SlideShare a Scribd company logo
BAB 8
KONSEP DAN
PENOMENA
KUANTUM
Presentations are communication tools that can be used as
speeches, reports, and more.
Education University
www.website.com
SMN 5 BENGKULU SELATAN
PRESENTATION
WPS TEMPLATE
Presentations are communication tools that can be used
as demonstrations.
KELOMPOK 6
DESI
RATENA
SARI
01
LARA
MARSULINA
02
FIORA
AMANDA
03
Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
RADIASI BENDA
HITAM
01
Presentations are communication tools that can be used as
speeches, reports, and more.
SMN 5 BENGKULU SELATAN
HUKUM
STEFAN-BOLTZMANN
Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
oseph Stefan dan Ludwig Boltzmann menemukan
bahwa laju energi radiasi dari benda memenuhi
persamaan
Setiap benda memiliki kemampuan meradiasikan energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik yang disebut emisivitas (e).
Nilai emisivitas berkisar dari 0 sampai 1. Permukaan yang sangat hitam
memiliki emisivitas mendekati 1, sebaliknya permukaan yang sangat
mengkilap memiliki emisivitas mendekati nol.
Kemampuan menyerap energi sama
dengan kemampuan untuk meradiasikan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa
pemancar energi yang baik merupakan penyerap energi yang baik
SMN 5 BENGKULU SELATAN
HUKUM
WILHEM WIEN
Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
SMN 5 BENGKULU SELATAN
Wilhem Wien mencoba menemukan hubungan empiris antara
panjang gelombang radiasi yang dipancarkan benda hitam dan suhu
benda. Wien menemukan bahwa:
a.pada suhu yang berbeda-beda panjang gelombang radiasi pada
saat intensitas maksimum bergeser ke panjang gelombang yang
semakin kecil.
b.panjang gelombang radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding
terbalik dengan suhu mutlak benda. Secara matematis, pernyataan
Wien dituliskan sebagai berikut
mT = 2,9 x 10–3 mK
Perumusan Rayleigh dan Jeans
Lord Rayleigh dan Sir James H Jeans menggunakan teori
kinetik gas untuk menjelaskan radiasi benda hitam. Menurut
fisika klasik mengenai ekuipartisi energi, energi rata-rata setiap
derajat kebebasan pada suhu T adalah 1/2 kT .
Persamaan matematis yang didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans
menunjukkan bahwa untuk  yang membesar, intensitas akan
semakin kecil dan jika  mendekati tak hingga, intensitas akan
mendekati nol.
Hal ini tidak sesuai dengan hasil empiris. (Hasil Rayleigh dan Jeans
tidak sesuai untuk 
mendekati nol)
PERUMUSAN
Rayleigh dan Jeans
WPS TEMPLATE
SMN 5 BENGKULU SELATAN
HIPOTESIS
kuantum planck
Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
SMN 5 BENGKULU SELATAN
Planck mengemukakan teori baru dengan menganggap bahwa energi radiasi
yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul bermuatan listrik merupakan
kelipatan bilangan bulat positif dari hf, yaitu
E = nhf
Para ilmuan mencoba menjelaskan ketidaksesuaian konsep
fisika klasik dengan fakta eksperimen dengan kerja keras.
Mereka mensyukuri nikmat Tuhan dengan cara
mendedikasikan hidup mereka untuk ilmu pengetahuan.
contoh soal Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
SMN 5 BENGKULU SELATAN
Misalkan, panjang gelombang maksimum spektrum
cahaya tampak Matahari 5.000 Å.
Tentukan suhu permukaan Matahari?
Jawab:
maks = 5.000 Å = 5 x 10-7 m.
Berdasakan Hukum Wien, dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan
2,989 × 10−3mK
Education University
www.website.com
University Education Template
WPS TEMPLATE
teori
kuantum cahaya
02
Presentations are communication tools that can be used as
speeches, reports, and more.
Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
konsep foton
Foton merupakan partikel dasar dalam fenomena elektromagnetik.
Partikel dasar ini merupakan bentuk radiasi elektromagnetik, tidak
bermuatan listrik.
Foton bergerak di dalam vakum dengan kecepatan cahaya c, sehingga
sifat gelombang yang dimiliki sama dengan sifat cahaya.
Selain mempunyai sifat sebagai gelombang, foton juga memiliki sifat
sebagai partikel, fenomena ini disebut sebagai dualisme gelombang-
partikel.
