2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………...………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAAN……………………………………………………..…….. 3
2.1 KONSEP DASAR MANAJEMAN STRATEGIK........................................... 3
A. Pengertian manajeman strategik………...................................................... 3
B. Pembuatan stategik……………………………………………………....... 4
C. Visi…………………………………………………………………….….. 6
2.2 VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAAN………………………….…... 9
A. Pengertian visi misi perusahaan…………………………………………. 9
B. Keyakinan dasar dan nilai dasar………………………………………… 9
C. Etika bisnis……………………………………………………..…….….. 10
2.3 MODEL DESKRITIF MANAJEMAN STRATEGIK……………………... 11
A. Pengertian proses manajeman strategik…………………………………. 11
B. Tahapan manajeman stratgik……………………………………………. 11
2.4 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS
DAN AUDIT STRATEGI…………………….…………………………… 14
A. Strategi dan konsep………..…………………………………………… 14
B. Desain dan perancangan……………………………………………….. 14
C. Pengertian emplementasi strategik…………………………………….. 17
3. 2.5 MANAGER SRATEGIK………………………………………………….. 21
A. Kepemimpinan strategis………………………………………………… 21
B. Kinerja…………………………………………………………………... 24
2.6 LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL………………………. 27
A. Memahami lingkungan internal dan eksternal……………………….…. 27
1. Lingkungan internal……………………………………………….… 28
2. Lingkungan eksternal……………………………………………..….. 28
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..…. 29
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..… 29
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...………...….. 30
4. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul – rasul Nya, karena
berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “MANAJEMEN
STRATEJIK dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
apa yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing saya dalam mata kuliah Manajemen Strategik .
Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu tanggapan
dan bimbingan dari dosen khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimbingani yang
ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.
Serang November, 2017
Penulis
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Management strategik mempunyai tahap tahap yaitu perumusan, implementasi dan evaluasi yang
sangat penting untuk menentukan kan berhasilnya suatu organisasi tau tidak.kemudian ada nya
pengamatan lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk menyesuaikan kebijakan apa tau
rencana apa yang cocok untuk organisasi tersebut. Menetapkan misi
Visi Misi adalah tujuan atau alasan mengapa perusahaan itu berdiri. Visi Misi, berupa tujuan
mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Misi,
mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dengan produk yang ditawarkan dan pasar yang
dilayani. Misi, mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan
elemen yang bersangkutan yang telah dijelaskan pada lingkungan kerja perusahaan.
Tujuan adalah Hasil akhir aktivitas perencanaan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil
dari penyelesaian misi.
6. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar manajeman strategic?
2. Apa visi misi dan tujuan perusahaan?
3. Bagaimana model deskritif manajeman strategic?
4. Apa pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit?
5. Apa manager strategic?
6. Bagaimana lingkungan exsternal dan internal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar manajeman strategic
2. Mengetahui visi misi dan tujuan perusahaan
3. Mengetahui modek deskritif manajeman strategic
4. Mengetahui pengembangan konsep metode kasus dan audit
5. Mengetahui manager strategic
6. Mengetahui lingkugan exsternal dan intrnal
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP DASAR MANAJEMAN STRATEGIK
A. Pengertian Manajemen Strategik
Pengertian Manajemen Strategik menurut beberapa ahli yaitu :
1. Pengertian manajemen strategis menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen adalah
“Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions that determines
the long-run performance of a corporation”, dan jika diterjemahkan secara bebas maka
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
2. Pengertian manajemen strategis menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa
manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran organisasi.
3. Pengertian manajemen strategi menurut Fred R. David adalah bahwa manajemen strategi
adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.
4. Pengertian manajemen strategis menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech
(Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategis adalah
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau
sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
8. Jadi secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di
dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/ perusahaan di dunia
bisnis karena :
a. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
b. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
B. Pembuatan strategik
Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merataKeberhasilan sebuah sebuah
perusahaan dalam mencapai tujuan yaitu mendapatkan keuntungan atau laba, tergantung pada
strategi yang dijalankan perusahaan itu sendiri. Strategi merupakan suatu hal yang harus ditetapkan
dan dijalankan oleh perusahaan. Setelah membandingkan antara planning awal dengan hasil
kinerja perusahaan, lakukan evaluasi dan lakukan perubahan jika diperlukan. Apabila antara
planning dengan hasil sesuai, maka teruskan. Jika tidak sesuai maka lakukan lagi pengamatan
lingkungan, lalu lakukan revisi.
