SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
See	discussions,	stats,	and	author	profiles	for	this	publication	at:	https://www.researchgate.net/publication/307605603
Sistem	Pendukung	Keputusan	Pemilihan	Dosen
Berprestasi	dengan	Metode	ANP	dan	TOPSIS
Conference	Paper	·	March	2016
CITATIONS
0
READS
379
1	author:
Some	of	the	authors	of	this	publication	are	also	working	on	these	related	projects:
Inventory	Management	in	Pharmacy	View	project
Academic	Information	System	View	project
Rendra	Gustriansyah
University	of	Indo	Global	Mandiri
13	PUBLICATIONS			1	CITATION			
SEE	PROFILE
All	content	following	this	page	was	uploaded	by	Rendra	Gustriansyah	on	05	September	2016.
The	user	has	requested	enhancement	of	the	downloaded	file.	All	in-text	references	underlined	in	blue	are	added	to	the	original	document
and	are	linked	to	publications	on	ResearchGate,	letting	you	access	and	read	them	immediately.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
33
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI
DENGAN METODE ANP DAN TOPSIS
Rendra Gustriansyah
Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,Universitas Indo Global Mandiri
Jl.Jenderal Sudirman No. 629 Palembang 30113
Telp. (0711)322705
E-mail: rendra@uigm.ac.id
ABSTRAKS
Pemilihan Dosen Berprestasi merupakan suatu agenda Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) yang dimaksudkan
untuk mendorong motivasi, dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme dosen, yang diharapkan berpengaruh positif
pada peningkatan kinerja. Keputusan untuk memilih dosen berprestasi yang sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Untuk membantu penentuan urutan dosen berprestasi yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang mempunyai
kemampuan analisis pemilihan dosen berprestasi dengan menggunakan metode yang menggunakan metode ANP
dan TOPSIS. Metode ANP digunakan untuk menentukan bobot kriteria menurut pengambil keputusan, kemudian
metode TOPSIS digunakan untuk menentukan peringkat/prestasi dosen. Sistem penunjang keputusan ini
diharapkan dapat membantu dan memberikan alternatif dalam menilai prestasi setiap dosen, sehingga akan
didapatkan dosen yang paling layak diberi penghargaan dan mewakili perguruan tinggi dalam pemilihan dosen
berprestasi ditingkat Kopertis/PTN maupun Nasional.
Kata Kunci: SPK, Dosen Berprestasi, ANP, TOPSIS
1. PENDAHULUAN
Perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Salah satu unsur
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah
dosen. Dosen merupakan tenaga akademik yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat. Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Pasal 51 Ayat (1) Butir b, bahwa dosen
berhak mendapatkan promosi dan penghargaan
sesuai dengan kinerja akademiknya.
Merujuk pada pemikiran di atas, sudah
selayaknya pemberian penghargaan diberikan
kepada dosen yang memiliki prestasi dalam bidang
tridarma perguruan tinggi. Pemberian penghargaan
tersebut akan mendorong dosen untuk berprestasi
secara lebih produktif, sehingga dapat mendorong
tercapainya tujuan pengembangan sistem pendidikan
tinggi khususnya, dan pembangunan nasional pada
umumnya.
Secara teknis, pemilihan dosen berprestasi
dilaksanakan secara bertingkat, dimulai dari tingkat
perguruan tinggi, kopertis/PTN, dan tingkat
nasional. Dalam aspek penilaian pemilihan dosen
berprestasi (PDB), konsistensi penilaian merupakan
hal yang sangat penting. Jika dalam proses penilaian
terjadi inkonsistensi, maka akan ada beberapa pihak
yang dirugikan. Karena perubahan salah satu kriteria
penilaian akan menyebabkan perubahan bobot
penilaian yang signifikan pada saat disatukan
dengan penilaian dari kriteria-kriteria yang lain. Hal
ini dikarenakan adanya perbedaan range penilaian
dengan kriteria yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK)
yang mampu menangani pengaruh interdependensi
antar kriteria dalam proses PDB.
Penelitian Adriyendi & Rahmadi (2011) dan
Jasril & Meitarice (2013) telah membahas SPK
dosen berprestasi dengan menggunakan metode
Analytic Hierarchy Process (AHP) yang kurang
mampu menangani pengaruh interdependensi antar
kriteria/sub kriteria karena tidak melibatkan
feedback antar kriteria/sub kriteria.
Selain itu, untuk pemilihan alternatif/dosen
dalam jumlah banyak, metode AHP memerlukan
waktu pengolahan matriks perbandingan
berpasangan yang berbanding eksponensial.
Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
metode Analytic Network Process (ANP) yang
melibatkan feedback, yang mampu
merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai
pihak dengan mempertimbangkan interdependensi
antar kriteria/sub kriteria yang ada (Saaty, 2004),
dan dikombinasikan dengan Technique for Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
untuk merekomendasikan urutan dalam pemilihan
dosen berprestasi (PDB) yang bersifat langsung dan
mudah diterapkan (Ballı & Korukoğlu, 2009) serta
tidak terpengaruh dengan banyaknya alternatif/dosen
yang dipilih.
Pada paper ini, ANP digunakan untuk
menentukan bobot kriteria menurut pengambil
keputusan, lalu metode TOPSIS digunakan untuk
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
34
menentukan peringkat dosen berprestasi.
Penggabungan kedua metode ini diharapkan dapat
memperoleh peringkat dosen berprestasi sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.
1.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Penunjang Keputusan (SPK)/Decision
Support System adalah sistem cerdas yang
mengikutsertakan sistem berbasis pengetahuan
untuk mendukung aktifitas pembuatan keputusan
dengan cepat dan tepat (Holzinger, 2011). SPK
menggunakan data, menyediakan antarmuka yang
mudah digunakan, dan memungkinkan pembuat
keputusan untuk menggunakan wawasan sendiri
(Tariq dan Rafi, 2012). SPK tidak dimaksudkan
untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan,
tetapi memberikan perangkat interaktif yang
memungkinkan pengambilan keputusan untuk
melakukan berbagai analisis menggunakan model-
model yang tersedia (Kusrini, 2007).
Konsep SPK pertama kali diungkapkan pada
tahun 1970-an oleh Scott Morton. Menurut Gorry
dan Morton (1971), SPK didefinisikan sebagai
”Sistem berbasis komputer interaktif yang
membantu para pengambil keputusan untuk
menggunakan data dan berbagai model untuk
memecahkan masalah-masalah yang tidak
terstruktur” (Turban, Sharda, dan Delen, 2005).
Dengan sekumpulan kemampuan untuk
mengolah informasi/data yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan, SPK hanya
berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi SPK
ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi
pengambil keputusan dalam membuat keputusan
(Gustriansyah, dkk, 2015). Tetapi SPK ini dirancang
hanya untuk membantu pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya.
1.2 Metode ANP dan TOPSIS
1.2.1 Analytic Network Process (ANP)
ANP adalah teori matematis yang
memungkinkan seorang pengambil keputusan
menghadapi faktor-faktor yang saling berkaitan
(dependence) serta umpan balik (feedback) secara
sistematik. ANP merupakan satu dari metode
pengambilan keputusan berdasarkan banyak kriteria
atau Multiple Kriteria Decision Making (MCDM)
yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Metode
ini merupakan pendekatan baru metode kualitatif
yang merupakan perkembangan lanjutan dari metode
Analytic Hierarchy Process (AHP) (Saaty, 2008).
Pada umumnya, penelitian dengan pendekatan
kualitatif hanya mendeskripsikan hasil penemuan
yang ada di lapangan tanpa melakukan sintesis lebih
dalam. Tetapi ANP melakukan sintesis lebih
mendalam, memiliki banyak kelebihan, seperti
perbandingan yang dihasilkan lebih objektif,
kemampuan prediktif yang lebih akurat, dan hasil
yang lebih stabil (Tanjung & Abrista, 2013).
Data yang digunakan dalam metode ANP
merupakan data primer yang didapat dari hasil
wawancara dengan pakar, praktisi, dan regulator
yang memiliki pemahaman tentang permasalahan
yang dibahas. Dilanjutkan dengan pengisian
kuesioner pada pertemuan kedua dengan responden.
Data yang siap olah dalam ANP adalah variabel-
variabel penilaian responden terhadap masalah yang
menjadi objek penelitian dalam skala numerik atau
berdasarkan intensitas kepentingan.
Pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa
pairwise comparison (pembandingan berpasangan)
antar elemen dalam kriteria/cluster untuk
mengetahui mana di antara keduanya yang lebih
besar pengaruhnya (lebih dominan) dan seberapa
besar perbedaannya dilihat dari satu sisi. Skala
numerik 1-9 yang digunakan merupakan terjemahan
dari penilaian verbal (Görener, 2012).
1.2.2 Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
Metode TOPSIS adalah salah satu metode
pengambilan keputusan multi kriteria yang pertama
kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada
tahun 1981. Metode ini merupakan salah satu
metode yang banyak digunakan untuk
menyelesaikan pengambilan keputusan secara
praktis. Konsep dari alternatif yang dipilih oleh
TOPSIS merupakan alternatif terbaik yang memiliki
jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak
terjauh dari solusi ideal negatif (Hwang & Yoon,
1981).
Semakin banyaknya faktor yang harus
dipertimbangkan dalam proses pengambilan
keputusan, maka semakin relatif sulit untuk
mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan.
Apalagi jika pengambilan keputusan dari suatu
permasalahan tertentu melibatkan beberapa orang
pengambil keputusan, selain mempertimbangkan
berbagai faktor/kriteria yang beragam. Permasalahan
yang demikian dikenal dengan permasalahan
multiple criteria decision making (MCDM). Dengan
kata lain, MCDM dapat disebut sebagai suatu
pengambilan keputusan untuk memilih alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa
kriteria tertentu.
Metode TOPSIS dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan MCDM. Hal ini
disebabkan konsepnya sederhana dan mudah
dipahami, komputasinya efisien dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari
alternatif-alternatif keputusan (Yanti & Rahmadani,
2014).
Adapun langkah metode TOPSIS adalah sebagai
berikut (Shanian & Savadogo, 2006), (Rouhani,
Ghazanfari, & Jafari, 2012):
a. Membuat matriks keputusan alternatif Ai pada
setiap kriteria Fi, kemudian dinormalisasi
menjadi matriks R (rij) dengan menggunakan
Persamaan (1).
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
35


