SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
CAHAYA SEBAGAI
GELOMBANG
OLEH: KELOMPOK 3
β€œCahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat di lihat oleh
manusia. alasan kenapa cahaya di sebut sebagai gelombang
elektromaknetik, karena pada gelombang cahaya yang bergetar adalah
medan elektromagnetik dan merambat di ruang tanpa memerlukan
medium. kenapa tanpa medium? karena di antara matahari dan bumi ada
ruang hampa, yang artinya tidak ada materi atau medium satupun yang
bisa digunakan oleh gelombang
cahaya untuk merambat.
Gelombang cahaya
Gelombang cahaya memiliki frekuensi antara 4Γ— 1014 𝐻 βˆ’ 7,5 Γ— 1014 𝐻. Panjang
gelombang cahaya biasa di tuliskan dalam satuan nanometer (nm) karena nilainya yang
sangat kecil
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gabungan
antara medan listrik dan medan magnet yang
saling tegak lurus, berosilasi dan merambat
melewati ruangan tanpa memerlukan medium
:Arah rambat cahaya
:getaran medan listrik
:Getaran medan magnet
οƒΌ Kecepatan gelombang
elektromagnetik selalu sama di
ruang hampa
οƒΌ Kecepatan ini di lambangkan
dengan simbol c
οƒΌ .
οƒΌ 𝑣 gelombang elektromagnetik
bersifat tetap
π‘£π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” = πœ†π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” Γ— 𝑓
οƒ˜ Semakian besar
penjang
gelombang nya
semakian kecil
frekuensinya
οƒ˜ Semakian besar
frekuensinya
semakin besar
pula energinya
οƒ˜ 𝑓 ~ πœ† berbanding terbalik
οƒ˜ Semakian panjang
gelombangnya
semakian kecil
energinya
οƒ˜ Energi elektromagnetik
merambat dalam
gelombang melalui
beberapa karakter seperti
panjang gelombang,
amlitudo, frekuensi dan
kecepatan
1 BERDASARKAN KEBUTUHAN MEDIUM
PERAMBATAN gelombang cahaya tergolong ke dalam
gelombang elektromaknetik
tidak membutuhkan medium perambatan
2 BERDASARKAN KONDISI ARAH GETAR DAN
ARAH RAMBAT nya gelombang cahaya termasuk
gelombang transversal
Arah tegak lurus dengan arah rambat
HAMPA UDARA
FENOMENA GELOMBANG CAHAYA
οƒΌ POLARISAI
οƒΌ DIFRAKSI
οƒΌ INTERFERENSI
1 2
οƒΌ Perubahan fase
gelombang
β€’ Perubahan
kerapatan medium
β€’ pemantulan
οƒΌ DISPERSI
Perubahan kerapatan medium
𝑣 =
1
πœ€πœ‡
… … … … … … … . . . π‘π‘’π‘Ÿπ‘  1
πœ€ dan πœ‡ merupakan ciri khas medium
sehingga π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜ sangat
bergantung pada medium
Persamaan π‘£π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘¦π‘Ž = π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜
Untuk medium lain πœ€ = πœ€π‘Ÿπœ€0 dan πœ‡ = πœ‡π‘Ÿ
𝑣 =
𝑐
πœ€π‘Ÿπœ‡π‘Ÿ
=
𝑐
𝑛
… … … … … . (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  2)
Keterangan
πœ€: permivitas listrik
πœ‡: permeabilitas magnetik
𝑐: π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜ di ruang hampa
3Γ— 108
π‘š/𝑠
πœ†π‘›: panjang gelombang berindek bias
n: indeks bias
πœ†: π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”
πœ†π‘› =
πœ†
𝑛
… … … … … … … . . . . (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  3)
𝑁𝑛 =
𝐿
πœ†π‘›
=
𝑛𝐿
πœ†
= 𝑛
𝐿
πœ†
= 𝑛𝑁
Karena n> 1 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑛𝑁 > 𝑁
Makin rapat sebuah medium
maka makin pendek panjang
gelombang cahaya yang
melaluinya
Jumlah getaran yang melalui medium
rapat menjadi lebih banyak di
banding di ruang hampa dan medium
lainnya yang yang kurang rapat
Jumlah gelombang
Lintasan optik
2πœ‹ 𝑛2 βˆ’ 𝑛1
𝐿
πœ†
… … … … … … (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  4)
Perbedaan fase antara dua berkas sinar yang koheren
