SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
MENGGAPAI RIDHO ALLOH SUBHANAHU WATA’ALA DENGAN BERMUHASABAH
Oleh : Wiyata,M.Pd.I
(Disampaikan dalam kajian ummahat di Masjid Al-Barokah, Perum Cipta Griya Kalikotes Klaten, jum’at, 9
Februari 2018 / 23 jumadil awwal 1439 H)
Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Penting sekali kita muhasabah diri atau mengoreksi diri. Muhasabah adalah melihat pada amalan yang
telah dilakukan oleh jiwa, lalu mengoreksi kesalahan yang dilakukan dan menggantinya dengan amalan
shalih.
Kita yakin, kita semua penuh kekurangan, entah masih terus menerus dalam bermaksiat, kurang dalam
ketaatan bahkan kadang bermudah-mudahan meninggalkan kewajiban.
Allah memerintahkan kita untuk muhasabah diri,
َ‫خ‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬َ‫غ‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬( َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٌ‫ير‬ِ‫ب‬18‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ )
( َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬َ‫ك‬19)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(QS. Al-Hasyr: 18-19)
Dalam hadits Rasulullah bersabda :
َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫ان‬َ‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫س‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫للا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫س‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫د‬‫َّا‬‫د‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ه‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ز‬ ِ‫اج‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ،ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ال‬
Dari Syadad bin Aus ra, dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, ‘Orang yang cerdas (sukses)
adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah
kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-
angan terhadap Allah SWT.' (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Ini hadits hasan”).
Indikasi Kesuksesan dan Kegagalan
Hadits di atas dibuka Rasulullah dengan sabdanya, "Orang yang pandai (sukses) adalah yang
mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematiannya." Ungkapan sederhana ini
sungguh menggambarkan sebuah visi yang harus dimiliki seorang muslim. Sebuah visi yang membentang
bahkan menembus dimensi kehidupan dunia, yaitu visi hingga kehidupan setelah kematian.
Seorang muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar pemenuhan keinginan
untuk jangka waktu sesaat. Namun lebih dari itu, seorang muslim harus memiliki visi dan planing untuk
kehidupannya yang lebih kekal abadi. Karena orang sukses adalah yang mampu mengatur
keinginan singkatnya demi keinginan jangka panjangnya. Orang bertakwa adalah yang
"rela" mengorbankan keinginan duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, "kebahagian kehidupan ukhrawi."
Dalam Al-Qur"an, Allah swt. seringkali mengingatkan hamba-hamba-Nya mengenai visi besar ini, di
antaranya adalah dalam QS. Al-Hasyr (59): 18-19.
Muhasabah atau evaluasi atas visi inilah yang digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai kunci pertama
dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action
after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan. Dan hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah
saw. dengan sabdanya dalam hadits di atas dengan "dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian."
Potongan hadits yang terakhir ini diungkapkan Rasulullah saw. langsung setelah penjelasan tentang
muhasabah. Terdapat hal menarik yang tersirat dari hadits di atas, khususnya dalam penjelasan Rasulullah
saw. mengenai kesuksesan. Orang yang pandai senantiasa evaluasi terhadap amalnya, serta beramal
untuk kehidupan jangka panjangnya yaitu kehidupan akhirat. Dan evaluasi tersebut dilakukan untuk
kepentingan dirinya, dalam rangka peningkatan kepribadiannya sendiri.
2
Sementara kebalikannya, yaitu kegagalan. Disebut oleh Rasulullah saw, dengan "orang yang lemah",
memiliki dua ciri mendasar yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya, membiarkan hidupnya tidak memiliki
