Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Pengaruh Budaya Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Mutu Pendidikan
1. PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP
MUTU PENDIDIKAN
( Survey Pada SLTA di Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)
USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari salah satu syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh:
EUIS SOPIAH
2010121013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS KUNINGAN
2011
1
2. Latar Belakang Penelitian
Masalah utama mutu pendidikan di Indonesia
meliputi bidang akademik maupun non
akademik. Di bidang akademik hal ini tercermin
dari rendahnya nilai rata rata hasil ujian
nasional. Di bidang non akademik yaitu terlihat
dari rendahnya moral dan disiplin, kemandirian
serta kreatifitas masih rendah dan minimnya
prestasi di bidang olah raga dan seni (Depdiknas,
2005).
2
3. Lanjutan
1. Adanya guru yang sudah terbiasa tidak disiplin dalam melaksanakan tugasnya, hal ini dapat
dilihat dari fakta bahwa sebagian besar guru tidak tertib ketika mengawali dan mengakhiri
kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga jam belajar efektif menjadi berkurang.
2. Sebagian besar guru memperlihatkan sikap disiplin hanya jika kepala sekolah hadir di sekolah,
dan jika mengetahui kepala sekolah tidak hadir di sekolah mereka merasa bebas dan
cenderung kemudian menjadi tidak disiplin. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja guru
menjadi sangat rendah ketika mereka tanpa diawasi oleh kepala sekolah, keadaan ini menjadi
lebih parah lagi jika kepala sekolah sering tidak hadir di sekolah dengan alasan kegiatan dinas di
luar ataupun karena alasan lain yang tidak jelas. Artinya sebagian besar guru lebih loyal pada
pimpinanya daripada loyalitasnya pada profesinya, mereka malaksanakan tugas hanya sekedar
untuk mengugurkan kewajiban dan menikmati status quo.
3. Adanya sekolah sering mengadakan kegiatan-kegiatan insidental dengan mengorbankan jam-jam
belajar efektif, seperti rapat guru, melayat, kegiatan perlombaan-perlombaan dan kegiatan-
kegiatan sosial lainya, hal ini tentu semakin mengurangi jam belajar efektif siswa.
4. Adanya guru yang sering ijin tidak masuk sekolah tanpa memberikan tugas kepada siswa bahkan
banyak guru yang meninggalkan tugas tanpa keterangan, keadaan ini diperparah dengan kurang
berfungsinya guru piket pada banyak sekolah. Akibat lebih jauh yaitu kelas yang kosong tersebut
menganggu terhadap kelas yang lain sehingga suasana kegiatan belajar mengajar menjadi kurang
kondusif.
5. Mutu pendidikan khususnya tingkat SLTA Kecamatan Maja dilihat dari nilai rata-rata ujian akhir
sekolah dan nasional masih rendah.
3
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh budaya sekolah
terhadap mutu pendidikan?
2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja guru
terhadap mutu pendidikan?
3. Bagaimana pengaruh budaya sekolah dan
motivasi kerja guru secara bersama
sama terhadap mutu pendidikan?
4
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengungkap tentang seberapa besar
pengaruh budaya sekolah terhadap mutu pendidikan
pada SLTA di Kecamatan Maja;
2. Untuk mengungkap tentang seberapa besar
pengaruh pengaruh motivasi kerja guru terhadap
mutu pendidikan pada pada SLTA di Kecamatan Maja;
dan
3. Untuk mengungkap seberapa besar pengaruh budaya
sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama sama
terhadap mutu pendidikan pada pada SLTA di
Kecamatan Maja.
5
6. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut diatas maka harapan penulis dalam penelitian ini
dapat digunakan secara teoritis dan praktis untuk:
Aspek Teoritis
Hasil penelitian ini dipergunakan untuk memberikan sumbangan pemikiran
dan gambaran tentang peranan budaya sekolah dan motivasi kerja guru
terhadap mutu pendidikan pada pada SLTA di Kecamatan Maja, khususnya
yang menyangkut tentang kelayakan suatu lembaga pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Aspek Praktis.
• Memberikan informasi yang akurat menyangkut budaya sekolah dan
motivasi kerja guru pada pada SLTA di Kecamatan Maja.
• Memberikan gambaran tentang mutu pendidikan pada pada SLTA di
Kecamatan Maja
6
7. Kajian Pustaka
Budaya Sekolah dapat juga diartikan sebagai tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah
sekolah, mulai nilai-nilai paling sederhana sekalipun merupakan bagian integral dari kultur
sekolah, (Depdiknas, 2004:11).
Motivasi timbul karena dua faktor, yaitu dorongan yang berasal dari dalam manusia (faktor
individual atau internal) dan dorongan yang berasal dari luar individu (faktor eksternal). Faktor
individual yang biasanya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah :
1. Minat
Seseorang akan merasa terdorong untuk melakukan suatu kegiatan kalau kegiatan tersebut
merupakan kegiatan yang sesuai dengan minatnya.
