Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Tugas Baha Indonesia "JURNAL"
1. PENGARUH KARAKTER MENGAJAR DOSEN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA JURUSAN PTSP FT UNY
Bawon
15505241020
bawon.2015@student.uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter dosen di Jurusan PTSP FT UNY
seperti, apa yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan bagaimana dosen
memotivasi mahasiswa JPTSP FT UNY. Populasi. Penelitian adalah mahasiswa JPTSP
FT UNY. Sedangkan sempelnya adalah mahasiswa yang mudah diakses di JPTSP FT
UNY. Metode yang digunakan adalah pengisian angket dan wawancara tersirat
mahasiswa JPTSP FT UNY. Dari hasil survei menghasilkan bahwa karakter dosen
sangat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sehingga, hal ini harus membuat
dosen berpikir kreatif agar mahasiswa termotivasi mengikuti pembelajarannya,
bagaimana dosen bersikap, dan mengemas materi pembelajaran yang menarik bagi
mahasiswa..Karena memang sudah seharusnyaa dosen yang baik dan professional yaitu
dosen yang mampu memotivasi mahasiswanya untuk semangat belajar.
Kata kunci : karakter dosen, karakter mengajar dosen, dan motivasi mahasiswa
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses yang tidak akan
pernah bisa mati dan akan terus menerus hidup,
yang selalu mengalami perubahan mengikuti
perkembangan zaman. Karena pendidikan
merupakan salah satu faktor penentu kemajuan
kehidupan. Menurut Driyarkara (1980 dalam
Siswoyo, 2013), pendidikan merupakan gejala
semesta (fenomena universal) dan berlangsung
sepanjang hayat manusia, di manapun manusia
berada. Di mana ada kehidupan manusia, disitu
ada pendidikan.
Dalam dunia pendidikan tentunya ada dua
komponen terpenting yang harus ada dalam
pendidikan agar pendidikan berjalan lengkap
dan semestinya yaitu ada pendidik dan peserta
didik. Dimana pendidik itu sendiri di Perguruan
Tinggi dikenal dengan sebutan dosen. Dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama menstransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (UU RI Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, pasal 1).
Komponen yang kedua setelah dosen
yaitu peserta didik. Dimana di Perguruan Tinggi
peserta didik lebih dikenal dengan nama
mahasiswa. Menurut Barnadib (1995 dalam
Siswoyo, 2013), peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pendidikan.
Dalam pembelajaran peran dosen
sangatlah penting. Menjadi seorang dosen tentu
bukan pekerjaan yang mudah. Begitu banyak
tugas yang diembannya dan tanggung jawabnya.
Pada dasarnya tugas dosen bukanlah sekedar
mengajar dan menyampaikan materi akan tetapi
lebih dari itu. Seperti yang telah disebutkan
Brophy (2002 dalam Cruickshank, 2014),
seorang pendidik yang efektif memiliki
kepribadian yang memotivasi dan menstimulasi.
Pernyataan tersebut sama dengan anggapan
Nurlaela (2010: 73), bahwa seorang dosen juga
harus mempunyai ketrampilan untuk
membangkitkan motivasi mahasiswa, agar
mahasiswa dapat belajar dengan tekun untuk
mencapai cita-cita yang mereka inginkan.
Demikian ini merupakah tugas seorang pendidik
harus mampu memotivasi peserta didiknya
dengan karakter atau kepribadian mengajar yang
dimiliki. Hal tersebut diupayakan agar
mahasiswa termotivasi untuk belajar.
Menurut Suprijono (2009 dalam Nyavon,
2017), motivasi belajar adalah proses yang
memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama. Sedangkan Winkel (2003)
mendefinisikan bahwa motivasi belajar adalah
2. keseluruhan daya penggerak dalam diri
mahasiswa yang menimbulkan kegiatan serta
memberi arah pada kegiatan belajar. Jadi dalam
hal ini, motivasi belajar mahasiswa
sesungguhnya ada pada diri mahasiswa itu
sendiri. Akan tetapi, mahasiswa membutuhkan
pengarahan dari dosen.
