Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan produksi dan manajemen produksi, meliputi pengertian produksi, proses produksi, manajemen produksi, pemilihan pola produksi, satuan luas produksi, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan letak fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, pengendalian produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, dan pemeliharaan.
1. Bab 10
Fungsi Produksi
Perencanaan Produksi
Perencanaan Produksi berguna untuk membandingkan antara rencana dengan
kenyataannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan tindakan
koreksi sebelum produk/jasa dikeluarkan dari pabrik.
A. Pengertian Produksi
Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang/jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.
B. Proses Produksi
Proses Produksi adalah cara, metode/teknik untuk menciptakan/menambah kegunaan
barang/jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksibyang ada.
Secara umum proses produksidapat dibedakan menjadi 2 golongan:
1. Proses Produksi terus-menerus (Continuous Process), Proses ini ditandai dengan aliran bahan
baku yang selalu tetap/mempunyai pola yang selalu sama sampai produk selesai. Contoh :
industri pupuk, semen . dan makanan dalam kaleng, minuman dalam botol.
2. Proses Produksi terputus-putus (International Process), Proses ini aliran bahan baku sampai
produk jadi tidak memiliki pola yang pasti/selalu berubah-ubah. Contoh: Perusahaan
percetakan dan Meubel.
C. Manajemen Produksi
Adalah Kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang/jasa. Proses penciptaan & penambahan kegunaan/faedah tersebut terbagi ke dalam:
1. Faedah Bentuk
2. Faedah Waktu
3. Faedah Tempat
4. Faedah Milik
Menurut sifat proses produksi, pengolahan produk dapat dibedakan:
1. Proses Ekstratif
2. Proses Fabrikasi (Proses Pengubahan)
3. Proses Analitik
4. Proses Sintetik
5. Proses Perakitan
6. Proses Penciptaan jasa-jasa administrasi
D. Pemilihan Pola Produksi
Ada 3 pilihan untuk melayani penjualan: Stabilitas Produksi, Stabilitas Persediaan Akhir,
Produksi dan Persediaan akhir tidak stabil. Dalam menetapkan pola produksi tergantung volume
penjualan perusahaan dan melihat besarnya biaya tambahan (incremental cost) yang timbul pada
setiap pemilihan pola produksi.
Tambahan ini dipengaruhi beberapa macam biaya: Biaya Perputaran tenaga kerja, biaya
simpan, biaya lembur, biaya sub kontrak.
E. Satuan Luas Produksi
Luas Produksi yang terlalu besar dapat mengakibatkan suatu pemborosan dalam
perongkosan dan investasi aktiva tetap dan bahan baku, kerusakan barang jadi, memperbesar biaya-
biaya pemeliharaan & biaya penyimpangan di gedung.
Sebaliknya luas produksi yang terlalu kecil akan dapat mengakibatkan: Terlalu tigginya harga
pokok produk, Tidak terpenuhnya permintaan konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi : tersediannya bahan baku, kapasitas mesin.
Tenaga kerja, batasan permintaan, faktor produksi lainnya.
DEVI RISWANTI
20140102011
AKUNTANSI SEMESTER 1
2. Perbedaan antara luas produksi dengan luas perusahaan: bahan dasar yang digunakan,
barang yang dihasilkan, mesin/peralatan yang digunakan, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Luas produksi Maksimal bagi suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan kurva biaya per
kesatuan (average cost=AC).
- Kombinasi OQ2 dan OC2 menghasilkan AC min yaitu perongkosan yang terendah.
- Pada AC min ini, perusahaan berada pada lua produksi mak/optimum perusahaan.
- Untuk mencapai kapasitas penuh bagi suatu perusahaan merupakan hal yang tidak mudah.
Penentuan Luas Produksi suatu perusahaan dapat dilakukan 2 pendekatan yaitu: pedekatan
konsep Marginal Cost (MC) dan Marginal Revenue (MR), Pendekatan konsep Cost Profit Volume
Relationship(CPV ratio).
Batasan-batasan kapasitas produksi, dalam melaksanakan proses produksi perusahaan
hanya memiliki faktor-faktor produksi seperti mesin, bahan baku, uang kas, tenaga kerja,
manajemen yang tersedia dalam jumlah terbatas.
Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuan penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah agar dapat membantu perusahaan
beroperasi/berproduksi dengan lancar, supaya lebih berdaya guna serta lebih berhasil guna. Dengan
adanya penentuan lokasi pabrik dengan tepat, akan: dapat melayani, konsumen dengan
memuaskan, memperoleh tenaga kerja yang cukup, memperoleh bahan baku yang baik dengan
harga bersaing, memungkinkan perluasan pabrik. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan
Lokasi Pabrik:
A. Faktor Primer
1. Letak Bahan Mentah
Keuntungan nya : Terjaminnya kelancaran arus bahan mentah, tingkat kerusakan bahan
mentah dapat diperkecil, dan ongkos angkut barang lebih murah. Suatu pabrik sebaiknya mendekati
letak bahan baku apabila: terdapat kemerosotan bobot, harga bahan baku per unit mahal, dan
ongkos angkut bahan mentah tinggi.
2. Letak Pasar
Lokasi Pabrik cenderung mendekati pasar apabila: produk jadi termasuk barang yang tidak
tahan lama/cepat rusak, ongkos angkut barang jadi lebih mahal.
3. Pengangkatan (transportasi)
Perusahaan terletak di daerah yang sulit dijangkau alat angkutan umum, harus menyediakan
sendiri alat angkut tersebut. Contoh alat yang digunakan: kereta api, kapal laut, pesawat udara, truk
dsb.
4. Suplai Tenaga Kerja
Proses Produksi melibatkan Tenaga kerja yang tedidik maupun tak terdidik serta tenaga ahli.
