Buku ini membahas tentang negosiasi dan strategi yang dapat digunakan untuk mencapai kesepakatan antara dua pihak. Definisi negosiasi, tujuan, prinsip, dan cara menyelesaikan masalah dalam negosiasi dijelaskan secara singkat.
2. PENGERTIAN NEGOSIASI
Negotianus merupakan bentuk lampau dari kata negotiare yang artinya
menjalankan bisnis atau melakukan bisnis. Pemahaman kata negosiasi ini
sangat penting untuk mengetahui tujuan kita bernegosiasi, yaitu melakukan
bisnis dengan cara berunding dengan pihak lain agar tercapai kesepakatan.
Negosiasi juga berasal dari bahasa inggris dari kata negotiating yang artinya
"merundingkan atau membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi dan
atau
menawar”
3. Beberapa definisi negosiasinya,antara lain
Asep sujana (2004) menyebutkan negosiasi sebagai suatu bentuk pertemuan
bisnis atara dua pihak yang di dalamnya terdapat proses member, menerima,
dan tawar menawar. Di samping itu, negosiasi merupakan ijab kabul dari
proses interaksi yang di lakukan bagi kedua belah pihak untuk saling
menerima dan saling member atas suatu yang di tentukan berdasarkan
kesepakatan bersama.
Oliver, negosiasi merupakan transaksi antara kedua belah pihak yang
memiliki hak atas hail akhir. Berkaitan dengan hal ini, di perlukan
persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses saling member serta
menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama.
Roger fisher dan William Ury menyebutkan negosiasi menrupakan
komunikasi dua arah yang di rancang untuk mencapai kesepakatan antar
kedua belah pihak yang memiliki kepentingan yang sama atu berbeda.
John R. Hook mende finisikan negosiasi sebagai bentuk warna tawar
menawar langsung dengan orang yang telah kita tentukan.
4. NEGOSIATOR
• Negosiator adalah pruning orang yang bertindak sebagai juru runding.
Seorang
negosiator harus memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan intuisi
dalam
melakukan proses negosiasi.
5. GAYA NEGOSIATOR
• Tipe negosiator pura-pura bodoh, yaitu negosiator yang cenderung
menginginkan kekalahan kedua belah pihak.
Tipe negosiator naif, yaitu negosiatir yang tidak siap bernegosiasi,
tidak mengerti pokok persoalan yang akan dinegosiasikan, nahkan
cenderung percaya begitu saja pada pihak lawan.
• Tipe petarung (fighter) yaitu negosiator yang memiliki orientasi pada
tugasnya sangatlah tinggi dan serius.
2 Tipe kolaborator ( collaborator ) yaitu negosiator yang memiliki
tujuan memperoleh segalanya, berani menghadapi masalah, dan
memiliki gaya transaksi yang kreatif
Tipe kompromistis ,yaitu negosiatir yang berusaha mencari
kompromi dalam mengatasi masalah.
Tipe negosiator curang, yaitu negosiator yang menghalalkan segala
cara untuk mengalahkan kita jika perl memalsukan data-data ataupun
tindakan lain agar pihaknya nignang dalam bernegosiasi.
2 Tipe negosiator professional ,yaitu negosiator tahu apa yang sedang di
negosiasikan dan tahu memperoleh apa yang dinginkan juga. la juga
memiliki pengetahuan dan cara bernegosiasi yang baik.
6. TUJUAN NEGOSIASI
• Tujuan kita bernegosiasi adalah untuk mencapai sebuah kesepakatan tentang
sebuah proposal dan atau yang lain sebagainya guna mencari cara terbaik untuk
kecapaiannya agar tawaran yang memiliki nilai tambah. Pada hakikatnya tujuan
melakukan negosiasi adalah untuk mencapai tau menghasilkan win-win solution
melalui saling pemahaman dari kedua belah pihak yang bemegosiasi, yaitu
keduannya memperoleh apa yang di inginkan masing-masing serta di antara
mereka tidak ada yang di rugikan.
7. BEBERAPA TUJUAN DALAM
SEBUAH NEGOSIASI BISNIS
• Untuk Memperoleh Kesepakatan
Kesepakatan ini mengandung persamaan persepsi, saling pengertian dan saling
setuju. Melalui perundingan maka kedua belah pihak akan akan mengungkapkan
dan mendiskusikan keinginan masing-masing.
Untuk Mendapatkan Solusi
Untuk mendapatkan jalan keluar atau solusi dari suatu masalah maka dilakukanlah
perundingan ini. Melakukan negosiasi berkepentingan untuk mencapai sebuah
tujuan, yaitu kesepakatan bersama yang harus di lakukan secara terus-menerus.
