SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1 Presented By : Azmi SyamLAn
“ 51 keutamaan dan manfaat Dzikir “
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al
Wabilush Shoyyib. Moga bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus berdzikir,
mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna.
(1) mengusir setan.
(2) mendatangkan ridho Ar Rahman.
(3) menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
(4) hati menjadi gembira dan lapang.
(5) menguatkan hati dan badan.
(6) menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
(7) mendatangkan rizki.
(8) orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
(9) mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
(10) mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu
beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
(11) mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah „azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah
dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.
(12) seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Alalh „azza wa jalla.
Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya.
(13) semakin bertambah ma‟rifah (mengenal Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma‟rifah
seseorang pada Allah.
(14) mendatangkan rasa takut pada Rabb „azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan
orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
(15) meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,
ُُ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬ٌُُْ‫م‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬َ‫ًُأ‬ِّٗ
“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Seandainya tidak ada
keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.
2 Presented By : Azmi SyamLAn
(16) hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
‫اىزمشُىيقيتٍُثوُاىَبءُىيسَلُفنٍفٌُنُُ٘حبهُاىسَلُإراُفبسقُاىَبءُ؟‬
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
(17) hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang
hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah
shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta‟ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling
padaku dan berkata, „Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku‟ –
atau perkataan beliau yang semisal ini-.
(18) dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan karena
lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar.
(19) menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan.
(20) menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah.
(21) ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh.
(22) jika seseorang mengenal Allah dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit.
(23) menyelematkan seseorang dari adzab neraka.
(24) dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.
(25) dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu
domba), dusta, perbuatan keji dan batil.
(26) majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan.
(27) orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya.
(28) akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat.
(29) karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan naungan „Arsy padanya di hari kiamat
yang amat panas.
(30) sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada
peminta-minta.
(31) dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.
(32) dzikir adalah tanaman surga.
(33) pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya.
3 Presented By : Azmi SyamLAn
(34) senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang
melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang
melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta‟ala berfirman,
َُُُ٘‫ق‬ِ‫س‬‫ب‬َ‫ف‬ْ‫ى‬‫ُا‬ٌَُُُٕ‫ل‬ِ‫ئ‬َ‫ى‬ُٗ‫ُأ‬ٌَُْٖ‫س‬ُ‫ف‬َّْ‫ُأ‬ٌُْٕ‫ب‬َ‫س‬َّْ‫أ‬َ‫ف‬َُ َّ‫ُ٘اَُّللا‬‫س‬َُّ ٌَِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫َب‬‫م‬ُ‫٘ا‬ُُّ٘‫ن‬َ‫ر‬ُ َ‫َل‬َٗ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada
mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
(35) dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit.
(36) dzikir adalah ro‟sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan baginya kemudahan dzikir, maka ia
akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan.
(37) dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi sadar dengan dzikir.
(38) orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini
adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau
meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik
Allah. Sebagaimana AllahTa‟ala berfirman,
َُُُِْ٘‫س‬ْ‫ح‬ٌٌٍَُُُُِِْٕ‫ز‬َّ‫ى‬‫ا‬َُٗ‫ا‬َْ٘‫ق‬َّ‫ر‬‫ُا‬ٌَِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫ُا‬َ‫ع‬ٍََُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An
Nahl: 128)
ٌَُِِ‫ش‬ِ‫ث‬‫َّب‬‫ص‬‫ُاى‬َ‫ع‬ٍَُُ َّ‫َّللا‬َٗ
“Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249)
ٍَُِِِْ‫س‬ْ‫ح‬َُْ‫ى‬‫ُا‬َ‫ع‬َََ‫ى‬َُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬َٗ
“Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al „Ankabut: 69)
‫َب‬َْ‫ع‬ٍََُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬ُ َُْ‫ض‬ْ‫َح‬‫ر‬ُ َ‫َل‬
“Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS. At Taubah: 40)
(39) dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, dan menunggang
kuda di jalan Allah, serta juga dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan Allah.
Sebagaimana terdapat dalam hadits,
ُ‫ء‬ْ‫َى‬‫ش‬ُِّ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ي‬َ‫ع‬ََُُُٕ٘ٗ،ُُ‫ذ‬ََْ‫ح‬ْ‫ى‬‫ُُا‬َٔ‫ى‬َُٗ،ُُ‫ل‬ْ‫ي‬َُْ‫ى‬‫ُُا‬َٔ‫ى‬ُ،َُُٔ‫ى‬َُ‫ل‬ٌِ‫َش‬‫ش‬َُ‫َل‬َُُٓ‫ذ‬ْ‫ح‬َُُٗ َّ‫َُّللا‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ََُٔ‫ى‬ِ‫إ‬َُ‫َل‬َُ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬ُ ٍَُِْ‫بة‬َ‫ق‬ِ‫ُس‬ِ‫ش‬َْْ‫ع‬َُ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ع‬َُُٔ‫ى‬ُ ْ‫َذ‬ّ‫َب‬‫م‬ُ،ُ‫َّح‬‫ش‬ٍََُ‫خ‬ََ‫ب‬ًٌٍَُُِْ٘‫ى‬ِ‫ف‬ُ ُ‫ٌش‬ِ‫ذ‬َ‫ق‬ُ
“Barangsiapa yang mengucapkan „Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa
„ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”[1]
(40) dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah bersyukur pada Allah Ta‟ala orang yang enggan berdzikir.
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda pada Mu‟adz,
ُ«َُ‫ل‬ُّ‫ج‬ِ‫ح‬ُ‫ىُأل‬ِِّّ‫إ‬ُِ َّ‫َّللا‬ََُٗ‫ل‬ُّ‫ج‬ِ‫ح‬ُ‫ىُأل‬ِِّّ‫إ‬ُِ َّ‫َّللا‬َُُٗ‫ر‬‫ب‬َ‫ع‬ٍُُ‫ب‬ٌَُ »َُ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ«ُِ‫ع‬ُِِْ‫س‬ُ‫ح‬ََُٗ‫ك‬ِ‫ش‬ْ‫ن‬ُ‫ش‬ََُٗ‫ك‬ِ‫ش‬ْ‫م‬ِ‫ر‬ُ‫ى‬َ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ِِّْ‫ع‬َ‫ُأ‬ٌََُّّٖ‫ي‬‫ُُاى‬‫ه‬ُ٘‫ق‬َ‫ر‬ُ‫َح‬‫ال‬َ‫ص‬ُِّ‫و‬ُ‫م‬ُِ‫ُش‬‫ث‬ُ‫د‬ُ‫ى‬ِ‫ف‬ََُِّ‫ع‬َ‫ذ‬َ‫ر‬َُ‫َل‬ُُ‫ر‬‫ب‬َ‫ع‬ٍُُ‫ب‬ٌََُ‫ل‬ٍِ‫ص‬ُٗ‫أ‬َُ‫ل‬ِ‫ر‬َ‫د‬‫ب‬َ‫ج‬»
“Wahai Mu‟adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu‟adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir
shalat bacaan „Allahumma a‟inni „ala dzikrika wa syukrika wa husni „ibadatik‟ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir
4 Presented By : Azmi SyamLAn
dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).”[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur.
Begitu pula Allah Ta‟alamenggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta‟ala,
ُُُِٗ‫ش‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ر‬ُ َ‫َل‬ًَُِٗ‫ى‬ُ‫ُٗا‬‫ش‬ُ‫ن‬ْ‫ش‬‫ا‬ٌَُُْٗ‫م‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬َ‫ًُأ‬ُِّٗ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152). Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir
dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.
(41) makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah.
Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai
syi‟arnya.
(42) hati itu ada yang keras dan meleburnya dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin
hatinya yang keras itu sembuh, maka berdzikirlah pada Allah.
Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa‟id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al
Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.”
Karena hati ketika semakin lalai, maka semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah,
lelehlah kekerasan hati tersebut sebagaimana timah itu meleleh dengan api. Maka kerasnya hati akan meleleh
semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah „azza wa jalla.
(43) dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati. Obat hati yang sakit adalah
dengan berdzikir pada Allah.
