Identitas nasional merupakan pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, falsafah Pancasila dan ideologi negara. Unsur-unsur identitas nasional meliputi suku, agama, budaya, dan bahasa. Globalisasi dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya bangsa namun integrasi nasional dapat memperkuat akar identitas nasional. Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme dan menghadapi
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Kwn bab3 kel9_akt2
1. KELOMPOK 9
1. AFMITA SARI
2. ANNISA
KHOERUNNISYA
3. DESMYTHA REFLINDA
4. NURUL ISTIQOMAH
5. REIZA FAIRUZ
AKUNTANSI (SMT 2)
BAB 3
IDENTITAS NASIONAL
2. Karakteristik Identitas Nasional
• Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang
memiliki pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati
diri yang melekt pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain.
• Dalam term antropologi identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dengan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri,
komunitas sendiri atau negara sendiri.
3. • Kata nasional merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan baik fisik (budaya agama dan bahasa)
maupun non fisik (keinginan, cita-cita dan tujuan).
• Identitas sosial adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan
dari ratusan suku “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi keudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan
roh “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasa dan arah
pengembagannya.
• Hakikat Identitas Nasional kita adalah Pancasila.
4. * Pandangan Hidup
Bangsa
* Kepribadian Bangsa
* Filsafat Pancasila
* Ideologi Negara
Dasar Negara
Norma Peraturan
Rule of Law
* Hak dan Kewajiban
WN
* Demokrasi dan HAM
Etika Politik
* Geopolitik Indonesia
* Geostrategi
Ketahanan Nasional
Muatan Identitas
Sosial
Dari gambaran tersebut bisa dikatakan bahwa
Identitas Nasional adalah merupakan
Pandangan Hidup Bangsa, Kepribadian Bangsa,
Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi
Negara sehingga mempunyai kedudukan paling
tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara., dalam arti lain juga sebagai dasar
negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijunjung tinggi oleh semua warga negara
tanpa kecuali “Rule of Law”, yang mengenai hak
dan kewajiban warganegara, demokrasi serta
hak asasi manusia. Hal inilah akhirnya yang
menjadi etika politik yang kemudian
dikembangkan menjadi konsep geopolitik dan
geostrategi Ketahanan Nasinal di Indonesia.
5. Unsur-Unsur
Identitas Sosial
• Golongan sosial yang khusus bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan
umur dan jenis kelamin.
1. Suku
Bangsa
• Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis
2. Agama
• Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau
model-model pengetahuan yang yang secara
kolektif digunakan untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan.
3. Kebudayaan
• Merupakan unsur pendukung identias nasional
yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambang yang secara arbiter dibentuk atas
unsur-unsur bunyi ucapan manusia.
4. Bahasa
6. • Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat
dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Identitas Fundamental: yaitu Pancasila yang
merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara dan
Ideologi Negara.
2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata
Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara,
Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan
(archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa,
budaya dan agama serta kepercayaan.
7. Keterkaitan Globalisasi dengan
Identitas Nasional
a. Globalisasi
Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-
nilai budaya bangsa Indonesia. Di dalam pergaulan antar bangsa
akan terjadi proses akulturasi. Di dalam proses akulturasi ada 2
faktor yang dapat melunturkan tata nilai, yaitu:
1. Semakin menonjolnya sikap individualistis
2. Semakin menonjolnya sikap materialistis
b. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat
antara satu negara dengan negara yang lain menjadi semakin
tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan
yang bersifat transnasional menjadi semakin sering terjadi.
8. • Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks
dan multidimensional. Upaya integrasi nasional dengan strategi
yang mantap perlu dilakukan agar terwujud integrasi Bangsa
Indonesia yang diinginkan. Jadi dengan adanya integrasi nasional
dapat menguatkan akar dari Identitas Nasional yang sedang
dibangun.
a. Paham Nasionalisme Kebangsaan
Merupakan sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan
seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara
bangsa atas nama sebuah bangsa. Komponen Identitas
Nasional atas Kebangsaan, yaitu:
1. Bangsa (Nation)
2. Negara (State)
3. Gabungan keduanya yang menjadi konsep negara-bangsa (Nation-
Proses Berbangsa dan Bernegara
9. • Secara garis besar terdapat 3 pemikiran besar tentang
nasionalisme di Indonesia yang terjadi pada masa sebelum
kemerdekaan, yaitu:
1. Paham ke-Islaman
2. Marxisme
3. Nasionalisme
b. Paham Nasionalisme Kebangsaan sebagai paham yang
mengantarkan pada kosep Identitas Nasional
10. Revitalisasi Pancasila sebagai
Pemberdayaan Identitas Nasional
a. Revitalisasi Pancasila
Revitalisasi Pancasila sebagaimana manifestasi Identitas
Nasional pada gillirannya harus diarahkan juga pada pembinaan
dan pengembagan moral. Dalam merevitalisasi Pancasila
sebagai manifestasi Identitas Nasional, penyelenggaraan MPK
hendaknya dikaitkan dengan wawasan:
1. Spritual: Untuk meletakkan landasan etik, moral, nilai religius
sebagai dasar dan arah pengembagan sesuatu profesi.
2. Akademis
3. Kebangsaan: Untuk menumbuhkan kesadaran
nasionalismenya agar dalam pergaulan abtar bangsa tetap
setia kepada kepentingan bangsanya.
4. Mondial: Untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di
masa kini siap menghadapi perkembangan dalam
masyarakat dunia yang “terbuka”.
11. b. Pemberdayaan Identitas Nasional
Revitalisasi sebagai manifestasi Identitas Nasional
mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan dalam
keutuhannya dengan Pembukaan, dieksplorasikan dimensi-
dimensi yang melekat padanya, yang meliputi:
• Realitas: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkansung di
dalamnya dikonsentrasikan sebagai cerminan kondisi objektif
yang tumbuh dan berkembang.
• Idealitas: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di
dalamnya bukanlah sekedar utopia tanpa makna, melainkan
diobjektivasikan sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan
gairah dan optimisme masyarakat.
• Fleksibilitas: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi
yang sudah selesai dan “tertutup” menjadi sesuatu yang sakral,
melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memnuhi
kebutuhan jaman yang terus-menerus berkembang.
12. Melalui revitalisasi Pancasila sebagai wujud
pemberdayaan Identitas Nasional, maka Identitas Nasional
dalam alur rasional-akademik tidak saja segi tekstual
melainkan juga segi konstekstualnya dieksplorasikan
sebagai referensi kritik sosial terhadap penyimpangan.