m
i
ij
ij
ij
x
x
r
1
2
, i=1,2,…,m dan j=1,2,...,n (1)
dimana:
rij = matriks normalized
xij = matriks keputusan
b. Menghitung matriks keputusan yang
ternormalisasi terbobot menggunakan Persamaan
(2).
vij = Wj * rij (2)
dimana wij merupakan bobot dari kriteria ke-j.
c. Menentukan solusi ideal positif (Sj
+
) dan solusi
ideal negatif (Sj
¯
) dengan Persamaan (3) dan (4).
Sj
+
= {(maks Vij | j  J), (min Vij | j  J’),
i=1,2,3,...m} = {V1
+
, V2
+
,..., Vn
+
} (3)
Sj
¯
= {(min Vij | j  J), (maks Vij | j  J’),
i=1,2,3,...m} = {V1
¯
, V2
¯
,..., Vn
¯
} (4)
J = {j=1,2,3, ..., n dan j merupakan benefit
criteria}
J’ = {j=1,2,3, ..., n dan j merupakan cost criteria}
d. Menentukan jarak antara setiap alternatif Vi
dengan solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif dengan Persamaan (5) dan (6).



n
j
jiji VVS
1
2
)( , dengan i = 1,2,3,..., m
(5)



n
j
jiji VVS
1
2
)( , dengan i = 1,2,3,..., m
(6)
e. Menghitung nilai kedekatan relatif (closeness
coefficient) yang merupakan nilai preferensi
untuk setiap alternatif dengan Persamaan (7).





