2. Bahasa = menyebut, mengingat, berdoa.
Istilah = menyebut/mengingat Allah dengan lisan melalui
kalimat thayyibah.
3. Dzikir adalah salah satu bentuk ibadah yang ada dalam
Islam. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdzikir
dalam berbagai keadaan, saat berdiri ataupun duduk, di
saat mendapatkan nikmat atau saat tertimpa musibah.
4. Dzikir ibadah istimewa
Ibadah yang tak terbatas,semakin banyak
berdzikir semakin baik. Kapanpun baik sore
maupun petang, siang ataupun malam boleh
melakukan dzikir.
6. Dzikir sangat dianjurkan bagi orang orang beriman,
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan
petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al
Ahzab: 41-43)
7. Perintah berdzikir
Dalil tentang kewajiban berdzikir disebutkan dalam
firman Allah salah satunya berikut ini:
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam diri kamu
dengan penuh ketundukan dan rasa takut dan tanpa
dikeraskan dari ucapan (tersebut) pada saat pagi dan
petang dan janganlah kamu menjadi orang yang
lalai”. (QS. Al-A’raf, 7: 205)
9. Karena Allah memerintahkan. Dzikir secara umum
hukumnya wajib. Wajib atas setiap manusia untuk
mengingat Allah. Perintah ini diberikan agar ia
mendapatkan ketenangan, karena berdzikir
mendatangkan ketenangan.
11. Orang yang menyukai sesuatu akan banyak
mengingatnya, dan orang yang banyak mengingat
sesuatu (meskipun pada mulanya ini adalah bentuk
pembebanan) pasti akan mencintainya. Begitu halnya
dengan orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
12. Manfaat utama dari yang dibahas Imam Ghazali
1. Kebahagiaan setelah kematian
• Ketika seorang Muslim meninggal dunia tidak ada lagi yang
bersama selain dzikir kepada Allah Ta’ala.
• Imam Ghazali memberi gambaran Ada orang bertanya, ‘Ia
sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah
masih tetap kekal bersamanya?”
• Imam Ghazali pun menjelaskan, “Sebenarnya ia tidak benar-
benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya
lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam
malakut/ruh. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran
ayat 169-170.”
13. 2. Senantiasa diingat oleh Allah Ta’ala
Di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman : “Ingatlah kamu
kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-
Baqarah 152).
14. 3. Diliputi kebaikan demi kebaikan
Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk
sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan
dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan
Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang
ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).