Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan negosiasi dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan faktor penyebab konflik serta proses terjadinya konflik. Dokumen juga menjelaskan pengertian dan unsur-unsur negosiasi beserta tujuan dan paradigma yang ada dalam negosiasi.
2. KONFLIK DAN NEGOSIASI
KONFLIK : NEGOSIASI :
1. Pengertian Konflik
2. Pandangan terhadap konflik
3. Jenis – jenis konflik
4. Faktor – faktor penyebab
timbulnya konflik menurut
Robins
5. Proses terjadinya konflik
1. Pengertian Negosiasi
2. Karakteristik utama negosiasi
3. Jenis – jenis Negosiasi
4. Negosiasi dalam konteks
organisasi
5. Unsur – unsur negosiasi
6. Tujuan negosiasi
7. Paradigma dalam konflik
3. PENGERTIAN KONFLIK
1. Konflik sebagai suatu perselisihan atau perjuangan
yang timbul bila keseimbangan antara perasaan,
pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang terancam
(Deutsch, dalam La Monica,1998)
2. Proses yang bermula ketika satu pihak menganggap
pihak lain secara negatif mempengaruhi atau akan
secara negatif mempengaruhi, sesuatu yang menjadi
kepedulian pihak pertama.
4.
5. JENIS KONFLIK
Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam
struktur organisasi :
1. Konflik vertikal ( atasan dengan
bawahan)
2. Konflik horizontal ( kedudukanya sama)
3. Konflik line dan staf (karyawan garis
komando dan karyawan garis penasehat)
4. Konflik peran (seseorang mengemban
lebih dari satu peran)
Winardi (1992:174)
6. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TIMBULNYA KONFLIK
Komunikasi (gangguan saluran
komunikasi)
Struktur (ukuran kelompok, derajat
spesialisasi, dll)
Variabel pribadi (sistem nilai yang dimiliki
individu, karakteristik kepribadian)
Robbins (1996)
7. NEGOSIASI
proses penetapan keputusan secara bersama
dimana pihak-pihak yang terlibat memiliki
preferensi yang berbeda.
suatu cara untuk menetapkan keputusan yang
dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang
akan dilakukan di masa mendatang.
8. 1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual,
perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam
kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung
konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi
kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa
tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan
bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau
sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang
diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu
misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
9. VALUE CLAIMERS
Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-
masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah
atau kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah atau
kemenangan bagi lawannya.
Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen
yang memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang
alot.
VALUE CREATORS
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah
pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah
pihak yang bernegosiasi.
Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan
yang kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua
belah pihak, bersikap ramah dan kooperatif.
DUA JENIS NEGOSIATOR
10. Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat
terjadi
1. Antara dua orang
misal: pada saat manajer dan bawahannya memutuskan
tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan
oleh bawahan
2. Di dalam kelompok
misal: untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu
kasus
3. Antar kelompok
Misal: bagian pembelian dengan pemasok dalam
kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan
barang
11. UNSUR-UNSUR NEGOSIASI
Ketergantungan dalam suatu tingkatan,
antara pihak pihak yang terlibat
Ketidaksepakatan atau konflik (baik
konflik nyata atau yang tersembunyi)
Interaksi yang oportunistik (setiap pihak
punya keinginan untuk berusaha
mempengaruhi orang lain)
Kesepakatan.
12. Tujuan Negosiasi
Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan
dari kerugian (damage) pihak lawan.
Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu
yang lebih (getting more) dari pihak lawan
Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh
kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual
gain)
Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh
keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan
pihak lain
Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil
dengan menghindari yang negatif
Tujuan kombinasi
13. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam
negosiasi
Latar belakang terjadinya konflik
Kategori pihak-pihak yang terlibat
dalam konflik.
Kompleksitas masalah yang akan
dipecahkan
Kompleksitas organisasi
14. • Negosiasi Menang-Kalah (WIN-LOSE)
• Sudut pandang klasik yang memandang
bargaining sebagai situasi win-lose, jika salah
satu pihak menang, maka pihak lain akan kalah.
• Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi
distributive
• Asumsi: sumberdaya terbatas (limited
resources), dan proses negosiasi untuk
menentukan siapa akan mendapakan
sumberdaya tersebut
15. Negosiasi Menang-Menang
(WIN-WIN)
Trend masa kini yang memandang
negosiasi sebagai situasi win-win,
dimana kedua belah pihak
mendapat keuntungan sebagai hasil
dari negosiasi.
Disebut juga negosiasi positive-sum
atau negosiasi integrative
16.
17. Adam I. Indrawijaya. 1986. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Gibson, Ivancevich dan Donelly. 1995. Organisasi, cetakan I. Jakarta : Binarupa
Aksara.
Keith Davis, John W. Newstrom. 1993. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru.
Miftah Thoha. 1995. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Sopiah . 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET ( Penerbit
ANDI).
http://www.scribd.com/doc/44430288/kONFLIK DAN nEGOSIASI
http://www.scribd.com/doc/33442839/konflik dan negosiasi