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan
memindahkan energi. Besarnya energi sebuah foton memenuhi
persamaan:
Foton yang tergolong energi rendah adalah gelombang radio
atau gelombang mikro, foton energi sedang adalah cahaya
tampak, foton energi tinggi adalah sinar X, sementara energi
yang lebih tinggi lagi adalah sinar gamma.
efek fotolisterik
Efek fotolistrik adalah suatu gejala terlepasnya elektron-
elektron dari permukaan pelat logam yang disinari cahaya
dengan frekuensi tertentu.
Eksperimen pada rangkaian efek fotolistrik dengan cara
mengubah-ubah intensitas cahaya dan frekuensi cahaya yang
jatuh pada pelat logam. Berikut ini hasil-hasil yang diperoleh:
a.Saat mengamati efek yang ditimbulkan oleh cahaya dengan
frekuensi tertentu, perubahan intensitas cahaya
mengakibatkan perubahan jumlah elektron yang keluar. Akan
tetapi, energi kinetik yang dimiliki elektron tidak mengalami
perubahan. (Gambar 9.3).
b.Energi kinetik elektron berbanding lurus dengan frekuensi
gelombang cahaya. (Gambar 9.4).
c. Ketika frekuensi cahaya yang jatuh pada anode diubah-ubah, efek fotolistrik hanya dapat terjadi
pada saat frekuensi cahaya lebih besar daripada frekuensi ambang fo. Frekuensi ambang adalah
batas frekuensi terkecil yang dapat menyebabkan terjadinya efek fotolistrik. Frekuensi ambang
tidak berubah meskipun intensitas cahaya diubah. Frekuensi ambang berubah jika jenis logamnya
diganti.
Menurut teori klasik, energi yang dikandung gelombang elektromagnetik bersesuaian dengan
intensitasnya. Jika intensitas semakin tinggi, energi gelombang elektromagnetik juga akan meninggi.
Medan listrik yang dibawa gelombang elektromagnetik akan memberikan gaya kepada elektron di
permukaan logam dan elektron akan memperoleh energi dari gelombang. Jika energi yang dimiliki
elektron cukup besar, elektron akan terlepas dari permukaan logam.
Menurut teori klasik, seharusnya yang ada adalah intensitas ambang. Dengan kebergantungan energi
cahaya pada intensitasnya, hubungan linier antara energi kinetik elektron dan frekuensi gelombang
elektromagnetik sama sekali tidak dapat dijelaskan.
Energi kinetik yang dimiliki elektron dapat dicari dari potensial ambang (pada saat arus sama dengan nol).
Beda potensial ini bersifat menahan laju elektron.
Jika suatu ketika jarum amperemeter menunjuk angka nol, artinya tidak ada elektron yang lepas dari
permukaan anode. Berarti, besarnya energi potensial yang diberikan oleh sumber tegangan sama dengan
energi kinetik yang dimiliki elektron.
Nilai beda potensial pada saat itu disebut potensial penghenti (cut off potential = V0).
Besarnya potensial penghenti V0,
bersesuaian dengan energi kinetik Ek
elektron
Hubungan antara Vo dan frekuensi cahaya f
untuk bahan A dan bahan B.
Ek = e V0
Untuk jenis logam yang berbeda, fungsi kerja akan berbeda pula
karena perbedaan energi ikat antara elektron dan ion dalam logam.
Untuk jenis logam tertentu dapat dituliskan persamaan berikut. W = hf0
Jika frekuensi foton lebih besar daripada frekuensi ambang, kelebihan energi
yang diterima elektron itu akan menjadi energi kinetik elektron.
Ek = hf – W atau Ek = hf – hf0
3. Proses Pembentukan Sinar-X
Proses pembentukan sinar-X merupakan proses kebalikannya, yakni aliran
elektron yang menumbuk permukaan logam dapat menghasilkan foton-foton
sinar-X.
Sinar-X didapatkan ketika elektron-elektron bergerak dengan kecepatan
tinggi yang diperoleh melalui beda potensial tinggi menumbuk suatu
permukaan logam.
Sinar-X didapatkan ketika elektron-elektron bergerak dengan kecepatan
tinggi yang diperoleh melalui beda potensial tinggi menumbuk suatu
permukaan logam.
Berkas elektron dihasilkan oleh katode yang dipanaskan dengan filamen di
dalam ruang hampa.
Bahan sasarannya berupa logam yang memiliki titik leleh tinggi yang
berfungsi sebagai anode yang berpotensial tinggi antara 103 – 106 volt
terhadap katode.
Tentunya, tabung ini harus dilengkapi dengan sumber tegangan listrik yang dapat menghasilkan
tegangan tinggi.
Sebagian besar elektron yang jatuh di anode akan kehilangan energi kinetiknya yang berubah menjadi energi