visi, tidak memiliki planing, tidak ada action dari planingnya, terlebih-lebih memuhasabahi
perjalanan hidupnya. Sedangkan yang kedua adalah memiliki banyak angan-angan dan
khayalan, "berangan-angan terhadap Allah." Maksudnya, adalah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-
Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, sebagai berikut: Dia (orang yang lemah), bersamaan dengan
lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan
kepada Allah, bahkan selalu berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Inilah yang menjadi dalil agar kita bisa mengoreksi diri (muhasabah). Jika tergelincir dalam kesalahan,
maka dikoreksi dan segera bertaubat lalu berpaling dari segala perantara yang dapat mengantarkan pada
maksiat. Kalau kita melihat ada kekurangan dalam amalan yang wajib, maka berusaha keras untuk
memenuhinya dengan sempurna dan meminta tolong pada Allah untuk dimudahkan dalam ibadah.
Minta Pertolongan Kepada Alloh SWT
Lihatlah doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya dimudahkan dalam ibadah
seperti dalam hadits berikut ini.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang
tangannya lalu berkata,
َ‫ُّك‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫أل‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫أل‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ُ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda, “Aku memberikanmu nasihat, wahai Mu’adz.
Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat bacaan doa:
َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ش‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬
ALLOOHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku
dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).”) HR. Abu Daud, no. 1522; An-Nasa’i, no.
1304. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)
Hanya dengan pertolongan Allah-lah, kita bisa mudah melakukan ibadah dan menjauhi maksiat.
Manfaat Muhasabah
Pertama: Meringankan hisab pada hari kiamat.
َ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اب‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ ُّ‫ف‬ ِ‫خ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أل‬‫ا‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬ َ‫َز‬‫ت‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ُوا‬‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬
‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi
penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi
orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Kedua: Terus bisa berada dalam petunjuk
Sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Baidhawi rahimahullah dalam tafsirnya bahwa seseorang bisa terus
berada dalam petunjuk jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. (Tafsir Al-
Baidhawi, 1:131-132. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.)
Ketiga: Mengobati hati yang sakit
Karena hati yang sakit tidaklah mungkin hilang dan sembuh melainkan dengan muhasabah diri.
Keempat: Selalu menganggap diri penuh kekurangan dan tidak tertipu dengan amal yang telah dilakukan.
Kelima: Membuat diri tidak takabbur (sombong)
Cobalah lihat apa yang dicontohkan oleh Muhammad bin Wasi’ rahimahullah ketika ia berkata,
َّ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫ح‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ ِ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬
“Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.”
(Muhasabah An-Nafs, hlm. 37. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 373.)
Keenam: Seseorang akan memanfaatkan waktu dengan baik.
3
Dalam Tabyin Kadzbi Al-Muftari (hlm. 263), Ibnu ‘Asakir pernah menceritakan tentang Al-Faqih Salim bin
Ayyub Ar-Razi rahimahullah bahwa ia terbiasa mengoreksi dirinya dalam setiap nafasnya. Ia tidak pernah
membiarkan waktu tanpa faedah. Kalau kita menemuinya pasti waktu Salim Ar-Razi diisi dengan menyalin,
belajar atau membaca.
Keenam: Muhasabah akan membantu seseorang untuk menghadapi berbagai rintangan yang ia temukan
