SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER
PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
KELAS B
Yogyakarta, 9 Mei 2017
Nama : Farida Nur Dadari
NIM : 15/383355/PA/17015
Progam Studi : Statistika
Dosen Pengampu : Dr. Herni Utami, M.Si.
Asisten Dosen : 1. Rizqi Haryastuti (15943)
2. Muhammad Ilham Mubarok (15964)
LABORATORIUM KOMPUTASI
MATEMATIKA DAN STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PERMASALAHAN
Nomor 1
Diameter casting pada juga merupakan karakteristik kualitas penting. Sebuah pengukuran
koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting di lima lokasi berbeda.
Data untuk 20 casting(subgroup) ditunjukkan pada Tabel di bawah.
a. Buat dan bagan Xbar R untuk proses ini, dengan asumsi pengukuran pada masing-
masing bentuk casting bersifat rasional subkelompok. Lakukan uji asumsi lengkap
terlebih dahulu!
b. Buatlah juga grafik pengendali Xbar S!
c. Lakukan capability proses untuk Xbar R dan Xbar S dengan batas spesifikasi 11,5 ±
0,4!
d. Bandingkan (a) dan (b) serta jelaskan perbedaannya!
Perhatikan :
Pada estimate pilih salah satu Rbar/Sbar untuk subgroup size sama atau pooled standard
deviation untuk subgroup size berbeda. Perhatikan pula pada estimate di capability process.
Casting
Diameter
1 2 3 4 5
1 11,7629 11,7403 11,7511 11,7474 11,7374
2 11,8122 11,7506 11,7787 11,7736 11,8412
3 11,7742 11,7114 11,7530 11,7532 11,7773
4 11,7833 11,7311 11,7777 11,8108 11,7804
5 11,7134 11,6870 11,7305 11,7419 11,6642
6 11,7925 11,7611 11,7588 11,7012 11,7611
7 11,6916 11,7205 11,6958 11,7440 11,7062
8 11,7109 11,7832 11,7496 11,7496 11,7318
9 11,7984 11,8887 11,7729 11,8485 11,8416
10 11,7914 11,7613 11,7356 11,7628 11,7070
11 11,7260 11,7329 11,7424 11,7645 11,7571
12 11,7202 11,7537 11,7328 11,7582 11,7265
13 11,8356 11,7971 11,8023 11,7802 11,7903
14 11,7069 11,7112 11,7492 11,7329 11,7289
15 11,7116 11,7978 11,7982 11,7429 11,7154
16 11,7165 11,7284 11,7571 11,7597 11,7317
17 11,8022 11,8127 11,7864 11,7917 11,8167
18 11,7775 11,7372 11,7241 11,7773 11,7543
19 11,7753 11,7870 11,7574 11,7620 11,7673
20 11,7572 11,7626 11,7523 11,7395 11,7884
Nomor 2
Checksheet berikut ini dihasilkan oleh seorang insinyur pada perusahaan aerospace yang
memeriksa kerusakan yang terjadi pada tangki di salah satu perusahaan. Pengamatan ini
dilakukan satu bulan sekali, yakni untuk tahun 2002, dilakukan dari bulan Januari (1) hingga
Desember (12), dan dilanjutkan tahun 2013 pada bulan Januari (1) hingga Mei (5).
Defect
2002 2003
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
Parts damaged 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
Machining problems 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0
Supplied parts rusted 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Misaligned weld 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Processing out of order 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wrong part issued 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Adhesive failure 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1
Paint out of limits 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Paint damaged by
etching
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Film on parts 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Primer cans damaged 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Improper test
procedure
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
Salt-spray failure 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
Sang Insinyur akan melihat kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah
Sang Insinyur untuk melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap bulannya
dilakukan pengamatan terhadap 1 sampel tangki, dengan cara:
a. Lakukan uji asumsi kerandoman dan distribusi!
b. Buat grafik pengendalian kualitas atribut yang sesuai untuk data dan jelaskan alasan
mengapa menggunakan grafik pengendali tersebut!
c. Tentukan kapabilitas proses (berdasarkan output dan Cp Cpk) kemudian bandingkan!
Notes :
 Lakukan uji asumsi dengan SPSS, data yang diinput adalah total variasi cacat setiap
subgroup. Lakukan weight case terlebih dahulu.
Nomor 3
Diagram kontrol variabel atau atribut biasanya memperlakukan rasional subgroup masing-
masing data sebagai individu, sementara diagram EWMA menghitung moving average
eksponensial dari seluruh data. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas buatlah grafik
pengendali EWMA dengan uji asumsi normalitasnya sudah terpenuhi. Jika ada data yang
tidak terkendali maka keluarkan data yang paling awal kemudian buat grafik kembali. (L = 3
dan = 0,2)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sebuah pengukuran koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting
di lima lokasi berbeda.
a. Buat grafik Xbar-R dan asumsinya
i. Uji kenormalan data
 Hipotesis
H0: data berdistribusi normal
H1: data tidak berdistribusi normal
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
p-value= 0,401
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < 0,05
0,401 > 0,05
H0 tidak ditolak
 Kesimpulan
H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
ii. Uji kerandoman data
 Hipotesis
H0 : data diambil dari populasi random
H1 : data diambil bukan dari populasi random
 Tingkat signifikansi
α = 0,05
 Statistik uji
p-value= 0,048
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,048 < 0,05
H0 ditolak.
 Kesimpulan
H0 ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan
bahwa data data diambil bukan dari populasi random. (tetapi diasumsikan
bahwa data diambil dari populasi random).
iii. Grafik Xbar-R
191715131197531
118.2
117.9
117.6
117.3
117.0
Sample
SampleMean
__
X=117.579
UCL=117.931
LCL=117.226
+3SL=117.931
-3SL=117.226
+2SL=117.814
-2SL=117.344
+1SL=117.696
-1SL=117.461
191715131197531
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
Sample
SampleRange
_
R=0.611
UCL=1.292
LCL=0
+3SL=1.292
-3SL=0
+2SL=1.065
-2SL=0.157
+1SL=0.838
-1SL=0.384
11
1
1
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5, 7, 9, 13, dan
15 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 9.
191715131197531
118.00
117.75
117.50
117.25
117.00
Sample
SampleMean
__
X=117.541
UCL=117.877
LCL=117.205
-3SL=117.205
+2SL=117.765
-2SL=117.317
+1SL=117.653
-1SL=117.429
+3SL=117.877
191715131197531
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
Sample
SampleRange
_
R=0.582
UCL=1.231
LCL=0
+3SL=1.231
-3SL=0
+2SL=1.015
-2SL=0.150
+1SL=0.798
-1SL=0.366
11
1
1
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13, 17
pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 17.
1715131197531
118.00
117.75
117.50
117.25
117.00
Sample
SampleMean
__
X=117.514
UCL=117.859
LCL=117.170
+3SL=117.859
-3SL=117.170
+2SL=117.744
-2SL=117.284
+1SL=117.629
-1SL=117.399
1715131197531
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
Sample
SampleRange
_
R=0.598
UCL=1.264
LCL=0
+3SL=1.264
-3SL=0
+2SL=1.042
-2SL=0.154
+1SL=0.820
-1SL=0.376
1
1
1
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13 pada
Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter
masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 13.
1715131197531
117.8
117.6
117.4
117.2
117.0
Sample
SampleMean
__
X=117.4850
UCL=117.8312
LCL=117.1389
+3SL=117.8312
-3SL=117.1389
+2SL=117.7158
-2SL=117.2543
+1SL=117.6004
-1SL=117.3697
1715131197531
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
Sample
SampleRange
_
R=0.600
UCL=1.269
LCL=0
+3SL=1.269
-3SL=0
+2SL=1.046
-2SL=0.154
+1SL=0.823
-1SL=0.377
1
1
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7 pada
Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter
masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 2.
Sample
SampleMean
15131197531
117.8
117.6
117.4
117.2
117.0
__
X=117.4583
+3SL=117.7935
-3SL=117.1232
+2SL=117.6818
-2SL=117.2349
+1SL=117.5700
-1SL=117.3466
Sample
SampleRange
15131197531
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
_
R=0.581
+3SL=1.229
-3SL=0
+2SL=1.013
-2SL=0.149
+1SL=0.797
-1SL=0.365
1
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5 dan 7 pada
Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter
masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 5.
Sample
SampleMean
151413121110987654321
117.8
117.6
117.4
117.2
__
X=117.4839
+3SL=117.8116
-3SL=117.1563
+2SL=117.7024
-2SL=117.2655
+1SL=117.5932
-1SL=117.3747
Sample
SampleRange
151413121110987654321
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
_
R=0.568
+3SL=1.201
-3SL=0
+2SL=0.990
-2SL=0.146
+1SL=0.779
-1SL=0.357
1
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 7 pada Mean.
Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-
masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 7.
Sample
SampleMean
1413121110987654321
117.8
117.6
117.4
117.2
__
X=117.5102
+3SL=117.8397
-3SL=117.1808
+2SL=117.7298
-2SL=117.2906
+1SL=117.6200
-1SL=117.4004
Sample
SampleRange
1413121110987654321
1.2
0.9
0.6
0.3
0.0
_
R=0.571
+3SL=1.208
-3SL=0
+2SL=0.995
-2SL=0.147
+1SL=0.783
-1SL=0.359
Xbar-R Chart of casting
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik lendali Xbar maupun grafik
R, semua data diameter casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
diameter casting terkendali
b. Grfik Xbar-S
Sample
SampleMean
191715131197531
118.2
117.9
117.6
117.3
117.0
__
X=117.579
+3SL=117.928
-3SL=117.229
+2SL=117.812
-2SL=117.346
+1SL=117.695
-1SL=117.462
Sample
SampleStDev
191715131197531
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2448
+3SL=0.5115
-3SL=0
+2SL=0.4226
-2SL=0.0671
+1SL=0.3337
-1SL=0.1560
11
1
11
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5, 7, 9, 13, dan
17 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 9.
Sample
SampleMean
191715131197531
118.00
117.75
117.50
117.25
117.00
__
X=117.541
+3SL=117.875
-3SL=117.207
+2SL=117.763
-2SL=117.318
+1SL=117.652
-1SL=117.430
Sample
SampleStDev
191715131197531
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2339
+3SL=0.4887
-3SL=0
+2SL=0.4038
-2SL=0.0641
+1SL=0.3189
-1SL=0.1490
11
1
1
1
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13, dan
17 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 17.
Sample
SampleMean
1715131197531
118.00
117.75
117.50
117.25
117.00
__
X=117.514
+3SL=117.856
-3SL=117.172
+2SL=117.742
-2SL=117.286
+1SL=117.628
-1SL=117.400
Sample
SampleStDev
1715131197531
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2397
+3SL=0.5007
-3SL=0
+2SL=0.4137
-2SL=0.0657
+1SL=0.3267
-1SL=0.1527
1
1
1
1
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, dan 13
pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 13.
Sample
SampleMean
1715131197531
117.8
117.6
117.4
117.2
117.0
__
X=117.4850
+3SL=117.8297
-3SL=117.1404
+2SL=117.7148
-2SL=117.2553
+1SL=117.5999
-1SL=117.3702
Sample
SampleStDev
1715131197531
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2414
+3SL=0.5044
-3SL=0
+2SL=0.4167
-2SL=0.0662
+1SL=0.3291
-1SL=0.1538
1
1
1
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, dan 7 pada
Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter
masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 2.
Sample
SampleMean
15131197531
117.8
117.6
117.4
117.2
117.0
__
X=117.4583
+3SL=117.7928
-3SL=117.1239
+2SL=117.6813
-2SL=117.2354
+1SL=117.5698
-1SL=117.3468
Sample
SampleStDev
15131197531
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2343
+3SL=0.4895
-3SL=0
+2SL=0.4044
-2SL=0.0642
+1SL=0.3194
-1SL=0.1493
1
1
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5 dan 7 pada
Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter
masing-masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 5.
Sample
SampleMean
151413121110987654321
117.8
117.6
117.4
117.2
__
X=117.4839
+3SL=117.8104
-3SL=117.1575
+2SL=117.7016
-2SL=117.2663
+1SL=117.5928
-1SL=117.3751
Sample
SampleStDev
151413121110987654321
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2287
+3SL=0.4778
-3SL=0
+2SL=0.3948
-2SL=0.0627
+1SL=0.3118
-1SL=0.1457
1
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak
terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 7 pada Mean
Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-
masing casting tidak terkendali.
Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 7.
Sample
SampleMean
1413121110987654321
117.8
117.6
117.4
117.2
__
X=117.5102
+3SL=117.8383
-3SL=117.1821
+2SL=117.7290
-2SL=117.2915
+1SL=117.6196
-1SL=117.4008
Sample
SampleStDev
1413121110987654321
0.48
0.36
0.24
0.12
0.00
_
S=0.2299
+3SL=0.4802
-3SL=0
+2SL=0.3968
-2SL=0.0630
+1SL=0.3133
-1SL=0.1464
Xbar-S Chart of casting
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik kendali Xbar maupun grafik
S, semua data diameter casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
diameter casting terkendali.
c. Capability process
i. Capability process untuk Xbar-R
Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa proses terkendali dan berdistribusi
normal. Nilai Cp=5,43 yang berarti Cp>1, artinya batas spesifikasai yang ditetapkan
perusahaan lebih besar dari sebaran pengamatan. Sedangkan nilai Cpk=2,02 yang
berarti Cpk≥1, artinya variasi proses semuanya terletak didalam batas-batas
spesifikasinya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter
masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter
casting secara terus-menerus tetap diperlukan.
ii. Capability process untuk Xbar-S
Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa proses terkendali dan berdistribusi
normal. Nilai Cp=5,45 yang berarti Cp>1, artinya batas spesifikasai yang ditetapkan
perusahaan lebih besar dari sebaran pengamatan. Sedangkan nilai Cpk=2,03 yang
berarti Cpk≥1, artinya variasi proses semuanya terletak didalam batas-batas
spesifikasinya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter
masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter
casting secara terus-menerus tetap diperlukan.
d. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik
Xbar-R terkendali. Sedangkan pada grafik Xbar-S dibutuhkan 6 kali pengeluaran data
sebelum akhirnya grafik Xbar-S terkendali.
Grafik Xbar-R digunakan untuk data dengan n≤10, dan grafik Xbar-S digunakan