ii
i
i
SS
S
C , (7)
dimana 0  Ci
+
 1 dan i = 1,2,3,..., m
f. Mengurutkan nilai closeness coefficient
(Lasavani dkk., 2012).
1.2.3 Penelitian Sejenis
Penelitian menggunakan metode ANP kurang
populer dalam literatur, sementara penelitian dengan
metode AHP telah sangat populer (Othman, Wozny,
& Repke, 2011). Ada tiga penelitian sejenis yang
membahas SPK dosen berprestasi tetapi
menggunakan metode AHP yaitu Adriyendi &
Rahmadi (2011), dan Jasril & Meitarice (2013).
Selain itu, beberapa penelitian yang
menggunakan metode yang sejenis (ANP dan
TOPSIS) antara lain: G. Sakthivel & M.
Ilangkumaran (2015) mengevaluasi campuran BBM
terbaik pada industri manufaktur di India, Rinawati
& Handoko (2015) menentukan prioritas supplier
bahan baku pada PT. Nyonya Meneer di Semarang,
Susanti & Adiati (2014) memilih strategi pemasaran
pada Kampoeng Kopi Banaran Semarang, Jafari
dkk. (2013) menganalisis kinerja terminal
kontainer, serta Hamidi, Gheibdoust & Ramezanian
(2014) menganalisis mutu pelayanan dengan
menggabungkan metode ANP dan TOPSIS. Secara
umum, penelitian terkait yang menggunakan metode
dan SPK pemilihan dapat dilihat pada lihat Tabel 1.
Tabel 1. Penelitian terkait SPK pemilihan
Penulis Th
Obyek
Penelitian
Metode
SPK
Pemilihan
Adriyendi dan
Rahmadi
2011
STAIN
Batusangkar
AHP
Dosen
Berprestasi
Jasril dan
Meitarice
2013
BPPM UIN
Suska Riau
F-AHP
Dosen
Teladan
Sakthivel &
Ilangkumaran
2015
Industri
Manufaktur
India
ANP dan
TOPSIS
Evaluasi
Campuran
BBM
Rinawati &
Handoko
2015
PT. Nyonya
Meneer
ANP dan
TOPSIS
Memilih
Supplier
Jafari, dkk. 2013 Iran
ANP dan
TOPSIS
Analisis
kinerja
teminal
Susanti &
Adiati
2014
Kampoeng
Kopi Banaran
Semarang
ANP dan
TOPSIS
Pemilihan
Strategi
Pemasaran
Hamidi, dkk. 2014 Iran
ANP dan
F-TOPSIS
Analisis
mutu
pelayanan
1.3 Metodologi Penelitian
1.3.1 Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
berasal dari:
a. Studi literatur, mengumpulkan teori-teori
pendukung yang bersumber dari buku, jurnal
dan penelitian yang terkait dengan kriteria
dosen berprestasi, metode ANP dan TOPSIS.
b. Wawancara dan kuisioner dilakukan terhadap
Biro Administrasi Akademik (BAA), serta
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM).
1.3.2 Analisis Penyeleksian Data
Analisis penyeleksian data dimulai dari
pengolahan data input menjadi informasi yang
berguna bagi pengambil keputusan. Proses tersebut
meliputi tahapan seperti ditunjukan pada Gambar 1.
Diawali dengan menentukan kriteria-kritera yang
diperlukan dalam pemilihan dosen berprestasi.
Setelah memperoleh kriteria yang diperlukan
kemudian menentukan hubungan pengaruh
ketergantungan (interdependence) antara kriteria
yang ada. Selanjutnya adalah menghitung bobot
prioritas kriteria dengan mempertimbangkan
pengaruh ketergantungan antar kriteria
menggunakan metode ANP. Setelah memperoleh
bobot prioritas kriteria ketergantungan, selanjutnya
adalah melakukan perangkingan dosen berprestasi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
36
dengan menggunakan metode TOPSIS sehingga
diperoleh urutan rekomendasi dosen berprestasi.
Gambar 1. Tahapan analisis data hingga proses
pengambilan keputusan
1.3.3 Menentukan Kriteria
Salah satu bagian terpenting dalam SPK adalah
menentukan kriteria dan mengukur indikator. Oleh
karena itu, desain dan pemilihan indeks sebagai
input dari model pengambilan keputusan memiliki
dampak langsung terhadap efisiensi model (Kambiz
Shahroudi, Rouydel, Assimi, & Eyvazi, 2011).
Penentuan urutan rekomendasi PDB didasarkan
pada 5 kriteria dan 15 sub kriteria. Kriteria dan sub
kriteria tersebut diperoleh dari persyaratan PDB
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2013) serta
wawancara langsung dengan beberapa unit terkait di
perguruan tinggi. Kriteria dan sub kriteria tersebut
adalah sebagai berikut:
a. (K1) Karya Prestasi Unggul (60%): karya
prestasi dalam satu bidang dari Tri Dharma PT
yang diunggulkan, dengan sub kriteria: (K11)
Pendidikan dan Pengajaran, (K12) Penelitian,
(K13) Pengabdian pada Masyarakat.
b. (K2) Pendidikan dan pembelajaran (14%)
memiliki sub kriteria: (K21) buku ajar, (K22)
perkuliahan, (K23) pembimbing/penguji.
c. (K3) Penelitian (18%) memiliki sub kriteria:
(K31) HAKI, (K32) publikasi ilmiah, (K33)
model, (K34) bahan ajar.
d. (K4) Pengabdian pada masyarakat (4%)
memiliki sub kriteria: (K41) model, (K42)
konsultasi, (K43) pengembangan pendidikan &
penelitian.
e. (K5) Kegiatan penunjang tridarma (4%)
memiliki sub kriteria: (K51) kepanitian, (K52)
peserta seminar.
1.3.4 Menentukan Hubungan Pengaruh
Interdependensi antar Kriteria
Setelah dilakukan penentuan kriteria-kriteria
PDB, selanjutnya kriteria-kriteria tersebut dibentuk
menjadi sebuah struktur network ANP seperti pada
Gambar 2 dan 3 untuk mengidentifikasi hubungan
yang saling mempengaruhi.
K12 K13K11
K22K21K23 K42K41 K43
K52 K51
K32 K31 K33K34
K2
K5
K4K3
K1
Gambar 2. Hubungan pengaruh interdependensi
antar sub kriteria
K4
K1
K3
K5
K2
Gambar 3. Hubungan pengaruh interdependensi
antar kriteria
1.3.5 Menghitung Vektor Prioritas Kriteria
dengan Interdependensi
Merujuk model pengaruh interdependensi yang
dibuat sebelumnya, pengambil keputusan atau pakar
diminta untuk mengevaluasi semua kriteria
berpasangan yang diusulkan. Kriteria yang
mempengaruhi kriteria lainnya dapat dibandingkan
dalam matriks berpasangan. Demikian juga untuk
sub kriteria yang mempengaruhi sub kriteria lain.
Pengolahan matriks perbandingan antar kriteria
atau antar sub kriteria akan menghasilkan vektor
eigen. Tabel 2 merupakan salah satu matriks
perbandingan antar sub kriteria yang menghasilkan
vektor eigen tersebut. Sedangkan Tabel 3 merupakan
salah satu matriks perbandingan antar kriteria dari 5
matriks perbandingan antar kriteria. Sintesa hasil
perhitungan matriks perbandingan antar kriteria
dapat dilihat pada Tabel 4. Sementara, sintesa hasil
perhitungan matriks perbandingan antar sub kriteria
disebut unweighted supermatrix.
Hasil (rangking dosen)
menentukan kriteria yang digunakan
untuk penilaian dosen berprestasi.
menentukan pengaruh hubungan
interdependensi antar kriteria.
menghitung bobot prioritas kriteria
interdepedensi menggunakan metode
ANP
perangkingan alternatif dengan
menggunakan metode TOPSIS
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
37
Tabel 2. Matriks perbandingan berpasangan
untuk sub kriteria K12 pada kriteria K1
K31 K32 K33 Vektor eigen
K31 1.00 2.00 0.00 0.444
K32 0.50 1.00 0.00 0.222
K33 0.00 0.00 1.00 0.333
Tabel 3. Matriks perbandingan berpasangan
pada kriteria K1
K1 K2 K3 K4
Vektor
eigen
K1 1.000 1.000 1.000 1.000 0.239
K2 1.000 1.000 0.500 3.000 0.249
K3 1.000 2.000 1.000 0.557 0.380
K4 1.000 0.333 0.250 1.000 0.132
Tabel 4. Matriks bobot kriteria
K1 K2 K3 K4 K5
K1 0.239 0.000 0.110 0.000 0.000
K2 0.249 0.320 0.297 0.320 0.000
K3 0.380 0.557 0.484 0.557 0.667
K4 0.132 0.123 0.110 0.123 0.000
K5 0.000 0.000 0.110 0.000 0.333
Perkalian dari setiap bobot unweighted
supermatrix pada kriteria yang sama dengan nilai
matriks bobot kriteria dari Tabel 4 akan diperoleh
weighted supermatrix.
Selanjutnya, limit supermatrix didapat dengan
cara mengalikan nilai dari weighted supermatrix
dengan dirinya sendiri sehingga setiap kolom dalam
satu baris pada matriks memiliki bobot yang sama.
Bobot prioritas kriteria interdependensi yang
diperoleh dalam setiap baris dari limit supermatrix
merupakan hasil perhitungan ANP (Tabel 5).
Tabel 5. Bobot Prioritas Kriteria Interdependensi
Kriteria Bobot
K11 0.009
K12 0.015
K13 0.070
K21 0.103
K22 0.025
K23 0.167
K31 0.116
K32 0.039
K33 0.031
K34 0.326
K41 0.048
K42 0.072
K43 0.021
K51 0.002
K52 0.006
1.3.6 Perangkingan Dosen dengan
Menggunakan Metode TOPSIS
Matriks nilai analisis TOPSIS (Tabel 6) yang
memuat penilaian semua kriteria setiap dosen
diperoleh dari kuisioner yang dilakukan terhadap
BAA dan LPPM. Penilaian ini merujuk
Permendikbud Nomor 92 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka
Kredit Jabatan Fungsional Dosen, Pedoman
Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan
Pangkat/Jabatan Akademik Dosen tahun 2014 dan
Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program
Studi.
Tabel 6. Matriks nilai analisis TOPSIS
Dosen Bobot
ANPKriteria D1 D2 D3 D4 D5
K1
K11 3 3 4 4 4 0.009
K12 4 4 4 4 3 0.015
K13 2 3 3 2 4 0.070
K2
K21 2 3 2 3 3 0.103
K22 3 4 3 4 4 0.025
K23 4 4 4 4 3 0.167
K3
K31 0 0 0 0 0 0.116
K32 4 3 3 3 4 0.039
K33 2 2 1 3 3 0.031
K34 1 2 1 2 1 0.326
K4
K41 4 4 4 3 4 0.048
K42 2 3 2 1 3 0.072
K43 3 3 2 2 3 0.021
K5
K51 4 3 3 4 2 0.002
K52 4 4 3 3 4 0.006
Agar matriks keputusan ternormalisasi, maka
nilai Tabel 6 harus dihitung dengan Persamaan (1).
Lalu, dikalikan dengan bobot setiap kriteria yang
diperoleh dari metode ANP (Tabel 5), sehingga
diperoleh matriks keputusan ternormalisasi terbobot
menggunakan Persamaan (2).
Tahap selanjutnya, dicari solusi ideal positif dan
solusi ideal negatif dengan Persamaan (3) dan (4),
serta menghitung jarak Euclidean dari setiap
alternatif (Tabel 7) dengan menggunakan Persamaan
(5) dan (6) sehingga diperoleh koefisien kedekatan
(closeness coefficient) dari PDB untuk solusi ideal
(Tabel 8) menggunakan Persamaan (7).
Tabel 7. Jarak Solusi Ideal Positif dan Jarak
Solusi Ideal Negatif (Si)
Dosen Si
+
Si
-
D1 0.03075 0.02223
D2 0.01023 0.03439
D3 0.02865 0.02425
D4 0.01737 0.03525
D5 0.03566 0.01895
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
38
Tabel 8. Koefisien kedekatan dan peringkat
dosen (Ci)
Dosen Ci Peringkat
D1 0.41953 4
D2 0.77077 1
D3 0.45844 3
D4 0.66995 2
D5 0.34695 5
1.3.7 Rancangan Antar Muka
Rancangan antar muka berfokus pada
penggunaan Unified Modeling Language (UML).
UML menawarkan fasilitas menggambar
menggunakan diagram use case yang dapat
digunakan untuk mewakili aktivitas utama dari
setiap pengguna dan interaksi antar pengguna.pada
sebuah sistem. Sebuah diagram use case
mempresentasikan suatu interaksi antara aktor
dengan sistem. Gambar 4 menunjukan diagram use
case yang menggambarkan SPK PDB dengan
metode ANP dan TOPSIS.