dalam pencariannya akan bekal akhirat. Maimun bin Mahran rahimahullah berkata:
ِ‫ه‬ِ‫ك‬ْ‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ِ‫ل‬ ِ‫ْح‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ْك‬‫ي‬ ِ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ َ‫َل‬
“Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras
daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya”.
Maka siapa pun hendaklah muhasabah diri, baik orang yang bodoh maupun orang yang berilmu karena
manfaat yang besar seperti yang telah disebut di atas. Sebelum beramal hendaklah kita bermuhasabah,
begitu pula setelah kita beramal, kita bermuhasabah pula. Jangan sampai amal kita menjadi,
( ٌ‫ة‬َ‫ب‬ ِ‫َاص‬‫ن‬ ٌ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬3( ً‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ام‬َ‫ح‬ ‫ا‬ً‫َار‬‫ن‬ ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ت‬ )4)
“Bekerja keras lagi kepayahan, malah memasuki api yang sangat panas (neraka).” (QS. Al-Ghasyiyah: 3-4).
Kata Ibnu Katsir rahimahullah, seseorang menyangka telah beramal banyak dan merasakan kepayahan,
malah pada hari kiamat ia masuk neraka yang amat panas. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:549)
Bagaimana Cara Muhasabah?
Pertama: Mengoreksi diri dalam hal wajib, apakah punya kekurangan ataukah tidak. Karena melaksanakan
kewajiban itu hal pokok dalam agama ini dibandingkan dengan meninggalkan yang haram.
Kedua: Mengoreksi diri dalam hal yang haram, apakah masih dilakukan ataukah tidak.
Ketiga: Mengoreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukan. Contoh sibuk dengan permainan dan menonton
yang sia-sia.
Keempat: Mengoreksi diri dengan apa yang dilakukan oleh anggota badan, apa yang telah dilakukan oleh
kaki, tangan, pendengaran, penglihatan dan lisan. Cara mengoreksinya adalah dengan menyibukkan
anggota badan tadi dalam melakukan ketaatan.
Kelima: Mengoreksi diri dalam niat, yaitu bagaimana niat kita dalam beramal,
apakah lillah ataukah lighairillah (niat ikhlas karena Allah ataukah tidak). Karena niat itu biasa berubah,
terombang-ambing. Karenanya hati itu disebut qalb, karena seringnya terombang-ambing.
Contoh Implementasi muhasabah dari beberapa Sahabat Nabi dan tabi’in.
Marilah kita senantiasa mengoreksi diri (bermuhasabah) dan terus meminta tolong kepada Allah agar
dimudahkan dalam ibadah. Mari kita lihat bagaimana sahabat nabi dan tabi’ien bermuhasabah:
‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah menghukumi dirinya dengan mengeluarkan sedekah
berupa tanah yang harganya 200.000 dirham karena luput dari shalat ‘Ashar secara berjamaah.
Lihatlah bagaimana Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah suatu kali luput dari shalat berjamaah, ia
malah mengganti dengan menghidupkan malam seluruhnya.
Ibnu Abi Rabi’ah rahimahullah pernah luput dari dua raka’at shalat Sunnah Fajar, untuk tebusannya, ia
membebaskan seorang budak.
Ibnu ‘Aun rahimahullah pernah melakukan kesalahan, ketika ibunya memanggilnya, ia malah menjawab
dengan suara keras. Ia pun akhirnya membebaskan dua orang budak. (Hilyah Al-Auliya’, 3:39. Lihat A’mal
Al-Qulub, hlm. 385)
Allah Ta’ala berfirman,
َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ئ‬ِ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ب‬ِ‫ه‬ْ‫ذ‬ُ‫ي‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ف‬َ‫ل‬ُ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ي‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ط‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫و‬
“Dan dirikanlah shakat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada
malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan
yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang senantiasa bermuhasabah, kembali kepada Allah,
senantiasa dimudahkan dalam ketataan dan dijauhkan dari dosa serta kemaksiatan demi perbaikan kepada yang
lebih baik fidunya wal akhirah biridho Alloh Ta’ala. Amiin Ya Mujibassailin.
Demikian tulisan yang ringkas ini semoga menjadi amal jariyah dan manfaat buat kita semuanya, wallohu
a’lam bisshowab.
Subhanakallohumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaihi.

