SlideShare a Scribd company logo
1 of 20




Contoh
Perhatikan banyaknya kelahiran di suatu
tempat pada suatu hari. Bila Xt adalah
banyaknya kelahiran pada (0,t) dengan t
[0,1440], maka kumpulan dari Xt adalah
proses stokastik.
Definisi
 Proses Markov adalah proses stokastik yang
mempunyai sifat bahwa jika nilai Xt telah
diketahui, maka Xs di mana s > t tidak
dipengaruhi oleh Xu di mana u < t.
 Definisi tersebut memiliki arti bahwa fenomena
masa datang hanya dipengaruhi oleh fenomena
masa sekarang dan tidak dipengaruhi oleh masa
lalu.
 Rantai Markov dengan waktu diskret (Diskret
Time Markov Chain) adalah suatu proses markov
dengan waktu diskret dan Xt memiliki nilai
diskret.
Secara matematis Proses Markov dapat
dinyatakan sebagai berikut:
P(Xn+1=j| X1 = i1, X2=i2, …, Xn=in) = P(Xn+1 =j|Xn = in)

Xn = j artinya rantai markov pada waktu n
berada pada state j.
Peluang Xn+1 berada pada state j jika Xn berada
pada state i dilambangkan dengan Pijn,n 1
Peluang ini juga dinamakan peluang transisi
satu langkah (one-step transition probability)
dan secara matematis dapat dinyatakan
sebagai berikut
 P(Xn+1=j|Xn=i).
Bila peluang transisi satu langkah bebas
terhadap peubah waktu n, maka rantai markov
mempunyai peluang transisi yang stasioner
atau Pijn,n 1= Pij
Secara umum, peluang transisi diatur dalam
suatu matriks yang dinamakan matriks peluang
transisi.
P
P
P
P 
00

02

P10

P11

P12

P13 

P20


P21


P22


P23 


Pi 0

Pi1

Pi 2

Pi 3





P

01

03







.

Baris ke – i+1 dari P adalah sebaran peluang
dari nilai Xn+1 dibawah kondisi Xn= i.
Jika banyaknya state terhingga maka P adalah
matriks kuadrat terhingga
Nilai Pij memenuhi kondisi
Pij 0 untuk semua i dan j
dan Pij 1
j
untuk i = 0, 1, 2, …
Jika matriks peluang transisi P dan sebaran
peluang X0 diketahui, maka perilaku dari rantai
markov dapat diketahui.
Pernyataan ini akan ditunjukkan dalam penjelasan
berikut:
Misalkan diketahui matriks peluang transisi dan
P(X0=i) = pi, maka kita dapat mencari P(X0=i0,
X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in)
Berdasar definisi peluang bersyarat kita dapatkan
P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in)
=P(Xn=in| X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1)
P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1)
Berdasar definisi rantai markov kita dapatkan
P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in)
= P(Xn=in| Xn-1=in-1) P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2,
…, Xn-1=in-1)
= P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1)
Melalui induksi akan kita dapatkan
i
i
i
P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in) = pi P i P i P
0

01

n 2, n 1

n 1 , in
Analisis dari rantai markov berpusat pada
perhitungan peluang kemungkinan realisasi
proses yang mungkin.
Perhitungan ini berpusat pada matriks peluang
transisi n langkah P(n) = Pij(n ) .
Pij(n ) melambangkan peluang proses pindah dari
state i ke state j dalam n langkah.
Secara formal dapat dinyatakan sebagai
Pij(n )=P(X
m+n=j|Xm=i).
Sifat Markov memungkinkan kita menyatakan dalam
theorema berikut
Theorema
Peluang transisi n langkah dari rantai markov
memenuhi
Pij( n )

(
Pik Pkjn

1)

k 0

Di mana
Pij( 0)