untuk data dengan n>10. Pada soal ini diketahui bahwa n=5, sehingga grafik yang
paling cocok dengan soal ini adalah grafik Xbar-R.
2. Sang Insinyur akan melihat kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah
Sang Insinyur untuk melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap
bulannya dilakukan pengamatan terhadap 1 sampel tangki
a. uji asumsi kerandoman dan distribusi
i. Uji kerandoman data
 Hipotesis
H0 : data diambil dari populasi random
H1 : data diambil bukan dari populasi random
 Tingkat signifikansi
α = 0,05
 Statistik uji
p-value= 0,015
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,015 < 0,05
H0 ditolak.
 Kesimpulan
H0 ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan
bahwa data data diambil bukan dari populasi random. (tetapi diasumsikan
bahwa data diambil dari populasi random).
ii. Distribusi poisson
 Hipotesis
H0: data berdistribusi poisson
H1: data tidak berdistribusi poisson
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
p-value= 0,999
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < 0,05
0,999 > 0,05
H0 tidak ditolak
 Kesimpulan
H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi poisson.
b. Grafik pengendalian kualitas atribut yang sesuai untuk data
Grafik C
Sample
SampleCount
1715131197531
8
7
6
5
4
3
2
1
0
_
C=2.765
+3SL=7.753
-3SL=0
+2SL=6.090
-2SL=0
+1SL=4.427
-1SL=1.102
C Chart of data1
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik C, semua data diameter
casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak cacat tiap subgroup
terkendali.
Alasan memilih grafik C
Pada soal, sang insinyur ingin melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu.
Grafik C menggambarkan variasi jumlah cacat dari suatu proses produksi dari waktu
ke waktu secara keseluruhan, sedangkan grafik U menggambarkan ketidaksesuaian
rata-rata per unit. Sehingga pada soal ini digunakan grafik pengendali atribut C.
c. Capability Proses
Sample
SampleCountPerUnit
1715131197531
7.5
5.0
2.5
0.0
_
U=2.765
UC L=7.753
LC L=0
Sample
DPU
1612840
3.6
3.2
2.8
2.4
2.0
Summary Stats
2.7647
Lower C I: 2.0314
Upper C I: 3.6765
Min DPU: 1.0000
Max DPU: 5.0000
Targ DPU:
(using 95.0% confidence)
0.0000
Mean Def: 2.7647
Lower C I: 2.0314
Upper C I: 3.6765
Mean DPU:
Observed Defects
ExpectedDefects
531
6
4
2
543210
4.8
3.6
2.4
1.2
0.0
Tar
Poisson Capability Analysis of data1
U Chart
Cumulative DPU
Poisson Plot
Dist of DPU
Berdasarkan output diatas diketahui bahwa data terkendali. Komulatif DPU (cacat
per-unit) berada disekitar angkat 2,7647 yang berarti rata-rata cacat per-unit adalah
2,8. Nilai target DPU adalah 0, dibawah min DPU (diluar interval DPU) maka dapat
dikatakan bahwa proses tidak capable.
3. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas buatlah grafik pengendali EWMA dengan uji
asumsi normalitasnya sudah terpenuhi.
a. Uji Normalitas Data
 Hipotesis
H0: data berdistribusi normal
H1: data tidak berdistribusi normal
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
p-value= 0,401
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < 0,05
0,401 > 0,05
H0 tidak ditolak
 Kesimpulan
H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
b. Grafik EWMA
Sample
EWMA
191715131197531
117.70
117.65
117.60
117.55
117.50
117.45
__
X=117.5788
UCL=117.6969
LCL=117.4607
EWMA Chart of diameter
Berdasarkan grafik tersebut, terdapat data yang tidak terkendali yaitu data nomor 7
dan 8, maka diameter masing-masing casting tidak terkendali. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur
diameter masing-masing casting terhadap nilai target tidak terkendali.
Dikeluarkan data nomor 7 dan diuji kembali.
Sample
EWMA
191715131197531
117.75
117.70
117.65
117.60
117.55
117.50
__
X=117.6032
UCL=117.7224
LCL=117.4840
EWMA Chart of diameter
Berdasarkan grafik tersebut, data sudah terkendali, maka diameter masing-masing
casting terkendali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran koordinat mesin yang
digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting terhadap nilai target
terkendali.
BAB III
KESIMPULAN
1. Diameter casting pada juga merupakan karakteristik kualitas penting. Sebuah pengukuran
koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting di lima lokasi
berbeda. Dari data diperoleh:
a. Data berdistribusi normal dan uji kerandoman data diasumsikan bahwa data diambil
dari populasi random. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data, hingga
akhirnya grafik Xbar-R terkendali.
b. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data, hingga akhirnya grafik Xbar-
R terkendali.
c. Pada capability process Xbar-R dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran
diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran
diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan.
Pada capability process Xbar-S dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran
diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran
diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan.
d. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik
Xbar-R terkendali. Sedangkan pada grafik Xbar-S dibutuhkan 6 kali pengeluaran data
sebelum akhirnya grafik Xbar-S terkendali.
Grafik Xbar-R digunakan untuk data dengan n≤10, dan grafik Xbar-S digunakan
untuk data dengan n>10. Pada soal ini diketahui bahwa n=5, sehingga grafik yang
paling cocok dengan soal ini adalah grafik Xbar-R.
2. Seorang insinyur pada perusahaan aerospace yang memeriksa kerusakan yang terjadi
pada tangki di salah satu perusahaan. Pengamatan ini dilakukan satu bulan sekali, yakni
untuk tahun 2002, dilakukan dari bulan Januari (1) hingga Desember (12), dan
dilanjutkan tahun 2013 pada bulan Januari (1) hingga Mei (5). Sang Insinyur akan melihat
kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah Sang Insinyur untuk melihat
variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap bulannya dilakukan pengamatan
terhadap 1 sampel tangki, dengan cara:
a. Uji kerandoman data diasumsikan bahwa data diambil dari populasi random dan
berdistribusi poisson.
b. Grafik C terkendali. Alasan memilih grafik C yaitu pada soal, sang insinyur ingin
melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu. Grafik C menggambarkan variasi
jumlah cacat dari suatu proses produksi dari waktu ke waktu secara keseluruhan,
sedangkan grafik U menggambarkan ketidaksesuaian rata-rata per unit. Sehingga pada
soal ini digunakan grafik pengendali atribut C.
e. Proses tidak terkendali.
3. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas dibuat grafik pengendali EWMA dengan uji
asumsi normalitasnya sudah terpenuhi. Saat dibuat grafik EMWA pertama kali ada dua
data yang tidak terkendali data nomor 7 dan 8. Maka dikeluarkan data nomor 7 dan diuji
kembali. Setelah diuji kembali, grafik sudah terkendali sehingga dapat dikatakan bahwa
pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing
casting terhadap nilai target terkendali.
KRITIK DAN SARAN
Cara mengajarnya sudah lebih baik, awalnya agak sedikit membingungkan tapi sekarang
sudah tidak lagi. Terimakasih atas ilmunya.