More Related Content

What's hot

Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatErwin Wahyu
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Erwin Wahyu
 
Cinta nabi cinta syariah
Cinta nabi cinta syariahCinta nabi cinta syariah
Cinta nabi cinta syariahHanifInfoCom
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimMira Marselina
 
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranKonsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranErwin Wahyu
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoKafi Hidonis
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar PerbuatanErwin Wahyu
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwSuryono .
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuJannah Zakaria
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidupandrew gromiko
 
Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara suwartono SIP
 
Melejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian IslamMelejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian IslamSefti Rinanda
 

What's hot (20)

PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
 
Cinta nabi cinta syariah
Cinta nabi cinta syariahCinta nabi cinta syariah
Cinta nabi cinta syariah
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
Kenapa kita harus berdakwah
Kenapa kita harus berdakwahKenapa kita harus berdakwah
Kenapa kita harus berdakwah
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranKonsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar Perbuatan
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara Keterikatan terhadap hukum syara
Keterikatan terhadap hukum syara
 
Melejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian IslamMelejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian Islam
 
Keutamaan doa
Keutamaan doaKeutamaan doa
Keutamaan doa
 

Similar to MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH

Buletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirBuletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirNurulAfifah133
 
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Muhammad Mauladi
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxAgungWahyudi66
 
Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5SUDIYANA
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihHelmon Chan
 
3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdfirfantaju
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktunadia
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) أحمد رمضان
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikMuchammad Dimyati
 
Macam macam sujud
Macam   macam sujudMacam   macam sujud
Macam macam sujudadifalsafi
 
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahKhutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahMuchammad Dimyati
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanLAZNas Chevron
 
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan SujudJiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujudnailalmuna2802
 
Sunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawSunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawRusli Harby
 
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudjiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudAmalia Sofitri
 
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudjiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudAmalia Sofitri
 

Similar to MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH (20)

Buletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirBuletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikir
 
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
 
Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbih
 
3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktu
 
Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
 
Bk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dimBk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dim
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
 
Macam macam sujud
Macam   macam sujudMacam   macam sujud
Macam macam sujud
 
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
 
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahKhutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
 
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan SujudJiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
 
Sunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawSunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad saw
 
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudjiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
 
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujudjiwa lebih tenang dengan banyak sujud
jiwa lebih tenang dengan banyak sujud
 
Manfaat Shalat Tahajud
Manfaat Shalat TahajudManfaat Shalat Tahajud
Manfaat Shalat Tahajud
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