Pengalamatan lingkungan secara garis besarnya, terdiri dari 2 jenis analisis yang harus dilakukan
yaitu:
9. Analisis lingkungan eksternal
yaitu analisis lingkungan diluar perusahaan, dengan cara mengamati kesempatan dan ancaman
yang ada diluar perusahaan. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel yang
berada diluar lingkungan perusahaan yang berupa peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi tersebut
berdiri. Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua bagian yaitu:
Pertama, Lingkungan kerja
Terdiri dari elemen-elemen yang langsung berpengaruh dan dipengaruhi oleh operasi-operasi
utama perusahaan. Beberapa elemen-elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah,
pemasok,komunitas lokal, pesaing,pelanggan,kreditur,buruh,kelompok kepentingan khusus dan
asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja atau lingukungan tugas perusahaan disebut dengan
industri.
Kedua, Lingkungan sosial
Terdiri dari kekuatan umum, dimana kekuatan ini tidak berpengaruh langsung dengan aktivitas-
aktivitas jangka pendek perusahaan, namun seringkali berpengaruh pada keputusan-keputusan
jangka panjang perusahaan. Lingkungan sosial meliputi, kekuatan ekonomi, sosiokultural,
teknologi, dan politik-hukum yang berlaku.
Analisis lingkungan internal
Yaitu analisis lingkungan didalam perusahaan itu sendiri, dengan cara melihat kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan itu sendiri. Analisis lingkungan internal terdiri dari variabel-
variabel yang berada didalam perusahaan itu sendiri yang berupa kekuatan dan kelemahan yang
10. dimiliki perusahaan. Variabel ini membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-
variabel itu meliputi:
Struktur
Adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi,
wewenang dan arus kerja. Struktur ini sering disebut rantai perintah dan gambaran secara grafis
dengan menggunakan bagan organisasi.
Budaya
Pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang dibagikan kepada anggota perusahaan. Norma
haruslah memunculkan dan mendefenisikan perilaku yang dapat diterima oleh seluruh anggota
perusahaan.
Sumber daya
Aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang atau jasa perusahaan. Aset itu berupa
sumber daya alam, sumber daya manusia. Tujuan utama dari strategi perusahaan adalah
memadukan variabel-variabel internal perusahaan untuk memberikan kompetensi yang unik, yang
dapat menjadikan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif secara terus-menerus,
sehingga mencetak laba yang besar.
B. Visi
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah
organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi,
organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri.
Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.
11. Selain itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke arah
mana manajemen tersebut? Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah jelas mengenai
laju perusahaan atau instansi.
Jika dirangkum, yang dimaksud visi memiliki pengertian atau definisi sebagai berikut:
Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan Cita-cita suatu perusahaan, instansi, atau
organisasi di masa depan.
Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Pengertian Visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama pendirian sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Tujuan jangka panjang adalah merupakan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategis
tertentu, Strategi merupakan serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan jangka panjang. Kerangka waktu untuk tujuan dan strategis harus konsisten,
biasanya dua sampai lima tahun.
A. Pengertian analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di
dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
a. Penjelasan lain Analisi SWOT
12. Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa
ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
13. 2.2 VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
A. Pengertian visi misi perusahaan
Visi dan misi Perusahaan merupakan sumber dari segala sistem yang menjadi acuan dari
semua nilai, prinsip, etika dan kebijakan manajemen dalam menjalankan bisnisnya.
Berdasarkan Keyakinan Dasar dan Nilai Dasar yang dianut oleh Perusahaan yang dijabarkan
dalam bentuk Etika Bisnis yang mengatur bagaimana hubungan antara Perusahaan dengan pihak-
pihak yang terkait. Keseluruhan nilai tersebut lambat laun akan membentuk suatu budaya yang
menjadi karakter bagi Perusahaan.
Nilai-nilai dari Etika Bisnis akan diimplementasikan dalam bentuk berbagai ketentuan/ peraturan
dan kebijakan manajemen yang mengatur secara teknis sistem manajemen pos di berbagai bidang
dan fungsi dalam usaha mencapai Tujuan Perusahaan.
Berkaitan dengan hal tersebut untuk lebih memperjelas tujuan perusahaan yang berlandaskan
dengan etika bisnis dapat dijelaskan seperti sebagai berikut :
B. Keyakinan dasar dan nilai dasar
Keyakinan Dasar perusahaan adalah mempunyai karyawan yang bertalenta (talented people),
keunggulan layanan (excellence service), nilai-nilai bagi kastemer (customer values) dan
pertumbuhan kinerja keuangan yang tinggi dan berkelanjutan (sustainable outstanding financial
performance)
14. Nilai Dasar perusahaan adalah regangkan tujuan (streching goals), integritas (integrity), berfikit
kesisteman (system thinking), berani dan bertanggungjawab (courage and responsible) dan
penghargaan berbasis kinerja (reward based on performance)
C. Etika bisnis
15. 2.3 MODEL DESKRITIF MANAJEMAN STRATEGIK
A. Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus
menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan
mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena
kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu
berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang
mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat
evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan
dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan,
implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan
perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan
strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau
mengevaluasinya secara layak.
B. Tahapan Manajemen Strategik
1. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi.
Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta
merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan
16. dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang
melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan
juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik
apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program
yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang memadai yang telah
dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu
perusahaan harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi
strategi yang telah dipilih perusahaan.
3. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual performance)
yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi
perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual
performance dengan standard performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara
kinerja aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan
tindakan koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi
perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah
17. langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap
evaluasi dan pengendal
Proses manajeman terdiri dari 8 langkah
a. Visi misi bisnis
b. Tanggung jawab social
c. Menganalisis lingkungan eksternal
d. Menganalisis lingkungan internal
e. Memilih tujuan
f. Mengembangkan strategi
g. Merinci rencana
h. Mengimplementasi rencana
18. 2.4 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN AUDIT
STRATEGI
A. Strategi dan konsep
Konsep strategi pembelajaran sebetulnya meliputi beberapa hal, di antaranya: a. Menetapkan
segala spesifikasi dan kualifikasi perubahan pergaulan pembelajaran; b. Menentukan pilihan
berkaitan dengan pendekatan terhadap segala masalah dalam kegiatan belajar mengajar, memilih
prosedur yang tepat, serta metode dan teknik belajar mengajar yang sesuai; dan c. Norma dan
kriteria keberhasilan dari kegitan belajar mengajar. Strategi dapat dimaknai sebagai suatu panduan
untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran pendidikan yang telah ditentukan.
Desain dan perancangan
Perencanaan audit adalah prosedur-prosedur yang dilakukan setelah proposal disetujui atau
perikatan audit telah ditandatangani dan merupakan jembatan untuk pekerjaan pengujian.
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit
yang diharapkan.
Langkah-langkah dalam kegiatan perencanaan audit meliputi:
· Memahami bisnis dan industri klien
· Memahami dan menilai struktur pengendalian intern
· Menentukan tingkat materialitas awal dan salah saji yang bisa diterima
· Menentukan tingkat risiko audit awal
· Melakukan komunikasi dengan auditor lain, jika bertindak sebagai auditor utama
· Menyusun rencana audit
· Menyusun audit program
19. 1. Memahami Bisnis dan Industri Klien
Informasi yang harus diperoleh dalam rangka pengetahuan tentang bisnis yang diharapkan
meliputi:
Kondisi ekonomi secara umum
Industri dimana klien berusaha
Rasio-rasio keuangan rata-rata industri
Entitas klien
o Karakteristik penting kepemilikan dan manajemen: struktur korporasi, pemilik,
struktur permodalan, dewan komisaris, manajemen dan fungsi audit intern
o Bisnis entitas: produk, pasar, pemasok, sumber pembiayaan, dan operasi
o Kinerja keuangan (prosedur analitik)
o Lingkungan pelaporan
o Peraturan perundangan yang terkait
o Kebijakan dan prosedur akuntansi
o Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan nama auditornya
o Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan manajemen
o Kasus hukum yang sedang dihadapi
20. 2. Memahami dan Menilai Struktur Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini:
Keandalan pelaporan keuangan
Efektivitas dan efisiensi operasi
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Tujuan pemahaman terhadap pengendalian intern adalah untuk merencanakan audit. Pemahaman
atas pengendalian intern meliputi pemahaman atas desain pengendalian yang relevan dengan audit
atas laporan keuangan dan pemahaman atas operasi pengendalian intern. Pengetahuan tersebut
harus digunakan untuk:
Mengidentifikasi tipe salah saji potensial dan kecurangan yang mungkin mempengaruhi
laporan keuangan
Mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap risiko salah saji material
Mendesain pengujian substantif
Kesimpulan atas efektifitas struktur pengendalian intern harus meliputi hal-hal berikut ini:
Penilaian menyeluruh atas struktur pengendalian intern klien dan sikap tim terhadap pengendalian,
yaitu:
21. Pengendalian intern memadai dan tim akan menguji pengendalian tersebut (rely on control)
Pengendalian intern memadai tetapi tim tidak akan menguji pengendalian karena lebih efektif
langsung melakukan pengujian substanti
Pengendalian intern tidak memadai dan tim tidak mengandalkan pada pengendalian intern
Penilaian atas risiko kecurangan (risk of fraud)
Tindak lanjut yang diperlukan apabila ditemukan kemungkinan risiko audit yang tidak bisa
ditanggulangi oleh pengendalian intern klien.
B. Pengertian Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana
beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi Strategi: Mengorganisasi Tindakan
1. Siapa yang mengimplementasikan strategi?
Tergantung bagaimana korporasi diorganisir, pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan
strategi mungkin akan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang merumuskan strategi. Pada
sebahagian besar perusahaan multi industri pelaksana strategi adlah setiap orang yang ada dalam
22. organisasi. Para wakil presiden bidang fungsional dan direktur divisi atau unit bisnis strategis
(SBU) bekerjasma dengan bawahan mereka untuk mengimplementasikan seluruh rencana
tersebut secara khusus, terinci, dan dalam skala yang lebih kecil menurut pabrik, departemen, dan
unit yang mereka pimpin, sehingga setiap manajer operasional harus mampu mengawasi lini
pertama dan untuk mendukung hal tersebut, setiap karyawan dilibatkan dalam berbagai proses
implementasi strategi yang ada, baik pada tingkat korporasi, unit bisnis, maupun fungsional.
Banyak orang dalam organisasi yang memegang peranan penting dalam menentukan suksesnya
implementasi strategi, yang justru mungkin hanya lebih sedikit dilibatkan dalam mengembangkan
strategi perusahaan. Oleh karena itu, mereka cenderung akan menolak untuk bekerja dan
menyediakan data yang diperlukan dalam perumusan proses kerja sebuah perencanaan strategis.
Penolakan dan keengganan untuk berpartisipasi akan makin terlihat apabila perubahan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan-kebijakan penting perusahaan tidak dikomunikasikan dengan jelas
dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Para manajer operasional berharap dapat
mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan
mulai kembali dengan cara yang lama. Itulah sebabnya untuk menghindari terjadinya
kemungkinan buruk tersebut, sangat mungkin untuk melibatkan manajer tingkat menengah dalam
seluruh proses, baik dalam proses perumusan maupun implementasinya untuk mencapai kinerja
organisasi yang lebih baik
Apa yang harus Dilakukan?
Para manajer divisi dan wilayah fungsional harus bekerjasama dengan rekan manajer yang lainnya
dalam mengembangkan program, anggaran dan prosedur untuk mendukung implementasi strategi.
23. Merek juga harus bekerja sama untuk mencapai sinergi diantara berbagai divisi dan wilayah
fungsional agar mampu menciptakan dan memelihara kompetensi khusus perusahaan.
A. Mengembangkan Program, Anggaran dan Prosedur
1. Program
Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan-berorientasi pada strategi. Misalnya, Ajax
Continental telah memilih integrasi vertical ke hilir sebagai strategi terbaiknya untuk
pertumbuhan. Ajax Continental membeli toko eceran (retail outlet) perusahaan yang lain (Jones
Surplus) daripada membangun sendiri. Untuk mengintegrasikan toko-toko baru tersebut ke dalam
perusahaan, berbagai program baru telah dikembangkan, diantara adalah sebagai berikut :
1. Program restrukturisasi untuk mengalihkan toko-toko Jones Surplus ke dalam rantai komando
pemasaran Ajax Continental agar para manajer toko melapor kepada para manajer wilayah,
manajer wilayah melapor kepada manajer barang dagangan, dan manajer barang dagangan
melapor kepada wakil presiden yang mengepalai pemasaran.
2. Program periklanan (Jones Surplus kini merupakan bagian dari Ajax Continental, “Harga
lebih murah, pilihan lebih banyak”).
3. Program pelatihan untuk para manajer toko yang baru disewa dan untuk pelatihan ini tetap
dipilih kerjasama dengan para manajer Jones Surplus.
4. Program untuk mengembangkan prosedur pelaporan akan mengintegrasikan toko-toko Jones
Surplus dalam system akuntansi Ajax Continental.
24. 5. Program modernisasi toko-toko Jones Surplus dan mempersiapkan untuk pembukaan mereka
secara resmi.
2. Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah anggaran
merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi yang
dipilihnya. Sebuah strategi yang ideal mungkin ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah
program-program implementasi khusus dibiayai secara rinci.
25. 2.5 MANAGER STRATEGIK
A. Kepemimpinan Strategis
Kepemimpinan strategis adalah kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, memimpikan,
mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategis, dan bekerja dengan orang lain untuk
memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi organisasi.
Kepemimpinan strategis adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan untuk
membuat dan melaksanakan visi organisasi, misi, dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan strategis harus melibatkan manajer di bagian atas, tengah, dan tingkat yang lebih
rendah dari organisasi.
Pemimpin strategis yang efektif antara lain memiliki keterampilan untuk (1) mengantisipasi dan
meramalkan kejadian dalam lingkungan eksternal organisasi yang memiliki potensi untuk
mempengaruhi kinerja organisasi, (2) mencari dan mempertahankan keunggulan kompetitif
dengan membangun kompetensi inti dan memilih pasar yang tepat untuk bersaing, (3)
mengevaluasi implementasi strategi dan hasil secara sistematis, dan membuat penyesuaian
strategis, (4) membangun tim karyawan yang sangat efektif, efisien, dan termotivasi, (5)
menentukan tujuan dan prioritas yang tepat untuk mencapainya, serta (6) menjadi komunikator
yang efektif.
Pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar ia mampu memberikan
inspirasi dan motivasi kepada setiap orang. Pemimpin harus memotivasi dan menginspirasi setiap
orang dalam setiap detik kehidupan mereka, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan
26. perubahan baru. Pemimpin harus membuat setiap orang menyadari bahwa perubahan itu penting,
untuk mengubah hal-hal yang telah ketinggalan zaman dengan hal-hal baru yang sesuai peradaban.
Pemimpin harus memiliki keterampilan untuk dapat mengenali perubahan-perubahan penting,
serta mampu mengambil tempat di dalam hati setiap orang, agar semua orang dalam organisasi
bisa saling menyatu dan saling berempati, untuk membawa perubahan itu ke arah yang lebih
memberi manfaat positif buat organisasi dan buat setiap manusianya.
Pemimpin harus bisa membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari setiap orang di dalam
organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat, serta berjuang keras dan bekerja keras
untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih baik dari rencana yang ada. Pemimpin harus
menyadarkan setiap orang, agar selalu menggunakan cara-cara profesionalisme dalam merespon
setiap perubahan. Untuk itu, pemimpin harus duduk bersama dengan semua kekuatan sumber daya
manusianya, untuk berbicara tentang perubahan-perubahan itu dengan cara-cara penuh inspirasi
dan profesional.
Pemimpin harus cerdas menggunakan tema perubahan dalam organisasinya, sebagai sarana untuk
meningkatkan keuntungan kompetitif organisasinya. Pemimpin harus bisa menggambarkan
perubahan itu secara nyata di pikiran setiap orang, dan memberikan cermin perubahan untuk dapat
dilihat setiap orang tentang wujud asli dari perubahan tersebut.
Pemimpin harus memberi inspirasi kepada setiap orang, untuk menghadapi perubahan dalam
pekerjaan, untuk menghadapi perubahan dalam keluarga, untuk menghadapi perubahan dalam
hidup. Dan dalam semua aspek yang bertujuan untuk meningkatkan gairah dan kepercayaan diri
organisasi, untuk memenangkan persaingan dalam kompetisi organisasi yang ketat.
27. Pemimpin harus mengajak dan menggandeng setiap hati dan setiap pikiran, untuk berpikir dan
bertindak dalam semangat meningkatkan semua potensi organisasi, agar mampu menangani semua
potensi hebat secara lebih baik, dengan cara mengubah hal-hal yang berpotensi menghambat gerak
sukses organisasi
Pemimpin harus cerdas membimbing setiap orang untuk berhenti berwacana secara
berkepanjangan, dan mengajak setiap orang untuk melakukan tindakan-tindakan yang membantu
organisasi. Tindakan yang terfokus pada upaya meningkatkan kinerja, dalam kemampuan
manajemen menghadapi perubahan yang tak pasti.
Pemimpin harus selalu menggunakan pola atau model berpikir yang sederhana dan jelas, agar
setiap orang di dalam organisasi tidak terjebak dalam cara berpikir yang merumitkan, sehingga
makna perubahan itu tidak menjadi kabur. Pola berpikir yang lebih sederhana akan mendekatkan
semua solusi terbaik melalui logika dan akal sehat, yang dapat diukur kebenarannya. Oleh karena
itu, berpikir sederhana akan menuntun pemimpin dan pengikutnya dalam jalur yang tidak rumit
untuk menemukan segala macam solusi terbaik, dimana semua solusi itu masih bisa diukur
kebenarannya dengan pikiran jernih yang berlogika cerdas. Semua solusi terbaik pada dasarnya
telah ada, hanya saja diperlukan keandalan kepemimpinan yang solid dan kuat, untuk menjadi
lebih sederhana, jernih, dan sabar dalam menyusuri jalur sederhana menuju puncak penghasil
solusi andal buat sebuah perubahan yang hebat dan bermanfaat.
28. B. Kinerja
Dengan demikian, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan
sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti
yang diharapkan.
Dari kedua kata manajemen dan kinerja, jika digabungkan menjadi satu kata baru yaitu
Manajemen Kinerja (Performance Management). Beberapa definisi diungkapkan oleh para ahli
sebagai berikut: (Wibowo, 2007)
1. Manejemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dalam
kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi
kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan (Bacal, 1994).
2. Manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari
organisasi, tim dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu
kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati (Armstrong,
2004).
3. Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen yang dasarnya adalah komunikasi terbuka
antara manajer dan karyawan yang menyangkut penetapan tujuan, memberikan umpan
balik baik dari manajer kepada karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999)
4. Manajemen kinerja merupakan dasar dan kekuatan pendiring yang berada di belakang
semua keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi sumberdaya (Costello, 1994)
29. Dengan memperhatikan pendapat para ahli, maka dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya
manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya yang berorientasi
pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan
menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong
untuk mencapai tujuan organisasi.
Mengapa Manajemen Kinerja Diperlukan?
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi
menunjukkan hasil kerja/prestasi organsisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja
organisasi diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa
pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang
diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga kepada manajer
dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan organisasi
dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja , memotivasi pekerja, meningkatkan
komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan,
meningkatkan dasar ketrampilan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan,
mengusahakan basis perencanaan karier, membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah,
30. mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan
budaya.
Bagi manajer, manfaat manajemen kinerja antara lain: mengupayakan klarifikasi kinerja dan
harapan perilaku, menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas, memperbaiki
kinerja tim dan individual, mengusahakan penghargaan nonfinansial pada staf, membantu
karyawan yang kinerjanya rendah, digunakan untuk mengembangkan individu, mendukung
kepemimpinan, proses motivasi dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk
meninjau ulang kinerja dan tingkat kompensasi.
Bagi individu, manfaat manajemen kinerja antara lain dalam bentuk: memperjelas peran dan
tujuan, mendorong dan mendukung untuk tampil baik, membantu pengembangan kemampuan dan
kinerja, peluang menggunakan waktu secara berkualitas, dasar objektivitas dan kejujuran untuk
mengukur kinerja, dan memformulasi tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan
dijalankan.
31. 2.6 LINGKUNGAN EXSTERNAL DAN INTERNAL
A. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi
sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain
itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan
yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal
berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal:
Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)
Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
32. 1.Lingkungan internal
adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki
implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini
merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang
selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis
lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan
kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan.
2 .Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan
umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di
dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua
jenis, yaitu ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang
Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini, yaitu lingkungan societal dan lingkungan kerja.
Lingkungan societal meliputi tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya
tekanan di bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini terutama
sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi. Sementara itu, lingkungan kerja
memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi organisasi secara langsung. Elemen-
elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan
lainnya.
33. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di
dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan strategis adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan untuk
membuat dan melaksanakan visi organisasi, misi, dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan strategis harus melibatkan manajer di bagian atas, tengah, dan tingkat yang lebih
rendah dari organisasi.
Management strategik mempunyai tahap tahap yaitu perumusan, implementasi dan evaluasi yang
sangat penting untuk menentukan kan berhasilnya suatu organisasi tau tidak.kemudian ada nya
pengamatan lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk menyesuaikan kebijakan apa tau
rencana apa yang cocok untuk organisasi tersebut