dapat berubah ketika dua berkas sinar itu melalui dua
bahan yang mempunyai indeks bias (kerapatan) berbeda
οƒ˜ Interferensi gelombang: superposisi dua
gelombang koheren menghasilkan penguat dan
pelemahan pada beberapa tempat
PEMANTULAN
οƒ˜ Perubahan fase yang terjadi akibat pemantulan bersifat diskret
(pembalikan fase)
οƒ˜ Jika cahaya datang dari medium dengan indeks bias yang
tinggi dan di pantulkan oleh medium dengan indeks bias
lebih rendah tidak terjadi pembalikan fase hal ini dapat
di jelaskan dengan pemantulan gelombang ujung bebas
οƒ˜ Jika cahaya menjalar dari medium dengan indeks lebih
rendah dan di pantulkan oleh permukaan medium dengan
indeks bias lebih tinggi terjadilah pembalikan fase
CONTOH
Yakni peristiwa penguraian gelombang elektromaknetik berfrekuensi banyak(polikromatik)
menjadi komponen komponen berfrekuensi tunggal (monokromatik) singkatnya merupakan
peristiwa penguraian cahaya menjadi komponen komponen cahaya tampak
contoh
Merah
jingga/orange
kuning
hijau
biru
nila
ungu
putih
Prisma
DISPERSI
Salah satu gejala alamiah yang terjadi
sebagai akibat dispresi adalah pelangi.
Medium penguraiannya adalah titik titik
air di angkasa setelah hujan turun.
Refraksi (PEMBIASAN)
Pada gelombang cahaya:
Perubahan arah rambat cahaya ketika melintas dari suatu medium ke
medium lain yang berbada jenisnya
CONTOH
Pensil yang terlihat bengkok saat di
celupkan dalam gelas
Polarisasi (dapat di searahkan)
Yakni peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya secara acak menjadi
satu arah getar
Merupakan keadaan dimana intensitas
cahaya berkurang, di karenakan sifat
cahaya yang secara natural tegak lurus
dengan arah perambatannya
Sehingga cahaya terbatas untuk satu arah
bidang, dan jika di arahkan ke media
polarisator, intensitas cahaya berkurang
akibat berkurangnya komponen
gelombang cahaya
Contoh polarisasi cahaya yang sering kita lihat
yakni warna biru pada langit. Warna biru pada
langit terbentuk dari cahaya matahari yang
merambat ke bumi
Cahaya matahari akan melewati psrtikel
udara di atmosfer, sehingga cahaya akan
mengalami hamburan. Sedangkan warnah
biru yang kita lihat di sebabkan karena
panjang gelombang cahaya biru lebih
pendek dari cahaya matahari. akibatnya
cahaya yang terlihat akan menjadi warna
biru
Sistem Polarisator- Analisator
polarisator
analisator
menghasilkan cahaya terpolarisasi dari
sumber cahaya yang tidak terpolarisasi
Menganalisis apakah cahaya dari
polarisator sudah terpolarisasi atau belu,
serta mengurangi intensitas cahaya
terpolarisasi
Setelah melewati
polarisasi
𝐼1 =
1
2
𝐼0
𝐼1 = intensitas cahaya
setelah melewati
proses polarisator
𝐼0 = intensitas cahaya
mula mula
Setelah melewati
analisator
𝐼2 = 𝐼1 cos2
πœƒ
𝐼2=intensitas cahaya
setelah melewati
analisator
πœƒ=selisih sudut
simbu transimisi
polarisator dan
analisator (Β°)
𝐼2 = 𝐼1 cos2 πœƒ=
1
2
𝐼0 cos2 πœƒ
Interferensi cahaya
Iterferensi adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang koheren maka akan terbentuk gelombang
cahaya yang lain. Dua gelombang di katakan koheren apabilah mempunyai frekuensi dan ampitudo yang sama
serta beda fasenya tetap sama
Interferensi
konstruktif(maksimum)
β€’ Terjadi jika gelombang satu fasa
β€’ Menghasilkan gelombang yang saling
menguatkan
Interferensi
Destruktif(minimum)
β€’ Terjadi jika gelombang berbeda fasa
180Β°
β€’ Menghasilkan gelombang yang saling
menghilangkan
Interferensi maksimum (konstruktif)
pola terang
β…† sin πœƒ = 𝑛 Γ— πœ†
β…† .