More Related Content

What's hot

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Modul 11 Model Matematika
Modul 11 Model MatematikaModul 11 Model Matematika
Modul 11 Model MatematikaArif Rahman
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik utsLaporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik utsFarida Dadari
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Korespondensi Analisis
Korespondensi AnalisisKorespondensi Analisis
Korespondensi Analisisdessybudiyanti
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 samplingArif Rahman
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda RindyArini
 

What's hot (20)

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Proses stokastik
Proses stokastikProses stokastik
Proses stokastik
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Modul 11 Model Matematika
Modul 11 Model MatematikaModul 11 Model Matematika
Modul 11 Model Matematika
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik utsLaporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Korespondensi Analisis
Korespondensi AnalisisKorespondensi Analisis
Korespondensi Analisis
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
fisher exact test
fisher exact testfisher exact test
fisher exact test
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 

Similar to LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Adhitya Akbar
 
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatMakalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatKuhaku
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfelizabethrudhu
 
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009Trisno Harefa
 
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrik
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrikBrian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrik
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrikBrian Raafiu
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANAmrih Prayogo
 
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN  DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN  DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...Rahmat Taufiq Sigit
 
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptx
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptxPekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptx
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptxAhmad Nuryana
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitasHafiza .h
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptxAminullah Assagaf
 
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTBAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTAmrih Prayogo
 
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah Assagaf
 
Peta peta proses kerja
Peta peta proses kerjaPeta peta proses kerja
Peta peta proses kerjayasmine22
 
Peta peta proses kerja
Peta peta proses kerjaPeta peta proses kerja
Peta peta proses kerjaRiko Satrianto
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONAmrih Prayogo
 
tugas alat ukur teknologi
tugas alat ukur teknologitugas alat ukur teknologi
tugas alat ukur teknologiroy apr
 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasISTA
 

Similar to LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER (20)

Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3
 
peta kendali variabel
peta kendali variabelpeta kendali variabel
peta kendali variabel
 
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatMakalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
 
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
 
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrik
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrikBrian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrik
Brian Raafiu Perencanaan aliran bahan dan tata letak pabrik
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
 
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN  DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN  DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...
MEMVALIDASI TEKNIK DAN ALAT PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN GAGE R&R ANOVA DEN...
 
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptx
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptxPekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptx
Pekan 8_Pengujian Hipotesis Varians (Satu dan Dua Varians).pptx
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
 
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTBAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
 
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
 
Peta peta proses kerja
Peta peta proses kerjaPeta peta proses kerja
Peta peta proses kerja
 
Peta peta proses kerja
Peta peta proses kerjaPeta peta proses kerja
Peta peta proses kerja
 
Tugasan pisah ragaman
Tugasan pisah ragamanTugasan pisah ragaman
Tugasan pisah ragaman
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
 
tugas alat ukur teknologi
tugas alat ukur teknologitugas alat ukur teknologi
tugas alat ukur teknologi
 
Bab ii alat ukur
Bab ii alat ukurBab ii alat ukur
Bab ii alat ukur
 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitas
 

More from Farida Dadari

TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUTUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUFarida Dadari
 
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPANTUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPANFarida Dadari
 
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASFarida Dadari
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASLAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASFarida Dadari
 
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UASLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UASFarida Dadari
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARIFarida Dadari
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARIFarida Dadari
 
Explanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnyaExplanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnyaFarida Dadari
 
Expression Pain and Relief
Expression Pain and ReliefExpression Pain and Relief
Expression Pain and ReliefFarida Dadari
 
Procedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan ContohnnyaProcedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan ContohnnyaFarida Dadari
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAFarida Dadari
 

More from Farida Dadari (14)

TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUTUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
 
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPANTUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASLAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UASLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Gaya pegas
Gaya pegasGaya pegas
Gaya pegas
 
Explanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnyaExplanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnya
 
Expression Pain and Relief
Expression Pain and ReliefExpression Pain and Relief
Expression Pain and Relief
 
Procedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan ContohnnyaProcedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan Contohnnya
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (9)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

  • 1. LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK KELAS B Yogyakarta, 9 Mei 2017 Nama : Farida Nur Dadari NIM : 15/383355/PA/17015 Progam Studi : Statistika Dosen Pengampu : Dr. Herni Utami, M.Si. Asisten Dosen : 1. Rizqi Haryastuti (15943) 2. Muhammad Ilham Mubarok (15964) LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017
  • 2. BAB I PERMASALAHAN Nomor 1 Diameter casting pada juga merupakan karakteristik kualitas penting. Sebuah pengukuran koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting di lima lokasi berbeda. Data untuk 20 casting(subgroup) ditunjukkan pada Tabel di bawah. a. Buat dan bagan Xbar R untuk proses ini, dengan asumsi pengukuran pada masing- masing bentuk casting bersifat rasional subkelompok. Lakukan uji asumsi lengkap terlebih dahulu! b. Buatlah juga grafik pengendali Xbar S! c. Lakukan capability proses untuk Xbar R dan Xbar S dengan batas spesifikasi 11,5 ± 0,4! d. Bandingkan (a) dan (b) serta jelaskan perbedaannya! Perhatikan : Pada estimate pilih salah satu Rbar/Sbar untuk subgroup size sama atau pooled standard deviation untuk subgroup size berbeda. Perhatikan pula pada estimate di capability process. Casting Diameter 1 2 3 4 5 1 11,7629 11,7403 11,7511 11,7474 11,7374 2 11,8122 11,7506 11,7787 11,7736 11,8412 3 11,7742 11,7114 11,7530 11,7532 11,7773 4 11,7833 11,7311 11,7777 11,8108 11,7804 5 11,7134 11,6870 11,7305 11,7419 11,6642 6 11,7925 11,7611 11,7588 11,7012 11,7611 7 11,6916 11,7205 11,6958 11,7440 11,7062 8 11,7109 11,7832 11,7496 11,7496 11,7318 9 11,7984 11,8887 11,7729 11,8485 11,8416 10 11,7914 11,7613 11,7356 11,7628 11,7070 11 11,7260 11,7329 11,7424 11,7645 11,7571 12 11,7202 11,7537 11,7328 11,7582 11,7265 13 11,8356 11,7971 11,8023 11,7802 11,7903 14 11,7069 11,7112 11,7492 11,7329 11,7289 15 11,7116 11,7978 11,7982 11,7429 11,7154 16 11,7165 11,7284 11,7571 11,7597 11,7317 17 11,8022 11,8127 11,7864 11,7917 11,8167 18 11,7775 11,7372 11,7241 11,7773 11,7543 19 11,7753 11,7870 11,7574 11,7620 11,7673 20 11,7572 11,7626 11,7523 11,7395 11,7884 Nomor 2
  • 3. Checksheet berikut ini dihasilkan oleh seorang insinyur pada perusahaan aerospace yang memeriksa kerusakan yang terjadi pada tangki di salah satu perusahaan. Pengamatan ini dilakukan satu bulan sekali, yakni untuk tahun 2002, dilakukan dari bulan Januari (1) hingga Desember (12), dan dilanjutkan tahun 2013 pada bulan Januari (1) hingga Mei (5). Defect 2002 2003 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 Parts damaged 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 Machining problems 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 Supplied parts rusted 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Misaligned weld 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Processing out of order 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Wrong part issued 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Adhesive failure 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 Paint out of limits 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 Paint damaged by etching 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Film on parts 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Primer cans damaged 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Improper test procedure 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 Salt-spray failure 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 Sang Insinyur akan melihat kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah Sang Insinyur untuk melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap bulannya dilakukan pengamatan terhadap 1 sampel tangki, dengan cara: a. Lakukan uji asumsi kerandoman dan distribusi! b. Buat grafik pengendalian kualitas atribut yang sesuai untuk data dan jelaskan alasan mengapa menggunakan grafik pengendali tersebut! c. Tentukan kapabilitas proses (berdasarkan output dan Cp Cpk) kemudian bandingkan! Notes :  Lakukan uji asumsi dengan SPSS, data yang diinput adalah total variasi cacat setiap subgroup. Lakukan weight case terlebih dahulu. Nomor 3 Diagram kontrol variabel atau atribut biasanya memperlakukan rasional subgroup masing- masing data sebagai individu, sementara diagram EWMA menghitung moving average eksponensial dari seluruh data. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas buatlah grafik pengendali EWMA dengan uji asumsi normalitasnya sudah terpenuhi. Jika ada data yang tidak terkendali maka keluarkan data yang paling awal kemudian buat grafik kembali. (L = 3 dan = 0,2)
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Sebuah pengukuran koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting di lima lokasi berbeda. a. Buat grafik Xbar-R dan asumsinya i. Uji kenormalan data  Hipotesis H0: data berdistribusi normal H1: data tidak berdistribusi normal  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji p-value= 0,401  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < 0,05 0,401 > 0,05 H0 tidak ditolak  Kesimpulan
  • 5. H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. ii. Uji kerandoman data  Hipotesis H0 : data diambil dari populasi random H1 : data diambil bukan dari populasi random  Tingkat signifikansi α = 0,05  Statistik uji p-value= 0,048  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,048 < 0,05 H0 ditolak.  Kesimpulan H0 ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa data data diambil bukan dari populasi random. (tetapi diasumsikan bahwa data diambil dari populasi random). iii. Grafik Xbar-R
  • 6. 191715131197531 118.2 117.9 117.6 117.3 117.0 Sample SampleMean __ X=117.579 UCL=117.931 LCL=117.226 +3SL=117.931 -3SL=117.226 +2SL=117.814 -2SL=117.344 +1SL=117.696 -1SL=117.461 191715131197531 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 Sample SampleRange _ R=0.611 UCL=1.292 LCL=0 +3SL=1.292 -3SL=0 +2SL=1.065 -2SL=0.157 +1SL=0.838 -1SL=0.384 11 1 1 1 Xbar-R Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5, 7, 9, 13, dan 15 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 9. 191715131197531 118.00 117.75 117.50 117.25 117.00 Sample SampleMean __ X=117.541 UCL=117.877 LCL=117.205 -3SL=117.205 +2SL=117.765 -2SL=117.317 +1SL=117.653 -1SL=117.429 +3SL=117.877 191715131197531 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 Sample SampleRange _ R=0.582 UCL=1.231 LCL=0 +3SL=1.231 -3SL=0 +2SL=1.015 -2SL=0.150 +1SL=0.798 -1SL=0.366 11 1 1 1 Xbar-R Chart of casting
  • 7. Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13, 17 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 17. 1715131197531 118.00 117.75 117.50 117.25 117.00 Sample SampleMean __ X=117.514 UCL=117.859 LCL=117.170 +3SL=117.859 -3SL=117.170 +2SL=117.744 -2SL=117.284 +1SL=117.629 -1SL=117.399 1715131197531 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 Sample SampleRange _ R=0.598 UCL=1.264 LCL=0 +3SL=1.264 -3SL=0 +2SL=1.042 -2SL=0.154 +1SL=0.820 -1SL=0.376 1 1 1 1 Xbar-R Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 13.
