SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
KETENAGAKERJAAN 
OLEH KELOMPOK 3 
SMA NEGERI 01 BATU
KOMPOSISI PENDUDUK DAN 
TENAGA KERJA 
Penduduk 
Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia 
Kerja 
Angkatan 
Kerja 
Bukan Angkatan 
Kerja 
Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah 
Tangga 
Penerima 
Pendapatan 
Setengah 
Menganggur 
Pengangguran 
Penuh 
Kentara 
(Jam kerja 
kurang) 
Tidak Kentara Pengangguran 
Potensial
PENGERTIAN TENAGA 
KERJA 
 berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja 
adalah setiap orang yang mampu melakukan 
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa 
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun 
untuk masyarakat. 
 tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap 
sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka 
adalah penduduk yang berusia antara15 tahun 
sampai dengan 64 tahun
KESEMPATAN KERJA 
 kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil 
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima 
kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja 
tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain². 
 Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang 
berpartisipasi dalam pembangunan dengan 
melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan 
pendapatan.
 Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua 
golongan, yaitu : 
 1. kesempatan kerja permanen, artinya 
kesempatan kerja yang memungkinkan orang 
bekerja secara terus-menerus sampai mereka 
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja 
 2. kesempatan kerja temporer, artinya 
kesempatan kerja yang hanya memungkinkan 
orang bekerja dalam waktu relatif singkat, 
kemudian menganggur untuk menunggu 
kesempatan kerja baru.
Usaha – usaha peningkatan 
kesempatan kerja. 
 Pendidikan umum melalui pendidikan 
formal guna meningkatkan kualitas sumber 
daya manusia 
 Kursus-kursus keterampilan, baik yang 
dilaksanakan pemerintah atau masyarakat 
 Pelatihan pendidikan 
 Penataran-penataran, seminar, lokakarya 
 Meningkatkan kegiatan pembangunan yang 
banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan 
industri di daerah
ANGKATAN KERJA 
Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 
sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau 
mencari pekerjaan 
Susunan penduduk menurut umurnya dapat 
dikelompokkan sebagai berikut : 
a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64 
tahun 
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): 
umur 0 – 14 tahun 
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : 
umur 64 tahun keatas
Pekerja (employment) 
 a. Pekerja penuh (full employment), yakni 
pekerja yang bekerja dengan memenuhi 
kriteria berikut: 
 1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu. 
 2) Besar pendapatan minimal sama dengan 
UMR (Upah Minimum Regional). 
 3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan 
atau keahliannya.
 b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi 
tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok 
setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok, 
yakni: 
 1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja 
yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu. 
 2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu 
pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR 
tempat dia bekerja. 
 3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu 
pekerja yang produktivitasnya di bawah standar 
perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk 
dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
ANGKA KETERGANTUNGAN 
Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang 
penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari 
segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk 
makin berat beban penduduknya. 
Angka ketergantungan (DR) 
DR = 
Jumlah penduduk usia nonproduktif 
Jumlah penduduk usia produktif 
X 100 %
TINGKAT PARTISIPASI 
ANGKA KERJA 
Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka 
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan 
jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam 
presentase. 
TPAK = 
Angkatan Kerja 
Jumlah penduduk usia 10 than ke atas 
X 100 %
Pengangguran 
Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum 
mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang 
semacam ini merugikan negara dan secara khusus 
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi 
beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. 
Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
Tingkat Pengangguran 
Terbuka (TPT) 
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah 
perbandingan antarajumlah penduduk yang 
sedang mencari pekerjaan dan jumlah 
angkatan kerja. 
 TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka 
 PT = Penganggur Terbuka 
 AK = Angkatan Kerja
JENIS-JENIS 
PENGANGGURAN 
BERDASARKAN WAKTU 
LAMA 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia 
kerja : 
 yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan 
 yang sudah pernah bekerja namun berhenti 
yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak 
2. Setengah menganggur (under employment) 
Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan, 
dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini : 
 Setengah penganggur kentara 
 Setengah penganggur tidak kentara 
 Setengah penganggur potensial
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 
BERDASARKAN WAKTU LAMA 
3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible 
unemployment) yaitu suatu keadaan di mana 
seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk 
menghasilkan kecil
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 
BERDASARKAN PENYEBAB 
TERJADINYA 
1. Pengangguran friksional adalah pengangguran 
yang terjadi karena kesulitan temporer. 
Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena 
adanya pergeseran pada penawaran dan 
permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan 
sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh 
pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk 
memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga 
pengangguran ini tidak serius karena bersifat 
sementara. Ada juga yang memberi istilah 
pengangguran normal atau pengangguran mencari 
