Berdoa dan berzikir merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berdoa digunakan untuk memohon kebaikan kepada Allah, sedangkan zikir untuk mengingat Allah. Waktu yang tepat untuk berdoa antara lain setelah shalat, sepertiga akhir malam, hari Jumat, dan saat berbuka puasa. Zikir dapat dilakukan dengan hati, lisan, dan perbuatan. Keduanya dapat meningkatkan ketakwaan dan member
3. ● Pengertian Zikir
● Dalil Tentang Zikir
● Tujuan Berdzikir
● Bentuk – Bentuk Zikir
● Adab Tata Cara Berdzikir
● Faedah/Manfaat Berdzikir
4. Zikir berasal dari kata yang menurut arti harfiah/bahasa
adalah ingat. Sedangkan menurut istilah adalah mengingat
Allah dengan cara melafalkan sifat – sifat keagungan dan
kemuliaan Allah SWT dalam rangka mendekatkan diri kepada -
Nya. Kita diperintahkan untuk berzikir kepada Allah untuk
mengingat kebasaran dan kekuasaanNya agar kita tidak
merasa sombong dan takabur. Sebagaimana tersebut dalam
firman-Nya;
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (Q.S. Al Ahzab :
41).
5. “Dan sebutlah (nama) Allah
sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal:
45)
“Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
6. “Maukah kalian saya beritahukan tentang sebaik-baik amalan
kalian, yang lebih dicintai oleh Rabb kalian, lebih mengangkat
derajat kalian, dan ini lebih baik bagi kalian daripada kalian
bersedekah dengan emas dan perak, lebih baik daripada
kalian berperang dengan musuh-musuh kalian kemudian
kalian tebas batang leher mereka atau mereka menebas
batang leher kalian?” Para sahabat bertanya, “Apakah
amalan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berzikir
kepada Allah.” (HR. At-Tirmizi no. 3377, Ibnu Majah no.
7. A. Untuk menenteramkan hati
“Ingatlah, dengan mengingat Allah maka
hati akan menjadi tenang.” (QS. ar-Ra‟d: 28)
B. Untuk mendapatkan keberuntungan
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” (Q.S. Al-Jumu‟ah/62: 10).
8. Menurut Ibnu Katsîr, yang dimaksud
keberuntungan dalam ayat ini ialah
keberuntungan dalam jual-beli dan usaha
lain. Sedangkan tujuan dari perintah untuk
berdzikir kepada Allâh ialah agar kalian tidak
dilalaikan oleh kesibukan dunia sehingga
lupa berdzikir, padahal berdzikir itu akan
memberi manfaat bagi kehidupan akhirat.
Mujahid berkata : “Seseorang tidak akan bisa
mencapai derajat dan terhitung sebagai
hamba yang banyak berdzikir, sehingga ia
melaksanakan Dzikrullâh dalam keadaan
berdiri, duduk dan berbaring”.
9. Zikir dengan hati, yaitu dengan cara
bertafakur, memikirkan semua yang
ada di alam semesta ini adalah
ciptaan, sehingga timbul fikiran
bahwa Allah lah yang maha kuasa.
Zikir seperti ini dapat membuat
seseorang kepada Allah SWT akan
bertambah.
10. Zikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan
cara melafalkan kalimat – kalimat yang
mengandung asma allah seperti : tasbih,
tahlil, tahmid, takbir, sholawat,dsb. Zikir
seperti ini dianjurkan dalam islam, dan Zikir
yang dikerjakan Rasulullah saw. Dan nabi –
nabi terdahulu, sebagaimana sabda
Rasulullah saw. sebagai berikut :
“Se paling afdal kalimat yang aku baca dan
Nabi-nabi sebelum aku ialah Laa ilaha
illallah”
11. C) Zikir dengan perbuatan, yaitu
dengan cara melakukan perintah
Allah dan menjauhi
laranganNya. Semua perbuatan
tersebut harus dilandasi dengan niat
untuk mendapatkan keridhoan Allah
SWT. Dengan demikian amalan –
amalan lain yang diperintahkan
agama termasuk dalam ruang
lingkup zikir dengan perbuatan.
12. a)Zikir hendaknya dilakukan dengan
sikap tadaruk (merasa hina
dihadapan Allah SWT.) dengan
demikian orang yang berzikir harus
menampakkan sikap tawaduk
kepada Allah SWT.
b)Zikir dilakukan dengan rasa takut
kepada Allah SWT.
c)Zikir dilakukan dengan suara
pelan, tidak mengeraskan suara.