8. • Untuk Mendapatkan Keuntungan
Kita akan mendapatkan kondisi yang menguntungkan dalam bernegosiasi jika
berada dalam kondisi berikut:
- Kita mengetahui fakta-fakta yang di pertentangkan
- Tingkat konflik mash bisa di atasi
- Masalah yang akan di tangani dalam batas prioritas
- Tidak saling menghubungkan masalah dengan kekuasaan
- Ada sejarah hubungan baik
- Ada kemungkinan pengembangan solusi kreatif
~ Kemenangan yang mungkin bisa di capai tidak menghasilkan dampak- dampak negative yang
tidak diinginkan
9. STRATEGI DALAM
NEGOSIASI
Untuk mencapai kesepakatan serta mendapatkan tujuan yang di kehendaki
kedua belah pihak yang bernegosiasi dengan cara :
Strategi Menang-Menang (Win-win Strategy)
Stategi negosiasi ini diambil saat kedua belah pihak saling menginginkan
keuntungan. Contohnya : pekerja menginginkan peningkatan gaji, padahal
atasan tidak setuju dengan usulan itu akibat perusahaan mengalami
penurunan pendapatan. Maka, terjadi kesepakatan bahwa kenaikan gaji tetap
di lakukan, tetapi tidak dalam jumlah signifikan.
10. • Stategi Menang kalah (win-lose strategy)
Strategi ini diambil manakala ada pihak yang mengambil keuntungan
sebesar-besarnya dari pihak lainnya terpaksa menerima kekalahan
perundingan, Misalnya, pemerintah sepakat menaikan tarif listrik,
bagaimanapun masyarakat dengan terpaksa menerimanya karena tidak
memiliki alternatif sumber energi lainnya.
• Stategi Kalah-Kalah (lose-lose stategy)
Strategi ini terpaksa dilakukan jika kedua belah pihak bersikukuh dengan
pendiriannya sehingga tidak mendapatkan kesepakatan. Misalnya, Pedagang
menawarkan barang pada pembeli, sementara pembeli bersikukuh dengan
harga murah yang di tawarkannya.
• Stategi kalah menang (lose-win stategy)
Stategi ini sengaja di pilih manakala salah satu pihak mengalah untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih bear dari pihak lain. Misalnya,
pedagang sengaja mengambil keuntungan tipis dengan harapan pelanggan
akan selalu berbelanja di tempatnya
11. PRINSIP NEGOSIASI
• Pertama, negosiasi harus bersifat negotiable, artinya masalah-masalah
atau hal-hal yang di negosiasikan memang pantas untuk dinegosiasikan.
Kedua, semua yang terdapat di dalam suatu negosiasi memiliki kesamaan
substansi. Misalnya, hubungan antara buruh dan majikan, atasan dengan
bawahan, serta antar Negara yang berkonflik atau berperang.
Ketiga, terdapat perbedan kepentingan antara kedua belah pihak atau
lebih, yaitu yang di inginkan oleh satu pihak terhadap pihak lain belum tentu
sama Masing-masing harus mencari upaya untuk menyelsaikannya.
12. • Keempat, negosiasi dilakukan untuk mendapatkan suatu atau lebih tujuan,
mengidentifikasi kepentingan bersama, dan menyepakatinya, memenuhi
keinginan masing-masing sera pengakuan terhadap perbedaan
kepentingan dan kompromi atau mengoombinasikan keduanya.
Kelima, Menggunakan pihak ketiga. Seringkali terjadi suatu negosiasi yang
tidak saling menemukan kesepakatan karena beberapa hal. Oleh karena it,
para pihak yang bernegosiasi menyerahkan ke pihak ketiga untuk
membantu menyelesaikannya.
13. MEMECAHKAN MASALAH NEGOSIASI
• Dalam melakukan negosiasi tidaklah selalu mulus dapat mencapai
kesepakatan. Justru kadangkala akibat negosiasi itu terjadi konflik.
Konflik hanyalah perbedaan sudut pandang antara dua orng atau
kelompok yang bisa dihindari. Konflik harus diatasi jika terjadi deadlock
atau jalan buntu, dapat menggunakan pihak ketiga.
14. - Adanya waktu "bernapas“ atau periode "pendinginan"
- Membangun dan meningkatkan kembali komunikasi
- Memfokuskan ulang is atau topic utama
- Mengulang atau memperbaiki hubungan
- Mengulang atau berkomitmen kembali dengan batasan waktu
- Menyelamatkan "biaya yang terkuras'" dari berhentinya negosiasi
- Meningkatkan tingkat kepuasan negosiator dengan komitmen pada
proses resolusi konflik dan hail penyelesainnya
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA
15. KELEMAHAN MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA
• Indicator kegagalan proses negosiasi meskipun hanya sementara
Kegagalan untuk berkembang, membangun hubungan, atau menjadi
lebih terampil dalam mengelola kehidupan mereka dan mengelola
konflik-konflik