Dokumen tersebut membahas konsep-konsep terkait penerangan, yaitu fluks cahaya, intensitas cahaya, illuminasi, dan luminasi. Fluks cahaya adalah jumlah seluruh garis cahaya yang dipancarkan sumber cahaya, diukur dalam lumen. Intensitas cahaya adalah fluks cahaya per steradian, diukur dalam candela. Illuminasi adalah fluks cahaya yang jatuh pada permukaan, diukur dalam lux. Luminasi adalah fluks c
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Konsep & satuan penerangan
1. KONSEP DAN SATUAN PENERANGAN
A. FLUKSI CAHAYA
Semua sumber cahaya yang memancarkan sinarnya ke segala arah berbentuk garis-garis
cahaya. Semua garis-garis cahaya ini disebut cahaya atau fluksi cahaya.
Definisi
Fluksi cahaya adalah jumlah seluruh garis-garis yang dipancarkan oleh suatu sumber
cahaya.
Satuan dan Notasi
Satuan yang digunakan untuk mengukur fluksi cahaya adalah lumen disingkat dengan
lm atau decalumen disingkat dengan dlm ( 1 dlm = 10 lm).
Suatu sumber cahaya memancarkan arus cahaya satu lumen dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Apabila sebuah bola dengan jari-jari R di titik pusat bola diletakkan suatu sumber
cahaya satu cendela maka setiap sudut ruang sebesar satu steradian mecakup arus
cahaya 4 lumen. Jadi arus cahaya 1 lumen adalah dari jumlah tersebut. Simbul untuk
menyatakan fluksi cahaya adalah ϕ (dibaca phi). Dengan demikian suatu sumber
cahaya memancarkan fluksi cahaya sebesar 240 lumen dapat ditulis ϕ = 240 lumen.
Contoh Fluksi Cahaya Lampu
Sebuah lampu listrik bersinar karena lampu mengubah energi listrik menjadi energi
cahaya. Jadi makin besar daya yang diambil oleh lampu makin besar pula fluksi cahaya yang
dibangkitkannya.
Contoh : Lampu 25 watt menghasilkan cahaya 240 lumen.
B. INTENSITAS CAHAYA
Setiap sumber cahaya mempunyai kuat cahaya yang berbeda. Lampu pjar dari 25 watt
lebih terang bila dibandingkan dengan lampu pijar dari 15 watt. Ini berarti lampu pijar 25
watt menghasilkan fluksi cahaya lebih besar dari lampu 15 watt.
Definisi
Intensitas cahaya atau kuat cahaya adalah hasil bagi antara jumlah fluksi yang
terkandung dalam suatu sudut ruang dengan sudut ruang tersebut.
Satuan dan Notasi
2. Intensitas cahaya diukur dalam lumen tiap steradian (lm/sr) atau candela (dc). 1 candela
adalah kuat arus cahaya dari sebuah bola platina yang dipanaskan sampai titik leburnya
dengan luas permukaan 1 cm2.
C. ILLUMINASI
Suatu permukaan menjadi terang bila suatu cahaya jatuh (mengenai) permukaan itu.
Kuat penerangan pada permukaan tersebut dinamakan illuminasi.
Definisi
Illuminasi atau kuat penerangan adalah menyatakan jumlah fluksi cahaya yang ditangkap
oleh suatu bidang tegak lurus yang luasnya satu satuan luas.
Satuan dan Notasi
Satuan yang digunakan untuk mengukur illuminasi adalah lumen per meter persegi (lm/m2)
atau lux. Lambang illuminasi dinyatakan dengan huruf E.
Contoh Illuminasi
Suatu sumber cahaya memancarkan fluksi cahaya ke segala arah. Suatu bidang tegak lurus
pada cahaya yang luasnya A hanya menangkap fluksi sebesar ϕ, maka kuat cahaya pada
bidang tersebut dapat dihitung dengan rumus:
E =
ϕ
퐴
Keterangan :
E = Illuminasi (lux), ϕ = fluksi cahaya (lumen), A = Luas permukaan (m2).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kuat penerangan adalah jarak antara sumber
cahaya dengan permukaan benda. Suatu bidang permukaan akan lebih terang dari bidang
permuakaan yang lain yang diletakkan lebih jauh dari suatu sumber cahaya dengan kuat
cahaya dan arah cahaya tertentu.
D. LUMINASI
Definisi
Suatu fluksi cahaya yang dicakup oleh sudut ruang satu steradian dengan luas permukaan
sumber cahaya satu meter persegi tegak lurus terhadap cahaya.
Satuan dan Notasi
Luminasi diukur dalam lumen tiap meter persegi tiap steradian dengan luas permukaan
sumber cahaya satu meter persegi. Luminasi diberi notasi L.
3. Contoh Luminasi
Suatu elemen sumber cahaya dengan luas permukaan menyinari sebuah titik pada suatu
bidang datar membentuk sudut 휑 terhadap garis tegak lurus pada bidang tersebut. Luas
permukaan bidang cahaya adalah A yang membentuk sudut φ dengan garis tegak lurus
bidang datar. Jadi luas permukaan bidang yang tegak lurus dengan cahaya pada permukaan
sumber cahaya adalah proyeksinya, yaitu A’ = A cos φ
Bila kuat cahaya pada bidang tersebut adalah I maka:
I = LA
L = I/A
E. HUKUM ILLUMINASI
Hukum kebalikan luas illuminasi
Kuat penerangan E pada suatu permukaan bidang dA yang membentuk sudut ruang d
dititik pusat cahaya yang memancarkan fluksi d ϕ dapat dinyatakan dengan :
E = I d
dA′