Dokumen tersebut membahas tentang perubahan struktur ekonomi Indonesia, termasuk konsep teoritis perubahan struktural menurut Arthur Lewis dan Hollis Chenery, serta bagaimana proses transformasi struktural terjadi di Indonesia sejak Orde Baru hingga sekarang dengan penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB.
2. Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan struktur ekonomi, umum disebut
transformasi stryktural, dapat didefisinikan
sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling
tekait satu dengan yang lainnya dalam
komposisi AD, perdagangan luar negri (ekspor
dan inpor), AS ( produksi dan menggunakan
faktor-faktor produksi yang diperlukan
mendukung proses pembanggunan ekonomi
yang berkelanjutan) ( chenery, 1979).
3. – Teori dan Bukti Empiris
– Teori perubahan struktural menitik beratkan
pembahasan pada mekanisme transformasi
ekonomi yang dialami oleh NSB, yang semula
lebih bersifat subsistens yang lebih modern,
yang didominasi oleh sektor-sektor nonprime.
Teori Arthus Lewis pada
dasarnya membahas proses pembangunan
ekonomi yang terjadi di perdesaan dan
perkotaan.
4. Berdasrkan model ini, kenaikan produksi sector
industri manufaktur dinyatakan sama besarnya
dengan jumlah dari empat factor berikut.
– Kenaikan permintaan domestic, yang memuat permintaan
langsung untuk produk industry manufaktur plus efek tidak
langsung dari kenaikan permintaan domestic untuk produk
sector-sektor lainnya terhadap sector industry manufaktur.
– Perluasan exspor (pertumbuhan dan diversifikasi) atau efek total
dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produk industri
manufaktur.
– Substitusi impor atau efek total dari kenaikan proporsi
permintaan ditiap sector yang dipenuhi lewat produksi domestic
terhadap output industry manufaktur.
– Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien
input-output (aij) didalam perekonomian akibat kenaikan upah
dan tingkat pendapatan terhadap sector industri manufaktur.
5. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antara Negara dalam sejumlah factor
internalseperti berikut.
– Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)
– Suatu. Negara yang pada awal pembangunan ekonomi industrialisasinya sudah
memiliki industri-industri dasar.
– Besarnya pasar dalam negeri
– Besarnya pasar domestic ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan
tingkat pendapatan riil perkapita.
– Pola distribusi pendapataan
– Factor ini sangat mendukung factor pasar dan tingkat pendapatan rata-rata
perkapita naik pesat.
– Karakteristik dari industrialisasi
– Pelaksanaan atau strategi pengembangan industry yang ditetapkan, jenis
industry yang diunggulkan, pola pembangunan industry, dan insentif yang
diberikan.
– Keberadaan SDA
– Negara yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah
atau terlambat melakukan industrialisasi.
– Kebijakan perdagangan luar negri
– Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking), pola dan
hasil industrialisasi berbeda dibandingkan di Negara-negara yang menerapkan
kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).
6. Kasus Indonesia
Sejak awal pemerintahaan orde baru hingga sekarang,
proses pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup pesat.
Nilai pertumbuhan bruto (NTB) dari sector pertanian,
perternakaan, kehutanan, dan perikanan menyumbang
sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada
decade 1990-an hanya tinggal 16% hingga 20%, dan
tahun 2006 tinggal sekitar 12,9%. Namun penurunan
rasio output pertanian terhadap PDB tersebut tidak
berarti bahwa volume produksi di sector tersebut
berkurang selama periode tersebut (atau pertumbuhan
rata-rata pertahun negative).
8. KONSEP TEORITIS
PERUBAHAN STRUKTURAL
• ARTHUR LEWIS
OVER SUPPLY OF LABOR FROM
RURAL AREA AS INPUT FOR URBAN
AREA
• HOLLIS CHENERY
TRANSFORMASI STRUKTURAL
PATTERN OF DEVELOPMENT