13. ( )
Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu,
dengan merendah diri serta dengan perasaan
takut (melanggar perintahNya), dan dengan
tidak pula mengeraskan suara, pada waktu pagi
dan petang dan janganlah engkau menjadi dari
orang-orang yang lalai. Sesungguhnya mereka
(malaikat) Yang ada di sisi Tuhanmu tidak
bersikap angkuh (ingkar) daripada beribadat
kepadaNya, dan mereka pula bertasbih
14. Menumbuhkan ketenangan, kebahagiaan dan
ketentraman di dalam qolbu
Alloh Ta‟alaa berfirman , “(yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Alloh.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh-lah
hati menjadi tenteram“ (Ar Ra‟d: 28). Hati tidak
akan merasa tenteram kecuali dengan dzikir
kepada Alloh, sesungguhnya dzikir itu adalah
kekuatan bagi hati. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah
berkata, “(Manfaat) dzikir bagi qolbu seperti
(manfaat) air bagi ikan, maka bagaimana
keadaan ikan jika dia terpisah dari air” (Al
Wabilush Shoyyib).
15. Alloh akan mengingat hamba yang berdzikir
kepada-Nya
Alloh Ta‟alaa berfirman , “Karena itu ingatlah
kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu” (QS.Al Baqoroh: 152).
Dalam sebuah hadits Qudsi, Alloh
berfirman,“Barangsiapa yang mengingat-Ku
dalam dirinya, maka Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku”(HR. Bukhori dan
Muslim).
16. Mendapat pahala dengan amalan yang
mudah
Dengan hanya menggerakkan lisan kita
mampu memperoleh pahala yang amat
besar. Rasululloh shallallohu „alaihi wa
sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengucapkan
Subhanalloh wa bihamdih seratus kali
dalam sehari, maka akan dihapuskan
dosa-dosanya meski dosanya semisal buih
di lautan” (HR. Bukhori dan Muslim).
17. Dzikir akan menjadi cahaya yang menerangi
pelakunya
Alloh Ta‟alaa berfirman , “Dan apakah orang
yang sudah mati kemudian dia Kami
hidupkan dan Kami berikan kepadanya
cahaya yang terang, yang dengan cahaya
itu dia dapat berjalan di tengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang
yang keadaannya berada dalam gelap
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari
padanya?” (QS. Al An‟aam: 122).
18. Mendapat rahmat dari Alloh dan sebab
mendapatkan hidayah dari-Nya
Alloh Ta‟alaa berfirman , ” Hai orang-orang yang
beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama)
Alloh, (dengan) dzikir yang sebanyak-
banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di
waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang
beriman” (QS. Al Ahzaab: 41-43).
19. Membentengi dari kemaksiatan
Dengan mengingat Allah di setiap
saat maka akan terbayang
keagungan-Nya bahwa Dia
adalah Dzat yang tidak pantas
untuk didurhakai, maka
bagaimana bisa diri ini bermaksiat
dan mendurhakai-Nya jika
keadaannya demikian?
20. ● Pengertian Doa
● Dalil Tentang Doa
● Tujuan Berdoa
● Waktu yang Baik untuk Berdoa
● Adab Tata Cara Berdoa
● Penyebab Doa tidak Dikabulkan
21. Doa yang berasal dari kata menurut arti bahasa
adalah memohon atau meminta sesuatu.
Sedangkan menurut istilah adalah memohon atau
meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT
dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya.
Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat
karena akan selalu didengar olehNya.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-
Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina (Q. S. Al Mu‟min : 60)".
22. Dalil Tentang Doa
14. Hanya bagi Allah-Lah (hak mengabulkan) doa yang benar.
dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak
dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan
seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke
dalam air supaya sampai air ke mulutnya, Padahal air itu tidak
dapat sampai ke mulutnya. dan doa (ibadat) orang-orang kafir
itu, hanyalah sia-sia belaka. (Q.S. Ar-Ra‟d : 14)
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
23. “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do‟a pada Allah
selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri
padanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan
do‟anya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat
kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau
begitu kami akan memperbanyak berdo‟a.” Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti
yang memperbanyak mengabulkan do‟a-do‟a kalian.”
24. Memohon hidup selalu dalam
bimbingan Allah SWT
Agar selamat dunia akhirat
Untuk mengungkapkan rasa syukur
kepada Allah SWT
Meminta perlindungan Allah SWT dari
Setan yang terkutuk
25. A) Sepertiga akhir malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu bahwasanya
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda. “Artinya : Sesungguhnya Rabb kami
yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap
malam ke langit dunia hingga sepertiga akhir
malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang
berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa
yang memohon, pasti Aku akan perkenankan
dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti
Aku akan mengampuninya”. (Shahih Al-
Bukhari, kitab Da‟awaat bab Doa Nisfullail 7/149-
26. B) Pada hari Jumat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu bahwa
Abul Qasim Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda. “Artinya : Sesungguhnya pada
hari Jum‟at ada satu saat yang tidak
bertepatan seorang hamba muslim shalat
dan memohon sesuatu kebaikan kepada
Allah melainkan akan diberikan
padanya, beliau berisyarat dengan
tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”.