  • 8. 1715131197531 117.8 117.6 117.4 117.2 117.0 Sample SampleMean __ X=117.4850 UCL=117.8312 LCL=117.1389 +3SL=117.8312 -3SL=117.1389 +2SL=117.7158 -2SL=117.2543 +1SL=117.6004 -1SL=117.3697 1715131197531 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 Sample SampleRange _ R=0.600 UCL=1.269 LCL=0 +3SL=1.269 -3SL=0 +2SL=1.046 -2SL=0.154 +1SL=0.823 -1SL=0.377 1 1 1 Xbar-R Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 2. Sample SampleMean 15131197531 117.8 117.6 117.4 117.2 117.0 __ X=117.4583 +3SL=117.7935 -3SL=117.1232 +2SL=117.6818 -2SL=117.2349 +1SL=117.5700 -1SL=117.3466 Sample SampleRange 15131197531 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 _ R=0.581 +3SL=1.229 -3SL=0 +2SL=1.013 -2SL=0.149 +1SL=0.797 -1SL=0.365 1 1 Xbar-R Chart of casting
  • 9. Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5 dan 7 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 5. Sample SampleMean 151413121110987654321 117.8 117.6 117.4 117.2 __ X=117.4839 +3SL=117.8116 -3SL=117.1563 +2SL=117.7024 -2SL=117.2655 +1SL=117.5932 -1SL=117.3747 Sample SampleRange 151413121110987654321 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 _ R=0.568 +3SL=1.201 -3SL=0 +2SL=0.990 -2SL=0.146 +1SL=0.779 -1SL=0.357 1 Xbar-R Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 7 pada Mean. Sedangkan pada grafik R, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing- masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 7.
  • 10. Sample SampleMean 1413121110987654321 117.8 117.6 117.4 117.2 __ X=117.5102 +3SL=117.8397 -3SL=117.1808 +2SL=117.7298 -2SL=117.2906 +1SL=117.6200 -1SL=117.4004 Sample SampleRange 1413121110987654321 1.2 0.9 0.6 0.3 0.0 _ R=0.571 +3SL=1.208 -3SL=0 +2SL=0.995 -2SL=0.147 +1SL=0.783 -1SL=0.359 Xbar-R Chart of casting Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik lendali Xbar maupun grafik R, semua data diameter casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diameter casting terkendali b. Grfik Xbar-S Sample SampleMean 191715131197531 118.2 117.9 117.6 117.3 117.0 __ X=117.579 +3SL=117.928 -3SL=117.229 +2SL=117.812 -2SL=117.346 +1SL=117.695 -1SL=117.462 Sample SampleStDev 191715131197531 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2448 +3SL=0.5115 -3SL=0 +2SL=0.4226 -2SL=0.0671 +1SL=0.3337 -1SL=0.1560 11 1 11 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5, 7, 9, 13, dan
  • 11. 17 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 9. Sample SampleMean 191715131197531 118.00 117.75 117.50 117.25 117.00 __ X=117.541 +3SL=117.875 -3SL=117.207 +2SL=117.763 -2SL=117.318 +1SL=117.652 -1SL=117.430 Sample SampleStDev 191715131197531 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2339 +3SL=0.4887 -3SL=0 +2SL=0.4038 -2SL=0.0641 +1SL=0.3189 -1SL=0.1490 11 1 1 1 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, 13, dan 17 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 17.
  • 12. Sample SampleMean 1715131197531 118.00 117.75 117.50 117.25 117.00 __ X=117.514 +3SL=117.856 -3SL=117.172 +2SL=117.742 -2SL=117.286 +1SL=117.628 -1SL=117.400 Sample SampleStDev 1715131197531 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2397 +3SL=0.5007 -3SL=0 +2SL=0.4137 -2SL=0.0657 +1SL=0.3267 -1SL=0.1527 1 1 1 1 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, 7, dan 13 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 13. Sample SampleMean 1715131197531 117.8 117.6 117.4 117.2 117.0 __ X=117.4850 +3SL=117.8297 -3SL=117.1404 +2SL=117.7148 -2SL=117.2553 +1SL=117.5999 -1SL=117.3702 Sample SampleStDev 1715131197531 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2414 +3SL=0.5044 -3SL=0 +2SL=0.4167 -2SL=0.0662 +1SL=0.3291 -1SL=0.1538 1 1 1 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 2, 5, dan 7 pada
  • 13. Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 2. Sample SampleMean 15131197531 117.8 117.6 117.4 117.2 117.0 __ X=117.4583 +3SL=117.7928 -3SL=117.1239 +2SL=117.6813 -2SL=117.2354 +1SL=117.5698 -1SL=117.3468 Sample SampleStDev 15131197531 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2343 +3SL=0.4895 -3SL=0 +2SL=0.4044 -2SL=0.0642 +1SL=0.3194 -1SL=0.1493 1 1 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 5 dan 7 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 5.
  • 14. Sample SampleMean 151413121110987654321 117.8 117.6 117.4 117.2 __ X=117.4839 +3SL=117.8104 -3SL=117.1575 +2SL=117.7016 -2SL=117.2663 +1SL=117.5928 -1SL=117.3751 Sample SampleStDev 151413121110987654321 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2287 +3SL=0.4778 -3SL=0 +2SL=0.3948 -2SL=0.0627 +1SL=0.3118 -1SL=0.1457 1 Xbar-S Chart of casting Berdasarkan pada grafik tersebut, diketahui bahwa untuk grafik kendali Xbar tidak terkendali, terdapat data yang tidak terkendali yaitu pada data nomor 7 pada Mean Sedangkan pada grafik S, data sudah terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing- masing casting tidak terkendali. Selanjutkan akan dikeluarkan data nomor 7. Sample SampleMean 1413121110987654321 117.8 117.6 117.4 117.2 __ X=117.5102 +3SL=117.8383 -3SL=117.1821 +2SL=117.7290 -2SL=117.2915 +1SL=117.6196 -1SL=117.4008 Sample SampleStDev 1413121110987654321 0.48 0.36 0.24 0.12 0.00 _ S=0.2299 +3SL=0.4802 -3SL=0 +2SL=0.3968 -2SL=0.0630 +1SL=0.3133 -1SL=0.1464 Xbar-S Chart of casting
  • 15. Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik kendali Xbar maupun grafik S, semua data diameter casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diameter casting terkendali. c. Capability process i. Capability process untuk Xbar-R Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa proses terkendali dan berdistribusi normal. Nilai Cp=5,43 yang berarti Cp>1, artinya batas spesifikasai yang ditetapkan perusahaan lebih besar dari sebaran pengamatan. Sedangkan nilai Cpk=2,02 yang berarti Cpk≥1, artinya variasi proses semuanya terletak didalam batas-batas spesifikasinya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan. ii. Capability process untuk Xbar-S
  • 16. Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa proses terkendali dan berdistribusi normal. Nilai Cp=5,45 yang berarti Cp>1, artinya batas spesifikasai yang ditetapkan perusahaan lebih besar dari sebaran pengamatan. Sedangkan nilai Cpk=2,03 yang berarti Cpk≥1, artinya variasi proses semuanya terletak didalam batas-batas spesifikasinya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan. d. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik Xbar-R terkendali. Sedangkan pada grafik Xbar-S dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik Xbar-S terkendali. Grafik Xbar-R digunakan untuk data dengan n≤10, dan grafik Xbar-S digunakan untuk data dengan n>10. Pada soal ini diketahui bahwa n=5, sehingga grafik yang paling cocok dengan soal ini adalah grafik Xbar-R. 2. Sang Insinyur akan melihat kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah Sang Insinyur untuk melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap bulannya dilakukan pengamatan terhadap 1 sampel tangki a. uji asumsi kerandoman dan distribusi i. Uji kerandoman data  Hipotesis