Ada empat fungsi utama yang terdapat pada SPK
PDB, yaitu entri data dosen, entri kriteria dosen,
entri bobot kriteria dan entri matriks keputusan.
Pengguna utama dari sistem adalah dosen dan
admin.
Admin mengentrikan data master (dosen, kriteria
dan sub kriteria), lalu mengentri data bobot kriteria
merupakan hasil pengolahan ANP. Setelah itu, data
penilaian setiap dosen berdasarkan kriteria yang
diperoleh dari BAA dan LPPM dientrikan ke dalam
matriks keputusan. Hasil peringkat/prestasi dosen
diperoleh setelah sistem mengolah data tersebut
dengan metode TOPSIS. Dosen dapat melihat
laporan peringkat PDB.
SPK PDB
Entri kriteria
dosen
Entri bobot
kriteria
Entri data
dosen
login
admin
Entri matriks
keputusan
dosen
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Laporan
Peringkat
Gambar 4. Diagram use case SPK PDB
1.3.8 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk menginterpretasikan,
menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-
kebutuhan untuk sistem pemrosesan basis data. ERD
SPK PDB dengan metode ANP-TOPSIS ditunjukan
dalam Gambar 5.
IDSub
NamaSub
IDKriteria
Bobot
SubKriteria
Dosen
NIDN
NmDosen
PenAk
Prodi
Kriteria
IDKriteria
NamaKriteria
Keterangan
l<
Hasil
NIDN
Koefisien
Matriks
KodeM
NIDN
IDSub
Nilai
l<
l<
l<
l l
l
l
Gambar 5. Diagram relasi antar tabel SPK PDB
2. PEMBAHASAN
2.1 Hasil Pengurutan Alternatif
Pengentrian bobot-bobot kriteria ini ke dalam
aplikasi untuk diolah dengan metode TOPSIS dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Entri bobot kriteria dari ANP
Pengentrian nilai matriks keputusan yang akan
diolah dengan metode TOPSIS dapat dilihat pada
Gambar 7 dan hasil pengurutan alternatif PDB
dengan TOPSIS tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.
Gambar 7. Entri nilai matriks keputusan
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
39
Tabel 9. Peringkat PDB (closeness coefficient)
Peringkat Dosen Closeness Coefficient
1 D2 0.7707696
2 D4 0.6699453
3 D3 0.4584431
4 D1 0.4195346
5 D5 0.3469539
2.2 Pengujian Pengurutan Dosen Berprestasi
antara Metode ANP-TOPSIS dengan
Metode ANP
Pengujian dilakukan dengan mengukur performa
sistem yang dikembangkan dengan cara
membandingkan penggunaan metode ANP-TOPSIS
dengan ANP. Salah satu parameter mengukur
performa dari sebuah sistem adalah efisiensi.
Efisiensi yang dimaksud adalah berapa banyak
perbandingan berpasangan yang diperlukan untuk
memperoleh hasil akhir pengurutan dosen
berprestasi, semakin sedikit perbandingan
berpasangan yang diperlukan, maka semakin
efisiensi sistem dengan metode tertentu tersebut
(Turban, Sharda, & Delan, 2005) .
Hasil pengujian pada Tabel 10 memperlihatkan
bahwa sistem yang dikembangkan dengan metode
ANP-TOPSIS memiliki efisiensi yang lebih baik
dibandingkan dengan metode ANP saja. Karena
pemanfaatan metode ANP-TOPSIS mampu
memberikan hasil pengurutan dengan jumlah
perbandingan berpasangan yang relatif lebih sedikit
(26 perbandingan berpasangan) dibandingkan
dengan pengurutan menggunakan metode ANP (52
perbandingan berpasangan), sehingga sistem yang
dikembangkan menggunakan metode ANP-TOPSIS
mampu memberikan hasil pengurutan dalam waktu
yang lebih singkat karena jumlah perbandingan
berpasangan yang harus diolah lebih sedikit
dibandingkan dengan menggunakan metode ANP.
Tabel 10. Perbandingan antara metode ANP
dengan metode ANP dan TOPSIS
Jumlah
Dosen
∑ Matriks Perbandingan
Berpasangan Efisiensi
ANP ANP dan TOPSIS
5 52 26 50%
10 77 26 66%
15 102 26 75%
3. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil dan
pembahasan pada SPK PDB menggunakan metode
ANP dan TOPSIS adalah sebagai berikut:
a. Sistem yang dikembangkan mampu
memberikan urutan dosen berprestasi
berdasarkan atas bobot prioritas kriteria
interdependensi dan dokumen penilaian dosen
berprestasi.
b. Hasil SPK PDB dapat dijadikan sebagai
alternatif pengambilan keputusan bagi
perguruan tinggi.
c. Sistem yang dikembangkan dengan metode
ANP dan TOPSIS dapat digunakan dengan
jumlah kriteria yang dapat ditentukan oleh
pembuat keputusan, sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan.
d. Pemanfaatan metode ANP terbukti mampu
menangani pengaruh interdependensi antar
kriteria/sub kriteria sehingga hasil pembobotan
kriteria menjadi lebih objektif dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
e. Pemanfaatan metode TOPSIS dapat
mengefisienkan banyak langkah perbandingan
berpasangan yang harus dilakukan
menggunakan metode ANP dan memberikan
hasil penilaian dalam waktu yang lebih singkat.
f. SPK ini dapat juga digunakan untuk
menentukan calon dosen tetap yang akan
diterima sebagai dosen tetap yang merupakan
’urat nadi’ kelangsungan hidup di perguruan
tinggi.
g. SPK ini dapat dijadikan alternatif penilaian
kinerja dosen perguruan tinggi.
PUSTAKA
Adriyendi & Rahmadi. 2011. Aplikasi AHP Sebagai
Model SPK Pemilihan Dosen. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi informasi
(SNATI) (hlm. 11–16).
Ballı, S. & Korukoğlu, S. 2009. Operating Sistem
Selection Using Fuzzy AHP and TOPSIS
Methods. Mathematical and Computational
Applications, 14(2): 119–130.
Görener, A. 2012. Comparing AHP and ANP: An
Application of Strategic Decisions Making in
a Manufacturing Company. International
Journal of Business and Social Science, 3(11):
194.
Gustriansyah, R., Sensuse, D. I. & Ramadhan, A.
2015. Decision Support System for Inventory
Management in Pharmacy Using Fuzzy
Analytic Hierarchy Process and Sequential
Pattern Analysis Approach. In Proceeding of
the 3rd International Conference on New
Media Studies (CONMEDIA 2015) (hlm. 18-
23). Tangerang.
Hamidi, N., Gheibdoust, H. & Ramezanian, M. R.
2014. A combined ANP and fuzzy TOPSIS
based strategic analysis of electronic service
quality in healthcare services. Sciences,
International Journal of Management and
Humanity, 3(3): 1596–1602. Diakses dari
http://www.ijmhsjournal.com
Holzinger, A. 2011. Biomedical Decision Making:
Reasoning and Decision Support.
Hwang, C.-L. & Yoon, K. 1981. Multiple Attribute
Decision Making Methods and Applications A
State-of-the-Art Survey. New York: Springer-
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
40
Verlag Berlin Heidelberg.
Jafari, H., Saeidi, N., Amerkaabi, Noshadi, E. &
Hallafi, H. R. 2013. A Hybrid Approach Using
ANP and TOPSIS Methods for Comparative
Analysis of Performance in Container
Terminals. International SAMANM Journal of
Marketing and Management, 1(3): 53–63.
Jasril, & Meitarice, S. 2013. Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Dosen Teladan
Menggunakan Metode Fuzzy Analytical
Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus:
BPPM UIN Suska Riau). Jurnal Hasil
Penelitian Dan Karya Ilmiah Dalam Bidang
Sains, Teknologi Dan Industri, 11(1): 12–18.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. 2015. Pedoman Umum
Pemilihan Dosen Berprestasi. Diakses dari
http://upm.unsri.ac.id/userfiles/file/1.-
Pedoman-Dosen-Berprestasi-2015.pdf
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan, 1st ed. Yogyakarta:
Andi.
Lavasani, S. M. M., Wang, J., Yang, Z. and Finlay,
J. 2012. Application of MADM in a fuzzy
environment for selecting the best barrier for
offshore wells. Expert Syst. Appl., 39(3):
2466–2478.
Lin, C.-T., Chen, C.-B. & Ying-Chan Ting. 2011.
An ERP model for supplier selection in
electronics industry. Expert System with
Application, 38(3): 1760–1765.
Othman, M. R., Wozny, G., & Repke, J.-U. 2011.
Selection of Sustainable Chemical Process
Design Using ANP: A Biodiesel Case Study.
In Proceedings of the International
Symposium on the Analytic Hierarchy Process
(hlm. 1–6). Germany.
Rinawati, D.I. & Handoko, M. I. T. 2015. Integrasi
Metode ANP dan TOPSIS dalam Menentukan
Prioritas Supplier Bahan Baku. J@ti Undip,
10(1): 7-18. Diakses dari
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/articl
e/view/8132.
Rouhani, S., Ghazanfari, M., & Jafari, M. 2012.
Evaluation model of business intelligence for
enterprise systems using fuzzy TOPSIS.
Expert Systems with Applications, 39(3):
3764–3771. Diakses dari http://dx.doi.org/
10.1016/j.eswa.2011.09.074
Saaty, T. L. 2004. Fundamentals of the analytic
network process dependence and feedback in
decision-making with a single Network.
Journal of Systems Science and Systems
Engineering, 13(2): 129–157. http://doi.org/
10.1007/s11518-006-0158-y
Saaty, T. L. 2008. The Analytic Network Process.
Iranian Journal of Operations Research, 1(1):
1–27. Diakses dari http://www.iors.ir/journal/
browse.php?a_code=A-10-6-2&slc_lang=en&
sid=1
Sakthivel, G. & Ilangkumaran, M. 2015. A hybrid
multi-criteria decision making approach of
ANP and TOPSIS to evaluate the optimum
fuel blend in IC engine. International Journal
of Decision Support Systems. 1(3): 268-293.
Shahroudi, K., Rouydel, H., Assimi, S., & Eyvazi,
H. R. 2011. Supplier selection and order
allocation a main factor in supply chain. In
Proceeding of 3rd International Conference
on Advanced Management Science. Singapore:
IACSIT Press.
Shanian, A., & Savadogo, O. 2006. TOPSIS
multiple-criteria decision support analysis for
material selection of metallic bipolar plates for
polymer electrolyte fuel cell. Journal of Power
Sources, 159(2): 1095–1104. Diakses dari
http://dx.doi.org/10.1016/j.jpowsour.2005.12.0
92
Susanty, A. & Adiati, W. 2014. Pemilihan Strategi
Pemasaran di Kampoeng Kopi Banaran
Menggunakan Pendekatan Metode ANP dan
TOPSIS. J@TI Undip, 9(3): 163-172.
Tanjung, H., & Abrista, D. 2013. Metodologi
Penelitian Ekonomi Islam. Gramedia.
Tariq, A. and Rafi, K. 2012. Intelligent Decision
Support System – A Framework. Information
and Knowledge Management. Inf. Knowl.
Manag., 2(6).
Turban, E., Sharda, R.E., & Delan, D. 2005.
Decision Support and Business Intelligent
Systems, 7th ed. Prentice Hall.
Yanti, N., & Rahmadani, U. 2014. Penyeleksian
Calon Mahasiswa Dengan Fuzzy Multi
Attribute Decision Making Menggunakan
TOPSIS. In K. Surendro (Ed.), Konferensi
Nasional Sistem Informasi (hlm. 304–310).
Makassar.
View publication statsView publication stats

