iman itu kadang naik, kadang turun. bukan keimanannya, tapi pengaruh dan efek dari keimanan kita. maka melatih kepekaan spiritual akan membantu untuk menjaga agar pengaruh keimanan kita terus nampak dalam kehidupan.
7. “hal ini bukan termasuk ke dalam pengertian perintah yang menganjurkan
untuk merealisasikan hal tersebut (tahshîl al-hâshil) , melainkan untuk
“menyempurnakan hal yang telah sempurna,
mengukuhkannya, dan melestarikannya
(takmîl al-kâmil).“
(Tafsir Ibnu Katsir, Juz 5)
8. “Perbaharuilah iman/agama
(dalam diri) kalian...”
(HR. Ahmad dan Al-Hakim)
“Iman itu kadang naik, kadang
turun, maka perbaharuilah iman
kalian...”
(HR. Ibnu Hibban)
12. “Sesungguhnya orang mukmin apabila melakukan suatu dosa terbentuklah
bintik hitam di dalam hatinya. Apabila ia bertaubat, kemudian menghentikan
dosa-dosanya dan beristighfar bersihlah daripadanya bintik hitam itu. Dan
apabila dia terus melakukan dosa bertambahlah bintik hitam pada hatinya
sehingga tertutuplah seluruh hatinya, itulah karat yang disebut Allah di
dalam kitabnya: “sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang mereka
usahakan telah menutup hati mereka.” [QS. Al Mutaffifin : 14].
[HR. Al Baihaqi]
13. Kaping pisan, ngombe kopi
sak cangkire…
Kaping pindo, nyruput
baygon sak klengere…
Kaping telu, mangan sate sak
sunduke…e..e..
Kaping papat, nguntal pacul
sak gagange…
Kaping limo, mangan duren
sak kulite…
Tombo Galau, iku limo perkarane…
15. “Siapa saja yang menjadikan al-Quran ada di depannya, maka ia akan
menuntunnya ke surga. Tapi siapa saja yang menjadikan al-Quran di
belakangnya, maka ia akan menggiringnya ke neraka.”
(HR. Ibnu Hibban)
18. “Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Setiap amalan manusia adalah untuknya
kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.’”
(HR. Bukhari)
19. Membaca Al-Qur’an dan
tadabbur (merenungkannya)
Rajin mengosongkan perut
(gemar berpuasa)
Mendirikan shalat malam
(shalat tahajud)
20. ةَلِافَن ِهِب ْدَّجَهَتَف ِلْيَّلال َنِمَوَكَل
َْم اامَقَم َكُّبَر َكَثَعْبَي ْنَأ ىَسَعاودُم
“Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah
nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat
yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
21. Membaca Al-Qur’an dan
tadabbur (merenungkannya)
Rajin mengosongkan perut
(gemar berpuasa)
Mendirikan shalat malam
(shalat tahajud)
Merendahkan diri di
hadapan Allah (do’a & dzikir)
24. Membaca Al-Qur’an dan
tadabbur (merenungkannya)
Rajin mengosongkan perut
(gemar berpuasa)
Mendirikan shalat malam
(shalat tahajud)
Merendahkan diri di
hadapan Allah (do’a & dzikir)
Bermajelis (bergaul) dengan
orang-orang sholeh
25. “Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah
kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
خيالل من أحدكم فلينظر خليله دين على املرء
26. Membaca Al-Qur’an dan
tadabbur (merenungkannya)
Rajin mengosongkan perut
(gemar berpuasa)
Mendirikan shalat malam
(shalat tahajud)
Merendahkan diri di
hadapan Allah (do’a & dzikir)
Bermajelis (bergaul) dengan
orang-orang sholeh