Beberapa masalah yang ditemukan dalam
Perguruan Tinggi menurut Alma (2008 dalam
Nyavon, 2017), yaitu kebanyakan dosen kurang
referensi bahan perkuliahan, literature yang
dibaca kurang variasi dan sangat minim,
bukunyapun kebanyakan masih menggunakan
buku lama dalam mengisi materi perkuliahan.
Jika seorang dosen memiliki kompetensi yang
baik, maka mahasiswa akan merasa puas dalam
mengikuti perkuliahannya.sebalikknya, jika
seorang dosen tidak mempunyai kompetensi
yang tidak baik dalam mengajar, otomatis
mahasiswa tidak mendapat kepuasan belajar
dibangku kuliah dengan katalain akan
berpengaruh pada motivasi akademik
mahasiswa. Oleh karena itu, kompetensi
mengajar dosen merupakan salah satu faktor
yang penting terhadap motivasi belajar
mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah bagaimana karakter
mengajar dosen terhadap motivasi belajar
mahasiswa di JPTSP FT UNY?
Keutamaan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya kaitan antara karakter
megajar dosen dengan motivasi belajar
mahasiswa di JPTSP FT UNY. Jika hasil survei
mengungkapkan adanya pengaruh karakter
mengajar dosen terhadap motivasi belajar
mahasiswa di JPTSP FT UNY, maka hal
tersebut dapat dijadikan informasi bagi para
dosen pengajar di JPTSP FT UNY untuk
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di
JPTSP FT UNY.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan
pengaruh karakter mengajar dosen terhadap
motivasi belajar mahasiswa PTSP FT UNY.
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan
pengisian angket dan wawancara secara tersirat.
Populasi yang diambil adalah mahasiswa JPTSP
FT UNY sejumlah 20 mahasiswa yang diambil
secara acak. Sampel yang digunakan yaitu
mahasiswa yang mudah diakses yang diambil
sampelnya. Penelitian bertempat di JPTSP FT
UNY. Sedangkan, variable penelitian yang
digunakan yaitu untuk variabel bebas karakter
dosen dan variabel terikatnya motivasi belajar
mahasiswa JPTSP FT UNY.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
adanya pengaruh karakter dosen dengan
motivasi belajar mahasiswa JPTSP FT UNY.
Demi mengetahui hubungan tersebut , peneliti
menggambil 20 mahasiswa sebagai sampel yang
diambil secara acak mahasiswa JPTSP.
Berdasarkan hasil angket yang disebarkan
didapatkan beberapa karakter dosen yang
mampu memotivasi belajar mahasiswa JPTSP
FT UNY. Diposisi pertama pilihan mahasiswa
terpilih dosen yang berwawasan sebanyak 8
mahasiswa. Diposisi ke-2 ada dosen yang
memiliki selera humor akan tetapi tetap serius
dan terfokus pada pembelajaran sebanyak 5
mahasiswa. Diposisi ke-3 ada dosen ramah
sebanyak 4 mahasiswa. Diposisi ke-4 ada dosen
merakyat sebanyak 2 mahasiswa. Diposisi
terakhir ada dosen yang disiplin sebanyak 1
orang.
Tabel 1. Karakter dosen yang memotivasi
belajar mahasiswa
No Karakter Dosen Jumlah
1 Humoris Serius 5
2 Disiplin 1
3 Merakyat 2
4 Ramah 4
5 Berwawasan 8
Dari Tabel 1. dapat ditarik kesimpulan
bahwa kebanyakan mahasiswa JPTSP FT UNY
menginginkan dosen yang utama yaitu harus
berwawasan luas. Dengan memiliki wawasan
yang luas maka seorang dosen dalam
penyampaiannya akan berpandangan luas dan
dapat memberi pengetahuan yang luas. Setelah
dosen memiliki pandangan yang luas, maka
dalam penyampaiannya dosen harus mengemas
dengan menarik, akan tetapi tetap serius dalam
penyampaiannya.