panas (± 90%). Energi panas tersebut timbul karena tumbukan antarelektron di anode. Akan tetapi, sebagian
kecil elektron akan kehilangan sebagian besar energinya akibat tumbukan dengan elektron di anode. Energi
inilah yang berubah menjadi sinar-X.
Jika elektron menumbuk atom pada anode, seluruh energi kinetik elektron digunakan untuk menghasilkan
radiasi sinar-X, akan berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut.
4. Efek Compton
Penelitian hamburan sinar-X yang dilakukan oleh ahli FisikaAmerika Serikat, Arthur H.
Compton (1892–1962) menghasilkan gejala baru, yakni perubahan panjang gelombang
sebelum dan sesudah sinar-X dihamburkan.
Gejala ini dapat dijelaskan oleh Compton dengan menganggap bahwa yang terjadi
adalah tumbukan antara kuantum cahaya dan elektron bebas.
Jika foton menumbuk elektron, sebagian energi foton akan diberikan kepada elektron
sehingga elektron akan memiliki energi kinetik. Sementara itu, energi foton setelah
tumbukan akan berkurang.
Peristiwa tumbukan antara foton, berupa sinar-X, dan elektron
bebas. Pada gambar tersebut dilukiskan bahwa sinar-X
menumbuk elektron yang diam. Setelah tumbukan, sinar-X
terhambur dengan sudut dan mengalami penurunan energi
dari E menjadi E’. Di pihak lain, elektron bergerak dengan arah
membentuk sudut dengan arah gerak foton sebelum
tumbukan. Hamburan yang dialami oleh sinar-X itu disebut
hamburan Compton dengan ciri–ciri khas terjadinya
perubahan menjadi dengan nilai yang lebih besar.
Karena energi yang terlibat bernilai sangat tinggi serta kemungkinan besar
kecepatan elektron setelah tumbukan pun sangat besar, persamaan dinamika yang
digunakan adalah dinamika relativistik.
Compton menggeser-geser detektor sesuai
dengan sudut hamburan. Ia mengukur
panjang gelombang untuk sudut yang
bersesuaian.Compton menemukan adanya
kesesuaian antara hasil percobaan dan apa
yang diperkirakan pada persamaan di atas.
6. Sifat Gelombang pada Partikel
a. Panjang Gelombang de Broglie
de Broglie membayangkan bahwa kuantisasi lintasan elektron sebagai nada-nada
harmonik. Lintasan yang pertama merupakan harmonik-1, yang terdiri atas sebuah
gelombang, lintasan kedua merupakan harmonik-2, yang terdiri atas dua gelombang, dan
seterusnya.
Menurut de Broglie, panjang lintasan elektron sama dengan bilangan
bulat dikalikan suatu panjang gelombang.
2 rn = n
b. Teori Ketidakpastian Heisenberg
Posisi sebuah elektron dapat ditentukan dengan menggunakan cahaya atau partikel
lain yang ditumbukkan kepada elektron tersebut.
ketika menumbuk elektron, cahaya dengan panjang gelombangl memiliki momentum ,
dengan demikian, elektron akan mengalami perubahan momentum.
Peristiwa inilah yang menyebabkan ketidakpastian dalam mengukur momentum sebuah
elektron.
Sesuai dengan prinsip peristiwa tumbukan, perubahan momentum elektron sekurang-
kurangnya sama dengan momentum foton, yaitu:
Karena ketidakpastian pengukuran posisi elektron sekurang-kurangnya sama dengan
panjang gelombang cahaya yang digunakan, yakni x   , ketidakpastian momentum p
dan ketidakpastian posisi saat pengukuran kedua besaran itu secara bersama-sama akan
diperoleh:
Ungkapan teori ketidakpastian yang dikemukakan oleh Werner Heisenberg menunjukkan
bahwa jika Anda dapat menentukan posisi partikel dengan ketelitian tinggi, momentumnya
menjadi lebih tidak pasti.
Demikian juga sebaliknya, jika Anda dapat menentukan momentum suatu partikel
dengan ketelitian tinggi, penentuan posisinya menjadi kurang pasti.
contoh soal Education University
www.website.com
WPS TEMPLATE
SMN 5 BENGKULU SELATAN
Hasil ketelitian pengukuran posisi suatu
elektron adalah 2 x 10–11 m. Jika diketahui
konstanta Planck 6,63 x 10–34 Js, tentukanlah
ketidakpastian hasil pengukuran momentum
elektron tersebut.
Jawab:
p x  h−34
p  ℎ =
6,63×10
 2×10−11
p  3,315 x 10-23 Ns-1
Educational Courseware Template
THANKS
Presentations are communication tools that can be used as
speeches, reports, and more.
Education University
www.website.com
University Education Template
PRESENTATION
WPS TEMPLATE