1, i

j

0, i

j

Dari teori matriks, maka persamaan dalam teorema ini
adalah rumus untuk perkalian matriks, sehingga
P(n) = P P(n-1). Dengan mengiterasikan rumus ini kita
dapatkan P ( n) P P  P P n
 


nfaktor

Dengan kata lain, peluang transisi n langkah adalah isi
matriks Pn.
Matriks Peluang Transisi Reguler
Misalkan P (matriks peluang transisi)
mempunyai sifat jika dipangkatkan k, Pk
mempunyai elemen yang semuanya positif,
maka P dikatakan reguler
Rantai Markov yang reguler memiliki limiting
probability distribution = ( 0, 1, …, N); di
mana j>0 dan j j =1 dan sebaran ini bebas
dari state awal
Untuk matriks peluang transisi yang regular
lim Pij( n )
0,
j = 0, 1, …, N
j
n
Contoh Rantai Markov regular dengan matriks
peluang transisi
1 a
a
P
b 1 b
Mempunyai limiting probability distribution
0
a
lim P
n

n

1
b

0 a b
1 a
a b

a b
b
a b
Contoh numerik dapat ditunjukkan, misalkan
rantai markov memiliki matriks peluang transisi
P

0.33 0.67

0.75 0.25
Beberapa pangkat pertama dari P adalah

P

2

0.6114 0.3886

P

5

0.4350 0.5650
0.5220 0.4780
0.5350 0.4560

3

0.4932 0.5068

6

0.5673 0.4327
0.5307 0.4693

P
P

0.5253 0.4747

P4
P7

0.5328 0.4572
0.5117 0.4883
0.5271 0.4729
0.5294 0.4706

Limiting distribution-nya adalah b/(a+b) = 0.5282
dan a/(a+b) = 0.4718.
Untuk semua matriks peluang transisi dengan
state 0, 1, 2, …,N yang memenuhi dua kondisi
berikut adalah regular
 Untuk setiap pasang state i,j, terdapat path
(jalur) k1, k2, …, kr di mana Pik1Pk1k2 ... Pkrj>0
 Terdapat minimal satu state di mana Pii>0
Theorema
Misalkan P adalah matriks peluang transisi
suatu rantai markov regular dengan state 0, 1,
2, …, N, maka limiting probability distribution
=( 0, 1, 2, …, N) adalah solusi unik dari
sistem persamaan berikut
= P dan i i 1
Bila diketahui rantai markov dengan matriks
peluang transisi
0 1
2
0 0.4
P

0.5

0.1

1 0.05

0.7

0.25

2 0.05 0.50 0.45

Carilah limiting probability distributionnya!
= P
0

0.4
1

2

0

1

0.1

0.05

2

0.5
0.7

0.25

0.05 0.50 0.45
0

1

0.4

2

0

0.05

1

0.05

0.5

2

0

0.7

1

0.5

2

0.1

0

0.25

1

0.45

2

Sehingga kita memiliki persamaan, yaitu
0

0.4

1

0.5

2

0.1

0

1

0.05

1

0.05

0

0.7

1

0.5

0

0.25

0

2

1

1

0.45

2

2
2

Solusi dari sistem persamaan di
samping adalah
0 = 0.077, 1 = 0.625, 2 = 0.298
Sehingga limiting probability distribution-nya
adalah
0
1
2
0 0.077 0.625 0.298
lim P n
n

1 0.077 0.625 0.298
2 0.077 0.625 0.298

More Related Content

What's hot

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteArif Rahman
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1ruslancragy8
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 

What's hot (20)

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discrete
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 

Viewers also liked (19)

Ch23
Ch23Ch23
Ch23
 
Hci [1]introduction
Hci [1]introductionHci [1]introduction
Hci [1]introduction
 
E3 chap-17-extra
E3 chap-17-extraE3 chap-17-extra
E3 chap-17-extra
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Hci [3]computer
Hci [3]computerHci [3]computer
Hci [3]computer
 
Imk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compressImk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compress
 
E3 chap-19
E3 chap-19E3 chap-19
E3 chap-19
 
Ch14 security
Ch14   securityCh14   security
Ch14 security
 
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
 
Hci [2]human
Hci [2]humanHci [2]human
Hci [2]human
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 
E3 chap-04-extra
E3 chap-04-extraE3 chap-04-extra
E3 chap-04-extra
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch3 processes
Ch3   processesCh3   processes
Ch3 processes
 