(search employment).
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 
BERDASARKAN PENYEBAB 
TERJADINYA 
2. Pengangguran struktural adalah 
pengangguran yang disebabkan 
adanya perubahan struktur 
perekonomian sebagai akibat 
perkembangan ekonomi. Dengan 
adanya perubahan itu dituntut juga 
perubahan dalam keterampilan 
tenaga kerja. 
3. Pengangguran voluntary atau 
voluntary unemployment adalah 
pengangguran karena adanya orang 
yang sebenarnya masih bisa bekerja 
tetapi dengan sukarela tidak bekerja
JENIS-JENIS PENGANGGURAN 
BERDASARKAN PENYEBAB 
TERJADINYA 
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang 
disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang 
pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu 
musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu 
panen banyak tenaga kerja yang menganggur 
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang 
disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya 
tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia 
6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah 
penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan 
dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu 
perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya 
banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya, 
sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
PENYEBAB PENGANGGURAN 
Informasi 
yang 
tidak 
lengkap 
Angkatan kerja yang 
terus meningkat 
jumlahnya dan 
pertumbuhan 
kesempatan kerja 
yang tidak 
seimbang dengan 
pertumbuhan 
angkatan kerja 
Tingkat investasi 
rendah sehingga 
perusahaan dalam 
negeri sulit 
mengembangkan 
dan memperluas 
usahaanya 
Angkatan kerja 
yang sedang 
mencari kerja 
tidak dapat 
memenuhi 
persyaratan-persyaratan 
yang diminta 
dunia usaha 
Tidak ada 
kecocokan upah 
Tidak memiliki 
kemauan 
wirausaha
Dampak Pengangguran 
 1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian 
 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan 
Pendapatan Per Kapita 
 3. Meningkatkan Biaya Sosial 
 4. Menurunkan Tingkat Keterampilan 
 5. Menurunkan Penerimaan Negara
SOLUSI PENGANGGURAN 
 Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang 
bersifat padat karya untuk mengurangi 
pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan 
 Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk 
menyapkan tenaga terampil dan kreatif 
 Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi 
pengangguran di daerah padat penduduk dan 
memeratakan tenaga kerja. 
 Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja 
 Menggiatkan program keluarga berencana, untuk 
mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah 
penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan 
kerja bisa terkendali.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS 
TENAGA KERJA INDONESIA 
 Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas 
kerja, antara lain sebagai berikut : 
 Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah 
maupun swasta 
 Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai 
kesempatan kerja yang baik. 
 Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota 
 Kursus-kursus keterampilan 
 Penataran dan seminar atau lokakarya 
 Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas 
diri dengan menekuni bidang yang diminati 
 Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan 
pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
SISTEM UPAH 
 Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang 
diberikan kepada pekerja karena telah memberikan 
tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah 
bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan. 
 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 
mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan 
provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan 
UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP 
(Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum 
Kota/Kabupaten).
SISTEM UPAH 
Upah 
menurut 
Upah Prestasi 
menurut 
waktu 
Upah 
menurut 
skala 
Upah 
menurut 
premi 
Upah 
menurut 
indeks 
Upah co 
partnership
MACAM-MACAM SISTEM 
UPAH 
 1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah 
. 
berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang 
bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari 
maka akan dibayar Rp150.000,-. 
 2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah 
berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja. 
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar 
upah yang diterima pekerja. 
 3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan 
kesepakatanpemberian kerja dan pekerja. 
 4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan 
mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan 
premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50 
boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari 
50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila 
seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima 
Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,
 5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa 
sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah 
partisipasi disebut juga sistem upah bonus. 
 6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah 
seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk 
uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan 
memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam 
bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan. 
 7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang 
didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup, 
semakin naik pula besarnya 
 8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah 
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil 
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah, 
demikian pula sebaliknya. 
 9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah 
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila 
jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya. 
upah yang diberikan. 
 10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan 
bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. 
Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.
Ketenagakerjaan kelas xi