𝑦𝑛
𝐿
𝑛 Γ— πœ†
d = jarak 2 celah m
Yn= jarak terang ke-n terhadap
terang pusat
L = jarak celah ke layar (m)
Interferensi minimum(destruktif)
Pola gelap
β…† sin πœƒ = (2𝑛 βˆ’ 1)
πœ†
2
β…† .
𝑦𝑛
𝐿
= (2𝑛 βˆ’ 1)
πœ†
2
πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘š
𝑛 = π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 π‘”π‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛
Difraksi (pelenturan)
Yakni peristiwa Pelenturan muka
gelombang cahaya ketika melewati celah.
Gelombang ini akan mengalami lenturan
atau pembelokan sehingga terjadi
gelombang setengah lingkaran yang
melebar di daerah belakang celah tersebut
d
L
𝑦1
𝑦2
d= lebar celah (m)
L= jarak celah ke layar
N= banyak garis tiap meter
(aturan kisi)
β…† sin πœƒ = 𝑛 Γ— πœ†
β…† .
𝑦𝑛
𝐿
𝑛 Γ— πœ†
β…† =
1
𝑛
Terang
pusat

More Related Content

Similar to CAHAYA SEBAGAI GELAMBANG ELEKTROMAGNETIK

Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaeli priyatna laidan
Β 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAAnnisa Triana
Β 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahayaprihase
Β 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Erni Listyowati
Β 
Spektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhaniSpektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhaniDhany Kepa
Β 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Shaifull Niell
Β 
interferometer michelson
interferometer michelsoninterferometer michelson
interferometer michelsonSaad Baruqi
Β 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometriEko Supriyadi
Β 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometriEko Supriyadi
Β 
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxBAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxakudita1
Β 

Similar to CAHAYA SEBAGAI GELAMBANG ELEKTROMAGNETIK (20)

Melly & suhu
Melly & suhuMelly & suhu
Melly & suhu
Β 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Β 
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
Β 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
Β 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Β 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
Β 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2
Β 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
Β 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
Β 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
Β 
Spektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhaniSpektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhani
Β 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Β 
Home
HomeHome
Home
Β 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
Β 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
Β 
interferometer michelson
interferometer michelsoninterferometer michelson
interferometer michelson
Β 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
Β 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
Β 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
Β 
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxBAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
Β 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
Β 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
Β 

CAHAYA SEBAGAI GELAMBANG ELEKTROMAGNETIK

  • 2. β€œCahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat di lihat oleh manusia. alasan kenapa cahaya di sebut sebagai gelombang elektromaknetik, karena pada gelombang cahaya yang bergetar adalah medan elektromagnetik dan merambat di ruang tanpa memerlukan medium. kenapa tanpa medium? karena di antara matahari dan bumi ada ruang hampa, yang artinya tidak ada materi atau medium satupun yang bisa digunakan oleh gelombang cahaya untuk merambat. Gelombang cahaya Gelombang cahaya memiliki frekuensi antara 4Γ— 1014 𝐻 βˆ’ 7,5 Γ— 1014 𝐻. Panjang gelombang cahaya biasa di tuliskan dalam satuan nanometer (nm) karena nilainya yang sangat kecil
