SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
ANALITIC HIERARCHY PROCESS 
MAKALAH 
Disusun Oleh : 
Nama : Dendy Lazuardi Gumelar 
NPM : 1141177004093 
FAKULTAS ILMU KOMPUTER 
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta 
karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Sistem Pakar ini yang berjudul 
“Analityc Hierarchy Process” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah 
ditetapkan. 
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Sistem 
Pakar, dimana sumber materi diambil dari beberapa media pendidikan guna 
menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan. 
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari 
sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat 
membangun dari pembaca. 
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi pembaca. 
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Karawang,18 April 2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. 
Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat 
lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode 
komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan 
keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem 
pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara system 
informasi dan sistem cerdas. 
Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini 
dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk 
bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Dengan 
mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy 
Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat 
mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan 
multi kriteria yang ditetapkan. 
Metode AHP adalah metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, 
sedangkan pengambilan keputusan dibidang pembelian juga mengandalkan 
kriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang 
dan status supplier. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan 
untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok untuk menggunakan 
metode AHP dengan multi kriteria. 
Permasalahan 
Adapun permasalahan yang timbul ini disebabkan seseorang menemui berbagai 
kesulitan dalam mengambil keputusan dalam pemilihan kriteria diantaranya 
adalah kesulitan dalam criteria dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya 
akan dia beli yaitu : sepeda motornya memiliki desain yang bagus, berkualitas 
serta irit dalam bahan bakar. 
Tujuan 
Tujuan dari penulisan ini adalah memberi pengetahuan tentang arti dari metode 
AHP dan untuk membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentu 
dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal.
BAB II 
ISI 
Pengertian Sistem Penunjang Keputusan 
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) 
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan 
istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis 
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan 
data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah 
SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses 
pengambilan keputusan. 
Beberapa Definisi Lain dari Sistem Penunjang Keputusan 
1. Little (1970) 
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model 
untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan 
keputusannya. 
2. Alter (1990) 
membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan 
sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional 
dalam 5 hal : 
SPK 
Penggunaan :Aktif 
Pengguna :Manajemen 
Tujuan :Efektifitas 
Time horizon :Sekarang dan masa depan 
Kelebihan : Fleksibilitas 
PDE 
Penggunaan : Pasif 
Pengguna : Operator/Pegawai 
Tujuan : Efisiensi Mekanis 
Time horizon :Masa Lalu 
Kelebihan :Konsistensi 
3. Keen (1980) 
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat 
sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
4. Bonczek (1980) 
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas 
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem 
pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem 
processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. 
5. Hick (1993) 
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang 
mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk 
menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan 
keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. 
6. Man dan Watson 
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu 
pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk 
memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. 
7. Moore and Chang 
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan 
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, 
orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. 
8. Bonczek (1980) 
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas 
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem 
pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah. 
9. Turban & Aronson (1998) 
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan 
membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi 
terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada 
kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran 
manajer. 
10. Raymond McLeod, Jr. (1998) 
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan 
untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Macam – Macam Metode Sisem Penunjang Keputusan : 
 Metode Sistem pakar 
 Metode Regresi linier 
 Metode B/C Ratio 
 Metode AHP 
 Metode IRR 
 Metode NPV 
 Metode FMADM 
 Metode SAW 
Pengertian Metode AHP 
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. 
Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas 
persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses 
pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, 
menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member 
nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan 
mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang 
memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi 
tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks 
dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan 
dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. 
Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang 
bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan 
yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif 
sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 
1993). 
Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi 
perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan 
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing 
dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk 
menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang 
pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat 
dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, 
menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, 
artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan 
pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat 
ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut 
prioritas.
Prinsip Dasar dan Aksioma AHP 
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu: 
1. Dekomposisi 
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian 
secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam 
bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level 
alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan 
yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari 
hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin 
mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa 
dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki 
perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan 
level yang baru. 
2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments). 
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua 
elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. 
Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan 
berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan 
prioritas. 
3. Sintesa Prioritas 
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas 
dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen 
dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal 
dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal 
dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya. 
AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu : 
1. Aksioma Resiprokal 
Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan 
berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai 
elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen 
A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar 
daripada B, maka B=1/5 A. 
2. Aksioma Homogenitas 
Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda 
terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai
kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur 
elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi 
rendah dan inkonsistensi tinggi. 
3. Aksioma Ketergantungan 
Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada 
elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi 
hirarki. 
Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode AHP 
Kelebihan : 
1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai 
pada sub-sub kriteria yang paling dalam. 
2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai 
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas 
pengambilan keputusan. 
Metode “pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan 
masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan 
preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan model yang 
komperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan 
perbandingan yang sederhana, membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. 
“ Pairwaise comparison” AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif 
berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, 
namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara 
kuantitatif. 
Kelemahan : 
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. 
Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini 
melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak 
berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara 
statistik 
sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang 
terbentuk.
Tahapan Dalam Metode AHP 
Langkah-langkah AHP 
Langkah – langkah dan proses Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai 
berikut 
1. Memdefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk 
memilih alternatif atau menyusun prioriras alternatif, pada tahap ini dilakukan 
pengembangan alternatif. 
2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks 
dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur. 
3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini 
menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga 
elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan 
dari suatu matriks perbandinagan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat 
hierarki yang sama. 
4. Melakukan pengujian konsitensi terhadap perbandingan antar elemen yang 
didapatan pada tiap tingkat hierarki. 
Sedangkan langkah-langkah “pairwise comparison” AHP adalah : 
1. Pengambilan data dari obyek yang diteliti. 
2. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan responden dengan 
metode “pairwise comparison” AHP berdasar hasil kuisioner. 
3. Menghitung rata-rata rasio konsistensi dari masing-masing responden. 
4. Pengolahan dengan metode “pairwise comparison” AHP. 
5. Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat disimpulkan adanya 
konsitensi dengan tidak, bila data tidak konsisten maka diulangi lagi dengan 
pengambilan data seperti semula, namun bila sebaliknya maka digolongkan data 
terbobot yang selanjutnya dapat dicari nilai beta (b).
Contoh Kasus 
Adi berulang tahun yang ke-17, Kedua orang tuanya janji untuk membelikan sepeda 
motor sesuai yang di inginkan Adi. Adi memiliki pilihan yaitu motor Ninja, Tiger dan 
Vixsion . Adi memiliki criteria dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya akan dia 
beli yaitu : sepeda motornya memiliki desain yang bagus, berkualitas serta irit dalam 
bahan bakar. 
Penyelesaian 
1. Tahap pertama 
Menentukan botot dari masing – masig kriteria. 
Desain lebih penting 2 kali dari pada Irit 
Desain lebih penting 3 kali dari pada Kualitas 
Irit lebih penting 1.5 kali dari pada kualitas 
Pair Comparation Matrix 
Kriteria Desain Irit Kualitas Priority Vector 
Desain 1 2 3 0,5455 
Irit 0,5 1 1,5 0,2727 
Kualitas 0,333 0,667 1 0,1818 
Jumlah 1,833 3,667 5,5 1,0000 
3,00 
Consistency Index (CI) 0 
Consistency Ratio (CR) 0,0% 
Dari gambar diatas, Prioity Vector (kolom paling kanan) menunjukan bobot 
dari masing-masing kriteria, jadi dalam hal ini Desain merupakan bobot 
tertinggi/terpenting menurut Adi, disusul Irit dan yang terakhir adalah Kualitas. 
Cara membuat table seperti di atas 
1. Untuk perbandingan antara masing – masing kriteria berasal dari bobot yang 
telah di berikan ADI pertama kali. 
2. Sedangkan untuk Baris jumlah, merupakan hasil penjumalahan vertikal dari 
masing – masing kriteria. 
3. Untuk Priority Vector di dapat dari hasil penjumlahan dari semua sel 
disebelah Kirinya (pada baris yang sama) setelah terlebih dahulu dibagi 
dengan Jumlah yang ada dibawahnya, kemudian hasil penjumlahan tersebut 
dibagi dengan angka 3.
4. Untuk mencari Principal Eigen Value (max) 
Rumusnya adalah menjumlahkan hasil perkalian antara sel pada baris 
jumlah dan sel pada kolom Priority Vector 
5. Menghitung Consistency Index (CI) dengan rumus 
CI = (max-n)/(n-1) 
6. Sedangkan untuk menghitung nilai CR 
7. Menggunakan rumuas CR = CI/RI , nilai RI didapat dari 
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
RI 0 0 5,8 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 
Jadi untuk n=3, RI=0.58. 
Jika hasil perhitungan CR lebih kecil atau sama dengan 10% , ketidak konsistenan 
masih bisa diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 10%, tidak bisa diterima. 
2. Tahap Kedua 
Kebetulan teman ADI memiliki teman yang memiliki motor yang sesuai dengan 
pilihan ADI. Setelah Adi mencoba motor temannya tersebut adi memberikan 
penilaian ( disebut sebagai pair-wire comparation) 
Desain lebih penting 2 kali dari pada Irit 
Desain lebih penting 3 kali dari pada Kualitas 
Irit lebih penting 1.5 kali dari pada kualitas 
Ninja 4 kali desainnya lebih baik daripada tiger 
Ninja 3 kali desainnya lebih baik dari pada vixsion 
tiger 1/2 kali desainnya lebih baik dari pada Vixsion 
Ninja 1/3 kali lebih irit daripada tiger 
Ninja 1/4 kali lebih irit dari pada vixsion 
tiger 1/2 kali lebih irit dari pada Vixsion
Berdasarkan penilaian tersebut maka dapat di buat table (disebut Pair-wire 
comparation matrix) 
Desain Ninja Tiger Vixsion Priority Vector 
Ninja R 1 4 3 0,6233 
Tiger 0,25 1 0,5 0,1373 
Vixsion 0,333 2 1 0,2394 
Jumlah 1,583 7 4,5 1,0000 
3,025 
Consistency Index (CI) 0,01 
Consistency Ratio (CR) 2,2% 
Irit Ninja Tiger Vixsion Priority Vector 
Ninja R 1 0,333 0,25 0,1226 
Tiger 3 1 0,5 0,3202 
Vixsion 4 2 1 0,5572 
Jumlah 8 3,333 1,75 1,0000 
3,023 
Consistency Index (CI) 0,01 
Consistency Ratio (CR) 2,0% 
Irit Ninja Tiger Vixsion Priority Vector 
Ninja R 1,00 0,010 0,10 0,0090 
Tiger 100,00 1,00 10,0 0,9009 
Vixsion 10,00 0,100 1,0 0,0901 
Jumlah 111,00 1,11 11,10 1,0000 
3 
Consistency Index (CI) 0 
Consistency Ratio (CR) 0,0%
3. Tahap ketiga 
Setelah mendapatkan bobot untuk ketiga kriteria dan skor untuk masing-masing 
kriteria bagi ketiga motor pilihannya, maka langkah terakhir adalah menghitung total 
skor untuk ketiga motor tersebut. Untuk itu ADI akan merangkum semua hasil 
penilaiannya tersebut dalam bentuk tabel yang disebut Overall composite weight, 
seperti berikut. 
Overall composit weight weight Ninja R Tiger Vixsion 
Desain 0,5455 0,6233 0,1373 0,2394 
Irit 0,2727 0,1226 0,3202 0,5572 
Kualitas 0,1818 0,0090 0,9009 0,0901 
Composit Weight 0,3751 0,3260 0,2989 
Cara membuat Overall Composit weight adalah 
- Kolom Weight diambil dari kolom Priority Vektor dalam matrix Kriteria. 
- Ketiga kolom lainnya (Ninja, Tiger dan Vixsion) diambil dari kolom Priority 
Vector ketiga matrix Desain, Irit dan Kualitas. 
- Baris Composite Weight diperoleh dari jumlah hasil perkalian sel diatasnya 
dengan weight. 
Berdasarkan table di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa yang memiliki 
skor paling tinggi adalah Ninja yaitu 0,3751 , sedangkan disusul tiger dengan skor 
0,3260 dan yang terakhir adalah Vixsion dengan skor 0,2989. Akhirnya Adi akan 
membeli motor Ninja
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 
 Metode ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat. 
 Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika 
pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan 
dapat berkurang. 
 Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupun 
departemen untuk dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada.
Daftar Pustaka 
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/ 
http://bangded.blogspot.com/2011/04/penerapan-metode-ahp.html 
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/16/analisis-hierarki-proses/ 
http://piithaselaludisinii.blogspot.com/2011/04/macam-macam-metode-sistem-penunjang.html