More Related Content

What's hot

Tugas metpen retno
Tugas metpen retnoTugas metpen retno
Tugas metpen retnoRetnols
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianrahadian muslim
 
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi aslibankir212
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasigdengurah
 
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...meilya_kyky
 
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...MegaLestari29
 
Tajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataTajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataNoor Ermizza
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataKacung Abdullah
 
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)ssuserd262ca
 
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14nindynicky
 
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...Suhaili Hanafi
 

What's hot (20)

Tugas metpen retno
Tugas metpen retnoTugas metpen retno
Tugas metpen retno
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asli
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Metopel akt 2
Metopel akt 2Metopel akt 2
Metopel akt 2
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
 
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...
SIM-1, Mega, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen Sebagai Alat Pengelolaan P...
 
P4 prosedur penelitian
P4 prosedur penelitianP4 prosedur penelitian
P4 prosedur penelitian
 
Tajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataTajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis data
 
instrumen dan uji syarat instrumen
instrumen dan uji syarat instrumeninstrumen dan uji syarat instrumen
instrumen dan uji syarat instrumen
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
19152 23094-1-sm
19152 23094-1-sm19152 23094-1-sm
19152 23094-1-sm
 
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
 
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)
4cmetode penelitian-evaluasi-kebijakan-pendidikan(1)
 
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14
Tugas kelompok metodologi bab 8 13 dan 14
 
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
 

Viewers also liked

431 748-1-sm
431 748-1-sm431 748-1-sm
431 748-1-smhilman31
 
konsep sistem informsi
konsep sistem informsikonsep sistem informsi
konsep sistem informsihilman31
 
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)hilman31
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasihilman31
 
Silabus si
Silabus siSilabus si
Silabus sihilman31
 
Perancangan database penyewaan lapangan
Perancangan database penyewaan lapanganPerancangan database penyewaan lapangan
Perancangan database penyewaan lapanganevi kufia mahasanti
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
 
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01Calonbukuansi 091201184024-phpapp01
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01Fajar Baskoro
 
Manfaat komputer bagi manusia
Manfaat komputer bagi manusiaManfaat komputer bagi manusia
Manfaat komputer bagi manusiahilman31
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...Dendy Saputra
 

Viewers also liked (12)

431 748-1-sm
431 748-1-sm431 748-1-sm
431 748-1-sm
 
E-paper SIG
E-paper SIGE-paper SIG
E-paper SIG
 
Research 020
Research 020Research 020
Research 020
 
konsep sistem informsi
konsep sistem informsikonsep sistem informsi
konsep sistem informsi
 
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)
Jbptunikompp gdl-indramegan-22498-12-13unukom-. (1)
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasi
 
Silabus si
Silabus siSilabus si
Silabus si
 
Perancangan database penyewaan lapangan
Perancangan database penyewaan lapanganPerancangan database penyewaan lapangan
Perancangan database penyewaan lapangan
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01Calonbukuansi 091201184024-phpapp01
Calonbukuansi 091201184024-phpapp01
 
Manfaat komputer bagi manusia
Manfaat komputer bagi manusiaManfaat komputer bagi manusia
Manfaat komputer bagi manusia
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE (STUDI KASUS: PT. ISTANA ROMANTIK ...
 

Similar to ANP TOPSIS

SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...aprilia wahyu perdani
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestriawalkun
 
Analitic hierarchy process
Analitic hierarchy processAnalitic hierarchy process
Analitic hierarchy processdendi gumelar
 
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasi
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasiAnalisis literature review determinasi kinerja sistem informasi
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasigiatamaistian1
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...RinaHandayani20
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...faisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...faisalpiliang1
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...DwiLarasati98
 
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Mirantidewiputri
 
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...sherlyafrilianti
 
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...DwiLarasati98
 
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...sherlyafrilianti
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
 
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...aswi ruhana
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Riskyyoni
 
Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021ssuseradddf01
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...Google
 

Similar to ANP TOPSIS (20)

SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestri
 
Analitic hierarchy process
Analitic hierarchy processAnalitic hierarchy process
Analitic hierarchy process
 
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasi
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasiAnalisis literature review determinasi kinerja sistem informasi
Analisis literature review determinasi kinerja sistem informasi
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
 
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
 
Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12
 
9868 22329-1-pb
9868 22329-1-pb9868 22329-1-pb
9868 22329-1-pb
 
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...
Sim, 12, sherly afrilianti, hapzi ali, decision support system, universitas m...
 
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...
10,sim,dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, unive...
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
 
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Sistem Pendukung Pengambilan Keput...
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
 
Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

ANP TOPSIS

  • 1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/307605603 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi dengan Metode ANP dan TOPSIS Conference Paper · March 2016 CITATIONS 0 READS 379 1 author: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Inventory Management in Pharmacy View project Academic Information System View project Rendra Gustriansyah University of Indo Global Mandiri 13 PUBLICATIONS 1 CITATION SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Rendra Gustriansyah on 05 September 2016. The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
  • 2. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 33 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN METODE ANP DAN TOPSIS Rendra Gustriansyah Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,Universitas Indo Global Mandiri Jl.Jenderal Sudirman No. 629 Palembang 30113 Telp. (0711)322705 E-mail: rendra@uigm.ac.id ABSTRAKS Pemilihan Dosen Berprestasi merupakan suatu agenda Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) yang dimaksudkan untuk mendorong motivasi, dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme dosen, yang diharapkan berpengaruh positif pada peningkatan kinerja. Keputusan untuk memilih dosen berprestasi yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Untuk membantu penentuan urutan dosen berprestasi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisis pemilihan dosen berprestasi dengan menggunakan metode yang menggunakan metode ANP dan TOPSIS. Metode ANP digunakan untuk menentukan bobot kriteria menurut pengambil keputusan, kemudian metode TOPSIS digunakan untuk menentukan peringkat/prestasi dosen. Sistem penunjang keputusan ini diharapkan dapat membantu dan memberikan alternatif dalam menilai prestasi setiap dosen, sehingga akan didapatkan dosen yang paling layak diberi penghargaan dan mewakili perguruan tinggi dalam pemilihan dosen berprestasi ditingkat Kopertis/PTN maupun Nasional. Kata Kunci: SPK, Dosen Berprestasi, ANP, TOPSIS 1. PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu unsur dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah dosen. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 51 Ayat (1) Butir b, bahwa dosen berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan kinerja akademiknya. Merujuk pada pemikiran di atas, sudah selayaknya pemberian penghargaan diberikan kepada dosen yang memiliki prestasi dalam bidang tridarma perguruan tinggi. Pemberian penghargaan tersebut akan mendorong dosen untuk berprestasi secara lebih produktif, sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan pengembangan sistem pendidikan tinggi khususnya, dan pembangunan nasional pada umumnya. Secara teknis, pemilihan dosen berprestasi dilaksanakan secara bertingkat, dimulai dari tingkat perguruan tinggi, kopertis/PTN, dan tingkat nasional. Dalam aspek penilaian pemilihan dosen berprestasi (PDB), konsistensi penilaian merupakan hal yang sangat penting. Jika dalam proses penilaian terjadi inkonsistensi, maka akan ada beberapa pihak yang dirugikan. Karena perubahan salah satu kriteria penilaian akan menyebabkan perubahan bobot penilaian yang signifikan pada saat disatukan dengan penilaian dari kriteria-kriteria yang lain. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan range penilaian dengan kriteria yang lain. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) yang mampu menangani pengaruh interdependensi antar kriteria dalam proses PDB. Penelitian Adriyendi & Rahmadi (2011) dan Jasril & Meitarice (2013) telah membahas SPK dosen berprestasi dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang kurang mampu menangani pengaruh interdependensi antar kriteria/sub kriteria karena tidak melibatkan feedback antar kriteria/sub kriteria. Selain itu, untuk pemilihan alternatif/dosen dalam jumlah banyak, metode AHP memerlukan waktu pengolahan matriks perbandingan berpasangan yang berbanding eksponensial. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) yang melibatkan feedback, yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan interdependensi antar kriteria/sub kriteria yang ada (Saaty, 2004), dan dikombinasikan dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk merekomendasikan urutan dalam pemilihan dosen berprestasi (PDB) yang bersifat langsung dan mudah diterapkan (Ballı & Korukoğlu, 2009) serta tidak terpengaruh dengan banyaknya alternatif/dosen yang dipilih. Pada paper ini, ANP digunakan untuk menentukan bobot kriteria menurut pengambil keputusan, lalu metode TOPSIS digunakan untuk
  • 3. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 34 menentukan peringkat dosen berprestasi. Penggabungan kedua metode ini diharapkan dapat memperoleh peringkat dosen berprestasi sesuai dengan kriteria yang diinginkan. 1.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)/Decision Support System adalah sistem cerdas yang mengikutsertakan sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung aktifitas pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat (Holzinger, 2011). SPK menggunakan data, menyediakan antarmuka yang mudah digunakan, dan memungkinkan pembuat keputusan untuk menggunakan wawasan sendiri (Tariq dan Rafi, 2012). SPK tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model- model yang tersedia (Kusrini, 2007). Konsep SPK pertama kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Scott Morton. Menurut Gorry dan Morton (1971), SPK didefinisikan sebagai ”Sistem berbasis komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur” (Turban, Sharda, dan Delen, 2005). Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, SPK hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi SPK ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan (Gustriansyah, dkk, 2015). Tetapi SPK ini dirancang hanya untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. 1.2 Metode ANP dan TOPSIS 1.2.1 Analytic Network Process (ANP) ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berkaitan (dependence) serta umpan balik (feedback) secara sistematik. ANP merupakan satu dari metode pengambilan keputusan berdasarkan banyak kriteria atau Multiple Kriteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Metode ini merupakan pendekatan baru metode kualitatif yang merupakan perkembangan lanjutan dari metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (Saaty, 2008). Pada umumnya, penelitian dengan pendekatan kualitatif hanya mendeskripsikan hasil penemuan yang ada di lapangan tanpa melakukan sintesis lebih dalam. Tetapi ANP melakukan sintesis lebih mendalam, memiliki banyak kelebihan, seperti perbandingan yang dihasilkan lebih objektif, kemampuan prediktif yang lebih akurat, dan hasil yang lebih stabil (Tanjung & Abrista, 2013). Data yang digunakan dalam metode ANP merupakan data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan pakar, praktisi, dan regulator yang memiliki pemahaman tentang permasalahan yang dibahas. Dilanjutkan dengan pengisian kuesioner pada pertemuan kedua dengan responden. Data yang siap olah dalam ANP adalah variabel- variabel penilaian responden terhadap masalah yang menjadi objek penelitian dalam skala numerik atau berdasarkan intensitas kepentingan. Pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa pairwise comparison (pembandingan berpasangan) antar elemen dalam kriteria/cluster untuk mengetahui mana di antara keduanya yang lebih besar pengaruhnya (lebih dominan) dan seberapa besar perbedaannya dilihat dari satu sisi. Skala numerik 1-9 yang digunakan merupakan terjemahan dari penilaian verbal (Görener, 2012). 1.2.2 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi kriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. Metode ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis. Konsep dari alternatif yang dipilih oleh TOPSIS merupakan alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif (Hwang & Yoon, 1981). Semakin banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan, maka semakin relatif sulit untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan. Apalagi jika pengambilan keputusan dari suatu permasalahan tertentu melibatkan beberapa orang pengambil keputusan, selain mempertimbangkan berbagai faktor/kriteria yang beragam. Permasalahan yang demikian dikenal dengan permasalahan multiple criteria decision making (MCDM). Dengan kata lain, MCDM dapat disebut sebagai suatu pengambilan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Metode TOPSIS dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan MCDM. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan (Yanti & Rahmadani, 2014). Adapun langkah metode TOPSIS adalah sebagai berikut (Shanian & Savadogo, 2006), (Rouhani, Ghazanfari, & Jafari, 2012): a. Membuat matriks keputusan alternatif Ai pada setiap kriteria Fi, kemudian dinormalisasi menjadi matriks R (rij) dengan menggunakan Persamaan (1).