  • 3. Gelombang elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gabungan antara medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus, berosilasi dan merambat melewati ruangan tanpa memerlukan medium :Arah rambat cahaya :getaran medan listrik :Getaran medan magnet οƒΌ Kecepatan gelombang elektromagnetik selalu sama di ruang hampa οƒΌ Kecepatan ini di lambangkan dengan simbol c οƒΌ . οƒΌ 𝑣 gelombang elektromagnetik bersifat tetap π‘£π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” = πœ†π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” Γ— 𝑓
  • 4. οƒ˜ Semakian besar penjang gelombang nya semakian kecil frekuensinya οƒ˜ Semakian besar frekuensinya semakin besar pula energinya οƒ˜ 𝑓 ~ πœ† berbanding terbalik οƒ˜ Semakian panjang gelombangnya semakian kecil energinya οƒ˜ Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang melalui beberapa karakter seperti panjang gelombang, amlitudo, frekuensi dan kecepatan
  • 5. 1 BERDASARKAN KEBUTUHAN MEDIUM PERAMBATAN gelombang cahaya tergolong ke dalam gelombang elektromaknetik tidak membutuhkan medium perambatan 2 BERDASARKAN KONDISI ARAH GETAR DAN ARAH RAMBAT nya gelombang cahaya termasuk gelombang transversal Arah tegak lurus dengan arah rambat HAMPA UDARA
  • 6. FENOMENA GELOMBANG CAHAYA οƒΌ POLARISAI οƒΌ DIFRAKSI οƒΌ INTERFERENSI 1 2 οƒΌ Perubahan fase gelombang β€’ Perubahan kerapatan medium β€’ pemantulan οƒΌ DISPERSI
  • 7. Perubahan kerapatan medium 𝑣 = 1 πœ€πœ‡ … … … … … … … . . . π‘π‘’π‘Ÿπ‘  1 πœ€ dan πœ‡ merupakan ciri khas medium sehingga π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜ sangat bergantung pada medium Persamaan π‘£π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘¦π‘Ž = π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜ Untuk medium lain πœ€ = πœ€π‘Ÿπœ€0 dan πœ‡ = πœ‡π‘Ÿ 𝑣 = 𝑐 πœ€π‘Ÿπœ‡π‘Ÿ = 𝑐 𝑛 … … … … … . (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  2) Keterangan πœ€: permivitas listrik πœ‡: permeabilitas magnetik 𝑐: π‘£π‘’π‘™π‘’π‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘›π‘’π‘‘π‘–π‘˜ di ruang hampa 3Γ— 108 π‘š/𝑠 πœ†π‘›: panjang gelombang berindek bias n: indeks bias πœ†: π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” πœ†π‘› = πœ† 𝑛 … … … … … … … . . . . (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  3)
  • 8. 𝑁𝑛 = 𝐿 πœ†π‘› = 𝑛𝐿 πœ† = 𝑛 𝐿 πœ† = 𝑛𝑁 Karena n> 1 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑛𝑁 > 𝑁 Makin rapat sebuah medium maka makin pendek panjang gelombang cahaya yang melaluinya Jumlah getaran yang melalui medium rapat menjadi lebih banyak di banding di ruang hampa dan medium lainnya yang yang kurang rapat Jumlah gelombang Lintasan optik 2πœ‹ 𝑛2 βˆ’ 𝑛1 𝐿 πœ† … … … … … … (π‘π‘’π‘Ÿπ‘  4) Perbedaan fase antara dua berkas sinar yang koheren dapat berubah ketika dua berkas sinar itu melalui dua bahan yang mempunyai indeks bias (kerapatan) berbeda οƒ˜ Interferensi gelombang: superposisi dua gelombang koheren menghasilkan penguat dan pelemahan pada beberapa tempat
  • 9. PEMANTULAN οƒ˜ Perubahan fase yang terjadi akibat pemantulan bersifat diskret (pembalikan fase) οƒ˜ Jika cahaya datang dari medium dengan indeks bias yang tinggi dan di pantulkan oleh medium dengan indeks bias lebih rendah tidak terjadi pembalikan fase hal ini dapat di jelaskan dengan pemantulan gelombang ujung bebas οƒ˜ Jika cahaya menjalar dari medium dengan indeks lebih rendah dan di pantulkan oleh permukaan medium dengan indeks bias lebih tinggi terjadilah pembalikan fase CONTOH
  • 10. Yakni peristiwa penguraian gelombang elektromaknetik berfrekuensi banyak(polikromatik) menjadi komponen komponen berfrekuensi tunggal (monokromatik) singkatnya merupakan peristiwa penguraian cahaya menjadi komponen komponen cahaya tampak contoh Merah jingga/orange kuning hijau biru nila ungu putih Prisma DISPERSI Salah satu gejala alamiah yang terjadi sebagai akibat dispresi adalah pelangi. Medium penguraiannya adalah titik titik air di angkasa setelah hujan turun.