More Related Content

What's hot

Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanMaitsa Anggraini
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaFebry San
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...AnisHaerunisa2
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestriawalkun
 
Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Dedi Suryono
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...Marini Khalishah Khansa
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...Yasmin Al-Hakim
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanBamm Wahid
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawanniasyahrini
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...SeptianCahyo10
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMarobo United
 
Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistemRifai Aulia
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Ismania1912
 

What's hot (20)

Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestri
 
Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2
 
Dss aplot
Dss aplotDss aplot
Dss aplot
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
 
DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
 

Similar to Analitic hierarchy process

SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Riskyyoni
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...shafa safina
 
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Mirantidewiputri
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...aprilia wahyu perdani
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Abud Maha
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxAgungWahyudi66
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...septiansch1623
 
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Lidya Septiani
 
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...Imel Aisyah Amini
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Lisa Andriyani
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Fadli2727
 
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...Nurli Hardianto
 
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...Gita Setiani
 
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...Dina Supriani
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...machildasari
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...DwiLarasati98
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...klaravita
 

Similar to Analitic hierarchy process (20)

SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
 
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
Sim, prof.dr. hapzi ali, mm,cma,miranti dewi putri,sistem pendukung pengambil...
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
 
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
 
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...
Sim 12, imel aisyah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan,univer...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
 
Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...
(5) SIM, Nurli Hardianto, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Un...
 
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...
Sim, gita setiani pramesuari, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , u...
 
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
 
Sim dwi ariyan
Sim dwi ariyanSim dwi ariyan
Sim dwi ariyan
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
 

Recently uploaded

Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 

Recently uploaded (20)

Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 

Analitic hierarchy process

  • 1. ANALITIC HIERARCHY PROCESS MAKALAH Disusun Oleh : Nama : Dendy Lazuardi Gumelar NPM : 1141177004093 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Sistem Pakar ini yang berjudul “Analityc Hierarchy Process” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Sistem Pakar, dimana sumber materi diambil dari beberapa media pendidikan guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi pembaca. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Karawang,18 April 2014
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara system informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan. Metode AHP adalah metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambilan keputusan dibidang pembelian juga mengandalkan kriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria. Permasalahan Adapun permasalahan yang timbul ini disebabkan seseorang menemui berbagai kesulitan dalam mengambil keputusan dalam pemilihan kriteria diantaranya adalah kesulitan dalam criteria dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya akan dia beli yaitu : sepeda motornya memiliki desain yang bagus, berkualitas serta irit dalam bahan bakar. Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah memberi pengetahuan tentang arti dari metode AHP dan untuk membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal.
  • 4. BAB II ISI Pengertian Sistem Penunjang Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Beberapa Definisi Lain dari Sistem Penunjang Keputusan 1. Little (1970) Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. 2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal : SPK Penggunaan :Aktif Pengguna :Manajemen Tujuan :Efektifitas Time horizon :Sekarang dan masa depan Kelebihan : Fleksibilitas PDE Penggunaan : Pasif Pengguna : Operator/Pegawai Tujuan : Efisiensi Mekanis Time horizon :Masa Lalu Kelebihan :Konsistensi 3. Keen (1980) Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
  • 5. 4. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. 5. Hick (1993) Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. 6. Man dan Watson Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. 7. Moore and Chang Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. 8. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah. 9. Turban & Aronson (1998) Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer. 10. Raymond McLeod, Jr. (1998) Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
  • 6. Macam – Macam Metode Sisem Penunjang Keputusan :  Metode Sistem pakar  Metode Regresi linier  Metode B/C Ratio  Metode AHP  Metode IRR  Metode NPV  Metode FMADM  Metode SAW Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993). Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.
  • 7. Prinsip Dasar dan Aksioma AHP AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu: 1. Dekomposisi Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru. 2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments). Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas. 3. Sintesa Prioritas Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya. AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu : 1. Aksioma Resiprokal Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A. 2. Aksioma Homogenitas Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai
  • 8. kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi. 3. Aksioma Ketergantungan Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki. Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode AHP Kelebihan : 1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Metode “pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana, membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. “ Pairwaise comparison” AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif. Kelemahan : 1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
  • 9. Tahapan Dalam Metode AHP Langkah-langkah AHP Langkah – langkah dan proses Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut 1. Memdefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioriras alternatif, pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif. 2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur. 3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandinagan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama. 4. Melakukan pengujian konsitensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatan pada tiap tingkat hierarki. Sedangkan langkah-langkah “pairwise comparison” AHP adalah : 1. Pengambilan data dari obyek yang diteliti. 2. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan responden dengan metode “pairwise comparison” AHP berdasar hasil kuisioner. 3. Menghitung rata-rata rasio konsistensi dari masing-masing responden. 4. Pengolahan dengan metode “pairwise comparison” AHP. 5. Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat disimpulkan adanya konsitensi dengan tidak, bila data tidak konsisten maka diulangi lagi dengan pengambilan data seperti semula, namun bila sebaliknya maka digolongkan data terbobot yang selanjutnya dapat dicari nilai beta (b).