  • 4. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 35   m i ij ij ij x x r 1 2 , i=1,2,…,m dan j=1,2,...,n (1) dimana: rij = matriks normalized xij = matriks keputusan b. Menghitung matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot menggunakan Persamaan (2). vij = Wj * rij (2) dimana wij merupakan bobot dari kriteria ke-j. c. Menentukan solusi ideal positif (Sj + ) dan solusi ideal negatif (Sj ¯ ) dengan Persamaan (3) dan (4). Sj + = {(maks Vij | j  J), (min Vij | j  J’), i=1,2,3,...m} = {V1 + , V2 + ,..., Vn + } (3) Sj ¯ = {(min Vij | j  J), (maks Vij | j  J’), i=1,2,3,...m} = {V1 ¯ , V2 ¯ ,..., Vn ¯ } (4) J = {j=1,2,3, ..., n dan j merupakan benefit criteria} J’ = {j=1,2,3, ..., n dan j merupakan cost criteria} d. Menentukan jarak antara setiap alternatif Vi dengan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dengan Persamaan (5) dan (6).    n j jiji VVS 1 2 )( , dengan i = 1,2,3,..., m (5)    n j jiji VVS 1 2 )( , dengan i = 1,2,3,..., m (6) e. Menghitung nilai kedekatan relatif (closeness coefficient) yang merupakan nilai preferensi untuk setiap alternatif dengan Persamaan (7).      ii i i SS S C , (7) dimana 0  Ci +  1 dan i = 1,2,3,..., m f. Mengurutkan nilai closeness coefficient (Lasavani dkk., 2012). 1.2.3 Penelitian Sejenis Penelitian menggunakan metode ANP kurang populer dalam literatur, sementara penelitian dengan metode AHP telah sangat populer (Othman, Wozny, & Repke, 2011). Ada tiga penelitian sejenis yang membahas SPK dosen berprestasi tetapi menggunakan metode AHP yaitu Adriyendi & Rahmadi (2011), dan Jasril & Meitarice (2013). Selain itu, beberapa penelitian yang menggunakan metode yang sejenis (ANP dan TOPSIS) antara lain: G. Sakthivel & M. Ilangkumaran (2015) mengevaluasi campuran BBM terbaik pada industri manufaktur di India, Rinawati & Handoko (2015) menentukan prioritas supplier bahan baku pada PT. Nyonya Meneer di Semarang, Susanti & Adiati (2014) memilih strategi pemasaran pada Kampoeng Kopi Banaran Semarang, Jafari dkk. (2013) menganalisis kinerja terminal kontainer, serta Hamidi, Gheibdoust & Ramezanian (2014) menganalisis mutu pelayanan dengan menggabungkan metode ANP dan TOPSIS. Secara umum, penelitian terkait yang menggunakan metode dan SPK pemilihan dapat dilihat pada lihat Tabel 1. Tabel 1. Penelitian terkait SPK pemilihan Penulis Th Obyek Penelitian Metode SPK Pemilihan Adriyendi dan Rahmadi 2011 STAIN Batusangkar AHP Dosen Berprestasi Jasril dan Meitarice 2013 BPPM UIN Suska Riau F-AHP Dosen Teladan Sakthivel & Ilangkumaran 2015 Industri Manufaktur India ANP dan TOPSIS Evaluasi Campuran BBM Rinawati & Handoko 2015 PT. Nyonya Meneer ANP dan TOPSIS Memilih Supplier Jafari, dkk. 2013 Iran ANP dan TOPSIS Analisis kinerja teminal Susanti & Adiati 2014 Kampoeng Kopi Banaran Semarang ANP dan TOPSIS Pemilihan Strategi Pemasaran Hamidi, dkk. 2014 Iran ANP dan F-TOPSIS Analisis mutu pelayanan 1.3 Metodologi Penelitian 1.3.1 Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari: a. Studi literatur, mengumpulkan teori-teori pendukung yang bersumber dari buku, jurnal dan penelitian yang terkait dengan kriteria dosen berprestasi, metode ANP dan TOPSIS. b. Wawancara dan kuisioner dilakukan terhadap Biro Administrasi Akademik (BAA), serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). 1.3.2 Analisis Penyeleksian Data Analisis penyeleksian data dimulai dari pengolahan data input menjadi informasi yang berguna bagi pengambil keputusan. Proses tersebut meliputi tahapan seperti ditunjukan pada Gambar 1. Diawali dengan menentukan kriteria-kritera yang diperlukan dalam pemilihan dosen berprestasi. Setelah memperoleh kriteria yang diperlukan kemudian menentukan hubungan pengaruh ketergantungan (interdependence) antara kriteria yang ada. Selanjutnya adalah menghitung bobot prioritas kriteria dengan mempertimbangkan pengaruh ketergantungan antar kriteria menggunakan metode ANP. Setelah memperoleh bobot prioritas kriteria ketergantungan, selanjutnya adalah melakukan perangkingan dosen berprestasi
  • 5. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 36 dengan menggunakan metode TOPSIS sehingga diperoleh urutan rekomendasi dosen berprestasi. Gambar 1. Tahapan analisis data hingga proses pengambilan keputusan 1.3.3 Menentukan Kriteria Salah satu bagian terpenting dalam SPK adalah menentukan kriteria dan mengukur indikator. Oleh karena itu, desain dan pemilihan indeks sebagai input dari model pengambilan keputusan memiliki dampak langsung terhadap efisiensi model (Kambiz Shahroudi, Rouydel, Assimi, & Eyvazi, 2011). Penentuan urutan rekomendasi PDB didasarkan pada 5 kriteria dan 15 sub kriteria. Kriteria dan sub kriteria tersebut diperoleh dari persyaratan PDB (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2013) serta wawancara langsung dengan beberapa unit terkait di perguruan tinggi. Kriteria dan sub kriteria tersebut adalah sebagai berikut: a. (K1) Karya Prestasi Unggul (60%): karya prestasi dalam satu bidang dari Tri Dharma PT yang diunggulkan, dengan sub kriteria: (K11) Pendidikan dan Pengajaran, (K12) Penelitian, (K13) Pengabdian pada Masyarakat. b. (K2) Pendidikan dan pembelajaran (14%) memiliki sub kriteria: (K21) buku ajar, (K22) perkuliahan, (K23) pembimbing/penguji. c. (K3) Penelitian (18%) memiliki sub kriteria: (K31) HAKI, (K32) publikasi ilmiah, (K33) model, (K34) bahan ajar. d. (K4) Pengabdian pada masyarakat (4%) memiliki sub kriteria: (K41) model, (K42) konsultasi, (K43) pengembangan pendidikan & penelitian. e. (K5) Kegiatan penunjang tridarma (4%) memiliki sub kriteria: (K51) kepanitian, (K52) peserta seminar. 1.3.4 Menentukan Hubungan Pengaruh Interdependensi antar Kriteria Setelah dilakukan penentuan kriteria-kriteria PDB, selanjutnya kriteria-kriteria tersebut dibentuk menjadi sebuah struktur network ANP seperti pada Gambar 2 dan 3 untuk mengidentifikasi hubungan yang saling mempengaruhi. K12 K13K11 K22K21K23 K42K41 K43 K52 K51 K32 K31 K33K34 K2 K5 K4K3 K1 Gambar 2. Hubungan pengaruh interdependensi antar sub kriteria K4 K1 K3 K5 K2 Gambar 3. Hubungan pengaruh interdependensi antar kriteria 1.3.5 Menghitung Vektor Prioritas Kriteria dengan Interdependensi Merujuk model pengaruh interdependensi yang dibuat sebelumnya, pengambil keputusan atau pakar diminta untuk mengevaluasi semua kriteria berpasangan yang diusulkan. Kriteria yang mempengaruhi kriteria lainnya dapat dibandingkan dalam matriks berpasangan. Demikian juga untuk sub kriteria yang mempengaruhi sub kriteria lain. Pengolahan matriks perbandingan antar kriteria atau antar sub kriteria akan menghasilkan vektor eigen. Tabel 2 merupakan salah satu matriks perbandingan antar sub kriteria yang menghasilkan vektor eigen tersebut. Sedangkan Tabel 3 merupakan salah satu matriks perbandingan antar kriteria dari 5 matriks perbandingan antar kriteria. Sintesa hasil perhitungan matriks perbandingan antar kriteria dapat dilihat pada Tabel 4. Sementara, sintesa hasil perhitungan matriks perbandingan antar sub kriteria disebut unweighted supermatrix. Hasil (rangking dosen) menentukan kriteria yang digunakan untuk penilaian dosen berprestasi. menentukan pengaruh hubungan interdependensi antar kriteria. menghitung bobot prioritas kriteria interdepedensi menggunakan metode ANP perangkingan alternatif dengan menggunakan metode TOPSIS
  • 6. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 37 Tabel 2. Matriks perbandingan berpasangan untuk sub kriteria K12 pada kriteria K1 K31 K32 K33 Vektor eigen K31 1.00 2.00 0.00 0.444 K32 0.50 1.00 0.00 0.222 K33 0.00 0.00 1.00 0.333 Tabel 3. Matriks perbandingan berpasangan pada kriteria K1 K1 K2 K3 K4 Vektor eigen K1 1.000 1.000 1.000 1.000 0.239 K2 1.000 1.000 0.500 3.000 0.249 K3 1.000 2.000 1.000 0.557 0.380 K4 1.000 0.333 0.250 1.000 0.132 Tabel 4. Matriks bobot kriteria K1 K2 K3 K4 K5 K1 0.239 0.000 0.110 0.000 0.000 K2 0.249 0.320 0.297 0.320 0.000 K3 0.380 0.557 0.484 0.557 0.667 K4 0.132 0.123 0.110 0.123 0.000 K5 0.000 0.000 0.110 0.000 0.333 Perkalian dari setiap bobot unweighted supermatrix pada kriteria yang sama dengan nilai matriks bobot kriteria dari Tabel 4 akan diperoleh weighted supermatrix. Selanjutnya, limit supermatrix didapat dengan cara mengalikan nilai dari weighted supermatrix dengan dirinya sendiri sehingga setiap kolom dalam satu baris pada matriks memiliki bobot yang sama. Bobot prioritas kriteria interdependensi yang diperoleh dalam setiap baris dari limit supermatrix merupakan hasil perhitungan ANP (Tabel 5). Tabel 5. Bobot Prioritas Kriteria Interdependensi Kriteria Bobot K11 0.009 K12 0.015 K13 0.070 K21 0.103 K22 0.025 K23 0.167 K31 0.116 K32 0.039 K33 0.031 K34 0.326 K41 0.048 K42 0.072 K43 0.021 K51 0.002 K52 0.006 1.3.6 Perangkingan Dosen dengan Menggunakan Metode TOPSIS Matriks nilai analisis TOPSIS (Tabel 6) yang memuat penilaian semua kriteria setiap dosen diperoleh dari kuisioner yang dilakukan terhadap BAA dan LPPM. Penilaian ini merujuk Permendikbud Nomor 92 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen, Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen tahun 2014 dan Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi. Tabel 6. Matriks nilai analisis TOPSIS Dosen Bobot ANPKriteria D1 D2 D3 D4 D5 K1 K11 3 3 4 4 4 0.009 K12 4 4 4 4 3 0.015 K13 2 3 3 2 4 0.070 K2 K21 2 3 2 3 3 0.103 K22 3 4 3 4 4 0.025 K23 4 4 4 4 3 0.167 K3 K31 0 0 0 0 0 0.116 K32 4 3 3 3 4 0.039 K33 2 2 1 3 3 0.031 K34 1 2 1 2 1 0.326 K4 K41 4 4 4 3 4 0.048 K42 2 3 2 1 3 0.072 K43 3 3 2 2 3 0.021 K5 K51 4 3 3 4 2 0.002 K52 4 4 3 3 4 0.006 Agar matriks keputusan ternormalisasi, maka nilai Tabel 6 harus dihitung dengan Persamaan (1). Lalu, dikalikan dengan bobot setiap kriteria yang diperoleh dari metode ANP (Tabel 5), sehingga diperoleh matriks keputusan ternormalisasi terbobot menggunakan Persamaan (2). Tahap selanjutnya, dicari solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dengan Persamaan (3) dan (4), serta menghitung jarak Euclidean dari setiap alternatif (Tabel 7) dengan menggunakan Persamaan (5) dan (6) sehingga diperoleh koefisien kedekatan (closeness coefficient) dari PDB untuk solusi ideal (Tabel 8) menggunakan Persamaan (7). Tabel 7. Jarak Solusi Ideal Positif dan Jarak Solusi Ideal Negatif (Si) Dosen Si + Si - D1 0.03075 0.02223 D2 0.01023 0.03439 D3 0.02865 0.02425 D4 0.01737 0.03525 D5 0.03566 0.01895