Mak-huul, seorang tabi‟in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat (bagi hati). Sedangkan sibuk
membicarakan („aib) manusia, itu adalah penyakit.”
(44) tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain
dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta‟ala berfirman,
ٌُُْ‫ن‬ََّّ‫ذ‬ٌِ‫ص‬َ َ‫ُأل‬ٌُْ‫ر‬ْ‫َش‬‫ن‬َ‫ش‬ُ ِِْ‫ئ‬َ‫ى‬ٌُُْ‫ن‬ُّ‫ث‬َ‫س‬ََُُّ‫ر‬َ‫َأ‬‫ر‬ُْ‫ر‬ِ‫إ‬َٗ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). Dzikir
adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan
semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.
(45) dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan malaikatnya bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja
yang mendapat shalawat (pujian) Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar.
Allah Ta‟ala berfirman,
(ُ‫ًا‬‫ش‬ٍِ‫ث‬َ‫م‬ُ‫ًا‬‫ش‬ْ‫م‬ِ‫ر‬َُ َّ‫ُٗاَُّللا‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫٘اُا‬ٍََُْ‫آ‬ٌَُِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫بُا‬ٌََُّٖ‫بُأ‬ٌَ41(ُ ً‫ٍال‬ِ‫ص‬َ‫أ‬ًَُٗ‫ح‬َ‫ش‬ْ‫ن‬ُ‫ث‬ُُُٓ٘‫ح‬ِّ‫ج‬َ‫س‬َُٗ)42َُ‫س‬ٍٍَُِِِْْ‫ؤ‬َُْ‫ى‬‫ب‬ِ‫ث‬َُُ‫ب‬َ‫م‬َُِٗ‫٘س‬ُّْ‫ىُاى‬َ‫ى‬ِ‫إ‬ُِ‫د‬‫ب‬ََُ‫ي‬ُّ‫ُاىظ‬ٌٍَُُِِْ‫ن‬َ‫ج‬ِ‫ش‬ْ‫ُخ‬ٍِ‫ى‬ُُُٔ‫ز‬َ‫ن‬َِ َ‫ال‬ٌٍََُُْٗ‫ن‬ٍَْ‫ي‬َ‫ع‬ًُِّ‫ي‬َ‫ص‬ٌُُ‫ي‬ِ‫ز‬َّ‫ى‬‫ُا‬َُُٕ٘)ُ‫ب‬ًٍَِ‫ح‬
(43)
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)
(46) dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah
yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat
5 Presented By : Azmi SyamLAn
melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada
rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan
taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan
hal ini.
(47) dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan
menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan
kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan.
(48) dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan selalu diraih.
Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman.
(49) dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan.
Itulah karena disertai dengan dzikir. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan,
tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis
dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat.
Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir.
(50) orang yang senantiasa berdzikir ketika berada di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di
berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi,
gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah
Ta‟ala,
(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬‫َا‬‫ض‬ْ‫ى‬ِ‫ُص‬ُ‫ض‬ْ‫س‬َ ْ‫ُاأل‬ِ‫ذ‬َ‫ى‬ِ‫ض‬ْ‫ى‬ُ‫ص‬ُ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬1(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬‫ب‬َ‫ق‬ْ‫ث‬َ‫ُأ‬ُ‫ض‬ْ‫س‬َ ْ‫ُاأل‬ِ‫ذ‬َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َُٗ)2(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬ُ‫ب‬ٍَُُُ‫ب‬َ‫س‬ِّْ ْ‫ُاْل‬َ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬َُٗ)3(ُ‫َب‬َٕ‫س‬‫ب‬َ‫ج‬ْ‫خ‬َ‫ُأ‬ُ‫ِّس‬‫ذ‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ُ‫ز‬ِ‫ئ‬ٌٍََُْ٘)4(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬ُ‫ى‬َ‫ح‬َْٗ‫َُأ‬‫ل‬َّ‫ث‬َ‫س‬ََُُّ‫أ‬ِ‫ث‬ُ)5)
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi
menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS.
Az Zalzalah: 1-5)
(51) jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti
ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia, dan mencela manusia.
Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan
yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tadi. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan
dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3]
Alhamdulillahilladzi bi ni‟matihi tatimmush sholihaat.
[1] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691
[2] HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih
[3] Disarikan dari Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq: „Abdurrahman bin Hasan bin Qoid,
terbitan Dar „Alam Al Fawaid, 94-198.
6 Presented By : Azmi SyamLAn
sumber: Rumaysho site
Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/08/16718-51-keutamaan-dan-manfaat-dzikir-
2.html#ixzz1WWA7Z8gy

More Related Content

What's hot

Hukum zikir berjemaah
Hukum zikir berjemaahHukum zikir berjemaah
Hukum zikir berjemaahAbu Bakar
 
Kiat meningkatkan iman
Kiat meningkatkan imanKiat meningkatkan iman
Kiat meningkatkan imanHelmon Chan
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Idrus Abidin
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsHMGI
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1imamtarmuji
 
Nota Kuliah Mengejar Usia 1
Nota Kuliah Mengejar Usia 1Nota Kuliah Mengejar Usia 1
Nota Kuliah Mengejar Usia 1Language Explore
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahIdrus Abidin
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMuhsin Hariyanto
 
Realisasikan tauhid
Realisasikan tauhidRealisasikan tauhid
Realisasikan tauhidHelmon Chan
 
25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfarSai Nudin
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)ayunieys anis
 
Doa sehari hari
Doa sehari hariDoa sehari hari
Doa sehari hariOcto Ayomy
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaHelmon Chan
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratEko Sufian
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisNur Fuanto
 

What's hot (20)

Dzikrullah
DzikrullahDzikrullah
Dzikrullah
 
Hukum zikir berjemaah
Hukum zikir berjemaahHukum zikir berjemaah
Hukum zikir berjemaah
 
Thauhid dasar2
Thauhid dasar2Thauhid dasar2
Thauhid dasar2
 
Kiat meningkatkan iman
Kiat meningkatkan imanKiat meningkatkan iman
Kiat meningkatkan iman
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
 
Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1
 
Nota Kuliah Mengejar Usia 1
Nota Kuliah Mengejar Usia 1Nota Kuliah Mengejar Usia 1
Nota Kuliah Mengejar Usia 1
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
 
Realisasikan tauhid
Realisasikan tauhidRealisasikan tauhid
Realisasikan tauhid
 
25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
Doa sehari hari
Doa sehari hariDoa sehari hari
Doa sehari hari
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
 
Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
 
Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

Tauhid dan keutamaannya
Tauhid dan keutamaannyaTauhid dan keutamaannya
Tauhid dan keutamaannya
 
Pengertian tauhid
Pengertian tauhidPengertian tauhid
Pengertian tauhid
 
5.7 amal islami
5.7 amal islami5.7 amal islami
5.7 amal islami
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam
 
Syumuliyatul islam
Syumuliyatul islamSyumuliyatul islam
Syumuliyatul islam
 
Problematika umat
Problematika umatProblematika umat
Problematika umat
 
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut Akhlaq
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut AkhlaqSaya Mestilah Muslim Dari Sudut Akhlaq
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut Akhlaq
 
Fiqh Amal Islami
Fiqh Amal IslamiFiqh Amal Islami
Fiqh Amal Islami
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
 

Similar to 51 keutamaan dan manfaat dzikir

Similar to 51 keutamaan dan manfaat dzikir (20)

Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 
Dzikir
DzikirDzikir
Dzikir
 
5 perkara obat hati
5 perkara obat hati5 perkara obat hati
5 perkara obat hati
 
Istiqomah 2
Istiqomah 2Istiqomah 2
Istiqomah 2
 
20 amalan murah
20 amalan murah20 amalan murah
20 amalan murah
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
 
Mengingat allah
Mengingat allahMengingat allah
Mengingat allah
 
Ayat ayat dzikir
Ayat ayat dzikirAyat ayat dzikir
Ayat ayat dzikir
 
Doa Lengkap 3
Doa Lengkap 3Doa Lengkap 3
Doa Lengkap 3
 
Kultum.docx
Kultum.docxKultum.docx
Kultum.docx
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Ayat2 bersyukur
Ayat2 bersyukurAyat2 bersyukur
Ayat2 bersyukur
 
Kiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup BahagiaKiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup Bahagia
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezeki
 