More Related Content

What's hot

PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIDesta Rini
 
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiBab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiJajang Sulaeman
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Detia Rosani Buldan
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
PPT Materi Upah dan Pengangguran
PPT Materi Upah dan PengangguranPPT Materi Upah dan Pengangguran
PPT Materi Upah dan PengangguranWahyufitri1999
 
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017Ranti Pusriana
 
Contoh rpp ekonomi badan usaha
Contoh rpp ekonomi badan usahaContoh rpp ekonomi badan usaha
Contoh rpp ekonomi badan usahaKasmadi Rais
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Permasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiPermasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiLaila Fadilah
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XI
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XIEkonomi Pendapatan Nasional kelas XI
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XISani SMA 1 Jawai
 
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)dionadya p
 

What's hot (20)

Ppt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaanPpt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaan
 
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiBab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
PPT Materi Upah dan Pengangguran
PPT Materi Upah dan PengangguranPPT Materi Upah dan Pengangguran
PPT Materi Upah dan Pengangguran
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017
PPt,Permasalahan Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Ekonomi,Ranti Anna,2017
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Contoh rpp ekonomi badan usaha
Contoh rpp ekonomi badan usahaContoh rpp ekonomi badan usaha
Contoh rpp ekonomi badan usaha
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Permasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiPermasalahan Konsumsi
Permasalahan Konsumsi
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Kebutuhan manusia
Kebutuhan manusiaKebutuhan manusia
Kebutuhan manusia
 
BAB I KETENAGAKERJAAN
BAB I KETENAGAKERJAANBAB I KETENAGAKERJAAN
BAB I KETENAGAKERJAAN
 
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XI
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XIEkonomi Pendapatan Nasional kelas XI
Ekonomi Pendapatan Nasional kelas XI
 
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
 

Viewers also liked

Ketenagakerjaan baru
Ketenagakerjaan baruKetenagakerjaan baru
Ketenagakerjaan baruUmi Pujiati
 
Pendidikan Kewarganegaraan IX
Pendidikan Kewarganegaraan IXPendidikan Kewarganegaraan IX
Pendidikan Kewarganegaraan IXAudra
 
Imam sujaka pertemuan_6
Imam sujaka pertemuan_6Imam sujaka pertemuan_6
Imam sujaka pertemuan_6Imam Sujaka
 
Bandar anda : Bagan Datoh, Perak
Bandar anda : Bagan Datoh, PerakBandar anda : Bagan Datoh, Perak
Bandar anda : Bagan Datoh, PerakNailah Ata
 
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdmPengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdmSofyan Nardi Saputra
 
Perencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simplePerencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simplemuhammad hamdi
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi Dian Dwiyanti
 
Peran pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran  pemerintah Mengatasi PengangguranPeran  pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran pemerintah Mengatasi PengangguranFamous3_
 
Pengangguran-Ekonomi
Pengangguran-EkonomiPengangguran-Ekonomi
Pengangguran-EkonomiIka08
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranSri Win
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanFranky L. Tobing
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaansyarah18
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkVevina Ictus
 

Viewers also liked (20)

ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan baru
Ketenagakerjaan baruKetenagakerjaan baru
Ketenagakerjaan baru
 