MATERI KAJIAN TENTANG MUHASABAH

  • 1. 1 MENGGAPAI RIDHO ALLOH SUBHANAHU WATA’ALA DENGAN BERMUHASABAH Oleh : Wiyata,M.Pd.I (Disampaikan dalam kajian ummahat di Masjid Al-Barokah, Perum Cipta Griya Kalikotes Klaten, jum’at, 9 Februari 2018 / 23 jumadil awwal 1439 H) Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penting sekali kita muhasabah diri atau mengoreksi diri. Muhasabah adalah melihat pada amalan yang telah dilakukan oleh jiwa, lalu mengoreksi kesalahan yang dilakukan dan menggantinya dengan amalan shalih. Kita yakin, kita semua penuh kekurangan, entah masih terus menerus dalam bermaksiat, kurang dalam ketaatan bahkan kadang bermudah-mudahan meninggalkan kewajiban. Allah memerintahkan kita untuk muhasabah diri, َ‫خ‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬َ‫غ‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬( َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٌ‫ير‬ِ‫ب‬18‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ) ( َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬َ‫ك‬19) “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 18-19) Dalam hadits Rasulullah bersabda : َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫ان‬َ‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫س‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫للا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫س‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫د‬‫َّا‬‫د‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ه‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ز‬ ِ‫اج‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ،ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ال‬ Dari Syadad bin Aus ra, dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, ‘Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan- angan terhadap Allah SWT.' (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Ini hadits hasan”). Indikasi Kesuksesan dan Kegagalan Hadits di atas dibuka Rasulullah dengan sabdanya, "Orang yang pandai (sukses) adalah yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematiannya." Ungkapan sederhana ini sungguh menggambarkan sebuah visi yang harus dimiliki seorang muslim. Sebuah visi yang membentang bahkan menembus dimensi kehidupan dunia, yaitu visi hingga kehidupan setelah kematian. Seorang muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar pemenuhan keinginan untuk jangka waktu sesaat. Namun lebih dari itu, seorang muslim harus memiliki visi dan planing untuk kehidupannya yang lebih kekal abadi. Karena orang sukses adalah yang mampu mengatur keinginan singkatnya demi keinginan jangka panjangnya. Orang bertakwa adalah yang "rela" mengorbankan keinginan duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, "kebahagian kehidupan ukhrawi." Dalam Al-Qur"an, Allah swt. seringkali mengingatkan hamba-hamba-Nya mengenai visi besar ini, di antaranya adalah dalam QS. Al-Hasyr (59): 18-19. Muhasabah atau evaluasi atas visi inilah yang digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai kunci pertama dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan. Dan hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya dalam hadits di atas dengan "dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian." Potongan hadits yang terakhir ini diungkapkan Rasulullah saw. langsung setelah penjelasan tentang muhasabah. Terdapat hal menarik yang tersirat dari hadits di atas, khususnya dalam penjelasan Rasulullah saw. mengenai kesuksesan. Orang yang pandai senantiasa evaluasi terhadap amalnya, serta beramal untuk kehidupan jangka panjangnya yaitu kehidupan akhirat. Dan evaluasi tersebut dilakukan untuk kepentingan dirinya, dalam rangka peningkatan kepribadiannya sendiri.
  • 2. 2 Sementara kebalikannya, yaitu kegagalan. Disebut oleh Rasulullah saw, dengan "orang yang lemah", memiliki dua ciri mendasar yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya, membiarkan hidupnya tidak memiliki visi, tidak memiliki planing, tidak ada action dari planingnya, terlebih-lebih memuhasabahi perjalanan hidupnya. Sedangkan yang kedua adalah memiliki banyak angan-angan dan khayalan, "berangan-angan terhadap Allah." Maksudnya, adalah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al- Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, sebagai berikut: Dia (orang yang lemah), bersamaan dengan lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan kepada Allah, bahkan selalu berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Inilah yang menjadi dalil agar kita bisa mengoreksi diri (muhasabah). Jika tergelincir dalam kesalahan, maka dikoreksi dan segera bertaubat lalu berpaling dari segala perantara yang dapat mengantarkan pada maksiat. Kalau kita melihat ada kekurangan dalam amalan yang wajib, maka berusaha keras untuk memenuhinya dengan sempurna dan meminta tolong pada Allah untuk dimudahkan dalam ibadah. Minta Pertolongan Kepada Alloh SWT Lihatlah doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya dimudahkan dalam ibadah seperti dalam hadits berikut ini. Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang tangannya lalu berkata, َ‫ُّك‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫أل‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫أل‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ُ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ “Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda, “Aku memberikanmu nasihat, wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat bacaan doa: َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ش‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬ ALLOOHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).”) HR. Abu Daud, no. 1522; An-Nasa’i, no. 1304. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.) Hanya dengan pertolongan Allah-lah, kita bisa mudah melakukan ibadah dan menjauhi maksiat. Manfaat Muhasabah Pertama: Meringankan hisab pada hari kiamat. َ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اب‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ ُّ‫ف‬ ِ‫خ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أل‬‫ا‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬ َ‫َز‬‫ت‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ُوا‬‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.” Kedua: Terus bisa berada dalam petunjuk Sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Baidhawi rahimahullah dalam tafsirnya bahwa seseorang bisa terus berada dalam petunjuk jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. (Tafsir Al- Baidhawi, 1:131-132. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.) Ketiga: Mengobati hati yang sakit Karena hati yang sakit tidaklah mungkin hilang dan sembuh melainkan dengan muhasabah diri. Keempat: Selalu menganggap diri penuh kekurangan dan tidak tertipu dengan amal yang telah dilakukan. Kelima: Membuat diri tidak takabbur (sombong) Cobalah lihat apa yang dicontohkan oleh Muhammad bin Wasi’ rahimahullah ketika ia berkata, َّ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫ح‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ ِ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ “Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.” (Muhasabah An-Nafs, hlm. 37. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 373.) Keenam: Seseorang akan memanfaatkan waktu dengan baik.
  • 3. 3 Dalam Tabyin Kadzbi Al-Muftari (hlm. 263), Ibnu ‘Asakir pernah menceritakan tentang Al-Faqih Salim bin Ayyub Ar-Razi rahimahullah bahwa ia terbiasa mengoreksi dirinya dalam setiap nafasnya. Ia tidak pernah membiarkan waktu tanpa faedah. Kalau kita menemuinya pasti waktu Salim Ar-Razi diisi dengan menyalin, belajar atau membaca. Keenam: Muhasabah akan membantu seseorang untuk menghadapi berbagai rintangan yang ia temukan dalam pencariannya akan bekal akhirat. Maimun bin Mahran rahimahullah berkata: ِ‫ه‬ِ‫ك‬ْ‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ِ‫ل‬ ِ‫ْح‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ْك‬‫ي‬ ِ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ “Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya”. Maka siapa pun hendaklah muhasabah diri, baik orang yang bodoh maupun orang yang berilmu karena manfaat yang besar seperti yang telah disebut di atas. Sebelum beramal hendaklah kita bermuhasabah, begitu pula setelah kita beramal, kita bermuhasabah pula. Jangan sampai amal kita menjadi, ( ٌ‫ة‬َ‫ب‬ ِ‫َاص‬‫ن‬ ٌ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬3( ً‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ام‬َ‫ح‬ ‫ا‬ً‫َار‬‫ن‬ ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ت‬ )4) “Bekerja keras lagi kepayahan, malah memasuki api yang sangat panas (neraka).” (QS. Al-Ghasyiyah: 3-4). Kata Ibnu Katsir rahimahullah, seseorang menyangka telah beramal banyak dan merasakan kepayahan, malah pada hari kiamat ia masuk neraka yang amat panas. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:549) Bagaimana Cara Muhasabah? Pertama: Mengoreksi diri dalam hal wajib, apakah punya kekurangan ataukah tidak. Karena melaksanakan kewajiban itu hal pokok dalam agama ini dibandingkan dengan meninggalkan yang haram. Kedua: Mengoreksi diri dalam hal yang haram, apakah masih dilakukan ataukah tidak. Ketiga: Mengoreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukan. Contoh sibuk dengan permainan dan menonton yang sia-sia. Keempat: Mengoreksi diri dengan apa yang dilakukan oleh anggota badan, apa yang telah dilakukan oleh kaki, tangan, pendengaran, penglihatan dan lisan. Cara mengoreksinya adalah dengan menyibukkan anggota badan tadi dalam melakukan ketaatan. Kelima: Mengoreksi diri dalam niat, yaitu bagaimana niat kita dalam beramal, apakah lillah ataukah lighairillah (niat ikhlas karena Allah ataukah tidak). Karena niat itu biasa berubah, terombang-ambing. Karenanya hati itu disebut qalb, karena seringnya terombang-ambing. Contoh Implementasi muhasabah dari beberapa Sahabat Nabi dan tabi’in. Marilah kita senantiasa mengoreksi diri (bermuhasabah) dan terus meminta tolong kepada Allah agar dimudahkan dalam ibadah. Mari kita lihat bagaimana sahabat nabi dan tabi’ien bermuhasabah: ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah menghukumi dirinya dengan mengeluarkan sedekah berupa tanah yang harganya 200.000 dirham karena luput dari shalat ‘Ashar secara berjamaah. Lihatlah bagaimana Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah suatu kali luput dari shalat berjamaah, ia malah mengganti dengan menghidupkan malam seluruhnya. Ibnu Abi Rabi’ah rahimahullah pernah luput dari dua raka’at shalat Sunnah Fajar, untuk tebusannya, ia membebaskan seorang budak. Ibnu ‘Aun rahimahullah pernah melakukan kesalahan, ketika ibunya memanggilnya, ia malah menjawab dengan suara keras. Ia pun akhirnya membebaskan dua orang budak. (Hilyah Al-Auliya’, 3:39. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 385) Allah Ta’ala berfirman, َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ئ‬ِ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ب‬ِ‫ه‬ْ‫ذ‬ُ‫ي‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ف‬َ‫ل‬ُ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ي‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ط‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫و‬ “Dan dirikanlah shakat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114) Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang senantiasa bermuhasabah, kembali kepada Allah, senantiasa dimudahkan dalam ketataan dan dijauhkan dari dosa serta kemaksiatan demi perbaikan kepada yang lebih baik fidunya wal akhirah biridho Alloh Ta’ala. Amiin Ya Mujibassailin. Demikian tulisan yang ringkas ini semoga menjadi amal jariyah dan manfaat buat kita semuanya, wallohu a’lam bisshowab. Subhanakallohumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaihi.