Dokumen tersebut membahas tentang Perang Banjar melawan penjajahan Belanda di Kalimantan Selatan antara 1859-1905. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan K. Demang Lehman melawan penjajah Belanda seperti Johannes Andresen. Perang berakhir dengan kekalahan rakyat Banjar dan penguasaan penuh Belanda atas wilayah Kalimantan Selatan.
2. Perang Banjar
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan
terhadap penjajahan kolonial Belanda yang terjadi
di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah propinsi
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Penyebabnya:
1. Rakyat tidak senang dengan
merajalelanya Belanda yang
mengusahakan perkebunan danpertambangan di Kalim
antan Selatan.
2. Belanda terlalu banyak campur tangan dalam urusan
intern kesultanan.
3. Belanda bermaksud menguasai daerah Kalimantan
Selatan karena daerah ini ditemukan
pertambangan batubara.
4. Tokoh-tokoh Belanda yang
menjajah Kalimantan Selatan
1. Johannes Andresen 2. George F. W. B 3. Karel C.Bunnik 4.P.P.H.van Ham
5. K. v. d. Heijden 6. C.Antoon J 7. H.L.Kilian 8. Evert W. P
5. Tokoh-tokoh Belanda yang
menjajah Kalimantan Selatan
9. J.H.Romswinckel 10. C. de Roy v. Z 11. C.E.Uhlenbeck 12. G.Marie Verspijck
13. J.J.W. Eliza V 14.Jacobus Agustinus V
6. Akhir dan Akibat Perang
Akhir Perang:
Setelah P.Hidayatullah tertangkap & P.Antasari wafat,
perjuangan tetap berlanjut .
Sampai awal abad ke-20 rakyat masih bergerilya dengan
sekali melakukanserangan kepada Belanda.
Akibat Perang:
Bidang Politik
1. Daerah Kal-Sel dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah
kolonial Belanda
2. Dibubarkannya negara Kesultanan Banjar
Bidang Ekonomi
1. Dikuasainya tambang batubara dan perkebunan di
daerah Kal-Sel.
7. 2. Surat Wasiat Sultan Adam
Untuk Pangeran Hidayatullah
Sultan Adam Surat Wasiat Pangeran Hidayatullah
8. 3.Tokoh Terpenting Dalam Perang
Banjar(Pangeran Antasari)
1. Memerintah : 14Maret 1862 – 11Oktober1863
2. Lahir: 1809 Martapura,Banjar
3. Meninggal: 11 Oktober 1862(umur 53 tahun)
Bayan Begok, Kalimantan Tengah
4. Pendahulu: Pangeran Hidayatullah
5. Pengganti: Sultan Muhammad Seman
6. Ayah: P.Masud bin P.Amir
7. Ibu: Gusti Khadijah binti Sulaiman
• Untuk lebih mengenal Pemerintahan
melalui Bank Indonesia telah mencetak
dan mengabdikan nama & gambar
P.Antasari dalam uang kertas nominal Rp
2.000
9. 4.Hancurnya dan Tenggelamnya
Kapal Onrust tahun 1859
•26 Desember 1859 Tungmenggung Surapati
menghadiri undangan komandan kapal Onrust.
•Belanda mengajak Surapati menangkap Panglima-
panglima Perang P.Hidayatullah.
•Ibon anak Surapati menghunus mandaunya & sambil
berteriak memberi tanda amuk, memarangkan mandau
Kapal Onrust itu kepada Bangert yang seketika itu juga jatuh
bergelimpang.
•Semua opsir, tentara & anak buah kapal yang jumlahnya
sekitar 93 orang yang terlibat didalam perkelahian
akhirnya ditewaskan & ikut tenggelam bersama kapal
onrust, 43 orang anak buah kapal & 50 orang tentara
Belanda. Sebelum ditenggelamkan Tumenggung Surapati
Civiel
melepas meriam-meriam & menyita persenjataan untuk
mandau kemudian dipakai untuk peperangan.
Gezaghebber
10. 5.Benteng Madang
•Pembangunan benteng pertahanan di Gunung Madang
diketahui Belanda sehingga benteng ini diserang
pasukan Belanda secara mendadak pada 3 September
1860, sementara benteng belum selesai dibangun.
• Tanggal 4 September 1860 pasukan infantri dari
batalyon ke-13 mengadakan serangan ke-2 kalinya.
•Serdadu Belanda melemparkan 3 biji granat tetapi tidak berbunyi, &
disambut dengan tembakan dari dalam benteng Gunung Madang.
•Letnan de Brauw kena tembak di pahanya & 9 orang serdadu Eropa
terkapar kena tembak dari arah dalam benteng.
•Serangan ke-3 dilakukan beberapa hari kemudian setelah Belanda
memperoleh bantuan dari Banjarmasin dan Amuntai.
•Pada tanggal 13 September 1860 Belanda melakukan kembali
serangannya terhadap benteng Gunung Madang.
K.Demang .L
11. •Tanggal 18 September 1860 Mayor Schuak membawa
pasukan dengan dibantu Kapten Koch menyerang
Gunung Madang.
•Setelah serangan ke-4 ini gagal, Belanda
mempersiapkan kembali untuk penyerangan yang ke-5
Demang Lehman & Tumenggung Antaluddin juga
mempersiapkan siasat.
G.Marie
Verspijck P. Hidayatullah •Menjelang pukul 11.00 malam hari, tiba-tiba
Demang Lehman & Tumenggung Antaluddin
mengadakan serangan besar-besaran dengan
meriam & senapan.
•Alangkah kecewanya Belanda ketika dengan hati-
hati memasuki benteng untuk menghancurkan
kekuatan Demang Lehman dan pasukannya
ternyata benteng sudah kosong, hanya ditemukan
satu orang mayat yang ditinggalkan.
12. TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA :)
GBU :)
Info lebih lanjut:
www.google.com/kalimantanselatan