More Related Content

Similar to KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx

Makalah fisika rbh
Makalah fisika rbhMakalah fisika rbh
Makalah fisika rbhSalsa Fariza
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
YuniartiUlfa1
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
oilandgas24
 
efek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptxefek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptx
rahajengnastiti96
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
Nadyaokta
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
Siti Hartati
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Prisilia Meifi Mondigir
 
Efek fotolistrik
Efek fotolistrikEfek fotolistrik
Efek fotolistrik
Amalia Lia
 
Elektron
ElektronElektron
fisika
 fisika fisika
fisika
Meisin Rahman
 
fisika
 fisika fisika
fisika
Meisin Rahman
 
Konsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantumKonsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantum
MichaelJonathan30
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
ujangsupiandi
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
Lilis Sartika
 
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikelBab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Hasna Nabella
 
Fisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdfFisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdf
uwPremium
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
1habib
 

Similar to KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx (20)

Makalah fisika rbh
Makalah fisika rbhMakalah fisika rbh
Makalah fisika rbh
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
efek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptxefek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptx
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Efek fotolistrik
Efek fotolistrikEfek fotolistrik
Efek fotolistrik
 
Elektron
ElektronElektron
Elektron
 
fisika
 fisika fisika
fisika
 
fisika
 fisika fisika
fisika
 
Konsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantumKonsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantum
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikelBab iv-dualisme-gelombang-partikel
Bab iv-dualisme-gelombang-partikel
 
Fisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdfFisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdf
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx

  • 1. BAB 8 KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM Presentations are communication tools that can be used as speeches, reports, and more. Education University www.website.com SMN 5 BENGKULU SELATAN PRESENTATION WPS TEMPLATE
  • 2. Presentations are communication tools that can be used as demonstrations. KELOMPOK 6 DESI RATENA SARI 01 LARA MARSULINA 02 FIORA AMANDA 03
  • 3. Education University www.website.com WPS TEMPLATE RADIASI BENDA HITAM 01 Presentations are communication tools that can be used as speeches, reports, and more. SMN 5 BENGKULU SELATAN
  • 4. HUKUM STEFAN-BOLTZMANN Education University www.website.com WPS TEMPLATE oseph Stefan dan Ludwig Boltzmann menemukan bahwa laju energi radiasi dari benda memenuhi persamaan Setiap benda memiliki kemampuan meradiasikan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang disebut emisivitas (e). Nilai emisivitas berkisar dari 0 sampai 1. Permukaan yang sangat hitam memiliki emisivitas mendekati 1, sebaliknya permukaan yang sangat mengkilap memiliki emisivitas mendekati nol. Kemampuan menyerap energi sama dengan kemampuan untuk meradiasikan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemancar energi yang baik merupakan penyerap energi yang baik SMN 5 BENGKULU SELATAN
  • 5. HUKUM WILHEM WIEN Education University www.website.com WPS TEMPLATE SMN 5 BENGKULU SELATAN Wilhem Wien mencoba menemukan hubungan empiris antara panjang gelombang radiasi yang dipancarkan benda hitam dan suhu benda. Wien menemukan bahwa: a.pada suhu yang berbeda-beda panjang gelombang radiasi pada saat intensitas maksimum bergeser ke panjang gelombang yang semakin kecil. b.panjang gelombang radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda. Secara matematis, pernyataan Wien dituliskan sebagai berikut mT = 2,9 x 10–3 mK
  • 6. Perumusan Rayleigh dan Jeans Lord Rayleigh dan Sir James H Jeans menggunakan teori kinetik gas untuk menjelaskan radiasi benda hitam. Menurut fisika klasik mengenai ekuipartisi energi, energi rata-rata setiap derajat kebebasan pada suhu T adalah 1/2 kT . Persamaan matematis yang didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans menunjukkan bahwa untuk  yang membesar, intensitas akan semakin kecil dan jika  mendekati tak hingga, intensitas akan mendekati nol. Hal ini tidak sesuai dengan hasil empiris. (Hasil Rayleigh dan Jeans tidak sesuai untuk  mendekati nol) PERUMUSAN Rayleigh dan Jeans WPS TEMPLATE SMN 5 BENGKULU SELATAN
  • 7. HIPOTESIS kuantum planck Education University www.website.com WPS TEMPLATE SMN 5 BENGKULU SELATAN Planck mengemukakan teori baru dengan menganggap bahwa energi radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul bermuatan listrik merupakan kelipatan bilangan bulat positif dari hf, yaitu E = nhf Para ilmuan mencoba menjelaskan ketidaksesuaian konsep fisika klasik dengan fakta eksperimen dengan kerja keras. Mereka mensyukuri nikmat Tuhan dengan cara mendedikasikan hidup mereka untuk ilmu pengetahuan.
  • 8. contoh soal Education University www.website.com WPS TEMPLATE SMN 5 BENGKULU SELATAN Misalkan, panjang gelombang maksimum spektrum cahaya tampak Matahari 5.000 Å. Tentukan suhu permukaan Matahari? Jawab: maks = 5.000 Å = 5 x 10-7 m. Berdasakan Hukum Wien, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2,989 × 10−3mK
  • 9. Education University www.website.com University Education Template WPS TEMPLATE teori kuantum cahaya 02 Presentations are communication tools that can be used as speeches, reports, and more.
  • 10. Education University www.website.com WPS TEMPLATE konsep foton Foton merupakan partikel dasar dalam fenomena elektromagnetik. Partikel dasar ini merupakan bentuk radiasi elektromagnetik, tidak bermuatan listrik. Foton bergerak di dalam vakum dengan kecepatan cahaya c, sehingga sifat gelombang yang dimiliki sama dengan sifat cahaya. Selain mempunyai sifat sebagai gelombang, foton juga memiliki sifat sebagai partikel, fenomena ini disebut sebagai dualisme gelombang- partikel. Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi. Besarnya energi sebuah foton memenuhi persamaan: Foton yang tergolong energi rendah adalah gelombang radio atau gelombang mikro, foton energi sedang adalah cahaya tampak, foton energi tinggi adalah sinar X, sementara energi yang lebih tinggi lagi adalah sinar gamma.