  • 17. H0 : data diambil dari populasi random H1 : data diambil bukan dari populasi random  Tingkat signifikansi α = 0,05  Statistik uji p-value= 0,015  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,015 < 0,05 H0 ditolak.  Kesimpulan H0 ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa data data diambil bukan dari populasi random. (tetapi diasumsikan bahwa data diambil dari populasi random). ii. Distribusi poisson  Hipotesis H0: data berdistribusi poisson H1: data tidak berdistribusi poisson  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji
  • 18. p-value= 0,999  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < 0,05 0,999 > 0,05 H0 tidak ditolak  Kesimpulan H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi poisson. b. Grafik pengendalian kualitas atribut yang sesuai untuk data Grafik C
  • 19. Sample SampleCount 1715131197531 8 7 6 5 4 3 2 1 0 _ C=2.765 +3SL=7.753 -3SL=0 +2SL=6.090 -2SL=0 +1SL=4.427 -1SL=1.102 C Chart of data1 Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa unutuk grafik C, semua data diameter casting terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak cacat tiap subgroup terkendali. Alasan memilih grafik C Pada soal, sang insinyur ingin melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu. Grafik C menggambarkan variasi jumlah cacat dari suatu proses produksi dari waktu ke waktu secara keseluruhan, sedangkan grafik U menggambarkan ketidaksesuaian rata-rata per unit. Sehingga pada soal ini digunakan grafik pengendali atribut C. c. Capability Proses
  • 20. Sample SampleCountPerUnit 1715131197531 7.5 5.0 2.5 0.0 _ U=2.765 UC L=7.753 LC L=0 Sample DPU 1612840 3.6 3.2 2.8 2.4 2.0 Summary Stats 2.7647 Lower C I: 2.0314 Upper C I: 3.6765 Min DPU: 1.0000 Max DPU: 5.0000 Targ DPU: (using 95.0% confidence) 0.0000 Mean Def: 2.7647 Lower C I: 2.0314 Upper C I: 3.6765 Mean DPU: Observed Defects ExpectedDefects 531 6 4 2 543210 4.8 3.6 2.4 1.2 0.0 Tar Poisson Capability Analysis of data1 U Chart Cumulative DPU Poisson Plot Dist of DPU Berdasarkan output diatas diketahui bahwa data terkendali. Komulatif DPU (cacat per-unit) berada disekitar angkat 2,7647 yang berarti rata-rata cacat per-unit adalah 2,8. Nilai target DPU adalah 0, dibawah min DPU (diluar interval DPU) maka dapat dikatakan bahwa proses tidak capable. 3. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas buatlah grafik pengendali EWMA dengan uji asumsi normalitasnya sudah terpenuhi. a. Uji Normalitas Data  Hipotesis H0: data berdistribusi normal H1: data tidak berdistribusi normal  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji
  • 21. p-value= 0,401  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < 0,05 0,401 > 0,05 H0 tidak ditolak  Kesimpulan H0 tidak ditolak, maka dengan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. b. Grafik EWMA
  • 22. Sample EWMA 191715131197531 117.70 117.65 117.60 117.55 117.50 117.45 __ X=117.5788 UCL=117.6969 LCL=117.4607 EWMA Chart of diameter Berdasarkan grafik tersebut, terdapat data yang tidak terkendali yaitu data nomor 7 dan 8, maka diameter masing-masing casting tidak terkendali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting terhadap nilai target tidak terkendali. Dikeluarkan data nomor 7 dan diuji kembali.
  • 23. Sample EWMA 191715131197531 117.75 117.70 117.65 117.60 117.55 117.50 __ X=117.6032 UCL=117.7224 LCL=117.4840 EWMA Chart of diameter Berdasarkan grafik tersebut, data sudah terkendali, maka diameter masing-masing casting terkendali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting terhadap nilai target terkendali.
  • 24. BAB III KESIMPULAN 1. Diameter casting pada juga merupakan karakteristik kualitas penting. Sebuah pengukuran koordinat mesin digunakan untuk mengukur diameter masing casting di lima lokasi berbeda. Dari data diperoleh: a. Data berdistribusi normal dan uji kerandoman data diasumsikan bahwa data diambil dari populasi random. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data, hingga akhirnya grafik Xbar-R terkendali. b. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data, hingga akhirnya grafik Xbar- R terkendali. c. Pada capability process Xbar-R dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan. Pada capability process Xbar-S dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengukuran diameter masing-masing casting capable, namun peningkatan kualitas pengukuran diameter casting secara terus-menerus tetap diperlukan. d. Pada grafik Xbar-R dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik Xbar-R terkendali. Sedangkan pada grafik Xbar-S dibutuhkan 6 kali pengeluaran data sebelum akhirnya grafik Xbar-S terkendali. Grafik Xbar-R digunakan untuk data dengan n≤10, dan grafik Xbar-S digunakan untuk data dengan n>10. Pada soal ini diketahui bahwa n=5, sehingga grafik yang paling cocok dengan soal ini adalah grafik Xbar-R. 2. Seorang insinyur pada perusahaan aerospace yang memeriksa kerusakan yang terjadi pada tangki di salah satu perusahaan. Pengamatan ini dilakukan satu bulan sekali, yakni untuk tahun 2002, dilakukan dari bulan Januari (1) hingga Desember (12), dan dilanjutkan tahun 2013 pada bulan Januari (1) hingga Mei (5). Sang Insinyur akan melihat kualitas tangki dengan Grafik Pengendali Atribut. Bantulah Sang Insinyur untuk melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu, apabila setiap bulannya dilakukan pengamatan terhadap 1 sampel tangki, dengan cara:
  • 25. a. Uji kerandoman data diasumsikan bahwa data diambil dari populasi random dan berdistribusi poisson. b. Grafik C terkendali. Alasan memilih grafik C yaitu pada soal, sang insinyur ingin melihat variasi cacat tangki dari waktu ke waktu. Grafik C menggambarkan variasi jumlah cacat dari suatu proses produksi dari waktu ke waktu secara keseluruhan, sedangkan grafik U menggambarkan ketidaksesuaian rata-rata per unit. Sehingga pada soal ini digunakan grafik pengendali atribut C. e. Proses tidak terkendali. 3. Berdasarkan tabel data pada nomor 1 di atas dibuat grafik pengendali EWMA dengan uji asumsi normalitasnya sudah terpenuhi. Saat dibuat grafik EMWA pertama kali ada dua data yang tidak terkendali data nomor 7 dan 8. Maka dikeluarkan data nomor 7 dan diuji kembali. Setelah diuji kembali, grafik sudah terkendali sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran koordinat mesin yang digunakan untuk mengukur diameter masing-masing casting terhadap nilai target terkendali. KRITIK DAN SARAN Cara mengajarnya sudah lebih baik, awalnya agak sedikit membingungkan tapi sekarang sudah tidak lagi. Terimakasih atas ilmunya.