Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, dan faktor-faktor penyebab kemiskinan serta dampak dan upaya-upaya penanggulangannya. Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan minimum seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Ada tiga jenis kemiskinan yaitu relatif, kultural, dan absolut. Faktor penyebabnya antara lain rendahnya pendidikan
2. Pengertian Kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu atau masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan minimum, seperti sandang,
papan, kesehatan, pendidikan dan penyediaan air bersih (hal-
hal yang berhubungan dengan kualitas hidup).
4. Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di
atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat
sekitarnya.
Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
Kemiskinan Absolut
Adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan
sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka hidup
dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau dibawah garis kemiskinan
internasional (diukur sebagai orang yang hidup kurang dari Rp 10.000,-
perhari).
5. Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum
pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar
hidup yang mencukupi di suatu negara.
Hampir setiap negara memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat
digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan
pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan
kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi
kemiskinan.
6. Faktor Penyebab Kemiskinan
1. Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah.
2. Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif.
3. Apatis dan anti hal-hal baru.
4. Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.
5. Keadaan alam yang kurang mendukung
6. Keterisoliran secara geografis dari pusat.
7. Tiadanya potensi atau produk andalan.
8. Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah
daerah.
7. Dampak Kemiskinan
1. Pengangguran
2. Kriminalitas
3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan
4. Kesehatan sulit untuk didapatkan
5. Buruknya generasi penerus
8. Kebijakan Pemerintah Mengatasi
Kemiskinan
1. Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan
setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial
politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang.
2. Kebijaksanaan langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas sumber
daya manusia ,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan
dasar seperti sandang,pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kegiatan –
kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian golongan masyarakat yang
berpendapatan rendah.
9. Usaha Masyarakat Dalam Mengatasi
Kemiskinan
Usaha Individu
Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang dihadapinya oleh dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat
mengatasi kemisikinan dirinyadengan cara penerusan pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi.
Penyedekahan
Penyedekahan merupakan satu cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam masyarakat. Tetapi ia tidak dapat mengatasi
masalah kemisikinan secara keseluruhan.
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi dengan cara penambahan barang-barang dan perkhidmatan yang ditawarkan dalam pasaran di sesebuah negara.
Pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tetapi ia harus disertai dengan
pengagihan pendapatan yang adil dalam masyarakat.
Pembangunan Masyarakat
Pasaran bebas
Milton Friedman mencadangkan pasaran bebas untuk pembangunan ekonomi dan mengatasi kemiskinan. Jika ada pembangunan
ekonomi ada pula pengurangan kemiskinan. Jika KDNK tumbuh dengan 1% kemiskinan akan dikurangi dengan lebih kurang 1%.
10. Kesenjangan Pendapatan
Mengenai distribusi pendapatan di Indonesia pada umumnya
menggunakan data BPS mengenai pengeluaran konsumsi rumah tangga dari
survey social nasional (susenas).Data pengeluaran konsumsi dipakai sebagai
suatu pendekatan (proksi) untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat.
Pengertian pendapatan yaitu pembayaran yang didapat karena bekerja
atau menjual jasa , tidak sama dengan pengertian kekayaan .Kekayaan seseorang
bisa jauh lebih besar daripada pendapatannya .Atau , seseorang bisa saja tidak
mempunyai pekerjaan (pendapatan) tetapi ia sangat kaya karena ada warisan
keluarga .
11. HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN DISTRIBUSI
PENDAPATAN
Hubungan Antara Pertumbuhan dan distribusi pendapatan Hipotesis
Kuznets
Data tahun 1970-an dan 1980-an mengenai pertumbuhan ekonomi dan distribusi
pendapatan di banyak NB , terutama Negara-negara yang proses pembangunan
ekonominya sangat pesat dan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ,
seperti Indonesia ,menunjukan seakan-akan ada suatu kolerasi positif antara laju
pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan :
semakin tinggi pertumbuhan PDB atau semakin besar pendapatan perkapita
semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum kaya .