Kelebihan zikir1
Kelebihan  zikir1Kelebihan  zikir1
Kelebihan zikir1
 
Istighfar
IstighfarIstighfar
Istighfar
 
Khutbah jumat
Khutbah jumatKhutbah jumat
Khutbah jumat
 
32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar
 
32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar
 

51 keutamaan dan manfaat dzikir

  • 1. 1 Presented By : Azmi SyamLAn “ 51 keutamaan dan manfaat Dzikir “ Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib. Moga bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus berdzikir, mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna. (1) mengusir setan. (2) mendatangkan ridho Ar Rahman. (3) menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana. (4) hati menjadi gembira dan lapang. (5) menguatkan hati dan badan. (6) menerangi hati dan wajah menjadi bersinar. (7) mendatangkan rizki. (8) orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan. (9) mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam. (10) mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya. (11) mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah „azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan. (12) seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Alalh „azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya. (13) semakin bertambah ma‟rifah (mengenal Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma‟rifah seseorang pada Allah. (14) mendatangkan rasa takut pada Rabb „azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah. (15) meraih apa yang Allah sebut dalam ayat, ُُ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬ٌُُْ‫م‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬َ‫ًُأ‬ِّٗ “Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.
  • 2. 2 Presented By : Azmi SyamLAn (16) hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, ‫اىزمشُىيقيتٍُثوُاىَبءُىيسَلُفنٍفٌُنُُ٘حبهُاىسَلُإراُفبسقُاىَبءُ؟‬ “Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?” (17) hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta‟ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, „Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku‟ – atau perkataan beliau yang semisal ini-. (18) dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan karena lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar. (19) menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan. (20) menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah. (21) ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh. (22) jika seseorang mengenal Allah dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit. (23) menyelematkan seseorang dari adzab neraka. (24) dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat. (25) dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil. (26) majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan. (27) orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya. (28) akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat. (29) karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan naungan „Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas. (30) sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta. (31) dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia. (32) dzikir adalah tanaman surga. (33) pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya.