  • 11. Refraksi (PEMBIASAN) Pada gelombang cahaya: Perubahan arah rambat cahaya ketika melintas dari suatu medium ke medium lain yang berbada jenisnya CONTOH Pensil yang terlihat bengkok saat di celupkan dalam gelas
  • 12. Polarisasi (dapat di searahkan) Yakni peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya secara acak menjadi satu arah getar Merupakan keadaan dimana intensitas cahaya berkurang, di karenakan sifat cahaya yang secara natural tegak lurus dengan arah perambatannya Sehingga cahaya terbatas untuk satu arah bidang, dan jika di arahkan ke media polarisator, intensitas cahaya berkurang akibat berkurangnya komponen gelombang cahaya Contoh polarisasi cahaya yang sering kita lihat yakni warna biru pada langit. Warna biru pada langit terbentuk dari cahaya matahari yang merambat ke bumi Cahaya matahari akan melewati psrtikel udara di atmosfer, sehingga cahaya akan mengalami hamburan. Sedangkan warnah biru yang kita lihat di sebabkan karena panjang gelombang cahaya biru lebih pendek dari cahaya matahari. akibatnya cahaya yang terlihat akan menjadi warna biru
  • 13. Sistem Polarisator- Analisator polarisator analisator menghasilkan cahaya terpolarisasi dari sumber cahaya yang tidak terpolarisasi Menganalisis apakah cahaya dari polarisator sudah terpolarisasi atau belu, serta mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi Setelah melewati polarisasi 𝐼1 = 1 2 𝐼0 𝐼1 = intensitas cahaya setelah melewati proses polarisator 𝐼0 = intensitas cahaya mula mula Setelah melewati analisator 𝐼2 = 𝐼1 cos2 πœƒ 𝐼2=intensitas cahaya setelah melewati analisator πœƒ=selisih sudut simbu transimisi polarisator dan analisator (Β°) 𝐼2 = 𝐼1 cos2 πœƒ= 1 2 𝐼0 cos2 πœƒ
  • 14. Interferensi cahaya Iterferensi adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang koheren maka akan terbentuk gelombang cahaya yang lain. Dua gelombang di katakan koheren apabilah mempunyai frekuensi dan ampitudo yang sama serta beda fasenya tetap sama Interferensi konstruktif(maksimum) β€’ Terjadi jika gelombang satu fasa β€’ Menghasilkan gelombang yang saling menguatkan Interferensi Destruktif(minimum) β€’ Terjadi jika gelombang berbeda fasa 180Β° β€’ Menghasilkan gelombang yang saling menghilangkan
  • 15. Interferensi maksimum (konstruktif) pola terang β…† sin πœƒ = 𝑛 Γ— πœ† β…† . 𝑦𝑛 𝐿 𝑛 Γ— πœ† d = jarak 2 celah m Yn= jarak terang ke-n terhadap terang pusat L = jarak celah ke layar (m) Interferensi minimum(destruktif) Pola gelap β…† sin πœƒ = (2𝑛 βˆ’ 1) πœ† 2 β…† . 𝑦𝑛 𝐿 = (2𝑛 βˆ’ 1) πœ† 2 πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘š 𝑛 = π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 π‘”π‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛
  • 16. Difraksi (pelenturan) Yakni peristiwa Pelenturan muka gelombang cahaya ketika melewati celah. Gelombang ini akan mengalami lenturan atau pembelokan sehingga terjadi gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah belakang celah tersebut d L 𝑦1 𝑦2 d= lebar celah (m) L= jarak celah ke layar N= banyak garis tiap meter (aturan kisi) β…† sin πœƒ = 𝑛 Γ— πœ† β…† . 𝑦𝑛 𝐿 𝑛 Γ— πœ† β…† = 1 𝑛 Terang pusat