Pendidikan Kewarganegaraan IX
Pendidikan Kewarganegaraan IXPendidikan Kewarganegaraan IX
Pendidikan Kewarganegaraan IX
 
Imam sujaka pertemuan_6
Imam sujaka pertemuan_6Imam sujaka pertemuan_6
Imam sujaka pertemuan_6
 
Bandar anda : Bagan Datoh, Perak
Bandar anda : Bagan Datoh, PerakBandar anda : Bagan Datoh, Perak
Bandar anda : Bagan Datoh, Perak
 
Ekonomi Makro
Ekonomi MakroEkonomi Makro
Ekonomi Makro
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
 
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdmPengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm
Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm
 
Perencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simplePerencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simple
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi
 
Peran pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran  pemerintah Mengatasi PengangguranPeran  pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran pemerintah Mengatasi Pengangguran
 
Upah
UpahUpah
Upah
 
Pengangguran-Ekonomi
Pengangguran-EkonomiPengangguran-Ekonomi
Pengangguran-Ekonomi
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguran
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tk
 

Similar to Ketenagakerjaan kelas xi

dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptdokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptBudimanSetiawan5
 
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptx
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptxketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptx
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptxssuser986f381
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
KetenagakerjaanRisou Kun
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaanarifin
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaanarifin
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptdianarifyati
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptollaaprileta
 
Pengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranPengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranIka Rahma
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanAlvin Viz
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxRazuAl1
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguranNeo Fakhlur
 
K etenaga kerjaan
K etenaga kerjaanK etenaga kerjaan
K etenaga kerjaanarifin
 
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaResuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaFahmy Metala
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaansyarah18
 

Similar to Ketenagakerjaan kelas xi (20)

dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.pptdokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt
 
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptx
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptxketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptx
ketenagakerjaankelasxi-141016091615-conversion-gate02.pptx
 
Beatrice
BeatriceBeatrice
Beatrice
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdfketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdf
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
Pengertian Pengangguran
Pengertian PengangguranPengertian Pengangguran
Pengertian Pengangguran
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_Kerjaan
 
Economic growth
Economic growthEconomic growth
Economic growth
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
K etenaga kerjaan
K etenaga kerjaanK etenaga kerjaan
K etenaga kerjaan
 
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian IndonesiaResuman Kasar Perekonomian Indonesia
Resuman Kasar Perekonomian Indonesia
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 

More from Galang Ihsan

Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaGalang Ihsan
 
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke Indonesia
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke IndonesiaImperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke Indonesia
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke IndonesiaGalang Ihsan
 
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMKasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMGalang Ihsan
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangGalang Ihsan
 

More from Galang Ihsan (6)

Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di Indonesia
 
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke Indonesia
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke IndonesiaImperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke Indonesia
Imperialisme Barat dan Masuknya Imperialisme barat ke Indonesia
 
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMKasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarang
 
Materi geografi
Materi geografiMateri geografi
Materi geografi
 
Sejarah peminatan
Sejarah peminatanSejarah peminatan
Sejarah peminatan
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Ketenagakerjaan kelas xi