2. Sikap positif
Seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan dengan rela ikut dalam kegiatan
tersebut, dan akan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan dengan
sebaik-baiknya.
3. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun asal
kegiatan tersebut bisa memenuhi kebutuhannya. Devung (2004:106)
7
8. Lanjutan
(Depdiknas, 2001), mutu pendidikan meliputi aspek input, proses dan
output pendidikan. Pada aspek input, mutu pendidikan ditunjukkan
melalui tingkat kesiapan dan ketersediaan sumber daya, perangkat
lunak, dan harapan-harapan. Makin tinggi tingkat kesiapan input,
makin tinggi pula mutu input tersebut. Sedangkan pada aspek proses,
mutu pendidikan ditunjukkan melalui pengkoordinasian dan
penyerasian serta pemanduan input sekolah dilakukan secara
harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang
menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan
benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Sementara, dari
aspek out put, mutu pendidikan dapat dilihat dari prestasi sekolah,
khususnya prestasi siswa, baik dalam bidang akademik maupun non
akademik.
8
9. Hipotesis
1)Budaya sekolah berpengaruh positif terhadap
mutu pendidikan.
2)Motivasi kerja guru berpengaruh positif
terhadap mutu pendidikan.
3)Budaya sekolah dan motivasi kerja guru
secara bersama sama berpengaruh positif
terhadap mutu pendidikan.
9
10. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif analisis dengan pendekatan
dan verifikatif, sebagaimana dikemukakan oleh
Surakhmad (1994:17) bahwa “Metode survey
dengan analisis deskriptif memiliki ciri
dipusatkan pada pemecahan masalah yang ada
pada waktu sekarang dan aktual serta data yang
ada, mula-mula dijelaskan kemudian dianalisis”
10
11. Subjek Penelitian
Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah
SLTA di Kecamatan Maja yang terdiri dari SMAN
1 Maja, MA PUI Maja, MA Assalam Maja dan
MA Ma’arif. Berhubungan dengan budaya
sekolah, motivasi kerja guru dan mutu
pendidikan.
11
12. Populasi Penelitian
Jumlah
No. Nama Sekolah
Guru
1 SMAN 1 Maja 60
2 SMKN 1 Maja 57
3 MA PUI Maja 17
4 MA Assalam Maja 13
5 MA Ma’arif 13
Jmlh 160
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis tetapkan besarnya sampel
adalah 62 responden (Rumus Slovin) di SLTA di Kecamatan Maja Kab
Majalengka
12
13. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh informasi atau pengumpulan data
melalui :
• Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dan informasi mengenai
masalah yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti lakukan dengan
mempelajari literatur-literatur dan catatan kuliah.
• Studi lapangan yaitu teknik pengumpulan data dan informasi mengenai masalah
yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti lakukan dengan metode-
metode sebagai berikut :
• Observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang
akan diteliti, serta melakukan pencatatan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan materi penelitian.
• Wawancara, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
berkomunikasi langsung atau tanya jawab dengan Kepala Sekolah SLTA
Kecamatan Maja Kab. Kuningan.
• Angket, adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan pada responden oleh peneliti
untuk mengungkap sampai sejauh mana pandangan guru dalam meningkatan
hasil belajar siswa.
13
14. Teknik Analisis Data
Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang
didukung oleh metode deskriptif. Untuk itu akan dipergunakan
pedoman tabulasi data dari Panuju, yang menyebutkan bahwa :
• Nilai Indeks Minimum yaitu skor minimum dikali jumlah
pertanyaan dikali jumlah responden.
• Nilai Indeks Maksimum yaitu skor maksimum dikali jumlah
pertanyaan dikali jumlah responden.
• Range yaitu selisih antara nilai Indeks Maksimum dikurangi
Nilai Indeks Minimum.
• Jenjang Range yaitu dibagi jenjang yang diinginkan. Kategori
yang diberikan adalah : sangat rendah, sedang, tinggi, sangat
tinggi.
• Pengaruh antar variabel penyebab Pyx1, Pyx2, dan Pyx3
terhadap Y. Pengaruh antar variabel tersebut menggunakan
Path Analysis (Analisis Jalur) dengan bantuan SPSS Ver.
14
17.00
15. Agenda Penelitian
No Uraian Kegiatan Tahun/Bulan
2011 2012
Nop Des Jan Feb Ma Ap M
r r ei
1 Memilih Masalah Penelitian
2 Melakukan Studi Literatur
3 Menyusun Usulan Penelitian
4 Seminar Usulan Penelitian
5 Pengumpulan Data di Lapangan
6 Uji Validitas dan Reliabilitas
7 Pengolahan dan Analisa Data
8 Penyusunan Tesis
9 Ujian Tesis
15