  • 11. efek fotolisterik Efek fotolistrik adalah suatu gejala terlepasnya elektron- elektron dari permukaan pelat logam yang disinari cahaya dengan frekuensi tertentu. Eksperimen pada rangkaian efek fotolistrik dengan cara mengubah-ubah intensitas cahaya dan frekuensi cahaya yang jatuh pada pelat logam. Berikut ini hasil-hasil yang diperoleh: a.Saat mengamati efek yang ditimbulkan oleh cahaya dengan frekuensi tertentu, perubahan intensitas cahaya mengakibatkan perubahan jumlah elektron yang keluar. Akan tetapi, energi kinetik yang dimiliki elektron tidak mengalami perubahan. (Gambar 9.3). b.Energi kinetik elektron berbanding lurus dengan frekuensi gelombang cahaya. (Gambar 9.4).
  • 12. c. Ketika frekuensi cahaya yang jatuh pada anode diubah-ubah, efek fotolistrik hanya dapat terjadi pada saat frekuensi cahaya lebih besar daripada frekuensi ambang fo. Frekuensi ambang adalah batas frekuensi terkecil yang dapat menyebabkan terjadinya efek fotolistrik. Frekuensi ambang tidak berubah meskipun intensitas cahaya diubah. Frekuensi ambang berubah jika jenis logamnya diganti. Menurut teori klasik, energi yang dikandung gelombang elektromagnetik bersesuaian dengan intensitasnya. Jika intensitas semakin tinggi, energi gelombang elektromagnetik juga akan meninggi. Medan listrik yang dibawa gelombang elektromagnetik akan memberikan gaya kepada elektron di permukaan logam dan elektron akan memperoleh energi dari gelombang. Jika energi yang dimiliki elektron cukup besar, elektron akan terlepas dari permukaan logam. Menurut teori klasik, seharusnya yang ada adalah intensitas ambang. Dengan kebergantungan energi cahaya pada intensitasnya, hubungan linier antara energi kinetik elektron dan frekuensi gelombang elektromagnetik sama sekali tidak dapat dijelaskan. Energi kinetik yang dimiliki elektron dapat dicari dari potensial ambang (pada saat arus sama dengan nol). Beda potensial ini bersifat menahan laju elektron.
  • 13. Jika suatu ketika jarum amperemeter menunjuk angka nol, artinya tidak ada elektron yang lepas dari permukaan anode. Berarti, besarnya energi potensial yang diberikan oleh sumber tegangan sama dengan energi kinetik yang dimiliki elektron. Nilai beda potensial pada saat itu disebut potensial penghenti (cut off potential = V0). Besarnya potensial penghenti V0, bersesuaian dengan energi kinetik Ek elektron Hubungan antara Vo dan frekuensi cahaya f untuk bahan A dan bahan B. Ek = e V0
  • 14. Untuk jenis logam yang berbeda, fungsi kerja akan berbeda pula karena perbedaan energi ikat antara elektron dan ion dalam logam. Untuk jenis logam tertentu dapat dituliskan persamaan berikut. W = hf0 Jika frekuensi foton lebih besar daripada frekuensi ambang, kelebihan energi yang diterima elektron itu akan menjadi energi kinetik elektron. Ek = hf – W atau Ek = hf – hf0 3. Proses Pembentukan Sinar-X Proses pembentukan sinar-X merupakan proses kebalikannya, yakni aliran elektron yang menumbuk permukaan logam dapat menghasilkan foton-foton sinar-X. Sinar-X didapatkan ketika elektron-elektron bergerak dengan kecepatan tinggi yang diperoleh melalui beda potensial tinggi menumbuk suatu permukaan logam.
  • 15. Sinar-X didapatkan ketika elektron-elektron bergerak dengan kecepatan tinggi yang diperoleh melalui beda potensial tinggi menumbuk suatu permukaan logam. Berkas elektron dihasilkan oleh katode yang dipanaskan dengan filamen di dalam ruang hampa. Bahan sasarannya berupa logam yang memiliki titik leleh tinggi yang berfungsi sebagai anode yang berpotensial tinggi antara 103 – 106 volt terhadap katode. Tentunya, tabung ini harus dilengkapi dengan sumber tegangan listrik yang dapat menghasilkan tegangan tinggi. Sebagian besar elektron yang jatuh di anode akan kehilangan energi kinetiknya yang berubah menjadi energi panas (± 90%). Energi panas tersebut timbul karena tumbukan antarelektron di anode. Akan tetapi, sebagian kecil elektron akan kehilangan sebagian besar energinya akibat tumbukan dengan elektron di anode. Energi inilah yang berubah menjadi sinar-X. Jika elektron menumbuk atom pada anode, seluruh energi kinetik elektron digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar-X, akan berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut.