  • 1. KETENAGAKERJAAN OLEH KELOMPOK 3 SMA NEGERI 01 BATU
  • 2. KOMPOSISI PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Penerima Pendapatan Setengah Menganggur Pengangguran Penuh Kentara (Jam kerja kurang) Tidak Kentara Pengangguran Potensial
  • 3. PENGERTIAN TENAGA KERJA  berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.  tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka adalah penduduk yang berusia antara15 tahun sampai dengan 64 tahun
  • 4. KESEMPATAN KERJA  kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain².  Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
  • 5.  Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :  1. kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja  2. kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja yang hanya memungkinkan orang bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru.
  • 6. Usaha – usaha peningkatan kesempatan kerja.  Pendidikan umum melalui pendidikan formal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia  Kursus-kursus keterampilan, baik yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat  Pelatihan pendidikan  Penataran-penataran, seminar, lokakarya  Meningkatkan kegiatan pembangunan yang banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan industri di daerah
  • 7. ANGKATAN KERJA Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64 tahun b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 0 – 14 tahun c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 64 tahun keatas
  • 8. Pekerja (employment)  a. Pekerja penuh (full employment), yakni pekerja yang bekerja dengan memenuhi kriteria berikut:  1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.  2) Besar pendapatan minimal sama dengan UMR (Upah Minimum Regional).  3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan atau keahliannya.
  • 9.  b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:  1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.  2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR tempat dia bekerja.  3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu pekerja yang produktivitasnya di bawah standar perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
  • 10. ANGKA KETERGANTUNGAN Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk makin berat beban penduduknya. Angka ketergantungan (DR) DR = Jumlah penduduk usia nonproduktif Jumlah penduduk usia produktif X 100 %
  • 11. TINGKAT PARTISIPASI ANGKA KERJA Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam presentase. TPAK = Angkatan Kerja Jumlah penduduk usia 10 than ke atas X 100 %
  • 12. Pengangguran Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
  • 13. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antarajumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah angkatan kerja.  TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka  PT = Penganggur Terbuka  AK = Angkatan Kerja
  • 14. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN WAKTU LAMA 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia kerja :  yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan  yang sudah pernah bekerja namun berhenti yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak 2. Setengah menganggur (under employment) Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan, dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini :  Setengah penganggur kentara  Setengah penganggur tidak kentara  Setengah penganggur potensial
  • 15. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN WAKTU LAMA 3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible unemployment) yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk menghasilkan kecil
  • 16. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer. Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena adanya pergeseran pada penawaran dan permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga pengangguran ini tidak serius karena bersifat sementara. Ada juga yang memberi istilah pengangguran normal atau pengangguran mencari (search employment).
  • 17. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 2. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur perekonomian sebagai akibat perkembangan ekonomi. Dengan adanya perubahan itu dituntut juga perubahan dalam keterampilan tenaga kerja. 3. Pengangguran voluntary atau voluntary unemployment adalah pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih bisa bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja
  • 18. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu panen banyak tenaga kerja yang menganggur 5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia 6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya, sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
  • 19. PENYEBAB PENGANGGURAN Informasi yang tidak lengkap Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja Tingkat investasi rendah sehingga perusahaan dalam negeri sulit mengembangkan dan memperluas usahaanya Angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta dunia usaha Tidak ada kecocokan upah Tidak memiliki kemauan wirausaha
  • 20. Dampak Pengangguran  1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian  2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita  3. Meningkatkan Biaya Sosial  4. Menurunkan Tingkat Keterampilan  5. Menurunkan Penerimaan Negara
  • 21. SOLUSI PENGANGGURAN  Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang bersifat padat karya untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan  Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk menyapkan tenaga terampil dan kreatif  Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi pengangguran di daerah padat penduduk dan memeratakan tenaga kerja.  Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja  Menggiatkan program keluarga berencana, untuk mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan kerja bisa terkendali.
  • 22. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA  Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain sebagai berikut :  Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta  Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai kesempatan kerja yang baik.  Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota  Kursus-kursus keterampilan  Penataran dan seminar atau lokakarya  Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri dengan menekuni bidang yang diminati  Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
  • 23. SISTEM UPAH  Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten).
  • 24. SISTEM UPAH Upah menurut Upah Prestasi menurut waktu Upah menurut skala Upah menurut premi Upah menurut indeks Upah co partnership
  • 25. MACAM-MACAM SISTEM UPAH  1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah . berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari maka akan dibayar Rp150.000,-.  2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar upah yang diterima pekerja.  3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan kesepakatanpemberian kerja dan pekerja.  4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50 boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari 50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,
  • 26.  5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah partisipasi disebut juga sistem upah bonus.  6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan.  7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup, semakin naik pula besarnya  8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah, demikian pula sebaliknya.  9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya. upah yang diberikan.  10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.