Teks tersebut membahas definisi kemiskinan, faktor-faktor penyebab kemiskinan, dan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia. Beberapa faktor penyebab kemiskinan yang disebutkan antara lain rendahnya pendapatan per kapita, tingginya rasio ketergantungan penduduk, serta rendahnya pendidikan dan produktivitas di sektor pertanian.
2. Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :
1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya
kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan
barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk
memenuhi standar kebutuhan yang layak.
Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar
kebutuhan pokok/dasar.
2. Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income
Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya
pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok
3. Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber
Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang
disebabkan oleh penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber (
Malldistribution of Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income.
3. Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa konsep adalah :
1. BAPPENAS
Tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
2. BPS Badan Pusat Statistik
Bilamana jumlah rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi kurang dari 2.100 kalori perkapita.
3. Bank Dunia
Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00 dolar AS
perhari .
4. BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional keluarga miskin jika :
a. Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.
b. Tidak mampu makan sehari dua kali.
c. Tidak memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,bekerja atau sekolah
dan berpergian.
d. Tidak bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah.
e. Mampu membawa anggota keluarga sarana kesehatan.
4. Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan ,pada dasarnya bentuk
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu :
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar.
2. Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas
garis kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat
disekitarnya.2
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
5. Faktor kemiskinan menurut Sharp et al. (2000), kemiskinan terjadi dikarenakan
beberapa sebab yaitu:
1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.
2. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.
3. Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
4. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
5. Tingginya pertumbuhan penduduk.
6. Faktor Penentu Kemiskinan Di Indonesia
Tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu berdampak
apabila tidak disertai dengan perbaikan dalam hal distribusi pendapatan.
Perubahan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
kemiskinan. Peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi
yang telah dicapai oleh Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil
penduduk. Sementara sebagian besar penduduk yang saat ini hidup dalam
kemiskinan tidak menikmati capai tersebut. Dengan kata lain meskipun
ekonomi tumbuh dengan baik, tetapi mereka tetap berada dalam kemiskinan.
Peningkatan kontra prestasi (gaji, honor, upah, dan bentuk lain) yang selama ini
terjadi di Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian orang. Peningkatan kontra
prestasi tersebut tidak sampai menyentuh pada kelompok yang berada pada
garis kemiskinan.
1. Pendapatan Per Kapita Penduduk
7. 2. Rasio Ketergantungan Penduduk
Meningkatnya rasio ketergantungan akan meningkatkan proporsi populasi yang
hidup dalam kemiskinan. Angka kelahiran yang tinggi berimplikasi pada
tingginya rasio ketergantungan. Negara-negara berkembang di Asia yang sukses
mengurangi angka kelahiran, maka rasio ketergantungannya relatif rendah.
Kemiskinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya rasio ketergantungan.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia
ternyata tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan
pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di
Indonesia. Efeknya akan memunculkan kemiskinan struktural dimana
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang
kaya, sementara bagian terbesar masyarakat yang tetap miskin.
8. Kemiskinan di pedesaan di Indonesia dapat berkurang dengan meningkatkan nilai
tambah hasil pertanian. Sehingga pembangunan pedesaan dan pertanian, dimana
ada kenaikan produktivitas per hektar atau pada rumah tangga, seharusnya
diprioritaskan untuk bagian pulau di luar Jawa dan Bali dimana tingkat
kemiskinannya yang tinggi. Persentase tenaga kerja di sektor pertanian tidak
mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan karena sektor pertanian dan
mempunyai tingkat pendidikan SD kebawah. Oleh karena itu program
pengentasan kemiskinan di sektor pertanian perlu diprioritaskan. Pembangunan
sektor pertanian melalui perbaikan lahan pertanian, perikanan, dan kehutanan
serta pembangunan masyarakat pedesaan perlu menjadi pijakan untuk membawa
masyarakat Indonesia keluar dari permasalahan kemiskinan.
4. Persentase Tenaga Kerja Di sektor Pertanian
5. Pengaruh Penghasilan Terhadap Kemiskinan
Seseorang yang memiliki penghasilan rendah maka akan mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti, kebutuhan pangan, papan,
maupun sandang. Seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi dapat
menyisakan hasil pendapatannya untuk memutar kembali uang yang telah
diperoleh agar dapat menghasilkan tambahan pendapatan. Sedangkan seseorang
yang memiliki pendapatan rendah tidak dapat menyisakan ataupun memutar
kembali uang yang diperoleh, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja
sudah sangat kesulitan.
9. upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah :
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya,
perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,
2. Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar sepereti pendidikan dan kesehatan
(KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar , pangan dan gizi),
3. Pemberdayaan masyarakat lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) yang bertujuan untuk membuka kesempatan berpartisipasi bagi
masyarakat miskin dalam proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan
posisi tawar masyarakat miskin, serta
4. Perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan
(PKH). Beberapa proyek pemberdayaan masyarakat antara lain P2KP, PPK, CERD,
SPADA, PEMP, WSSLIC, dan P2MPD
10. Arti Ketimpangan / Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan
distribusi pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu
tertentu. Kaitan kemiskinan dengan ketimpangan pendapatan ada beberapa pola
yaitu :
1. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.
2. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah ( ini yang paling baik).
3. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
4. Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
5. Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
6. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
11. tiga ciri yang menonjol dari kesenjangan pendapatan di Indonesia.
1. Banyak rumah tangga yang berada di sekitar garis kemiskinan nasional,
yang setara dengan PPP AS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang
meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan.
2. Ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehingga tidak
menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang
mungkin tidak tergolong (miskin dari segi pendapatan) dapat dikategorikan
sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta
rendahnya indikator-indikator pembangunan manusia.
3. Perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di
Indonesia.
12. Boleh dikatakan bahwa baru sejak akhir 1970-an pemerintah Indonesia ulai
memperlihatkan kesungguhan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sejak saat itu aspek pemerataan dalam trilogi pembangunan semakin di
tekankan dan ini diidentifikasikan dalam delapan jalur pemerataan, sudah banyak
program-program dari pemerintah pusat hingga saat ini mencerminkan upaya
tersebut seperti:
a) Program serta kebijakan yang mendukung pembangunan industri kecil
b) Rumah tangga dan koperasi
c) IDT (Inpres Desa Tertinggal )
d) Program keluarga sejahtera
e) Program keluarga berencana (kb)
f) Program makanan tambahan bagi anak sekolah dasar
g) Program transmigrasi
h) Peningkatan UMR atau provinsi (UMP)
i) Jaringan pengamana sosial yang di sponsori bank dunia
13. Faktor Penyebab Kesenjangan Pendapatan
Secara teoritis perubahan pola distribusi pendapatan di perdesaan di sebabkan oleh
faktor-faktor berikut:
1. Akibat arus penduduk/L dari perdesaan ke perkotaaan yang selama Orde Baru
berlansung sangat pesat.
2. Struktur pasar dan besarnya distoris yang berbeda di perdesaan dengan
perkotaan.
3. Dampak positif dari proses pembanguan ekonomi nasional diantaranya:
a. Semakin banyaknya kegiatan-kegiatan ekonomi di perdesaan di luar
sektor pertanian seperti industri manufaktur.
b. Tingkat produktivitas dan pendapatan (dalam nilai riil) L di sektor
pertanian meningkat.
c. Potensi SDA ( sumber daya alam) yang ada di perdesaan semakin baik
karena di manfaatkan oleh penduduk desa (pemakain semakin optimal)
14. Tingkat kesenjangan distribusi pendapatan diIndonesia dapat juga di ukur dengan
metode Bank Dunia, yakni membagi jumlah populasi ke dalam tiga kelompok
yakni:
a. 40% berpedapatan rendah
b. 40% berpendapatan menengah
c. 20 % berpendapatan tinggi
Kelompok pertama adalah bagian dari populasi terkaya sedangkan kelompok ke tiga
adalah bagian dari populasi termiskin dan kelompok kedua sering di sebut/
dikatakan sebagai masyarakat kelas menengah.
Di Indonesia kemiskinan dan kesenjangan pendapatan merupakan salah
satu masalah besar. Terutama melihat kenyataan bahwa laju penguranag jumlah
orang miskin di tanah air bedasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih
lambat dibandingkan laju perekonomian pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu
sejak PELITA I hingga 1997( sebelum krisi ekonomi).
Adapun indikator – indikator kesenjangan pendapatan antara lain sebagai
beikut :
1. UMR yang ditentukan pemerintah antara pegawai swasta dan pegawai Pemerintah
yang berbeda.
2. PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera dibandingkan petani.
3. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang hanya
sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan Negara agraris.
15. Selain itu,penyebab kesenjangan pendapatan di negara Indonesia adalah :
a. Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut
hasil sensus penduduk.Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia
semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah
penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan.
Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan
yang harud ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
b. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang
berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap
negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia
ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atau
semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi pendapatan nasional
dikatakan cukup merata.
16. c. Tingkat pendidikan yang rendah.
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan
di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan
tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi
terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang
mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
d. Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin
dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat
memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di
negaranya.
17. Faktor lain yang masih memperlambat pencapaian penurunan kemiskinan sebagai
berikut :
1. Belum meratanya program pembangunan,khususnya di pedesaan,luar Pulau
Jawa,daerah terpencil,dan daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin
hidup di daerah pedesaan. Kemiskinan diluar Pulau Jawa termasuk Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. Oleh
karena itu, upaya penanganan kemiskinan seharusnya lebih difokuskan di daerah
daerah tersebut.
2. Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
3. Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena
guncangan ekonomi,bencana alam,dan juga akibat kurangnya akses terhadap
pelayanan dasar dan sosial.
4. Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Sehubungan dengan itu ,upaya penanggulangan kemiskinan melalui stabilitas
harga kebutuhan pokok harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Hal
ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan,baik di perdesaan maupun
perkotaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.