Tetapi perusahaan cenderung mendekati tenaga ahli, supaya kualitas produk akhir terjamin.
Contoh : perusahaan batik, perak, ukiran, kerajinan kulit, dsb.
5. Terdapatnya Tenaga Pembangkit Listrik
Suatu perusahaan yang sebagian besar proses produksinya memerlukan tenaga listrik,
cenderung mencari lokasi yang mudah mendapatkan suplai tenaga listrik.
B. Faktor Sekunder
Faktor sekunder antara lain: rencana masa depan perusahaan, kemungkinan perluasan
usaha, terdapatnya fasilitas servis, terdapatnya fasilitas pembelanjaan perusahaan, sikap dari
masyarakat setempat, keadaan tanah, iklim, dan tinggi rendahnya tingkat pajak dan masalah UU
Perburuhan.
Dalam mendirikan bangunan perlu dipertimbangkan: luas bangunan, jenis bangunan, bentuk
bangunan.
Manfaat perencanaan bangunan: memperlancar proses produksi&operasi perusahaan,
memperkecil persediaan barang setengah jadi, memperoleh manfaat luas tanah yang efektif,
3. menurunkan biaya pegangkutan dalam pabrik, meningkatka produktivitas kerja karyawan,
menurunkan biaya pemeliharaan, dan menyederhanakn pengawasan proses produksi.
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan bangunan: kemungkinan perluasaan
perusahaan, fasilitas lain, peralatan untuk pengamanan, dll.
Perencanaan Letak Fasilitas Produksi
Perencanaan letak fasilitas produksi/layout fasilitas pabrik yaitu tata letak mesin dan
peralatan lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
A. Tujuan Perencanaan Tata Letak Produksi: untuk simplifikasi proses produksi, agar pengeluaran
biaya pengangkutanbahan dalam pabrik dapat diminimumkan, mendapatkan perputaran persediaan
barang setengah jadi yang tinggi, mengurangi investasi yang kurang penting, dan memperoleh
keuasan dan keamanan kerja untuk para karyawan.
B. Pentingnya perencanaan Tata Letak Produksi: adanya perubahan dari desain produk/produk baru,
adanya perubahan volume permintaan konsumen, telah usangnya fasilitas produksi yang ada,
timbulnya kecelakaan kerja, adanya pemindahan lokasi perusahaan, lingkungan kerja yang kurang
aman, untuk menghemat biaya.
C. Tipe-tipe letak produksi: tata letak produk/garis, tata letak proses/fungsional, fixed position
layout.
D. Material Handing
Keuntungannya: penghematan biaya produksi, mempertinggi produktivitas kerja karyawan,
distribusi barang menjadi lancar. Kelemahannya: barang dibongkar dan dipindahkan dengan tangan,
sering terjadi kerusakan barang saat bongkar muatan, barang banyak diletakkan dihalaman pabrik
menunggu penyaluran.
Perencanaan Lingkungan Kerja
A. Pelayanan bagi Karyawan : adanya kantin/kafetaria di lingkungan pabrik, fasilitas kesehatan.
B. Kondisi Kerja: penerangan, suhu udara, suara bising, ruang gerak.
C. Hubungan kerja antar karyawan: faktor bawaan, pendidikan dan latihan gizi, lingkungan, kemauan
karyawan untuk bekerjasama.
Pengendalian Produksi
1. Tahap-tahap dalam pengendalian Produksi:
A. Palnning
B. Routing
C. Scheduling
D. Dispatching
E. Follow Up
2. Beberapa macam pengendalian proses produksi: Pengendalian order, arus, beban, blok, proyek
khusus, kekecualian.
3. Pengendalian bahan baku
A. Persediaan Bahan Baku
B. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
C. Jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity=EOQ)
D. Pengertian Economical Order Quantity adalah jumlah setiap kali pembelian bahan yang
disetai dengan biaya minimal.
E. Tenggangan Waktu (Lead Time) adalah waktu yang dibutuhkan sejak memesan barang
sampai barang yang dipesan itu datang.
4. Pengendalian Tenaga Kerja
A. Pengertian PERT adalah representasi diagramatik yang berguna dalam merencanakan suatu
kegiatan sekaligus merupakan alat manajemen yang efektif.
B. Elemen PERT: kegiatan, peristiwa
C. Hal-hal yang harus dihindari dalam menggambar PERT: keadaan menggantung, keadaan melingkar
Pengendalian Biaya Produksi dengan Analisa Pulang Pokok
A. Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya selalu tetap tidak terpengaruh oleh besar kecilnya
tingkat produksi perusahaan.
B. Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan tingkat
produksi perusahaan.
C. Biaya Semi Variabel yaitu jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-
kadang disebut pula biaya semi tetap.
Pemeliharaan
A. Kerugian-kerugian yang mungkin akan diderita perusahaan apabila kurang memperhatikan
pemeliharaan alat-alat produksi, diantaranya:
a. Fasilitas/alat produksi hanya dapat dipakai dalam jangka pendek
b. akan menimbulkan kerusakan berat pada alat produksi
c. seringkali terjadi kemacetan mesin
d. menurunnya kualitas produkakhir perusahaan
e. dapat menimbulkan ketidakseimbangan kapasitas
B. Jenis-Jenis Pemeliharaan:
a. Pemeliharaan Preventif yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan mengemukakan keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
b. Pemeliharaan Korektif adalah kegiatan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya
suatu kerusakan/kelainan pada fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
C. Program Pemeliharaan Peralatan tersebut meliputi
1. Penyusunan perencanaan
2. Mengatur Jadwal waktu dan beban pekerjaan
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan
4. Mengatur penggunaan suku cadang
5. Mengatur program latihan agar keterampilan ditingkatkan
6. mengatur distribusi waktu