  • 3. 3 Presented By : Azmi SyamLAn (34) senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta‟ala berfirman, َُُُ٘‫ق‬ِ‫س‬‫ب‬َ‫ف‬ْ‫ى‬‫ُا‬ٌَُُُٕ‫ل‬ِ‫ئ‬َ‫ى‬ُٗ‫ُأ‬ٌَُْٖ‫س‬ُ‫ف‬َّْ‫ُأ‬ٌُْٕ‫ب‬َ‫س‬َّْ‫أ‬َ‫ف‬َُ َّ‫ُ٘اَُّللا‬‫س‬َُّ ٌَِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫َب‬‫م‬ُ‫٘ا‬ُُّ٘‫ن‬َ‫ر‬ُ َ‫َل‬َٗ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19) (35) dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit. (36) dzikir adalah ro‟sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan baginya kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan. (37) dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi sadar dengan dzikir. (38) orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Sebagaimana AllahTa‟ala berfirman, َُُُِْ٘‫س‬ْ‫ح‬ٌٌٍَُُُُِِْٕ‫ز‬َّ‫ى‬‫ا‬َُٗ‫ا‬َْ٘‫ق‬َّ‫ر‬‫ُا‬ٌَِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫ُا‬َ‫ع‬ٍََُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬ “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl: 128) ٌَُِِ‫ش‬ِ‫ث‬‫َّب‬‫ص‬‫ُاى‬َ‫ع‬ٍَُُ َّ‫َّللا‬َٗ “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249) ٍَُِِِْ‫س‬ْ‫ح‬َُْ‫ى‬‫ُا‬َ‫ع‬َََ‫ى‬َُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬َٗ “Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al „Ankabut: 69) ‫َب‬َْ‫ع‬ٍََُ َّ‫َُّللا‬َُِّ‫إ‬ُ َُْ‫ض‬ْ‫َح‬‫ر‬ُ َ‫َل‬ “Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS. At Taubah: 40) (39) dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, dan menunggang kuda di jalan Allah, serta juga dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan Allah. Sebagaimana terdapat dalam hadits, ُ‫ء‬ْ‫َى‬‫ش‬ُِّ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ي‬َ‫ع‬ََُُُٕ٘ٗ،ُُ‫ذ‬ََْ‫ح‬ْ‫ى‬‫ُُا‬َٔ‫ى‬َُٗ،ُُ‫ل‬ْ‫ي‬َُْ‫ى‬‫ُُا‬َٔ‫ى‬ُ،َُُٔ‫ى‬َُ‫ل‬ٌِ‫َش‬‫ش‬َُ‫َل‬َُُٓ‫ذ‬ْ‫ح‬َُُٗ َّ‫َُّللا‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ََُٔ‫ى‬ِ‫إ‬َُ‫َل‬َُ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬ُ ٍَُِْ‫بة‬َ‫ق‬ِ‫ُس‬ِ‫ش‬َْْ‫ع‬َُ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ع‬َُُٔ‫ى‬ُ ْ‫َذ‬ّ‫َب‬‫م‬ُ،ُ‫َّح‬‫ش‬ٍََُ‫خ‬ََ‫ب‬ًٌٍَُُِْ٘‫ى‬ِ‫ف‬ُ ُ‫ٌش‬ِ‫ذ‬َ‫ق‬ُ “Barangsiapa yang mengucapkan „Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa „ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”[1] (40) dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah bersyukur pada Allah Ta‟ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda pada Mu‟adz, ُ«َُ‫ل‬ُّ‫ج‬ِ‫ح‬ُ‫ىُأل‬ِِّّ‫إ‬ُِ َّ‫َّللا‬ََُٗ‫ل‬ُّ‫ج‬ِ‫ح‬ُ‫ىُأل‬ِِّّ‫إ‬ُِ َّ‫َّللا‬َُُٗ‫ر‬‫ب‬َ‫ع‬ٍُُ‫ب‬ٌَُ »َُ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ«ُِ‫ع‬ُِِْ‫س‬ُ‫ح‬ََُٗ‫ك‬ِ‫ش‬ْ‫ن‬ُ‫ش‬ََُٗ‫ك‬ِ‫ش‬ْ‫م‬ِ‫ر‬ُ‫ى‬َ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ِِّْ‫ع‬َ‫ُأ‬ٌََُّّٖ‫ي‬‫ُُاى‬‫ه‬ُ٘‫ق‬َ‫ر‬ُ‫َح‬‫ال‬َ‫ص‬ُِّ‫و‬ُ‫م‬ُِ‫ُش‬‫ث‬ُ‫د‬ُ‫ى‬ِ‫ف‬ََُِّ‫ع‬َ‫ذ‬َ‫ر‬َُ‫َل‬ُُ‫ر‬‫ب‬َ‫ع‬ٍُُ‫ب‬ٌََُ‫ل‬ٍِ‫ص‬ُٗ‫أ‬َُ‫ل‬ِ‫ر‬َ‫د‬‫ب‬َ‫ج‬» “Wahai Mu‟adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu‟adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan „Allahumma a‟inni „ala dzikrika wa syukrika wa husni „ibadatik‟ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir
  • 4. 4 Presented By : Azmi SyamLAn dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).”[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta‟alamenggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta‟ala, ُُُِٗ‫ش‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ر‬ُ َ‫َل‬ًَُِٗ‫ى‬ُ‫ُٗا‬‫ش‬ُ‫ن‬ْ‫ش‬‫ا‬ٌَُُْٗ‫م‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬َ‫ًُأ‬ُِّٗ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152). Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan. (41) makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai syi‟arnya. (42) hati itu ada yang keras dan meleburnya dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin hatinya yang keras itu sembuh, maka berdzikirlah pada Allah. Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa‟id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.” Karena hati ketika semakin lalai, maka semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati tersebut sebagaimana timah itu meleleh dengan api. Maka kerasnya hati akan meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah „azza wa jalla. (43) dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati. Obat hati yang sakit adalah dengan berdzikir pada Allah. Mak-huul, seorang tabi‟in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat (bagi hati). Sedangkan sibuk membicarakan („aib) manusia, itu adalah penyakit.” (44) tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta‟ala berfirman, ٌُُْ‫ن‬ََّّ‫ذ‬ٌِ‫ص‬َ َ‫ُأل‬ٌُْ‫ر‬ْ‫َش‬‫ن‬َ‫ش‬ُ ِِْ‫ئ‬َ‫ى‬ٌُُْ‫ن‬ُّ‫ث‬َ‫س‬ََُُّ‫ر‬َ‫َأ‬‫ر‬ُْ‫ر‬ِ‫إ‬َٗ “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah. (45) dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan malaikatnya bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat (pujian) Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar. Allah Ta‟ala berfirman, (ُ‫ًا‬‫ش‬ٍِ‫ث‬َ‫م‬ُ‫ًا‬‫ش‬ْ‫م‬ِ‫ر‬َُ َّ‫ُٗاَُّللا‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ر‬‫٘اُا‬ٍََُْ‫آ‬ٌَُِِ‫ز‬َّ‫ى‬‫بُا‬ٌََُّٖ‫بُأ‬ٌَ41(ُ ً‫ٍال‬ِ‫ص‬َ‫أ‬ًَُٗ‫ح‬َ‫ش‬ْ‫ن‬ُ‫ث‬ُُُٓ٘‫ح‬ِّ‫ج‬َ‫س‬َُٗ)42َُ‫س‬ٍٍَُِِِْْ‫ؤ‬َُْ‫ى‬‫ب‬ِ‫ث‬َُُ‫ب‬َ‫م‬َُِٗ‫٘س‬ُّْ‫ىُاى‬َ‫ى‬ِ‫إ‬ُِ‫د‬‫ب‬ََُ‫ي‬ُّ‫ُاىظ‬ٌٍَُُِِْ‫ن‬َ‫ج‬ِ‫ش‬ْ‫ُخ‬ٍِ‫ى‬ُُُٔ‫ز‬َ‫ن‬َِ َ‫ال‬ٌٍََُُْٗ‫ن‬ٍَْ‫ي‬َ‫ع‬ًُِّ‫ي‬َ‫ص‬ٌُُ‫ي‬ِ‫ز‬َّ‫ى‬‫ُا‬َُُٕ٘)ُ‫ب‬ًٍَِ‫ح‬ (43) “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43) (46) dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat
  • 5. 5 Presented By : Azmi SyamLAn melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini. (47) dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan. (48) dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan selalu diraih. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman. (49) dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan. Itulah karena disertai dengan dzikir. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir. (50) orang yang senantiasa berdzikir ketika berada di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta‟ala, (ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬‫َا‬‫ض‬ْ‫ى‬ِ‫ُص‬ُ‫ض‬ْ‫س‬َ ْ‫ُاأل‬ِ‫ذ‬َ‫ى‬ِ‫ض‬ْ‫ى‬ُ‫ص‬ُ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬1(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬‫ب‬َ‫ق‬ْ‫ث‬َ‫ُأ‬ُ‫ض‬ْ‫س‬َ ْ‫ُاأل‬ِ‫ذ‬َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َُٗ)2(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬ُ‫ب‬ٍَُُُ‫ب‬َ‫س‬ِّْ ْ‫ُاْل‬َ‫ه‬‫ب‬َ‫ق‬َُٗ)3(ُ‫َب‬َٕ‫س‬‫ب‬َ‫ج‬ْ‫خ‬َ‫ُأ‬ُ‫ِّس‬‫ذ‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ُ‫ز‬ِ‫ئ‬ٌٍََُْ٘)4(ُ‫ب‬ََٖ‫ى‬ُ‫ى‬َ‫ح‬َْٗ‫َُأ‬‫ل‬َّ‫ث‬َ‫س‬ََُُّ‫أ‬ِ‫ث‬ُ)5) “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5) (51) jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia, dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tadi. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3] Alhamdulillahilladzi bi ni‟matihi tatimmush sholihaat. [1] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691 [2] HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih [3] Disarikan dari Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq: „Abdurrahman bin Hasan bin Qoid, terbitan Dar „Alam Al Fawaid, 94-198.
  • 6. 6 Presented By : Azmi SyamLAn sumber: Rumaysho site Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/08/16718-51-keutamaan-dan-manfaat-dzikir- 2.html#ixzz1WWA7Z8gy