Aksioma Peluang
Aksioma PeluangAksioma Peluang
Aksioma Peluang
 
Ch10
Ch10Ch10
Ch10
 
E3 chap-07
E3 chap-07E3 chap-07
E3 chap-07
 
Ch3 a
Ch3 aCh3 a
Ch3 a
 
E3 chap-05
E3 chap-05E3 chap-05
E3 chap-05
 

Similar to Proses stokastik

F.PFungsi pembangkit-momen-final
F.PFungsi pembangkit-momen-finalF.PFungsi pembangkit-momen-final
F.PFungsi pembangkit-momen-finalDidi Agus
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi TurunanSridayani
 
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)Erik Kuswanto
 
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)Erik Kuswanto
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikarukmono budi utomo
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomiheru putra
 
soal dan pembahasan tentang refleksi
soal dan pembahasan tentang refleksisoal dan pembahasan tentang refleksi
soal dan pembahasan tentang refleksifitridamayanti23
 

Similar to Proses stokastik (10)

Latihan proses-stokastik
Latihan proses-stokastikLatihan proses-stokastik
Latihan proses-stokastik
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
F.PFungsi pembangkit-momen-final
F.PFungsi pembangkit-momen-finalF.PFungsi pembangkit-momen-final
F.PFungsi pembangkit-momen-final
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
 
Teorema I
Teorema ITeorema I
Teorema I
 
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)
Teori Bilangan (Pembuktian Teorema Ucleid)
 
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)
Teori bilangan (Pembuktian Teorema Uclied)
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
soal dan pembahasan tentang refleksi
soal dan pembahasan tentang refleksisoal dan pembahasan tentang refleksi
soal dan pembahasan tentang refleksi
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Proses stokastik

  • 1.
  • 2.
  • 3.   Contoh Perhatikan banyaknya kelahiran di suatu tempat pada suatu hari. Bila Xt adalah banyaknya kelahiran pada (0,t) dengan t [0,1440], maka kumpulan dari Xt adalah proses stokastik.
  • 4. Definisi  Proses Markov adalah proses stokastik yang mempunyai sifat bahwa jika nilai Xt telah diketahui, maka Xs di mana s > t tidak dipengaruhi oleh Xu di mana u < t.  Definisi tersebut memiliki arti bahwa fenomena masa datang hanya dipengaruhi oleh fenomena masa sekarang dan tidak dipengaruhi oleh masa lalu.  Rantai Markov dengan waktu diskret (Diskret Time Markov Chain) adalah suatu proses markov dengan waktu diskret dan Xt memiliki nilai diskret.
  • 5. Secara matematis Proses Markov dapat dinyatakan sebagai berikut: P(Xn+1=j| X1 = i1, X2=i2, …, Xn=in) = P(Xn+1 =j|Xn = in) Xn = j artinya rantai markov pada waktu n berada pada state j. Peluang Xn+1 berada pada state j jika Xn berada pada state i dilambangkan dengan Pijn,n 1
  • 6. Peluang ini juga dinamakan peluang transisi satu langkah (one-step transition probability) dan secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut  P(Xn+1=j|Xn=i). Bila peluang transisi satu langkah bebas terhadap peubah waktu n, maka rantai markov mempunyai peluang transisi yang stasioner atau Pijn,n 1= Pij
  • 7. Secara umum, peluang transisi diatur dalam suatu matriks yang dinamakan matriks peluang transisi. P P P P  00 02 P10 P11 P12 P13  P20  P21  P22  P23   Pi 0 Pi1 Pi 2 Pi 3   P 01 03    . Baris ke – i+1 dari P adalah sebaran peluang dari nilai Xn+1 dibawah kondisi Xn= i. Jika banyaknya state terhingga maka P adalah matriks kuadrat terhingga
  • 8. Nilai Pij memenuhi kondisi Pij 0 untuk semua i dan j dan Pij 1 j untuk i = 0, 1, 2, …
  • 9. Jika matriks peluang transisi P dan sebaran peluang X0 diketahui, maka perilaku dari rantai markov dapat diketahui. Pernyataan ini akan ditunjukkan dalam penjelasan berikut: Misalkan diketahui matriks peluang transisi dan P(X0=i) = pi, maka kita dapat mencari P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in) Berdasar definisi peluang bersyarat kita dapatkan P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in) =P(Xn=in| X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1) P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1)
  • 10. Berdasar definisi rantai markov kita dapatkan P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in) = P(Xn=in| Xn-1=in-1) P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1) = P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn-1=in-1) Melalui induksi akan kita dapatkan i i i P(X0=i0, X1=i1, X2 = i2, …, Xn=in) = pi P i P i P 0 01 n 2, n 1 n 1 , in
  • 11. Analisis dari rantai markov berpusat pada perhitungan peluang kemungkinan realisasi proses yang mungkin. Perhitungan ini berpusat pada matriks peluang transisi n langkah P(n) = Pij(n ) . Pij(n ) melambangkan peluang proses pindah dari state i ke state j dalam n langkah. Secara formal dapat dinyatakan sebagai Pij(n )=P(X m+n=j|Xm=i).
  • 12. Sifat Markov memungkinkan kita menyatakan dalam theorema berikut Theorema Peluang transisi n langkah dari rantai markov memenuhi Pij( n ) ( Pik Pkjn 1) k 0 Di mana Pij( 0) 1, i j 0, i j Dari teori matriks, maka persamaan dalam teorema ini adalah rumus untuk perkalian matriks, sehingga P(n) = P P(n-1). Dengan mengiterasikan rumus ini kita dapatkan P ( n) P P  P P n     nfaktor Dengan kata lain, peluang transisi n langkah adalah isi matriks Pn.
  • 13. Matriks Peluang Transisi Reguler Misalkan P (matriks peluang transisi) mempunyai sifat jika dipangkatkan k, Pk mempunyai elemen yang semuanya positif, maka P dikatakan reguler Rantai Markov yang reguler memiliki limiting probability distribution = ( 0, 1, …, N); di mana j>0 dan j j =1 dan sebaran ini bebas dari state awal
  • 14. Untuk matriks peluang transisi yang regular lim Pij( n ) 0, j = 0, 1, …, N j n Contoh Rantai Markov regular dengan matriks peluang transisi 1 a a P b 1 b Mempunyai limiting probability distribution 0 a lim P n n 1 b 0 a b 1 a a b a b b a b
  • 15. Contoh numerik dapat ditunjukkan, misalkan rantai markov memiliki matriks peluang transisi P 0.33 0.67 0.75 0.25 Beberapa pangkat pertama dari P adalah P 2 0.6114 0.3886 P 5 0.4350 0.5650 0.5220 0.4780 0.5350 0.4560 3 0.4932 0.5068 6 0.5673 0.4327 0.5307 0.4693 P P 0.5253 0.4747 P4 P7 0.5328 0.4572 0.5117 0.4883 0.5271 0.4729 0.5294 0.4706 Limiting distribution-nya adalah b/(a+b) = 0.5282 dan a/(a+b) = 0.4718.
  • 16. Untuk semua matriks peluang transisi dengan state 0, 1, 2, …,N yang memenuhi dua kondisi berikut adalah regular  Untuk setiap pasang state i,j, terdapat path (jalur) k1, k2, …, kr di mana Pik1Pk1k2 ... Pkrj>0  Terdapat minimal satu state di mana Pii>0
  • 17. Theorema Misalkan P adalah matriks peluang transisi suatu rantai markov regular dengan state 0, 1, 2, …, N, maka limiting probability distribution =( 0, 1, 2, …, N) adalah solusi unik dari sistem persamaan berikut = P dan i i 1
  • 18. Bila diketahui rantai markov dengan matriks peluang transisi 0 1 2 0 0.4 P 0.5 0.1 1 0.05 0.7 0.25 2 0.05 0.50 0.45 Carilah limiting probability distributionnya!
  • 19. = P 0 0.4 1 2 0 1 0.1 0.05 2 0.5 0.7 0.25 0.05 0.50 0.45 0 1 0.4 2 0 0.05 1 0.05 0.5 2 0 0.7 1 0.5 2 0.1 0 0.25 1 0.45 2 Sehingga kita memiliki persamaan, yaitu 0 0.4 1 0.5 2 0.1 0 1 0.05 1 0.05 0 0.7 1 0.5 0 0.25 0 2 1 1 0.45 2 2 2 Solusi dari sistem persamaan di samping adalah 0 = 0.077, 1 = 0.625, 2 = 0.298
  • 20. Sehingga limiting probability distribution-nya adalah 0 1 2 0 0.077 0.625 0.298 lim P n n 1 0.077 0.625 0.298 2 0.077 0.625 0.298