Dosen ramah dan merakyat, menjadi
dosen yang ramah dan berteman dengan
3. mahasiswanya tentu akan terjalin komunikasi
yang baik. Karena bisa cerita dan cerita
penglaman menjadi dosen. Biasanya dosen yang
ramah didampingi dengan memiliki rasa empati.
Mahasiswa juga tidak canggung untuk bercerita
mengenai masalah yang telah menimpanya. Dan
tentunya akan mudah untuk saling menyapa.
Dengan keramahannya membuat mahasiswa
nyaman berada disisinya. Selain itu, biasanya
sikap ramah dibarengi dengan sikap memotivasi
dengan segudang cerita motivasi yang dipunyai.
Agar tidak terlihat adanya jarak yang signifikan
antara dosen dan mahasiswanya.
Dosen disiplin, menjadi dosen disiplin itu
juga penting dapat memacu semangat untuk
datang tepat waktu. Biasanya menandakan
kesiapan seorang dosen untuk mengajar. Ada
seorang dosen PTSP FT UNY yang sangat
mengedepankan kedisiplinan untuk datang
perkuliahan. Jika datang lebih dari 7.30 WIB
maka mahasiswa tidak dapat mengikuti
pembelajaran. Sebenarnya itu baik sebagai
tamparan bagi mahasiswa yang sering terlambat
kuliah. Akan tetapi sangat disayangkan, ketika
sebuah kedisplinan ditegakkan malah tindakan
negatif mahasiswa muncul. Mencari ide untuk
bisa tetap masuk dan mengikuti perkuliahannya.
Beberapa karakter dosen seperti yang
tertera pada tabel. 1 mempunyai pengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa JPTSP FT
UNY. Hal ini didapatkan dari hasil survei rata-
rata 56.65%. Meskipun pengaruhnya tidak
signifikan akan tetapi tidak dipungkiri bahwa
karakter dosen mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswanya. Di lembaran survey mahasiswa
juga menambahkan dosen yang mampu
memotivasinya yaitu dosen yang mampu
memahami mahasiswanya, mampu bersikap
ramah, memiliki selera humor, memberikan
wawasan luas diluar materi kuliyah, mudah
dimengerti saat menjelaskan, dan disiplin.
Namun, ada juga salah seorang mahasiswa yang
menuliskan bahawa karakter dosen tidak
mempengaruhi motivasi belajarnya. Karena,
sebagian mereka berfikir bahwa motivasi itu
datangnya diri dalam diri sendiri. Akan tetapi,
dalam proses belajar mengajar tentunya ada
dosen yang berperan penting.
Peran dosen ditinjau dari sistem
pembelajaran yang terjadi di Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil dan Perencanaan (JPTSP) saat ini,
tidak sedikit dosen yang masih menggunakan
sistem pembelajaran yang masih memfokuskan
pembelajaran pada pengajar (teacher centered).
Dimana dosen yang bersikap lebih aktif
menerangkan materi dan sebagai pengendali
pemblajaran. Tentu hal ini, membuat mahasiswa
bersikap pasif dalam pembelajaran. Hal tersebut
mengharuskan dosen untuk memikirkan metode
pembelajaran lebih efektif lagi. Sehingga
memunculkan aksi dan reaksi bagi keduanya.
Tabel 2. Karakter dosen di JPTSP FT UNY
No Karakter Dosen Ada
1 Disiplin √
2 Dosen Misterius Nilai √
3 Merakyat √
4 Ramah √
5 Berwawasan √
6. Killer √
7. Ceramah √
8. Buku √
9. Humoris Serius √
Dari data yang diperoleh bahwa JPTSP
FT UNY memiliki karakter dosen yang beragam
seperti pada Tabel. 2.
