Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan di Indonesia. Beberapa penyebab kemiskinan diantaranya pertumbuhan penduduk yang cepat, banyaknya pengangguran, ketimpangan pembangunan, dan rendahnya pendidikan. Untuk mengurangi kemiskinan diperlukan strategi seperti pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerintahan yang baik, dan pembangunan sosial.
2. Masalah kemiskinan memang telah lama ada
sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang
pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya
kemudahan atau materi. Pemerintah Indonesia
yang berorientasi mengembangkan Indonesia
menjadi negara maju dan mapan dari segi
ekonomi tentu menganggap kemiskinan adalah
masalah mutlak yang harus segera diselesaikan
disamping masalah lain yaitu ketimpangan
pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi,
defisit anggaran dan lain - lain.
2
3. Namun tidak hanya itu, berikut adalah beberapa
penyebab lain terjadinya kemiskinan di Indonesia:
Laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
penduduk indonesia terus meningkat distiap 10
tahun menurut hasil sesus pendduk.
Banyakanya angkatan kerja yang tidak bekerja
(pengangguran)
Ketimpangan distribusi pendapatan dan
pemerataan pembangunan
Tingginya tingkat pendidikan yang rendah
Kurangnya perhatian dari pemerintah dan tidak
dapat memberikan kebijakan yang mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dinegara ini.
3
4. Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi kekurangan hal-hal yang biasa
untuk dipunyai seperti makanan , pakaian
, tempat berlindung dan air minum, hal-
hal ini berhubungan erat dengan kualitas
hidup . Kemiskinan kadang juga berarti
tidak adanya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan
mendapatkan kehormatan yang layak s
ebagai warga negara.
4
5. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup
kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami
sebagai situasi kelangkaan barang- barang dan pelayanan
dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada
bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan
yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-
beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh
dunia.
5
6. Kesenjangan Ekonomi (ketimpangan dalam
distribusi pendapatan) yang terjadi di banyak
negara sedang berkembang mengilhami para
pembuat kebijaksanaan untuk menitik
beratkan pembangunan dengan tujuan laju
pertumbuhan yang tinggi dan percaya dengan
adanya Trickle down effect
Namun dalam kenyataannya setelah 10 tahun
berjalan, efek meurun kebawah tersebut
berjalan lambat, ditandai oleh kesenjangan
yang semakin membesar
6
7. Orientasi pembangunan berubah
kesejahteraan masyarakat lebih diutamakan
salah satunya melalui peningkatan
pembangunan luar jawa seperti program IDT,
pembangunan usaha kecil dan RT dll.
Krisis moneter yang menimpa Indonesia
memperparah kesenjangan ekonomi
masyarakat.
Kemiskinan relatif adalah kesenjangan dalam
distribusi pendapatan dengan ukuran
pendapatan perkapita
Kemiskinan absolut adalah apabila kebutuhan
minimum untuk bertahan hidup sebahagian
7
8. Kecenderungan laju pertumbuhan yang
meningkat
Rendahnya mutu SDM
Rendahnya SDA
Hipotesa Kuznet :
Adanya relasi antara kesenjangan pendapatan dan tingkat
pendapatan perkapita dalam bentuk U terbalik
Pada tahap awal pembangunan, kemiskinan meningkat
sebagai akibat proses urbanisasi dan industrialisasi
Pada tahap akhir pembangunan, kemiskinan menurun pada
saat sektor industri di perkotaan dapat meyerap seluruh
angkatan kerja yang berasal dari pedesaan
Terjadi banyak pro dan kontra ttg pendapat kuznet
8
9. Mengukur ketimpangan menurut Atkinson
Mengukur kesenjangan dalam pembagian pendapat menurut Gini
Mengukur ketimpangan menurut kurva Lorenz
Cara Bank Dunia
Penduduk dikelompokkan menjadi 3 bagian
40 % tingkat pendapatan rendah
40 % tingkat pendapatan menengah
20 % tingkat pendapatan tinggi
Kriteria Ketimpangan
Tinggi, apabila kelompok 40% tingkat pendapatan rendah
menerima < 12% jumlah Pendapatan
Sedang, apabila kelompok 40% tingkat pendapatan rendah
menerima 12 – 17 % jumlah pendapatan
Rendah, apabila > 17%
9
10. TEMUAN EMPIRIS
Sebelum krisis moneter menimpa Indonesia, pendapatan
perkapita melebihi U$ 1,000, namun 10% dari jumlah
penduduk menikmati 90% PN
Pada awal pemerintahan Orde Baru fokus pembangunan
ekonomi selain pada pertumbuhan juga pada pemerataan
melalui konsep Trilogi Pembangunan
Selama Orde baru, kesenjangan semakin memburuk terlihat
dari laju pertumbuhan pendapatan dan koefisien Gini yang
mencerminkan ketimpangan distribusi pendapatan
Dari kriteria Bank Dunia, tingkat kesenjangan dalam distribusi
pendapatan di Indonesia selama kurun waktu 1984 – 1997
tergolong rendah, termasuk dalam gologan negara Industri
maju asia seperti : Korsel, Singapura, Jepang dan Hongkong.
10
11. Tingkat Pendidikan yang rendah
sistempenghargaan yang kurang baik
(penggajian)
Produktivitas Rendah.
11
12. STRATEGI PENGURANGAN KEMISKINAN
Pertumbuhan Ekonomi yang berkelanjutan
dan Pro Kemiskinan
Pembangunan Sektor Pertanian dan Ekonomi
Pedesaan
Manajemen lingkungan SDA
Transportasi, komunikasi, keuangan dll.
Pemerintahan yang baik (Good Governance)
Pembangunan Sosial
12
13. Intervensi jangka menengah dan jangka
panjang
Pembangunan Sektor Swasta
Peningkatan peran swasta sebagai penggerak dan
motor pembangunan ekonomi
Kerjasama Regional
Untuk menghindari gap daerah kaya dan miskin
Manajemen Pengeluaran Pemerintah (APBN)
Cost Effectivness
Desentralisasi
Peran aktif masyarakat daerah untuk pembangunan
ekonomi dan sosial sesuai keunggulan komperatif dan
kompetitif
13
14. Pendidikan dan Kesehatan
Peran swasta diperbesar
Penyediaan air bersih dan pembangunan perkotaan.
14