  • 16. 4. Efek Compton Penelitian hamburan sinar-X yang dilakukan oleh ahli FisikaAmerika Serikat, Arthur H. Compton (1892–1962) menghasilkan gejala baru, yakni perubahan panjang gelombang sebelum dan sesudah sinar-X dihamburkan. Gejala ini dapat dijelaskan oleh Compton dengan menganggap bahwa yang terjadi adalah tumbukan antara kuantum cahaya dan elektron bebas. Jika foton menumbuk elektron, sebagian energi foton akan diberikan kepada elektron sehingga elektron akan memiliki energi kinetik. Sementara itu, energi foton setelah tumbukan akan berkurang. Peristiwa tumbukan antara foton, berupa sinar-X, dan elektron bebas. Pada gambar tersebut dilukiskan bahwa sinar-X menumbuk elektron yang diam. Setelah tumbukan, sinar-X terhambur dengan sudut dan mengalami penurunan energi dari E menjadi E’. Di pihak lain, elektron bergerak dengan arah membentuk sudut dengan arah gerak foton sebelum tumbukan. Hamburan yang dialami oleh sinar-X itu disebut hamburan Compton dengan ciri–ciri khas terjadinya perubahan menjadi dengan nilai yang lebih besar.
  • 17. Karena energi yang terlibat bernilai sangat tinggi serta kemungkinan besar kecepatan elektron setelah tumbukan pun sangat besar, persamaan dinamika yang digunakan adalah dinamika relativistik. Compton menggeser-geser detektor sesuai dengan sudut hamburan. Ia mengukur panjang gelombang untuk sudut yang bersesuaian.Compton menemukan adanya kesesuaian antara hasil percobaan dan apa yang diperkirakan pada persamaan di atas.
  • 18. 6. Sifat Gelombang pada Partikel a. Panjang Gelombang de Broglie de Broglie membayangkan bahwa kuantisasi lintasan elektron sebagai nada-nada harmonik. Lintasan yang pertama merupakan harmonik-1, yang terdiri atas sebuah gelombang, lintasan kedua merupakan harmonik-2, yang terdiri atas dua gelombang, dan seterusnya. Menurut de Broglie, panjang lintasan elektron sama dengan bilangan bulat dikalikan suatu panjang gelombang. 2 rn = n b. Teori Ketidakpastian Heisenberg Posisi sebuah elektron dapat ditentukan dengan menggunakan cahaya atau partikel lain yang ditumbukkan kepada elektron tersebut. ketika menumbuk elektron, cahaya dengan panjang gelombangl memiliki momentum , dengan demikian, elektron akan mengalami perubahan momentum. Peristiwa inilah yang menyebabkan ketidakpastian dalam mengukur momentum sebuah elektron.
  • 19. Sesuai dengan prinsip peristiwa tumbukan, perubahan momentum elektron sekurang- kurangnya sama dengan momentum foton, yaitu: Karena ketidakpastian pengukuran posisi elektron sekurang-kurangnya sama dengan panjang gelombang cahaya yang digunakan, yakni x   , ketidakpastian momentum p dan ketidakpastian posisi saat pengukuran kedua besaran itu secara bersama-sama akan diperoleh: Ungkapan teori ketidakpastian yang dikemukakan oleh Werner Heisenberg menunjukkan bahwa jika Anda dapat menentukan posisi partikel dengan ketelitian tinggi, momentumnya menjadi lebih tidak pasti. Demikian juga sebaliknya, jika Anda dapat menentukan momentum suatu partikel dengan ketelitian tinggi, penentuan posisinya menjadi kurang pasti.
  • 20. contoh soal Education University www.website.com WPS TEMPLATE SMN 5 BENGKULU SELATAN Hasil ketelitian pengukuran posisi suatu elektron adalah 2 x 10–11 m. Jika diketahui konstanta Planck 6,63 x 10–34 Js, tentukanlah ketidakpastian hasil pengukuran momentum elektron tersebut. Jawab: p x  h−34 p  ℎ = 6,63×10  2×10−11 p  3,315 x 10-23 Ns-1
  • 21. Educational Courseware Template THANKS Presentations are communication tools that can be used as speeches, reports, and more. Education University www.website.com University Education Template PRESENTATION WPS TEMPLATE