Gambar 1. Dosen dan Mahasiswa yang
sudah merasa nyaman
Motivasi belajar mahasiswa banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama
yang sangat mempengaruhi adalah dosen.,
karena dalam proses belajar mengajar
mahasiswa yang berhadapan langsung dengan
dosen. Menurut Warsito (2016), dalam proses
belajar mengajar di kelas, memang motivasi
mahasiswa untuk belajar dapat tumbuh atau
4. dipengaruhi oleh karakter mengajar dosen.
Tergantung seorang dosen bagaimana sistem
pembelaaran dibuat semenarik mungkin dan
bagaimana seorang dosen memposisikan
mahasiswanya. Saat ditanyai mengenai karakter
dosen dan motivasi belajar mahasiswa.
Menurut Suprijono (2009 dalam Nyavon,
2017), motivasi belajar adalah proses yang
memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama. Sedangkan Winkel (2003)
mendefinisikan bahwa motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak dalam diri
mahasiswa yang menimbulkan kegiatan serta
memberi arah pada kegiatan belajar.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara
beberapa mahasiswa PTSP yang dilakukan
secara tersirat berdialog, kepada yang berinisial
DWA, NN, UM, dan KO di ruang kuliah teknik
sipil, pada tanggal 08 Desember 2016,
mengatakan bahwa tidak sedikit dosen sering
kosong dan memberikan tugas pada mahasiswa.
Hal ini mengindikasikan bahwa karakter dosen
kurang disiplin. Sehingga dalam memberikan
bimbingan kepada mahasiswanya tidak
terfokusan secara menyeluruh. Untuk kegiatan
praktik di kampus yang berhubugan dengan
mata kuliah juga kurang, sehingga brengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa tersebut.
Karakter dosen yang berbeda-beda
menyebabkan mahasiswa juga mempunyai
persepsi yang berbeda-beda. Dengan pandangan
mahasiswa tentang karakter dosen yang baik
dan professional, yang diduga berpengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa (Nurlaela
Isnawati, 2010)
Menjadi seorang mahasiswa tentunya juga
harus memahami karakter setiap dosen yang
mengajarkannya. Karena dalam proses
pembelajaran di kampus dosenlah yang sangat
berpengaruh yang menjadi pengendali. Seperti
apa yang dinyatakan Alma (2008 dalam
Nyavon, 2017), bahwa “Tidak dapat dipungkiri
bahwa dosen, adalah sumber daya yang sangat
potensial baik Perguruan Tinggi, karena dosen
dapat memberikan pelayanan dengan mutu
tinggi kepada mahasiswa dan dosen adalah
sebagai agen marketing yang menimbulkan daya
tarik tersendiri bagi para mahasiswa”. Hal ini,
mengharuskan dosen membuat sistem
pembelajaran yang menarik dan bisa membuat
mahasiswa tertarik. Sehingga mahasiswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajarannnya
dan berusaha untuk bisa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter dosen
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal
ini diperoleh dari hasil rata-rata yang melebihi
50% yaitu 56.65% serta hasil perwakilan
wawancara tersirat dari mahasiswa.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka
dari itu, penulis menyarankan untuk menjaga
jalina komunikasi yang baik antara dosen dan
mahasiswa serta adanya sikap saling
menghargai.
DAFTAR PUSTAKA
Subini, Nini. 2012. AWAS, Jangan Jadi
GURU Karbitan!: Kesalahan-Kesalahan
Guru dalam Pendidikan
dan Pembelajaran. Jogjakarta:Javalitera.
Cruickshank, Donald R dkk, 2014. Perilaku
Mengajar. Jakarta:Salemba Humanika.
Isnawati,Nurlaela. 2010.Guru Positif-
Motivatif. Laksana:Jogja.
Sugihartono, dkk. 2013. Psikologi
Pendidikan. UNY Press:Jogja.
Petrus Nyavon1
. 2017. Jurnal, Pengaruh
Kinerja Dosen Dengan Motivasi Belajar
Pada Mahasiswa Prodi Sosiatri Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda. Psikoborneo.