  • 10. Contoh Kasus Adi berulang tahun yang ke-17, Kedua orang tuanya janji untuk membelikan sepeda motor sesuai yang di inginkan Adi. Adi memiliki pilihan yaitu motor Ninja, Tiger dan Vixsion . Adi memiliki criteria dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya akan dia beli yaitu : sepeda motornya memiliki desain yang bagus, berkualitas serta irit dalam bahan bakar. Penyelesaian 1. Tahap pertama Menentukan botot dari masing – masig kriteria. Desain lebih penting 2 kali dari pada Irit Desain lebih penting 3 kali dari pada Kualitas Irit lebih penting 1.5 kali dari pada kualitas Pair Comparation Matrix Kriteria Desain Irit Kualitas Priority Vector Desain 1 2 3 0,5455 Irit 0,5 1 1,5 0,2727 Kualitas 0,333 0,667 1 0,1818 Jumlah 1,833 3,667 5,5 1,0000 3,00 Consistency Index (CI) 0 Consistency Ratio (CR) 0,0% Dari gambar diatas, Prioity Vector (kolom paling kanan) menunjukan bobot dari masing-masing kriteria, jadi dalam hal ini Desain merupakan bobot tertinggi/terpenting menurut Adi, disusul Irit dan yang terakhir adalah Kualitas. Cara membuat table seperti di atas 1. Untuk perbandingan antara masing – masing kriteria berasal dari bobot yang telah di berikan ADI pertama kali. 2. Sedangkan untuk Baris jumlah, merupakan hasil penjumalahan vertikal dari masing – masing kriteria. 3. Untuk Priority Vector di dapat dari hasil penjumlahan dari semua sel disebelah Kirinya (pada baris yang sama) setelah terlebih dahulu dibagi dengan Jumlah yang ada dibawahnya, kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan angka 3.
  • 11. 4. Untuk mencari Principal Eigen Value (max) Rumusnya adalah menjumlahkan hasil perkalian antara sel pada baris jumlah dan sel pada kolom Priority Vector 5. Menghitung Consistency Index (CI) dengan rumus CI = (max-n)/(n-1) 6. Sedangkan untuk menghitung nilai CR 7. Menggunakan rumuas CR = CI/RI , nilai RI didapat dari n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RI 0 0 5,8 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Jadi untuk n=3, RI=0.58. Jika hasil perhitungan CR lebih kecil atau sama dengan 10% , ketidak konsistenan masih bisa diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 10%, tidak bisa diterima. 2. Tahap Kedua Kebetulan teman ADI memiliki teman yang memiliki motor yang sesuai dengan pilihan ADI. Setelah Adi mencoba motor temannya tersebut adi memberikan penilaian ( disebut sebagai pair-wire comparation) Desain lebih penting 2 kali dari pada Irit Desain lebih penting 3 kali dari pada Kualitas Irit lebih penting 1.5 kali dari pada kualitas Ninja 4 kali desainnya lebih baik daripada tiger Ninja 3 kali desainnya lebih baik dari pada vixsion tiger 1/2 kali desainnya lebih baik dari pada Vixsion Ninja 1/3 kali lebih irit daripada tiger Ninja 1/4 kali lebih irit dari pada vixsion tiger 1/2 kali lebih irit dari pada Vixsion
  • 12. Berdasarkan penilaian tersebut maka dapat di buat table (disebut Pair-wire comparation matrix) Desain Ninja Tiger Vixsion Priority Vector Ninja R 1 4 3 0,6233 Tiger 0,25 1 0,5 0,1373 Vixsion 0,333 2 1 0,2394 Jumlah 1,583 7 4,5 1,0000 3,025 Consistency Index (CI) 0,01 Consistency Ratio (CR) 2,2% Irit Ninja Tiger Vixsion Priority Vector Ninja R 1 0,333 0,25 0,1226 Tiger 3 1 0,5 0,3202 Vixsion 4 2 1 0,5572 Jumlah 8 3,333 1,75 1,0000 3,023 Consistency Index (CI) 0,01 Consistency Ratio (CR) 2,0% Irit Ninja Tiger Vixsion Priority Vector Ninja R 1,00 0,010 0,10 0,0090 Tiger 100,00 1,00 10,0 0,9009 Vixsion 10,00 0,100 1,0 0,0901 Jumlah 111,00 1,11 11,10 1,0000 3 Consistency Index (CI) 0 Consistency Ratio (CR) 0,0%
  • 13. 3. Tahap ketiga Setelah mendapatkan bobot untuk ketiga kriteria dan skor untuk masing-masing kriteria bagi ketiga motor pilihannya, maka langkah terakhir adalah menghitung total skor untuk ketiga motor tersebut. Untuk itu ADI akan merangkum semua hasil penilaiannya tersebut dalam bentuk tabel yang disebut Overall composite weight, seperti berikut. Overall composit weight weight Ninja R Tiger Vixsion Desain 0,5455 0,6233 0,1373 0,2394 Irit 0,2727 0,1226 0,3202 0,5572 Kualitas 0,1818 0,0090 0,9009 0,0901 Composit Weight 0,3751 0,3260 0,2989 Cara membuat Overall Composit weight adalah - Kolom Weight diambil dari kolom Priority Vektor dalam matrix Kriteria. - Ketiga kolom lainnya (Ninja, Tiger dan Vixsion) diambil dari kolom Priority Vector ketiga matrix Desain, Irit dan Kualitas. - Baris Composite Weight diperoleh dari jumlah hasil perkalian sel diatasnya dengan weight. Berdasarkan table di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa yang memiliki skor paling tinggi adalah Ninja yaitu 0,3751 , sedangkan disusul tiger dengan skor 0,3260 dan yang terakhir adalah Vixsion dengan skor 0,2989. Akhirnya Adi akan membeli motor Ninja
  • 14. BAB III PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :  Metode ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.  Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.  Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupun departemen untuk dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada.
  • 15. Daftar Pustaka http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/ http://bangded.blogspot.com/2011/04/penerapan-metode-ahp.html http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/16/analisis-hierarki-proses/ http://piithaselaludisinii.blogspot.com/2011/04/macam-macam-metode-sistem-penunjang.html