoftalmus.  Hipotiroidisme  anak =kretinisme, orang dewasa = mixoedem = kegemukan luar biasa, kecerdasan kurang  Kekurangan unsur yodium, menyebabkan pembentukan tiroksin terganggu  gejala gondok.
  • 52.
  • 53. Kelanjar Paratiroid/anak Gondok  Disebelah dorsal tiroid, menghasilkan parathormon  Fungsi  mengatur pertukaran Ca dan P darah.  Ca darah rendah < normal  parathormon disekresikan  Ca dlm tulang larut dan masuk ke darah  Parathormon naik Ca darah naik  endapan Ca dlm ginjal = batu ginjal  Kekurangan parathormon  kekejangan = tetanus  Hormon yg dihasilkan belum jelas fungsinya Kelenjar Epifise
  • 54. Kelenjar Timus/anak kacang  Bertugas menimbun hormon pertumbuhan=h. somatotrop  Hanya pada masa pertumbuhan  Kelebihan : a. masa pertumbuhan  gigantisme b. dewasa  akromegali  Kekurangan  kretinisme  Terdiri atas bagian korteks/kulit dan medula  Menghasilkan adrenalin atau epinefrin, fungsinya: a. memacu aktivitas jantung,menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa b. Mengendurkon otot polos trakea c. Mempengaruhi pemecahan glikogen menaikkan glukosa darah Kelenjar Suprarenalis/anak ginjal
  • 55. Kelenjar Langerhans  letaknya di pankreas, menghasilkan insulin  Fungsinya berlawanan dengan hormon adrenalin  Kekurangan insulin diabetes mielitus (DM)= kencing manis.  Keluarnya gula darah lemak dan protein diubah menjadi gula.  Metabolisme menghasilkan zat asam merusak jantung dan ginjal. Kelenjar Usus dan Lambung  Usus  sekretin dan kolesistokinin  Lambung  h. gastrin  merangsang sekresi getah lambung
  • 56. Kelenjar Kelamin  Klj. Kelamin pria (testis) menghasilkan androgen dan spermatozoa Contoh androgen  testosteron, fungsinya: a. mempertahankan proses spermatogenesis b. memberi efek negatif feedback terhadap produksi LH oleh hipofisis  Klj. Kelamin wanita (ovarium)  menghasilkan ovum, hormon estrogen dan progresteron a. Estrogen dihasilkan oleh Folicel de Graaf b. Progresteron dihasilkan korpus luteum, bekas folikel
  • 57. lanjutan Fungsi Progresteron 1. mengatur pertumbuhan plasenta 2. menghambat produksi FSH oleh hipofisis 3. bersama laktogen, memperlancar produksi air susu 4. mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dinding rahim Estrogen dan Progresteron dalam teknologi KB 1. Penggunaan hormon untk KB  memanipulasi kerja hormon. 2. KB hormonal  meminum pil KB=oestrogen dan progresteron sintetik  berpengaruh pada penebalan dinding rahim, menghambat produksi LH dan FSH 3. Tidak terbentuknya LH dan FSH  tdk tjd. Ovulasi tdk tjd fertilisas
  • 58. HUBUNGAN HORMON- DAN SARAF  Tugasnya sama menyampaikan informasi  Saraf  melalui sinapsis listrik hormon  neurotransmiter Contoh kerjasama hormon dan saraf Saat seseorang dehidrasi dilacak saraf tertentu pada hipotalamus hipofisis  menghasilkan hormon antideuretika  menghambat produksi urine
  • 59.
  • 60.
  • 62. Sistem Indra  Alat indra bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons terhadap segala rangsangan  Dengan adanya indra, tubuh mampu merespons lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan.  Kemampuan merespons rangsangan dari lingkungan disebabkan oleh reseptor yang dimiliki oleh indra. a. Rangsangan dari luar  dapat berupa aroma atau bau, rasa asin, manis, pahit, sentuhan, cahaya, kelembapan, suhu, tekanan, dsb. b. Rangsangan dari dalam  Rangsangan ini dapat berupa rasa nyeri, lapar, haus, kelelahan, kenyang, dsb.
  • 63.  1. Kinestesis  Kinestesis adalah proprioseptor, yaitu indra yang terdapat di dalam otot, urat otot, jaringan ikat sendi, dan sendi. Kinestesis dapat membantu koordinasi dalam sikap tubuh dan perasaan tertentu  2. Alat Peraba dan Perasa  Indra peraba terdapat di kulit dan sering disebut tangoreseptor. Indra peraba merupakan eksteroseptor, yaitu reseptor yang mampu menerima rangsangan dari luar.
  • 64. Ujung saraf peraba yang penting adalah sebagai berikut.  a. Ujung saraf Paccini merupakan saraf peraba tekanan.  b. Ujung saraf sekeliling akar rambut merupakan saraf peraba.  c. Ujung saraf Ruffini merupakan saraf perasa panas.  d. Ujung saraf tanpa selaput merupakan saraf perasa nyeri.  e. Ujung saraf Meissner, merupakan saraf peraba.
  • 66.  3. Indra Pengecap dan Pembau  a. Indra Pengecap  Reseptor pada indra pengecap disebut kemoreseptor yang terdapat di selaput lendir lidah
  • 67. b. Indra pembau Indra pembau terdapat pada selaput lendir rongga hidung. Indra ini mampu menerima rangsangan zat yang berbentuk gas atau oflaksi. Sel pembau mempunyai ujung-ujung berupa rambut-rambut halus yang dihubungkan dengan urat saraf melalui tulang saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori menuju pusat penciuman di otak.
  • 69. 4. Indra Pendengaran dan Keseimbangan Reseptor pendengaran atau fonoreseptor dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Reseptor ini berupa sel-sel berbentuk rambut. Fungsi sel rambut ini adalah menerima rangsangan yang berupa getaran dan mengubahnya menjadi impuls sensorik yang selanjutnya ditransmisikan ke pusat pendengaran di otak.
  • 70.  Alat pendengaran manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.  a. Telinga luar mempunyai bagian-bagian berupa daun telinga dan saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen.  b. Telinga tengah atau ruang timpani. Bagian depan ruang timpani dibatasi oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh tingkap oval dan tingkap bulat.  c. Telinga dalam atau labirin. Labirin terdiri atas dua bagian, yaitu labirin tulang dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat serambi atau vestibulum, saluran gelung atau kanalis semisirkularis, dan rumah siput atau koklea. Di dalam koklea inilah terdapat korti yang merupakan alat pendengaran.
  • 71. Telinga manusia : (a) anatomi telinga manusia, (b) telinga tengah dan telinga dalam, (c) organ korti dalam koklea, dan (d) organ korti
  • 72. Proses mendengar Getaran suara → saluran pendengaran → membran timpani → martil → landasan → sanggurdi → tingkap bulat → cairan pada koklea bergetar → ujung saraf → otak timbul persepsi suara
  • 74. Mata manusia bekerja seperti sebuah kamera. Kalau sinar pada kamera jatuh pada film, maka pada mata sinar jatuh pada retina. Urat saraf penglihatan masuk ke mata dalam satu berkas dan membelok menuju retina. Ujung-ujung saraf tersebut tersebar pada retina. Bagian retina yang terletak di sumbu mata merupakan bagian yang paling banyak mengandung ujung saraf penerima rangsangan sinar (fotoreseptor). Bagian yang paling peka ini disebut bintik kuning. Sedangkan daerah tempat masuk dan membeloknya urat saraf penglihatan yang tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta
  • 75. Retina (a) sel-sel dari lapisan saraf retina, dan (b) fotomikrograf retina