(Shahih Al-Bukhari, kitab Da‟awaat 7/166.
Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6)
27. C) Waktu antara adzan dan iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu „anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda. “Artinya : Doa tidak
akan ditolak antara adzan dan iqamah”.
(Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No.
521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud
Da‟waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab
Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-
Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)
28. D) Saat Berbuka puasa
Dari Abdullah bin „Amr bin „Ash Radhiyallahu
„anhu bahwa dia mendengar Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang
berpuasa pada saat berbuka ada doa
yang tidak ditolak”. (Sunan Ibnu Majah,
bab Fis Siyam La Turaddu Da‟watuhu
1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab
Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya
oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17).
29. E) Setelah salat fardu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam ditanya
tentang doa yang paling didengar oleh
Allah Subhanahu wa Ta‟ala, beliau
menjawab. “Artinya : Di pertengahan
malam yang akhir dan setiap selesai
shalat fardhu”. (Sunan At-Tirmidzi, bab
Jamiud Da‟awaat 13/30. Dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi
3/167-168 No. 2782).
30. F) Ketika membaca Al Quran
G) Waktu antara dua khutbah
H) Saat ibadah haji
I) Waktu makan sahur
J) Saat kritis atau genting
K) Saat teraniaya
L) Ketika minum air zam zam
31. M) Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa‟ad Radhiyallahu „anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau
jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa
tatkala peang berkecamuk”. (Sunan Abu Daud,
kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab
Shalat Istisqa‟ 3/360. Hakim dalam Mustadrak
1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-
Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta‟liq Alal
Misykat 1/212 No. 672).
32. N) Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam
Hari
Dari „Amr bin „Anbasah Radhiyallahu „anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda. “Artinya :Tidaklah seorang
hamba tidur dalam keadaan suci lalu
terbangun pada malam hari kemudian
memohon sesuatu tentang urusan dunia atau
akhirat melainkan Allah akan
mengabulkannya”. (Sunan Ibnu Majah, bab
Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-
Mundziri 1/371 No. 595)
33. O) Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu „anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda. “Artinya : Adapun pada waktu
sujud, maka bersungguh-sungguhlah
berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk
dikabulkan”. (Shahih Muslim, kitab Shalat
bab Nahi An Qiratul Qur‟an fi Ruku‟ wa
Sujud 2/48) Yang dimaksud adalah sangat
tepat dan layak untuk dikabulkan doa
kamu.
34. P)Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a‟ad Radhiyallahu „anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda. “Artinya : Dua doa yang tidak
pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan
doa pada waktu kehujanan”. (Mustadrak Hakim
dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114.
Dishahihkan oleh Al- Albani dalam Shahihul Jami‟
No. 3078).
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa
pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang
ditolak disebabkan pada saat itu sedang turun
rahmat khususnya curahan hujan pertama di
awal musim. (Fathul Qadir 3/340).
35. Q) Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah
mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari
wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua
mata Abu Salamah terbuka lalu beliau
memejamkannya kemudian bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut,
maka pandangan mata akan mengikutinya‟.
Semua keluarga gempar. Beliau bersabda :
„Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian
kecuali kebaikan, sebab para malaikat
mengamini apa yang kamu ucapkan”.
(Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)
36. R) Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman.
“Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik
dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu penuh
kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-
Qadr : 3-5) Imam As-Syaukani berkata
bahwa kemuliaan Lailatul Qadar amat
diharapkan doa setiap orang pasti
dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)
37. S) Pada Hari Arafah
Dari „Amr bin Syu‟aib Radhiyallahu
„anhu dari bapanya dari datuknya
bahwasanya Nabi Shallallahu „alaihi
wa sallam bersabda. “Artinya :
Sebaik-baik doa adalah pada hari
Arafah”. (Sunan At-Tirmidzi, bab
Jamiud Da‟waat 13/83. Dihasankan
oleh Al-Albani dalam Ta‟liq alal
Misykat 2/797 No. 2598
38. A)Diawali dengan bacaan basmalah, hamdalah dan sholawat
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah
bersabda : “Apabila seorang di antara kamu berdoa,
hendaklah memuji kepada Allah SWT. dan berterma kasih
kepada-Nya, kemudian membaca sholawat dan salam
kepada Nabi Muhamm Saw., kemudian berdoa sesuai
keinginannya.”
