Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pendukung keputusan (SPK), yang memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama untuk masalah yang kompleks. SPK terdiri dari basis data, model, dan antarmuka pengguna. Dokumen ini juga membahas manfaat SPK bagi perusahaan dan dampak jika tidak menerapkan SPK.
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan
Disusun Oleh :
Aprilia Wahyu Perdani (43116110355)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (Sparague, R. H. and Watson H.
J. 1993).
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan
kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi
yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement
science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al,
1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan
dengan kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Anonym 1, 2014)
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen
besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User
Interface.
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data
yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar
3. maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang
relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar
simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari
permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang
ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan
antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model
Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah
sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer.
User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima
masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan (Anonym 1, 2014)
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang
dapat diambil dari SPK adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data / informasi bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
4. Tahap – tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif
tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi
kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi
dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah
yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan
memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat
pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah
dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah:
• Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah
yang semi/tidak terstruktur.
• Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada
semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
• Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan
bukan peningkatan efisiennya.
Karakteristik system pendukung keputusan antara lain :
a) Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada
management by perception
b) Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap
memegang control proses pengambilan keputusan
c) Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur
d) Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan
e) Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item
f) Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani
kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen
5. Implementasi DSS PT Astra International (Anonym 3, 2012)
Dari hasil penelitian penyusun terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh
perusahaan tersebut dalam hal penilaian yang mana hal tersebut akan
mengacu pada promosi kenaikan jabatan yaitu, yang pertama adalah atasan
penilai kesulitan menilai karyawan dalam jumlah besar, hal ini dapat
mengakibatkan subjektifitas dalam penilaian yang membuat karyawan yang
dipilih untuk menempati jabatan tertentu terkadang tidak sesuai dengan
kriteria jabatan tersebut, yang kedua adalah perhitungan kriteria memakan
waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan banyaknya aspek penilaian yang
harus dievaluasi oleh atasan penilai sehingga terkadang membuat beberapa
karyawan tidak memiliki penilaian, dan yang ketiga adalah atasan penilai
kesulitan dalam menganalisis hasil penilaian kinerja karyawan yang
menyebabkan karyawan tidak mengetahui kekurangan mereka ada pada
aspek apa saja, sehingga karyawan sulit untuk memperbaiki kekurangan
mereka, sedangkan bagi atasan penilai kesulitan dalam memberikan evaluasi
kerja terhadap karyawan yang memiliki kinerja di bawah rata-rata, sehingga
tidak ada motivasi diantara keduanya untuk meningkatkan kualitas kinerja
mereka. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diterapkan oleh penyusun di
PT. Astra International, Tbk - DSO sebagai media tambahan demi menunjang
terlaksananya proses promosi kenaikan jabatan yang lebih berkualitas dan
maksimal. Pada hal ini, proses penilaian dan perhitungan menggunakan
metode gap analysis dimana metode tersebut akan memperhatikan
kesenjangan antara kinerja aktual dan kinerja standar. Sehingga semakin
jauh senjang yang diperoleh maka semakin jauh pula karyawan tersebut
dengan kriteria yang dibandingkan.Berdasarkan hasil dari pengujian alpha
maupun beta yang telah dilakukan pada tahap implementasi dan pengujian
dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi SPK ini dapat membantu atasan
penilai dalam hal penilaian kinerja karyawan untuk menentukan karyawan
mana yang layak menempati jabatan tertentu dengan kriteria yang sudah
ditentukan.
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System
Bagi Perusahaan: (anonym 2, 2013)
1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga
data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai
laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh
pihak manajemen perusahaan.
6. 2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional
yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang
menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka
dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam
hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap
harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan
pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional
perusahaan)
Dampak Bagi Perusahaan Yang Tidak Menginplementasikan Sistem DSS :
(Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001).
1. Tidak dapat memperluas kemampuan pengambilan keputusan
2. Waktu yang dibutuhkan relatif lamban dalam memecahkan masalah
3. Sulit memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan
Daftar Pustaka:
• Sparague, R. H. and Watson H. J. 1993. Decision Support Systems:
Putting Theory Into Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.
• Anonym 1, 2014. http://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-
pengambilan-keputusan.html (6 Desember 2017, Jam 19.10)
• Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems
and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle
River, NJ.
• Anonym 2, 2013. https://ag92110007.wordpress.com/decision-
support-system-sistem-pendukung-keputusan/ (6 Desember 2017,
Jam 19.00)
• Anonym 3, 2012. https://repository.unikom.ac.id/26787/ (6 Desember
2017, Jam 19.15)