  • 7. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 38 Tabel 8. Koefisien kedekatan dan peringkat dosen (Ci) Dosen Ci Peringkat D1 0.41953 4 D2 0.77077 1 D3 0.45844 3 D4 0.66995 2 D5 0.34695 5 1.3.7 Rancangan Antar Muka Rancangan antar muka berfokus pada penggunaan Unified Modeling Language (UML). UML menawarkan fasilitas menggambar menggunakan diagram use case yang dapat digunakan untuk mewakili aktivitas utama dari setiap pengguna dan interaksi antar pengguna.pada sebuah sistem. Sebuah diagram use case mempresentasikan suatu interaksi antara aktor dengan sistem. Gambar 4 menunjukan diagram use case yang menggambarkan SPK PDB dengan metode ANP dan TOPSIS. Ada empat fungsi utama yang terdapat pada SPK PDB, yaitu entri data dosen, entri kriteria dosen, entri bobot kriteria dan entri matriks keputusan. Pengguna utama dari sistem adalah dosen dan admin. Admin mengentrikan data master (dosen, kriteria dan sub kriteria), lalu mengentri data bobot kriteria merupakan hasil pengolahan ANP. Setelah itu, data penilaian setiap dosen berdasarkan kriteria yang diperoleh dari BAA dan LPPM dientrikan ke dalam matriks keputusan. Hasil peringkat/prestasi dosen diperoleh setelah sistem mengolah data tersebut dengan metode TOPSIS. Dosen dapat melihat laporan peringkat PDB. SPK PDB Entri kriteria dosen Entri bobot kriteria Entri data dosen login admin Entri matriks keputusan dosen <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> Laporan Peringkat Gambar 4. Diagram use case SPK PDB 1.3.8 Entity Relationship Diagram (ERD) ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan- kebutuhan untuk sistem pemrosesan basis data. ERD SPK PDB dengan metode ANP-TOPSIS ditunjukan dalam Gambar 5. IDSub NamaSub IDKriteria Bobot SubKriteria Dosen NIDN NmDosen PenAk Prodi Kriteria IDKriteria NamaKriteria Keterangan l< Hasil NIDN Koefisien Matriks KodeM NIDN IDSub Nilai l< l< l< l l l l Gambar 5. Diagram relasi antar tabel SPK PDB 2. PEMBAHASAN 2.1 Hasil Pengurutan Alternatif Pengentrian bobot-bobot kriteria ini ke dalam aplikasi untuk diolah dengan metode TOPSIS dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Entri bobot kriteria dari ANP Pengentrian nilai matriks keputusan yang akan diolah dengan metode TOPSIS dapat dilihat pada Gambar 7 dan hasil pengurutan alternatif PDB dengan TOPSIS tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Gambar 7. Entri nilai matriks keputusan
  • 8. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 39 Tabel 9. Peringkat PDB (closeness coefficient) Peringkat Dosen Closeness Coefficient 1 D2 0.7707696 2 D4 0.6699453 3 D3 0.4584431 4 D1 0.4195346 5 D5 0.3469539 2.2 Pengujian Pengurutan Dosen Berprestasi antara Metode ANP-TOPSIS dengan Metode ANP Pengujian dilakukan dengan mengukur performa sistem yang dikembangkan dengan cara membandingkan penggunaan metode ANP-TOPSIS dengan ANP. Salah satu parameter mengukur performa dari sebuah sistem adalah efisiensi. Efisiensi yang dimaksud adalah berapa banyak perbandingan berpasangan yang diperlukan untuk memperoleh hasil akhir pengurutan dosen berprestasi, semakin sedikit perbandingan berpasangan yang diperlukan, maka semakin efisiensi sistem dengan metode tertentu tersebut (Turban, Sharda, & Delan, 2005) . Hasil pengujian pada Tabel 10 memperlihatkan bahwa sistem yang dikembangkan dengan metode ANP-TOPSIS memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan metode ANP saja. Karena pemanfaatan metode ANP-TOPSIS mampu memberikan hasil pengurutan dengan jumlah perbandingan berpasangan yang relatif lebih sedikit (26 perbandingan berpasangan) dibandingkan dengan pengurutan menggunakan metode ANP (52 perbandingan berpasangan), sehingga sistem yang dikembangkan menggunakan metode ANP-TOPSIS mampu memberikan hasil pengurutan dalam waktu yang lebih singkat karena jumlah perbandingan berpasangan yang harus diolah lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan metode ANP. Tabel 10. Perbandingan antara metode ANP dengan metode ANP dan TOPSIS Jumlah Dosen ∑ Matriks Perbandingan Berpasangan Efisiensi ANP ANP dan TOPSIS 5 52 26 50% 10 77 26 66% 15 102 26 75% 3. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil dan pembahasan pada SPK PDB menggunakan metode ANP dan TOPSIS adalah sebagai berikut: a. Sistem yang dikembangkan mampu memberikan urutan dosen berprestasi berdasarkan atas bobot prioritas kriteria interdependensi dan dokumen penilaian dosen berprestasi. b. Hasil SPK PDB dapat dijadikan sebagai alternatif pengambilan keputusan bagi perguruan tinggi. c. Sistem yang dikembangkan dengan metode ANP dan TOPSIS dapat digunakan dengan jumlah kriteria yang dapat ditentukan oleh pembuat keputusan, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. d. Pemanfaatan metode ANP terbukti mampu menangani pengaruh interdependensi antar kriteria/sub kriteria sehingga hasil pembobotan kriteria menjadi lebih objektif dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. e. Pemanfaatan metode TOPSIS dapat mengefisienkan banyak langkah perbandingan berpasangan yang harus dilakukan menggunakan metode ANP dan memberikan hasil penilaian dalam waktu yang lebih singkat. f. SPK ini dapat juga digunakan untuk menentukan calon dosen tetap yang akan diterima sebagai dosen tetap yang merupakan ’urat nadi’ kelangsungan hidup di perguruan tinggi. g. SPK ini dapat dijadikan alternatif penilaian kinerja dosen perguruan tinggi. PUSTAKA Adriyendi & Rahmadi. 2011. Aplikasi AHP Sebagai Model SPK Pemilihan Dosen. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi informasi (SNATI) (hlm. 11–16). Ballı, S. & Korukoğlu, S. 2009. Operating Sistem Selection Using Fuzzy AHP and TOPSIS Methods. Mathematical and Computational Applications, 14(2): 119–130. Görener, A. 2012. Comparing AHP and ANP: An Application of Strategic Decisions Making in a Manufacturing Company. International Journal of Business and Social Science, 3(11): 194. Gustriansyah, R., Sensuse, D. I. & Ramadhan, A. 2015. Decision Support System for Inventory Management in Pharmacy Using Fuzzy Analytic Hierarchy Process and Sequential Pattern Analysis Approach. In Proceeding of the 3rd International Conference on New Media Studies (CONMEDIA 2015) (hlm. 18- 23). Tangerang. Hamidi, N., Gheibdoust, H. & Ramezanian, M. R. 2014. A combined ANP and fuzzy TOPSIS based strategic analysis of electronic service quality in healthcare services. Sciences, International Journal of Management and Humanity, 3(3): 1596–1602. Diakses dari http://www.ijmhsjournal.com Holzinger, A. 2011. Biomedical Decision Making: Reasoning and Decision Support. Hwang, C.-L. & Yoon, K. 1981. Multiple Attribute Decision Making Methods and Applications A State-of-the-Art Survey. New York: Springer-
  • 9. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 40 Verlag Berlin Heidelberg. Jafari, H., Saeidi, N., Amerkaabi, Noshadi, E. & Hallafi, H. R. 2013. A Hybrid Approach Using ANP and TOPSIS Methods for Comparative Analysis of Performance in Container Terminals. International SAMANM Journal of Marketing and Management, 1(3): 53–63. Jasril, & Meitarice, S. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Teladan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus: BPPM UIN Suska Riau). Jurnal Hasil Penelitian Dan Karya Ilmiah Dalam Bidang Sains, Teknologi Dan Industri, 11(1): 12–18. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2015. Pedoman Umum Pemilihan Dosen Berprestasi. Diakses dari http://upm.unsri.ac.id/userfiles/file/1.- Pedoman-Dosen-Berprestasi-2015.pdf Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 1st ed. Yogyakarta: Andi. Lavasani, S. M. M., Wang, J., Yang, Z. and Finlay, J. 2012. Application of MADM in a fuzzy environment for selecting the best barrier for offshore wells. Expert Syst. Appl., 39(3): 2466–2478. Lin, C.-T., Chen, C.-B. & Ying-Chan Ting. 2011. An ERP model for supplier selection in electronics industry. Expert System with Application, 38(3): 1760–1765. Othman, M. R., Wozny, G., & Repke, J.-U. 2011. Selection of Sustainable Chemical Process Design Using ANP: A Biodiesel Case Study. In Proceedings of the International Symposium on the Analytic Hierarchy Process (hlm. 1–6). Germany. Rinawati, D.I. & Handoko, M. I. T. 2015. Integrasi Metode ANP dan TOPSIS dalam Menentukan Prioritas Supplier Bahan Baku. J@ti Undip, 10(1): 7-18. Diakses dari http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/articl e/view/8132. Rouhani, S., Ghazanfari, M., & Jafari, M. 2012. Evaluation model of business intelligence for enterprise systems using fuzzy TOPSIS. Expert Systems with Applications, 39(3): 3764–3771. Diakses dari http://dx.doi.org/ 10.1016/j.eswa.2011.09.074 Saaty, T. L. 2004. Fundamentals of the analytic network process dependence and feedback in decision-making with a single Network. Journal of Systems Science and Systems Engineering, 13(2): 129–157. http://doi.org/ 10.1007/s11518-006-0158-y Saaty, T. L. 2008. The Analytic Network Process. Iranian Journal of Operations Research, 1(1): 1–27. Diakses dari http://www.iors.ir/journal/ browse.php?a_code=A-10-6-2&slc_lang=en& sid=1 Sakthivel, G. & Ilangkumaran, M. 2015. A hybrid multi-criteria decision making approach of ANP and TOPSIS to evaluate the optimum fuel blend in IC engine. International Journal of Decision Support Systems. 1(3): 268-293. Shahroudi, K., Rouydel, H., Assimi, S., & Eyvazi, H. R. 2011. Supplier selection and order allocation a main factor in supply chain. In Proceeding of 3rd International Conference on Advanced Management Science. Singapore: IACSIT Press. Shanian, A., & Savadogo, O. 2006. TOPSIS multiple-criteria decision support analysis for material selection of metallic bipolar plates for polymer electrolyte fuel cell. Journal of Power Sources, 159(2): 1095–1104. Diakses dari http://dx.doi.org/10.1016/j.jpowsour.2005.12.0 92 Susanty, A. & Adiati, W. 2014. Pemilihan Strategi Pemasaran di Kampoeng Kopi Banaran Menggunakan Pendekatan Metode ANP dan TOPSIS. J@TI Undip, 9(3): 163-172. Tanjung, H., & Abrista, D. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Gramedia. Tariq, A. and Rafi, K. 2012. Intelligent Decision Support System – A Framework. Information and Knowledge Management. Inf. Knowl. Manag., 2(6). Turban, E., Sharda, R.E., & Delan, D. 2005. Decision Support and Business Intelligent Systems, 7th ed. Prentice Hall. Yanti, N., & Rahmadani, U. 2014. Penyeleksian Calon Mahasiswa Dengan Fuzzy Multi Attribute Decision Making Menggunakan TOPSIS. In K. Surendro (Ed.), Konferensi Nasional Sistem Informasi (hlm. 304–310). Makassar. View publication statsView publication stats