B) Mengangkat kedua tangan ketika berdoa, dan mengusap
kedua tangan pada wajah ketika selesai
Dari Umar bin Khattab ia berkata : Rasulullah SAW apabila
berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak
menurunkan kedua tangan itu sampai beliau
mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau
39. C)Hati khusyu’, ikhlas dan serius
D)Berharap agar doanya diterima Allah SWT.
Dari Abu Hurairah R.A., ia berkata : Rasulullah
SAW bersabda : “Berdoalah kamu kepada
Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu
akan dikabulkan oleh-Nyab. Ketahuilah bahwa
Allah SWT. tidak memperkenankan doa dari
hati yang lalai dan lengah.” (H.R. At Turmudzi.)
40. E)Melembutkan suara dan tenang saat berdoa
)(
186. dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, Maka
(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat.
aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-
Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran. (Q.S. Al
Baqarah : 186)
41. F) Menggunakan lafazh – lafazh
doa yang terdapat dalam Al
qur’an
G) Berdoa kembali dengan cara
berulang – ulang di lain waktu
42. a) Ditunda untuk lain waktu
b) Ditangguhkan untuk dikabulkan di
akhirat
c) Dikabulkan dalam bentuk lain
d) Mungkin menjadikan kita tidak baik bila
dikabulkan
44. Astaghfirullaahal „adzhiim (Aku
mohon ampun kepada Allah yang
Maha Agung). 3x
Alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul
qayyum wa atubu ilaihi (yang tidak
ada Tuhan kecuali Allah, Dzat yang
Maha Hidup dan terus Hidup, dan
kami mohon ampun kepadaMu ya
Allah). 1x
45. Laa Ilaaha Illallah wahdahu laasyariikalah
lahulmulku walahulhamdu yuhyii wayumiitu
wahuwa alaa kulli syaiin qadiir (Tidak ada Tuhan
selain Allah, dzat yang Maha Esa, tidak ada
sekutu untukNya (tidak ada yang
menyamai), dzat yang mempunyai kerajaan
dan semua pujian. Dzat yang menghidupkan
dan mematikan, dan berkuasa atas segala
sesuatu). 10x
Laa khaula walaa quw wata illaa billa hil „aliy yil
„adzhiim (Tiada daya dan kekuatan, Melainkan
dengan pertolongan Allah yang Maha Agung).
1x
46. Allahumma ajjirna minannar (Ya Allah
lindungilah kami dari api neraka). 7x
Allahumma antassalam waminkassalam wa
ilaika ya‟udussalam fahayyina rabbanaa
bissalam, wa adkhilna jannata
daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita
yaa dzaljalaali wal ikram. (Ya Allah Engkaulah
As-Salam
(keselamatan, keberkahan, kemulian, ketenang
an) dan keselamatan dari-Mu dan keselamatan
kembali padaMu, berilah keselamatan dalam
hidup kami, Dan masukkan kami ke dalam surga
Darussalam, Maha Suci Engkau ya Rabb yang
Maha Luhur, yang Maha agung dan Maha
47. Allahumma laa maani‟a limaa „a‟thaita walaa
mu‟thia limaa mana‟ta walaa yanfa‟u dzal jaddi
minkal jaddu (Ya Allah tiada orang yang
menghalangi terhadap apa yang telah Engkau
berikan dan tiada orang yang memberi
terhadap apa yang telah Engkau halangi dan
kekayaan orang yang kaya itu tidak akan bisa
menyelamatkan dia dari siksa-Mu). 1x
Allahumma a‟inna „ala dzikrika wa syukrika wa
husni „ibadatika (Ya Allah anugerahkanlah
pertolongan kepada kami untuk mengingat-
Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang
baik kepada-Mu). Doa indah yang diwasiatkan
Rasulullah kepada Muadz bin Jabal. 1x
48. SUB-HAANALLOOH (33x) (artinya: Maha Suci Allah)
AL-HAMDULILLAAH (33x) (artinya: Segala puji bagi
Allah)
ALLOOHU AKBAR (33x) (artinya: Allah Maha Besar)
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WAKH-DAHU LAA SYARIIKA-
LAH, LAHUL-MULKU WA-LAHUL KHAMDU, WA-HUWA
„ALAA KULLI SYAY-IN QODIIR (1x)
(artinya: Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan
bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu)
49. Doa untuk kedua orang tua
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war
hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu
Bapakku, sayangilah mereka seperti
mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
50. Doa keselamatan dunia akhirat
)(
201. "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
Kami dari siksa neraka”.
Doa minta ilmu yang bermanfaat
( )
114. "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan."